Professional Documents
Culture Documents
Published by:
The International Table Tennis Federation
Chemin de la Roche 11
1020 Renens/Lausanne
Switzerland
CONTENTS
1 Constitution
2 Laws
3 Regulations for International Competitions
4 Regulations for World and Olympic Title Competitions
5 Anti-Doping Rules
6 Directives for Match Officials at World Title Competitions and ITTF sanctioned events
7 Recommendations for Open International Championships
Index
Editing dan translation untuk keperluan sendiri oleh TeeMKa 10 Feb 2006 sd 09 September 2009
Page 2 of 9 2 The Laws Of Table Tennis, ITTF Handbook 2009-2010
2.3 BOLA
2.3.1 Bola harus berbentuk bulat-berongga (spherical), dengan diameter 40mm.
2.3.2 Bola harus memiliki berat 2,7 gr.
Editing dan translation untuk keperluan sendiri oleh TeeMKa 10 Feb 2006 sd 09 September 2009
Page 3 of 9 2 The Laws Of Table Tennis, ITTF Handbook 2009-2010
2.3.3 Bola harus terbuat dari bahan celluloid ataupun bahan-bahan plastik serupa dan harus
berwarna putih atau orange, dan pudar/tidak mengkilap (matt).
2.4 RAKET
2.4.1 Raket (tmk: blade+rubber+perekat) boleh sembarang ukuran, bentuk maupun berat, tetapi
blade harus datar (flat) dan kaku (rigid).
2.4.2 Sekurang-kurangnya 85% dari ketebalan blade harus terbuat dari kayu alam (natural
wood); suatu lapisan-tambahan (adhesive layer) di dalam blade, boleh diperkuat dengan
bahan-berserat (fibrous material) seperti serat carbon (carbon fibre), serat kaca (glass
fibre) ataupun kertas yang dipadatkan (compressed paper), tapi tidak boleh lebih tebal dari
7,5% dari total ketebalan atau kira-kira 0,35mm, atau bahkan boleh lebih tipis.
2.4.3 Sisi blade yang digunakan untuk memukul bola harus dilapisi, baik dengan karet-berbintik-
biasa (ordinary pimpled rubber), dengan bintik-keluar (pimpled outwards) dengan total
ketebalan termasuk perekat tidak lebih dari 2.0mm; ataupun dilapisi dengan karet-berlapis
(sandwich rubber) baik dengan bintik-kedalam maupun bintik-keluar dengan total
ketebalan termasuk perekat tidak lebih dari 4.0mm.
2.4.3.1Karet-bintik-biasa (ordinary pimple rubber) adalah lapisan tunggal dari karet non-celluler,
baik terbuat dari karet alam ataupun buatan (synthetic), dengan bintik-bintik tersusun
datar-merata di seluruh permukaan lapisan dengan kerapatan tidak kurang dari 10 biji-
bintik per cm2 dan tidak lebih dari 30 biji-bintik per cm2. (tmk; karet celluler = karet busa
yaitu karet berongga dengan struktur berlubang2 kecil seperti bentuk sarang lebah, i.e.
karet spon; karet non-celluler = karet padat, i.e. karet ban kendaraan; ukuran luas
sq.cm=square.centimeter=centimeter.kuadrat = cm2 misalnya 1cm x 1cm).
2.4.3.2Karet-berlapis (sandwich rubber) adalah satu lapisan tunggal dari karet cellular (spon)
yang dilapisi dengan satu lapisan tunggal dari karet-bintik-biasa yang dipasang di bagian
luar dengan ketebalan karet-bintik tidak lebih dari 2mm.
2.4.4 Bagian karet yang menutupi blade harus tidak melebihi bagian tepi blade, kecuali pada
bagian yang terdekat dengan pegangan (handle) dan bagian yang ditekan (gripped) oleh
jari-jari boleh dibiarkan tak dilapisi atau dilapisi dengan sembarang material. ?
2.4.5 Blade, sembarang lapisan di dalamnya dan sembarang lapisan yang menutupinya atau
lapisan perekat (adhesive) pada sisi yang digunakan untuk memukul bola harus tidak
boleh terdapat sambungan dan harus dengan ketebalan yang merata.
2.4.6 Permukaan yang ditutupi karet pada satu sisi blade, atau sisi lain blade yang dibiarkan tak
ditutupi, harus pudar/tidak-mengkilap (matt), berwarna merah-terang (bright red) pada satu
sisi dan hitam (black) pada sisi lainnya.
2.4.7 Karet penutup raket yang digunakan harus tanpa perlakuan yang mengubah sifat
(treatment), yaitu perlakuan secara fisik, kimia maupun perlakuan lainnya. (2009)
Editing dan translation untuk keperluan sendiri oleh TeeMKa 10 Feb 2006 sd 09 September 2009
Page 4 of 9 2 The Laws Of Table Tennis, ITTF Handbook 2009-2010
2.4.7.1Terjadi sedikit kerusakan yang menyimpang dari aturan, baik pada kesinambungan
permukaan lapisan atau keseragaman kadar warna, dalam kaitan dengan kerusakan
akibat kecelakan atau pemakaian, dapat diijinkan selama itu tidak secara signifikan
merubah karakteristik permukaan raket.
2.4.8 Di awal suatu pertandingan (match) dan kapan saja seorang pemain mengganti raketnya
selama pertandingan itu, maka pemain itu harus memperlihatkan kepada lawan dan wasit
raket yang akan dipakainya dan harus mengijinkan mereka mempelajarinya.
Editing dan translation untuk keperluan sendiri oleh TeeMKa 10 Feb 2006 sd 09 September 2009
Page 5 of 9 2 The Laws Of Table Tennis, ITTF Handbook 2009-2010
2.5.15 Garis-akhir (end line) harus dianggap sebagai perpanjangan tak terbatas di kedua
arahnya.
2.6 SERVE
2.6.1 Serve harus dimulai dengan bola diam bebas (resting freely) di atas telapak tangan
terbuka dari tangan bebas (free hand) yang diam dari server.
2.6.2 Server kemudian harus melambungkan bola nyaris vertikal ke atas, tanpa memberikan
putaran (spin), bola juga naik sekurang-kurangnya 16cm setelah lepas dari telapak tangan
bebas dan kemudian jatuh dari lambungan tanpa menyentuh apapun sebelum dipukul.
2.6.3 Selama bola sedang jatuh dari lambungan, server harus memukul bola sehingga bola
pertama kali menyentuh bagian-meja server dan kemudian setelah melewati atas atau
mengelilingi samping rakitan-net, langsung menyentuh bagian-meja receiver; dalam
permainan double, bola harus berturut-turut menyentuh separuh bagian-meja sebelah
kanan dari server dan receiver.
2.6.4 Mulai dari permulaan serve sampai bola dipukul, bola harus berada di atas ketinggian
permukaan-main (level of playing surfaces) dan di belakang garis-akhir (end line) dari
server, dan bola tidak boleh terlindung dari receiver baik terlindung oleh server atau
partner doublenya ataupun terlindung oleh apasaja yang mereka pakai atau bawa.
2.6.5 Secepatnya setelah bola dilambungkan, lengan bebas dan tangan (free arm and hand)
server harus disingkirkan dari ruang antara bola dan net (space between the ball and the
net).
Space between the ball and the net didefinisikan sebagai ruang antara bola, dan net dengan
perpanjangan arah ke atas tak terbatas.
2.6.6 Adalah tanggung-jawab dari pemain yang melakukan serve agar wasit dan asisten-wasit
bisa diyakinkan bahwa dia sudah mematuhi ketentuan-ketentuan serve yang benar. (2009)
2.6.6.1Jika salah seorang wasit maupun asisten-wasit ragu-ragu terhadap kesahan (legality) satu
serve pada kejadian pertama dalam suatu match, mereka boleh menghentikan (interrupt)
permainan dan memperingatkan server. (2009)
2.6.6.2Sembarang serve berikutnya yang meragukan kesahan, baik dari server itu atau partner
doublenya, akan dihitung sebagai satu poin untuk receiver.
2.6.6.3Kapansaja terdapat satu kesalahan yang jelas dalam mematuhi ketentuan-ketentuan serve
yang benar, tanpa peringatan harus diberikan dan receiver harus memperoleh satu poin.
2.6.7 Pengecualian, wasit boleh longgar terhadap ketentuan-ketentuan serve yang benar,
bilamana dia yakin bahwa serve yang meragukan itu dibatasi oleh cacat fisik (physical
disablility).
Editing dan translation untuk keperluan sendiri oleh TeeMKa 10 Feb 2006 sd 09 September 2009
Page 6 of 9 2 The Laws Of Table Tennis, ITTF Handbook 2009-2010
2.7 PENGEMBALIAN
2.7.1 Bola yang sudah diserve ataupun dikembalikan (return), harus dipukul sehingga bola
melewati atas atau mengelilingi samping rakitan-net kemudian menyentuh halaman-meja
lawan, baik langsung tanpa menyentuh maupun setelah menyentuh rakitan-net.
2.9 LET
2.9.1 Rally harus dinyatakan sebagai sebuah let
2.9.1.1 jika dalam serve, saat bola melewati atas atau mengelilingi samping rakitan-net, bola
menyentuh rakitan-net, meskipun menghasilkan serve yang tidak benar ataupun bola
disentuh oleh receiver maupun pasangan receiver;
2.9.1.2 jika serve telah dikirimkan ketika receiver atau pasangannya tidak siap, meskipun
terjadi baik receiver maupun pasangannya berusaha memukul bola;
2.9.1.3 jika gagal membuat sebuah serve atau pengembalian atau hal lain yang tidak sesuai
ketentuan dalam kaitan dengan suatu gangguan yang diluar kendali pemain;
2.9.1.4 jika permainan dihentikan (interupted) oleh wasit atau asisten-wasit;
2.9.1.5 jika receiver itu di dalam kursiroda dalam kaitan dengan cacat fisik dan serve lawan,
menghasilkan serve yang tidak benar,
2.9.1.5.1 dia meninggalkan halaman-mejanya setelah menyentuhnya searah net;
2.9.1.5.2 dia sedang beristirahat di halaman-mejanya;
2.9.1.5.3 dalam permainan tunggal, dia meninggalkan halaman-meja receiver setelah
menyentuh salah satu sisi-halaman-mejanya (sideline);
Editing dan translation untuk keperluan sendiri oleh TeeMKa 10 Feb 2006 sd 09 September 2009
Page 7 of 9 2 The Laws Of Table Tennis, ITTF Handbook 2009-2010
2.10 POIN
2.10.1 Kecuali rally dinyatakan let, seorang pemain harus memperoleh poin
2.10.1.1 jika lawannya gagal membuat serve yang benar;
2.10.1.2 jika lawannya gagal membuat pengembalian yang benar;
2.10.1.3 jika, setelah dia membuat serve atau pengembalian, bola menyentuh apasaja selain
rakitan net sebelum dipukul lawan;
2.10.1.4 jika bola melewati atas halaman-mejanya atau melebihi endline tanpa menyentuh
halaman-mejanya, setelah dipukul oleh lawan;
2.10.1.5 jika lawannya menyentuh bola;
2.10.1.6 jika lawannya memukul bola dua kali berturut-turut;
2.10.1.7 jika lawannya memukul bola dengan sisi raket yang mana permukaannya tidak
mematuhi ketentuan 2.4.3, 2.4.4 dan 2.4.5;
2.10.1.8 jika lawannya, atau apasaja yang lawannya pakai atau bawa, menggeser permukaan-
main;
2.10.1.9 jika lawannya, atau apasaja yang lawannya pakai atau bawa, menyentuh rakitan-net;
2.10.1.10 jika tangan-bebas lawannya menyentuh permukaan-main;
2.10.1.11 dalam permainan double jika lawannya memukul bola tidak sesuai urutan dengan
server pertama dan receiver pertama;
2.10.1.12 seperti yang dijelaskan dalam ketentuan sistem expedite (2.15.2).
2.11 GAME
2.11.1 Sebuah game akan dimenangkan oleh pemain dengan pasangannya yang pertama
mendapat 11 poin, kecuali jika kedua pemain dengan pasangannya sama-sama
memperoleh 10 poin, maka game akan dimenangkan oleh pemain dengan pasangannya
yang sesudah itu memperoleh kelebihan memimpin 2 poin.
Editing dan translation untuk keperluan sendiri oleh TeeMKa 10 Feb 2006 sd 09 September 2009
Page 8 of 9 2 The Laws Of Table Tennis, ITTF Handbook 2009-2010
2.12 MATCH
2.12.1 Sebuah pertandingan (match) harus terdiri dari sejumlah game ganjil (best of any odd
number).
2.14.2 Jika para pemain tidak mengubah tempat-meja sebagaimana seharusnya mereka lakukan,
permainan harus dihentikan oleh wasit sesegera kekeliruan ditemukan dan harus
dilanjutkan dengan para pemain menempati susunan tempat-meja yang seharusnya
sesuai perolehan skore saat itu, berdasarkan urutan yang semestinya, dihitung dari awal
pertandingan.
2.14.3 Dalam setiap keadaan, semua poin yang telah diperoleh sebelum ditemukan satu
kekeliruan, harus dihitung (reckoned)
Editing dan translation untuk keperluan sendiri oleh TeeMKa 10 Feb 2006 sd 09 September 2009