You are on page 1of 29

GAGAL GINJAL KRONIS

I. DEFINISI Progresif dan irreversible dimana kemampuan tubuh gagal untuk mempertahankan metabolisme dan keseimbangan cairan dan elektrolit sehingga terjadi uremia ( SmeltzerC, Suzanne, 2002 hal 1 !" #agal ginjal kronis (##$" ditandai oleh kerusakan fungsi ginjal secara progresif dan irreversibel dalam berbagai periode %aktu, dan beberapa bulan hingga beberapa dekade& #agal ginjal kronis terjadi karena sejumlah keadaan nefron tidak berfungsi secara permanen dan penurunan laju filtrasi glomerulus (#'(" (Chang, dkk, 2010"& . ANATOMI DAN FISIOLOGI )natomi fisiologi gagal ginjal kronik menurut *s& +ar%oto, Skep,et,al& (200,"& 1& #injal #injal merupakan sepasang organ retroperitoneal -ang integral dengan homeostasis tubuh dalam mempertahankan keseimbangan fisika dan kimia&($lien #angguan #injal,200!.1"&/rgan -ang berbentuk seperti kacang ber%arna merah tua, terletak di kedua sisi kolumna vertebralis& #injal kanan sedikit lebih rendah dibandingkan dengan ginjal kiri karena tertekan ke ba%ah oleh hati& Pada orang de%asa ginjal panjangn-a 12011 cm, tebaln-a 2 cm dan beratn-a 1200130 gram& a& Struktur anatomi ginjal #injal orang de%asa panjangn-a 12011 cm, lebarn-a 2 cm, dan beratn-a antara 1200130 gram& ,3 4 orang de%asa memiliki jarak antara kutub ginjal 11013 cm& perbedaan panjang dari kedua ginjal -ang lebih dari 1,3 cm atau perubahan bentuk ginjal merupakan tanda -ang penting karena keban-akan pen-akit ginjal dimanifestasikan dengan perubahan strktur& b& Struktur mikroskopi ginjal 0 *efron 0 $orpuskulus ginjal 0 )pparatus jukstaglomerulus 0 S-stem rennin0angiotensin 2& 'isiologi 5asar #injal a& 'ungsi ekskresi 0 6empertahankan osmolalitas plasma sekitar 2!3 mili oSmol 0 6empertahankan kadar masing0masing elektrolit plasma dalam rentang normal& 0 6empertahankan p7 plasma sekitar 8, 0 6engekskresikan urea, asam urat dan kreatinin b& 'ungsi non ekskresi 0 6enghasilkan rennin, penting untuk pengaturan tekanan darah& 0 6enghasilkan eritropoetin, faktor dalam stimulasi produksi sel darah merah oleh sumsum tulang& 0 6etabolisme vitamin 5 menjadi bentuk aktifn-a& 0 5egradasi insulin 0 6enghasilkan prostaglandin& II. ETIOLOGI

5iabetus mellitus #lumerulonefritis kronis Pielonefritis 7ipertensi tak terkontrol /bstruksi saluran kemih Pen-akit ginjal polikistik #angguan vaskuler 9esi herediter )gen toksik (timah, kadmium, dan merkuri" !"

( SmeltzerC, Suzanne, 2002 hal 1

KLASIFIKASI $lasifikasi gagal ginjal menurut Sar%ono,(1,,2"& #agal ginjal kronik dibagi 1 stadium : 0 Stadium 1 : Penurunan cadangan ginjal (faal ginjal antar 40 % 75 %). Pada stadium ini kadar kreatinin serum dan kadar ;<* normal dan penderita asimptomatik& 0 Stadium 2 : Insufisiensi ginjal (faal ginjal antar 20 % 50 %). Pada tahap ini, dimana lebih dari 834 jaringan -ang berfungsi telah rusak, #'( besarn-a 234 dari normal, ;lood <rea *itrogen ( ;<* " dan kreatinin serum meningkat& #ejala0gejala nokturia dan poliuria mulai timbul& 0 Stadium 3 : Gagal ginjal stadium ak ir atau uremia (faal ginjal kurang dari !0 %). Sekitar ,04 dari massa nefron telah hancur atau rusak, atau han-a sekitar 200&000 nefron saja -ang masih utuh, nilai #'( han-a 104 dari keadaan normal, kreatinin dan ;<* meningkat& #ejala0gejala -ang timbul karena ginjal tidak sanggup lagi untuk mempertahankan homeostasis cairan dan elektrolit dalam tubuh, -aitu : oliguria karena kegagalan glomerulus, sindrom uremik& Secara laboratorik C$5 dinilai dari tes klirens kreatinin (+$$"& *ilai tes klirens kreatinin dianggap mendekati 9aju 'iltrasi #lomerulus (9'#"& Klasifikasi CKD di lihat dari pen r nan f n!si GFR " Stadi # 1 2 1 3 Diskripsi GFR

#angguan fungsi ginjal dengan #'( normal atau= ,0 ml>menit meningkat $erusakan ginjal dengan penurunan ringan #'( Penurunan sedang #'( Penurunan berat #'( #agal ginjal 200!, ml>menit 1003, ml>menit 1302, ml>menit ? 13 ml>menit

III. $ATOFISIOLOGI $en r nan GFR

Penurunan #'( dapat dideteksi dengan mendapatkan urin 2 jam untuk pemeriksaan klirens kreatinin& )kibt dari penurunan #'(, maka klirens kretinin akan menurun, kreatinin akn meningkat, dan nitrogen urea darh (;<*" juga akan meningkat& Gan!! an klirens renal ;an-ak maslah muncul pada gagal ginjal sebagai akibat dari penurunan jumlah glumeruli -ang berfungsi, -ang men-ebabkan penurunan klirens (substansi darah -ang seharusn-a dibersihkan oleh ginjal" Retensi %airan dan natri # #injal kehilangan kemampuan untuk mengkonsentrasikan atau mengencerkan urin secara normal& +erjadi penahanan cairan dan natrium. meningkatkan resiko terjadin-a edema, gagal jantung kongestif dan hipertensi& Ane#ia )nemia terjadi sebagai akibat dari produksi eritropoetin -ang tidak ade@uate, memendekn-a usia sel darah merah, defisiensi nutrisi, dan kecenderungan untuk terjadi perdarahan akibat status uremik pasien, terutama dari saluran #A& Ketidaksei#&an!an kalsi # dan f'sfat $adar serum kalsium dan fosfat tubuh memiliki hubungan -ang saling timbal balik, jika salah satun-a meningkat, -ang lain akan turun& 5engan menurunn-a #'(, maka terjadi peningkatan kadar fosfat serum dan sebalikn-a penurunan kadar kalsium& Penurunan kadar kalsium ini akan memicu sekresi paratormon, namun dalam kondisi gagal ginjal, tubuh tidak berespon terhadap peningkatan sekresi parathormon, akibatn-a kalsium di tulang menurun men-ebabkab perubahan pada tulang dan pen-akit tulang& $en(akit t lan! re#ik)'ste'distr'fi* +erjadi dari perubahan kompleks kalsium, fosfat, dan keseimbangan parathormon& ( SmeltzerC, Suzanne, 2002 hal 1 !"

I. $ATOFISIOLOGI 5iabetus mellitus, #lumerulonefritis kronis, Pielonefritis, 7ipertensi tak terkontrol, #angguan vaskuler, 9esi herediter Penurunan fungsi nefron 6ekanisme kompensasi dan adaptasi asimptomatik ;<* dan creatinin meningkat Penumpukan toksin uranik #angguan gagal ginjal kronik simptomatik 7ematologis #astrointestinal *eurologis Bndokrin

Sistem s-araf pusat

$ardiovaskuler

#lomerulo *epritis $ronik Penurunan fungsi glomerulus

/bstruksi dan Anfeksi Askemi dan infeksi nefron nefron ginjal

*eprotik 5iabetik )ngiopati sehingga Earingan ginjal ? /F dan nutrisi

*epritis 7-pertensi Caskularisasi jar& #injal ?

*epritis 9upus $erusakan jaringan dan *efron ginjal

#agal #injal $ronik

Pencernaan #gn&6etab &protein <reum = daripada air liur Cegukan #astritis )noreksia 6ual 6untah ;au 6ulut Stomatitis Parotitis

$ulit =<rokrom #atal ekskariosis <rea 'rost

7ematologi )naemia #gn 'ungsi dan +rombositopeni #gn 'ungsi leukosit Britropoitin ? 5efisiensi besi 7emolisis $elemahan otot

S-araf dan /tot (estless 9eg sindrom& ;urning 'eet sindrom& Bnsepalopati metab& 6iopati Perubahan proses pikir

$ardiovaskular 7ipertensi /dema

Bndokrin #gn&Seksual #gn&+olerasi glukosa #gn&6etab& lemak #gn&6etab Cit& 5 Pada 9aki produksi testosteron dan spermatogenesis kurang& Pada Danita #angguan 6enst&,ovulasi aminorhe

Pucat& $uning, #atal

#angguan pemenuhan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh

#angguan& Anterigas kulit

(esiko cedera (Profil darah abnormal"

= (enin )ngiotensi0 )ldosteron )rterisklerosis dini #gn Blektrolit dan kohesifikasi metastatik Penurunan Curah Eantung

I+. MANIFESTASI KLINIK Kardiovaskuler 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 7ipertensi Pitting edema Bdema periorbital Pembesaran vena leher 'riction rub perikardial $rekelS *afas dangkal $usmaul Sputum kental dan liat

Pulmoner

Gastrointestinal )noreksia, mual dan muntah Perdarahan saluran #A <lserasi dan perdarahan pada mulut $onstipasi > diare *afas berbau amonia Muskuloskeletal $ram otot $ehilangan kekuatan otot 'raktur tulang 'oot drop Integumen Darna kulit abu0abu mengkilat $ulit kering, bersisik Pruritus 0 0 0 0 0 Bkimosis $uku tipis dan rapuh (ambut tipis dan kasar )menore )trofi testis

Reproduksi

( SmeltzerC, Suzanne, 2002 hal 1 30"

Menurut Long, 1996 : 369 a. Gejal dini Lethargi, sakit kepala, kelelahan fisik dan mental, berat badan berkurang, mudah tersinggung dan depresi b. Gejala lebih lanjut Anoreksia, mual disertai muntah, nafas dangkalatau sesak nafasbaik pada a. aktu kegiatan Menurut !u"ono

!istem #ardio$askuler %ipertensi, pitting edema, edema periobital, pembesaran $ena leher, fri&tion sub peri&ardial

b. &.

!istem 'ulmoner #rekel, nafas dangkal, kusmaull, sputum kental liat !istem Gastrointestinal Anoreksia, mual dan muntah, pendarahan saluran G(, ulserasi dan perdarahan mulut, nafas berbau amonia

d. e.

!istem Muskuloskletal #ram otot, kehilangan kekuatan otot, fraktur tulang !istem (ntegumen )arna kulit abu abu mengkilat, pruritus, kulit kering bersisik, ekimosis, kuku tipis dan rapuh, rambut tipis dan kasar

f. g. h.

!istem *eproduksi Amenore, atrofi testis !istem %ematologi Anemia, gangguan fungsi trombosit, gangguan fungsi leukosit !istem otot dan s"arafdan selalu menggerakan kaki ba ahn"a +*estless leg s"ndrom,, rasa semutan dan terbakar terutama ditelapak kaki +burning feet s"ndrom,, en&erhalopati metabolik +lemah tidak bisa tidur, gangguan konsentrasi, tremor astreriksis, mioklonus, kejang kejang,, miopati 'enderita selalu mengalami penagl ditungkai kaki ba ahn"a

i. j.

-ndokrin Libido, gangguan menstruasi, o$ulasi, amenore !istem lain .ulang : malasia

Asam basa : asidosis metabolik akibat penimbunan asam organik sebagai hasil metabolisme -lektrolit : hipokalasemia, hiperfosfatemia, hiperkalemia k. -liminasi /rine : oliguri, anuria, perubahan Al$i : konstipasi, diare l. 0armakologi 1bat obat "ang diekskresikan le at ginjal arna urin +kuning, &oklat, merah,

+. $EMERIKSAAN DIAGNOSTIK, a. -RIN 0 0 Colume: biasan-a kurang dari 00ml>2 jam atau tak ada (anuria" Darna: secara abnormal urin keruh kemungkinan disebabkanoleh pus, bakteri, lemak, fosfat atau uratsedimen kotor, kecoklatan menunjukkkan adan-a darah, 7b, mioglobin, porfirin 0 0 0 0 0 ;erat jenis: kurang dari 1,010 menunjukkn kerusakan ginjal berat /smoalitas: kuran gdari 130 m/sm>kg menunjukkan kerusakn ginjal tubular dan rasio urin>serum sering 1:1 $lirens kreatinin: mungkin agak menurun *atrium:lebih besar dari mereabsorbsi natrium Protein: 5erajat tinggi proteinuria (10 G" secara kuat menunjukkkan kerusakan glomerulus bila S56 dan fragmen juga ada &. DARA. 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 ;<*> kreatinin: meningkat, kadar kreatinin 10 mg>dl diduga tahap akhir 7t : menurun pada adan-a anemia& 7b biasan-a kurang dari 80! gr>dl S56: menurun, defisiensi eritropoitin #5):asidosis metabolik, ph kurang dari 8,2 *atrium serum : rendah $alium: meningkat 6agnesium. 6eningkat $alsium . menurun Protein (albumin" : menurun 0 mB@>9 karena ginjal tidak mampu

c& Os#'lalitas ser #: lebih dari 2!3 m/sm>kg

d& $el'!ra# retr'!rad: abnormalitas pelvis ginjal dan ureter e& -ltras'n' !in/al : menentukan ukuran ginjal dan adan-a masa , kista, obstruksi pada saluran perkemihan bagian atas f& End'sk'pi !in/al, nefr'sk'pi: untuk menentukan pelvis ginjal, keluar batu, hematuria dan pengangkatan tumor selektif g& Arteri'!ra# !in/al: mengkaji sirkulasi ginjal dan mengidentifikasi ekstravaskular, masa h& EKG: ketidakseimbangan elektrolit dan asam basa (5oenges, B 6aril-nn, 2000, hal 22!0 22," +I. $ENATALAKSANAAN 1& 5ialisis 2& /bat0obatan: anti hipertensi, suplemen besi, agen pengikat fosfat, suplemen kalsium, furosemid 1& 5iit rendah uremi ( SmeltzerC, Suzanne, 2002 hal 1 . ,"

$ENATALAKSANAAN Penatalaksanaan gagal ginjal kronik meliputi penatalaksanaan konservatif, transplantasi ginjal,dan dialisis& 5ialisis dibagi menjadi dua jenis -aitu peritoneal dialisis dan hemodialisis,namun dalam kasus ini akan dibahas secara lebih mendalam hemodialisis& 1& Penatalaksanaan konservatif Penatalaksanaan konservatif ##$ bermanfaat bila faal ginjal masih pada tahap insufisiensi ginjal dan gagal ginjal kronik, -aitu faal ginjal berkisar antara 10030 4 atau nilai kreatinin serum 2 mg 4 0 10 mg 4& a"&Cairan,b"&Pembatasan natrium,c"&/bat anti hipertensi,d"&)nemia,e"&7iperkalemia,f"&)sidosis metabolik,g"&5osis obat,h"&Preservatif vena, i"&Persiapan psikologis, j"&#angguan neuromuskular, k"& 56, l"&)nestesi, m"&5iit . 5iit rendah protein,)sam amino esensial,Protein bertahap -aitu kalori, $7 dan lemak& 2& 7emodialisa 7emodialisis merupakan pengalihan darah pasien dari tubuhn-a melalui dialiser -ang terjadi secara difusi dan ultrafiltrasi kemudian darah kembali lagi ke dalam tubuh pasien&7emodialisis suatu proses -ang digunakan pada pasien dalam keadaan sakit akut dan memerlukan terapi dial-sis jangka pendek (beberapa hari hingga beberapa minggu" atau pasien dengan pen-akit ginjal stadium akhir atau end stage renal disease (BS(5" -ang memerlukan terapi panjang atau permanen&($lien #angguan #injal&200!.112"& Tujuan : +ujuan hemodialisis adalah untuk mengeluarkan zat0zat nitrogen -ang toksik dari dalam darah dan mengeluarkan air -ang berlebihan& Prinsip dasar Hemodialisis :

1&

2&

1&

5ifusi 6erupakan pengeluaran zat limbah dan toksin dari dalam darah dengan cara bergerak dari darah -ang memiliki konsentrasi tinggi ke cairan dengan konsentrasi -ang lebih rendah& /smosis $elebihan cairan dikeluarkan dari dalam tubuh melalui proses osmosis& Pengeluaran air dapat dikendalikan dengan menciptakan gradient tekanan, dimana air bergerak dari daerah dengan tekanan -ang lebih tinggi (tubuh pasien" ke tekanan -ang lebih rendah (cairan dialisat" <ltrafiltrasi 6erupakan peningkatan gradient melalui penambahan tekanan negatif pada mesin dial-sis& +ekanan negatif diterapkan pada alat ini sebagai kekuatan penghisapan pada membran dan memfasilitasi pengeluaran air& Indikasi dilakukan emodialisis !ila terdapat : $egagalan ginjal mendadak ()kut renal failure : )('" $egagalan ginjal menahun (Chronic renal failure : C('" 5ialisis preparatif>profilaktif 6isaln-a : intoksikasi, juga pada penderita psosiais, schtricophremia&

1" 2" 1" " 3" 2" 8" 1&

2&

1&

Kontra indikasi emodialisis : <mur : dulu ditetapkan usia maksimum adalah 30 tahun, tetapi belakangan ini batas tersebut sudah dinaikkan& 7al ini disebabkan oleh meningkatn-a tenologi 75 dan bertambahn-a pengalaman0pengalaman& )dan-a pen-akit0pen-akit di luar ginjal -ang tidak dapat disembuhkan misaln-a : keganasan& )dan-a pen-akit kardiovaskular -ang berat, misaln-a : adan-a infark dan lainn-a& $eadaan umum -ang terlalu buruk& Sirkulasi pada haemodilisis BHtra col- oreal blood carculation I untuk sekali pakai& 5ial-sat circulation, 5ialisat terbentuk dari 2 bahan : cairan dialisat pekat dan air& "kses pada sirkulasi dara pasien : $ateter subklavikula dan femoralis )kses segera ke dalam sirkulasi darah pasien pada hemodialisis darurat dicapai melalui kateterisasi subklavia untuk pemakaian sementara& $ateter femoralis dapat dimasukkan ke dalam pembuluh darah femoralis untuk pemakaian segera dan sementara& 'istula 'istula -ang lebih permanen dibuat melalui pembedahan (biasan-a dilakukan pada lengan ba%ah" dengan cara menghubungkan atau men-ambung (anastomosis" pembuluh arteri dengan vena secara side0to0side (dihubungkan antara ujung dan sisi pembuluh darah"& Earum ditusukkan ke dalam pembuluih darah agar cukup ban-ak aliran darah -ang akan mengalir melalui dialiser& Segmen0arteri fistula digunakan untuk aliran darah arteri dan segmen0vena fistula digunakan untuk memasukkan kembali (reinfus" darah -ang sudah dial-sis& +andur 5alam men-ediakan lumen sebagai tempat penusukan jarum dial-sis, sebuah tandur dapat dibuat dengan cara menjahit sepotong pembuluh arteri atau vena pasien sendiri& +erdapat 2 (dua" tipe dasar dial-zer -aitu : a& Parallel plate dial-zer 5arah mengalir melalui lapisan0lapisan membran, dan cairan dial-sis dapat mengalir dalam arah -ang sama, seperti darah, atau dengan arah berla%anan& b& 7ollo% fiber atau Capillar- dial-zer

5arah mengalir melalui bagian tengah tabung0tabung kecil dan cairan dial-sis membasahi bagian luarn-a& )liran cairan dial-sis berla%anan dengan arah aliran darah& Satu s-stem dial-sis terdiri dari dua sirkuit, satu untuk darah dan satu lagi untuk cairan dial-sis& ;ila s-stem ini bekerja, darah mengalir dari penderita melalui tabung plastic (jalur arteri", melalui dial-zer hollo% fiber dan kembali ke penderita melalui jalur vena& 5ialisat kemudian dimasukkan ke dalam dial-zer, dimana cairan akan mengalir diluar serabut berongga sebelum keluar melalui drainase& $omposisi cairan dial-sis diatur sedemikian rupa sehingga mendekati komposisi ion darah normal, dan sedikit dimodifkan agar dapat memperbaiki gangguan cairan dan elektrolit -ang sering men-ertai gagal ginjal& unsur0unsur -ang umum terdiri dari *a G, $G, CaGG, 6gG G , Cl, asetat dan glukosa& <rea, kreatinin, asam urat dan fosfat dapat berdifusi dengan mudah dari darah ke dalam cairan dial-sis karena unsur0unsur ini tidak terdapat dalam cairan dial-sis& *atrium asetat -ang lebih tinggi konsentrasin-a dalam cairan dial-sis akan berdifusi ke dalam darah& +ujuan penambahan asetat adalah untuk mengoreksi asidosis penderita uremia& )setat dimetabolisme menjadi bikarbonat& #lukosa dalam konsentrasi -ang rendah (200 mg>100 ml" ditambahkan untuk mencegah difusi glukosa -ang dapat men-ebabkan kehilangan kalori& 7eparin secara terus0menerus dimasukkan pada jalur arteri melalui infuse lambat untuk mencegah pembekuan& Daktu -ang dibutuhkan seseorang untuk melakukan hemodialisa adalah tiga kali seminggu, dengan setiap kali hemodialisa 1 sampai 3 jam& Penkes pada pasien emodialisa 7al0hal penting dalam program pendidikan bagi pasien hemodialisa mencakup : 1& )lasan rasional dan tujuan terapi dial-sis 2& 7ubungan antara obat0obat -ang diresepkan dan didialisis 1& Bfek samping obat dan pedoman kapan harus memberikan obat tersebut & Pera%atan akses vaskuler 3& 5asar pemikiran untuk diet dan pembatasan cairan& 2& Pedoman pencegahan dan penatalaksanaan berlebihan volume cairan& 8& Strategi untuk pendeteksian, penatalaksanaan dan pengurangan gejala pruritus, neuropati serta gejala0gejala lainn-a& !& PiJatalaksanaan komplikasi dial-sis -ang lain dan efek samping terapi (dial-sis, pembatasan diet, dan obat0obatan"& ,& Strategi untuk menangani dan mengurangi kecemasan serta ketergantungan pasien sendiri dan anggota keluarga mereka& 10& Penganturan finansial untuk dial-sis. strategi untuk mengidentifikasi dan mendapatkan sumber0sumber finansial& 11& Strategi untuk mempertahankan kemandirian dan mengatasi kecemasan anggota keluarga&

+II. KOM$LIKASI 1& 2& 1& & 3& 7iperkalemia Perikarditis, efusi perikardialdan tamponade jantung 7ipertensi )nemia Pen-akit tulang ,"

( SmeltzerC, Suzanne, 2002 hal 1

A. Prevalensi 2i negara maju, angka penderita gangguan ginjal tergolong &ukup tinggi. 2i Amerika !erikat misaln"a, angka kejadian gagal ginjal meningkat tajam dalam 13 tahun. 'ada 1993, terjadi 166 ribu kasus GG. +gagal ginjal tahap akhir, dan pada 4333 menjadi 354 ribu kasus. Angka tersebut diperkirakan terus naik. 'ada 4313, jumlahn"a diestimasi lebih dari 663 ribu. !elain data tersebut, 6 juta743 juta indi$idu di A! diperkirakan mengalami GG# +gagal ginjal kronis, fase a al. 2an itu &enderung berlanjut tanpa berhenti. B. Prognosis Penyakit 'erjalanan umum gagal ginjal progresif dapat dibagi menjadi 3 stadium 1. !tadium ( 'enurunan &adangan ginjal +faal ginjal antar 83 9 7 56 9,. .ahap inilah "ang paling ringan, dimana faal ginjal masih baik. 'ada tahap ini penderita ini belum merasasakan gejala gejala dan pemeriksaan laboratorium faal ginjal masih dalam masih dalam batas normal. !elama tahap ini kreatinin serum dan kadar :/; +:lood /rea ;itrogen, dalam batas normal dan penderita asimtomatik. Gangguan fungsi ginjal mungkin han"a dapat diketahui dengan memberikan beban kerja "ang berat, sepersti tes pemekatan kemih "ang lama atau dengan mengadakan test G0* "ang teliti. 4. !tadium (( (nsufiensi ginjal +faal ginjal antar 43 9 7 63 9,. 'ada tahap ini penderita ini dapat melakukan harus tugas tugas seperti hal biasa padahal da"a dan konsentrasi ginjaL menurun. 'ada stadium pengobatan &epat daloam mengatasi kekurangan &airan, kekurangan garam, gangguan jantung dan pen&egahan pemberian obat obatan "ang bersifat menggnggu faal ginjal. :ila langkah langkah ini dilakukan se&epatn"a dengan tepat dapat men&egah penderita masuk ketahap "ang lebih berat. 'ada tahap ini lebih dari 56 9 jaringan "ang berfungsi telah rusak. #adar :/; baru mulai meningkat diatas batas normal. 'eningkatan konsentrasi :/; ini berbeda beda, tergantung dari kadar protein dalam diit.pada stadium ini kadar kreatinin serum mulai meningkat melebihi kadar normal.

(nsufiensi ginjal +faal ginjal antar 43 9 7 63 9,. 'ada tahap ini penderita ini dapat melakukan harus tugas tugas seperti hal biasa padahal da"a dan konsentrasi ginjaL menurun. 'ada stadium pengobatan &epat daloam mengatasi kekurangan &airan, kekurangan garam, gangguan jantung dan pen&egahan pemberian obat obatan "ang bersifat menggnggu faal ginjal. :ila langkah langkah ini dilakukan se&epatn"a dengan tepat dapat men&egah penderita masuk ketahap "ang lebih berat. 'ada tahap ini lebih dari 56 9 jaringan "ang berfungsi telah rusak. #adar :/; baru mulai meningkat diatas batas normal. 'eningkatan konsentrasi :/; ini berbeda beda, tergantung dari kadar protein dalam diit.pada stadium ini kadar kreatinin serum mulai meningkat melebihi kadar normal. 'oliuria akibat gagal ginjal biasan"a lebih besar pada pen"akit "ang terutama men"erang tubulus, meskipun poliuria bersifat sedang dan jarang lebih dari 3 liter < hari. :iasan"a ditemukan anemia pada gagal ginjal dengan faal ginjal diantara 6 9 7 46 9 . faal ginjal jelas sangat menurun dan timbul gejala gejala kekurangan darah, tekanan darah akan naik, , aktifitas penderita mulai terganggu. 3. !tadium ((( /remi gagal ginjal +faal ginjal kurang dari 13 9, !emua gejala sudah jelas dan penderita masuk dalam keadaan diman tak dapat melakukan tugas sehari hair sebaimana mestin"a. Gejal gejal "ang timbul antara lain mual, munta, nafsu makan berkurang., sesak nafas, pusing, sakit kepala, air kemih berkurang, kurang tidur, kejang kejang dan akhirn"a terjadi penurunan kesadaran sampai koma. !tadum akhir timbul pada sekitar 93 9 dari massa nefron telah han&ur. ;ilai G0* n"a 13 9 dari keadaan normal dan kadar kreatinin mungkin sebesar 6713 ml < menit atau kurang. 'ada keadaan ini kreatinin serum dan kadar :/; akan meningkat dengan sangat men&olok sebagai penurunan. 'ada stadium akhir gagal ginjal, penderita mulai merasakan gejala "ang &ukup parah karena ginjal tidak sanggup lagi mempertahankan homeostatis &aiaran dan elektrolit dalam tubuh. 'enderita biasan"a menjadi oliguri +pengeluaran kemih, kurang dari 633< hari karena kegagalan glomerulus

meskipun proses pen"akit mula mula men"erang tubulus ginjal, kompleks men"erang tubulus gijal, kompleks perubahan biokimia dan gejala gejala "ang dinamakan sindrom uremik mempengaruhi setiap sistem dalam tubuh. 'ada stadium akhir gagal ginjal, penderita pasti akan menggal ke&uali ia mendapat pengobatan dalam bentuk transplantasi ginjal atau dialisis.

As han Kepera0atan $ada Klien Den!an !a!al !in/al kr'nik I. $ENGKAJIAN 1& ;iodata #agal #injal $ronik terjadi terutama pada usia lanjut (30080 th", usia muda, dapat terjadi pada semua jenis kelamin tetapi 80 4 pada pria& 2& $eluhan utama $encing sedikit, tidak dapat kencing, gelisah, tidak selera makan (anoreksi", mual, muntah, mulut terasa kering, rasa lelah, nafas berbau (ureum", gatal pada kulit& 1& (i%a-at pen-akit a& b& Sekarang: 5ahulu: 5iare, muntah, perdarahan, luka bakar, rekasi anafilaksis, renjatan kardiogenik& (i%a-at pen-akit gagal ginjal akut, infeksi saluran kemih, pa-ah jantung, hipertensi, penggunaan obat0obat nefrotoksik, ;enign Prostatic 7-perplasia, prostatektomi& c& & $eluarga: )dan-a pen-akit keturunan 5iabetes 6ellitus (56"& Peningkatan suhu tubuh, nadi cepat dan lemah, hipertensi, nafas cepat dan dalam ($ussmaul", d-spnea& 3& ;od- S-stems : a& Pernafasan (; 1 : ;reathing"

+anda vital:

#ejala : nafas pendek, dispnoe nokturnal, paroksismal, batuk dengan>tanpa sputum, kental dan ban-ak, +anda . takhipnoe, dispnoe, peningkatan frekuensi, ;atuk produktif dengan > tanpa sputum& b& Cardiovascular (; 2 : ;leeding" #ejala : (i%a-at hipertensi lama atau berat& Palpitasi n-eri dada atau angina dan sesak nafas, gangguan irama jantung, edema& +anda : 7ipertensi, nadi kuat, oedema jaringan umum, piting pada kaki, telapak tangan, 5isritmia jantung, nadi lemah halus, hipotensi ortostatik, friction rub perikardial, pucat, kulit coklat kehijauan, kuning&kecendrungan perdarahan& Pers-arafan (; 1 : ;rain" $esadaran : 5isorioentasi, gelisah, apatis, letargi, somnolent sampai koma& d& Perkemihan0Bliminasi <ri (;& : ;ladder" $encing sedikit (kurang dari 00 cc>hari", %arna urine kuning tua dan pekat, tidak dapat kencing& #ejala : Penurunan frekuensi urine, oliguria, anuria (gagal tahap lanjut" abdomen kembung, diare atau konstipasi& +anda: Perubahan %arna urine, (pekat, merah, coklat, bera%an" oliguria atau anuria& e& Pencernaan0Bliminasi )lvi (; 3 : ;o%el" )noreksia, nausea, vomiting, fektor uremicum, hiccup, gastritis erosiva dan 5iare f& +ulang0/tot0Antegumen (; 2 : ;one" #ejala : *-eri panggul, sakit kepala, kram otot, n-eri kaki, (memburuk saat malam hari", kulit gatal, ada>berulangn-a infeksi& +anda : Pruritus, demam (sepsis, dehidrasi", ptekie, area ekimoosis pada kulit, fraktur tulang, defosit fosfat kalsium,pada kulit, jaringan lunak, sendi keterbatasan gerak sendi& 2& Pola aktivitas sehari0hari a& Pola persepsi dan tata laksana hidup sehat Pada pasien gagal ginjal kronik terjadi perubahan persepsi dan tata laksana hidup sehat karena kurangn-a pengetahuan tentang dampak gagal ginjal kronik sehingga menimbulkan persepsi -ang negatif terhadap dirin-a dan kecenderungan untuk tidak mematuhi prosedur pengobatan dan pera%atan -ang lama, oleh karena itu perlu adan-a penjelasan -ang benar dan mudah dimengerti pasien& b& Pola nutrisi dan metabolisme : )noreksi, mual, muntah dan rasa pahit pada rongga mulut, intake minum -ang kurang& dan mudah lelah& $eadaan tersebut dapat mengakibatkan terjadin-a gangguan nutrisi dan metabolisme -ang dapat mempengaruhi status kesehatan klien& #ejala . Peningkatan berat badan cepat (oedema" penurunan berat badan (malnutrisi" anoreksia, n-eri ulu hati, mual muntah, bau mulut (amonia"

c&

Penggunaan diuretik& +anda : #angguan status mental, ketidakmampuan berkonsentrasi, kehilangan memori, kacau, penurunan tingkat kesadaran, kejang, rambut tipis, kuku rapuh& c& Pola Bliminasi Bliminasi uri : $encing sedikit (kurang dari 00 cc>hari", %arna urine kuning tua dan pekat, tidak dapat kencing& #ejala : Penurunan frekuensi urine, oliguria, anuria (gagal tahap lanjut" abdomen kembung, diare atau konstipasi& +anda: Perubahan %arna urine, (pekat, merah, coklat, bera%an" oliguria atau anuria& Bliminasi alvi : 5iare& d& e& Pola tidur dan Astirahat : #elisah, cemas, gangguan tidur& Pola )ktivitas dan latihan : $lien mudah mengalami kelelahan dan lemas men-ebabkan klien tidak mampu melaksanakan aktivitas sehari0hari secara maksimal& #ejala : kelelahan ektremitas, kelemahan, malaise,& +anda : $elemahan otot, kehilangan tonus, penurunan rentang gerak& f& Pola hubungan dan peran& #ejala : kesulitan menentukan kondisi& (tidak mampu bekerja, mempertahankan fungsi peran"& g& Pola sensori dan kognitif&

$lien dengan gagal ginjal kronik cenderung mengalami neuropati > mati rasa pada luka sehingga tidak peka terhadap adan-a trauma& $lien mampu melihat dan mendengar dengan baik>tidak, klien mengalami disorientasi> tidak& h& Pola persepsi dan konsep diri& )dan-a perubahan fungsi dan struktur tubuh akan men-ebabkan penderita mengalami gangguan pada gambaran diri& 9aman-a pera%atan, ban-akn-a bia-a pera%atan dan pengobatan men-ebabkan pasien mengalami kecemasan dan gangguan peran pada keluarga (self esteem"& i& Pola seksual dan reproduksi& )ngiopati dapat terjadi pada sistem pembuluh darah di organ reproduksi sehingga men-ebabkan gangguan potensi seksual, gangguan kualitas maupun ereksi, serta memberi dampak pada proses ejakulasi serta orgasme& #ejala : Penurunan libido, amenorea, infertilitas& j& Pola mekanisme>penanggulangan stress dan koping& 9aman-a %aktu pera%atan, perjalanan pen-akit -ang kronik, faktor stress, perasaan tidak berda-a, tak ada harapan, tak ada kekuatan, karena ketergantungan men-ebabkan reaksi psikologis -ang negatif berupa marah,

kecemasan, mudah tersinggung dan lain K lain, dapat men-ebabkan klien tidak mampu menggunakan mekanisme koping -ang konstruktif > adaptif& #ejala : faktor stress, perasaan tak berda-a, tak ada harapan, tak ada kekuatan, +anda : menolak, ansietas, takut, marah, mudah terangsang, perubahan kepribadian& k& Pola tata nilai dan keperca-aan )dan-a perubahan status kesehatan dan penurunan fungsi tubuh serta gagal ginjal kronik dapat menghambat klien dalam melaksanakan ibadah maupun mempengaruhi pola ibadah klien& 8& Pemeriksan fisik : a& b& c& d& e& $epala: Bdema muka terutama daerah orbita, mulut bau khas ureum& 5ada: Pernafasan cepat dan dalam, n-eri dada& Perut: )dan-a edema anasarka (ascites"& Bkstrimitas: Bdema pada tungkai, spatisitas otot& $ulit: Sianosis, akaral dingin, turgor kulit menurun&

II. 1&

DIAGNOSA KE$ERA1ATAN 2ANG M-NGKIN M-NC-L DAN INTER+ENSI (esiko tinggi terjadin-a penurunan curah jantung berhubungan dengan ketidakseimbangan cairan dan elektrolit, gangguan frekuensi, irama, konduksi jantung, akumulasi>penumpukan urea toksin, kalsifikasi jaringan lunak&

2&

(esiko tinggi terjadi cedera (profil darah abnormal" berhubungan dengan penekanan, produksi>sekresi eritpoietin, penurunan produksi Sel 5arah 6erah gangguan faktor pembekuan, peningkatan kerapuhan vaskuler&

1&

Perubahan proses pikir berhubungan dengan akumulasi toksin, asidosis metabolik, hipoksia, ketidakseimbangan elektrolit kalsifikasi metastase pada otak&

&

(esiko terjadin-a kerusakan integritas kulit berhubungan dengan gangguan status metabolik, sirkulasi (anemia, iskemia jaringan" dan sensasi (neuropati ferifer", penurunan turgor kulit, penurunan aktivitas, akumulasi areum dalam kulit&

3&

(esiko tinggi terjadi perubahan membran mukosa oral berhubungan dengan kurang>penurunan salivasi, pembatasan cairan, perubahan urea dalam saliva menjadi amonia&

2& 8&

)nemia berhubungan dengan menurunn-a produksi eritropeitin& $elelahan berhubungan dengan penurunan produksi energi

metabolik>pembatasan diet, anemia& !& ,& #anguan pola tidur berhubungan dengan rasa n-eri pada kepala& Cemas berhubungan dengan kurangn-a pengetahuan tentang pen-akitn-a&

10& $urangn-a pengetahuan tentang proses pen-akit, diet, pera%atan dan pengobatan berhubungan dengan kurangn-a informasi& 11& #angguan pemenuhan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan gangguan metabolisme protein&

1#

1&

(esiko tinggi terjadin-a penurunan curah jantung berhubungan dengan ketidak seimbangan cairan dan elektrolit, gangguan frekuensi, irama, konduksi jantung, akumulasi>penumpukan urea toksin, kalsifikasi jaringan lunak& +ujuan : +idak terjadi penurunan curah jantung, $riteria: tekanan darah sistole antara 100 K 1 0 dan diastole antara 80 K ,0 mm7g , frekuensi nadi antara 20 0 100, nadi perifer -ang kuat, capilarrefill time -ang baik& (encana: a& )uskultasi suara jantung dan paru& Bvaluasi adan-a edema, perifer, kongesti vaskuler dan keluhan dispnoe& (> )dan-a edema paru, kongesti vaskuler, dan keluhan dispnea manunjukan adan-a renal failure& b& 6onitor tekanan darah, nadi, catat bila ada perubahan tekanan darah akibat perubahan posisi& (> 7ipertensi -ang signifikan merupakan akibat dari gangguan renin angiotensin dan aldosteron& +etapi ortostatik hipotensi juga dapat terjadi akibat dari defisit intravaskular fluid& c& $aji adan-a keluhan n-eri dada, lokasi dan skala keparahan& (> 7ipertensi dan Chronic renal failure dapat men-ebabkan terjadin-a m-ocardial infarct& d& $aji tingkat kemampuan klien beraktivitas& (> $elemahan dapat terjadi akibat dari tidak lancarn-a sirkulasi darah& e& $olaborasi dalam: Pemeriksaan laboratorium (*a, $", ;<*, Serum kreatinin, $reatinin klirens& Pemeriksaan thoraks foto& Pemberian obat0obatan anti hipertensi& Siapkan 5ialisis

1$

2&

(esiko tinggi terjadi cedera (profil darah abnormal" berhubungan dengan penekanan, produksi>sekresi eritpoietin, penurunan produksi Sel 5arah 6erah gangguan faktor pembekuan, peningkatan kerapuhan vaskuler& +ujuan : +idak terjadi cedera $riteria : +idak mengalami tanda0tanda perdarahan,lab& 5alam batas normal& (encana: a& Perhatikan keluhan peningkatan kelelahan, kelemahan, takikardia, mukosa > kulit pucat, dispnoe, n-eri dada& (> 5apat menunjukan anemia, dan respon jantung untuk mempertahankan oksigensi sel& b& )%asi tingkat kesadaran dan prilaku& (> )nemia dapat men-ebabkan hipoksia, serebral, perubahan prilaku mental dan orientasi& Bvaluasi respon terhadap aktivitas&

c&

(> )nemia menurunkan oksigenasi jaringan, meningkatkan kelelahan, memerlukan perubahan aktivitas (istirahat"& d& /bservasi perdarahan terus menerus dari tempat penusukan, atau pada area mukosa& e& (> 6engalami kerapuhan kapiler& )%asi haematemesis atau sekresi #A > darah feses& (> Stress dan abnormalitas hemostatik dapat mengakibatkan perdarahan #A track& ;erikan sikat gigi halus, pencukur elektrik, gunakan jarum kecil pada saat pen-untikan, lakukan penekanan lebih lama setelah pen-untikan& (> 6enurunkan resiko perdarahan > pembentukan hematoma& $olaborasi : g& Pemeriksaan 9aboratorium 5arah 9engkap, +hrombosit, 'aktor Pembekuan dan Protrombin& (&> <remia, menurunkan produksi eritropoetin, menekan produksi Sel 5arah 6erah& Pada gagal ginjal kronik, 7b, hematokrit biasan-a rendah& h& Pemberian transfusi& i& (&> 6engatasi anemia simtomatik& Pemberian obat K obatan : Sediaan besi, asam folat, sianokobalamin& (&> 6emperbaiki gejala anemi& Cimetidin ()ctal"& (&> Profilaksis menetralkan asam lambung& 7emostatik ()micar"& (&> 6enghambat perdarahan& Pelunak feses& (&> 6engurangi perdarahan mukosa& 1& Perubahan proses pikir berhubungan dengan akumulasi toksin, asidosis metabolik, hipoksia, ketidakseimbangan elektrolit kalsifikasi metastase pada otak& +ujuan : 6eningkatkan tingkat mental& 2%

f&

$riteria : $lien mengenal tempat, orang, %aktu, tidak menarik diri, tidak ada gangguan kognitif& (encana : a& $aji luasn-a gangguan kemampuan berpikir, memori, orientasi, perhatikan lapang perhatian& (&> Bfek sindrom uremik dapat terjadi dengan $ekacauan minor dan berkembang ke perubahan kepribadian& b& Pastikan orang terdekat, tingkat mental pasien biasan-a& c& (&> 6emberikan perbandingan& ;erikan lingkungan tenang, ijinkan menggunakan +C& (adio dan kunjungan& (&> 6eminimalkan rangsangan lingkungan& d& /rientasikan kembali terhadap lingkungan orang dan %aktu& e& f& g& (&> 6emberikan petunjuk untuk membantu pengenalan ken-ataan& 7adirkan ken-ataan secara singkat dan ringkas& (&> 6eningkatkan penolakan terhadap ken-ataan& $omunikasikan informasi dalam kalimat pendek& (&> $omunikasi akan dipahami>diingat& +ingkatkan istirahat adekuat dan tidak mengganggu periode tidur&

(&> #angguan tidur dapat mengganggu kemampuan kognitif& $olaborasi : h& Pemberian tambahan oksigen& i& (&> Perbaikan hipoksia dapat memperbaiki kognitif& 7indari penggunaan barbiturat>opiat& (&> 6emperburuk kekacauan&

21

&

(esiko terjadin-a kerusakan integritas kulit berhubungan dengan gangguan status metabolik, sirkulasi (anemia, iskemia jaringan" dan sensasi (neuropati ferifer", penurunan turgor kulit, penurunan aktivitas, akumulasi areum pada kulit& +ujuan : +idak terjadi kerusakan integritas kulit& $riteria : kulit tidak lecet, klien mampu mendemonstrasikan cara untuk mencegah terjadin-a kerusakan integritas kulit& (encana : a& Anspeksi kulit terhadap Perubahan Darna, turgor, perhatikan kemerahan,ekskoriasi& (> 6enandakan area sirkulasi buruk, -ang dapat menimbulkan dekubitus& b& $aji keadaan kulit terhadap kemerahan dan adan-a eHcoriasi& (> Sirkulasi darah -ang kurang men-ebabkan kulit mudah rusak dan memudahkan timbuln-a dicubitus> infeksi& c& Pantau masukan cairan dan hidrasi kulit, membran mukosa& (> 5eteksi adan-a dehidrasi -ang mempengaruhi integritas jaringan pada tingkat seluler& d& #anti posisi tiap 2 jam sekali, beri bantalan pada tonjolan tulang , pelindung siku dan tumit&& (> 6engurangi> menurunkan tekanan pada daerah -ang edema, daerah -ang perfusin-a kurang baik untuk mengurangi>menurunkan iskemia jaringan& e& Eaga keadaan kulit agar tetap kering dan bersih& (> $ulit -ang basah terus menerus memicu terjadi iritasi -ang mengarah terjadin-a dikubitus& f& )njurkan pada klien untuk menggunakan pakaian -ang tipis dan kering -ang men-erap keringat dan bebas keriput& (> 6encegah iritasi kulit dan meningkatkan evaporasi& g& )njurkan pasien menggunakan kompres lembab dan dingin&

(> 6enghilangkan ketidakn-amanan dan menurunkan resiko cedera& h& $olaborasi dalam pemberian foam dan tempat tidur angin& (> 6encegah penekanan -ang terlalu lama pada jaringan -ang dapat membatasi ferfusi seluler, sehingga dapat mengurangi iskemik jaringan&

22

3&

(esiko tinggi perubahan membran mukosa oral berhubungan dengan penurunan saliva, pemabatasan cairan, perubahan urea dalam saliva menjadi amonia& +ujuan : 6empertahankan membran mukosa& $riteria : 6ukosa lembab, inflamasi, ulserasi tidak ada, bau amonia berkurang>hilang& (encana : a& Anspeksi rongga mulut, perhatikan kelembaban, karakter saliva adan-a inflamasi dan ulserasi& (&> 5eteksi untuk mencegah infeksi& b& ;erikan cairan sepanjang 2 jam dalam abatas -ang ditentukan& (&> 6encegah kekeringan mulut& c& ;erikan pera%atan mulut sering cuci dengan larutan )sam asetik 234, berikan permen karet, permen keras antara makan& (&> Pera%atan mulut men-ejukan, melumasi, dan membantu men-egarkan mulut -ang tidak men-enangkan karena uremia& d& )njurkan h-giene -ang baik setelah makan dan saat akan tidur& (&> 6enurunkan pertumbuhan bakteri& e& )njurkan klien untuk menghentikan merokok, dan menghindari produk pencuci mulut -ang mengandung alkohol& (&> )lkohol, mengiritasi mukosa dan efekn-a mengeringkan& $olaborasi : f& Pemberian obat0obatan sesuai dengan indikasi )ntihistamin, $iproheptadin& (&> 6enghilangkan gatal&

23

2&

)nemia berhubungan dengan menurunn-a produksi eritropeitin& +ujuan : +erjadi peningkatan kadar 7b& $riteria : $adar 7b dalam batas normal, perfusi jaringan baik, akral hangat, merah dan kering& (encana : Pertahankan kebersihan tanpa men-ebabkan kulit kering& (> kekeringan meningkatkan sensitivitas kulit dengan merangsang ujung saraf&

a&

b&

Cegah penghangatan -ang berlebihan dengan mempertahankan suhu ruangan -ang sejuk dengan kelembaban -ang rendah, hindari pakaian -ang terlalu tebal& (> penghangatan -ang berlebihan meningkatkan sensitivitas melalui vaso dilatasi&

c&

)njurkan tidak menggaruk& (> #arukan merangsang pelepasan histamin&

d&

/bservasi tanda0tanda vital& (> 5eteksi dini terhadap perkembangan klien dan penentuan terhadap tindakan selanjutn-a&

e&

$olaborasi dalam: Pemberian transfusi Pemeriksaan laboratorium 7b&

2&

8&

#anguan pola tidur berhubungan dengan rasa n-eri pada kepala& +ujuan : #angguan pola tidur pasien akan teratasi& $riteria : $lien mudah tidur dalam %aktu 10 K 0 menit& $lien tenang dan %ajah segar& $lien mengungkapkan dapat beristirahat dengan cukup& (encana : $aji tanda0tanda kurangn-a pemenuhan kebutuhan tidur pasien& (&> <ntuk mengetahui terpenuhi atau tidakn-a kebutuhan tidur pasien akibat gangguan pola tidur sehingga dapat diambil tindakan -ang tepat

a&

b&

$aji tentang kebiasaan tidur pasien di rumah& (&> 6engetahui perubahan dari hal0hal -ang merupakan kebiasaan pasien ketika tidur akan mempengaruhi pola tidur pasien&

c&

$aji adan-a faktor pen-ebab gangguan pola tidur -ang lain seperti cemas, efek obat0obatan dan suasana ramai& (&> 6engetahui faktor pen-ebab gangguan pola tidur -ang lain dialami dan dirasakan pasien&

d&

)njurkan pasien untuk menggunakan pengantar tidur dan teknik relaksasi& (&> Pengantar tidur akan memudahkan pasien dalam jatuh dalam tidur, teknik relaksasi akan mengurangi ketegangan dan rasa n-eri&

e&

Ciptakan lingkungan -ang n-aman dan tenang& (&> 9ingkungan -ang n-aman dapat membantu meningkatkan tidur>istirahat&

2'

!&

Cemas berhubungan dengan kurangn-a pengetahuan tentang pen-akitn-a& +ujuan : rasa cemas berkurang>hilang& $riteria : $lien dapat mengidentifikasikan sebab kecemasan& Bmosi stabil&, pasien tenang& Astirahat cukup& (encana : $aji tingkat kecemasan -ang dialami oleh pasien& (&> <ntuk menentukan tingkat kecemasan -ang dialami pasien sehingga pera%at bisa memberikan intervensi -ang cepat dan tepat&

a&

b&

;eri kesempatan pada pasien untuk mengungkapkan rasa cemasn-a& (&> 5apat meringankan beban pikiran pasien&

c&

#unakan komunikasi terapeutik& (&> )gar terbina rasa saling perca-a antar pera%at0pasien sehingga pasien kooperatif dalam tindakan kepera%atan&

d&

;eri informasi -ang akurat tentang proses pen-akit dan anjurkan pasien untuk ikut serta dalam tindakan kepera%atan& (&> Anformasi -ang akurat tentang pen-akitn-a dan keikutsertaan pasien dalam melakukan tindakan dapat mengurangi beban pikiran pasien&

e&

;erikan ke-akinan pada pasien bah%a pera%at, dokter, dan tim kesehatan lain selalu berusaha memberikan pertolongan -ang terbaik dan seoptimal mungkin& (&> Sikap positif dari timkesehatan akan membantu menurunkan kecemasan -ang dirasakan pasien&

f&

;erikan kesempatan pada keluarga untuk mendampingi pasien secara bergantian& (&> Pasien akan merasa lebih tenang bila ada anggota keluarga -ang menunggu&

g&

Ciptakan lingkungan -ang tenang dan n-aman (&> 9ingkung -ang tenang dan n-aman dapat membantu mengurangi rasa cemas pasien&

2(

,&

$urangn-a pengetahuan tentang proses pen-akit, diet, pera%atan dan pengobatan berhubungan dengan kurangn-a informasi& +ujuan : $lien memperoleh informasi -ang jelas dan benar tentang pen-akitn-a& $riteria : $lien mengetahui tentang proses pen-akit, diet, pera%atan dan pengobatann-a dan dapat menjelaskan kembali bila ditan-a& $lien dapat melakukan pera%atan diri sendiri berdasarkan pengetahuan -ang diperoleh& (encana : $aji tingkat pengetahuan pasien>keluarga tentang pen-akit gagal ginjal kronik dan 7ipertensi& (&> <ntuk memberikan informasi pada pasien>keluarga, pera%at perlu mengetahui sejauh mana informasi atau pengetahuan -ang diketahui pasien>keluarga&

a&

b&

$aji latar belakang pendidikan pasien& (&> )gar pera%at dapat memberikan penjelasan dengan menggunakan kata0kata dan kalimat -ang dapat dimengerti pasien sesuai tingkat pendidikan pasien&

c&

Eelaskan tentang proses pen-akit, diet, pera%atan dan pengobatan pada pasien dengan bahasa dan kata0kata -ang mudah dimengerti& (&> )gar informasi dapat diterima dengan mudah dan tepat sehingga tidak menimbulkan kesalahpahaman&

d&

Eelasakan prosedur -ang kan dilakukan, manfaatn-a bagi pasien dan libatkan pasien didalamn-a& (&> 5engan penjelasdan -ang ada dan ikut secra langsung dalam tindakan -ang dilakukan, pasien akan lebih kooperatif dan cemasn-a berkurang&

e&

#unakan

gambar0gambar

dalam

memberikan

penjelasan

(jika

ada

>

memungkinkan"& (&> #ambar0gambar dapat membantu mengingat penjelasan -ang telah diberikan&

2)

10& #angguan pemenuhan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan gangguan metabolisme protein& +ujuan : $ebutuhan nutrisi dapat terpenuhi& $riteria : ;erat badan dan tinggi badan ideal& Pasien mematuhi dietn-a& 6ual berkurang dan muntah tidak ada& +ekanan darah 1 0>,0 mm7g& (encana : $aji>catat pemasukan diet status nutrisi dan kebiasaan makan& (&> <ntuk mengetahui tentang keadaan dan kebutuhan nutrisi pasien sehingga dapat diberikan tindakan dan pengaturan diet -ang adekuat& Adentifikasi perubahan pola makan& (&> 6engetahui apakah pasien telah melaksanakan program diet -ang ditetapkan& ;erikan makanan sedikit dan sering& (&> 6eminimalkan anoreksia dan mual& )njurkan pasien untuk mematuhi diet -ang telah diprogramkan& (&> $epatuhan terhadap diet dapat mencegah komplikasi terjadin-a hipertensi -ang lebih berat& +a%arkan pera%atan mulut, berikan permen karet atau pen-egar mulut diantara %aktu makan& f& (&> 6enghindari membran mukosa mulut kering dan pecah& +imbang berat badan setiap seminggu sekali& (&> 6engetahui perkembangan berat badan pasien (berat badan merupakan salah satu indikasi untuk menentukan diet"& $olaborasi: konsul dengan dokter untuk pemberikan obat sesuai dengan indikasi. *abic, )nti emetik dan anti hipertensi& (&> *abic dapat mengatasi>memperbaiki asidosis& anti emitik akan mencegah mual>muntah dan obat anti hipertensi akan mempercepat penurunan tekanan darah& $olaborasi: konsul dengan ahli gizi untuk pemberian diet tinggi kalori, rendah protein, rendah garam (+$(P(#"& (&> Pemberian diet -ang sesuai dapat mempercepat penurunan tekanan darah dan mencegah komplikasi&

a&

b& c& d&

e&

g&

h&

2#

!u"ono, !lamet. 4331. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Ed. 3 Jilid 1 dan 2. :alai 'ustaka : =akarta Smeltzer L ;are& (2002"& "e#era$atan %edikal&'eda 'runner ( )uddart *disi +. Eakarta: B#C& *s& +ar%oto, Skep,et,al& (200,"& Anat'#i dan Fisi'l'!i -nt k Mahasis0a Kepera0atan.Eakarta: +rans Anfo 6edia& Sar%ono,(1,,2"& 3 k A/ar Il# Dala#*Eakarta: '$<A& 5oenges, 6aril-nn& B& (1,,,"& Ren%ana As han Kepera0atan " $ed'#an -nt k $eren%anaan dan $end'k #entasian $era0atan $asien. Bdisi 1& +erjemahan dari *ursing Care Plans, #uideline 'or Planning and 5ocumenting Patient Care& (1,,1"& )lih bahasa& A 6ade $ariasa, *i 6ade Sumar%ati& Eakarta : B#C&

2$

You might also like