Professional Documents
Culture Documents
Sasaran terapi diabetes : Memelihara gula darah normal atau mendekati normal Memelihara pertumbuhan normal anak Mengatur makanan dengan aktivitas fisik dan obat Mencegah simptom hiperglisemia seperti poliuria, penglihatan kabur, hilang bobot badan, infeksi ulang, ketoasidosis, koma hiperosmolar, mencegah simptom hipoglisemia termasuk perubahan mood, gangguan mental, dan koma Mencegah dan menimimalkan terjadinya komplikasi Mengobati gangguan fisiologi lain
Target Penatalaksanaan Diabetes Parameter Kadar Ideal Yang Diharapkan Kadar Glukosa Darah Puasa 80120mg/dl Kadar Glukosa Plasma Puasa 90130mg/dl Kadar Glukosa Darah Saat Tidur 100140mg/dl Kadar Glukosa Plasma Saat Tidur 110150mg/dl Kadar Insulin <7 % Kadar HbA1c <7mg/dl Kadar Kolesterol HDL >45mg/dl (pria) Kadar Kolesterol HDL >55mg/dl (wanita) Kadar Trigliserida <200mg/dl Tekanan Darah <130/80mmHg
Terapi non farmaka Beritahukan pada pasien bahwa maintenance kadar gula darah tergantung pada pola asupan makanan, dan konsumsi obat antidiabetik oral. Sehingga pemeliharaan kadar obat menuju rentang nilai normal harus dilakukan oleh pasien DM. Perawatan kaki : disarankan memakai alas kaki baik di dalam atau di luar rumah. Berikan informasi penting tentang hubungan antara makanan dan kadar gula darah, sehingga di perlukan adanya perencanaan diet. Sarankan penurunan berat badan sehingga berat badan menuju berat badan ideal (berat badan ideal .) Pasien DM tanpa komplikasi yang gawat direkomendasikan penambahan aktivitas dlm sehari2nya, atau ada lattihan aerobic. Latihan aerobic disesuaikan dengan kegawatan komplikasi (semakin gawat disarankan adanya pengurangan latihan/aktivitas). Contoh Olahraga aerobik ini paling tidak dilakukan selama total 30-40 menit per hari didahului dengan pemanasan 5-10 menit dan diakhiri pendinginan antara 5-10 menit. Asupan protein yang baik (ikan, daging dada ayam, tahu, tempe) Makan makanan yang berserat (dapat menunda rasa lapar pasien) Terapi Farmaka Terapi insulin merupakan satu keharusan bagi penderita DM Tipe 1 karena tidak lagi dapat memproduksi insulin. Sebagai penggantinya, maka penderita DM Tipe I harus mendapat insulin eksogen untuk membantu agar metabolism karbohidrat di dalam tubuhnya dapat berjalan normal. Pada 30% penderita DM Tipe 2 juga ternyata memerlukan terapi insulin disamping terapi hipoglikemik oral.
Penyuntikan (kec dinyatakan lain oleh dokter penyuntikan injeksi sc) sedangkan tempat penyuntikan (Penyerapan paling cepat) di daerah abdomen, (diikuti oleh) daerah lengan, paha bagian atas dan bokong.
Dosis lazim Oral: Adults: Awal : 2.5-5 mg/day, pada pasien yang mendapatkan obat yang menyebabkan hipoglikemia dosis awal 1.25 mg/day. Pemeliharaan: 1.25-20 mg/day diberikan sebagai dosis tunggal or dosis terbagi maximum: 20 mg/day Adults: Initial: 5 mg/day; adjust dosage at 2.5-5 mg daily increments as determined by blood glucose response at intervals of several days. Immediate release tablet: Maximum recommended once-daily dose: 15 mg; maximum recommended total daily dose: 40 mg. Doses >15 mg/day should be administered in divided doses. Extended release tablet (Glucotrol XL): Maximum recommended dose: 20 mg
Waktu makan Jadwal makan pagi atau jadwal makan pertama 30 menit sebelum makan
keterangan
Glipizida
Take exactly as directed. Immediate release tablets should be taken 30 minutes before meals, at the same time each day
Glikazida
Glimepirida
Glikuidon
Meglitinida
Repaglinide
Turunan fenilalanin
Nateglinide
Biguanida
Metformin
Tiazolidindion
Inhibitor glukosidase
Acarbose Miglitol
Terapi non Farmaka - Diet garam - berat badan - merokok - aktivitas fisik - Optimal terapi penyebab atau faktor yang menyebabkan komplikasi (diabetes, kolesterol)
Pengurangan berat badan Terapkan rencana makan DASH Pengurangan konsumsi natrium
Aktivitas fisik
Sesuaikan dengan berat badan ideal Konsumsi diet rendah lemak jenuh dan lemak total, perbanyak sayur dan buah Konsumsi Natrium tidak lebih dari 2,4 gr (6gr NaCl) dan makanan yang mengandung MSGseperti snack, saus tomat, kecap asin, tauco, ikan asin, ikan atau daging asap, acar, saus asin) Biasakan latihan aerobic seperti jalan cepat per hari 30 menit per hari
Terapi Farmaka
diberi pengetahuan untuk ikut serta dalam pencegahan penyebaran infeksi TB, tingkatkan konsumsi makanan agar menjaga berat badan agar ideal pengobatan membutuhkan waktu yang cukup lama (> 6 bulan) sehingga diperlukan kesabaran agar tidak bosan dalam konsumsi obat, diperlukan sikap disiplin dalam minum obat missal ketika biasa pagi maka sebaiknya untuk waktu minum obat selanjutnya juga setiap pagi, jika berpergian sebaiknya membawa obat secukupnya untuk mencegah lupa minum obat Jika lupa satu dosis, minum obat secepatnya, jika sudah mendekati jadwal minum obat berikutnya abaikan saja, kembali pada jadwal obatsemula, jangan digandakan.
TERAPI FARMAKA
Terapi farmakologi
Gout adalah nama sekelompok gangguan pada metabolisme purin dan asam urat, dimana kadar berlebih dalam plasma menimbulkan pengendapan kristal natrium urat disendi dan cairan synovialnya. Ditanndai dengan peningkatan konsentrasi asam urat dalam darah (hiperurikemia) melebihi 7 mg/dL Yang paling sering terdapat adalah encok sendi (arthritis urica) seperti jempol kaki, jari-jari, pergelangan kaki/tangan, tumit dan lutut. Selain sendi, yang juga dihinggapi oleh gangguan ini terutama jaringan ikat kulit (tophi, cellulitis) dan ginjal (nefropathy, batu kalsium urat/fosfat),
Terapi non farmakologi : Lakukan diet rendah purin (daging burung, jeroan, ekstrak daging, sarden, jamur kering, ma-min mengandung alkohol), mengkonsumsi kacang-kacangan dalam jumlah wajar, minum air sebayak 1 gelas belimbing tiap 2-3 jam pada siang hari. Minum minuman mengandung temulawak dan kunyit.
Jenis karbohidrat kompleks dapat meningkatkan pengeluaran asam urat dalam serum melalui urin seperti: nasi, singkong, roti, dan ubi. Namun jenis karbohidrat sederhana justru harus dikurangi seperti: gula, permen, sirup