Professional Documents
Culture Documents
DASAR HUKUM
UUD 1945 pasal 28 H ayat (1), (2), (3) UUD 1945 pasal 34 ayat (1), (2) Undang-Undang No 40 tahun 2004 tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN) Undang-Undang No 24 tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) PP No. 101/2012 ttg Penerima Bantuan Iuran (PBI) Perpres No. 12/2013 tentang Jaminan Kesehatan Peraturan dan Ketentuan lainnya
PRINSIP-PRINSIP SJSN
a. b. c. d. e. f. g. h. i. kegotong-royongan; nirlaba; keterbukaan; kehati-hatian; akuntabilitas; portabilitas; kepesertaan bersifat wajib; dan amanat , dan hasil pengelolaan Dana Jaminan Sosial dipergunakan seluruhnya untuk pengembangan program dan untuk sebesar-besar kepentingan peserta.
Pemerintah
Regulasi Sistem Pelayanan Kesehatan (rujukan, dll)
Regulasi (standarisasi) Kualitas Yankes, Obat, Alkes Regulasi Tarif Pelayanan Kesehatan,
Regulator
Fasilitas Kesehatan
Sistem Rujukan
75% 100% 75% 100% 50% 70% 100% 40% 60% 80%
2012
2013
2014
2015
2016
2017
2018
2019
Pengalihan Peserta JPK Jamsostek, Jamkesmas, Askes PNS, TNI Polri ke BPJS Kesehatan
Perpres Dukungan Operasional Kesehatan bagi TNI Polri Penyusunan Sisdur Kepesertaan dan
Pengumpulan
Iuran
Sinkronisasi Data Kepesertaan: JPK Jamsostek, Jamkesmas dan Askes PNS/Sosial -- NIK 03/01/2014
Pengukuran kepuasan peserta berkala, tiap 6 bulan Kajian perbaikan manfaat dan pelayanan peserta tiap tahun
5
Jaminan Kesehatan adalah jaminan berupa perlindungan kesehatan agar peserta memperoleh manfaat pemeliharaan kesehatan dan perlindungan dalam memenuhi kebutuhan dasar kesehatan yang diberikan kepada setiap orang yang telah membayar iuran atau iurannya dibayar oleh pemerintah.
Perpres No.12/2013 ttg JKN pasal 2,3,4
Kepesertaan
1. 2.
Penerima Bantuan Iuran (PBI) jaminan kesehatan; dan Bukan PBI Jaminan Kesehatan : Pekerja Penerima Upah, Pekerja Bukan Penerima Upah, Bukan Pekerja dan anggota keluarganya
1.
2.
Tahap pertama mulai tanggal 1 Januari 2014 adalah: PBI Jaminan Kesehatan, Peserta Askes, Peserta jaminan pemeliharaan kesehatan Jamsostek, dan Peserta ASABRI Tahap Kedua meliputi seluruh penduduk yang belum masuk sebagai peserta BPJS Kesehatan paling lambat 1 Januari 2019
KEGIATAN-KEGIATAN
2012
Konsensus paket manfaat
2013
Penetapan paket manfaat dlm Perpes JK, termasuk koordinasi manfaat
2014
2015
2016
Penyesuaian
2017
2018
Penyesuaian Perpres Jamkes
2019
Perpres Jamkes
Kajian berkala tahunan tentang upah , iuran, efektifitas manfaat , dan pembayaran antar wilayah
Telaah utilisasi kontinyu untuk menjamin efisiensi, menurunkan moral hazard, dan kepuasan peserta dan tenaga/fasilitas kesehatan
Manfaat Jaminan Kesehatan yang bersifat pelayanan kesehatan perorangan, mencakup pelayanan promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif termasuk pelayanan obat dan bahan medis habis pakai sesuai dengan kebutuhan medis yang diperlukan Manfaat medis & non medis (akomodasi & ambulan) Pelayanan yang tdk dijamin ditetapkan pemerintah
Manfaat
Pelayanan dilakukan pada faskes pemerintah & swasta yang bekerjasama dgn BPJS Dalam kondisi darurat pelayanan dapat dilakukan pada faskes yang tidak bekerjasama Bila belum tersedia fasyankes wajib BPJS memberikan kompensasi diberikan
Perpres No.12/2013 ttg JKN pasal 32
Daftar dan harga obat serta BMHP yang dijamin BPJS ditetapkan pemerintah Daftar harga obat & bahan medis habis pakai ditinjau setiap 2 tahun sekali
Tertiary
Secondary
Rujukan Kewenangan
44
Jumlah mencukupi Distribusi merata Sistem rujukan berfungsi optimal Pembayaran dengan cara prospektif dan harga keekonomian untuk semua penduduk
2012
2013
2014
2015
2016
2017
2018
2019
Implementasi Rencana Aksi: pengembangan faskes, nakes, sistem rujukan dan infrastruktur lainnya.
Kajian berkala tahunan elijibilitas Faskes, kredensialing, kualitas layanan dan penyesuaian besaran pembayaran harga keekonomian
Implementasi, pemantauan dan penyempurnaan sistem rujukan dan telaah utilisasi Implementasi pembayaran Kapitasi dan INA-CBGs serta penyesuaian besaran biaya dua tahunan dengan harga keekonomian
20142018
Implementasi tarif kapitasi dan INA-CBGs melalui kesepakatan antara BPJS dg asosiasi fasilitas kesehatan Tahun 2015 & 2017 meng update tarif Tahun 2016 & 2018 tarif yang telah diupdate diimplementasikan Penyesuaian terhadap Permenkes Jaminan Kesehatan
2019
Cakupan JK seluruh penduduk Indonesia Kapitasi dan INA-CBGs menjadi pola pembayaran dlm JKN bagi seluruh penduduk
Penetapan tarif kapitasi dan INA-CBGs untuk JKN melalui Permenkes Sosialisasi tarif kapitasi dan INA-CBGs -
12
Pasal 32 1. Pelayanan obat dan bahan medis habis pakai untuk Peserta Jaminan Kesehatan pada Fasilitas Kesehatan berpedoman pada daftar dan harga obat, dan bahan medis habis pakai yang ditetapkan oleh Menteri. 2. Daftar dan harga obat dan bahan medis habis pakai sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditinjau kembali paling lambat 2 (dua) tahun sekali.
Disini Peran Binfar dalam menyediakan Pedoman (tidak mengikat). Peran utama pada obat-obat orphan dan atau obat yang kasusnya jarang
1/3/2014 Hasbullah Thabrany - pandangan pribadi
14
2012
2013
2014
2015
2019
AKSESIBILITAS
Implementasi dan Monev NSPK Obat ( termasuk orphan drug) dan Alkes Implementasi, pemantauan dan evaluasi, updating
KETERJANGKAUAN
Pengendalian harga OG
Rencana Kebutuhan Obat (RKO) Formularium Jamkesmas NSPK yanfar
Pengendalian harga obat utk SJSN, direvisi setiap tahun HTA obat dan Alkes Formularium Nasional Assesment fasilitas yanfar Pemantauan dan evaluasi ketersediaan & biaya obat dan alkes
POR
HTM
15
Akreditasi standar pengelolaan dan pelayanan sarana kefarmasian (instalasi farmasi) Pemenuhan jumlah SDM farmasi di fasyankes yang dilakukan secara bertahap Peningkatan kompetensi SDM farmasi Penyempurnaan Manajemen Pengelolaan Obat (dari perencanaan, pengadaan, pendistribusian, dan pelayanan)
PELAYANAN FARMASI DAN ALKES 2. Penyusunan dan review regulasi yang dibutuhkan terkait dengan pelayanan kefarmasian dan alkes:
Penyediaan, pengelolaan dan pelayanan obat dan BMHP Standarisasi alkes Penggunaan Alkes yang tepat guna Pengendalian dan pemantauan penggunaan obat secara rasional
Pasal 26 1. Pengembangan penggunaan teknologi dalam Manfaat Jaminan Kesehatan harus disesuaikan dengan kebutuhan medis sesuai hasil penilaian teknologi kesehatan (health technology assessment). 2. Penggunaan hasil penilaian teknologi dalam Manfaat Jaminan Kesehatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditetapkan oleh Menteri. 3. Ketentuan mengenai tata cara penggunaan hasil penilaian teknologi (health technology assessment) sebagaimana dimaksud pada ayat (2) diatur dengan Peraturan BPJS Kesehatan.
1/3/2014
19
1/3/2014
Hasbullah Thabrany
CONTOH KAPITASI
Puskesmas A = 30.000 peserta Rata-rata kunjungan= 12% orang / bulan = 3.600 orang / bulan = obat? Apabila kapitasi Rp. 5.000,- = Rp. 150.000.000,-
TERIMA
KASIH