You are on page 1of 2

Kualitas air secara langsung mempengaruhi semua penggunaan air.

Kelangsungan hidup ikan, keragaman, dan pertumbuhan; aktivitas hiburan seperti berenang dan berperahu; perkotaan, industri, dan suplai air pribadi; pemakaian dalam pertanian seperti irigasi dan pengairan peternakan; pembuangan dan keindahan umum. Semuanya dipengaruhi oleh kondisi fisik, kimia, biologi, dan mikrobiologi yang terdapat pada sumber air dan pada air permukaan. Banyak faktor yang mempengaruhi kualitas air; beberapa telah dibahas pada pembahasan sebelumnya. Sifat kimia batuan dasar dan geologi permukaan dan karakteristik drainase tanah dapat menentukan apakah air alam akan asam atau basa, mengandung endapan atau jernih, banyak mengandung logam berat dan garam terlarut atau unsur-unsur pokok yang relatif bebas. Ribuan bakteri dapat dideteksi bahkan pada alat-alat rumah tangga biasa, sedikit dari mereka yang sebenarnya menyebabkan penyakit pada manusia atau organisme lain. Selama berpuluh-puluh tahun, bakteri fecal coliform dan fecal streptococcus (biasa terdapat pada feces hewan berdarah panas) telah digunakan sebagai indikator adanya polusi fecal. Kelompok-kelompok tersebut mudah dikenali, utamanya dengan melihat; laboratorium menganalisis keberadaan mereka dengan sangat cepat dan tidak mahal. Kelompok tersebut mencakup kisaran bakteria yang luas, baik patogenik maupun nonpatogenik. Kini ada bukti badan pertumbuhan epiemiologikal yang menunjukkan bahwa jumlah fecal coliform dan fecal strep tidak berhubungan baik dengan timbulnya penyakit gastrointestinal, sehingga indikator tersebut diganti secara bertahap dengan pengukur yang kebih spesifik. Pengujian kadar logam bagi organisme individual, atau kelompok yang lebih kecil, telah menjadi lebih rutin dengan pengembangan teknik laboratorium yang telah diperbaharui. Kadang-kadang pengujian kadar logam fecal coliform, total coliform, atau fecal streptococcus akan digunakan dengan pengukuran untuk memperoleh gambaran kemungkinan penyakit terjadi yang lebih tepat. Satu organisme yang kini biasanya digunakan pada penaksiran kualitas air, adalah Escherischia coli, bakteri usus yang biasa terdapat pada hewan berdarah panas, termasuk manusia. Enterococci (spesies kelompok fecal streptococcal, yang meliputi Streptococcus faeclum dan S. faecalis, yang selalu ditemukan pada usus manusia) dan Pseudomonas aeruginosa, yang menyebabkan infeksi kulit, telinga, dan mata pada manusia, memberikan indikasi risiko kesehatan yang lebih dapat diterima daripada kelompok indikasi tradisional.

Patogen lain, contohnya Salmonella, Shigella, Staphylococcus aereus, Campylobacter jejuni, Legionella sp. dan virus juga dapat diukur kandungannya di dalam air, tetapi analisis mereka lebih mahal dan memakan waktu dibanding uji untuk kelompok indikator, sehingga mereka yang jarang digunakan kecuali untuk masalah khusus, masih dalam penyelidikan. Sumber bakteri dan virus utamanya meliputi: feces hewan berdarah panas, termasuk manusia. Di air, sumber bakteri bisa mencakup: effluent pabrik pengolahan sampah yang tidak terinfeksi dengan sempurna, aliran air (yang membawa feces hewan), melimpahnya sewer gabungan (membawa campuran kotoran manusia dan air dan mengalihkannya ke anak sungai sebelum diolah), dan kotoran hewan seperti penyimpanan pupuk dan tumpukan makanan. Sumbersumber ini secara langsung dipengaruhi oleh presipitasi. Hasilnya, level bakteri dan virus pada air merupakan variabel khas yang tinggi, sulit dihubungkan dengan indikator biologi atau spesies bakteriologikal lain, dan hampir tidak mungkin untuk menirunya dengan akurat. Simulasi bahkan lebih sulit lagi karena organisme tersebut, sebagai sesuatu yang hidup, tumbuh, bereproduksi, dan mati dan bahkan dapat melewati musim dingin di endapan danau dan sungai jika kondisi sesuai. Pseudomonas aeruginosa juga pernah ditemukan telah mengkontaminasi air mineral botol yang diminum oleh pasien di salah satu rumah sakit yang kemudian menyebabkan wabah pneumonia. Pseudomonas biasanya terdapat pada tanah dan air, permukaan tanaman, dan pada kulit binatang, bahkan dapat ditemukan juga pada kulit atau tenggorokan orang yang sehat, dan pada sayur atau daging yang dibekukan.

You might also like