You are on page 1of 6

ALAT PENGENDALI OTOMATIS DAN DETEKSI KEADAAN PERALATAN RUMAH MENGGUNAKAN SMS CONTROLLER Hasani Jurusan Sistem Komputer,

Fakultas Ilmu Komputer dan Teknologi Informasi, Universitas Gunadarma, Margonda Raya 100 Depok 16424 telp (021) 78881112

Abstrak : Tentang penelitian ini, menjelaskan sebuah alat kendali jarak jauh memakai

layanan Short Message Service (SMS )untuk mengendalikan 4 buah relay. Penelitian yang berjudul SMS Controller ini secara langsung mengontrol 4 buah relay yang nantinya bisa mengendalikan beberapa sistem elektronik seperti komputer, televisi, Air Conditioner, lampu dan lain sebagainya. Penulis disini membuat rangkaian SMS Controller, terdiri dari handphone receiver, mikrokontroler, dan sebagai output kami menggunakan 2 buah fan dan 1 buah led. Penulis menggunakan handphone full AT-Command yaitu Siemens M35, sebagai mikrokontroller menggunakan ATmega8535. Sebagai tambahan kami menambahkan rangkaian LDR, untuk mendeteksi cuaca di sekitar demi efisiensi penggunaan led yang dalam implementasinya bisa sebagai lampu rumah. Transmitter akan mengirimkan pesan yang berupa kode ke receiver, lalu data tersebut diproses oleh mikrokontroller dan diubah menjadi data PDU untuk mengaktifkan relay sesuai kode diterima. Sebagai balasannya receiver akan mengirimkan status relay ke transmitter. Jika rangkaian LDR aktif dan sensor LDR menerima cahaya, led akan mati, namun jika tidak menerima cahaya, led akan menyala.
Kata Kunci : Mikrokontroler, Sensor, LDR, Transmitter, Receiver 1. Pendahuluan controller bisa bekerja tidak terikat Seseorang yang lupa untuk mengontrol dengan waktu, tempat, dan cuaca, di alat-alat elektronik atau alat-alat listrik mana kita bisa menggunakan alat resikonya bisa berakibat fatal. Teknologi tersebut kapan saja dan dimana saja. dan inovasi alat yang menggunakan Tentunya dengan syarat sinyal sistem kendali jarak jauh, turut handphone tranceiver dan receiver mengalami perubahan dan jangan sampai lemah atau low, harus perkembangan yang didesain mampu dalam keadaan good atau strength. mengikuti beberapa poin kesalahan manusia yang mendasar. Alat sistem Sehubungan dengan hal-hal tersebut di kendali jarak jauh yang mengikuti atas, maka penulis mengangkat salah perubahan salah satunya adalah satu solusi dalam penggunaan sistem penggunaan sms controller. kendali jarak jauh yaitu bagaimana Penggunaan sms controller menerapkan proses pengendalian jarak dimaksudkan dapat membantu jauh jika terjadi kelupaan seseorang mempermudah perbaikan kesalahan mengontrol alat-alat elektronik dan jika terjadi kesalahan manusia listrik. Penulis membuat sms controller khususnya lupa mengendalikan alat-alat dengan tujuan mengontrol atau elektronik dan listrik untuk mengendalikan empat saklar elektronik mengantisipasi atau meminimalisir dari jarak jauh. Penulis juga terjadinya resiko akibat kelupaan menggunakan led dan fan dimana led mengontrol alat-alat tersebut. Sms akan menyala jika saklar dalam

keadaan ON dan sensor LED aktif. Fan akan berputar secara otomatis jika saklar dalam keadaan ON. Sms controller juga bisa memantau atau mengawasi 8 saklar sekaligus dalam keadaan aktif atau pasif tanpa bisa mengendalikannya. 2. Tinjauan Pustaka 2.1 Mikrokontroler AVR ATMega8535 Mikrokontroler, secara harfiah berarti pengendali yang berukuran mikro. Mikrokontroler AVR memiliki arsitektur RISC 8 bit, dimana semua instruksi dikemas dalam kode 16 bit dan sebagian besar instruksi dieksekusi dalam 1 (satu) siklus clock, berbeda dengan instruksi MCS51 yang membutuhkan 12 siklus clock. Tentu saja itu terjadi karena kedua jenis mikrokontroler tersebut memiliki arsitektur yang berbeda. AVR berteknologi RISC (Reduced Instruction Set Computing), sedangkan MCS 51 berteknologi CISC (Complex Instruction Set Computing).

4. CPU yang terdiri atas 32 buah register. 5. Watchdog Timer dengan Osilator Internal. 6. SRAM sebanyak 512 byte. 7. Memori Flash sebesar 8 kb dengan kemampuan Read While Write. 8. Unit Interupsi internal dan eksternal. 9. Port antarmuka SPI. 10. EEPROM sebesar 512 byte yang dapat diprogram saat operasi. 11. Antarmuka komparator analog. 12. Port USART untuk komunikasi serial 2.2 Relai Relai adalah suatu peranti yang menggunakan elektromagnet untuk mengoperasikan seperangkat kontak sakelar. Susunan paling sederhana terdiri dari kumparan kawat penghantar yang dililit pada inti besi. Bila kumparan ini dienergikan, medan magnet yang terbentuk menarik 2rmature berporos yang digunakan sebagai pengungkit mekanisme sakelar. Jenis-jenis relai Berdasarkan cara kerja : 1. Normal terbuka. Kontak sakelar tertutup hanya jika relai dihidupkan. 2. Normal tertutup. Kontak sakelar terbuka hanya jika relai dihidupkan. 3. Tukar-sambung. Kontak sakelar berpindah dari satu kutub ke kutub lain saat relai dihidupkan. 4. Bila arus masuk Pada gulungan maka seketika gulungan,maka seketika gulungan akan berubah menjadi medan magnit.gaya magnit inilah yang akan menarik luas sehingga saklar akan bekerja Berdasarkan konstruksi : 1. Relai menggrendel. Jenis relai yang terus bekerja walaupun sumber tenaga kumparan telah dihilangkan.

Gambar 2.1 Pin Mikrokontroler ATMega8535 Dari gambar 2.1 dapat dilihat bahwa ATMega8535 memiliki bagian sebagai berikut: 1. Saluran I/O sebanyak 32 buah, yaitu port A, Port B, Port C, dan Port D. 2. ADC 10 bit sebanyak 8 saluran. 3. Tiga buah Timer/Counter dengan kemampuan pembandingan.

2. Relai lidi. Digunakan untuk pensakelaran cepat daya rendah. Terbuat dari dua lidi feromagnetik yang dikapsulkan dalam sebuah tabung gelas. Kumparan dililitkan pada tabung gelas

tinggi daripada emitor. Tanda panah dalam simbol diletakkan pada kaki emitor dan menunjuk keluar (arah aliran arus konvensional ketika peranti dipanjar maju). Jenis lain dari BJT adalah PNP. Transistor PNP terdiri dari selapis semikonduktor tipe-n di antara dua lapis semikonduktor tipe-p. Arus kecil yang meninggalkan basis pada moda tunggal emitor dikuatkan pada keluaran kolektor. Dengan kata lain, transistor PNP hidup ketika basis lebih rendah daripada emitor. Tanda panah pada simbol diletakkan pada emitor dan menunjuk kedalam.

Gambar 2.2 Simbol dan Gambar Relai 2.3 Transistor Transistor adalah alat semikonduktor yang dipakai sebagai penguat, sebagai sirkuit pemutus dan penyambung (switching), stabilisasi tegangan, modulasi sinyal atau sebagai fungsi lainnya. Transistor dapat berfungsi semacam kran listrik, dimana berdasarkan arus inputnya (BJT) atau tegangan inputnya (FET), memungkinkan pengaliran listrik yang sangat akurat dari sirkuit sumber listrik. NPN adalah satu dari dua tipe BJT, dimana huruf N dan P menunjukkan pembawa muatan mayoritas pada daerah yang berbeda dalam transistor. Hampir semua BJT yang digunakan saat ini adalah NPN karena pergerakan elektron dalam semikonduktor jauh lebih tinggi daripada pergerakan lubang, memungkinkan operasi arus besar dan kecepatan tinggi. Transistor NPN terdiri dari selapis semikonduktor tipe-p di antara dua lapisan tipe-n. Arus kecil yang memasuki basis pada tunggal emitor dikuatkan di keluaran kolektor. Dengan kata lain, transistor NPN hidup ketika tegangan basis lebih

Gambar 2.7

Simbol

dan Gambar Transistor 2.4 LED LED adalah singkatan dari Light Emiting Dioda, merupakan komponen yang dapat mengeluarkan emisi cahaya bila diberi tegangan sebesar 1,8 V dengan arus sebesar 1,5 mA

Gambar 2.6 Simbol LED 2.5 Fan Fan dapat berputar layaknya balingbaling pesawat terbang jika kita aliri listrik. Pada fan terdapat lilitan (koil) yang akan menghasilkan gaya megnet saat dialiri arus listrik. Gaya magnet inilah yang akn menggerakkan fan sehingga menghasilkan putaran.

2.6 Handphone Receiver Handphone Receiver yang digunakan disini haruslah yang mendukung full ATCommand. Seperti Siemens M25, Siemens M35, Siemens M45, Siemens M55, Siemens M65, Siemens C35, Siemens C55, Sony Ericsson K508i dan lain-lain. AT-Command adalah perintah yang dapat diberikan kepada handphone atau GSM/CDMA modem untuk melakukan sesuatu hal, termasuk untuk mengirim dan menerima SMS. Dengan memprogram pemberian perintah ini di dalam komputer / mikrokontroler maka perangkat kita dapat melakukan pengiriman atau penerimaan SMS secara otomatis untuk mencapai tujuan tertentu.

Command. Selain itu juga receiver mengirim balasan ke transmitter berupa status relat yang baru diaktivkan. 3.2 Blok Proses Blok Mikrokontroler Proses pada rangkaian ini yaitu pada mikrokontroler ATMega8535 yang berfungsi sebagai kontrol pusat dan juga kendali dari seluruh kegiatan rangkaian atap otomatis ini. Inputan yang dihasilkan dari kedua sensor akan diproses di dalam mikrokontroler yang telah diberi program sebelumnya. Di sini juga terjadi perubahan (convert) data AT-Command menjadi data PDU yang nanti nya akan diolah dan dioutput di port PD2 sampai port PD5. Lalu, hasil nya akan ditahan oleh resistor kemudian ke transistor, diode, dan berujung mengontrol relay.

Gambar 2.11 Siemens M35 3. Pembahasan 3.1 Blok Input Sms Receive Rangkaian ini merupakan blok input. Terjadi penerimaan Sms dari transmitter berupa kode yang akan diterima oleh receiver, disini kami menggunakan Siemens M35. Kode berupa A, B, C, D, a, b, c, dan d, yang berarti A = Relay 1 ON, B = Relay 2 ON, C = Relay 3 ON, D = Relay 4 ON, a = Relay 1 OFF, b = Relay 2 OFF, c = Relay 3 OFF, c = = Relay 4 OFF. Data yang dikirim ke mikrokontroller masih berupa data ATGambar 3.2 Mikrokontroler 3.3 Blok Aktivator

Aktivator disini digunakan untuk mengaktifkan seluruh komponen elektronika SMS Controller. Sumber tegangan yang dipakai di rangkaian ini yaitu sebesar +12 V digunakan untuk mengaktifkan Relay 1 sampai 4, rangkaian sensor LDR, IC mikrokontroler ATMega8535, dan reset ATMega8535. Dalam pengoperasiannya disini kami memakai adaptor untuk supply tegangan.

Tabel 3.2 Uji Coba Sensor LDR dan Sms 3.4 Blok Output Setelah mendapat inputan lalu memproses inputan tersebut yang berupa logika ke dalam ATMega8535 untuk menentukan output yang sesuai dengan pemrograman SMS Controller. Output di PORT D ATMega8535 digunakan sebagai input di rangkaian berikutnya yang terdiri dari resistor, transistor, diode, dan relay. Relay satu dan empat mengontrol fan, jika ON maka fan 1 dan fan 2 menyala, jika OFF maka fan 1 dan fan 2 mati. Untuk relay dua mengontrol sebuah Led 1, lalu relay tiga mengontrol rangkaian LDR dan sensor LDR. Jika sensor LDR menerima cahaya maka Led 2 mati, jika sensor tidak menerima cahaya Led 2 menyala. 3.5 Uji Coba dan Analisis Alat ini diuji coba dengan berbagai kondisi yang tejadi pada SMS dan sensor cahaya. Dari hasil uji coba diatas, disimpulkan bahwa jika kode A berarti mengaktifkan fan 1, yang lainnya tetap. Jika B, led 1 aktif yang lainnya tetap. Jika C dan sensor LDR menerima cahaya, led 2 mati yang lainnya tetap. Jika C dan sensor LDR tidak menerima cahaya, led 2 aktif yang lainnya tetap. Jika D, fan 2 aktif yang lainnya tetap. Berlaku juga untuk sebaliknya yaitu dari kode a sampai b hanya mengontrol atau mempengaruhi satu relay (output) saja. Hasil dari uji coba alat secara keseluruhan adalah ketika kondisi alam terang dan relay 3 diaktifkan LED akan mati, sementara jika kondisi alam gelap dan relay 3 diaktifkan maka LED menyala. 4. Penutup 4.1 Kesimpulan Dari analisa rangkaian, cara kerja alat dan hasil pengamatan yang diperoleh maka dapat disimpulkan bahwa 1. SMS Controller ini bekerja apabila medapatkan catu daya 12v dan sinyal yang cukup. 2. SMS Controller memiliki data pengiriman sms yang telah ditentukan, sehingga apabila ada data pengiriman selain data yang telah ditentukan, SMS Controller akan membacanya sebagai data error. 3. SMS Controller hanya akan mengirimkan status relay ke nomor yang telah ditentukan. 4. Sensor LDR hanya berpengaruh terhadap relay 3 yang mempunyai output LED. 5. SMS Controller akan otomatis menghapus pesan yang telah dieksekusi pada handphone untuk mencegah adanya kelebihan pesan yang dapat menyebabkan pesan

Tabel 3.1 Uji Coba Sensor LDR dan SMS terhadap relay

tidak dapat diterima. 6. SMS Controller hanya dapat mengeksekusi 1 perintah saja. 7. Alat SMS Controller ini memiliki kelebihan tidak hanya dapat mengontrol 4 relay yang berupa fan dan LED secara otomatis sesuai kondisi cahaya tetapi bisa mengontrol peralatan elektronik lain seperti Air Conditioner, televisi, komputer dan lain sebagainya. Berguna juga untuk mengantisipasi adanya kelupaan seseorang terhadap barang elektronik yang telah selesai dipakai. 4.2 Saran Dari hasil perancangan, pembuatan dan uji coba alat simulasi atap SMS Controller ini, penulis mempunyai beberapa saran kepada para pembaca yang ingin membuat alat ini yaitu : 1. Untuk handphone yang dipakai haruslah yang full AT-command dalam implementasi SMS nya. Dalam hal ini handphone yang bagus digunakan adalah handphone dengan merk Siemens dengan seri M35. 2. Untuk mendapatkan kualitas sinyal yang baik, sebaiknya SMS Controller diletakkan pada tempat yang terbuka dan tinggi. 3. Selalu perhatikan pulsa yang terdapat pada SMS Controller. Karena apabila pulsa telah habis, SMS Controller tidak akan mengirim status relay. 4. Pada pengembangan lebih lanjut, implementasi penggunaan SMS Controller ini dapat dijadikan prototype untuk pembangunan smart house, Sistem Kendali Jarak Jauh, dan Sistem keamanan.

5.

Daftar Pustaka

[1.] Azhari Surya Adiputra, Pengenalan Code Vision AVR (CVAVR), http://www.workshopitb.com/?page_id=2 74, 23 Januari 2011 [2.] Lingga Wardhana, Belajar Sendiri Mikrokontroler AVR seri ATMEGA8535, Penerbit ANDI, Yogyakarta, 2006. [3.] Winoto Ardi, Mikrokontroler AVR ATMega8/32/16/8535 dan Pemrograman dengan Bahasa C pada WinAVR, Penerbit Informatika, Jakarta, 2010 [4.] URL: http://jajangrohimat.files.wordpress.com/ 2010/07/komponen.doc, 2010 [5.] URL: http://pintarelektronika.blogspot.com/2009/10/resist or-2.html, 2009 [6.] URL: http://pintarelektronika.blogspot.com/search/?q=resi stor, 2009 [7.] URL: http://pintarelektronika.blogspot.com/2009/10/resist or.html, 2009 [8.] URL: http://www.mikron123.com/index.php/Ap likasi-SMS/AT-Command-UntukSMS.html, 2011 [9.] URL : http://id.wikipedia.org/wiki/Transistor, 2011 [10.] URL : http://id.wikipedia.org/wiki/Dioda, 2011 [11.] URL : http://id.wikipedia.org/wiki/Dioda_Zener, 2011 [12.] URL : http://id.wikipedia.org/wiki/Relai, 2011

You might also like