You are on page 1of 26

Transmisi Suara

Parameter yang digunakan adalah:


• Bandwidth
• Attenuation & Distorsi
• Phase Distorsi
• Noise dan Signal-to-noise Ratio
• Level
Bandwidth

Definisi:
Bandwidth adalah range antara frekuensi
terendah dan frekuensi tertinggi
Contoh:
dimana:
f1: frekuensi terendah
f1 f2 f F2: frekuensi tertinggi

BW = f2 – f1
Bandwidth

Standard bandwidth untuk kanal suara


• CCITT. Rec.G132 dan G 151
300 – 3400 Hz
• North Amerika (Ref 16. p.32)
200 – 3200 Hz
Level

Umum:
• Sebuah parameter sistem yang sangat penting
• Satuan Power Level: dBm, dBW atau power unit
yang lain
• Salah satu perkecualian adalah video
menggunakan tegangan (dBmV)
• Level sinyal rendah akan merugikan customer
• Menaikkan level: Amplifier
Noise

Menurut kategorinya noise dibagi menjadi:


• Thermal Noise
• Intermodulation Noise
• Crostalk
• Impulse Noise
Thermal Noise

Definisi:
Noise yang terjadi akibat pergerakan acak
dari suatu perubahan partikel (biasanya
elektron) dalam suatu media tertentu
Notasi:
Pn
Satuan:
dBW
Thermal Noise

Secara matematis Pn dapat dituliskan seperti berikut:


Pn = kT
dimana:
k: konstanta Boltzman = 1,3803.10-23 Joule/K
T: Temperatur (K)
Pada kondisi thermal room, T=17C = 17+273 = 290K
maka:
Pn = 4,00.10-21Watt/Hz = -204 dBW/Hz
= -204 + 30 = -174 dBm/Hz
Thermal Noise

Untuk sistem yang mempunyai Bandwidth terbatas


maka:
Pn = k T B (Watt)
= 10logk + 10logT + 10logB
= -228,6 dBW + 10logT + 10logB
Dalam kondisi thermal room
= -228,6 dBW + 10log290 + NFdB + 10logBHz
= -204 dBW + NFdB + 10logBHz
Thermal Noise

Contoh:
2. Sebuah penerima mempunyai temperatur noise
efektif 100K dan bandwidth 10MHz, dapatkan
level thermal noise yang diterima pada output
Jawab:
Pn = -228,6 dBW + 10log1.102 + 10log1.107
= -228,6 + 20 + 70
= -138,6 dBW
Thermal Noise

Contoh:
2. Sebuah penerima mempunyai noise figure 4 dB
yang dioperasikan pada kondisi thermal room
dengan bandwidth sistem 20 MHz, berapa
thermal threshold pada penerima.
Jawab
Pn = -204 dBW + 4 dB + 10log20.106
= -204 dBW + 4 dB + 73 dB
= -127 dBW
Intermodulation Noise

Definisi:
Noise yang disebabkan oleh akibat adanya
Intermodulasi (2 frekuensi atau lebih mixing).
Contoh:
jika frekuensi F1 dan frekuensi F2 bercampur, maka
akan terjadi beberapa bentuk harmonisa yaitu:
• Harmonisa orde kedua: 2F1 ; 2F2 ; F1 ± F2
• Harmonisa orde ketiga: 2F1 ± F2 ; 2F2 ± F1
• Harmonisa orde empat: 2F1 ± 2F2 ; 3F1 ± F2
Signal-To-Noise Ratio (SNR)

• Signal-to-noise ratio adalah merupakan


perbandingan antara daya sinyal dan daya noise
• Parameter unjuk kerja dari sistem komunikasi
analog
• Semakin besar nilai SNR, maka semakin bagus
performansi sistem analog tersebut.
Signal-To-Noise Ratio (SNR)
untuk :
• Voice: 30 dB
• Video: 45 dB
Berdasarkan kepuasan pelanggan

• Data: 15 dB
Berdasarkan spesifikasi error rate dan tipe Modulasinya

(S/N)dB = Levelsignal(dBm) – Levelnoise(dBm)


E b / N0
Dalam sistem komunikasi digital nilai Eb/N0
merupakan parameter penting untuk menentukan
unjuk kerja sistem.
Eb/N0 = C/kT (bit rate)
dimana:
C: Level sinyal terima (RSL)
Eb/N0 = CdBW – 10log(bitrate) – (-228,6dBW) –
10logTe
dimana:Te: Temperatur noise efektif pada penerima
E b / N0
Contoh:
Jika level sinyal terima pada penerima adalah
-151 dBW dan temperatur noise efektif pada sistem
adalah 1500K, dapatkan Eb/N0 untuk sebuah link
transmisi 2400 bps.
Jawab:
Eb/N0 = -151dBW – 10log2400 + 228,6 – 10log1500
= 12 dB
Noise Figure
Noise figure adalah suatu nilai perbandingan antara
(S/N)I dan nilai (S/N)out
Untuk sistem linier maka noise figure (NF) dituliskan
dalam bentuk matematis seperti berikut:
NF = (S/N)in / (S/N)out
Untuk sistem yang terhubung secara cascade maka:
N a0
F=
g a kT0 B N
Noise Figure
• pada umumnya nilai NF ≥ 1, dan seandainya F=1
itu dinamakan noiseless two-port
• jika sumber noise input ada pada thermal room,
maka:

S 1S
  =  
 N 0 F  N i
Noise Figure
besarnya noise yang terjadi seperti yang tertulis
pada persamaan di atas maka:

N a 0 = g a kBN ( Ti + Te )
Untuk Ti = T0, maka:

N a 0 = kBN ( T0 + Te ) / L
Sehingga ga = 1/L
F2 − 1
Dalam bentuk cascade maka: F = F1 +
g1
Noise Figure
Contoh:

ga1=20dB Ga3=60dB
F2=3dB
F1=6dB F3=16dB

Preamp Lossy Cable Receiver

F2 − 1 F3 − 1
Foverall = F1 + +
g1 g1 g 2
2 − 1 40 − 1
=4+ + = 4,79 = 6,8dB
100 (100) 21
Noise Figure
Contoh:
Sama dengan contoh di atas, jika gambar di atas
tanpa menggunakan preamplifier, maka dapatkan
NF dari keseluruhan sistem

F3 − 1
Foverall = F2 +
(1 / L2 )
= 2 + (40 − 1)2 = 80 = 19dB
Hubungan antara NF dan
Noise Temperatur
Dituliskan dalam bentuk:
Te
F = 1+ → Te = T0 ( NF − 1)
T0
Jika T0 = suhu ruangan = 290 K, maka
Te
NFdB = 10 log10 (1 + )
290
Hubungan antara NF dan
Noise Temperatur
Hubungan NF dan Noise Temperatur

NFdB T (K) NFdB T(K)


15 8950 6 865
14 7000 5 627
13 5500 4 439
12 4300 3 289
11 3350 2,5 226
10 2610 2 170
9 2015 1,5 120
8 1540 1,0 75
7 1165 0,5 35,4
Hubungan antara NF dan
Noise Temperatur
Contoh:
2. Sebuah penerima mempunyai noise
temperature 290K, dapatkan nilai dari NF
Jawab:
Te
NFdB = 10 log10 (1 + )
290
 290 
= 10 log10 1 +  = 10 log10 2 = 3dB
 290 
Hubungan antara NF dan
Noise Temperatur
Contoh:
2. Sebuah penerima mempunyai NF 10dB,
tentukan noise temperatur equivalent dalam K
Jawab:
Te
NFdB = 10 log10 (1 + )
290
 Te 
10 dB = 10 log1 + 
 290 
Te = 2900 − 290 = 2610K
Contoh soal Pengembangan
1. Tsystem in G1 G2 G3
Te1 Te2 Te3

Tout 1 Tout 2 Tout3 =Tsystem

Ts System

Tunjukkan bahwa:
Tout 3 Te 2 Te 3
Tsyst in = = Ts + Te1 + +
G1G 2 G3 G1 G1G2
Contoh soal
2. Sebuah penerima superheterodyne yang terdiri dari
Low Noise Amplifier (LNA), mixer dan dua buah IF
amplifier, jika source temperatur pada penerima 100
K seperti gambar di bawah ini:

RF LNA Mixer IF Amp 1 IF Amp 2

Nout
G1=12dB G3=20dB G4=30dB
Ts=100K Te1=50K0 Te3=1000K0 Te4=1000K0
F1=0,7dB F3=6,5dB F4=6,5dB
G2=-6dB
F2=6dB

You might also like