You are on page 1of 7

BAB II PEMBAHASAN A. Influenza Penyakit Influenza disebabkan oleh virus influenza.

Virus influenza beredar sangat luas diseluruh dunia dan mengakibatkan terjadinya epidemi penyakit saluran napas pada manusia setiap tahun. Berdasarkan inang yang diserang virus influenza dibagi menjadi 3 macam tipe A B dan !. Berdasarkan antigenitas protein permukaan virus "emaglutinin dan #euraminidase Influenza A dibagi menjadi beberapa tipe salah satunya adalah virus "$#%. Virus influenza A "$#% merupakan anggota family &rthomy'oviridae yang berasal dari kata &rthos ()unani* berarti +urus dan my'a ()unani* berarti lendir. Avian influenza (AI* menyebabkan penyakit gangguan pernapasan sampai pada kematian pada berbagai unggas dan mamalia. Induk semang alami penyakit ini adalah bebek liar burung camar dan burung,burung pantai. Virus "$#% dapat bertahan hidup diair pada suhu --.! sampai empat hari lamanya dan pada suhu ..! dapat hidup selama 3. hari. /i dalam tinja atau tubuh ungags yang sakit virus dapat hidup lebih lama. Virus "$#% yang berbeda dalam daging ayam akan mati bila dipanaskan pada suhu $0.! selama 3 jam atau 0..! selama 3. menit dan 1..! selama % menit. Virus yang berbeda dalam telur ayam akan mati bila direbus pada suhu 02 .! selama $ menit. Virus juga akan mati bila terkena detergent atau desinfektan sseperti formalin iodium dan alcohol 3.4. 1. Gejala 5lu burung memiliki gejala yang bervariasi. 6asus yang sangat ganas dan akut gealaditandai dengan kematian tinggi tanpa disertai gejala klinis. "e7an tampak sehat tetapi tiba,tiba mati. #amun pada umumnya gejala yang ditimbulkan oleh infeksi virus flu burung akan menunjukkan gejala klinis sebagai berikut 8 9engger pial kulit perut yang tidak ditumbuhi bulu ber7arna biru keunguan.

6adang : kadang ada cairan dari mata dan hidug. Pembengkakan di daerah bagian muka dan kepala. Pendarahan diba7ah kulit (sub kutan*. Pendarahan titik pada daerah dada kaki dan telapak kaki. Batuk bersin ngorok ;nggas mengalami diare dan kematian tinggi. 2. Penularan Penyakit flu burung ditularkan ke manusia melalui beberapa cara antara lain 8 a* !ara penularan dari unggas ke unggas 6ontak langsung dengan unggas atau ayam yang sakit dengan unggas yang peka. <elalui feses (kotoran* unggas yang terserang flu burung <elalui lendir yang keluar dari hidung dan mata <elalui udara <elalui perdagangan unggas <elalui makanan dan minuman yang terkontaminasi b* !ara penularan flu burung dari he7an ke manusia Penularan dari unggas ke manusia juga dapat terjadi jika manusia telah menhirup udara yang mengandung virus flu burung atau kontak langsung dengan unggas yang terinfeksi flu burung. Penularan antara manusia ke manusia hingga saat ini belum terjadi. /i masa mendatang penularan antar manusia mungkin saja terjadi karena pengaruh mutasi atau terjadi rekombinasi materi genetik antara virus influenza manusia dengan virus avian influenza. "al ini akan menghasilkan

jenis virus baru yang sangat virulen mudah menyebar dan dapat mengakibatkan pandemic influenza. B. Vaksin 1. Definisi Vaksin Vaksin berasal dari bahasa latin vacca (sapi* dan vaccinia (cacar sapi*. Vaksin adalah bahan antigenik yang digunakan untuk menghasilkan kekebalan aktif terhadap suatu penyakit sehingga dapat mencegah atau mengurangi pengaruh infeksi oleh organisme alami atau =liar>. Vaksin dapat berupa galur virus atau bakteri yang telah dilemahkan sehingga tidak menimbulkan penyakit. Vaksin dapat juga berupa organisme mati atau hasil, hasil pemurniannya (protein peptida partikel serupa virus dsb.*. Vaksin akan mempersiapkan sistem kekebalan manusia atau he7an untuk bertahan terhadap serangan patogen tertentu terutama bakteri virus atau toksin. Vaksin juga bisa membantu sistem kekebalan untuk mela7an sel,sel degeneratif (kanker*. Pemberian vaksin diberikan untuk merangsang sistem imunologi tubuh untuk membentuk antibodi spesifik sehingga dapat melindungi tubuh dari serangan penyakit yang dapat dicegah dengan vaksin. Ada beberapa jenis vaksin. #amun apa pun jenisnya tujuannya sama yaitu menstimulasi reaksi kekebalan tanpa menimbulkan penyakit.

2. Jenis-jenis Vaksin a) Vaksin Hi u! Vaksin hidup yang dibuat dari bakteri atau virus yang sudah dilemahkan daya virulensinya dengan cara kultur dan perlakuan yang berulang,ulang namun masih mampu menimbulkan reaksi imunologi yang mirip dengan infeksi alamiah. ?ifat vaksin live attenuated vaccine yaitu8 Vaksin dapat tumbuh dan berkembang biak sampai menimbulkan respon imun sehingga diberikan dalam bentuk dosis kecil antigen. @espon imun yang diberikan mirip dengan infeksi alamiah tidak perlu dosis berganda

dan dipengaruhi oleh circulating antibody sehingga ada efek netralisasi jika 7aktu pemberiannya tidak tepat. Vaksin virus hidup dapat bermutasi menjadi bentuk patogenik dapat menimbulkan penyakit yang serupa dengan infeksi alamiah. <empunyai kemampuan proteksi jangka panjang dengan keefektifan mencapai A$4 Virus yang telah dilemahkan dapat bereplikasi di dalam tubuh meningkatkan dosisi asli dan berperan sebagai imunisasi ulangan. !ontoh8 vaksin polio (?abin* vaksin <<@ vaksin BB! vaksin demam tifoid vaksin campak gondongan dan cacar air (varisela*.

") Vaksin Ma#i Vaksin dibuat dari bakteri atau virus yang dimatikan dengan zat kimia (formaldehid* atau dengan pemanasan dapat berupa seluruh bagian dari bakteri atau virus atau bagian dari bakteri atau virus atau toksoidnya saja. ?ifat vaksin inactivated vaccine yaitu8 Vaksin tidak dapat hidup sehingga seluruh dosis antigen dapat dimasukkan dalam bentuk antigen. @espon imun yang timbul sebagian besar adalah humoral dan hanya sedikit atau tidak menimbulkan imunitas seluler. Biter antibodi dapat menurun setelah beberapa 7aktu sehingga diperlukan dosis ulangan dosis pertama tidak menghasilkan imunitas protektif tetapi hanya memacu dan menyiapkan system imun respon imunprotektif baru barumuncul setelah dosis kedua dan ketiga serta tidak dipengaruhi oleh circulating antibody Vaksin tidak dapat bermutasi menjadi bentuk patogenik tidak dapat menimbulkan penyakit yang serupa dengan infeksi alamiah. !ontoh8 vaksin rabies vaksin influenza vaksin polio (?alk* vaksin pneumonia pneumokokal vaksin kolera vaksin pertusis dan vaksin demam tifoid. $) Vaksin %&ks&i

Vaksin yang dibuat dari beberapa jenis bakteri yang menimbulkan penyakit dengan memasukkan racun dilemahkan ke dalam aliran darah. Bahan bersifat imunogenik yang dibuat dari toksin kuman. "asil pembuatan bahan toksoid yang jadi disebut sebagai natural fluid plain to'oid yang mampu merangsang terbentuknya antibodi antitoksin. Imunisasi bakteri toksoid efektif selama satu tahun. Bahan ajuvan digunakan untuk memperlama rangsangan antigenik dan meningkatkan imunogenesitasnya. !ontoh8 Vaksin /ifteri dan Betanus ) Vaksin A$ellular an Su"uni# Vaksin yang dibuat dari bagian tertentu dalam virus atau bakteri dengan melakukan kloning dari gen virus atau bakteri melalui rekombinasi /#A vaksin vektor virus dan vaksin antiidiotipe. !ontoh vaksin hepatitis B Vaksin hemofilus influenza tipe b ("ib* dan vaksin Influenza. e) Vaksin I i&#i!e Vaksin yang dibuat berdasarkan sifat bah7a 5ab (fragment antigen binding* dari antibodi yang dihasilkan oleh tiap klon sel B mengandung asam amino yang disebut sebagai idiotipe atau determinan idiotipe yang dapat bertindak sebagai antigen. Vaksin ini dapat menghambat pertumbuhan virus melalui netralisasai dan pemblokiran terhadap reseptor pre sel B f) Vaksin 'ek&("inan Vaksin rekombinan memungkinkan produksi protein virus dalam jumlah besar. Cen virus yang diinginkan diekspresikan dalam sel prokariot atau eukariot. ?istem ekspresi eukariot meliputi sel bakteri D.coli yeast dan baculovirus. /engan teknologi /#A rekombinan selain dihasilkan vaksin protein juga dihasilkan vaksin /#A. Penggunaan virus sebagai vektor untuk memba7a gen sebagai antigen pelindung dari virus lainnya misalnya gen untuk antigen dari berbagai virus disatukan ke dalam genom dari virus vaksinia dan imunisasi he7an dengan vaksin bervektor ini menghasilkan respon antibodi yang baik. ?usunan vaksin ini (misal hepatitis B* memerlukan epitop organisme yang patogen. ?intesis dari

antigen vaksin tersebut melalui isolasi dan penentuan kode gen epitop bagi sel penerima vaksin. )) Vaksin DNA *Plas(i DNA Va$$ines) Vaksin dengan pendekatan baru dalam teknologi vaksin yang memiliki potensi dalam menginduksi imunitas seluler. /alam vaksin /#A gen tertentu dari mikroba diklon ke dalam suatu plasmid bakteri yang direkayasa untuk meningkatkan ekspresi gen yang diinsersikan ke dalam sel mamalia. ?etelah disuntikkan /#A plasmid akan menetap dalam nukleus sebagai episom tidak berintegrasi kedalam /#A sel (kromosom* selanjutnya mensintesis antigen yang dikodenya. ?elain itu vektor plasmid mengandung sekuens nukleotida yang bersifat imunostimulan yang akan menginduksi imunitas seluler. Vaksin ini berdasarkan isolasi /#A mikroba yang mengandung kode antigenyang patogen dan saat ini sedang dalam perkembangan penelitian. "asil akhir penelitian pada binatang percobaan menunjukkan bah7a vaksin /#A (virus dan bakteri* merangsang respon humoral dan selular yang cukup kuat sedangkan penelitian klinis pada manusia saat ini sedang dilakukan.

+. Vaksin Pr&#ein Su"uni# He(a)lu#inin en)an Sis#e( Pr&kari&#a "emaglutinin merupakan antigen yang terbuat atas gula dan protein (glikoprotein* dan ditemukan pada permukaan virus influenza. <olekul "A pada @#A dari struktur genetika virus flu burung mengandung gen yang mengkode hemaglutinin ("*. Antigen permukaan tersebut berfungsi untuk pelekatan virus pada permukaan sel inang. Vaksin protein subunit "emaglutinin diproduksi di dalam sistem prokariota Vaksin subunit hemaglutinin telah dibuktikan oleh beberapa peneliti dapat menginduksi kekebalan tubuh yang dapat melindungi he7an coba dari infeksi virus. Beberapa peneliti melakukan beberapa strategi untuk meningkatkan eEsiensi produksi protein rekombinan dalam sistem prokariota antara lain dengan melakukan

optimasikodon. &ptimasi kodon ini dilakukan untuk menghilangkan bias kodon yang dapat menghambat produksi protein rekombinan pada sistim prokariota. ?elain itu bias kodon juga dapat diatasi dengan menggunakan bakteri dengan t@#A mengandung antikodon yang telah dioptimasi. 6onstruksi plasmid rekombinasi pengekspresi protein hemaglutinin utuh dan subunit "A% dalam sistem prokariota telah berhasil diperoleh. Penelitian ini ditujukan untuk mengekspreskan protein hemaglutinin dalam sistem prokariota yang akan dikembangkan menjadi vaksin protein subunit. D. ,ele"i-an an ,ele(a-an 1. ,ele"i-an Dfisien <udah <ampu memproduksi vaksin dalam skala besar dengan 7aktu singkat Pemanfaatan protein virus menjadi vaksin <enggunakan alat modern 2. ,ele(a-an Biaya sangat mahal Bidak bisa dikerjakan secara konvensional <embutuhkan piranti lunak untuk mengubah kodon

You might also like