You are on page 1of 43

Laporan Akhir Praktikum Kimia Analisa Terapan

ANALISA LINGKUNGAN AIR PADA BEBERAPA PARAMETER KIMIA DAN FISIKA


Untuk memenuhi tugas mata kuliah Praktikum Kimia Analisa Terapan

Disusun Oleh : Oktawirandy Rajaki Intan Nur Raesi 0810920057 0810923058

JURUSAN KIMIA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG 2011

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Bela a!" Sungai merupakan jalan air alami. mengalir menuju samudera, danau atau laut, atau ke sungai yang lain. Sebuah sungai se ara sederhana mengalir dan meresap ke dalam tanah sebelum menemukan badan air lainnya. Sungai terdiri dari beberapa bagian, bermula dari mata air yang mengalir ke anak sungai. !eberapa anak sungai akan bergabung untuk membentuk sungai utama "Anonim#, $%#%& Sungai merupakan salah satu bagian dari siklus hidrologi. Air dalam sungai umumnya terkumpul dari presipitasi, seperti hujan,embun, mata air, limpasan ba'ah tanah, dan di beberapa negara tertantu air sungai juga berasal dari lelehan es ( salju. Selain air, sungai juga mengalirkan sedimen dan polutan. Keman)aatan terbesar sebuah sungai adalah untuk irigasi pertanian, bahan baku air minum, sebagai saluran pembuangan air hujan dan air limbah, bahkan sebenarnya potensial untuk dijadikan objek 'isata sungai. *i +ndonesia saat ini terdapat ,.-,% daerah aliran sungai "*AS&, salah satunya adalah *AS !rantas "Anonim#, $%#%& Sungai !rantas merupakan sungai terpanjang di .a'a Timur, dengan panjang / 0$% km dengan daerah aliran seluas / #$.%%% km$, atau lebih kurang seperempat luas 'ilayah propinsi .a'a timur. 1enurut Setya'ati "dalam 2ontji,#-34& masukan buangan ke dalam sungai akan mengakibatkan terjadinya perubahan )aktor )isika, kimia dan biologi di dalam perairan. Perubahan ini dapat menghabiskan bahan5bahan yang esensial dalam perairan sehingga dapat mengganggu lingkungan perairan. !erkembangnya kegiatan penduduk di *aerah Aliran Sungai "*AS& !rantas, seperti bertambahnya pemukiman penduduk, kegiatan industri rumah tanggan dan kegiatan pertanian dapat berpengaruh terhadap kualitas airnya, karena limbah yang dihasilkan dari kegiatan penduduk tersebut dibuang baik se ara langsung maupun tidak langsung ke sungai. Perubahan kualitas air ini dapat diketahui dengan menguji parameter )isik dan kimianya. Parameter )isik dari air berupa temperatur, p6, *7%, *7,, aasiditas, alkalinitas, dan kondukti8itas. Parameter kimia berupa turbiditas, +on logam berat "9n dan :u&, )os)at "P7;&, nitrit "27$&, ammonia "260& dalam air sungai. 7leh karena itu perlu untuk dilakukan penelitian tentang kualitas air di *aerah Aliran Sungai "*AS& !rantas terutama pada daerah hulu yaitu pada daerah karangploso.

1.2 R#$#%a! Ma%ala& <umusan masalah yang dapat dimun ulkan untuk penelitian ini adalah = #. !agaimanakah ara pengambilan sampel air sungai > $. 1etode apa yang digunakan dalam uji parameter kualitas sampel air sungai>
3. !agaimana kualitas air sungai yang ada di Kota 1alang khususnya bagian hulu *AS

brantas "karangploso& >

1.' T#(#a! Pe!el)t)a!


1 2

Untuk mengetahui ara pengambilan sampel air sungai Untuk mengetahui parameter uji )isika dan kimia dalam penentuan kualitas sampel air sungai Untuk mengetahui kualitas air sungai yang ada di Kota 1alang khususnya bagian hulu *AS brantas "karangploso&

1.* Ma!+aat Pe!el)t)a!


a. 1emberikan in)ormasi dan bahan masukan bagi Laboratorium Kimia Analitik, .urusan

Kimia, ?1+PA, Uni8ersitas !ra'ijaya 1alang tentang kualitas air sungai yang ada di Kota 1alang.
b. 1enambah 'a'asan berpikir bagi peneliti terutama yang berhubungan dengan metode

pengambilan sampel dan penentuan parameter uji air sungai


c. Sebagai sumber in)ormasi untuk penelitian sejenis

BAB II DASAR TE,RI

2.1 S#!"a) Bra!ta% Sungai !rantas adalah sebuah sungai di .a'a Timur yang merupakan sungai terpanjang kedua di Pulau .a'a setelah !enga'an Solo. Sungai !rantas bermata air di *esa Sumber !rantas "Kota !atu&, lalu mengalirke 1alang, !litar, Tulungagung, Kediri, .ombang, 1ojokerto. *i Kabupaten 1ojokerto sungai ini ber abang dua manjadiKali 1as "ke arah Surabaya& dan Kali Porong "ke arah Porong, Kabupaten Sidoarjo&. Kali !rantas mempunyai *AS seluas ##.3%% km@ atau A dari luas Pro8insi .atim. Panjang sungai utama 0$% km mengalir melingkari sebuah gunung berapi yang masih akti) yaitu Bunung Kelud. :urah hujan rata5rata men apai $.%%% mm per5tahun dan dari jumlah tersebut sekitar 3,C jatuh pada musim hujan. Potensi air permukaan pertahun rata5 rata #$ miliar mD. Potensi yang terman)aatkan sebesar $,450,% miliar mD per5tahun. Permasalahan pokok di *AS Kali !rantas adalah )luktuasi air permukaan yang ditandai oleh dua peristi'a= kekeringan di musim kemarau dan banjir di musim hujan. Kegagalan panen dan kelaparan menjadi akibat dari kekurangan air di musim kemarau, sebaliknya di musim hujan terjadi ben ana yang mengakibatkan korban harta bahkan ji'a. Selain itu, kondisi aliran air Kali !rantas juga terkendala oleh endapan sedimen yang dihasilkan letusan Bunung Kelud "E#.F3#&. Setiap #% hingga #, tahun, gunung ini meletus G melontarkan abu dan batu piroklastik ke bagian tengah dari *AS Kali !rantas G yang pada akhirnya menimbulkan gangguan )lu8ial pada aliran air Kali !rantas. Penduduk di 'ilayah sungai Kali !rantas men apai #,,$ juta orang "#---& atau ;0C dari penduduk .atim dan mempunyai kepadatan rata5rata #,$ kali lebih tinggi dibandingkan rata5rata .atim. Adapun Kali !rantas mempunyai peran yang ukup besar dalam menunjang Pro8insi .atim sebagai lumbung pangan nasional. *alam tahun #--;G#--F, Pro8insi .atim telah memberi kontribusi rata5rata ;F%.%%% ton beras(tahun atau sebesar $,C dari stok pangan nasional. 2.2 Te !) Pe!"a$-)la! Sa$.el
Alat pengambil ontoh harus memenuhi persyaratan sebagai berikut "S2+ 4-3-.,-=$%%3&=

a&

terbuat dari bahan yang tidak mempengaruhi si)at ontoh

b& mudah di u i dari bekas ontoh sebelumnya

&

ontoh mudah dipindahkan ke dalam botol penampung tanpa ada sisa bahan tersuspensi di dalamnya

d& mudah dan aman di ba'a e& kapasitas alat tergantung dari tujuan pengujian .enis alat pengambil ontoh "S2+ 4-3-.,-=$%%3&=
a) Alat pengambil ontoh sederhana= Alat pengambil ontoh sederhana dapat berupa ember plastik yang dilengkapi dengan tali atau gayung plastik yang bertangkai panjang. *alam praktiknya, alat sederhana ini paling sering digunakan dan dipakai untuk mengambil air permukaan atau air sungai ke il yang relati) dangkal =

Bambar #. :ontoh alat pengambil ontoh gayung bertangkai panjang "S2+ 4-3-.,-=$%%3& Keterangan gambar= A adalah pengambil ontoh terbuat dari polietilen ! adalah handle "tipe teleskopi yang terbuat dari aluminium atau stanlestil

Bambar $. :ontoh botol biasa se ara langsung "S2+ 4-3-.,-=$%%3&

b& !otol biasa yang diberi pemberat yang digunakan pada kedalaman tertentu

Bambar 0. :ontoh alat pengambil air botol biasa dengan pemberat "S2+ 4-3-.,-=$%%3& & Alat pengambil ontoh air otomatis Alat pengambil ontoh se ara otomatis yang dilengkapi alat pengatur 'aktu dan 8olume yang diambil, digunakan untuk ontoh gabungan 'aktu dari air limbah, agar diperoleh kualitas air rata5rata selama periode tertentu =

Bambar ;. Alat pengambil ontoh air otomatis "S2+ 4-3-.,-=$%%3& !ahan kimia yang digunakan untuk penga'et harus memenuhi persyaratan bahan kimia untuk analisis dan tidak mengganggu atau mengubah kadar Hat yang akan di uji. Iadah yang digunakan untuk menyimpan ontoh harus memenuhi persyaratan sebagai berikut =
a) terbuat dari bahan gelas atau plastik poli etilen "PJ& atau poli propilen "PP& atau Te)lon "Poli

Tetra luoro !tilen" PT?J& b& dapat ditutup dengan kuat dan rapat & bersih dan bebas kontaminan d& tidak mudah pe ah

e& a&

tidak berinteraksi dengan ontoh. Untuk menghindari kontaminasi ontoh di lapangan, seluruh 'adah ontoh harus benar5benar dibersihkan di laboratorium sebelum dilakukan pengambilan ontoh.

Langkah5langkah persiapan 'adah ontoh, sebagai berikut "S2+ 4-3-.,-=$%%3&=

b& Iadah yang disiapkan jumlahnya harus selalu dilebihkan dari yang dibutuhkan, untuk jaminan mutu, pengendalian mutu dan adangan.
c) .enis 'adah ontoh dan tingkat pembersihan yang diperlukan tergantung dari jenis ontoh

yang akan diambil, sebagai berikut=


-

Iadah ontoh untuk pengujian senya'a organik yang mudah menguap "#olatile Or$ani% &o'(ound" #O&&

Iadah ontoh untuk pengujian senya'a organik yang dapat diekstraksi Iadah ontoh untuk pengujian logam total dan terlarut Iadah ontoh untuk pengujian K7!, K7K dan nutrient Iadah ontoh untuk anorganik non5logam

2.' S)+at F)%) A)r


Air merupakan bahan yang sangat penting bagi kehidupan. ?ungsi air tidak pernah dapat digantikan oleh senya'a lain. Air juga merupakan salah satu komponen utama dalam bahan dan produk pangan. Air memiliki man)aat yang sangat banyak yang berguna bagi mahluk hidup di bumi, sehingga air mempunyai peranan yang penting dalam melangsungkan kehidupan. <umus kimia air dalam lingkungan laboratorium adalah 6$7. Tetapi kenyataannya di alam, rumus tersebut menjadi 6$7 E K, dimana K berbentuk karakteristika bilogik "bersi)at hidup& ataupun berbentuk karakteristika non biologi "bersi)at mati&. Pengotor yang ada dalam air yang akan diolah sebelum digunakan dalam industri dapat berma am G ma am diantaranya adalah kekruhan "turbidity& "Jndrah,$%#%&. Karakteristik ?isik Air "Jndrah,$%#%& = a. Kekeruhan= Kekeruhan air dapat ditimbulkan oleh adanya bahan5bahan anorganik dan organik yang terkandung dalam air seperti lumpur dan bahan yang dihasilkan oleh buangan industri. b. Temperatur= Kenaikan temperatur air menyebabkan penurunan kadar oksigen terlarut. Kadar oksigen terlarut yang terlalu rendah akan menimbulkan bau yang tidak sedap akibat degradasi anaerobi ynag mungkin saja terjadi. c. Iarna= Iarna air dapat ditimbulkan oleh kehadiran organisme, bahan5bahan tersuspensi yang ber'arna dan oleh ekstrak senya'a5senya'a organik serta tumbuh5tumbuhan.

d. Solid "9at padat&= Kandungan Hat padat menimbulkan bau busuk, juga dapat meyebabkan turunnya kadar oksigen terlarut. 9at padat dapat menghalangi penetrasi sinar matahari kedalam air e. !au dan rasa= !au dan rasa dapat dihasilkan oleh adanya organisme dalam air seperti alga serta oleh adanya gas seperti 6$S yang terbentuk dalam kondisi anaerobik, dan oleh adanya senya'a5senya'a organik tertentu

2.* D, /Dissolve Oxygen0 7ksigen terlarut adalah suatu hal yang sangat diperlukan oleh makhluk hidup dalam air tergantung dari kemampuan air untuk mempertahankan konsentrasi oksigen minimal yang dibutuhkan untuk kehidupannya. Konsentrasi oksigen terlarut minimal untuk kehidupannya. Standar baku mutu air minum sesuai Peraturan Pemerintah 2omor 3$ Tahun $%%# untuk kadar *7 normal adalah ; mg(l "!ulekbasandiang, $%#%&. 7ksigen terlarut dalam air dapat berasal dari proses )otosintesis tanaman air, dimana jumlahnya tidak tetap tergantung dari jumlah tanamannya, dan dari atsmos)er "udara& yang masuk kedalam air dengan ke epatan terbatas. Konsentrasi oksigen terlarut dalam keadaan jenuh ber8ariasi tergantung dari suhu dan tekanan atmos)er. Semakin tinggi suhu air, semakin rendah tingkat kejenuhan. 1isalnya danau di pegunungan yang tinggi mungkin mengandung oksigen terlarut $%5;% C kurang daripada danau pada permukaan laut "!ulekbasandiang, $%#%&. 2.1 A%)2)ta% 2a! Al al)!)ta% Asiditas adalah hasil dari adanya asam lemah seperti 6$P7;5, :7$, 6$S, asam5asam lemak, dan ion5ion logam asam, terutama ?e0E. Asiditas lebih sukar ditentukan daripada alkalinitas, karena dua kontributor utamanya adalah :7$ dan 6$S merupakan larutan 8olatil yang segera hilang dari sample "Anonim, $%%-&. Asiditas kultur dan supernatan diukur se ara langsung dengan menggunakan p6 meter "Iida'ati, $%%3&. Untuk asam kuat seperti 6$S7; dan 6:l dalam air dikenal dengan istilah asam mineral bebas ")ree mineral a id&. A id 1ineral Iater mengandung asam mineral bebas dalam konsentrasi yang harus diperhitungkan. <eaksi5reaksi yang terjadi"Anonim,, $%%-& = Asiditas 6E E 765 LM 6$7 :7$ E 765 LM 6:705 6:705 E 6E LM 6$7 E :7$ Ada $ ara untuk menentukan asiditas, yaitu"Anonim,, $%%-&=

Asiditas total, ditentukan oleh titrasi dengan basa untuk men apai titik akhir phenolphthalein.

Asam mineral bebas, ditentukan oleh titrasi dengan basa untuk men apai titik akhir methyl orange.

Titrasi adalah ara penetapan kadar suatu larutan dengan menggunakan larutan standar yang sudah diketahui konsentrasinya. 1etode seperti ini biasanya dilakukan di laboratorium. !eberapa jenis titrasi yaitu "Anonim,, $%%-&= #. titrasi asam basa $. titrasi redoks 0. titrasi pengendapan Asiditas dan alkalinitas sangat bergantung pada p6 air. Penga'asan keabsahan data dapat dilakukan ketentuan, yaitu"Anonim,, $%%-&= #. asiditas sebagai 6E hanya ada dalam air pada p6 N;,,O $. asiditas sebagai :7$ hanya ada dalam air pada p6 antara ;,, G 3,0O 0. alkalinitas sebagai 6:705, hanya ada dalam air pada p6 ;,, G 3,0O ;. alkalinitas sebagai :70$5, hanya ada dalam air pada p6 M3,0O ,. alkalinitas sebagai hidroksida hanya ada dalam air pada p6 lebih besar dari #%,,. Pada dasarnya asiditas "keasaman& tidak sama dengan p6. Asiditas melibatkan dua komponen, yaitu jumlah asam, baik asam kuat maupun asam lemah "misalnya asam karbonat dan asam asetat&, dan konsentrasi ion hidrogen. Pada dasarnya asiditas menggambarkan kapasitat kuantitati) air untuk menetralkan basa hingga p6 tertentu, yang dikenal dengan sebutan )ase*neutrali+in$ %a(a%ity "!2:& "J))endi, $%%0&. 2.3 T#r-)2)ta% Turbidimetri adalah analisa kuantitati) untuk menentukan kadar larutan . Larutan dien erkan dulu oleh pereaksi untuk membuat suspensi. Kekeruhan yang disebabkan kemudian diukur oleh spektro)otometer. .ika ahaya dile'atkan melalui suspensi, sebagian dari energi radiasi yang masuk mengalami absorbsi, re)leksi, dan re)raksi serta bagian yang lain akan ditransmisikan. Pengukuran intensitas ahaya yang ditransmisikan sebagai )ungsi konsentrasi yang terdi)usi adalah dasar dari analisa turbidimetri, sehingga besar absorbansi dapat diketahui. Konsentrasi pe'arna dinyatakan dalam )ungsi panjang gelombang "&. Turbidimetri, atau analisa turbidimetri, sedikit berbeda prinsipnya dengan adsorbansi "spektro)otometri&. Turbidimeter mengukur sinar yang dibelokkan sedangkan spektro)otometri mengukur sinar yang diteruskan. 2amun ada pula Turbidimeter yang mengukur sinar yang diteruskan. Untuk turbidimeter yang pertama satuannya adalah 2TU sedangkan yang kedua adalah ?AU. +nilah mengapa alat spektro)otometer portabel

keluaran misalnya 6a h tidak bisa memberikan turbidity dalam 2TU. Syarat utama penerapan turbidimetri adalah=terjadinya reaksi sempurna antara Hat yg akan dianalisa dan pereaksinya dan kelarutan Hat yang terbentuk sangat ke il. Analisa turbidimetri yang terkenal antara lain penentuan S7; terlarut dalam air dengan penambahan !a:l$ dengan pembentukan !aS7;. Aplikasi teknik turbidimeter ukup luas, misalkan dalam studi pen emaran air, jumlah sul)at dalam air dapat diukur dengan turbidimeter. Penentuan sul)at dalam air laut, dapat dilakukan dengan mengubah sul)at menjadi suatu partikel yang tersuspensi dalam air laut tersebut, sehingga memungkinkan dilakukannya analisa se ara turbidimetri 2.4 I5! L5"a$ /6! 2a! 7#0 Seng "bahasa !elanda= +ink& adalah unsur kimia dengan lambang kimia 9n, nomor atom 0%, dan massa atom relati) 4,,0-. +a merupakan unsur pertama golongan #$ pada tabel periodik. !eberapa aspek kimia'i seng mirip dengan magnesium. 6al ini dikarenakan ion kedua unsur ini berukuran hampir sama. Selain itu, keduanya juga memiliki keadaan oksidasi E$. Seng merupakan unsur paling melimpah ke5$; di kerak !umi dan memiliki lima isotop stabil. !ijih seng yang paling banyak ditambang adalah s)alerit "seng sul)ida&. Logam ini keras dan rapuh pada kebanyakan suhu, namun menjadi dapat ditempa antara #%% sampai dengan #,% P:. *i atas $#% P:, logam ini kembali menjadi rapuh dan dapat dihan urkan menjadi bubuk dengan memukul5mukulnya. Seng juga mampu menghantarkan listrik. *ibandingkan dengan logam5logam lainnya, seng memiliki titik lebur ";$% P:& dan tidik didih "-%% P:& yang relati) rendah. *an sebenarnya pun, titik lebur seng merupakan yang terendah di antara semua logam5logam transisi selain raksa dan kadmium. Tembaga memiliki 'arna kemerah5merahan. Unsur ini sangat mudah dibentuk, lunak, dan merupakan konduktor yang bagus untuk aliran elektron. +ndustri elektrik merupakan konsumen terbesar unsur ini. :ampuran logam besi yang memakai tembaga seperti )rass dan perunggu sangat penting. Semua koin5koin di Amerika dan logam5logam senjata mengandung tembaga. Tembaga memiliki kegunaan yang luas sebagai ra un pertanian dan sebagai algisida dalam pemurnian air. Senya'a5senya'a tembaga seperti solusi ?ehling banyak digunakan di bidang kimia analitik untuk tes gula.

2.8 F5%+at /P,*0 ?os)at terdapat dalam air alam atau air limbah sebagai senya'a orto)os)at, poli)os)at dan )os)at organis. Setiap senya'a )os)at tersebut terdapat dalam bentuk terlarut, tersuspensi atau terikat di dalam sel organisme air. *i daerah pertanian orto)os)at berasal dari bahan pupuk yang masuk ke dalam sungai atau danau melalui drainase dan aliran air hujan. Poli)os)at dapat memasuki sungai melalui air buangan penduduk dan industri yang menggunakan bahan detergen yang mengandung )os)at, seperti industri logam dan sebagainya. ?os)at organis terdapat dalam air buangan penduduk "tinja& dan sisa makanan. ?os)at organis dapat pula terjadi dari orto)os)at yang terlarut melalui proses biologis karena baik bakteri maupun tanaman menyerap )os)at bagi pertumbuhannya " Alaerts, #-3;&. Keberadaan senya'a )os)at dalam air sangat berpengaruh terhadap keseimbangan ekosistem perairan. !ila kadar )os)at dalam air rendah "N %,%# mg P(L&, pertumbuhan ganggang akan terhalang, kedaan ini dinamakan oligotro)ikasi. Sebaliknya bila kadar )os)at dalam air tinggi, pertumbuhan tanaman dan ganggang akan melimpah "kedaaan eutro)ikasi&, sehingga dapat mengurangi jumlah oksigen terlarut air. 6al ini tentu sangat berbahaya bagi kelestrian ekosistem perairan ":ahyono, $%#%&. Kegunaan )os)or yang penting adalah dalam pembuatan pupuk, dan se ara luas digunakan dalam bahan peledak, korek api, pestisida, odol dan deterjen. Selain itu juga diperlukan untuk memperkuat tulang dan gigi ":ahyono, $%#%&. 2.9 N)tr)t /N,20 Salah satu bagian dari siklus nitrogen yang merupakan ion5ion anorganik alami adalah 2itrat "2705& dan nitrit "27$5&. Sampah yang mengandung dapat terurai akibat akti)itas mikroba di tanah atau air. 2itrogen organik mula5mula diurai menjadi ammonia, kemudian dioksidasikan menjadi nitrit dan nitrat. *alam air ba'ah tanah dan air yang terdapat di permukaan, nitrat menjadi senya'a yang paling sering ditemukan. 6al ini terjadi karena nitrit dapat dengan mudah dioksidasikan menjadi nitrat "Anonym4, $%#%&. 2itrit merupakan ion5ion anorganik alami yang merupakan bagian dari sebuah siklus unsur nitrogen di alam. Proses dimulai dari bahan(material yang mengandung nitrogen oleh mikroorganisme dirubah menjadi amoniak "26;&, kemudian akan mengalami oksidasi menjadi nitrit "27$5&, ikatan kimia nitrit tersebut tidak stabil maka nitrit tersebut akan mengalami oksidasi

lagi menjadi nitrat "2705& sehingga unsur ion nitrat ini paling umum dijumpai pada air permukaan dan ba'ah tanah "Anonym4, $%#%&.

BAB III MET,DE PENELITIAN


:.1 Wa t# 2a! Te$.at Pe!el)t)a! Iaktu Penelitian dilaksanakan pada tanggal #$ .uni $%## hingga #, .uni $%##. Tempat penelitian adalah =
a. Sungai !rantas bagian hulu, *esa Pendem, Ke amatan Karangploso, Kabupaten 1alang

untuk parameter uji )isika


b. Laboratorium Kimia Analitik, .urusan Kimia, ?akultas 1+PA, Uni8ersitas !ra'ijaya

1alang untuk parameter uji kimia :.2 Ba&a! Sa$.el !ahan sampel adalah air sungai !rantas bagian pinggir dan tengah dari seluruh badan sungai brantas. :.' Alat Pe!el)t)a! 5 5 5 5 p6 uni8ersal spektronik $% ku8et botol 'inkler 5 5 5 5 air 5 5 5 Pipet tetes Pipet ukur Pipet 8olume Belas ukur "#% mL dan #%% 5 5 5 5 5 6ot plate Karet hisap !otol akuades !otol plastik tempat sampel Belas arloji 2era a analitik Stati) dan klem !uret ,%mL p65meter orong gelas spatula kertas saring

5 labu takar "#% mL, #%% mL dan $,% mL& 5 mL& 5 5 5 5 mL& Jrlenmeyer ",% mL dan $,%

5 Belas kimia "#%% mL, $%% mL, dan ,%% mL&

:.* Ba&a! Pe!el)t)a! :.*.1 Te$.erat#r

bahan penelitian untuk uji temperatur adalah sampel air sungai :.*.2 .H

bahan penelitian untuk uji p6 adalah sampel air sungai


c.4.3 D,0 2a! D,1

!ahan penelitian untuk uji *7% dan *7, diantaranya adalah =


5

# mL Larutan 1nS7; # mL larutan alkali5iodida5aHida # mL 6$S7; pekat

5
5

Larutan 2atrium tiosul)at %,%$, 1 # G $ mL +ndikator amilum Akuades

5
5

:.*.*

7,D

!ahan penelitian untuk :7* diantaranya adalah O


5 5 5

Larutan K$:r$7; Larutan 6$S7; Larutan 6gS7; :.*.1 A%)2)ta%

5 5

?eroin ?AS 5 Akuades

!ahan penelitian untuk uji asiditas diantaranya adalah = 5 $% mL Larutan Kalium hydrogen Phtalat "K6P& %,%, 1 5 # mL larutan alkali5iodida5aHida :.*.3 Al al)!)ta% 5 5 5 +ndikator pheno)talein Larutan 2a76 %,%$, 1 Akuades

!ahan penelitian untuk uji alkalinitas diantaranya adalah =

5 5

# mL 6:l %,%, 1 +dikator metil orange :.*.4 T#r-)2)ta%

!ahan penelitian untuk uji turbiditas sampel air sungai dan seperangkat bahan )ormaHin pada berbagai nilai 2TU. :.*.8 L5"a$ Berat 7#

!ahan penelitian untuk uji logam berat :u diantaranya adalah =


5 5

Larutan 6270 "#=0& Larutan standar :u$E :.*.9 K5!2# t);)ta%

Akuades

bahan penelitian untuk uji kondukti8itas adalah sampel air sungai


c.4.10 F5%+at /P,*0

!ahan penelitian untuk uji logam berat :u diantaranya adalah = 5


5 5 5

Larutan Ammonium molibdat $,, C 0, mL 6$S7; #% 1 %,%#;0 gram Padatan K6$P7; %,$, gram Padatan Sn:l$

#% mL liserol +ndikator pp Akuades

5 5

:.1 Met52e Pe!el)t)a! :.1.1 Met52e Sa$.l)!"

a. T)t) .e!"a$-)la! %a$.el Titik5titik kedalaman pengambilan sampel air ditentukan dengan kaedah standar yaitu lapisan permukaan %,$ d. *iperkirakan kedalaman sungai setinggi #,, meter, sehingga titik pengambilan sampel berada di pinggir badan sungai dantengah badan sungai dengan jarak $ meter dari pinggir sungai =

! $ meter

-. 7ara .e!"a$-)la! %a$.el <a!" 2)"#!a a!= <a)t# >


A. Pen$a')ilan sa'(el untuk (en$ujian kualitas air

a& siapkan alat pengambil sampel sesuai dengan saluran pembuanganO b& bilas alat dengan sampel yang akan diambil, sebanyak 0 "tiga& kaliO & ambil sampel sesuai dengan peruntukan analisis dan ampurkan dalam penampung sementara, kemudian homogenkanO d& masukkan ke dalam 'adah yang sesuai peruntukan analisisO e& lakukan segera pengujian untuk parameter suhu, kekeruhan dan daya hantar listrik, p6 dan oksigen terlarut yang dapat berubah dengan epat dan tidak dapat dia'etkanO )& hasil pengujian parameter lapangan di atat dalam buku atatan khususO g& pengambilan sampel untuk parameter pengujian di laboratorium dilakukan penga'etan. :ATATA2 Untuk sampel yang akan di uji kandungan senya'a organiknya dan logam, hendaknya tidak membilas alat 0 kali dengan sampel air, tetapi digunakan 'adah yang bersih dan siap pakai.

B. Pen$a')ilan sa'(el untuk (en$ujian oksi$en terlarut

Pengambilan sampel dapat dilakukan dengan dua ara, yaitu= #& :ara langsung a. Bunakan alat *7 meter. b. :ara pengoperasian alat, lihat petunjuk kerja alat. . 2ilai oksigen terlarut dapat langsung terba a. $& :ara tidak langsung a. siapkan botol K7! yang bersih dengan 8olume yang diketahui serta dilengkapi dengan tutup asahO b. elupkan botol dengan hati5hati ke dalam air dengan posisi mulut botol searah dengan aliran air, sehingga air masuk ke dalam botol dengan tenang, atau dapat pula dengan menggunakan si)onO . isi botol sampai penuh dan hindarkan terjadinya turbulensi dan gelembung udara selama pengisian, kemudian botol ditutupO d. sampel siap untuk dianalisa.
C. Pen$a')ilan sa'(el untuk (en$ujian lo$a' terlarut

Tahapan pengambilan sampel untuk pengujian logam terlarut, dilakukan sebagai berikut= a. bilas botol sampel dan tutupnya dengan ontoh yang akan dianalisaO b. buang air pembilas dan isi botol dengan sampel hingga beberapa m di ba'ah pun ak botol agar masih tersedia ruang untuk menambahkan penga'et dan melakukan pengo okan.

:. Pe!<ar)!"a! %a$.el

!ila analisis tidak dapat segera dilakukan, maka perlu dilakukan penyaringan di lapangan untuk pemeriksaan parameter yang terlarut. :ara penyaringan dapat dilakukan sebagai berikut= a. sampel yang akan disaring diambil sesuai keperluannyaO
b. masukkan sampel tersebut ke dalam alat penyaring yang telah dilengkapi saringan yang

mempunyai ukuran pori %,;, Qm dan saring sampai selesaiO air saringan ditampung dalam 'adah yang telah dsisiapkan

:.1.2 a.

Met52e .re%er;a%) Met52e Pre%er;a%) A!al)%a L5"a$

Air sungai yang didapat disaring dengan menggunakan kertas saring kedalam botol sampel yang telah dikondisikan "dengan aRuadest dan beberapa tetes larutan 6270&. Air sampel ditambahkan dengan $% tetes larutan 6270 pekat atau hingga p6 N$. -. Met52e Pre%er;a%) N#tr)e! Sampel di dalam botol diasamkan dengan 6$S7; sampai konsentrasi sampel di dalam botol %,, 1.

:.1.'

Met52e Pe!el)t)a!

a. Te$.erat#r
Sampel air sungai

- *imasukkan kedalam botol K7! - *u elupkan termometer - *ilakukan pengukuran di dua titik hasil K

-. .H
Sampel air sungai - dimasukkan kedalam botol K7! - di elupkan p6 meter - dilakukan pengukuran di dua titik hasil

c. D,0 2a! D,1 Pada *7% Sampel air sungai - *imasukkan kedalam botol K7! - *itambahkan # mL larutan 1nS7; dan # mL larutan alkali5iodida5aHida - *ibiarkan endapan terbentuk kira5kira setengah bagian dari botol - *itambahkan 6$S7; melalui dinding dalam botol - *iukur $%% mL larutan kedalam labu erlenmayer ,%% mL

- *ititrasi dengan larutan baku natrium tiosul)at %,%$, 2 sampai ber'arna kuning muda - *itambahkan indikator amilum #5$ mL sampai timbul 'arna biru - *ititrasi kembali hingga 'arna biru hilang - *i atat 8olume titrasi yang digunakan - *ilakukan duplo hasil

Pada *7, Sampel air sungai - *imasukkan kedalam botol K7! - *ibiarkan selama , hari dalam temperatur ruang - *itambahkan # mL larutan 1nS7; dan # mL larutan alkali5iodida5aHida - *ibiarkan endapan terbentuk kira5kira setengah bagian dari botol - *itambahkan 6$S7; melalui dinding dalam botol kemudian botol langsung d tutup kembali - *iukur $%% mL larutan kedalam labu erlenmayer ,%% mL - *ititrasi dengan larutan baku natrium tiosul)at %,%$, 2 sampai ber'arna kuning muda - *itambahkan indikator amilum #5$ mL sampai timbul 'arna biru - *ititrasi kembali hingga 'arna biru hilang - *i atat 8olume titrasi yang digunakan - *ilakukan duplo hasil

2. A%)2)ta%
Larutan kalium hidrogen - dipipet $% mL kedalam erlenmeyer - ditambah $% mL sampel air sungai - ditambah , tetes indikator PP - dititrasi dengan %,$, 1 2a76 sampai terjadi perubahan 'arna dari bening menjadi merah muda - dihitung 8olume titran yang digunakan - dilakukan duplo hasil

e. Al al)!)ta%
Sampel air sungai

- *ipipet #%% mL kedalam erlenmayer - *itambahkan indikator 17 - *ititrasi dengan 6:l %,%, 1 yang telah distandarisasi hingga tepat berubah menjadi orange - *ihiting 8olume titran yang digunakan - *ilakukan duplo untuk setiap titik sampel air sungai hasil

+. T#r-)2)ta%

Kalibrasi turbiditas

- *inyalakan terlebih dahulu instrumentasinya - *idiamkan selama 0% menit - *iatur pada ranget 2TU5nya - *imasukkan ku8et yang berisi larutan standar - *iukur 2TU - *ikeluarkan ku8et yang berisi larutan standard an diisi dengan yang berisi sampel air hasil

Sampel air sungai

- Sampel yang telah dipreparasi dimasukkan kedalam ku8et turbidimeter yang telah di kalibrasi hingga batas yang ditentukan - *iukur turbiditasnya - *ihitung turbiditas dengan memasukkan ke persamaan regresi linear dari kur8a standar hasil

". L5"a$ Berat 7#


Pe$-#ata! lar#ta! %ta!2ar :uS7;

- dibuat larutan :u dengan konsetrasi %,%Oo,;O#,%O$,,O,,% dan #% ppm - dibuat kur8a kalibrasi yang diperoleh dari serapan unsur menggunakan AAS 6asil .e!"# #ra! a2ar l5"a$ 7# 2ala$ %a!.el Sampel dalam air sungai - *ipiper sampel kedalam ku8et sampai tanda batas - *iukur dengan AAS dengan panjang gelombang 0$;,F nm 6asil

&. K5!2# t);)ta%

Jle tri al ondukti8ity meter

- *i elupkan kedalam sampel air sungai - *i atat angka yang tertera 6asil

i.

F5%+at /P,*0
Per%)a.a! %a$.el Larutan 6$S7; pekat

- *itambahkan se ara perlahan 0% mL 6$S7; - *iletakkan ke dalam gelas kimia yang terisi 4% mL akuades - *ibiarkan hingga dingin - *ien erkan ke dalam labu takar #%% mL hingga tanda batas

6asil

Pe$-#ata! lar#ta! %ta!2ar


Baram )os)at K6$P7;

*itimbang %,%#;0 gram K6$P7; *ilarutkan dengan sedikit akuades dalam gelas kimia *itanda bataskan dari labu takar #%% mL dengan akuades *ari larutan tersebut "#%% ppm& dibuat larutan intermediet $ ppm

6asil

- *ibuat larutan standar %,$O %,;O %,4O %,3O dan # ppm

Pr5%e2#r a!al)%)% Larutan sampel air sungai *ipipet #% mL sampel air sungai *itambahkan %,; mL reagen ammonium molibdat *itambahkan %,%, mL reagen Sn:l$ *iko ok hingga 'arna biru homogen

- *imasukkan kedalam ku8et dan di ukur dengan menggunakan spektronik $% pada panjang gelombang 44% nm 6asil

BAB IV PERHITUNGAN DAN PEMBAHASAN

*.1 Te$.erat#r 2ama Lokasi = *esa Pendem, Karang Ploso, kab 1alang 6ari(tanggal = 1inggu, #$ .uni $%##

.am

= %3.,3 'ib

Kondisi Lokasi= Teduh dan Keruh


Temperatur " %:&

Ker(a 1 $# $0

Ker(a 2 $# $0

Rata?rata $# $0

T)t) te!"a& T)t) .)!"")r Pe')ahasan ,

Suhu air adalah parameter )isika yang dipengaruhi oleh ke erahan dan kedalaman. Air yang dangkal dan daya tembus ahaya matahari yang tinggi dapat meningkatkan suhu perairan. Suhu dari kedua titik yaitu bagian pinggir dan tengah badan sungai dalam satu lokasi berbeda5beda. Suhu tiap titik adalah pada titik pinggir sebesar $# %: dan bagian titik tengah sebesar $0 %: sehingga rata5rata suhu pada lokasi hulu ini sebesar $$ o:. perbedaan temperatur pada bagian badan sungai dapat terjadi karena )aktor5)aktor lain misalnya 'aktu pengambilan sampel dan pengukuran yang memiliki selisih 'aktu yang lama sehingga dapat merubah suhu a'al dari sampel tersebut. Selain itu 'aktu pengukuran suhu air juga akan berpengaruh, semakin siang 'aktunya maka suasana akan semakin panas dan akan menyebabkan peningkatan suhu air.

*.2 .H 2ama Lokasi = *esa Pendem, Karang Ploso, kab 1alang 6ari(tanggal .am = 1inggu, #$ .uni $%## = %3.,3 'ib

Kondisi Lokasi= Teduh dan Keruh


p6

Ker(a 1 4

Ker(a 2 4

Rata?rata 4

T)t) te!"a&

T)t) .)!"")r Pe')ahasan ,

*erajat keasaman atau p6 merupakan parameter kimia yang menunjukkan konsentrasi ion hidrogen pada perairan. Konsentrasi ion hidrogen tersebut dapat mempengaruhi reaksi kimia yang terjadi di lingkungan perairan. p6 air untuk daerah hulu berada di sekitar p6 45F yaitu 4,,. Pada titik A "tepi sungai& p6nya sebesar F, pada titik ! "tengah sungai& p6 sebesar 4. 1enurunnya nilai p6 dapat disebabkan oleh adanya limbah buangan manusia yang bersi)at asam, seperti limbah pertanian atau limbah organik yang terdapat pada sungai tersebut.

*.' K5!2# t);)ta% 2ama Lokasi = *esa Pendem, Karang Ploso, kab 1alang 6ari(tanggal .am = 1inggu, #$ .uni $%## = %3.,3 'ib

Kondisi Lokasi= Teduh dan Keruh


Kondukti8itas

Ker(a 1 00% 0$#

Ker(a 2 00% 0$#

Rata?rata 00% 0$#

T)t) te!"a& T)t) .)!"")r

Pe')ahasan , *aya hantar listrik adalah parameter yang dipengaruhi oleh salinitas tinggi

rendahnyaberkaitan erat dengan nilai salinitas. 2ilai kondukti8itas dari kedua titik pada lokasi tersebut yaitu diatas 0%% SS. Kemampuan air untuk bisa mengalirkan listrik disebut kondukti8itas dimana pada air sungai daerah tersebut mampu mengalirkan arus karena banyak terdapat ion5ion penghantar listrik yang dikandungnya mengingat bagian tersebut merupakan bagian hilir. 2ilai kondukti8itas yang paling tinggi adalah pada titik A yaitu tepi sungai, dimana pada daerah ini diasumsikan banyak pen emar atau senya'a5senya'a lain yang dalam bentuk ion, sehingga akan meningkatkan kemampuan air untuk menghantarkan listrik. Sedangkan untuk nilai kondikti8itas

paling ke il ini mungkin terjadi karena pada daerah ini merupakan ka'asan yang masih alami dan jarang ter emar oleh limbah logam atau Hat lainnya, melainkan hanya ter emar oleh sampah organik saja, dimana sampah ini tidak meningkatkan perubahan nilai kondukti8itas yang signi)ikan.

*.* T#r-)2)ta% 2ama Lokasi = *esa Pendem, Karang Ploso, kab 1alang 6ari(tanggal .am = 1inggu, #$ .uni $%## = %3.,3 'ib

Kondisi Lokasi= Teduh dan Keruh Lar#ta! Sta!2ar K5!%e!tra%) blank #% ppm $% ppm 0% ppm ;% ppm ,% ppm A-%5r-%) /NTU0 % $3 40 ##3 #,0 #F$

Persamaan regresi linearnya adalah = T L 0,4K

T)t) P)!"")r @ 23.1 NTU T L 0.4 K $4., L 0.4 K

Be%ar K5!%e!tra%) %#l+at 2ala$ 1 l5 a%) @ 4.'3 ..$

T)t) Te!"a& @ 13.1 NTU T L0.4 K #4., L 0.4 K

Be%ar K5!%e!tra%) %#l+at 2ala$ 1 l5 a%) @ *.18 ..$ Pe')ahasan , Kekeruhan merupakan keadaan mendung atau kekaburan dari airan yang disebabkan oleh partikel indi8idu "padatan tersuspensi& yang umumnya tidak terlihat dengan mata telanjang, mirip dengan asap di udara. Kekeruhan ini disebabkan oleh adanya benda ter ampur atau benda koloid di dalam air. Pengukuran kekeruhan adalah tes kun i dari kualitas air. Titik A "titik pinggir& kekeruhannya sebesar F,04 ppm, titik ! "tengah sungai& sebesar ;,,3 ppm. Kekeruhan disini merupakan konsentrasi S7; yang terlarut dalam sampel air tersebut. Setiap sampel mempunyai tingkat kekeruhan yang berbeda satu sama lain. Tingkat Kekeruhan tertinggi adalah pada titik A yaitu pinggir badan sungai. Kekeruhan tertinggi adalah pada titik A karena dapat diperkirakan dapat ditimbulkan oleh adanya bahan5bahan anorganik dan organik yang terkandung dalam air. Selain itu, terdapat partikulat berupa pasir sedimen yang ada di pinggir sungai. Kekeruhan dalam air terbuka dapat disebabkan oleh pertumbuhan )itoplankton. Kegiatan manusia yang mengganggu tanah, seperti konstruksi, dapat menyebabkan tingkat sedimen yang tinggi memasuki badan air selama hujan badai, akibat limpasan air hujan, dan men iptakan kondisi keruh. Urbanisasi daerah berkontribusi dalam jumlah besar kekeruhan ke perairan dekat, melalui polusi storm'ater dari permukaan beraspal seperti jalan, jembatan tempat parkir dan industri tertentu seperti penambangan, pertambangan dan batubara pemulihan dapat menghasilkan tingkat kekeruhan sangat tinggi dari partikel koloid batu.

*.1 L5"a$ Berat 7# Jlemen Arus lampu = :u = #% mA

Panjang gelombang Lebar elah 1odel lampu Tipe )lame Laju alir

= 0$;,3 nm = %,F nm = !B:5*$ = Udara5:$6$ = #,3 L(min Konsentrasi "ppm& % %,, # 0 , #% Absorbansi %,%%%% %,%0-F %,%F4; %,$$%, %,00-; %,4;,-

Data K#r;a Sta!2ar 7#

Per&)t#!"a!

K5!%e!tra%) < @ a L slope <%a$.el @ a A%a$.el Usampel L y sa'(el a

Sa$.el aA

Sehingga, persamaan garis linear kur8a standar adalah = T L %,%4,%K Data Sa$.el A)r S#!"a) 2ama Lokasi = *esa Pendem, Karang Ploso, kab 1alang 6ari(tanggal .am = 1inggu, #$ .uni $%## = %3.,3 'ib

Kondisi Lokasi= Teduh dan Keruh *aerah Pinggir Tengah

Absorbansi Sampel # %,%%,4 %,%%$% Sampel $ %,%%43 %,%%#3

T)t) P)!"")r @ 23.1 NTU T L %,%4,% K %,%%4$ L %,%4,% K

Be%ar K5!%e!tra%) %#l+at 2ala$ 1 l5 a%) @ 0=00'* ..$

T)t) Te!"a& @ 13.1 NTU T L%,%4,% K %,%%#- L %,%4,% K

Be%ar K5!%e!tra%) %#l+at 2ala$ 1 l5 a%) @ 0=0001' ..$ Pembahasan = Logam berat adalah unsur5unsur kimia dengan bobot jenis lebih besar dari , gr( m0, terletak di sudut kanan ba'ah sistem periodik, mempunyai a)initas yang tinggi terhadap unsur S dan biasanya bernomor atom $$ sampai -$ dari perioda ; sampai F. Analisa logam berat dilakukan dengan menggunakan spektro)otometrik serapan atom "AAS& yaitu dengan menggunakan prinsip berdasarkan 6ukum Lambert5!eert yaitu banyaknya sinar yang diserap berbanding lurus dengan kadar Hat. Pada umumnya, pen emaran :u berasal dari penambangan. Apabila kadar pen emaran :u sudah sangat tinggi maka dapat membahayakan masyarakat sekitar yang menggunakan sungai untuk akti8itas men u i, mandi, dan lain5lain. Apabila kadar :u yang dikonsumsi ukup besar maka dapat menyebabkan kera unan. *ari data hasil perhitungan diperoleh bah'a tingkat pen emaran :u pada daerah *esa Pendem, ke amatan Karang ploso, Kab malang memiliki kadar yang rendah. 6al ini disebabkan karena daerah hulu umumnya jarang terdapat penambang pasir ataupun kegiatan industri yang dapat menghasilkan limbah logam berat :u. *.3 A%)2)ta% Pe$-a #a! Na,H 2e!"a! H272,*.2H2,
Asiditas "mg( L& L a. Na,H

# NaO- / . NaOU #%%% U !1 :70$5 #sa'(el

1 L %.%%$ 1 1ol L 1 U V L %.%%$ U %.# L L %.%%$ mol

1assa L mol U mr L %.%%$ U ;% L %.%3 gram

b. H272,*. 2H2,

1 L %.%%$ 1 1ol L 1 U V L %.%%$ U %.# L L %.%%$ mol

1assa L mol U mr L %.%%$ U #$4 L %.$,$ gram

Data Pe$-a #a! Na,H 2a! H272,*. 2H2, Ketera!"a! !erat 2a76 Volume 2a76 Volume 6$:$7;. $6$7 untuk titrasi 'ith Ha%)l %.%3 gr #%% ml , ml

2a76 Volume 2a76 yang digunakan - ml

V# U 1# L V$ U 1$ - ml U 1# L , ml U %.%$ 1 1# L L %.%### 1 2a76 Per&)t#!"a! %a$.el 2ama Lokasi = *esa Pendem, Karang Ploso, kab 1alang 6ari(tanggal .am = 1inggu, #$ .uni $%## = %3.,3 'ib

Kondisi Lokasi= Teduh dan Keruh


Asiditas

Ker(a 1 $,; mL #,F mL

Ker(a 2 $,- mL $,% mL


L

Rata?rata $,4, mL #,3, mL

T)t) te!"a& T)t) .)!"")r


Asiditas "mg( L&

# NaO- / . NaOU #%%% U !1 :70$5 #sa'(el U #%%% U 4%

L L %.$-;# U 4% L #F.4;4% mg(L

Asiditas "mg( L&

# NaO- / . NaOU #%%% U !1 :70$5 #sa'(el U #%%% U 4%

L L %.$%,0 U 4%

L #$.0#3% mg(L

Pe')ahasan = +on hidrogen dalam sampel merupakan hasil daWWri disosiasi atau hidrolisis terlarut yang bereaksi dengan penambahan larutan standar basa. 7leh karena itu, asiditas bergantung pada p6 titik ahir titrasi atau indikator yang digunakan. Titik akhir titrasi dari titrasi asiditas idealnya berhubungan dengan titik eki8alen stoikiometri untuk menetralkan asam yang ada dalam air. p6 titik eki8alen akan bergantung pada sampel, pemilihan antara beberapa titik in)leksi, dan pengolahan data. *alam sampel yang hanya mengandung karbon dioksida5bikarbonat5karbonat, titrasi hingga p6 3,0 pada suhu $,P: berhubungan dengan stoikiometri penetralan asam karbonat menjadi bikarbonat. Karena perubahan 'arna dari indikator phenolphthalein mendekati p6 3,0, nilai ini biasanya dapat diterima sebagai titik akhir standar untuk titrasi total asiditas termasuk :7$ dan asam lemah. Penentuan asiditas sampel dari 8olume standar basa membutuhkan titrasi hingga p6 3,0 "asiditas phenolphthalein&. Titrasi menggunakan indikator 'arna dapat dilakukan pada suhu ruang. 6asil yang diperoleh dinyatakan sebagai kalsium karbonat ":a:70& dalam satuan mg(L Asiditas dari air sungai merupakan kapasitas untuk menetralisir ion hidroksida. Sistem karbonat adalah kelompok utama molekul untuk menentukan seberapa baik sumber mata air alami dapat memberikan suasana bu))er ke dalam suatu larutan basa tanpa meningkatkan p6 dengan epat. Asiditas dari sumber air biasanya disebabkan oleh molekul karbonat 6$:70, 6:705, dan terkadang oleh asam kuat yang mengandung 6E. Senya'a5senya'a tersebut adalah asam dimana ketika suatu basa "765& ditambahkan, basa tersebut dapat se ara kimia terikat dengan asam. <eaksi yang terjadi adalah sebagai berikut= 6E E 765 "dari 2a76& X 6$7 6$:70 E 765 X 6:705 6:70 E 765 X :70$5 Karbon dioksida terlarut biasanya adalah komponen utama yang dapat menyebabkan keasaman, karena karbon dioksida terlarut tersebut dapat diubah menjadi asam karbonat. Kadar karbon dioksida dapat meningkat dalam sungai karena berasal dari metabolisme respirasi yang dikeluarkan oleh organisme dalam air sungai.

!erdasarkan titrasi menggunakan titran 2a76 dan indikator phenolphthalein yang telah dilakukan untuk mengetahui asiditas dari air sungai daerah hulu, dapat diketahui bah'a pada titik pertama "permukaan tepi sungai& diperoleh kadar #F,4;4% mg(L :a:70, titik kedua "permukaan tengah sungai& diperoleh kadar #$,0#3% mg(L :a:70. *ata tersebut menunjukkan bah'a kadar asiditas tertinggi pada daerah hulu adalah pinggir sungai. Se ara sederhana, hal ini dapat dikarenakan kebanyakan organisme air sungai berada pada daerah badan sungai tertentu, sehingga hasil karbon dioksida terlarut yang dihasilkan dari metabolisme respirasi organisme lebih banyak berada pada daerah tertentu air sungai. Air dengan kandungan kalsium karbonat lebih dari #%% ppm disebut sebagai alkalin, sedangkan air dengan kandungan kurang dari #%% ppm disebut sebagai lunak atau tingkat alkalinitas sedang "mendekati asam&. Pada umumnya lingkungan yang baik bagi kehidupan organisme, ikan pada khususnya, adalah dengan kadar kalsium karbonat diatas $% ppm. 7leh karena itu, berdasarkan ukuran tersebut dapat dikatakan bah'a sampel air sungai yang diambil pada $ titik berbeda memiliki kadar kalsium karbonat sedang dan menunjukkan keasaman yang rendah, sehingga baik bagi kehidupan organisme air sungai tersebut. Selain itu, kualitas suatu air dapat dipengaruhi oleh si)at )isika dari air. *alam air sungai, terdapat beberapa mineral seperti kalsium, magnesium, potasium, natrium dan klorin, yang berasal dari kelebihan kebutuhan biologis dan dapat mengalir sepanjang air sungai tanpa diganggu. Akan tetapi, beberapa mineral lainnya seperti nitrogen, )os)at, dan karbon organik terlarut dapat mengalami siklus penting karena dibutuhkan untuk pertumbuhan dan reproduksi organisme. Siklus ini biasa disebut dengan proses s(irallin$" yaitu suatu atom nutrisi akan mengalami serangkaian trans)ormasi dan berputar ke ba'ah layaknya suatu siklus. Satu siklus dalam spiral melibatkan pengambilan nutrien dari bahan organik yang terlarut yang akan melalui jalur rantai makanan dan kembali ke air untuk penggunaan kembali. Proses spiral ini menjelaskan bah'a belum tentu kadar keasaman di daerah hulu akan mengalir dengan kadar yang sama di daerah tengah dan hilir.

*.4 Al al)!)ta%

Sta!2ar)%a%) De!"a! Na27,' Pembuatan larutan 2a$:70 %,%$ 1 1assa 2a$:70 L V U 12a$:70 U!1"2a$:70& L %,# L U %,%$ mol(L U #%4 g(mol L%,$#$ g VtitranL %,4'0 + %,F '0 = %,4,'0 $

Karena # mol 6$S7; L # mol 2a$:70 1# UV# L 1$ U V$ 1# L . $ /#$ ## %,%$ /#%'0 = %,0%F . , Konsentrasi 6$S7; L %,0%F 1 %,-'0

Per&)t#!"a! %a$.el 2ama Lokasi = *esa Pendem, Karang Ploso, kab 1alang 6ari(tanggal .am = 1inggu, #$ .uni $%## = %3.,3 'ib

Kondisi Lokasi= Teduh dan Keruh


Alkalinitas

Ker(a 1 %,; mL %,, mL

Ker(a 2 %,; mL %,, mL

Rata?rata %,; mL %,, mL

T)t) te!"a& T)t) .)!"")r

Perhitungan =

1 $5l 7a7,' @ 1 $5l H2S,* Vtitran U 1 6$S7; U !1 :a:7 0 U #%%% #sda'(el %,,'0 + %,,'0 = %,,'0 $ %,,mL U %,0%F mol(L U ,%g(mol U #%%% #%% '0 %,;'0 + %,;'0 = %,;'0 $ %,;mL U %,0%F mol(L U ,%g(mol U #%%% #%% '0

$"7a7,'BL @

.)!"")r Vt)tra! @

$"7a7,'BL @

L F4,F, mg(L

Te!"a& Vt)tra! @

$"7a7,'BL @

L 4#,; mg(L

Pe')ahasan , 1enentukan alkalinitas air sungai dengan metode titrasi asam5basa yaitu dengan menitrasi sampel yang telah ditambahkan indikator phenolphtalain atau metil merah dengan asam kuat, seperti asam sul)at atau asam klorida, dimana asam kuat yang digunakan untuk titrasi akan menetralkan Hat5Hat alkaliniti yang merupakan Hat basa hingga titik akhir titrasi "p6 3,0 G ;,,&, dan Hat5Hat alkaliniti tersebut dinyatakan sebagai mg(l :a:70. <eaksi yang terjadi adalah= 765 E 6E :7 E 6
$5 0 E

6$7 6:7
5 0

"pada p6 3,0& "pada p6 ;,,&

6:705 E 6E

6$7 E :7$

Alkalinitas adalah kemampuan air untuk menetralkan tambahan asam tanpa menurunkan p6 larutan. Alkalinitas dalam air disebabkan oleh ion5ion karbonat ":70$5&, bikarbonat "6:705&, hidroksida "765&, serta borat "!7005&, )os)at "P7;05&, silikat "Si7;;5&, dan lain sebagainya. *alam air alam, alkalinitas sebagian besar disebabkan oleh adanya bikarbonat, tapi juga disebabkan adanya karbonat dan hidroksida. Pada siang hari, adanya ganggang dan lumut dalam air menyebabkan turunnya kadar karbondioksida dan bikarbonat. Sabun atau lumpur dapat mempengaruhi elektroda dan memperlambat respon pada p6 meter, sehingga titrasi dilakukan perlahan untuk memberikan 'aktu yang ukup bagi keseimbangan p6 pada elektroda. Suatu sampel yang terbuka terhadap udara, maka :7$ akan

memberikan pengaruh terhadap alkalinitas. +on karbonat atau bikarbonat atau karbondioksida yang terlarut akan men ari keseimbangan baru akibat karbondioksida di udara yang masuk atau karbondioksida yang keluar le'at permukaan air tersebut. J)ek perubahan baru terlihat setelah kurang lebih setengah jam. Selain itu, hal5hal yang dapat memperluas permukaan air, seperti pengo okan, pengadukan, dan penyaringan, dapat memper epat perubahan tersebut, sehingga titrasi harus dilakukan se epatnya. Sampel sebanyak #%% ml dimasukkan ke dalam erlenmeyer kemudian ditambahkan , tetes indikator metil merah untuk mengetahui titik akhir titrasi yang diketahui dengan perubahan 'arna larutan. Penambahan indikator ini menyebabkan perubahan 'arna larutan menjadi oranye. Pemilihan indikator metil merah adalah karena p6 akhir titrasi adalah ;,0 G ;,, dimana indikator metil merah bekerja pada kisaran p6 tersebut yaitu ;,; G 4,$. Selanjutnya dilakukan titrasi dengan larutan asam standar yaitu larutan 6$S7; %,%$ 2 hingga terjadi perubahan 'arna menjadi merah muda. Volume titrasi di atat dan dihitung alkalinitas air sungai bagian hulu sebagai mg(L :a:70. Prosedur yang sama dilakukan untuk sampel air pada titik $ dan titik 0. Sampel yang digunakan tidak boleh dien erkan karena air pengen er mempunyai alkalinitas yang berbeda. Selain itu, pemanasan juga dilarang karena dapat mengurangi kadar karbondioksida yang terlarut sehingga alkalinitasnya berkurang. Penyulingan juga tidak boleh dilakukan karena karbondioksida, ion karbonat, dan ion bikarbonat dalam air akan hilang. Setelah pengambilan sampel, sampel disimpan dalam botol ka a kemudian disimpan dalam %ool )o/ pada temperatur #5, o:, tetapi tidak boleh disimpan terlalu lama karena ganggang dan bakteri dapat menurunkan atau menambah kadar karbondioksida, sehingga paling lambat sampel disimpan selama 4 jam. Pengambilan sampel air sungai dari *AS brantas untuk analisis alkalinitas dilakukan di *esa Pendem, Ke amatan Karang ploso, dan Kabupaten 1alang dimana terdapat dua titik yang di uji yaitu pinggir dan tengah badan sungai. *ari kedua titik pengambilan sampel, diperoleh alkalinitas yang berbeda5beda, untuk alkalinitas air sungai yang diambil dari bagian tepi sungai adalah F4,F, mg(L :a:70, untuk alkalinitas air sungai yang diambil dari tengah sungai adalah 4#,;% mg(L :a:70. Sehingga diperoleh rata5rata alkalinitas air sungai bagian hulu adalah 4-,%F, mg(L :a:70. Alkalinitas dari kedua titik tersebut berbeda5beda, pada titik pinggir yaitu di tepi sungai memiliki alkalinitas yang paling tinggi dikarenakan adanya lumpur dan endapan berada di tepi sungai yang mempengaruh padatan tersusupensi. Padatan tersuspensi ini memungkinkan semakin banyak :a:70 yang terkandung dalam air sehingga alkalinitasnya semakin tinggi. Sehingga air yang berada di permukaan air di tengah sungai memiliki alkalinitas yang lebih rendah

dibandingkan di tepi sungai. begitu pula alkalinitas di tengah sungai memiliki alkalinitas yang paling rendah dibandingkan bagian pinggir sungai. *ari data tersebut dapat disimpulkan bah'a alkalinitas *AS !rantas bagian hulu berada dalam tingkat alkalinitas sedang karena alkalinitasnya kurang dari #%% ppm. Sehingga air *AS brantas o ok dialirkan untuk air irigasi maupun untuk keperluan rumah tangga seperti air minum, dan men u i dengan memberikan perlakuan khusus.

*.8 I5! F5%+at Data K#r;a Sta!2ar F5%+at C+5%+atD /$"BL0 % %,$ %,; %,4 %,3 #,% A %,%% %,#$ %,$3 %,03 %,4# %,F0

*ari data larutan standar )os)at di atas, maka dapat dibuat kur8a standar )os)at sebagai berikut =

*ari kur8a standar maka diperoleh persamaan kur8a baku = y L %,F#-U Keterangan = y adalah absorbansi U adalah konsentrasi )os)at

!erdasarkan persamaan y L %,F#-U dapat dihitung konsentrasi )os)at pada masing5masing titik sampling. Per&)t#!"a! %a$.el 2ama Lokasi = *esa Pendem, Karang Ploso, kab 1alang 6ari(tanggal .am = 1inggu, #$ .uni $%## = %3.,3 'ib

Kondisi Lokasi= Teduh dan Keruh


+on ?os)at

Ker(a 1 #,#F %,#;

Ker(a 2 %,#4 %,#;

Rata?rata %,#4, %,#;

T)t) te!"a& T)t) .)!"")r

T)t) P)!"")r @ 0=1* T L %,F#- K %,#; L %,F#- K

Be%ar K5!%e!tra%) %#l+at 2ala$ 1 l5 a%) @ 0=191 ..$ T)t) Te!"a& @ 0=131 T L%,F#- K %,#4, L %,F#- K

Be%ar K5!%e!tra%) %#l+at 2ala$ 1 l5 a%) @ 0=2'0 ..$

Pe')ahasan , Amonium molibdat dan kalium antimoniltartrat bereaksi dalam suasana asam dengan orto)os)at hingga membentuk asam )os)omolibdat. Asam )os)omolibdat tersebut kemudian direduksi oleh asam askorbat sampai menjadi molibden biru. Iarna ini sebanding dengan konsentrasi )os)at. Konsentrasi )os)at didapatkan dari kur8a kalibrasi yang ditentukan dengan menggunakan alat spektro)otemer yaitu spektronik $% pada panjang gelombang maksimumnya yaitu 4-% nm. Pada per obaan analisa kadar )os)at, sampel yang digunakan adalah air sungai yang berasal dari sungai bagian hulu. Preparasi sampel yang dilakukan untuk analisa kadar )os)at menggunakan larutan asam kuat yaitu 6270 dan disimpan pada suhu ;%o:.

*igunakan metode spektro)otometri se ara asam askorbat dimana asam askorbat akan mereduksi asam )os)omolibdat sehingga terbentuk larutan ber'arna biru yang merupakan molibden biru. Iarna biru ini akan mengabsorbsi ahaya pada panjang gelombang 4-% nm. Absorbansi ini sebanding dengan konsentrasi )os)at dalam sampel. Kur8a kalibrasi yang didapatkan adalah y L %.F#-U "<$ L %.-33&. *ari persamaan tersebut, didapatkan kadar )os)at pada sungai bagian tepi sebesar %,#-, ppm dan bagian tengah sungai sebesar %,$0% ppm. Sehingga dapat disimpulkan bah'a, kandungan )os)at sungai brantas bagian hulu masih rendah diba'a standar yaitu %,$ ppm. 6al ini dikarenakan, sungai pada bagian hulu tingkat pen emaran air dari limbah rumah tangga masih sedikit.

BAB V KESIMPULAN

:.3 Ke%)$.#la! Setelah melakukan uji )isik dan kimia terhadap kualitas air sungai brantas di *esa pendem, Ke amatan Karang ploso, Kabupaten 1alang diantara lain untuk temperatur pada kisaran sedang antara $# %: G $0 %:. untuk p6 pada kisaran sedang yaitu 45F. Untuk kondukti8itas sebesar 0$,,, QS berada di ambang normal karena diba'ah kurang dari 0%% QS. Untuk turbiditas juga berada di titik aman ;,,3 5 F,04 ppm. Kandungan logam :u "tembaga& juga tergolong aman karena diba'ah titik bahaya yaitu sebesar %,%%%,0 5 %,%%0; ppm. Asiditas dan alkalinitas air sungai aman karena diba'ah N#%% ppm. Untuk ion )os)at sebesar %,#-, G %,$0% ppm diba'ah titik standar N%,$ ppm sehingga dikategorikan aman. :7* sebesar #$3 ppm juga tergolong aman. *an yang terakhir adalah *7 sebesar 3,,-, ppm. Sehingga dapat disimpulkan se ara keseluruhan bah'a kualitas air sungai di *esa

pendem, Ke amatan Karang ploso, Kabupaten 1alang dikategorikan aman. 6al ini dikarenakan, posisi yang berada di hulu sungai sehingga tingkat pen emaran limbah industri maupun rumah tangga masih tergolong sedikit. :.4 Sara! Perlu adanya tindak lanjut untuk penanganan dan pen egahan terhadap kualitas air sungai brantas dari instansi terkait mengenai pen emaran limbah yang telah dibuktikan dengan beberapa parameter uji )isik dan kimia. Sehingga, tingkat pen emaran air sungai dapat diminimalisir.

DAFTAR PUSTAKA

Alaerts, B. dan S.S. Santika. #-3;. Met52e Pe!el)t)a! A)r, Usaha 2asional, Surabaya. Alaerts, B., #-3F, Met52e Pe!el)t)a! A)r, Usaha 2asional, Surabaya. Anonim#, $%#%, S#!"a), http=((id.'ikipedia.org('iki(Sungai, diakses tanggal $% 1ei $%## Anonym$, $%#%, S#!"a) Bra!ta%, http=((id.'ikipedia.org('iki(SungaiY!rantas, diakses tanggal $% 1ei $%## Anonym0, #--;, N)la) A$-a!" Bata% /NAB0 A)r M)!#$ Se%#a) Sta!2ar2 WH,, http=((helmutin)o. om(>pL#,3, diakses tanggal $% 1ei $%## Anonym;, $%#%, Ka!2#!"a! N)trat /N,'0 2a! N)tr)t /N,20 Pa2a Pera)ra! TaEar, http=((illonkjie.blogspot. om($%#%(%;(kandungan5nitrat5no05dan5nitritno$5pada.html, diakses tanggal $% 1ei $%## AP6A, Team o), #-3%, Sta!2ar2 Met&52 +5r t&e EAa$)!at)5! 5+ Water a!2 Wa%teEater, #, th.ed, AP6A5AIIA5IP:?, Iasington !rady, ..J., #--;, K)$)a U!);er%)ta% A%a% 2a! Str# t#r, Jrlangga, .akarta !ulekbasandiang, $%## :ahyono= J., $%#%, A!al)%)% Ka!2#!"a! F5%+at Pa2a A)r Da!a# L)$-5t5 Se:ara S.e tr5+5t5$etr) 1ei $%## *ay, <.A. dan <A. Under'ood, #--$, A!al)%)% K)$)a K#a!t)tat)+, Jrlangga, .akarta *e'i. A., $%%F, Pe!:e$ara! a)r, diakses dari http=(('''.s ribd. om(do (#;#;;F;4(Pen emaran5 air, diakses pada tanggal #- 1ei $%## J)endi. J., $%%F, Pe!<#l#&a! P5la B#2)2a<a S)%te$ I!te!%)+ 2) De%a Mar"a%ar) Ke:a$ata! La-#&a! #- 1ei $%## Mar)!""a)= La$.#!" T)$#r, diakses dari http=(('''.do sto . om(do s(do'nloaddo .aspU(>do YidL#%4$F;%4, diakses pada tanggal UV?VIS, Zonline[, http=((ilmu5kimia5 kimia.blogspot. om($%#%(%;(analisis5kandungan5)os)at5pada5air.html= diakses tanggal $0 $%#%, Pe!:e$ara! A)r= L)!" #!"a! H)2#.,

http=((bulekbasandiang.'ordpress. om($%#%(%0($$(uji5do5dan5bod(, diakses tanggal $0 1ei

J))endi, 6., $%%0, Telaa& K#al)ta% A)r, Kanisius, Togyakarta. Jndrah, $%#%, T#r-)2)$etr), http=((endrah.blogspot. om($%#%(%;(turbidimeter.html, diakses pada tanggal $% 1ei $%## ?atimah, Siti, dkk, $%%F, Pe$a!+aata! A)r S#!"a) Pr5"5 U!t# Me$e!#&) Ke-#t#&a! A)r M)!#$ Ka-#.ate! Sle$a!" diakes dari http=((jurnal.uajy.a .id(jts(do'nload(F($(Peman)aatanC$%AirC$%SungaiC$%Progo C$%UntukC$%1emenuhiC$%KebutuhanC$%AirC$%1inumC$%Kabupaten C$%Sleman.pd) pada tanggal - 1ei $%## 6idayat, A. $%%-, A%)2)ta% 2a! Al al)!)ta%, diakses dari http=((en8ironmental5

ua.blogspot. om($%%-(%;(asiditas5danalkalinitas.html, diakses pada #- 1ei $%## 6unt, #-3;= Ge!eral 7&e$)%tr<, 7U)ord Uni8ersity Press, London .atilaksono, 1., $%%-, Al al)!)ta% 2a! Ke%a2a&a!, http=((jl ome.blogspot. om($%%-(%4(kesadahan.html, diakses pada tanggal #- 1ei $%## Keenan, :.I., dan *onald, :.?., #-3;, Il$# K)$)a #!t# U!);er%)ta%= e2)%) ee!a$, Jrlangga, .akarta 2asution, 1.+., $%%3, Pe!e!t#a! J#$la& A$5!)a 2a! T5tal Pa2ata! Ter%#%.e!%) Pa2a

Pe!"5la&a! A)r L)$-a& PT. Br)2"e%t5!e S#$atera R#--er E%tate D5l5 Mera!" )r, http=((repository.usu.a .id(bitstream(#$0;,4F3-(#;$;$(#(%-J%%%-#.pd), diakses tanggal $$ 1ei $%## <ompas, <.1., #--3, K)$)a L)!" #!"a! I, Tarsito, !andung S2+ 4-3-.,-=$%%3, $%%3, A)r 2a! a)r l)$-a& F Ba")a! 19> Met52a .e!"a$-)la! 75!t5& A)r L)$-a&= http=((S2+. om, diakses tanggal $# 1ei $%## Sudjadi, #--3, Met52e Pe$)%a&a! A)r, Kanisius,Togyakarta Sumestri, S.S dan Alaerts, B, #-3;, Met52e Pe!el)t)a! A)r, Usaha 2asional, Surabaya Tim Sintesis Kebijakan, $%%3, Strate") Pe!a!""#la!"a! Pe!:e$ara! La&a! Perta!)a! Da! Ker#%a a! L)!" #!"a!, Pen$e')an$an Ino1asi Pertanian" 1, #$,5#$3.

Iardhana, I. A., #--,, Da$.a Pe!:e$ara! L)!" #!"a!, Andi, Togyakarta.

You might also like