You are on page 1of 80

PERPAJAKAN

Oleh:
H.DODO K. ANWAR ,S.Sos,MM

PERPAJAKAN @ DOA
SEJARAH PERPAJAKAN
• Pada mulanya merupakan suatu upeti yang
harus dilaksanakan oleh rakyat kepada seorang
raja atau penguasa dalam bentuk natura: padi,
ternak atau hasil tanaman lainnya.
• Pemberian dilakukan rakyat untuk kepentingan
raja,tanpa imbalan atau prestasi yg
dikembalikan kpd rakyat.Sifat nya hanya utk
kepentingan sepihak dan seolah-olah ada
tekanan secara psikologis karena kedudukan
raja yg lebih tinggi status sosialnya
PERPAJAKAN @ DOA
Masyarakat berkembang
• Sifat upeti yg Cuma-Cuma dan memaksa
selanjutnya dibuat suatu aturan lebih baik
dgn memasukan unsur keadilan. Guna
memenuhi unsur keadilan inilah maka
rakyat diikutsertakan dlm membuat aturan
yg nantinya akan dikembalikan juga
hasilnya untuk kepentingan rakyat itu
sendiri.

PERPAJAKAN @ DOA
Undang-undang dan Pajak
• Adanya perkembangan masy.yang
ahirnya membentuk suatu negara maka
dalam pemungutan , dibuatlah suatu
ketentuan berupa undang-undang yang
mengatur mengenai bagaimana tata cara
pemungutan dilakukan , jenis-jenis apa
saja yang dapat dipungut, siapa saja yang
harus membayar serta berapa besarnya
yg harus dibayar.
PERPAJAKAN @ DOA
UU Perpajakan jaman Penjajahan
Belanda
1. Ordonansi Rumah Tangga(Stbl.1908 No.13).
2. Aturan Bea Meterai (Stbl 1921 No.498).
3. Ordonansi Bea Balik Nama (Stbl 1924 No 291).
4. Ordonansi Pajak Kekayaan (Stbl 1932 N0.405).
5. Ordonansi Pajak Kendaraan Bermotor (Stbl 1934 No 718).
6. Ordonansi Pajak Upah (Stbl 1934 No.611).
7. Ordonansi Pajak Potong (Stbl 1936 No 671).
8. Ordonansi Pajak Pendapatan (Stbl 1944 No 17).
9. Undang-undang Pajak radio ( UU No 12 Th 1947).
10. Undang-undang Pajak Pembangunan I ( UU No 14 Th 1947).
11. Undang-undang Pajak Peredaran ( UU No 12 Th 1952)

PERPAJAKAN @ DOA
Ltr blk terbitnya aturan perpajakan
(Thn 1983)
• Terlalu banyaknya aturan
• Tidak terpenuhinya rasa keadilan
• Falsafah dibuat dan untuk kepentingan penjajah
Belanda.

PERPAJAKAN @ DOA
Reformasi undang-undang
perpajakan
• Th 1983 pemerintah dengan DPR mencabut
UU yang ada dan meng-undangkan 5 paket
undang-undang perpajakan yang baru, yaitu :
1. UU No 6 Th 1983 Ttg Ketentuan Umum dan Tata
Cara Perpajakan (KUP).
2. UU No 7 Th 1983 Ttg Pajak Penghasilan (PPh).
3. UUNo 8 Th 1983 Ttg Pajak Pertambahan Nilai atas
Barang dan Jasa dan Pajak Penjualan atas Barang
Mewah (PPN dan PPnBM).
4. UU No 12 Th 1983 Ttg Pajak Bumi dan Bangunan
(PBB).
5. UU No 13 Th 1985 Ttg Bea Meterai (BM)

PERPAJAKAN @ DOA
Harapan dari reformasi
• Masyarakat berpartisipasi dan dpt mengerti
akan kewajiban membayar pajak sesuai
dengan sistem self assesment.
• Tahun 1994, empat Undang-undang,
mengalami perubahan, yaitu :
– UUNo6 Th 83 dgn UU No 9 Th 94.
– UU No 7 Th 83 dgn UU No 10 Th 94.
– UU No 8 Th 83 dgn UU No 11 Th 94.
– UU No 12 Th 83 dgn UU No 12 Th 94

PERPAJAKAN @ DOA
Perubahan dan Penerbitan UU
pada Thn 1997
1. UU No 17 Th 1997 Ttg Badan Penyelesaian
Sengketa Pajak.
2. UU No 18 Th 97 Ttg Pajak Daerah dan
Retribusi Daerah.
3. UU No 19 Th 97 Ttg Penagihan Pajak dengan
Surat Paksa.
4. UU No 20 Th 97 Ttg Penerimaan Negara
Bukan Pajak.
5. UU No 21 Th 97 Ttg Bea Perolehan atas
Tanah dan Bangunan.
PERPAJAKAN @ DOA
Alasan Perubahan .
• Adanya perkembangan ekonomi dan
masyarakat yang terus menerus dan
dalam rangka memberikan rasa keadilan
dan meningkatkan pelayanan kepada
wajib pajak, pada tahun 2000 kembali
pemerintah mengadakan perubahan
terhadap Udang –undang perpajakan
yang dibuat pada th 1983, yang
selengkapnya sebagai berikut :
PERPAJAKAN @ DOA
Perubahan pada Th 2000
1. UU No 16 Th 2000 mengenai perubahan atas UU No 6
Th 83 sebagaimana telah dirubah dgn UU No 9 th
1994.
2. UU No 17 Th 2000 mengenai perubahan atas UU No 7
Th 83 sebagaimana tlah dirubah dgn UU No 10 Thn
1994;
3. UU No 18 Th 2000 mengenai perubahan atas UU No 8
Th 83 sebagaimana telah dirubah dg UU No 11 Th
1994;
4. UU No 19 Th 2000 mengenai perubahan atas UU No
19 Th 1997;
5. UU No 21 Th 2000 mengenai perubahan atas UU No
21 Th 1997

PERPAJAKAN @ DOA
Ltr.blk. Kewajiban membayar pajak
• Negara dlm menyelenggarakan pemerintahan
mempunyai kewajiban utk menjaga kepentingan
rakyatnya, baik dalam bid. Kesejahteraan,
keamanan, pertahanan, maupun kecerdasan
kehidupannya.
• Hal ini sesuai dgn tujuan negara yang
dicantumkan dalam pembukaan UUD 1945 pada
alinea keempat yang berbunyi sebagai berikut :

PERPAJAKAN @ DOA
Tujuan Negara
• “ melindungi segenap bangsa Indonesia
dan seluruh tumpah darah Indonesia serta
untuk memajukan kesejahteraan umum,
mencardaskan kehidupan bangsa dan ikut
melaksanakan ketertiban dunia yang
berdasarkan keadilan sosial “.

PERPAJAKAN @ DOA
Arti Tujuan Negara
• Dari uraian tujuan negara, nampak bahwa
untuk kepentingan rakyat, negara
memerlukan dana untuk kepentingan
tersebut. Dana yang akan dikeluarkan ini
didapat dari rakyat itu sendiri melalui
pungutan yang di sebut PAJAK.
Pemungutan pajak haruslah terlebih
dahulu disetujui oleh rakyatnya
sebagaimana dinyatakan Undang-undang
Dasar 1945.
PERPAJAKAN @ DOA
Psl 23 ayat 2 UUD 1945
• Menegaskan bahwa, setiap pajak yang
akan dipungut harus berdasarkan
Undang-undang.

PERPAJAKAN @ DOA
Definisi 1: Pajak menurut Prof. Dr.
P.J.A. Adriani
• Iuran masyarakat kepada negara (yang dapat
dipaksakan) yang terutang membayarnya
menurut peraturan- peraturan umum (Undang-
undang), dengan tidak mendapat prestasi
kembali yang langsung dapat ditunjuk, dan yang
gunanya adalah untuk membiayai pengeluaran-
pengeluaran umum berhubungan dengan tugas
negara untuk menyelenggarakan pemerintahan
(dan sekarang untuk membangun).

PERPAJAKAN @ DOA
Definisi 2: Mr.Dr. N. J. Feldmann
• “pajak adalah prestasi yang dipaksakan
sepihak oleh dan terhutang kepada
penguasa,( menurut norma-norma yang
ditetapkannya secara umum), tanpa
adanya kontra prestasi, dan semata-mata
digunakan untuk menutupi pengeluaran-
pengeluaran umum “.

PERPAJAKAN @ DOA
Definisi 3 : Prof. Dr. M. J. H.
Smeets
• “ pajak adalah prestasi kepada pemerintah yang
terutang melalui norma-norma umum, dan yang
dapat dipaksakannya, tanpa adnya kontra
perstasi yang dapat ditunjukan dalam hal yang
individual, maksudnya adalah untuk membiayai
pengeluaran pemerintah”.
• Smeets mengakui bahwa definisinya hanya
menonjolkan fungsi budgeter saja; baru
kemudian ia menambahkan fungsi mengatur
pada definisinya.
PERPAJAKAN @ DOA
Definisi 4: Dr. Soeparman
Soemohamidjaja
• “ pajak adalah iuran wajib, berupa uang
atau barang, yamg dipungut oleh
Penguasa berdasarkan norma-norma
hukum, guna menutup biaya produksi
barang-barang dan jasa-jasa kolektif
dalam mencapai kesejahteraan umum”

PERPAJAKAN @ DOA
Definisi 5: Prof. Dr.. Rochmat
Soemitro, S.H.
• “ pajak adalah iuran rakyat kepada Kas
Negara berdasarkan Undang-undang
(yang dapat dipaksakan) dengan tiada
mendapat jasa-timbal (Kontra-Prestasi),
yang langsung dapat ditunjukan dan yang
digunakan untuk membayar pengeluaran
umum”.

PERPAJAKAN @ DOA
Unsur yang melekat dlm pengertian
Pajak :
1. Pembayaran pajak harus berdasarkan Undang-
undang;
2. Sifatnya dapat dipaksakan;
3. Tidak ada kontra prestasi(imbalan) yang langsung
dapat dirasakan oleh si pembayar pajak;
4. Pemungutan pajak dilakukan oleh negara baik oleh
pemerintah pusat maupun daerah(tidak boleh dipungut
oleh swasta); dan
5. Pajak digunakan untuk membiayai pengeluaran-
pengeluaran pemerintah(rutin dan pembangunan) bagi
kepentingan masyarakat umum.

PERPAJAKAN @ DOA
Swasta tdk boleh melakukan
pungutan pajak.
• Yang menjalankan roda pembangunan
dan pelayanan kepada masyarakat adalah
pemerintah(baik pusat maupun daerah).
• Pemerintah dlm operasionalnya tidak ada
maksud untuk mencari keuntungan,
sedangkan swasta selalu bersifat mencari
keuntungan

PERPAJAKAN @ DOA
3 Sumber penerimaan Negara
yang jadi andalan
1. Penerimaan dari sektor pajak;
2. Penerimaan dari sektor migas(minyak
dan gas bumi); dan
3. Penerimaan dari sektor Bukan Pajak.

PERPAJAKAN @ DOA
Posisi pajak sbg sumber
penerimaan negara.
• Perimaan pajak dalam mengisi kas APBN dalam
rangka pembangunan nasional amat penting
dan sangat strategis.
• Besarnya peranan pajak perlu ditanamkan
dalam diri setiap orang agar dalam pelaksanaan
pembayaran pajak yang telah dilakukan dpt
menjadi satu kebanggan tersendiri krn telah
memberikan kontribusinya dlm pembangunan
nasional.

PERPAJAKAN @ DOA
Fungsi Pajak
• Fungsi pajak ada dua yaitu fungsi
Budgeter dan regulerend.Namun pada
perkembangannya fungsi pajak tersebut
dapat dikembangkan dan ditambah dua
fungsi lagi yaitu, fungsi demokrasi dan
fungsi redistribusi.

PERPAJAKAN @ DOA
Fungsi Budgeter
• Adalah fungsi yang letaknya di sektor publik
yaitu fungsi untuk mengumpulkan uang pajak
sebanyak-banyaknya sesuai dengan undang-
undang yang berlaku yang pada waktunya akan
digunakan untuk membiayai pengeluaran-
pengeluaran negara, yaitu pengeluaran rutin dan
pengeluaran pembangunan dan bila ada
sisa(surplus) akan digunakan sebagai tabungan
pemerintah untuk investasi pemerintah.

PERPAJAKAN @ DOA
Fungsi Regulerend
• Adalah suatu fungsi bahwa pajak-pajak tersebut akan
digunakan sebagai suatu alat untuk mencapai tujuan-
tujuan tertentu yang letaknya diluar bidang keuangan.
• Fungsi ini umumnya dapat kita lihat di dalam sektor
swasta.
• Seperti dikatakan Dr. Soemitro Djojohadikusumo dengan
Fiscal Policy sebagai suatu alat pembangunan yg harus
mempunyai satu tujuan yang bersamaan secara
langsung menemukan dana-dana yg akan digunakan utk
public invesment dan secara tidak langsung digunakan
untuk menyalurkan private saving kr arah sektor-sektor
yg produktif, maupun digunakan utk mencegah
pengeluaran-pengeluaran yg menghambat
pembangunan.

PERPAJAKAN @ DOA
Fungsi Demokrasi
• Fungsi demokrasi dari pajak adalah suatu fungsi yg
merupakan salah satu penjelmaan atau wujud sistem
gotong-royong, termasuk kegiatan pemerintahan dan
pembangunan demi kemaslahatan manusia. Fungsi
demokrasi pada masa sekarang ini serng dikaitkan
dengan hak seseorang apabila akan memperoleh
pelayanan dari pemerintah.Apabila seseorang telah
melakukan kewjibannya membayar pajak kpd negara
sesuai dg ketentuan, maka ia mempunyai hak pula utk
mendapatkan pelayanan yg baik dari pemerintah. Bila
pemerintah tdk memberikan pelayaan yg baik, pembayar
pajak bisa melakukan protes(complaint) thd pemerintah
dgn mengatakan bahwa ia telah membayar pajak,
kenapa tidak mendapatkan pelayanan yg semestinya.

PERPAJAKAN @ DOA
Fungsi Redistribusi
• Yaitu fungsi yg lebih menekankan pada
unsur pemerataan dan keadilan dlm
masyarakat. Hal ini dpt terlihat misalnya
dgn adanya tarif progresif yang
mengenakan pajak yg lebih besar kpd
masyarakat yg mempunyai penghasilan
besar dan pajak yg lebih kecil kpd
masyarakat yg mempunyai penghasilan
lebih sedikit (kecil)
PERPAJAKAN @ DOA
Teori Asuransi
• Teori asuransi diartikan dengan suatu
kepentingan masyarakat yang harus
dilindungi olehnegara. Masyarakat seakan
mempertanggungkan keselamatan dan
keamanan jiwanyankepada negara.
Dengan adanya kepentingan dari
masayarakat itu sendiri, maka masyarakat
harus membayar “premi” kepada negara.

PERPAJAKAN @ DOA
Teori Kepentingan
• Negara melindungi kepentingan dan jiwa
warga negara. Pengeluaran negara
dibebankan kpd warga negara
berdasarkan kepentingannya.
• Warganegara yg memiliki harta yg banyak
membayar pajak lebih besar dibandingkan
dengan mereka yg memiliki harta lebih
sedikit.

PERPAJAKAN @ DOA
Teori Gaya Pikul
• Pokok pangkal teori ini adalah azas
keadilan yaitu setiap orang yang
dikenakan pajak harus sama beratnya.
• Pajak yg harus dibayar adalah menurut
gaya pikul seseorang yang ukurannya
adalah besarnya penghasilan dan
pengeluaran yang dilakukan.
• Pajak dilakukan setelah kebutuhan primer
seseorang terpenuhi.
PERPAJAKAN @ DOA
Teori Gaya Beli
• Teori ini menekankan bahwa pembayaran
pajak yang dilakukan kepada negara
dimaksudkan untuk memelihara
masyarakat dalam negara yang
bersangkutan.
• Pembayaran pajak lebih ditekankan pada
fungsi mengatur(regulerent) agar
masyarakat tetap eksis.

PERPAJAKAN @ DOA
Teori Bakti
• Teori ini menekankan pada paham
organiche staatsleer yang mengajarkan
bahwa karena sifat negara sebagai suatu
organisasi(perkumpulan) maka timbul hak
mutlak negara untuk memungut pajak.
• Teori ini disebut juga teori kewajiban pajak
mutlak.

PERPAJAKAN @ DOA
Yurisdiksi/Azas Pemungutan Pajak
• Yang dimaksud adalah suatu cara
pemungutan pajak yang didasarkan a.l.
kepada :
1. tempat tinggal seseorang;
2. berdasarkan kebangsaan;
3. sumber dimana penghasilan diperoleh.

PERPAJAKAN @ DOA
Asas Domisili/ tempat tinggal
• Adalah suatu asas pemungutan pajak
berdasarkan tempat tinggal atau domisili
seseorang.
• Suatu negara memungut pajak thd semua
orang yang bertempat tinggal atau
berdomisili dinegara ybs atas seluruh
penghasilan dimanapun diperoleh, tanpa
memperhatikan ybs sbg warganegaranya
warga negara asing.

PERPAJAKAN @ DOA
Asas Kebangsaan
• Adalah suatu asas pemungutan pajak
yang didasarkan kepada kebangsaan
suatu negara.
• Suatu negara akan memungut pajak
kepada setiap orang yang mempunyai
kebangsaan atas negara ybs sekalipun
org tsb tdk bertempat tinggal dinegara
ybs.

PERPAJAKAN @ DOA
Asas Sumber
• Pungutan pajak yang didasarkan kpd
sumber atau tempat penghasilan berada.
• Apabila sumber berada disuatu negara
maka negara tsb berhak memungut pajak
kpd setiap orang yang memperoleh
penghasilan dari sumber tersebut.

PERPAJAKAN @ DOA
Penggolongan jenis pajak
• Jenis pajak dapat dibagi kedalam 3
golongan,yaitu :
1. Menurut sifatnya.
2. Menurut sasarannya/Obyeknya.
3. Menurut lembaga pemungutannya.

PERPAJAKAN @ DOA
Menurut Sifatnya
• Jenis-jenis pajak menurut sifatnya dpt dibagi
dua yaitu :
1. Pajak Langsung, adalah pajak-pajak yang bebannya
harus dipikul sendiri oleh WP dan tdk dapat
dilimpahkan kpd orang lain serta dikenakan secara
berulang-ulang pada waktu tertentu, misalnya PPh.
2. Pajak tidak langsung, adalah pajak yang bebannya
dpt dilimpahkan kpd orang lain dan hanya dikenakan
pada hal-hal tertentu atau peristiwa-peristiwa
tertentu saja, misalnya Pajak Pertambahan Nilai.

PERPAJAKAN @ DOA
Menurut Sasaran/obyeknya
• Jenis-jenis pajak dpt dibagi dua yaitu : pajak subyektif
dan pajak obyektif.
1. Pajak Subyektif adalah jenis pajak yg dikenakan dengan
pertama-tama memperhatikan keadaan pribadi Wajib
pajaknya(Subyeknya). Setelah diketahui keadaannya barulah
diperhatikan keadaan obyeknya sesuai gaya pikul apakah
dapat dikenakan atau tidak,misalnya,Pajak penghasilan.
2. Pajak obyektif adalah jenis pajak yg dikenakan dengan
pertama-tama memperhatikan/melihat obyeknya baik berupa
keadaan perbuatan atau peerstiwa yg menyebabkan timbulnya
kewajiban membayar pajak.Setelah diketahui obyeknya barulah
dicari subyeknya yg memp.hub.hukum dg obyek,misanya PPN.

PERPAJAKAN @ DOA
Menurut Lembaga Pemungutnya
• Jenis pajakdapat dibagi dua yaitu jenis pajak
yg dipungut oleh pemerintah pusat dan oleh
pemerintah daerah :
1. Pajak pusat, dikelola oleh Dep.Keu cq.Dirjen pajak
adalah :PPh, PPN dan PPBM, PBB, BPHTB, Bea
meterai.
2. Pajak daerah dikelola oleh Pemda cq.Dipenda
provinsi adalah : PKB,BBNKB,
PBBKB,P3ABT/APER.
• Dispenda Kab/Kota : Hotel restoran, hiburan,
reklame, penerangan jalan, galian gol.c.

PERPAJAKAN @ DOA
RETRIBUSI
• Pemda selain memungut pajak juga
melakukan pemungutan dg nama retribusi
sebagai pembayaran atas jasa atau pemberian
izin tertentu yg disediakan pemda utk
kepentingan pribadi/badan terdiri dari 3 jenis
retribusi :
1. Retribusi Jasa Umum.
2. Retribusi Jasa Usaha.
3. Retribusi Perizinan Tertentu.

PERPAJAKAN @ DOA
SISTEM PEMUNGUTAN PAJAK
• Sistem pemungutan pajak dapat dibagi
atas 4 macam yaitu :
1. Official assesment system;
2. Semi self assesment system;
3. Self assesment system;
4. Withholding system.

PERPAJAKAN @ DOA
Official assesment system
• Suatu sistem pemungutan yang memberi
wewenang kepada pemungut
pajak(fiskus) untuk menentukan besarnya
pajak yang harus dibayar (pajak yang
terutang) oleh seseorang.

PERPAJAKAN @ DOA
SEMI SELF ASSESMENT
SYSTEM
• Sistem pemungutan yang memberi
wewenang pada fiskus dan wajib pajak
untuk menentukan besarnya pajak
seseorang yang terutang.
• Setiap awal th WP menentukan sendiri
besarnya pajak terutang,pada ahir th
dikoreksi fiskus utk disesuaikan.

PERPAJAKAN @ DOA
SELF ASSESMENT SYSTEM
• Suatu sistem pemungutan yang memberi
wewenang penuh kepada WP untuk
menghitung, memperhitungkan,
menyetorkan dan melaporkan sendiri
besarnya utang pajak.
• WP aktif sepenuhnya, fiskus turut campur
bila diketahui WP melanggar ketentuan yg
berlaku.

PERPAJAKAN @ DOA
WITHHOLDING SYSTEM
• Sistem pemungutan yang memberi
wewenang pada pihak ketiga untuk
memotong/memungut besarnya pajak
yang terutang.
• Fiskus hanya bertindak sebagai pengawas

PERPAJAKAN @ DOA
UTANG PAJAK
• Sejak kapankah seseorang dinyatakan
memiliki utang pajak kepada negara ?

• Dalam hukum pajak terdapat dua


pendapat :
1. Utang timbul saat diundangkannya Undang-
undang pajak.
2. Utang timbul pada saat dikeluarkannya
Surat Ketetapan Pajak oleh Pemerintah.

PERPAJAKAN @ DOA
CARA PENGENAAN UTANG
PAJAK
• Menurut teori ada tiga cara pengenaan
pajak yang dapat dilakukan, yaitu :
1. Stelsel fiksi atau cara pengenaan di depan;
2. Stelsel riil atau cara pengenaan di belakang;
3. Kombinasi stelsel fiksi dan riil atau cara
pengenaan campuran.

PERPAJAKAN @ DOA
STELSEL FIKSI
• Pengenaan di depan merupakan suatu
cara pengenaan pajak yang didasarkan
atas suatu anggapan(fiksi) dan anggapan
tsb tergantung pada ketentuan bunyi
undang-undang.
• Misalnya penghasilan WP th berjalan
dianggap sama dengan penghasilan th
lalu ,dimana penghasilan akan dijadikan
dasar pengenaan.(psl 25 UU PPh)

PERPAJAKAN @ DOA
STELSEL RIIL
• Pengenaan pajak yg didasarkan pada
keadaan yang sesungguhnya(riil).
• Karena besarnya penghasilan yang
diperoleh seseorang baru diketahui pada
ahir tahun, maka utang pajak baru akan
dikenakan di belakang/ahir tahun.

PERPAJAKAN @ DOA
PENGENAAN CAMPURAN
• Cara pengenaan pajak yang didasarkan
pada kedua cara(fiksi dan riil).
• Awal th, penetapan didasarkan pada
penetapan th lalu, di ahir tahun ditinjau
ulang utk di periksa ketepatan
perhitungannya.

PERPAJAKAN @ DOA
HAPUSNYA UTANG PAJAK
• Ada 4(empat) hal yang mengakibatkan
hapusnya utang pajak :
1. Pembayaran;
2. Konpensasi;
3. Daluwarsa;
4. Penghapusan.

PERPAJAKAN @ DOA
TARIF PAJAK
• Salah satu unsur yang menentukan rasa
keadilan dalam pemungutan pajak bagi
Wajib Pajak adalah tarif pajak yang
besarnya harus dicantumkan dalam
undang-undang pajak.

PERPAJAKAN @ DOA
TARIF PROGRESIF
• Tarif progresif adalah tarif pemungutan
pajak yang persentasenya semakin besar
bila jumlah yang dijadikan dasar
pengenaan pajak juga semakin besar.

PERPAJAKAN @ DOA
TARIF DEGRESIF
• Tarif degresif adalah tarif pemungutan
pajak yang persentasenya semakin kecil
bila jumlah yang dijadikan dasar
pengenaan pajak semakin besar.
• (tarif ini tidak pernah dipergunakan dalam
praktek perundang-undangan perpajakan)

PERPAJAKAN @ DOA
TARIF PROPORSIONAL
• Tarif proporsional adalah tarif pemungutan
pajak yang menggunakan persentase
tetap tanpa memperhatikan jumlah yang
dijadikan dasar pengenaan pajak.
• Karena tarif proporsional ini hanya
menggunakan satu tarif yang
persentasenya tetap, maka sering disebut
juga dengan TARIF TUNGGAL.

PERPAJAKAN @ DOA
TARIF TETAP
• Tarif tetap adalah tarif pemungutan pajak
yang besar nominalnya tetap tanpa
memperhatikan jumlah yang dijadikan
dasar pengenaan pajak.
• (contoh tarif Bea Meterai )

PERPAJAKAN @ DOA
TARIF ADVALOREM
• Tarif Advalorem adalah suatu tarif dengan
persentase tertentu yang
dikenakan/ditetapkan pada harga atau
nilai suatu barang.

PERPAJAKAN @ DOA
TARIF SPESIFIK
• Tarif spesifik adalah tarif dengan suatu
jumlah tertentu atas suatu jenis barang
tertentu atau suatu satuan jenis barang
tertentu

PERPAJAKAN @ DOA
KETETAPAN PAJAK
• Untuk mengetahui adanya kewajiban atau hak
Wajib Pajak (WP), negara menerbitkan produk
hukum yang terdiri dari 7(tujuh)macam :
1. Surat Ketetapan Pajak (SKP)
2. Surat Tagihan Pajak (STP)
3. Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar (SKPKB)
4. Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar Tambahan
(SKPKBT)
5. Surat Ketetapan Pajak Lebih Bayar (SKPLB)
6. Surat Ketetapan Pajak Nihil (SKPN)
7. Surat Pemberitahuan Pajak Terutang (SPPT)
PERPAJAKAN @ DOA
SURAT TAGIHAN PAJAK(STP)
• STP adalah surat yang diterbitkan untuk
melakukan tagihan pajak dan atau sanksi
administrasi berupa bunga dan atau
denda.

PERPAJAKAN @ DOA
KAPAN STP DITERBITKAN ?
1. Apabila pajak dalam tahun berjalan tidak
atau kurang dibayar.
2. Apabila terdapat kekurangan
pembayaran sebagai akibat salah tulis
atau salah hitung.
3. Apabila ada perubahan obyek yang tidak
dilaporkan.

PERPAJAKAN @ DOA
Surat Ketetapan Pajak Kurang
Bayar ( SKPKB)
• SKPKB adalah surat ketetapan pajak yang
diterbitkan untuk menentukan besarnya
jumlah pokok pajak, jumlah kredit pajak,
jumlah kekurangan pembayaran pokok
pajak, besarnya sanksi administrasi dan
jumlah pajak yang masih harus dibayar.
• Penerbitan SKPKB akan diikuti dengan
sanksi adm yang bisa berupa denda
maupun berupa kenaikan.

PERPAJAKAN @ DOA
Surat Ketetapan Pajak Kurang
Bayar Tambahan(SKPKBT)
• SKPKBT adalah surat ketetapan pajak yang
diterbitkan untuk menentukan tambahan atas
jumlah pajak yang telah ditetapkan dalam
SKPKB.
• Untuk mengantisipasi beberapa kemungkinan
seperti :
1. Adanya SKPKB yang telah ditetapkan ternyata lebih
rendah daripada perhitungan yang sebenarnya.
2. Adanya proses pengembalian pajak yang telah
ditetapkan dalam SKPLB yang seharusnya tidak
dilakukan; dan
3. Adanya pajak terutang dalam SKN yang ditetapkan
ternyata lebih rendah.
PERPAJAKAN @ DOA
Surat Ketetapan Pajak Lebih Bayar
(SKPLB)
• SKPLB adalah surat ketetapan pajak yang
diterbitkan untuk menentukan jumlah
kelebihan pembayaran pajak karena
jumlah kredit pajak lebih besar daripada
pajak yang terutang atau tidak seharusnya
terutang.
• SKPLB diterbitkan jika ada permohonan
tertulis dari wajib pajak.

PERPAJAKAN @ DOA
Surat KetetapanPajak Nihil (SKPN)
• SKPN adalah surat ketetapan pajak yang
diterbitkan untuk menentukan jumlah
pokok pajak sama besarnya dengan
jumlah kredit pajak atau atau pajak tidak
terutang dan tidak ada kredit pajak.

PERPAJAKAN @ DOA
Surat Pemberitahuan Pajak
Terutang (SPPT)
• SPPT adalah surat yang diterbitkan oleh
Dirjen Pajak untuk memberitahukan
besarnya pajak yang terutang kepada
Wajib Pajak (WP).
• SPPT diterbitkan berdasarkan Surat
Pemberitahuan Obyek Pajak(SPOP) yang
telah disampaikan oleh WP atau berdasat
data obyek yang telah ada di kantor pajak.

PERPAJAKAN @ DOA
Daluwarsa Penetapan
• Daluwarsa penetapan merupakan suatu
batasan waktu yang ditentukan undang-
undang untuk dapat menerbitkan surat
ketetapan pajak atas utang pajak WP,
yang tujuannya tidak lain agar WP
memperoleh kepastian hukum atas utang
pajaknya.

PERPAJAKAN @ DOA
Penagihan Pajak
17109
TahapanPenagihan :
2. Surat Teguran.
3. Surat Paksa.
4. Penyitaan
5. Pelelangan
6. Hak Mendahulu Pajak
7. Penagihan seketika dan Sekaligus
8. Pencegahan, Penyanderaan, dan Gugatan
9. Angsuran dan Penundaan Pembayaran Pajak
10. Penghapusan Piutang Pajak (hal 40-48)
PERPAJAKAN @ DOA
SURAT TEGURAN
• Surat peringatan atau surat lain yang
sejenis yang dimaksudkan untuk menegur
atau memperingatkan kepada wajib pajak
untuk melunasi utang pajaknya.

PERPAJAKAN @ DOA
SURAT PAKSA
• Adalah surat perintah untuk membayar
utang pajak dan biaya penagihan utang
pajak.
• Surat paksa mempunyai kekuatan
eksekutorial dan kedudukan hukum yang
sama dengan putusan pengadilan yang
telah mempunyai kekuatan hukum tetap.

PERPAJAKAN @ DOA
3 HAL PENYEBAB TERBITNYA
SURAT PAKSA
1. Bahwa Penanggung Pajak (PP) tidak melunasi utang
pajak sampai dengan tanggal jatuh tempo dan telah
diterbitkan Surat Teguran atau Surat Peringatan atau
surat lain yang sejenis.

3. Bahwa terhadap PP telah dilakukan penagihan


seketika dan sekaligus.

3. PP tidak memenuhi ketentuan dalam keputusan


persetujuan angsuran atau penundaan pembayaran
pajak.

PERPAJAKAN @ DOA
PENYITAAN
• Penyitaan adalah suatu tindakan yang
dilakukan oleh Jurusita Pajak untuk
menguasai barang Penanggung Pajak
guna dijadikan jaminan untuk melunasi
pajak menurut peraturan perundangan
yang berlaku.

PERPAJAKAN @ DOA
PELELANGAN
• Lelang dalam hal sita pajak, merupakan
salah satu bagian dari berbagai jenis
lelang untuk elaksanakan eksekusi atas
barang-barang milik penanggung pajak
dalam rangka penagihan piutang pajak.
• (untuk biaya penagihan pajak dan utang
pajak)

PERPAJAKAN @ DOA
Hak Mendahulu Pajak
• Sering disebut dgn Hak Istimewa atau Hak
Preferen. Menurut Psl 1134 KUH Perdata
yag dimaksud adalah suatu hak yang oleh
Undang-undang diberikan kepada
seseorang berpiutang sehingga
tingkatannya lebih tinggi daripada orang
berpiutang lainnya.

PERPAJAKAN @ DOA
Pencegahan, Penyanderaan,
Gugatan.
• Pencegahan merupakan bagian dari upaya
penagihan pajak yg hanya dapat dilakukan
secara sangat selektif dan hati-hati, karena
berkaitan dgn hak asasi seseorang utk
bepergian ke luar negeri.
• Penyanderaan adalah pengekangan sementara
waktu kebebasan Penangg.Pajak dgn
menempatkannya di tempat tertentu.
• Gugatan,suatu upaya hukum yg dapat dilakukan
Wajib Pajak terhadap pelaksanaan penagihan
pajak.
PERPAJAKAN @ DOA
Angsuran dan Penundaan
• Kelonggaran yang diberikan melalui
permohonan sehubungan dengan
kesulitan-likuiditas perusahaan yang
mengganggu lancarnya usaha yang
dilakukan sehari-hari.

PERPAJAKAN @ DOA
Pengapusan Piutang Pajak
• Piutang Pajak pada prinsipnya bisa
dihapuskan karena beberapa sebab/ alasan,
seperti :
2. WP meninggal dgn tidak meningalkan warisan
dan tdk memp.ahli waris.
3. Hak utk melakukan penagihan daluwarsa
4. Sebab lain,misalnya WP tidak ditemukan,
dokumen tdk lengkap, keadaan yg tdk dapat
dihindarkan seperti bencana alam, kebakaran
dsb-nya.

PERPAJAKAN @ DOA

You might also like