You are on page 1of 8

ORACLE

Developer : Oracle Corporation

Oracle adalah relational database management system (RDBMS) untuk mengelola informasi secara terbuka, komprehensif dan terintegrasi. Oracle Server menyediakan solusi yang efisien dan efektif karena kemampuannya dalam hal sebagai berikut: Dapat bekerja di lingkungan client/server (pemrosesan tersebar) Menangani manajemen space dan basis data yang besar Mendukung akses data secara simultan Performansi pemrosesan transaksi yang tinggi Menjamin ketersediaan yang terkontrol Lingkungan yang tereplikasi

Kekurangan: Merupakan software DMBS yang paling mahal, paling rumit, dan paling sulit untuk dipelajari Membutuhkan spesifikasi hardware yang tinggi untuk dapat menjalankan software DMBS Oracle supaya berjalan dengan stabil. Hanya diperuntukan bagi perusahaan berukuran besar, dan tidak cocok untuk perusahaan kecil maupun menengah.

Kelebihan : Merupakan software DBMS yang handal dan memiliki kemampuan yang tinggi. Dapat menangani jumlah data dalam ukuran yang besar. Dapat mengolah data dalam ukuran besar dan mengolahnya dengan cepat sehingga didapatkan informasi yang akurat sesuai permintaan pengguna/user. Memiliki kemampuan akan fleksibilitas dan skalabilitas yang dapat memenuhi tuntutan akan data dan informasi yang bervolume besar dan terus-menerus bertambah besar. Memiliki kemampuan Technology Cluster Server, dimana jika terdapat lebih dari satu unit server misalnya 100 unit server maka Oracle dapat menjadikan 100 unit server tersebut aktif bekerja bersama sebagai 100 aktif server. Memiliki kemampuan untuk management user dan tiap user bisa diatur hak akses terhadap suatu database oleh database administrator. Bisa berjalan pada lebih dari satu platform system operasi.

MySQL
Developer : MySQL AB Versi Terakhir : 5.0.41 (Mei 2007) Link :www.mysql.com

My SQL adalah perangkat lunak sistem manajemen basis data yang diciptkan untuk dapat dilakukan instalasi secara gratis (open source). Hingga saat ini MySQL telah lebih dari 6 juta instalasi.

Kekurangan : Tidak cocok untuk menangani data dengan jumlah yang besar, baik untuk menyimpan data maupun untuk memproses data. Memiliki keterbatasan kemampuan kinerja pada server ketika data yang disimpan telah melebihi batas maksimal kemampuan daya tampung server karena tidak menerapkan konsep Technology Cluster Server.

Kelebihan Free (bebas Stabil dan Fleksibel dengan berbagai Security yang Dukungan dari banyak Kemudahan management Mendukung Perkembangan software yang cukup cepat.

: didownload) tangguh pemrograman baik komunitas database transaks

Contoh instruksi MySQL: membuat database baru. Syntax => CREATE DATABASE database; Contoh: mysql> CREATE DATABASE latihan1; Query OK, 1 row affected (0.01 sec)

MICROSOFT SQL SERVER


Developer : Microsoft Link :www.microsoft.com/sql

Macam Edisi : SQL Server Compact Edition (SQL CE), SQL Server Express Edition, SQL Server Workgroup Edition, SQL Server Standart Edition, SQL Server Enterprise Edition, SQL Server Developer Edition. Microsoft SQL Server adalah program Sistem Manajemen Dasis Data Relasional. Susunan dari Microsoft SQL Server dibagi menjadi tiga komponen. SQL OS yang melakukan layanan utama pada SQL Server, misalnya mengatur aktifitas, pengaturan memori, dan pengaturan Input/Output. Relational Engine yang bekerja sebagai penghubung komponen database, tabel, query, dan perintah tersimpan dan Protocol Layer yang mengatur fungsi-fungsi SQL Server.

Kekurangan : Hanya dapat diimpelementasikan pada 1 unit server, jika terdapat tambahan server maka hanya akan berfungsi sebagai pasif / standby server (tidak memiliki kemampuan Technology Cluster Server seperti halnya pada DMBS Oracle). Hanya bisa berjalan pada satu platform system operasi yaitu Microsoft Windows. Merupakan software berlisensi dan berharga mahal untuk perusahaan skala kecil dan menengah.

Kelebihan : Cocok untuk perusahaan dengan skala kecil, menengah, dan besar sehingga mampu untuk mengolah data dengan jumlah yang besar. Memiliki kemampuan untuk management user dan tiap user bisa diatur hak akses terhadap suatu database oleh database administrator. Untuk diterapkan pada pembangunan suatu program aplikasi, akan mudah dalam melakukan koneksi dengan computer client yang pembangunan aplikasinya menggunakan software yang sama platform dengan MS-SQL, misalnya Microsoft Visual Basic. Memiliki tingkat pengamanan / security data yang baik. Memiliki kemampuan untuk back-up data, rollback data, dan recovery data. Memiliki kemampuan untuk membuat database mirroring dan clustering.

MICROSOFT ACCESS
Developer : Microsoft

Microsoft Access atau Microsoft Office Access adalah program aplikasi dari Microsoft yang ditujukan untuk kalangan rumahan atau perusahaan kecil menengah karena kapasitas datanya sangat terbatas. Microsoft Access menggunakan mesin basis data Microsoft Jet Database Access Engine. Untuk instalasinya membutuhkan space di hardisk yang lumayan besar. Engine ini hanya bisa dijalankan di lingkup sistem operasi Windows saja. Untuk keamananya tidak begitu bisa dihandalkan walaupun sudah mengenal konsep relationship.

Kelebihan dan Kekurangan : Microsoft Access kurang begitu bagus jika diakses melalui jaringan sehingga aplikasi-aplikasi yang digunakan oleh banyak pengguna cenderung menggunakan solusi sistem manajemen basis data yang bersifat klien atau server.

Salah satu keunggulan Microsoft Access dilihat dari perspektif programmer adalah kompatibilitasnya dengan bahasa pemrograman Structured Query Language (SQL). Para pengguna dapat mencampurkan dan menggunakan kedua jenis bahasa tersebut (VBA dan Macro) untuk memprogram form dan logika dan juga untuk mengaplikasikan konsep berorientasi objek.

Contoh Instruksi Microsoft Access:

CurrentDb.Execute UPDATE Query1 Set field1=field2, dbFailOnError Query1 adalah query yang berfungsi menggabungkan tabel-tabel ield1 adalah field yang akan di isikan/update Field2 berisi rumusan gabungan field Referensi :http://www.docstoc.com/docs/14748816/BASIS-DATA-dan-KOMPONENBASIS-DATA

Database Oracle Terdistribusi


Oleh Adi SumaryadiSenin, 05 Mei 2008 11:48 WIB | Dibaca 4.433 kali Semua perusahaan atau organisasi yang menggunakan relational database management system (RDBMS) biasanya mempunyai database yang banyak atau tidak hanya satu. Oleh karena itu kenapa mereka biasanya menggunakan konsep sistem terdistribusi dalam implementasinya. Ada beberapa faktor penyebabnya antara lain : 1. Perbedaan database biasanya didasarkan pada fungsionalitas dari database itu sendiri, misalkan untuk bagian keuangan, pemasaran ataupun sumberdaya manusia. 2. Perbedaan database juga biasanya didasarkan pada letak geografis yang ada, semisal untuk dalam satu kota. 3. Perbedaan database juga biasanya didasarkan pada bagaimana cara mengaksesnya misalkan untuk database transaksi atau untuk penggudangan data (data warehouse). 4. Database pada internet Commerce biasanya diduplikasi sebagai cadangan dengan skala kemampuan yang sama. 5. Database juga dibedakan untuk sistem yang sedang berjalan ataupun untuk yang sedang dikembangkan.

Untuk mengakomodasi kebutuhan itu maka oracle membentuk suatu skema yang memungkinkan semuanya bisa terjadi dengan konsep sistem terdisribusi. Teknologi sistem database terdistribusi adalah dimana kuncinya adalah integrasi, bukan sentralisasi, serta teknologi ini mencoba untuk mencapai integrasi tanpa sentralisasi.

Database terdistribusi berbeda dengan database terdesentralisasi, dimana database terdistribusi merupakan suatu database tunggal logik yang secara fisik disebarkan kepada komputer-komputer pada banyak lokasi yang kemudian saling dikoneksikan oleh link data komunikasi. Sedangkan database terdesentralisasi merupakan koleksi database independen pada komputer yang tidak terhubung dalam suatu jaringan . Suatu sistem database terdistribusi terdiri atas situs-situs yang saling berpasangan yang tidak saling membagi komponen fisik. Sistem database akan berjalan pada situs yang independen Dalam menyusun suatu data terdistribusi perlu diperhatikan hal-hal sebagai berikut :

1. Replikasi data, data-data harus tetap up-to-date tanpa kompromisasi pada performansi 2. Akses yang terjadi secara bersamaan, harus menghindari terjadinya kesalahan pada data 3. Masalah keamanan 4. Masalah reliabilitas

Sistem database terdistribusi pada Oracle mengijinkan aplikasi-aplikasi untuk mengakses data dari database yang lokal maupun jauh. Dalam sebuah sistem database terdistribusi homogen setiap database merupakan Oracle Database, sedangkan pada sistem database terdistribusi heterogeneous paling sedikit satu diantara sekumpulan database bukan merupakan Oracle Database. Distribusi basis data menggunakan arsitektur client/server untuk memproses permintaan informasi.

Artikel Implementasi Sistem Database Terdistribusi Pada MySQL


Posted on 10 Oktober 2011 by riosyaifullah

Secara definisi replikasi memiliki pengertian sebagai suatu proses mencopy atau mentransfer data dari suatu database ke database lain yang tersimpan pada komputer berbeda. Bila menilik artikel yang saya tulis sebelumnya tentang Pengenalan Arsitektur Database, replikasi dapat difahami sebagai proses pengkopian dan pengelolaan objek-objek dari database yang membentuk suatu sistem database terdistribusi (Distributed Database). Pada umumnya MySQL dipergunakan secara massal sebagai Database yang cukup handal dalam menangani sistem database terpusat, seperti kebanyakan sistem database yang digunakan untuk web site, content management system, dan lain-lain. Bahkan hampir seluruh penyedia layanan hosting menyertakan dukungan produk MySQL untuk kelengkapan service-nya. Penggunaan MySQL untuk mendukung proses replikasi database pada saat artikel ini ditulis masih sangat jarang ditemui. Implementasi sistem database terdistribusi kebanyakan masih berkiblat pada software-software dengan bandrol yang tinggi seperti Oracle, SQL Server, IBM DB2 dan lain sebagainya. MySQL dalam hal ini tentunya tidak mau ketinggalan. Mulai versi 5.0 MySQL sudah mendukung sistem replikasi yang mana sebuah database server yang berfungsi sebagai master dapat tereplikasi datanya ke dalam satu atau lebih database server yang difungsikan sebagai slave. Model replikasi pada MySQL adalah Asynchronous, sehingga server dengan type slave tidak selalu harus terkoneksi secara permanen untuk menerima berbagai update pada database server master. Replikasi dapat diberlakukan pada sebagian table atau pada keseluruhan database, tergantung pada kebutuhan kita. Untuk melakukan proses replikasi dibutuhkan : 1. dua atau lebih komputer yang berfungsi sebagai server, satu server berperan sebagai master dan yang lainnya sebagai slave 2. adanya koneksi jaringan baik melalui LAN, WAN ataupun Wireless (setting IP Address tidak akan dibahas pada artikel ini, pembaca dianggap sudah mengerti) Setting Pada Komputer Master (1) Buka file my.ini (2) Jika anda menggunakan paket Wampserver, maka tambahkan opsi berikut ini pada bagian bawah tag [wampmysqld] server-id = 1 log-bin (3) Setelah itu restrart MySQL (4) Kemudian masuk ke MySQL console dengan perintah : mysql -u root -p {password yang sesuai}; Keterangan : tidak ada spasi antara -p dengan password (5) Jalankan perintah : GRANT REPLICATION SLAVE ON *.* TO slave_user@'% IDENTIFIED BY some_password; keterangan : ganti dengan password yang sesuai (6) Jalankan perintah : FLUSH PRIVILEGES; USE mydatabase; FLUSH TABLES WITH READ LOCK; SHOW MASTER STATUS; keterangan : ganti mydatabase sesuai dengan nama database yang akan direplikasi (7) perintah di atas akan menghasilkan contoh keluaran sebagai berikut : (Lain komputer akan lain keluaran) ++-+++ | File | Position | Binlog_do_db | Binlog_ignore_db | ++-+++

| mysql-bin.009 | 130 | mydatabase | | ++-+++ 1 row in set (0.00 sec) (8) Kemudian jalankan perintah unlock sebagai berikut : UNLOCK TABLES; (9) Langkah terakhir adalah keluar dari console dengan perintah : quit; Setting Pada Komputer Slave (bisa lebih dari 1 server) (1) Buat database yang sama dengan milik master, misal : mydatabase mysql -u root -p {password yang sesuai}; Create database mydatabase; quit; (2) Buka file my.ini (3) Jika anda menggunakan paket Wampserver, maka tambahkan opsi berikut ini pada bagian bawah tag [wampmysqld] server-id = 2 master-host=192.168.1.1 master-user=slave_user master-password=some_password master-connect-retry=60 replicate-do-db=mydatabase Misal : komputer master memiliki IP 192.168.1.1 (3) Setelah itu restart MySQL (4) Kemudian masuk lagi ke console dengan perintah : mysql -u root -p {password yang sesuai}; STOP SLAVE; (5) Jalankan perintah : CHANGE MASTER TO MASTER_HOST=192.168.1.1 -> MASTER_USER=slave_user -> MASTER_PASSWORD= -> MASTER_LOG_FILE=mysql-bin.009 -> MASTER_LOG_POS=130; START SLAVE; (6) Langkah terakhir adalah keluar dari console dengan perintah : quit; Jika perintah di atas dijalankan dengan benar, maka segala perubahan data yang terjadi pada database server master akan selalu diikuti oleh server lain yang berfungsi sebagai slave.

You might also like