You are on page 1of 3

Fase Integrasi Ketika klien dapat menggambarkan identitas karir mereka sendiri, mereka dapat memulai proses mengintegrasikan

faktor internal dan eksternal. Tujuannya klien dapat mengidentifikasi konsep dirinya dalam beberapa pilihan yang realistis. Klien menerima kebutuhan dan mencari kemungkinan pilihan lainnya. Kriteria pribadi untuk mengevaluasi informasi adalah utama. Setiap pilihan karir memiliki beberapa kendala, sehingga keputusan akhir tergantung pada pilihan yang layak bila dibandingkan dengan pilihan lain. Saat satu pilihan kurang cocok maka konselor dan klien mencari alternatif pilihan lainnya. Misalkan, seorang laki-laki telah mendapatkan gelar master dan ingin mendapatkan pekerjaan sesuai dengan gelar yang dimilikinya saat ini. Sebelumnya ia bekerja menjadi seorang manajer di sebuah perusahaan lokal, namun saat krisis ekonomi terjadi ia terkena pemangkasan pegawai. Melihat latar belakang keluarganya, kakeknya merupakan pemilik toko yang cukup sukses di kotanya. egitu juga dengan !yahnya yang seorang pengacara sukses. "a mencoba untuk menjadi seorang guru. "a telah berpikir berbagai pilihan dan tujuannya dalam karirnya. Terjadi kebimbangan dengan pilihannya, keluarga banyak memberikan saran untuk meneruskan bisnis keluarga, sedangkan sisi lainnya ia ingin menjadi guru dengan berpenghasilan cukup namun karir berkembang. Saat itulah ia tidak bisa memutuskan pilihan apa yang akan ia buat dan membutuhkan bantuan dalam penentuan karirnya. #alam prosesnya, klien berkonsultasi dengan anggota keluarga dan mengekspresikan keinginannya dan berjuang bahwa pilihannya akan diterima. $amun ia juga tidak mengabaikan keinginan keluarga, ia harus berdamai dengan dirinya terlebih dahulu. %al ini bisa dimulai dengan percakapan dengan orang yang terlibat yaitu keluarganya, dan peran konselor adalah memfasilitasinya. "ntegrasi membutuhkan persetujuan dengan orang-orang penting dalam kehidupan klien. Konselor dapat memperkuat klien untuk menentukan pilihan saat ini dan untuk mengetahui kapan harus membuat pilihan baru di masa depan jika satu pilihan membutuhkan perubahan. Teori Pengambilan Keputusan #alam mengambil keputusan, keputusan diambil secara sadar dan rasional dalam menentukan pilihan. &elatt '())(* menerangkan bahwa keputusan dapat diambil berdasarkan

logika dan secara rasional. "a juga mengakui pembatasan dirasakan oleh banyak konselor karir dan klien ketika terikat dalam membuat keputusan logika dan analisis yang objektif. Mencari informasi karir dan menganalisisnya memerlukan pengaturan dan penataan ulang fakta-fakta. Menata ulang fakta-fakta yang membawa unsur subjektif semua informasi. Klien adalah salah satu dari banyak informasi yang mengambil informasi dan mengubahnya menjadi bentuk yang dapat digunakan. Logika dan Pembuatan Keputusan Intuitif #alam konteks perekonomian global dan beberapa penulis menyarankan konselor mendukung pilihan intuitif klien, bukan membutuhkan logis, keputusan linier dalam membuat paradigma '"yengar, +ells, , Schwart-, .//01 Savickas, ())21 .//.*. Klien memusatkan perhatian pada tujuan dan informasi. 3leksibilitas dapat mendorong keterbukaan terhadap informasi baru dan peristiwa yang tak terduga 'Terang, 4ryor, , %arpham, .//5*. #alam menetapkan tujuan, fleksibilitas bisa beradaptasi pada tujuan untuk keberhasilan dan kepuasan yang lebih besar. #emikian juga objektivitas menciptakan realisme dalam menghadapi fakta yang relevan, tetapi ada juga kebutuhan untuk bermimpi dan melihat kemungkinan dengan optimisme. &elatt '()6)* berpendapat, praktik konseling yang baik untuk merevitalisasi informasi dengan berfokus pada proses internal dalam klien. Klien dapat menetapkan tujuan, tetapi juga harus siap dengan kesempatan baru. Klien dapat menentukan nilai-nilai dan prioritas dan terbuka pada evaluasi. Memfasilitasi pengambilan keputusan yang memberikan sikap keterbukaan untuk berubah memerlukan pendekatan canggih. %eppner menyatakan bahwa klien harus menerapkan pikiran, perasaan, dan perilaku untuk informasi karir karena mereka juga berjuang dengan masalah dalam kehidupan. Konselor dapat membantu dalam mengolah beragam informasi, pengalaman, dan pembuatan makna. 4engolahan dalam konseling membutuhkan memilah-milah reaksi klien sebagai informasi yang diterapkan pada prioritas pribadi dan pengalaman. Menurut &elatt '()6)*, konselor membantu klien membuat pikiran mereka seperti dalam pengambilan keputusan tradisional, tetapi mereka juga harus membantu klien dalam menjaga pikiran terbuka mereka. Ketika klien menyajikan pola pemikiran logis dalam membuat pilihan rasional, konselor dapat memperkenalkan metafora atau latihan kreatif untuk memperkenalkan perspektif intuitif. Ketika klien tampaknya intuitif menggambarkan gambaran yang samarsamar dari pilihan karir, konselor membantu klien menggambarkan abstrak menjadi

kemungkinan yang lebih realistis, ketimbang menolak ide-ide sebagai benar-benar tidak relevan. 4enilaian klinis sangat penting dalam menentukan kapan untuk memperkenalkan intervensi luar konteks dari apa yang sedang dikatakan klien pada saat itu. Terkadang, klien memperlihatkan petunjuk nonverbal atau tersirat ketika ada keterbukaan terhadap ide atau pendekatan baru. Secara umum, konselor siap untuk menyisipkan sesuatu yang baru ke dalam proses interaksi dan selaras dengan logis dan intuitif pendekatan klien. Perubahan Klien 4engalaman klien dalam konseling karir adalah salah satu tumbuh kematangan karir. Klien belajar untuk melepaskan rasa terbatas pengembangan karir, untuk personalisasi proses sebagai sebuah perjalanan yang rumit dengan menggunakan karakteristik individu dan prioritas sebagai kriteria, untuk menyelidiki dan datang untuk berdamai dengan tuntutan kehidupan eksternal. Melintasi daerah ini pribadi dan eksternal juga mengajarkan klien untuk mengelola perasaan ragu-ragu dan untuk mentolerir ambiguitas. Toleransi ambiguitas adalah keterampilan kunci yang digunakan selama masa hidup. Klien diberdayakan dengan mengakui tanggung jawab pribadi untuk pengembangan karir dan dengan mengembangkan efisiasi diri dalam mengetahui bagaimana membuat pilihan. Klien dapat memiliki keyakinan bahwa apa pun yang terjadi perubahan, proses yang sama akan bekerja lagi. Klien juga mendapatkan kepercayaan diri dalam mengetahui bahwa ketika pilihan baru dibuat, mereka bisa mempercayai kemampuan mereka untuk tetap terbuka dalam membuat suatu perubahan. Klien mendapatkan pemberdayaan khusus yang berasal dari konseling karir, hubungan rumit antara konselor dan klien dipertahankan. Konselor bersikap hangat dan memahami, mendorong klien untuk merasa aman dalam mengeksplorasi wilayah baru yang belum dikenal. $amun, konselor harus sensitif terhadap kebutuhan klien untuk membatasi keraguan diri dan ketakutan. Konselor mendorong dalam meningkatkan harga diri dan membangun efisiasi diri klien. Klien dan konselor memiliki tujuan bersama dalam meningkatkan kesadaran klien pada identitas karir. Konselor menciptakan suasana di mana klien didorong dan diterima setiap tingkat perkembangan. Klien belajar untuk menjadi lebih terbuka dan jujur. Seringkali, di kemudian sesi konseling, konseling karir menjadi sangat privasi, klien mengakui keraguan diri dan menggambarkan pertumbuhan psikologis yang terjadi selama pengalaman konseling. Konselor mendorong klien untuk yakin terhadap keputusannya.

You might also like