You are on page 1of 18

ASUHAN KEPERAWATAN GAWAT DARURAT PADA PASIEN DENGAN ARDS (Adult Respiratory Distress Syndrom)

!EH KE! "P K #III $ %& '!ARA P& K& W ! R (& D R'E "E)!AN *& !US)ANT) PA NGANAN +& "AR!IN ,RIGITA -& ) HANES )ARUNTA

PR GRA" SI KEPERAWATAN STIK STE!!A "ARIS "AKASSAR (.%.

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan yang Maha Kuasa, karena atas rahmat dan cinta-Nya sehingga kami dapat menyusun makalah ini dengan baik dan dapat selesai tepat pada waktunya. Tidak lupa pula kami haturkan limpah terima kasih buat dosen pembimbing mata kuliah keperawatan gawat darurat, dan juga berkat kerja sama semua pihak khusunya teman- teman kelompok V . Kami menyadari bahwa makalah masih memiliki banyak kekurangan. !leh karena itu kami sangat mengharapkan partisipasi dan dukungan dari saudara" dalam upaya penyempurnaan makalah ini. #ebelumnya kami ucapkan terima kasih dan minta maa$ jika ada kata atau sesuatu hal yang kurang berkenan di hati saudara"i sekalian.

Penulis

Kelompok V

,A, % PENDAHU!UAN

%&% TU/UAN PENU!ISAN

Tujuan umum % &ntuk memperoleh in$ormasi mengenai penyakit '()# pada pasien dengan gawat darurat Tujuan khusus % a. &ntuk mengetahui proses timbulnya penyakit '()# b. &ntuk mengetahui cara penanganan secara darurat pada pasien dengan '()#

c. &ntuk mengetahui hal-hal apa saja yang ditimbulkan jika tidak ditangani secara segera pada pasien '()#

%&( "ET DE PENU!ISAN

)alam penulisan makalah asuhan keperawatan terhadap penyakit hipertensi pada lansia ini penulis menggunakan metode% *.#tudi pustaka Mempelajari literature-literatur yang brkaitan dengan hipertensi dari buku- buku. +. nternet Mengumpulkan data-data terbaru tentang penyakit hipertensi dan asuhan keperawatan yang dibutuhkan.

%&* SISTE"ATIKA PENU!ISAN

Penulisan makalah ini disusun secara sistematis dalam , bab, yaitu% -ab * % Pendahuluan yang berisi% latar belakang, tujuan penulisan, metode penulisan, dan sistematika penulisan. -ab + % Tinjauan teoritis yang terdiri dari. pengertian, etiologi, pato$isiologi mani$estasi klinik, dan penatalaksanaan. -ab /% 'suhan keperawatan yang terdiri dari. pengkajian, diagnose keperawatan, inter0ensi, discharge planning dan e0aluasi. -ab ,% Penutup yang berisi kesimpulan dan saran.

,A, II TIN/AUAN TE RITIS

A& K NSEP DASAR "EDIK

*. P1N21(T 'N
Gangguan paru yang progresif dan tiba-tiba ditandai dengan sesak napas yang berat, hipoksemia dan infiltrat yang menyebar dikedua belah paru.

+. 1T !3!2
ARDS berkembang sebagai akibat kondisi atau kejadian berbahaya berupa trauma jaringan paru baik secara langsung maupun tidak langsung. FA !"R R#S$ " %. !rauma langsung pada paru & 'neumoni (irus,bakteri,fungal & )ontusio paru & Aspirasi cairan lambung

& $nhalasi asap berlebih & $nhalasi toksin & *enghisap "+ konsentrasi tinggi dalam ,aktu lama +. !rauma tidak langsung

& Sepsis & Shock & D$) -Dissemineted $ntra(askuler )oagulation. & 'ankreatitis & /remia & "(erdosis "bat & $diophatic -tidak diketahui. & 0edah )ardiobaypass yang lama & !ransfusi darah yang banyak & '$1 -'regnand $nduced 1ipertension. & 'eningkatan !$ & !erapi radiasi

2. P'T!4 # !3!2

,. M'N 41#T'# K3 N K

%. 'eningkatan jumlah pernapasan +. lien mengeluh sulit bernapas, retraksi dan sianosis 2. 'ada Auskultasi mungkin terdapat suara napas tambahan

5. P1N'T'3'K#'N''N M1) K Tujuan Terapi % 6 #upport pernapasan 6 Mengobati penyebab jika mungkin 6 Mencegah komplikasi. TERAPI $ 6 ntubasi untuk pemasangan 1TT 6 Pemasangan Ventilator mekanik 7Positi0e end e8piratory pressure9 untuk mempertahankan keadekuatan le0el !+ darah. 6 #edasi untuk mengurangi kecemasan dan kelelahan akibat pemasangan 0entilator 6 Pengobatan tergantung klien dan proses penyakitnya %

notropik agent 7)opamine 9 untuk meningkatkan curah jantung : tekanan darah. 'ntibiotik untuk mengatasi in$eksi Kortikosteroid dosis besar 7kontro0ersial9 untuk mengurangi respon in$lamasi dan mempertahankan stabilitas membran paru.

,A, III ASUHAN KEPERAWATAN GAWAT DARURAT

'suhan Keperawatan pada kasus 2awat )arurat dengan pasien yang mengalami '()#, berbeda dengan pemberian '#K1P pada Konsep Medikal -edah. )alam mengkaji pasien 2awat )arurat dengan kasus '()#, harus dilakukan dengan sistematis mulai dari% '% 'irway 7 ;alan Napas9 Pengkajian : Pada pasien yang mengalami '()#, jalan napasnya akan mengalami gangguan"obstruksi. ni biasa diakibatkan " disebabkan karena adanya penumpukan secret yang diakibatkan oleh peningkatan secret pulmonal. Perhatikan tanda-tanda medis yang mungkin muncul seperti dispneu, dan adanya batuk dengan atau tanpa sputum. Diagnose : *9 Ketidak e$ekti$an bersihan jalan napas b"d peningkatan secret pulmonal. Intervensi : a. Kaji kesadaran pasien dengan menyentuh, menggoyang dan memanggil namanya. (" mengetahui tingkat kesadaran pasien, pakah masih dalam tahap unrespon, pain, 0oice, dan alert.

b. 3akukan panggilan untuk pertolongan darurat (" bantuan segera dapat membantu mempercepat pertolongan. c. -eri posisi terlentang pada permukaan rata yang tidak keras, kedua lengan pasien disamping tubuhnya. (" mengantisipasi trauma ser0ikal, posisi yang tepat dan lingkungan yang nyaman dapat penolong dan korban dalam melakukan tindakan. d. -erikan pertolongan dengan na$as bantuan dengan cara berlutut sejajar dengan bahu pasien. (" posisi yang nyaman bagi penolong dapat mempermudah dalam memberikan tindakan. e. -uka jalan napas dengan tekhnik tengadahkan kepala, topang dagu untuk membuka jalan napas, jari tengah, jari manis dan kelengking bias digunakan untuk menopang dagu sedangkan jari telunjuk untuk mengeluarkan benda asing yang ada dalam mulut. (" memastikan tidak ada obstruksi pada jalan napas sehingga pasien dapat bernapas dengan baik. Evaluasi : *. Tampak Tidak ada sumbatan7secret9 pada jalan napas. +. Pasien mampu mempertahankan kepatenan jalan napas. -% -reathing 7Pernapasan9 Pengkajian : )alam mengkaji breathing"pernapasan pasien gawat darurat dengan '()#, kita akan menjumpai pasien mengalami sesak dan irama pernapasannya tidak teratur. ni dikarenakan karena adanya peningkatan secret pada organ paru. 'kan kita

jumpai pula takipneu, penggunaan otot-otot bantu pernapasan dan suara napas tambahan 7ronchi9. Diagnose : +9 2angguan perukaran gas b"d penumpukan cairan di al0eoli, al0eolar hipo0entilasi. /9 Ketidak e$ekti$an pola napas b"d pertukaran gas tidak adekuat, penurunan kemampuan untuk oksigenasi.

Intervensi : a. Kaji pernapasan pasien dengan mendekatkan telinga diatas mulut" hidung pasien sambil memepertahankan pembukaan jalan napas. (" mengetahui ada tidaknya pernapasan. b. Perhatikan dada pasien dengan melihat gerakan naik turunnya dada pasien (" mengetahui apakah masih terjadi pengembangan paru. c. 'uskultasi udara yang keluar waktu ekspirasi, merasakan adanya aliran udara. (" mendengarkan apakah terdapat suara tambahan atau tidak. d. -erikan napas bantuandengan cara % Mulut ke mulut. penolong memijat hidung pasien dengan ibu jari dan jari telunjuk, penolong memberikan na$as penuh. (" memastikan udara yang diberikan dapat masuk secara maksimal.

Mulut ke hidung. pada pasien yang tidak mungkin dilakukan 0entilasi melalui mulut, penolong manarik napas dalam, menutup hidung pasien dengan bibir penolong dan menghembuskan kedalam hidung. (" memberikan bantuan pernapasan, agar kebutuhan oksigennya terpenuhi.

#etelah itu obser0asi kembali naik turunnya dada, mendengar dan merasakan udara yang keluar pada waktu ekshalasi. (" mengetahui keberhasilan dari tindakan yang telah dilakukan. &ntuk pertolongan awal pernapasan" 0entilasi awal + kali.

Evaluasi : *. Tampak Pasien tidak lagi mengalami sesak. +. Tampak irama pernapasan pasien kembali teratur. /. Tampak pasien tidak lagi menggunakan otot bantu pernapasan. ,. Terdengar tidak adanya suara tambahan.

<% <irculation 7#irkulasi9 Pengkajian : Karena adanya gangguan " masalah pada organ paru, maka akan terjadi penurunan balik 0ena 7cardio-pulmoner9. =ang kemudian akan menyebabkan penurunan curah jantung. #ehingga dalam mengobser0asi Tekanan )arah, akan didapatkan

hasil pasien mengalami hipotensi 7tekanan darah rendah9. Tekanan darah yang rendah ini, akan menyebabkan darah sulit sampai pada pembuluh darah"jaringanjaringan peri$er. #ehingga tidak jarang kita akan mendapati pasien yang mengalami cianosis. Tidak jarang pula, kita akan mendapati pasien mengalami edema. Diagnose : ,9 (esiko 2angguan per$usi jaringan cerebral b"d penurunan aliran balik 0ena, penurunan curah jantung. Intervensi : a. Tentukan ada tidaknya denyut nadi yang dilakukan pada arteri carotis. (" Perabaan dilakukan untuk mengetahui apakah jantung masih berkontraksi atau sudah terjadi henti jantung. -ila denyut nadi ada dan pernapasan tidak ada maka pertolongan pernapasan dilakukan + 8 na$as awal 7*,5 > + detik setiap na$as9 kemudian *+ 8" mnt pertolongan pernapasan, bila pernapasan tetap tidak ada maka lakukan kompresi dada luar. b. ?ubungi system darurat dengan memberikan in$ormasi tentang hal- hal yang terjadi dan peralatan yang di butuhkan. (" in$ormasi yang diperoleh akan membantu dalam menentukan tindakan selanjutnya sehingga pertolongannya akan lebih mudah.

c. Kompresi dada luar akan menyebabkan sirkulasi ke paru- paru dan di ikuti dengan 0entilasi. (" kompresi dada luar akan menstimulus jantung untuk berkontraksi.

Evaluasi :

*. Tekanan darah kembali pada nilai *+@"A@ mm?g. +. Tampak tidak adanya sianosis.

Tehknik kompresi % *. posisi tangan yang tepat pada saat kompresi dengan jari telunjuk dan jari tengah menentukan batas bawah iga pasien. +. ;ari telunjuk diletakan disebelahnya pada bagian bawah sternum. -agian telapak tangan yang dekat dengan kepala pasien diletakkan di bagia bawah sternum. /. Tangan yang lain di letakkan diatas tangan yang berada pada sternum sehingga kedua tangan berada pada posisi sejajar. ;ari- jari dapat di luruskan atau menilang tapi tidak boleh menyentuh dada. ,. Kompresi yang tepat. siku dipertahankan pada posisi lengan diluruskan dan bahu penolong berada pada posisi langsung diatas tangan sehinnga setiap penekanan kompresi dada luar di lakukan lurus kebawah dada sternum. 5. Tekanan kompresi dilepaskan agar darah tidak mengalir kedalam jantung., biarkan dada kembali ke posisi normal, waktu yang digunakan untuk kompresi dan pelepasan harus sama. B. Tangan tidak boleh di angkat dari dada atau diubah posisinya.

)% )isability 7Kesadaran9 Pada pasien '()#, biasanya akan mengalami penurunan kesadaran. ni mungkin diakibatkan transport oksigen ke otak yang kurang"tidak mencukupi 7menurunya curah jantung hipotensi9. =ang akhirnya darah akan sulit mencapai jarinagn

otak. Pada pasien '()# kesdaran memang mungkin akan menurun tetapi 2<#nya masih sekitar *+-*,. #ehingga kita lebih memprioritaskan pernapasan dan pemompaan jantungnya. Karena apabila pernapsan dan pemompaan jantungnya sudah tertangani dengan baik maka secara otomatis kesadarnnya akan membaik72<# *59. 1% 18posure 7Pengkajian #ecara Menyeluruh9 #etelah kita mengkaji secara menyeluruh dan sistematis mulai dari airway, breathing, circulation, dan disability, sekarang kita mengkaji secara menyeluruh untuk melihat apakah ada organ laen yang mengalami gangguan. #ehingga kita dapat cepat memberikan perawatan.

,A, I# PENUTUP

%& KESI"PU!AN '()# merupakan suatu keadaan darurat dimana terjadi


Gangguan paru yang progresif dan tiba-tiba ditandai dengan sesak napas yang berat, hipoksemia dan infiltrat yang menyebar dikedua belah paru, yang memerlukan langkah diagnostic dan terapi yang tepat dan cepat. 0erbagai penyakit lain atau kelainan, baik intra pulmoner maupun ekstrapulmoner, dapat menyebabkan terjadi kelainan ini. /ntuk dapat memberikan terapi yang tepat pada penderita ARDS pemahaman mengenai patofisiologinya adalah sangat penting.

(&

SARAN &ntuk menangani kasus gawat darurat dengan masalah '()# ?al yang perlu dilakukan adalah % a. Tekankan tindakan pertolongan untuk mengatasi masalah pernapasan yang dialami. b. Kita perlu memperhatikan linkungan sekitar demi keamanan dan kenyaman penolong dan korban. c. Prioritaskan ke-/ hal penting yaitu system kardi, pulmoner, dan serebral yang mana jika tidak ditangani segera dalam waktu ,B menit maka akan menyebabkan kematian biologis. d. ;angan cepat menyerah apabila tindakannya yang kita berikan belum mencapai hasil yang kita inginkan. Tetap monitor dan

berikan tindakan untuk membantu menyelamatkan nyawa korban. e. ;angan lupa proteksi diri untuk menghindari penularan penyakit.

DA0TAR PUSTAKA

Krisanty , paula. 7+@@C9. Asuhan Keperawatan Gawat Darurat. ;akarta. Pro$. )r. -akta, Made. , #p#)7K?!M9. 7*CCC9. Gawat Darurat di bidang Penyakit Dalam. Penerbit buku kedokteran. 12<. ;akarta . <arpenito,3ynda ;uall. 7+@@*9. uku !aku Diagnosa Keperawatan.12<. ;akarta. ?udak, 2all@. 7*CCD9. Keperawatan Kritis. Pendekatan "olistik.1d.V . Vol. . 12<. ;akarta. http"% www. 2oogle. <om. Asuhan keperawatan gawat darurat pada pasien dengan A#D!.

You might also like