You are on page 1of 15

IHWAL METODE PENELITIAN SOSIOLINGUISTIK

Oleh: Sailal Arimi, S.S., M.Hum Jurusan Sastra Indonesia, Fakultas Ilmu Budaya, UGM sailal_arimi u!m.a".id sailal_arimi yahoo."om

1. Pendahuluan Istilah metode #enelitian dan $e$era#a istilah yan! $erham#iran den!annya meru#akan istilah%istilah kun"i dalam literatur metodolo!i #enelitian ilmu $ahasa dan sosial. &alam se$a!ian literatur ilmu $ahasa, #en!ertian metode serin!kali di$edakan den!an teknik 'Sudaryanto, ())*: )+ Su$roto, ()),: *,-(. Metode di#ahami se$a!ai "ara #enelitian yan! le$ih a$strak, sedan!kan teknik di#andan! se$a!ai "ara #enelitian yan! le$ih kon!kret atau $ersi.at o#erasional. &i sam#in! metode dan teknik, istilah metodolo!i di#akai se$a!ai a"uan terhada# ilmu tentan! metode. Ber$eda halnya dalam literatur ilmu sosial 'se#erti sosiolo!i dan antro#olo!i- 'lih. /oent0aranin!rat 'ed.-, ())1-, #en!ertian metode dan teknik nyaris tidak di$edakan. Istilah metode dan teknik dia"u untuk satu #en!ertian yan! sama, yaitu "ara melakukan #enelitian. Bahkan, metodolo!i den!an metode 0u!a ham#ir sulit di$edakan+ di satu literatur di#akai metodolo!i #enelitian, di literatur lain di#akai metode #enelitian. &ari se0umlah literatur terse$ut, $aik ilmu $ahasa mau#un ilmu sosial, ditarik satu #emahaman $ah2a #en!ertian metode men!a"u #ada "ara #enelitian. &alam kata lain, metode da#at #ula dirumuskan se$a!ai lan!kah%lan!kah yan! diam$il #eneliti untuk meme"ahkan masalah #enelitian. Oleh karena itu, sesun!!uhnya, metode #enelitian ini dimulai dari #enyediaan data, analisis data, dan #enya0ian hasil analisis. &alam ilmu sosial, lan!kah%lan!kah #enelitian yan! #entin! $erkisar #ada metode #enyediaan data. Se$aliknya, dalam ilmu $ahasa terutama literatur lin!uistik struktural, yan! le$ih diutamakan adalah metode analisis $ahasa. Hal ini a!aknya da#at dikaitkan den!an asumsi $ah2a data $ahasa le$ih mudah di#eroleh karena $ahasa tersedia #ada #enuturnya atau ada dalam teks. 3alau#un demikian, #enda#at sema"am ini tidak selalu $enar karena data $ahasa $er$eda%$eda si.at #en!adaan atau #enyediaannya, se#erti #enyediaan data dalam ilmu sosial. Oleh karena itu, di sam#in! #entin!nya analisis data, ilmu $ahasa 0u!a memandan! #entin! metode #enyediaan data, $ahkan #enya0ian hasil analisis. Metode #enya0ian hasil analisis 0u!a di#andan! #entin! karena ada soal yan! a!ak $er$eda terhada# #enya0ian data $ahasa den!an $ahasa 'meta$ahasa-. &alam ilmu $ahasa, metode #enya0ian hasil analisis dilakukan den!an 4isualisasi 4er$al 'rumusan kata%kata $iasa- dan 4isualisasi non4er$al se#erti #enya0ian sistem tanda. Beran!kat dari #ertim$an!an istilah%istilah di atas, setia# #eneliti #erlu mem#erhatikan esensi o$0ek ka0ian dalam se$uah #enelitian. O$0ek ka0ian 'object of studyadalah sesuatu atau a#a yan! in!in diteliti. Hymes 'dalam Gar4in, ()56 : ,7,- men!atakan 0ika se$uah $ahasa di0adikan o$0ek ka0ian, $ahasa itu hanyalah !er$an! masuk dan #endahuluan ke arah #enelitian yan! se$enarnya. Fokus ka0ian $ahasa itu adalah isi $ahasa. A#a yan! men0adi isi $ahasa dalam konteks masyarakat misalnya adalah $asa%$asi, makian, sa#aan, latahan, san0un!an, dan se$a!ainya. O$0ek ka0ian dalam sosiolin!uistik ini nyaris tidak ter$atas karena $e!itu $anyak 0umlahnya. Seoran! #eneliti dihara#kan 0eli melihat o$0ek ka0ian yan! menarik untuk ke#entin!an manusia 'humanities- #emakainya dari#ada hanya untuk ilmu itu sendiri. /adan!%kadan! o$0ek ka0ian di#ahami sama den!an to#ik atau tema dalam ka0ian sosiolin!uistik, teta#i serin! #ula $er$eda. &alam #ers#ekti. sosiolin!uistik, to#ik "enderun! le$ih luas dan $erkorelasi den!an .aktor%.aktor sosial $udaya, misalnya sa#aan hormat 'honori.ik- dalam masyarakat Ja2a. 8en!ertian masyarakat Ja2a $isa dikaitkan den!an #enutur yan! $er$eda status sosial, umur, atau 0enis kelaminnya. 9amun demikian, to#ik yan!

sudah "uku# #an0an! ini $isa #ula dise$ut o$0ek ka0ian. Selain o$0ek ka0ian dan tema 'to#ik-, 0udul se$uah #enelitian 0u!a menarik untuk di"ermati. Judul $isa dia"u dari o$0ek ka0ian, atau tema #enelitian. Hanya sa0a ada #re.erensi sekelom#ok ilmu2an yan! men!an!!a# $ah2a 0udul yan! $erasal dari to#ik atau o$0ek ka0ian tidak meran!san! selera untuk in!in tahu o$0ek terse$ut le$ih 0auh. Berdasarkan #en!amatan yan! $erkem$an! $elakan!an ini, ada ke"enderun!an 0udul yan! menarik adalah 0udul yan! $erasal dari hasil analisis, misalnya:&iskriminasi Sosial Masyarakat ; dalam Sistem Sa#aan: adalah 0udul yan! $erasal dari hasil analisis tema sa#aan hormat 'honori.ik-. Ada #enda#at yan! men!atakan se$uah 0udul yan! menarik adalah 0udul yan! meran!san! oran! untuk $er#ikir 'thought provoking-, atau tidak da#at diramalkan 'unpredictable- se$elumnya. Selain $erkaitan den!an istilah #okok dalam se$uah #enelitian, #erihal #aradi!ma dan asumsi sosiolin!uistik #erlu di"amkan dalam $enak #eneliti a!ar esensi ka0ian $ahasa dan masyarakat sosial ini tidak melen"en! 0auh dari relnya atau sekuran!%kuran!nya tidak men0adi $ias. 8ertama, kaum sosiolin!uis $er#enda#at $ah2a #aradi!ma masyarakat homo!en tidak #ernah ada karena setia# masyarakat $ahkan setia# indi4idu $er$eda satu sama lainnya. Oleh karena itu, dalam ka0ian sosiolin!uistik dianut satu #aradi!ma yan! menyatakan $ah2a masyarakat selalu hetero!en. &en!an hetero!enitas inilah #ilihan kode $ahasa itu men0adi $erma"am%ma"am. Ada $entuk yan! rin!kas, ada yan! len!ka#, ada yan! .ormal, ada #ula yan! in.ormal, ada $entuk yan! santun ada #ula yan! kasar, atau !radasi lain di antaranya. &i sam#in! itu, ada dua asumsi #okok yan! #erlu di#ahami se$elum melakukan #enelitian sosiolin!uistik, yaitu asumsi $ah2a '(- #en0elasan tentan! $ahasa tidak memadai tan#a meli$atkan unsur%unsur di luar $ahasa, dan ',- $ahasa selalu mem#unyai 4ariasi. /arena $ahasa harus dihu$un!kan den!an non$ahasa, maka an"an!an #enelitian sosiolin!uistik mestinya kontekstual. &emikian #ula, karena konse# masyarakat di#ahami hetero!en maka $ahasa #asti memiliki 4ariasi. Se"ara deskri#ti., 4arian $ahasa yan! satu di#erlakukan sama den!an 4arian yan! lain. 8emahaman ini #erlu di#erte!as karena $erdasarkan #aradi!ma masyarakat yan! homo!en, adanya 4ariasi karena $ersum$er dari $entuk #emakaian $ahasa yan! seharusnya, $ahkan ada #enda#at yan! menyatakan se"ara ekstrem $ah2a 4ariasi $ahasa ter0adi karena kesalahan #emakaian $ahasa. 8enda#at ini sama sa0a in!in men!atakan $ah2a se$enarnya tidak ada 4ariasi $ahasa. 2. Beberapa D !en" Penel # an S$" $l n%u "# & &imensi adalah kisi%kisi yan! da#at mem$an!un keran!ka $er#ikir dalam se$uah #enelitian. Ada $e$era#a dimensi yan! #entin! untuk diketahui se$elum lan!kah%lan!kah #enelitian dilakukan sehu$un!an den!an #en!!unaan metode yan! seharusnya di#ilih sesuai tu0uan #enelitian atau tu0uan analisis. Sekuran!%kuran!nya ada * dimensi, yaitu dimensi #emerian 'to describe the object-, dimensi #en0elasan 'to explain the object-, dan dimensi #en!kondisian situasi 'to situate the object within the contexts-,. &imensi deskri#ti. "ederun! melihat $ahasa se"ara sinkronis, yaitu $ahasa ada #ada 2aktu diamati. 8ada #rinsi#nya hasil #en!amatan $ahasa dalam dimensi ini di!am$arkan se"ara o$0ekti. $erdasarkan a#a yan! dilihat 'what you see- $ukan se#erti a#a yan! dihara#kan 'not what you expect to-. Hasil #enelitian deskri#ti. serin! #ula dise$ut etno!ra.i 'komunikasi atau $er$i"ara-. &alam kaitan ini, #eneliti akan melihat si.at%si.at o$0ek yan! diamati, yaitu si.at umum $ahasa 'kesemestaan<uni4ersalitas-, dan si.at khusus $ahasa 'kekhususan< #artikularitas-. &alam men!amati .enomena $ahasa dalam masyarakat ham#ir da#at di#astikan, san! #eneliti da#at men!uraikan ih2al keumuman 'kesemestaan- o$0ek $ahasa ini, misalnya si.at%si.at $ahasa umumnya memiliki #enanda solidaritas, #enanda kesantunan, #enanda kekuasaan, dan #enanda .un!si. '8erihal kesemestaan sosiolin!uistik lihat Janet Holmes, ()),-. Se$aliknya, kekhususan #emakaian $ahasa di masyarakat 0u!a memiliki "iri% "iri yan! khas, misalnya antara satu o$0ek den!an o$0ek lain, atau satu o$0ek yan! sama dalam masyarakat $ahasa 'speech community- yan! $er$eda. &imensi eks#lanati. melihat $ahasa tidak an sich #ada a#a yan! dilihat, teta#i le$ih dari itu. &alam dimensi ini, #eneliti $erusaha men0elaskan men!a#a o$0ek yan! diamati
Ihwal Metode Penelitian Sosiolinguistik- @ Sailal rimi

demikian .aktanya. 8eneliti harus men0elaskan se$a$%aki$at 'lantaran%tu0uan- men!a#a o$0ek itu tam#ak demikian. Untuk men0elaskan o$0ek ka0ian ini, #eneliti $isa menarik $ahasa ke luar dari titik 2aktu yan! ia lihat, artinya $isa se"ara diakronis dan $isa #ula se"ara sinkronis. Asumsinya yan! #erlu diin!at adalah $ah2a #en0elasan $ahasa karena $ahasa itu adalah #ro#osisi yan! tidak memadai, teta#i le$ih dari itu, yaitu $ah2a $ahasa dise$a$kan atau menye$a$kan unsur%unsur luar $ahasa. Se"ara kon!kret, #en0elasan hu$un!an kausalitas ini di#andan! le$ih memuaskan dari sekadar dimensi deskri#ti.. Misalnya, untuk o$0ek ka0ian a#olo!i '#ermaa.an-, #eneliti mem$eri #en0elasan men!a#a seseoran! dituntut minta maa. atau mem$eri maa.. 8en0elasan ini $isa menyan!kut alasan kesalahan, ketersin!!un!an atau #enyelaan, atau sekadar keso#anan.. &imensi #en!kondisian situasi 'to situate the object within the contexts- tam#ak miri# den!an kedua dimensi di atas. 9amun demikian, dimensi ini a!aknya $isa di#erin"i ke dalam ti!a as#ek, yaitu as#ek tem#oral, as#ek lokati. dan as#ek material. &imensi #en!kondisian situasi den!an as#ek tem#oral menyan!kut 2aktu kosmis dan 2aktu $iolo!is. Pertama, ketika se$uah o$0ek diamati, o$0ek itu $isa dilihat dari realitas 2aktu kosmis yan! $er!ulir dari 2aktu lam#au, kekinian, dan masa datan!. Untuk kasus #ermaa.an, oran! $isa meminta maa. karena #eristi2a yan! telah ter0adi 'mis. Maaf kemarin saya lupa...-, atau karena #eristi2a kekinian 'maaf numpang tanya-, dan karena #eristi2a yan! akan ter0adi 'misalnya maaf besok nggak bisa datang, ds$.-. &ari as#ek kosmis sema"am ini, #eneliti $isa men!kate!orisasikan 0enis a#olo!i ke dalam * 0enis, misalnya a#olo!i normati., a#olo!i #ermisi., dan a#olo!i antisi#ati.. /edua, o$0ek $isa #ula diamati $erdasarkan 2aktu $iolo!is, yaitu $erdasarkan #erkem$an!an 2aktu yan! di0alani manusia, dari $alita, anak%anak, rema0a, de2asa, oran! tua dan lansia. /etika oran! men!amati #emakaian kelom#ok #enutur $alita, $ahasa akan di0elaskan $erdasarkan konteks 2aktu $iolo!is ini, dst. &imensi #en!kondisian situasi den!an as#ek lokati. $erkaitan den!an #emakaian ruan! komunikasi 's#asial-. Ada #emakaian $ahasa yan! di#en!aruhi oleh as#ek lokati. ini, misalnya o$0ek #emakaian $ahasa #ada kam#anye den!an #er"aka#an keluar!a akan menem#ati ruan! yan! $er$eda, yan! satu #ada ruan! #u$lik yan! yan! lain #ada ruan! domestik. &emikian #ula, 0ika oran! men!amati .enomena #emakaian $ahasa #ada demonstrasi den!an talk-show akan $er$eda ruan! komunikasinya, yan! #ertama $iasanya #ada ruan! luar !edun! 'outdoor- dan yan! terakhir $iasanya #ada ruan! dalam !edun! 'indoor-. &imensi #en!kondisian situasi den!an as#ek material menyan!kut satuan #en!isi ruan! dan 2aktu di atas, yaitu $a!aimana $ahasa men0adi interaksional dalam 2a"ana atau teks. 8en!isinya adalah $ahasa 'dalam 2u0ud teks- itu sendiri dan #enuturnya 'se$a!ai #en!!una teks-. As#ek #en!isi ruan! dan 2aktu komunikasi ini san!at si!ni.ikan menentukan #ilihan kode tuturan, oran! yan! $er$eda akan memilih kode yan! $er$eda atau sama, demikian #ula $ahasa yan! $er$eda akan $erdam#ak sama atau $er$eda #ada makna, maksud, dan .un!sinya. /arena $e!itu $anyak as#ek%as#ek yan! da#at mem$antu analisis #emilihan 4arian $ahasa, &ell Hymes '()5,- men!a0ukan instrumen analisis yan! a#ik dan mudah diin!at dalam $entuk sin!katan S8=A/I9G 'masin!%masin! setting-scene! participants! ends! act se"uence! key! instruments! norms, dan genre-. '. Kar#u Tru( bua# Penel # Se$uah #enelitian yan! $erhasil da#at dikaitkan den!an kemam#uan si #eneliti merumuskan masalah, men!ukur keter0an!kauan 'aksesi$ilitas #enelitian-, dan mem#rediksi keuntun!an yan! di#eroleh #as"a#enelitian. A#a$ila #eneliti telah $erhasil meme"ahkan keti!a hal ini da#at dikatakan $ah2a #eneliti telah meme!an! kartu tru.. 8ertama, soal #erumusan masalah $ukan tan#a masalah. Setelah o$0ek ka0ian ditentukan, #eneliti harus "ermat melihat masalah a#a yan! #erlu dian!kat. 8erumusan masalah ini #entin! karena tan#a masalah tidak akan ada #eme"ahan masalah. Artinya tidak ada masalah tidak ada #enelitian. /ehandalan seoran! #eneliti merumuskan masalah da#at ditentukan dari #emahaman dasarnya terhada# konse# makro dalam sosiolin!uistik, yaitu
Ihwal Metode Penelitian Sosiolinguistik- @ Sailal rimi

$ermula dari #emahaman tentan! masyarakat $ahasa yan! ter#ilih, #emerian etno!ra.i komunikasi hin!!a etno!ra.i $er$i"ara, #en!amatan terhada# situasi tutur, #eristi2a tutur dan kemudian tindak tutur yan! di#akai. Se"ara mikro, satuan $ahasa $eru#a tindak tutur itu dilihat se$a!ai satuan lainnya, yaitu satuan $entuk, makna, in.ormasi, maksud dan .un!si. &asar%dasar unsur ke$ahasaan ini kemudian di"ermati a#akah ada masalah yan! dikaitkan den!an o$0ek ka0ian. Se$a!ai ilustrasi, seoran! #eneliti yan! memilih o$0ek #enelitian >makian> dalam masyarakat Indonesia, misalnya, akan $er#ikir #ada #ilihan%#ilihan $entuk makian yan! dikaitkan den!an hetero!enitas masyarakat #enuturnya. 8ilihan makian oleh laki%laki diasumsikan $er$eda den!an #ilihan makian oleh #erem#uan. &emikian #ula, #ilihan makian yan! $erdasarkan situasi atau #eristi2a tutur tertentu akan $er$eda den!an situasi atau #eristi2a tutur lainnya. /emudian, #eneliti $isa #ula $er#enda#at $ah2a #ilihan makian akan $erhu$un!an den!an re.eren yan! dia"unya $erdasarkan #ers#ekti. $entuk atau makna tuturan, $ahkan in.ormasi, maksud dan 0u!a .un!si. Semua #ersoalan ini oleh #eneliti da#at dian!kat se$a!ai masalah #enelitian yan! #erlu di"arikan #eme"ahannya. 8erumusan masalah #enelitian la?imnya dia0ukan dalam #ertanyaan misalnya 'a- a#akah laki%laki den!an #erem#uan memakai $entuk makian yan! sama atau $er$eda dalam komunikasi@, '$- a#akah tin!kat kekasaran makian da#at ditentukan oleh .aktor situasi dan #eristi2a tutur@, dan seterusnya. /edua, setia# #eneliti #asti memiliki keter$atasan. /eter$atasan ini $erkaitan den!an 2aktu, dana, kemam#uan aksesi$ilitas terhada# sum$er data. Ao!ikanya semakin #an0an! 2aktu yan! dialokasikan tentunya akan semakin $anyak masalah yan! da#at di#e"ahkan. Se$aliknya, semakin #endek 2aktu semakin sedikit masalah yan! akan ter#e"ahkan. &emikian halnya den!an dana, semakin lama 2aktu dan semakin rumit masalah #enelitian, tentunya semakin $esar $iaya yan! di#erlukan $aik untuk hidu# mau#un untuk menyediakan $er$a!ai $ahan #enelitian. Selain 2aktu dan dana, keter$atasan aksesi$ilitas seseoran! 0u!a tidak da#at di#un!kiri karena semakin mudah akses seseoran! menda#atkan data semakin "e#at #enelitian da#at diselesaikan. Ao!ika ini se"ara sederhana da#at di"ontohkan ketika seoran! #eneliti yan! $er$ahasa Indonesia akan le$ih mudah $a!inya meneliti $ahasa itu dari#ada meneliti $ahasa lain se#erti $ahasa Je#an!, $ahasa In!!ris atau $ahasa Boru$a di A.rika. 9amun demikian, $a!i #enutur $ahasa Je#an! akan mudah meneliti $ahasanya sendiri dari#ada $ahasa Indonesia. Cidak hanya menyan!kut $ahasa sa0a, seoran! #eneliti yan! hidu# di lin!kun!an tertentu akan le$ih mudah meneliti lin!kun!annya sendiri dari#ada lin!kun!an yan! tidak #ernah ia ketahui. Oleh karena itu, #andan!an terhada# keter$atasan ini san!at relati. si.atnya. Si A $isa le$ih "e#at melakukan #enelitian ;, si B $elum tentu da#at melakukannya, dan se$aliknya. Cerakhir, ada $aiknya seoran! #eneliti mem#ertim$an!kan a#a keuntun!an% keuntun!an yan! da#at di#eroleh #as"a#enelitian. 8ada dasarnya, ka0ian sosiolin!uistik in!in mem#eroleh #emahaman terhada# o$0ek $ahasa yan! dikaitkan den!an as#ek non$ahasa, di sam#in! men!kon.irmasi #ro#osisi $ah2a $ahasa memiliki 4ariasi%4ariasi. 9amun demikian, se0umlah keuntun!an lain da#at dikemukakan sesuai den!an o$0ek ka0ian yan! di#e"ahkan. Sekadar "ontoh, #eneliti da#at men!!am$arkan realitas $ahasa yan! kom#leks dalam masyarakat, da#at menun0ukkan hu$un!an kausalitas antar4aria$el, atau da#at men"arikan !eneralisasi atau kekhasan #emakaian $ahasa dalam masyarakat. Se"ara #raktis, a!aknya #enelitian se0enis da#at menemukan sum$er ter0adinya kedamaian atau kon.lik yan! dise$a$kan oleh #emakaian $ahasa, da#at men0elaskan tren%tren sosial se#erti media, #olitik, militer, trans#ortasi, hi$uran dan se$a!ainya yan! mem#en!aruhi dan di#en!aruhi oleh $ahasa tertentu. Bahkan, #eneliti da#at menyum$an!kan hasil #enelitiannya terhada# u#aya untuk men!em$an!kan atau men!u0ikan teori dan metode sosiolin!uistik itu sendiri. ). Me#$de Pen*ed aan Da#a S$" $l n%u "# & Se$a!aimana dikemukakan di a2al, o$0ek ka0ian $isa diteliti $erdasarkan ti!a lan!kah%lan!kah yan! #entin!, yaitu lan!kah #enyediaan data, lan!kah analisis data, dan lan!kah #enya0ian hasil analisis. Ada #rinsi# yan! 2a0i$ diin!at dalam konteks #enelitian
Ihwal Metode Penelitian Sosiolinguistik- @ Sailal rimi

sosiolin!uistik, yaitu $ah2a as#ek luar $ahasa san!at si!ni.ikan men0elaskan atau di0elaskan oleh $ahasa itu sendiri. Artinya, konse# dasar ka0ian sosiolin!uistik adalah konse# korelasi. Ban! dilakukan #eneliti di $idan! ini adalah men!korelasikan $ahasa den!an as#ek sosial '$a"a sosial $udaya masyarakat-. Meman!, ada #ersoalan #enamaan dalam metode #enelitian sosiolin!uistik, 2alau#un #ara #enelitinya merasa $ah2a #enamaan $ukan masalah yan! ur!en untuk mem$uat ke#utusan meneruskan atau men!hentikan #enelitian sosiolin!uistik itu karena tan#a #enamaan terhada# 0enis%0enis metode itu #un, mereka telah da#at men!amati dan men0elaskan isu%isu dalam ka0ian sosiolin!uistik. 8ertama%tama, seoran! #eneliti dalam $idan! sosiolin!uistik harus da#at mem$edakan $ahasa se$a!aimana adanya 'deskri#ti.- dan $ahasa se$a!aimana seharusnya '#reskri#ti. atau serin! #ula dise$ut normati.-. &alam studi sosiolin!uistik 0elas $ah2a $ahasa harus diteliti se$a!aimana adanya, oleh karena itu $ahan atau data lin!uistik yan! di#eroleh harus $ersi.at alamiah 'naturally occuring language-, tidak $oleh di$uat%$uat 'contrived-. 8en!ertian data $ahasa yan! alamiah ini nyata adanya 'real-, sekali#un ia da#at di$an!kitkan oleh si #eneliti teta#i data itu harus da#at diu0ikan ke#ada #enutur asli lainnya. 3alau#un data da#at di$an!kitkan #eneliti, data $ahasa yan! di#eroleh #erlu diselaraskan den!an #emakaian $ahasa oarn! lain dalam masyarakat $ahasa yan! sama a!ar datanya sahih. /edua, seoran! #eneliti harus mam#u menyediakan data sesuai den!an o$0ek dan masalah #enelitiannya. /alau #eneliti in!in men!amati #emakaian $entuk rin!kas dari < begitu saja kok repot< tentunya ia tidak akan menun!!u ka#an in.orman memakai tuturan terse$ut, teta#i #eneliti akan men!a0ukan #ertanyaan lan!sun! ke#ada in.orman. &i sisi lain, ketika #eneliti in!in meneliti #emakaian "am#ur kode misalnya, ia akan men!amati #emakaian $ahasa seseoran! atau le$ih dalam se0umlah #er"aka#an. Si #eneliti dalam hal ini tidak da#at men!a0ukan #ertanyaan kata a#a yan! Anda "am#urkan 0ika Anda men!u"a#kan tuturan se#erti ini atau se#erti itu. Ilustrasi sema"am ini mem$eri !am$aran rin!kas $a!aimana menyediakan data sesuai den!an o$0eknya. 8ada #rinsi#nya melihat si.at da#at se#erti diilustrasikan di atas, ada dua ma"am metode #enyediaan data yan! #alin! dikenal. /edua metode #enyediaan data ini dikenal tidak hanya dalam literatur ilmu $ahasa teta#i 0u!a dalam ilmu sosial, yaitu metode o$ser4asi dan metode 2a2an"ara 'lih. Dhaika, ()E,: ,*%,7+ /artomihar0o, ()EE: (5%()-+ S#olsky, ,66*: )%(,-*. Metode o$ser4asi 'dalam literatur metodolo!i #enelitian lin!uistik di Indonesiadise$ut metode simak, sedan!kan metode 2a2an"ara dise$ut metode "aka# 'lih. Sudaryanto, ())*-. Metode o$ser4asi adalah metode #enelitian yan! dilakukan den!an "ara men!amati o$0ek ka0ian dalam konteksnya. Misalnya, seoran! #eneliti sedan! meneliti #emakaian #eri$ahasa, maka ia harus men!um#ulkan #eri$ahasa itu $ersama den!an teks%teks lain yan! menyertainya, #ara #emakai #eri$ahasa itu, dan 0u!a unsur%unsur non4er$al lain yan! melatarinya, termasuk unsur #rakondisi atau as#ek sosial dan $udaya. /emun!kinan "ara #en!amatan $erdasarkan metode o$ser4asi ini $isa murni se"ara tekstual $isa #ula se"ara kontekstual. &ikatakan murni se"ara tekstual artinya $ah2a si #eneliti hanya men!amati teks tan#a melihat kehadiran #enuturnya. Misalnya, #eneliti men!amati #emakaian #eri$ahasa dalam la!u, "er#en, no4el, komik, dan media lainnya. 9amun karena teks terse$ut men!!unakan $ahasa yan! di#ahami si #eneliti maka maka #eneliti seyo!yanya mam#u men!hadirkan kem$ali konteks sosial $udaya yan! $ersi.at $a2aan dari $ahasa itu. Se$aliknya dikatakan se"ara kontekstual $erarti $ah2a #eneliti men!amati teks len!ka# den!an konteks ketika $ahasa itu di#akai. 8emakaian metode o$ser4asi den!an $ahan teks se$a!ai a"uan dise$ut #enelitian ke#ustakaan 'library research-, sedan!kan metode o$ser4asi den!an $ahan teks den!an konteks yan! le$ih luas dise$ut #enelitian la#an!an 'field research-. &ari #emilihan $ahan ini 0elas dise$utkan $ah2a $ahan menentukan 0enis #enelitian. Se"ara umum di#ahami $ah2a #enelitian la#an!an di#andan! le$ih meyakinkan dari#ada #enelitian ke#ustakaan. 8andan!an ini "uku# $eralasan karena #enelitian ke#ustakaan yan! $ersum$er dari teks hasil karya manusia atau hasil salinan diasumsikan tidak seo$0ekti. #enelitian la#an!an yan! $ersum$er
Ihwal Metode Penelitian Sosiolinguistik- @ Sailal rimi

lan!sun! #ada interaksi #enutur $ahasa #ada konteks #emakaiannya. /arena si.at $ahan #enelitian ini #ula dikenal $ah2a #enelitian ke#ustakaan se$a!ai #enelitian sekunder, sedan!kan #enelitian la#an!an se$a!ai #enelitian #rimer. &alam #raktik #elaksanaan o$ser4asi ini, #eneliti $isa melakukan #en!amatan den!an "ara terli$at lan!sun!, dan $isa #ula den!an "ara tidak terli$at lan!sun!. O$ser4asi terli$at lan!sun! ini serin! dinamai metode o$ser4asi #artisi#asi atau metode o$ser4asi $er#eran serta, sedan!kan o$ser4asi tidak terli$at lan!sun! dikenal #ula se$a!ai metode o$ser4asi non#artisi#asi atau metode o$ser4asi tidak $er#eran serta. 9ama%nama metode ini la?im di#akai dalam literatur metodolo!i #enelitian sosiolin!uistik 'Dhaika, ()E,: ,*- dan ilmu sosial lainnya ' 9asution, ,661: (6F%((*-. 8erlu di$eri "atatan $ah2a Sudaryanto '())*: (**% (*1- menamakan metode o$ser4asi #artisi#asi se$a!ai teknik simak li$at "aka#, sedan!kan metode o$ser4asi non#arti#asi se$a!ai teknik simak $e$as li$at "aka#. Ada #er$edaan yan! menyolok antara metode o$ser4asi #artisi#asi den!an non#artisi#asi. &en!an "ara #artisi#asi, #eneliti men!amati o$0ek sekali!us terli$at dalam interaksi den!an #enutur lain. Se$aliknya, den!an "ara non#artisi#asi, #eneliti meman! men!amati o$0ek teta#i tidak terli$at dalam interaksi den!an #enutur lain. &alam konteks terakhir ini, #eneliti $etul%$etul hanya men!amati. Se$a!ai "ontoh, ketika seoran! #eneliti in!in menyelidiki $entuk teriakan su#orter $ola 4oli maka dia $isa melakukannya tan#a terli$at lan!sun! se$a!ai #emain 4oli. Ia $isa sa0a $erdiri atau duduk manis se$a!ai #enonton dan men!amati teriakan%teriakan yan! mun"ul dari #ara #endukun! olahra!a terse$ut. Se$aliknya 0ika si #eneliti in!in menyelidiki $entuk teriakan #ara #emain $ola 4oli terse$ut se$aiknya ia terli$at lan!sun! men0adi #emain, artinya ia men!!unakan metode o$ser4asi #artisi#asi karena den!an men0adi #emain kemun!kinan ia menerima atau melontarkan teriakan. /euntun!an lainnya ia da#at merasakan emosi antar#emain tan#a teman%temannya men!etahui $ah2a ia sedan! meneliti. A!ar semua situasi dan #eristi2a tutur yan! teramati ini $isa diin!at maka #eneliti #erlu memikirkan $a!aimana semua teks dan konteks itu $isa didokumentasikan. Ia $isa sa0a memilih teknik rekaman den!an memakai alat #erekam atau memilih teknik "atat den!an memakai "atatan tentu sa0a teknik terakhir ini diker0akan setelah #ertandin!an usai. Selain metode o$ser4asi, metode kedua yan! #alin! dikenal adalah metode 2a2an"ara 'interview method-. 8enamaan metode 2a2an"ara ini 0auh le$ih umum dari#ada metode konsultati. se#erti di0um#ai dalam ensiklo#edi $ahasa dan lin!uistik karya Asher '())1: *,7F-, atau metode "aka# se#erti yan! dikemukakan dalam $uku metode #enelitian lin!uistik karya Sudaryanto '())*-. 8en!!unaan istilah 2a2an"ara di#andan! le$ih luas dan lentur dari#ada sekadar konsultasi atau "aka#. 8ada #rinsi#nya, metode 2a2an"ara adalah metode #enyediaan data den!an "ara tanya 0a2a$ antara #eneliti den!an in.orman se"ara lan!sun!. &ikatakan se"ara lan!sun! karena hanya tim #eneliti sa0a yan! da#at melakukan 2a2an"ara, $aik ketua #eneliti atau #ara asistennya. Hal ini #erlu di!aris$a2ahi karena a#a$ila 2a2an"ara dilakukan oran! lain maka in.ormasi yan! di#eroleh kuran! memadai $ahkan akan $anyak kehilan!an konteks. /emudian, in.orman di sini di#ahami se$a!ai oran! yan! mem$eri in.ormasi ke#ada #eneliti. In.ormasi yan! di$erikan itu dise$ut data oleh #eneliti. &ari $e$era#a 0enis metode 2a2an"ara yan! terda#at dalam literatur ilmu sosial 1, satu 0enis metode 2a2an"ara yan! serin! dia"u dalam #enelitian sosiolin!uistik adalah metode 2a2an"ara yan! diren"anakan se"ara terstruktur atau tidak terstruktur. Berdasarkan "ara ini #ula, metode 2a2an"ara di$a!i atas dua klasi.ikasi, yaitu metode 2a2an"ara terstruktur 'structured interview- dan metode 2a2an"ara tidak terstruktur 'unstructured interview-. Metode 2a2an"ara 0enis #ertama menyan!kut #ada #ersia#an #eneliti untuk menyusun da.tar #ertanyaan ke#ada in.orman. Biasanya #eneliti mem$uat se0umlah #ertanyaan $erdasarkan rumusan masalah yan! akan di#e"ahkan. &en!an data yan! tersedia #eneliti akan men!analisis #eme"ahan masalah terse$ut. Metode 2a2an"ara 0enis kedua, #eneliti 0ustru mem#ersia#kan #ertanyaan #okok sa0a. /etika 2a2an"ara $erlan!sun!, in.orman akan mem$eri 0a2a$an #ertama dan den!an 0a2a$an #ertama itu #eneliti akan mem#er0elas
Ihwal Metode Penelitian Sosiolinguistik- @ Sailal rimi

0a2a$an itu den!an men!a0ukan #ertanyaan yan! si.atnya le$ih mendalam, $e!itu seterusnya se"ara $eruntun. A#a$ila di#andan! sudah 0elas, #eneliti akan $eralih #ada #ertanyaan den!an #okok $ahasan yan! lain. Untuk menda#atkan data yan! len!ka#, #eneliti $isa men!!unakan teknik elisitasi 'S#olsky, ,66*: )-, yaitu satu strate!i untuk meman"in! atau men!arahkan in.orman dalam mem$eri in.ormasi yan! se$enarnya. Sistem 2a2an"ara tidak terstruktur ini serin!kali disamakan #en!ertiannya den!an metode 2a2an"ara mendalam 'indept interwiewing method-. /adan!%kadan! metode 2a2an"ara terstruktur disamakan den!an metode an!ket atau metode kuesioner karena men!!unakan da.tar #ertanyaan. Se$enarnya keduanya san!at $er$eda. Berdasarkan #erkem$an!an ka0ian metodolo!i, antara metode 2a2an"ara dan metode an!ket ini sudah seharusnya di#isahkan dan di#andan! se$a!ai metode sendiri% sendiri. Aa?imnya metode an!ket ini di#er!unakan untuk menda#atkan #olin! suara atau menda#atkan #en0elasan dari res#onden. Se"ara sederhana da#at dide.inisikan $ah2a metode an!ket adalah metode #enyediaan data den!an men!a0ukan se0umlah #ertanyaan ke#ada res#onden den!an atau tan#a $ertata# muka se"ara lan!sun!. 8eneliti $ahkan $isa sa0a tidak men!enali #ara res#ondennya. Ges#onden di$edakan den!an in.orman $erkaitan den!an 0enis metodenya. 8em$eri in.ormasi se"ara tertulis sema"am ini dise$ut res#onden, teta#i #em$eri in.ormasi se"ara lisan dan $ertata# muka se"ara lan!sun! den!an #enelitinya dise$ut in.orman. 8enelitian yan! men!!unakan an!ket #ada hakikatnya adalah #enelitian den!an 0umlah sam#el yan! relati. $esar. Ber$eda den!an metode 2a2an"ara, metode an!ket le$ih lama 2aktu #elaksanaannya. /adan!%kadan! an!ket yan! di$erikan den!an "ara dikirim 4ia #os tidak sam#ai ke tan!an #eneliti. Oleh karena itu, ada s#ekulasi. Untuk men!atasinya #eneliti harus mem#ersia#kan se0umlah $esar oran! yan! akan di$erikan an!ket $erdasarkan metode #en!am$ilan sam#el. Dara !am#an! #em$erian an!ket 0ustru dilakukan se"ara lan!sun!, setelah #ertanyaan diisi den!an len!ka# #eneliti atau asisten #eneliti men!um#ulkannya untuk kemudian dita$ulasi. Ceknik #enyusunan an!ket $er!antun! #ada 0a2a$an a#a yan! in!in di#eroleh. Jika #eneliti men!in!inkan 0a2a$an kuantitati. $eru#a #en!hitun!an 0umlah #enda#at atau #erilaku maka si #eneliti mem$uat #ertanyaan yan! 0a2a$annya $er!radasi, misalnya #ada #ertanyaan :a#akah $entuk sa#aan ; menurut Anda san!at santun@, #ilihan 0a2a$annya $isa $eru#a 'i- san!at setu0u, 'ii- setu0u, 'iii- ra!u%ra!u, 'i4- tidak setu0u, dan '4- san!at tidak setu0u. &en!an #ertanyaan yan! sama, #ilihan 0a2a$annya $isa #ula di$erikan se$a!ai $erikut: 'i- ya, 'ii- netral, 'iii- tidak. 9amun demikian, 0ika #eneliti men!in!inkan 0a2a$an kualitati. $eru#a #en0elasan makan si #eneliti #erlu mem$uat #ertanyaan yan! si.atnya esei. Misalnya, men!a#a Anda men!!unakan sa#aan ;@, den!an #ertanyaan ini res#onden akan men0a2a$ alasan%alasannya. Selain ti!a 0enis metode #enyediaan data yan! telah di$i"arakan di atas, se$enarnya ada satu 0enis metode lain yan! khas dalam #enelitian lin!uistik, yaitu metode intuisi. &alam literatur lain metode ini dise$ut metode intros#eksi 'Sudaryanto, ())*+ Mahsun, ,667: (6(-. Metode intuisi adalah metode #enyediaan data den!an "ara mem$an!kitkan sendiri data ke$ahasaan yan! dimiliki #eneliti den!an men!andalkan intuisinya. Menurut Asher '()),- #enyediaan data den!an metode ini meman! relati. "e#at, namun hasilnya san!at mun!kin $ersi.at idiosinkretik '!aya tutur indi4idu yan! mun!kin sa0a meru#akan kesalahan $a!i oran! lain-, se$a!aimana diun!ka#kan S"hri..in '()E5-, :People tend to be more creative than linguists can imagine# : &alam hu$un!annya den!an #enelitian sosiolin!uistik, metode intuisi yan! men!andalkan kemam#uan #arole #ri$adi #enelitinya di#andan! tidak 4alid ke"uali $ersama%sama den!an #eneliti lain !una menda#atkan in.ormasi kolekti. dalam komunitas sosial tertentu. Untuk menyamakan #erse#si terhada# masalah yan! akan di#e"ahkan tim #eneliti se"ara $ersama%sama menyelen!!arakan diskusi kelom#ok se"ara ter.okus atau serin! dise$ut teknik focus group discussion# Hasil sekelom#ok oran! ini $aru a!aknya da#at di#andan! se$a!ai $ahan ka0ian
Ihwal Metode Penelitian Sosiolinguistik- @ Sailal rimi

sosiolin!uistik, yaitu suatu ka0ian $ahasa yan! meli$atkan sekelom#ok oran! dalam satu masyarakat tutur 'speech community-. Se#erti dikemukakan di a2al, metode #enyediaan data ini #ada #rinsi#nya di#ilih $erdasarkan si.at datanya. Metode o$ser4asi, metode 2a2an"ara, metode an!ket, dan metode intuisi adalah metode #enyediaan data yan! memiliki keun!!ulan dan kekuran!annya masin!% masin!. Jika Anda in!in meneliti >#emakaian $ahasa #ada 2aktu $er"inta> a!aknya men!andalkan metode o$ser4asi akan men!alami ke!a!alan, mun!kin metode 2a2an"ara atau metode an!ket $isa $erhasil teta#i da#at di#rediksi $ah2a in.orman atau res#onden a!aknya tidak akan mem$uka ha$is rahasia kehidu#an #ri$adinya. A!aknya metode intuisi 0ustru akan le$ih $erhasil karena itikad #eneliti atau tim #eneliti untuk men!un!ka# o$0ek ka0ian ini "uku# tin!!i sehin!!a mereka mam#u mem$uka ta$ir teks dan konteks o$0ek ka0ian yan! dimaksud. +. Me#$de Anal " " Da#a Setelah data di#eroleh, tu!as #eneliti selan0utnya adalah men!analisis data terse$ut. Aan!kah analisis data ini adalah lan!kah ter#entin! untuk menda#atkan 0a2a$an dari masalah yan! in!in di#e"ahkan. Se$elum di0elaskan 0enis%0enis metode analisis #erlu dikemukakan #emahaman dasar dari studi sosiolin!uistik men!enai teks se$a!ai o$0ek ka0ian yan! $ersi.at 4er$al, ko%teks se$a!ai lin!kun!an teks yan! $ersi.at 4er$al, dan konteks se$a!ai unsur nonteks yan! $ersi.at non4er$al, yaitu menyan!kut konteks situasi dan konteks sosial dan $udaya. Berdasarkan #en0elasan di atas da#at ditarik satu sim#ulan $ah2a studi sosiolin!uistik melihat o$0ek ka0iannya tidak #ernah ter#isah dari teks lain dan konteks dalam #en!ertian le$ih luas. Artinya o$0ek ka0ian harus ada #ada #emakaian termasuk 4ariasinya ' uses-, #emakainya 'users- yan! $erkaitan den!an in.ormasi umur, 0enis kelamin, latar $elakan! etnik, #endidikan, dan #eker0aan, serta #ada "iri interaksi 4er$al terse$ut se#erti situasi tuturan, #eristi2a, lokasi, to#ik, hu$un!an antar#enutur, $a!aimana tuturan disam#aikan, ds$. Bahasa tidak hanya di#andan! se$a!ai tuturan 4er$al 'ko%teks-, teta#i 0u!a di#andan! se$a!ai unsur non4er$al. /o%teks menem#ati #osisi se$elum atau setelah teks 4er$al yan! dika0i. Selain ko%teks, konteks amat #entin! dalam men!urai dan men0elaskan .enomena o$0ek ka0ian. /onteks dise#akati se$a!ai unsur non$ahasa. Se$enarnya ada as#ek lain selain ko%teks dan konteks yan! terda#at #ada data #enelitian. As#ek lain itu adalah as#ek su#rase!mental se#erti intonasi, tekanan atau titi nada. As#ek su#rase!mental ini #entin! dalam kor#us data $ahasa lisan ketika seseoran! men!amati #enuturan satuan $ahasa itu. Oran! yan! sedan! marah $er$eda #ilihan kata dan "ara #enuturannya dari oran! yan! sedan! dima$uk asmara, demikian #ula oran! yan! sedan! $er#idato di de#an #u$lik $er$eda #en!!unaan $ahasanya den!an oran! yan! sedan! melakukan dialo!, dan seterusnya. /arena itu #ula, terda#at #emetaan 4arian yan! san!at si!ni.ikan karena .aktor su#rase!mental ini. &en!an demikian, sesun!!uhnya seoran! #eneliti $ahasa seyo!yanyalah ia menem#atkan #osisi o$0ek ka0ian yan! diteliti itu den!an 0elas atau kasat mata. O$0ek ka0ian hadir dalam ti!a kom#onen #em$entuk $ahasa yaitu ko%teks '4er$al-, konteks 'non4er$al-, dan su#rase!mental. /etika seseoran! in!in men!amati #en!!unaan $ahasa yan! hidu# tentu $erdasarkan tu0uan #eneltiannya maka ia meli$atkan as#ek su#rase!mental $ersama ko%teks dan konteks se"ara simultan. Se$aliknya ketika seseoran! meneliti $ahasa yan! telah diu$ah ke dalam $entuk tulisan maka ia akan melihat $ahasa itu se$a!ai .enomena yan! $erkorelasi se"ara ko%tekstual dan kontekstual. Beran!kat dari "ara #andan! data sosiolin!uistik di atas, metode analisis dalam ka0ian sosiolin!uistik ini da#at di$a!i ke dalam dua 0enis, pertama, !e#$de *an% ber&a #an den%an pen%&$rela" an $b,e& baha"a "e-ara e&"#ernal den%an un"ur n$nbaha"a , dan kedua, !e#$de *an% ber&a #an den%an pe!bedahan. pen%$lahan a#au pen%$#a&/a# &an #e&" 0erbal "e-ara n#ernal. Dara ker0a tia#%tia# metode ini sesun!!uhnya men!!am$arkan #enamaan metode ini. Metode #ertama da#at dise$ut metode korelasi atau metode
Ihwal Metode Penelitian Sosiolinguistik- @ Sailal rimi

#emadanan, sedan!kan metode kedua dise$ut metode o#erasi atau metode distri$usi. Ada sum$er lain yan! menye$utkan metode korelasi atau metode #emadanan ini se$a!ai metode kontekstual 'Jendra, ()))-, ada #ula yan! menye$utnya metode #adan sa0a 'Sudaryanto, ())*-. Sementara itu, metode o#erasi atau metode distri$usi kadan!%kadan! dise$ut 0u!a metode a!ih 'Sudaryanto, ())*+ &0a0asudarma, ())*-. Metode korelasi adalah metode analisis yan! men0elaskan o$0ek ka0ian dalam hu$un!annya den!an konteks situasi atau konteks sosial $udaya. Se"ara umum dalam metode #enelitian ilmu sosial, termasuk ilmu komunikasi 'lih. Gakhmat, ())*: *(-, metode korelasi di#akai untuk men!analisis hu$un!an dua 4aria$el. &alam kaitannya den!an #enelitian sosiolin!uistik, $ahasa di#andan! se$a!ai 4aria$el de#enden atau 4ari$el terikat, sedan!kan unsur luar $ahasa dalam hal ini konteks situasi dan konteks sosial $udaya di#andan! se$a!ai 4aria$el inde#enden atau 4aria$el $e$as. Skema $erikut da#at men!ilustrasikan antarunsur yan! dianalisis. BAHASA /O9C=/S '4aria$el de#enden'4aria$el inde#endenMetode o#erasi atau metode distri$usi adalah metode analisis yan! men!uraikan unsur%unsur su$stansial o$0ek ka0ian dan mendistri$usikannya den!an unsur%unsur 4er$al lainnya untuk menda#atkan #ola, aturan atau kaidah yan! $erhu$un!an den!an konteks situasi dan sosial $udayanya. 8ada dasarnya, metode ini men!analisis antarunsur $ahasa se#erti di!am$arkan dalam skema di $a2ah ini. BAHASA BAHASA '4aria$el de#enden'4aria$el de#endenBaik metode korelasi mau#un metode o#erasi sama%sama men0elaskan adanya 4ariasi dalam ka0ian interdisi#lin ini. 8emahaman ini di$uktikan oleh analisis su$stitusi unsur%unsur konteks atau $ahasa se"ara umum. Se$a!ai "ontoh, #emakaian sa#aan terhada# seseoran! nis"aya $er$eda%$eda $erdasarkan su$stitusi konteks situasinya. Seseoran! disa#a den!an nama ke"il, nama keluar!a, atau den!an !elar, den!an #an!kat atau 0a$atan sudah !ali$nya ditentukan oleh konteks situasi tem#at #eristi2a tutur itu $erlan!sun!. Hariasi sa#aan ini mun"ul, #adahal, untuk re.eren 'oran!- yan! sama. &i sam#in! itu, su$stitusi #emakai $ahasa misalnya si A den!an si B akan $eraki$at #er$edaan #ilihan kode $ahasanya 2alau#un untuk maksud yan! sama. &emikian #ula, "ontoh lain yan! memun"ulkan 4ariasi karena su$stitusi unsur $ahasanya, se#erti dalam kasus "am#ur kode atau inter.erensi. Seoran! #eneliti da#at menarik 4ariasi standar dari tuturan $er"am#ur kode atau $erinter.erensi itu. &en!an "ara men!!anti satuan $ahasa yan! terda#at dalam tuturan itulah #eneliti da#at menyim#ulkan $ah2a $entuk tuturan $er"am#ur kode atau 4arian dari $entuk lainnya, dan seterusnya. Se"ara le$ih khusus, setia# unsur konteks situasi dan konteks sosial $udaya akan san!at si!ni.ikan mem#en!aruhi atau di#en!aruhi oleh setia# tataran $ahasa. Semakin $anyak 0enis 4aria$el yan! terli$at dalam analisis se#erti umur, 0enis kelamin, latar $elakan! etnik, #endidikan, #eker0aan, status sosial, 2ilayah, adat%istiadat, hin!!a #emakaian $ahasa $er0en0an! dari tataran .onolo!i, mor.olo!i, sintaksis, dan 2a"ana akan semakin kom#leks analisis yan! dihasilkan. 3alau#un demikian, kerumitan analisis amat $er!antun! #ada ruan! lin!ku# #enelitian dan masalah yan! in!in di#e"ahkan. /edalaman analisis ka0ian sosiolin!uistik ditentukan oleh #en!!unaan metode o#erasi atau distri$usi setelah #emakaian metode korelasi. 8emakaian metode korelasi sa0a sudah da#at dikatakan hasil analisisnya se$a!ai hasil analisis sosiolin!uistik, namun #en!!unaan metode o#erasi atau distri$usi sa0a $elum tentu da#at dikatakan hasil analisis sosiolin!uistik ke"uali 0ika meli$atkan isu%isu yan! menyan!kut masyarakat yan! $er$eda, misalnya isu kontak $ahasa. Berikut ini diuraikan $e$era#a "ontoh #enelitian yan! da#at dianalisis $erdasarkan metode korelasi atau metode lainnya. 8ilihan metode analisis ini $er!antun! #ada alasan yan! Ihwal Metode Penelitian Sosiolinguistik- @ Sailal rimi )

$erkaitan den!an 4ariasi $ahasa se$a!ai tema sentral dalam #enelitian sosiolin!uistik. /arena 4ariasi $ahasa mun"ul $erdasarkan .asilitas yan! terda#at dalam tia#%tia# $ahasa itu sendiri dan $erdasarkan ke$utuhan #emakainya, isu%isu sosiolin!uistik da#at diklasi.ikasi ke dalam dua kelom#ok $esar, yaitu '(- isu ra!am intra$ahasa 'misalnya, standar%nonstandar, rin!kas% len!ka#, santun%solidaritas-, dan ',- isu kontak antar$ahasa 'se#erti, $ilin!ualisme, alih kode, "am#ur kode, inter.erensi-. Isu ra!am intra$ahasa men!hasilkan analisis yan! $erkaitan 4ariasi #emakaian $ahasa se#erti dikemukakan di atas. Gradasi standar%nonstandar '$aku%tidak $aku- misalnya da#at dianalisis $erdasarkan hu$un!annya den!an ra!am situasi 'situation grading-, ra!am sosial 'social-grading-, $ahkan ra!am umur 'age-grading- dan ra!am 0enis kelamin 'sex-grading-. 8en!hu$un!$andin!an #emakaian $ahasa den!an $er$a!ai ra!am ini 0elas memakai keran!ka ker0a metode korelasi. Hasil #enemuan 3ol.ram '()F), 4ia 3ardhau!h, ()EF- di &etroit menyatakan $ah2a semakin .ormal situasi tuturan, $ahasa seseoran! semakin mendekati #en!!unaan $ahasa standar, dan semakin ke atas kelom#ok sosial #enutur semakin standar #ula $ahasanya. Be!itu #ula halnya, $ahasa anak%anak kuran! .ormal dari#ada $ahasa oran! de2asa 2alau#un $erasal dari latar $elakan! yan! sama. &emikian 0u!a, $ahasa #ria kuran! standar dari#ada $ahasa kaum 2anita. Se0umlah #enelitian intra$ahasa lain yan! #antas dikemukakan di sini se#erti #enelitian Fisher '()7E-, dan Aa$o4 '()FF- 0u!a men!!unakan metode korelasi dalam analisisnya 'lih. 3ardhau!h, ()EF-. Pertama, #enelitian Fisher tentan! 4ariasi $unyi IJK dan InK #ada "ontoh singing <si Ji J< yan! $erla2anan den!an singin$ <si Jin< dikaitkan den!an sam#el (, oran! anak laki%laki dan (, anak #erem#uan yan! $erusia antara * s.d. (6 tahun di 9e2 =n!land. Sam#el yan! ada diinter4ie2 menurut ti!a situasi yan! $er$eda%$eda, yaitu #ada situasi yan! san!at .ormal, kuran! .ormal, dan tidak .ormal sama sekali. Hasil #enelitiannya menun0ukkan $ah2a anak laki%laki men!!unakan le$ih $anyak $entuk <in>< dari#ada anak #erem#uan. %edua, #enelitian Aa$o4 '()FF- untuk disertasinya men!hu$un!kan 4aria$el lin!uistik IrK den!an status sosial #emakainya. Aa$o4 men!!unakan se0umlah sam#el dari ti!a su#ermarket yan! masin!%masin!nya ter!olon! su#ermarket kelas atas, menen!ah, dan kelas $a2ah. &i#eroleh hasil $ah2a in.orman kelas menen!ah ke atas le$ih $anyak mela.alkan $unyi IrK #ada kata < floor< dan <fourth< dari#ada in.orman kelas $a2ah #ada kata yan! sama. Isu kontak antar$ahasa terutama tema $ilin!ual da#at dianalisis den!an metode korelasi. Bilin!ualisme adalah kemam#uan seseoran! untuk $er$ahasa le$ih dari satu $ahasa. Biasanya konse# $ilin!ualisme men!a"u #ada dua $ahasa, sedan!kan multilin!ualisme men!a"u #ada ti!a $ahasa atau le$ih. /arena isu $ilin!ualisme menyan!kut kemam#uan $ahasa seseoran! maka isu ini #ontensial dianalis den!an metode korelasi. Be$era#a "ontoh menarik adalah #enelitian Sorensen '()5(, 4ia 3ardhau!h, ()EF- dan Aikhen4ald ',66*tentan! kemam#uan $ilin!ual di Ama?on 'Bra?il-. Sorensen '()5(- meneliti kemam#uan $er$ahasa masyarakat Cukano di Barat Aaut Ama?on, te#atnya di #er$atasan /olum$ia dan Bra?il. Masyarakat Cukano adalah masyarakat yan! $ahkan multilin!ual karena laki%aki di sana harus menikah den!an #erem#uan dari kelom#ok $ahasa yan! $er$eda. Aaki%laki yan! menikahi #erem#uan dari $ahasa yan! sama di#andan! se$a!ai #erka2inan sesama saudara 'incest-. Oleh karena itu laki%laki memilih menikahi den!an #erem#uan dari suku tetan!!anya. /etika menikah san! istri di$a2a ke rumah suami dan akhirnya istri #un harus $isa $er$ahasa keluar!a suami termasuk anak%anaknya. 8enelitian Aikhen4ald ',66*meru#akan lan0utan dari #enelitian Sorensen '()56- den!an to#ik yan! tidak 0auh $er$eda. Aikhen4ald ',66*- meneliti kemun!kinan korelasi #ilihan $ahasa den!an stereoti#e etnik #en!!unanya. O$0ek $ahasa yan! dika0i adalah $ahasa Cariana yan! di#akai oleh (66 oran! di 2ilayah multilin!ual Aem$ah Hau#es di Ama?onia Barat Aaut 'Bra?il-. &i 2ilayah itu 0u!a terda#at $ahasa Cu"ano 'lin!ua .ran"a-, $ahasa Bani2a 'Bahasa Ara2ak- dan $ahasa 8ortu!is '$ahasa 9asional-. Se#erti halnya #ada masyarakat Cukano di #er$atasan /olum$ia dan Bra?il, 2ilayah ini 0u!a dikenal ekso!ami kelom#ok $ahasa dan kemultilin!ualan
Ihwal Metode Penelitian Sosiolinguistik- @ Sailal rimi

(6

masyarakatnya terlem$a!akan. Salah satu hasil #enelitiannya menun0ukkan $ah2a korelasi #ilihan $ahasa dise$a$kan oleh hu$un!an kekuasaan dan status. Ber$eda den!an #enelitian di atas, isu kontak antar$ahasa yan! diteliti Arimi ',667a$erdasarkan analisis korelasi #eri$ahasa dari 1 $ahasa =ro#a 'Belanda, In!!ris, 8eran"is, dan Jerman- dan * $ahasa Asia 'Dina, Indonesia, dan Je#an!- den!an as#ek #erilaku dan moti4asi masyarakatnya. A2alnya data dianalisis $erdasarkan makna #eri$ahasa, lalu diklasi.ikasi, kemudian dikorelasikan $erdasarkan moti.%moti. koeksistensi #eri$ahasa itu. /oeksistensi mun"ul aki$at ti!a hi#otesis, yaitu '(- #andan!an yan! sama terhada# dunia sekitar 2alau#un mereka $erasal dari masyarakat $er$eda $ahasa dan 2ilayahnya, ',- #en!alaman hidu# yan! dialami se"ara $ersama dan $erulan!%ulan!, '*- kein!inan untuk menirukan keari.an #eri$ahasa yan! $aik dari masyarakat $ahasa yan! $er$eda. Centu sa0a, hi#otesis yan! disa0ikan ini akan le$ih menarik 0ika diu0ikan ke#ada se0umlah in.orman atau res#onden dari ke%5 ne!ara terse$ut. Isu $ilin!ualime se$enarnya tidak hanya da#at dianalisis den!an metode korelasi. Isu ini 0u!a da#at dianalisis den!an metode o#erasi atau distri$usi. Se$a!aimana dikemukakan di $a!ian de#an, kemun!kinan #ilihan metode analisis ditentukan oleh masalah yan! akan di#e"ahkan. Jika masalahnya adalah untuk men!etahui dera0at ke$ilin!ualan seseoran!, maka metode o#erasilah yan! te#at untuk di!unakan. Se$a!aimana diuraikan Ma"key '()FE, 4ia Gomaine, ()E)- ada em#at ke!iatan $er$ahasa yan! da#at men!ukur dera0at ke$ilin!ualan seseoran!, yaitu menden!ar, mem$a"a, $er$i"ara, dan menulis. Selain itu, tataran $ahasa yan! $erkaitan den!an ke!iatan $er$ahasa tadi menyan!kut tataran .onolo!i, !ramatika, leksikon, semantik, dan stilistika. &en!an #en!uraian as#ek%as#ek internal $ahasa $erikut #endistri$usiannya dalam ke!iatan $er$ahasa ini 0elas $ah2a metode yan! te#at untuk ka0ian sema"am ini adalah metode o#erasi atau metode distri$usi. Cidak ada ketentuan se$uah isu atau masalah #enelitian hanya da#at dianalisis oleh satu 0enis metode, $ahkan kom$inasi keduanya #un da#at di$enarkan se0auh kedua metode itu $erasalan untuk di!unakan. /e!iatan #enelitian sema"am ini #ernah dilakukan Arimi ',667$ketika ia meneliti keari.an #eri$ahasa menurut se0umlah res#onden dari dua masyarakat $er$eda, yaitu masyarakat Je#an! '(1, res#onden- dan Indonesia '()5 res#onden-. Untuk men"a#ai #enelitian terse$ut, Arimi ',667$- melakukan dua 0enis #enyelidikan 8enyelidikan #ertama $erdasarkan #enelitian la#an!an den!an men!!unakan metode kuesioner dan #enyelidikan kedua $erdasarkan #enelitian eks#erimen den!an metode yan! sama. 8enyelidikan #ertama dilakukan den!an menanyakan de.inisi #eri$ahasa dan koleksi #eri$ahasa yan! res#onden in!at. 8enelitian la#an!an sema"am ini dimaksudkan untuk menda#atkan !am$aran #emahaman terhada# #eri$ahasa se"ara em#irik dan men!ka0i #o#ularitas #eri$ahasa dalam in!atan masyarakatnya. 8enyelidikan kedua dilan0utkan dalam $entuk eks#erimen. 8eneliti, yan! 0u!a men!!unakan kuesioner, $erikutnya men!amati se0auh mana res#onden men!etahui #eri$ahasa%#eri$ahasa yan! telah di#ilih se"ara random. 8ara res#onden diidenti.ikasi #emahamannya le2at kate!ori identi.ikasi se#erti, san!at tidak .amiliar, tidak .amiliar, ra!u%ra!u, .amiliar, dan san!at .amiliar. &en!an #enelitian eks#erimen ini #eneliti menda#atkan data orisinil untuk memeriksa .rekuensi #o#ularitas #eri$ahasa #ada masyarakat se"ara a"ak. Hasilnya dihara#kan da#at men!kros"ek #enelitian la#an!an se$elumnya. &alam kaitannya den!an #enelitian Arimi ',667$- di atas, metode korelasi di!unakan untuk melihat .akta #emakaian #eri$ahasa den!an masyarakat #enuturnya $erikut alasan% alasan yan! di#akai. Hasilnya menun0ukkan se$uah .akta sosiolin!uistik $ah2a ada se0umlah #eri$ahasa yan! #o#uler di Je#an! dan ada se0umlah lainnya yan! #o#uler di Indonesia. &ari se0umlah #eri$ahasa terse$ut ditemukan $ah2a #eri$ahasa yan! #alin! #o#uler di Je#an! adalah :saru mo ki kara ochiru& 'kera sekali#un akan 0atuh dari #ohon-, dan #eri$ahasa #alin! #o#uler di Indonesia adalah :Con! koson! nyarin! $unyinya:. Selain metode korelasi, metode o#erasi atau metode distri$usi 0u!a di#akai untuk meme"ahkan masalah men!a#a #eri$ahasa yan! satu le$ih #o#uler dari#ada #eri$ahasa lainnya. &en!an "ara men!hu$un!kan #eri$ahasa #o#uler den!an yan! tidak #o#uler teta#i
Ihwal Metode Penelitian Sosiolinguistik- @ Sailal rimi

((

kedua #eri$ahasa atau le$ih itu memiliki makna yan! sama, #eneliti mena.sirkan $erdasarkan .akta%.akta yan! terda#at dalam $entuk atau makna #eri$ahasa itu den!an "ara men!urai, men!!anti, menam$ah atau men!hilan!kan se$a!ian unsur yan! da#at mem$eri #en0elasan kaidah men!a#a #eri$ahasa A le$ih #o#uler dari #eri$ahasa B. Hasil #enelitian ini menun0ukkan $ah2a #o#ularitas #eri$ahasa se$enarnya ditentukan tin!kat kom#etisi #eri$ahasa itu den!an #eri$ahasa lainnya. Berdasarkan analisis maknanya, semakin dekat keari.an #eri$ahasa ke#ada ke$utuhan masyarakat #emakainya di#andan! semakin kom#etiti. #eri$ahasa itu. Hasil lain se"ara $entuk, diketahui $ah2a tidak kom#etiti.nya #eri$ahasa $isa dikaitkan den!an #ilihan leksikon dan dialek yan! kuran! disukai. 1. Me#$de Pen*a, an Ha" l Anal " " Hasil analisis da#at disa0ikan se"ara meta$ahasa atau menurut sistem tanda. Se"ara meta$ahasa artinya analisis $ahasa dinyatakan den!an $ahasa. Metode sema"am ini $isa dise$ut metode meta$ahasa sa0a. &alam literatur lain metode seru#a dise$ut metode in.ormal 'Sudaryanto, ())*-. Sementara itu, menurut sistem tanda, hasil analisis $ahasa dire#roduksi dalam $er$a!ai $entuk non$ahasa, se#erti sim$ol, ikon, indeks, atau sistem tanda lain yan! di2u0udkan dalam $entuk ta$el, !ra.ik, $a!an, skema, dan !am$ar. /arena san!at erat kaitannya den!an sistem tanda ini, a!aknya metode ini da#at di#erkenalkan se$a!ai metode semiotik. &alam #en!ertian yan! seru#a, Sudaryanto '())*- menye$utnya se$a!ai metode .ormal. Untuk #enya0ian hasil analisis den!an metode meta$ahasa, #eneliti #erlu mem#ertim$an!kan $e$era#a .aktor se#erti tata urut #enya0ian, dan "ara merumuskan kaidah. Cata urut #enya0ian yan! di0adikan #edoman men!ikuti hirarki se$a!ai $erikut: '(- dari tataran yan! rendah ke tataran yan! tin!!i, atau se$aliknya, ',- dari tataran yan! sederhana ke tataran yan! le$ih rumit, '*- dari yan! #asti ke yan! mun!kin, dan '1- dari yan! dasar ke $entuk turunan. Sementara itu, "ara merumuskan kaidah serin!kali akan men!ikuti lo!ika% lo!ika $ahasa atau silo!isme, misalnya '(- 'a-. #ro#osisi adalah k+ '$- #ro#osisi selalu k+ '"Semua #ro#osisi adalah k, ',- #ro#osisi(> adalah k(>, sedan!kan #ro#osisi,: adalah k,:, '*0ika #ro#osisi( adalah k( , maka #ro#osisi, adalah k,, '1- !a$un!an%!a$un!an di antara keti!anya. Untuk #enya0ian hasil analisis den!an metode semiotik, #eneliti #erlu mem#erhatikan lo!ika dan seni 4isualisasi sistem tanda. Besar%ke"il, tin!!i%rendah, #an0an!%#endek, arsiran% tidak arsiran se$uah sistem tanda yan! disa0ikan dalam ta$el dan seterusnya terse$ut da#at menaksir lo!ika dan seni 4isualisasinya. 9amun demikian, isi hasil analisis 4er$al di#andan! le$ih akunta$el dari#ada indahnya 4isualisasi sistem tanda. 2. Penu#up Hasil analisis den!an men!!unakan $er$a!ai metode di muka #ada dasarnya akan men!u0ikan dua asumsi #okok dalam sosiolin!uistik, yaitu #ertama, #en0elasan tentan! $ahasa tidak memadai tan#a meli$atkan unsur%unsur di luar $ahasa, kedua, #emakaian $ahasa dalam masyarakat selalu $er4ariasi. &alam #ada itu, dalam melihat hu$un!an antara $ahasa dan konteks sosial $udaya, 3ardhau!h '()EF: (6%((- menyatakan kemun!kinan hu$un!an itu ke dalam em#at korelasi. Pertama, "#ru&#ur "$" al dapa# !e!pen%aruh dan !enen#u&an "#ru&#ur a#au per la&u baha"a. Salah satu "ontoh hu$un!an ini $erkaitan den!an .enomena ra!am%umur 'age-grading-. Anak%anak $er$eda $i"aranya den!an rema0a, demikian #ula rema0a $er$eda $ahasanya den!an oran! de2asa. Dara $er$i"ara, #ilihan kata dan kaidah dalam #er"aka#an san!at ditentukan oleh realitas sosial umur ini. %edua, hu$un!an yan! se$aliknya dari yan! #ertama, yaitu "#ru&#ur dan per la&u baha"a dapa# !e!pen%aruh dan !enen#u&an "#ru&#ur "$" al . Hu$un!an ini da#at dilihat dari Hi#otesis 3hor., teori Ga!am Bahasa Bernstein dan teori yan! men!atakan $ahasa adalah seksis. Hi#otesis 3hor. atau dikenal 0u!a hi#otesis 3hor.%Sa#ir $erar!umentasi $ah2a $ahasa mem#en!aruhi 0alan #ikiran manusia, sedan!kan ra!am $ahasa Bernstein
Ihwal Metode Penelitian Sosiolinguistik- @ Sailal rimi

(,

$er#andan!an $ah2a tuturan len!ka# 'elaborated code- di#akai di kalan!an anak%anak kelas menen!ah, sedan!kan tuturan rin!kas 'restricted code- di#akai di kalan!an anak%anak kelas $a2ah '$uruh-. Sementara itu, teori yan! men!atakan $ahasa adalah seksis $er#andan!an $ah2a "ara $ahasa di!unakan '$aik laki%laki mau#un #erem#uan- $isa men!indikasikan stereoti#e 0ender dan laki%laki dian!!a# 0enis kelamin yan! $er#eran #entin! 'Aund, ,66*: *7% *F-. %etiga, hu$un!an keduanya adalah tim$al%$alik. Baha"a dan !a"*ara&a# !e!pen%aruh "a#u "a!a la n. Salin! #en!aruh ini $ersi.at dialektal, se$a!aimana dikuti# &ittmar $ah2a kaum MarLis $er#enda#at $ah2a #erilaku $ahasa dan #erilaku sosial meru#akan interaksi yan! konstan. 'erakhir, "#ru&#ur baha"a dan "#ru&#ur "$" al # da& berhubun%an "a!a "e&al . /arena itu, masin!%masin!nya $erdiri sendiri. 8andan!an ini di#erkenalkan oleh Dhomsky yan! dalam $er$a!ai tulisannnya mem$eri satu #andan!an $ah2a $ahasa adalah a%sosial. DA3TA4 4U5UKAN Aik4enhald, AleLandra B. ,66*. MMultilin!ualism and =thni" Stereoty#es: Che Cariana o. 9orth2est Ama?onia:. &alam (anguage in Society. 9o. *,. USA: Dam$rid!e Uni4ersity 8ress. Hal. (%,(. Arimi, Sailal. ,667a. MHy#otheses o. International 8ro4er$ Similarity 'I8S Hy#otheses-:. dalam Sumi0ati Atmosudiro dan Marsono 'editor-. Potret 'ransformasi )udaya di *ra +lobal. Bo!yakarta: &i4isi 8ener$itan Unit 8en!ka0ian dan 8en!em$an!an, Fakultas Ilmu Budaya, UGM. Arimi, Sailal. ,667$. MDontested 3isdom in Indonesian and Ja#anese 8ro4er$s, A Ain!uisti"% Dultural Ma##in!.: &alam Studies in ,rban -ultures. Hol. F. Osaka: UDGD, Osaka Dity Uni4ersity. Hal. 5F%(6(. Asher, G.=. ())1. 'he *ncyclopedy of (anguage and (inguistics. OL.ord: 8er!am. Dhaika, =laine. ()E,. (anguage the Social Mirror. Massa"hussetts: 9e2$ury House 8u$lishers, In". &0a0asudarma, Fatimah. ())*. Metode (inguistik! ncangan Metode Penelitian dan %ajian. Bandun!: 8C =res"o. Holmes, Janet. ())7. n Introduction to Sociolinguistics. 'Detakan ke%F-. Harlo2 =sseL: Aon!man Grou# Aimited. Hymes, &ell. ()56. M Ain!uisti" Method in =tno!ra#hy: Its &e4elo#ment in the United States: dalam 8aul A. Gar4in. Method and 'heory in (inguistics. Che Ha!ue, 8aris: Mouton. /artomihar0o, Soeseno. ()EE. )ahasa -ermin %ehidupan Masyarakat. Jakarta: &#edik$ud, &ir0en &ikti, 8royek 8en!em$an!an Aem$a!a 8endidikan Cena!a 8endidikan. /oent0aranin!rat 'editor-. ())1. Metode-Metode Penelitian Masyarakat. '"etakan ke%(*-. Jakarta: 8C Gramedia 8ustaka Utama. Aund, 9i"k. ,66*. (anguage and 'hought. Aondon dan 9e2 Bork: Goutled!e. Mahsun. ,667. Metode Penelitian )ahasa. 'ahapan Strategi! Metode! dan 'ekniknya. Jakarta: 8C Ga0a Gra.indo 8ersada. 9a$a$an, 8.3.J. ())*. Sosiolinguistik! Suatu Pengantar. 'Detakan ke%1-. Jakarta: 8C Gramedia 8ustaka Utama. 9asution. ,661. Metode /esearch! Penelitian Ilmiah. '"etakan ke%5-. Jakarta: 8C Bumi Aksara. Gakhmat, Jalaludin. ())*. Metode Penelitian %omunikasi. 'edisi kedua "etakan keti!a-. Bandun!: 8C Gosdakarya. Gomaine, Su?anne. ()E). )ilingualism. OL.ord: Basil Bla"k2ell Atd. S"hri..in, &e$orah. ()E5. M&is"o4erin! the DonteLt o. An Utteran"e:. &alam (inguistics. 9. &ittmar 'editor-. Hal. ((%*,.
Ihwal Metode Penelitian Sosiolinguistik- @ Sailal rimi

(*

S#olsky, Bernard. ,66*. Sociolinguistics. 'Detakan ke%1-. OL.ord: OL.ord Uni4ersity 8ress Su$roto, &.=di. ()),. Pengantar Metode Penelitian (inguistik Struktural, Surakarta: Se$elas Maret Uni4ersity 8ress. Sudaryanto. ())*. Metode dan neka 'eknik nalisis )ahasa. Pengantar Penelitian 0ahana %ebudayaan secara (inguistis. Bo!yakarta: &uta 3a"ana Uni4ersity 8ress. 3ardhau!h, Gonald. ()EF. n Introduction to Sociolinguistics. OL.ord: Basil Bla"k2ell.

Ihwal Metode Penelitian Sosiolinguistik- @ Sailal rimi

(1

Menurut Sudaryanto '())*: )- metode adalah "ara yan! harus dilaksanakan, sedan!kan teknik adalah "ara melaksanakan metode. Su$roto '()),: *,- men!atakan $ah2a istilah metode di dalam #enelitian lin!uistik da#at dita.sirkan se$a!ai strate!i ker0a $erdasarkan an"an!an tertentu, sedan!kan teknik da#at dita.sirkan se$a!ai lan!kah dan ke!iatan yan! dilakukan yan! terda#at dalam keran!ka strate!i ker0a tertentu. , Holmes '())7: *5F%*E(- memandan! dimensi analisis sosiolin!uistik dari de.inisi sosiolin!uistik yan! men!identi.ikasi "ara%"ara men!!am$arkan dan men0elaskan hu$un!an antara $ahasa dan konteks sosialnya. Ada em#at dimensi yan! di#erkenalkan, yaitu dimensi 0arak sosial<solidaritas, status<kekuasaan, .ormalitas, dan .un!si 'a.ekti. dan re.erensial-. * 3alau#un tidak men!uraikan #an0an! #erihal metode ini, 9a$a$an '())*: )- 0u!a men!akui $ah2a "ara%"ara #enyediaan data dari la#an!an 'masyarakat- $erhu$un!an den!an o$ser4asi, 2a2an"ara, dan 0u!a kuesioner. 8andan!an 9a$a$an ini se0alan den!an re.erensi yan! dia"unya yaitu Shuy dkk. '()FE- dan Ohanessian dkk. '()57-. 1 Ada 2a2ana"ara $eren"ana dan 2a2an"ara tidak $eren"ana, ada 2a2an"ara terstruktur dan 2a2an"ara tidak terstruktur, ada 2a2an"ara ter.okus dan 2a2an"ara $e$as, ada 2a2an"ara tertutu# dan 2a2an"ara ter$uka 'Aih. /oent0aranin!rat, ())1: (*E%(17-

You might also like