Professional Documents
Culture Documents
Nyeri dapat menyebabkan keletihan dan membuat a. Pengalaman Masa Lalu Dengan Nyeri
individu terlalu letih untuk merintih atau menangis
Individu yang mempunyai pengalaman multiple dan
jika perilaku demikian merupakan respon normal
berkepanjangan dengan nyeri akan lebih sedikit
terhadap nyeri.
gelisah dan lebih toleran terhadap nyeri
Pasien dapat tidur, bahkan dengan nyeri hebat. dibanding orang yang hanya mengalami sedikit
nyeri.
Pasien dapat tampak rileks dan terlibat dalam
aktivitas karena menjadi mahir dalam mengalihkan Bagi kebanyakan orang, yang lebih
perhatian terhadap nyeri. berpengalaman dengan nyeri yang dialami, maka
makin takut individu tersebut terhadap peristiwa
Individu yang telah berhasil dalam meminimalkan
menyakitkan yang akan diakibatkan.
efek nyeri kronik pada kehidupannya harus
didorong ketimbang dipatahkan semangatnya dari Individu dengan pengalaman nyeri berulang dapat
koping dengan cara ini mengetahui ketakutan peningkatan nyeri dan
pengobatannya yang tidak adekuat.
Sekali individu mengalami nyeri berat, individu terhadap nyeri dimasa mendatang dan mampu
tersebut mengetahui hanya seberapa berat nyeri mentoleransi lebih baik.
ini dapat terjadi. Sebaliknya, individu yang tidak
b. Ansietas Dan Nyeri
pernah mengalami nyeri hebat tidak mempunyai
rasa takut terhadap nyeri itu. Meskipun umum diyakini bahwa ansietas akan
meningkatkan nyeri, mungkin tidak seluruhnya
Cara seseorang berespons terhadap nyeri adalah
benar dalam semua keadaan.
akibat dari banyak kejadian nyeri selama rentang
kehidupannya. Riset tidak memperlihatkan suatu hubungan yang
konsisten antara ansietas dan nyeri juga tidak
Individu yang mengalami nyeri selama berbulan-
memperlihatkan bahwa pelatihan pengurangan
bulan atau bertahun-tahun dapat menjadi mudah
stress praoperatif menurunkan nyeri saat
marah, menarik diri dan depresi.
pascaoperatif.
Efek yang tidak diinginkan yang diakibatkan dari
Namun, ansietas yang relevan atau berhubungan
pengalaman sebelumnya menunjukkan pentingnya
dengan nyeri dapat meningkatkan persepsi pasien
perawat untuk waspada terhadap pengalaman
terhadap nyeri.
masa lalu pasien dengan nyeri.
Sebagai contoh
Jika nyerinya teratasi dengan cepat dan dengan
adekuat, individu mungkin lebih sedikit ketakutan
Pasien yang telah mendapatkan pengobatan kanker Pengunaan rutin medikasi antiansietas untuk
payudara 2 tahun yang lalu dan sekarang mengatiasi ansietas pada seseorang dengan nyeri
mengalami nyeri pinggang merasa takut bahwa dapat membuat orang tidak melaporkan nyeri
nyeri tersebut merupakan indikasi dari karena sedasi yang berlebihan dan dapat merusak
metastasis. kemampuan pasien untuk melakukan nafas dalam,
turun dari tempat tidur dan kerja sama dengan
rencana pemulihan.
Dalam kasus ini ansietas dapat mengakibatkan
peningkatan nyeri.
Secara umum, cara yang lebih efektif untuk
Ansietas yang tidak berhubungan dengan nyeri menghilangkan nyeri adalah dengan mengarahkan
dapat mendistraksi pasien dan secara actual dapat pengobatan pada nyeri ketimbang ansietas.
menurunkan persepsi nyeri.
c. Budaya Dan Nyeri
Contoh
Budaya dan etnik mempunyai pengaruh terhadap
Seorang ibu yang dirawat dengan komplikasi
bentuk respon seseorang terhadap nyeri tetapi
akibat kolesistektomi dan cemas tentang anak-
tidak mempengaruhi persepsi nyeri (Zatzick dan
anaknya dapat mencerpa lebih sedikit nyeri ketika
Dimsdale,1990).
ansietas mengenai anak-anaknya meningkat.
Sejak dini pada masa kanak-kanak individu belajar bersepon terhadap nyeri tersebut dengan cara
dari sekitar mereka respon nyeri yang bagaimana yang sama.
yang dapat diterima atau tidak diterima. Harapan budaya tentang nyeri yang individu
pelajari sepanjang hidupnya jarang dipengaruhi
oleh pemajanan terhadap nilai-nilai yang
Sebagai contoh berlawanan dengan budaya lainnya.
Akibatnya, individu yakin bahwa persepsi dan
Anak dapat belajar bahwa cedera akibat olah raga reaksi mereka terhadap nyeri adalah normal dapat
tidak diperkirakan akan terlalu menyakitkan diterima.
dibandingkan dengan cedera akibat kecelakaan Nilai-nilai budaya perawat dapat berbeda dengan
motor.yang lainnya mengajarkan anak stimuli apa nilai-nilai budaya pasien dari budaya lain.
yang diperkirakan akan menimbulkan nyeri dan Harapan dan nilai-nilai budaya perawat dapat
respon perilaku apa yang diterima. mencakup menghindari ekspresi nyeri yang
berlebihan, seperti meringis atau menangis yang
Keyakinan ini beragam dari satu budaya dengan berlebihan; mencari
budaya lainnya; karena orang dari budaya yang Perda nyeri dengan segera dan meberikan
berbeda yang mengalami nyeri dengan intensitas deskripsi lengkap entang nyeri.
yang sama dapat tidak melaporkannya atau Harapan budaya pasien mungkin saja menerima
orang untuk meringis atau menangis ketika merasa
nyeri, untuk menolak tindakan pereda nyeri yang Mengenali nilai-nilai kebudayaan yang dimiliki
tidak menyembuhkan penyebab nyeri, dan untuk seseorang dan memahami mengapa nilai-nilai ini
menggunakan kata sifat seperti “tidak berbeda dari nilai-nilai kebudayaan lainnya
tertahankan” dalam menggambarkann nyeri. membantu untuk menghindari mengevaluasi
perilaku pasien berdasarkan pada harapan dan
Pasien dari latar belakang budaya lainnya bisa nilai budaya seseorang.
bertingkah secara berbeda, seperti diam seribu Namun demikia, sama pentingnya untuk
bahasa ketimbang mengekspresikan nyeri dengan menghindari menyamaratakan pasien secara
suara keras. budaya.
Perawat harus beraksi terhadap persepsi nyeri Perawat yang mengetahui perbedaan budaya akan
pasien dan bukan pada perilaku nyeri karena mempunyai pemahaman yang lebih besar tentang
perilaku berbeda dari satu pasien dengan pasien nyeri pasien dan akan lebih akurat dalam mengkaji
lainnya. nyeri dan respon-respon perilaku terhadap nyeri
Banyak sikap dan perilaku yang lain – seperti juga efektif dalam menghilangkan nyeri pasien
keinginan pasien untuk menerima kunjungan atau
ingin sendiri atau sikap yang ditunjukan kepda d. Usia Dan Nyeri
diagnosis – dapat beragam daru satu budaya Pengaruh usia pada persepsi nyeri dan toleransi
dengan budaya lainnya. nyeri tidak diketahui secara luas.
Pengkajian nyeri pada lansia mungkin sulit karena Bila diberikan analgesic pascaoperatif, lansia
perubahan fisiologis dan psikologis yang menyertai menunjukkan keberhasilan peredaan nyeri dengan
proses penuaan. dosis opioid yang lebih kecil (Giuffre dkk,1991)
Cara lansia berespon terhadap nyeri dapat Meskipun banyak lansia mencari perawatan
berbeda dengan cara bersepon orang yang berusia kesehatan karena nyeri, yang lainnya enggan untuk
lebih muda. mencari bantuan bahkan ketika mengalami nyeri
hebat karena mereka menganggap nyeri menjadi
Persepsi nyeri pada lansia mungkin berkurang bagian dari penuaan normal.
sebagai akibat dari perubahan patologis berkaitan Diperkirakan lebih dari 85 % dewasa tua
dengan beberapa penyakit (mis, diabetes), tetapi mempunyai sedikitnya satu masalah kesehatan
pada individu lansia yang sehat persepsi nyeri kronis yang dapat menyebabkan nyeri.
mungkin tidak berubah. Lansia cenderung untuk mengabaikan nyeri dan
Karena individu lansia mempunyai metabolisme menahan nyeri yang berat dalam waktu yang lama
yang lebih lambat dan rasio lemak tubuh terhadap sebelum melaporkannya atau mencari perawatan
massa otot lebih besar dibanding individu berusia kesehatan
lebih muda, analgesic dosis kecil mungkin cukup Yang lainnya tidak mencari perawatan, karena
untuk menghilangkan nyeri. merasa takut nyerri tersebut menandakan
penyakit yang seriur atau mereka takut kehilangan
control.
Sering kali makin banyak petunjuk yang diterima
e. Efek Plasebo pasien tentang kefektifan intervensi, makin
Terjadi ketika seseorang berespon terhadap efektif inntervensi tersebut nantinya.
pengobatan atau tindakan lain karena suatu Individu yang diberitahu bahwa suatu medikasi
harapan bahwa pengobatan atau tindakan tersebut diperkirakan dapat meredakan nyeri hamper pasti
akan memberikan hasil bukan karena tindakan atau akan mengalami pereedaan nyeri disbanding
pengobatan tersebut benar-benar bekerja. dengan pasien yang diberitahu bahwa medikasi
Menerima pengobatan atau tindakan saja sudah yang didapatnnya tidak mempunyai efek apapun.
memberikan efek positif. Hubungan pasien-perawatyang positif dapat juga
Efek placebo timbul dari produksi alamiah menjadi peran yang mat penting dalam
(endogen) endorphin dalam system control meningkatkan efek placebo.
desenden. Karena kesalahan persepsi tentang placebo dan
Efek ini merupakan respon fisiologis sejati yang efek placebo, prinsip-prinsip dan petunjuk-
dapat diputarbalikan oleh nalokson, suatu petunjuk berikut selalu diingat :
antagonis narkotik. 1. Efek placebo bukan suatu indikasi bahwa
Harapan positif pasien tentang pengobatan dapat seseorang tidak mengalami nyeri; sebaiknya,
meningkatkan kefektifan medikasi atau intervensi adalah suatu respon fisiologis yng nyata.
lainnya.
2. Plasebo tidak boleh digunakan untuk menguji mengkaji kefektifan intervensi tersebut,
kejujuran seseorang tentang nyeri atau memantuau terhadap efek yang merugikan dan
sebagai pengobatan garis depan. berperan sebagai advokat pasien apabila
3. Respon positif terhadap placebo yaitu intervensi yang dianjurkan tidak efektif dalam
menurunkan nyeri, jangan pernah meredakan nyeri.
diinterprestasikan sebagai suatu indikasi Perawat bertindak sebagai educator bagi pasien
bahwa nyeri yang dialami pasien tidak nyata. dan keluarganya untuk memampukan mereka dalam
4. Pasien jangan pernah diberikan suatu placebo menangani sendiri intervensi yang diharuskan
(pil gula) sebagai suatu pengganti analgesic. bilamana memungkinkan.
Meskipun placebo dapat menghasilkan
analgesia, pasien yangmenerima placebo MENGIDENTIFIKASI TUJUAN UNTUK
dapat melaporkan nyerinya hilang atau PENATALAKSANAN NYERI
mereka mengatakan merasakan sedikit lebih Informasi yang diperoleh perawat melalui
baik agar tidak mengecewakan. pengkajian pasien digunakan untuk
mengidentifikasi tujuan-tujuan menangani nyeri.
INTERVENSI KEPERAWATAN Tujuan yang diidentifikasi didiskusikan atau
Perawat membantu meredakan nyeri dengan divalidasi bersama pasien.
memberikan intervensi penghilang nyeri (termasuk Bagi beberapa pasien, tujuan dapat merupakan
pendekatan farmakologis dan nonfarmakologis), peredaan nyeri total.
Namun begitu bagi banyak orang harapan ini tidak Untuk menentukan tujuan, perlu
realistic. mempertimbangkan banyak factor seperti :
Tujuan lainnya dapat mencakup penurunan 1. Beratnya nyeri sesuai penilaian pasien
intensitas, durasi atau frekuensi dari nyeri dan 2. antisipasi efek yang membahayakan dari
menurunkan efek-efek negative nyeri yang ada nyeri.pasien “beresiko tinggi “ berada pada
pada pasien. resiko yang lebih tinggi terhadap efek
Sebagai contoh, nyeri dapat berakibat negative membahayakan dari nyeri disbanding pasien
yaitu menurunkan napsu makan atau mengganggu sehat yang lebih muda.
tidur dan dengan demikian menghambat 3. Durasi nyeri yang diantisipasi
penyembuhan dari penyakit akut. Tujuan untuk pasien mungkin dapat dicapaimelalui
Pada kasus tersebut tujuan penatalaksanaan farmakologik atau nonfarmakologik , noninvasive.
adalah dapat tidur dengan nyenyak dan mendapat Dalam tahap penyakit akut, pasien mungkin tidak
nutrisi yang adekuat. mampu untuk ikut serta secara aktif dalam
Nyeri kronis dapat menurunkan kualitas hidup tindakan pereda nyeri
individu dengan mengganggu kerja dan hubungan Jadi sejalan dengan kemajuan pasien melalui tahap
interpersonal. pemulihan, tujuannya dapat berupa peningkatan
Dengan demikian, tujuannya dapat menurunkan penggunaan penatalaksanaan mandiri tindakan
kehilangan waktu untuk bekerja atau pereda nyeri.
meningkatkan kualitas hubungan interpersonal.
HUBUNGAN PERAWAT-PASIEN DAN PENYULUHAN Kadang kala, pasien yang takut bahwa tidak
PASIEN seorangpun yang percaya laporannya mengani nyeri
Dua tindakan keperawatan yang menjadi dasar akan tenang ketika ia mengetahui bahwa perawat
dari semua penatalaksanaan nyeri lainnya adalah dapat dipercaya bahwa ia benar-benar mengalami
1. Hubungan perawat-klien nyeri,
2. Penyuluhan pada pasien tentang nyeri dan Perawat juga memberikan informasi melalui
cara meredakannya. Aktivitas ini dapat penyuluhan pasien tentang bagaimana nyeri dapat
menurunkan nyeri saat tidak adanya tindakan dikontrol.
pereda nyeri lainnya. Pasien diinformasikan ,sebagai contoh, bahwa
Hubungan perawat-pasien yang positif penting nyeri harus dilaporkan dalam tahapan yang sagant
dalam komunikasi dan penyuluhan yang efektif. dini.
Kepercayaan adalah suatu elemen penting dalam Bila pasien menunggu terlalu lama untuk
hu ungan ini. melaporkan nyerinya, nyeri dapat menjadi
Menunjukkan kepada pasien tentang keyakinan demikian hebat sehingga sulit untuk diredakan.
perawat bahwa pasien menderita nyeri sering Hubungan perawat-pasien yang positif dan
membantu mengurangi ansietas. penyuluhan merupakan kunci vdari
Untuk mengatakan pada pasien, “saya mengerti penatalaksanaan analgesia pada pasien yang
anda mengalami nyeri” sering akan membuat mengalami nyeri karena komunikasi yang terbuka
pasien tenang.
dan kerjasama pasien penting untuk Baju yang bersih dan mengganti linen tempat
keberhasilannya. tidur sejalan dengan upaya untuk membuat pasien
Penyuluhan sama pentingnya karena pasien atau merasa segar.(mis menyikat gigi, menyisir
keluarga mungkin bertanggungjawab terhadap rambut) sering meningkatkan tingkat kenyamanan
penanganan nyeri di rumah dan mencegah serta dan meningkatkan keefektifan tindakan pereda
menangani efek samping. nyeri.
Pemberi perawatan fisik pada pasien juga
MEMBERIKAN PERAWATAN FISIK memberikan kesempatan pada perawat untuk
Pasien dengan nyeri mungkin tidak mampu untuk melakukan pengkajian secara lengkap dan untuk
ikut serta dalam aktivitas kehidupan sehari-hari mengidentifikasi masalah-masalah yang mungkin
yang lazim atau untuk melakukan perawatan diri memperberat rasa tidak nyaman dan nyeri pada
yang lazim. pasien.
Karenanya, penting artinya untuk membantu Sentuhan fisik yang sesuai dan lembut selama
individu yang nyerinya menggangu perawatan diri merawat dapat menenangkan dan menyenangkan.
untuk menjalankan aktivitas ini.
Pasien sering lebih nyaman saat kebutuhan fisik
dan perawatan dirinya terpenuhidan upaya telah
dibuat untuk memastikan posisinya senyaman
mungkin.
MENANGANI ANSIETAS YANG BERHUBUNGAN Ansietas pasien mungkin diturunkan dengan cara
DENGAN NYERI. menjelaskan yang menunjukkan tingkat pereda
Ansietas dapat mempengaruhi respons pasien nyeri yang dapat diperkirakan dari setiap
terhadap nyeri. tindakan.
Pasien yang mengantisipasi nyeri dapat menjadi Sebagai contoh, pasien yang sebelumnya telah
lebih cemas. diinformasikan bahwa suatu intervensi todak
Mengajarkan pasien tentang sifat dari pengalaman dapat meredakan nyeri secara menyeluruh lebih
nyeri yang akan dialami dan cara-cara yang ada sedikit kemungkinannya untuk menjadi cemas
untuk menurunkan nyeri sering menurunkan ketika nyeri mencapai tingkatan tertentu masih
ansietas. dirasakan.
Orang yang mengalami nyeri akan menggunakan Ansietas yang diakibatkan oleh antisipasi nyeri
strategi yang dipelajari sebelumnya untuk atau pengalaman nyeri itu sendiri sering dapat
mengurangi nyeri. diatasi secara efektif dengan membina hubungan
Pembelajaran tentang tindakan pereda nyeri dengan pasien dan melaluipenyuluhan pasien.
dapat mengurangi ancaman nyeri dan memberikan Pasien yang cemas tentang nyeri, mungkin kurang
individu indera kendali. mentoleransi nyeri.
Apa yang dijelaskan tentang tindakan-tindakan Hal ini selanjutnya dapat meningkatkan tingkat
pereda nyeri akan tersedia dan keefektifannya ansietas lebih lanjut.
dapat juga mempengaruhi ansietas.
Penting artinya untuk menghentikan proses ini STRATEGI PENATALAKSANAAN NYERI
untuk mencegah peningkatan nyeri dan ansietas. Menurunkan nyeri sampai tingkat “yang dapat
Nyeri tingkat rendah lebih mudah untuk ditoleransi “ pernah dianggap sebagai tujuan dari
diturunkan atau dikontrol dibanding dengan penatalaksanaan nyeri.
tingkat yang lebih berat. Namun begitu, pasien yang menggambarkan
Konsekuensinya, tindakan pereda nyeri harus nyerinya telah hilang sekalipun, sering melaporkan
digunakan sebelum nyeri menjadi lebih parah. gangguan tidur dann jelas tertekan karena nyeri
Banyak pasien merasa yakin bahwa mereka tidak yang dialaminya.
boleh meminta tindakan pereda nyeri sampaui Dengan mengingat efek membahayakan nyeri dan
tidak mampu lagi untuk mentoleransi nyerinya, pentalaksanaan nyeri yang tidak adekuat, tujuan
membuatnya sulit bagi medikasi untuk memberikan yang hanya membuat nyeri dapat ditoleransi telah
peredaan. digantikan oleh tujuan menghilangkan nyeri.
Karenanya, pereda atau control nyeri akan lebih Strategi penatalakasanaan nyeri mencakup:
berhasil bila tindakan pereda nyeri digunakan a. Intervensi Non farmakologis.
sebelum nyeri menjadi tidak tertahan lagi. b. Intervensi farmakologis
Semua intervensi akan sangat berhasil bila
dilakukan sebelum nyeri menjadi lebih parah dan
keberhasilan terbesar sering dicapai jika
beberapa intervensi diterapkan secara simultan.
Sebelum memberikan obat-obatan apa saja, pasien
a. Intervensi Non Farmakologi ditanyakan tentang alergi terhadap medikasi dan
Distraksi sifat dari segala respon alergi sebelumnya.
Relaksasi Alergi sejati atau respon anafilaktik terhadap
Stimulasi kulit opioid merupakan hal yang tidak lazim.
Imajinasi terbimbing Deskripsi pasien tentang respon atau reaksi harus
didokumentasikan dan dilaporkan sebelum
b. Intervensi Farmakologi medikasi diberikan.
Menangani nyeri yang dialami pasien melalui Obat-obat tertentu atau kondisi dapat
intervensi farmakologis dilakukan dalam mempengaruhi keefektifan analgesia atau
kolaborasi dengan dokter atau pemberi perawatan metabolisme dan akskresi medikasi analgesuia.
utma lainnya dan pasien. Sebelum memberikan preparat analgesic untuk
Obat-obat tertentu untuk penatalaksanaan nyeri meredakan nyeri, perawat harus mengkaji status
mungkin diresepkan atau kateter epidural mungkin terakhir pasien, termasuk intensitas nyeri,
dipasang untuk memberikan dosis awal. perubahan-perubahan dalam intensitas nyeri
setelah dosis medikasi sebelumnya dan efek-efek
PENGKAJIAN SEBELUM MEMBERIKAN ANALGESIA samping medikasi.
ISTILAH YANG BERHUBUNGAN DENGAN NYERI
1. Dermatom
Bagian tubuh yang dipasok oleh suatu pasang ganglia
radiks dorsalis.
2. Nosiseptor
Serabut saraf yang mentranmisikan nyeri
3. Non nosiseptor
Serabut saraf yang tidak bisa mentransmisikan
nyeri.
4. Ambang nyeri
Stimulus yang paling kecil yang akan menyebabkan
nyeri.
5. Toleransi nyeri
Intensitas maksimum atau durasi nyeri yang individu
ingin untuk dapat ditahan