You are on page 1of 28

PARTOGRAF

GELEN SOFIYANTI 0920221058 FK UPN VETERAN

PARTOGRAF
Partograf adalah alat pencatatan persalinan, untuk menilai keadaan ibu, janin dan seluruh proses persalinan. Partograf digunakan untuk mendeteksi jika ada penyimpangan / masalah dari persalinan, sehingga menjadi partus abnormal dan memerlukan tindakan bantuan lain untuk menyelesaikan persalinan.

Partograf merupakan lembaran form dengan berbagai grafik dan kode yang menggambarkan berbagai parameter untuk menilai kemajuan persalinan. Gambaran partograf dinyatakan dengan garis tiap parameter (vertikal) terhadap garis perjalanan waktu (horisontal).

Bahaya / komplikasi persalinan sulit / abnormal 1. kematian ibu atau kematian bayi atau keduanya 2. ruptura uteri 3. infeksi / sepsis puerperal 4. perdarahan postpartum 5. fistel

PARTOGRAF WHO
Sesuai standarisasi WHO (World Health Organization), untuk digunakan di pelosokpelosok negara berkembang atau miskin, supaya mudah digunakan oleh pelayan kesehatan di sarana terbatas. Jika dinilai ada masalah yang memerlukan intervensi, dapat segera diusahakan untuk dirujuk ke pusat kesehatan yang lebih baik.

PARTOGRAF WHO
Dengan partograf WHO dapat dinilai kapan diperlukan tindakan untuk menyelesaikan proses persalinan dengan : 1) perlu/tidaknya dirujuk, 2) perlu/tidaknya induksi infus oksitosin, dan 3) perlu/tidaknya operasi sectio cesarea.

LEMBAR PARTOGRAF
Lembar partograf terdiri dari 2 bagian yaitu : 1. Lembar depan (bagian utk mencatat informasi tentang identitas/kondisi ibu dan janin serta kemajuan persalinan) 2. Lembar belakang/catatan persalinan (bagian utk mencatat hal-hal yang terjadi selama proses persalinan dan kelahiran bayi serta tindakan-tindakan ygd ilakukan sejak kala I hingga kala IV dan bayi baru lahir)

LEMBAR DEPAN PARTOGRAF


Informasi tentang ibu Kondisi janin Kemajuan persalinan Jam dan waktu Kontraksi uterus Obat-obatan dan cairan yg diberikan Kondisi ibu Asuhan, pengamatan dan keputusan klinik lainnya

LEMBAR BELAKANG PARTOGRAF


Catatan persalinan Kala I Kala II Kala III Pemantauan PersalinanKala IV Bayi Baru Lahir

GARIS WASPADA / TINDAKAN


Daerah sebelah kiri garis waspada merupakan garis observasi Daerah di antara garis waspada dan garis tindakan merupakan daerah perlu pertimbangan untuk merujuk atau mengambil tindakan, Daerah di sebelah kanan garis tindakan adalah daerah harus segera bertindak.

Partograf mulai diisi bila : Mereka yang masuk dalam persalinan : 1. fase laten (pembukaan < 3 cm), his teratur, frekuensi min.2x/10, lamanya<20. 2. fase aktif (pembukaan >3cm), his teratur, frekuensi min.1x/10, lamanya<20. Masuk dengan ketuban pecah spontan tanpa adanya his : 1. bila infus oksitosin dimulai 2. bila persalinan dimulai Masuk untuk induksi persalinan : 1. pemecahan ketuban (amniotomi) dengan atau tanpa infus oksitosin 2. induksi medis (infus oksitosin, balon kateter atau pemberian prostaglandin) 3. bila persalinan dimulai atau induksi dimulai atau ketuban pecah. Partograf tidak perlu diisi bila : 1. Masuk dengan kala 1 akhir fase aktif pembukaan 9 cm atau lebih 2. Sectio cesarea elektif 3. Sectio cesarea darurat saat datang 4. Usia kehamilan kurang dari 34 minggu

MONITOR PADA PATOGRAF


Frekuensi denyut jantung janin Normal antara 120-160 kali per menit. Laporan dengan memberi tanda pada form grafik sesuai frekuensi jantung pada garis waktu. Selaput / cairan ketuban Dinilai apakah selaput ketuban masih utuh atau sudah pecah, jika sudah pecah dan keluar dinilai warna cairan ketubannya. Kode dengan huruf dalam lingkaran. (u) atau (+) : selaput ketuban utuh (-) : selaput ketuban pecah / tidak teraba Warna cairan : jernih (J), hijau (H), campur mekonium (M) Jika kering/tidak ada cairan : huruf (K). Moulage kepala janin Diraba fisura antara tulang-tulang kepala, dilaporkan dalam angka (+1) sampai (+4) menurut derajatnya, atau bila tidak ada moulage, beri tanda ().

Pembukaan serviks Kode dengan tanda silang (X) pada form grafik sesuai pembukaan serviks pada garis waktu. Fase laten partus kala 1 antara 0 sampai 8 jam sampai dengan pembukaan 3 cm. Fase aktif sekitar 7 jam, dengan perhitungan atau harapan membuka 1 cm setiap jam sampai lengkap. Sebaiknya pemeriksaan dalam dilakukan setiap 4 jam pada fase laten, dan tiap 3 jam pada fase aktif. Perkiraan masuk kala 2 dapat dari observasi jika ada tanda-tanda klinis lain. HIS Diperiksa dengan meraba dinding rahim di atas umbilikus. Frekuensi dihitung berapa kali dalam per 10 menit, dan berapa lama kontraksinya. Hasilnya digambarkan pada form grafik his sesuai garis waktu pemeriksaan. Gambar isi kotak sesuai jumlah / frekuensi : isi kotak dengan titik-titik untuk lama kurang dari 20 detik, dengan arsir garis untuk lama 20-40 detik, dan dengan blok untuk lama lebih dari 40 detik

Penurunan presentasi (persalinan normali : kepala) Janin


Dapat dari pemeriksaan Leopold saja maupun dari konfirmasi pemeriksaan dalam, dinilai dalam berapa perlimaan bagian kepala janin yang masih berada di luar pintu atas panggul (5/5 belum masuk, sampai 0/5 sudah masuk). Kepala disebut engaged bila bagian terbesar kepala sudah masuk pintu atas panggul.

Obat-obatan / cairan yang digunakan Dituliskan dalam kolom obat / cairan yang digunakan sesuai garis waktu. Pemeriksaan tanda vital ibu Tekanan darah (dengan panah atas bawah untuk sistolik diastolik), nadi (titik), suhu (derajat Celcius), frekuensi pernapasan Urine Jumlah (cc), proteinuria (+ / ), aseton. Jika memungkinkan, untuk tujuan praktis, gunakan kertas celup berbagai indikator (strip-test) : dapat juga mendeteksi pH, glukosa, bilirubin, leukositesterase dan sebagainya, dalam satu kali pemeriksaan kertas yang dicelupkan.

Kondisi ibu dan bayi juga harus dinilai dan dicatat secara seksama, yaitu:
Denyut jantung janin setiap 1/2 jam Frekuensi dan lamanya kontraksi uterus setiap 1/2 jam Nadi: setiap 1/2 jam Pembukaan serviks setiap 4 jam Penurunan: setiap 4 jam Tekanan darah dan temperatur tubuh setiap 4 jam Produksi urin, aseton dan protein setiap 2 sampai 4 jam

Bagian-bagian Partograf:
Identitas Denyut Jantung Janin (DJJ) Air ketuban Penyusupan Servikograf Waktu Kontraksi per 10menit Oksitosin Obat-obatan Nadi dan Tekanan darah Ibu Temperatur Urine Catatan Persalinan

Syoal
Ny. Hanna 28 tahun, G1 P0 A0 hamil cukup bulan datang ke bidan Yeni pada 24 April 1998 pukul 10 pagi. Ia merasakan kencang-kencang sejak malam hari dan terasa lebih sering pada pagi ini. Pemeriksaan awal didapatkan: - janin : tunggal - masuknya kepala janin: 4/5 - kontraksi 2 kali dalam 10 menit lamanya 30 detik - DJJ = 130 kali /menit - bukaan serviks = 3 cm - ketuban : utuh - tidak ada molase - TD = 125 / 80 - suhu = 37 oC - nadi = 88 kali/menit

10.30 : - DJJ = 138 kali/ menit - Nadi = 80 kali/ menit 11.00 : - kontraksi : 2 kali/ 10 menit, lamanya 30 detik - DJJ : 130 kali/menit - nadi: 80 kali 11.30: - DJJ: 130 kali /mnt - nadi : 88 kali/ menit 12.00: - kontraksi : 3 kali dalam 10 menit, lamanya 40 detik - DJJ : 140 kali/ menit - nadi: 84 kali / menit - ibu diberi makan dan minum - urin = 300 cc 12.30: - DJJ: 140 kali / menit - nadi : 84 kali/ menit 13.00: - kontraksi: 3 kali tiap 10 menit selama 40 detik - DJJ: 138 kali/ menit - nadi : 80 kali/ menit

13.30: - DJJ: 130 kali/ menit - nadi: 84 kali/ menit 14.00: - penurunan kepala: 2/5 - kontraksi: 4 kali/ 10 menit lamanya 40 detik - DJJ: 140 kali/ menit - bukaan serviks: 7 cm - ketuban: utuh - tdk ada molase - TD : 125 / 80 - nadi : 84 kali/ menit - suhu: 36,5 oC - urin 200 cc Jadi, data2 yang ditulis d partograf dimulai dari pukul 14.00 ini karena kontraksi sudah 4 kali/ 10 menit dan bukaan serviks lebih dari 4 cm.

Data-data pasien Tulis hamilnya berapa minggu atau udah cukup bulan

Diisi U (utuh) diatas dan 0 atau dibawahnya (karena tdk ada molase)
Selalu mulai dari garis alert Penurunan kepala 2/5 jadi diberi titik di sini Diisi pukul 14.00 (isi sealu di kotak sebelah kanan titik)

Titik2 <20 detik Arsir 20-40 detik Hitam >40 detik

Tekanan darah ibu

Nadi Ibu

Diisi 36,5 oC

Diisi 200 cc

14.30: - DJJ: 134 kali/ menit - kontraksi: 4 kali / 10 menit selama 45 detik - nadi: 84 kali/ menit 15.00:
- DJJ = 134 kali/menit - Kontraksi= 4 kali/ 10 menit selama 45 detik - Nadi: 90 kali/ menit

15.30: - DJJ = 140 kali/ menit - kontraksi: 5 kali/ 10 menit selama 45 detik - nadi: 84 kali/ menit 16.00: - DJJ: 144 kali/ menit - kontraksi: 5 kali/ 10 menit selama 40 detik - nadi: 84 kali/ menit - cairan ketuban: jernih - dilakukan pemeriksaan dalam hasilnya pembukaan telah lengkap - kepala berada di dasar panggul

Titik-titik ini dihubungkan dengan garis lurus


U 0 J 0

14.0015.00 16.0017.00

14.00 15.00 16.0017.00

Titik-titik ini dihubungkan dengan garis lurus

200

U 0

J 0

pukul 16.30 bayi lahir spontan perempuan, berat 2800 gram, panjang 46 cm, APGAR : 9/10 (kalo menangis spontan), Perdarahan 300 cc)

14.0015.00 16.0017.00

You might also like