You are on page 1of 1

Suatu saat ada SMS masuk datangnya dari nomor tak terkenal soalnya nggak kesimpe n di ponselku.

X: Hai, apa kabar? Aku: Alhamdulillah baik, ini siapa? X: Masak lupa sama aku? Aku: *malas balas Pernah nggak dapat SMS kaya gini? Atau anda pernah berperan jadi si X tadi? SMS yang kaya gini itu bikin aku mikir Apa orang ini nggak nyadar kalo SMS ini komuni kasi tulisan ya? . Nggak, maksudnya gini, bukannya sombong kalo ternyata kita seba gai penerima SMS ini nggak tau siapa orang yang ngirim ini, tapi pasti nyadar ka n kalo ini SMS gitu lo, yang semua orang kalo bikin SMS itu tulisannya sama semu a. Kan nggak ada kita dapat SMS dari temen, terus kita nggak bisa baca soalnya t ulisannya jelek. Yang ada juga kita nggak bisa baca soalnya bahasanya alay. Kan beda banget kalo kita komunikasi langsung. Misalkan kita ketemu orang di jal an, terus dia nyapa kita Hai, ingat aku nggak? . Kalo yang gini kan kita bisa mengi dentifikasi dari penampakan fisik orang itu, kemudian kalo lupa kita bisa nginge t-inget lagi. Atau misalkan kita dapat surat yang ditulis tangan dari seseorang, dan dari tulisan tangan itu kita ingat dari ciri-ciri tulisannya orang yang men ulis surat itu. Atau suara gitu, dia telepon, dan sayup-sayup kita ingat siapa o rang itu. Itu semua beda soal kan? La ini SMS, beda jenis tulisannya hanya terba tas sama beda ponsel doang. Dan seringnya orang yang ngirim SMS kaya gitu malah kesannya menggoda, dipanjang -panjangin gitu biar terus penasaran yang dikirimin. Misalnya aku kemudian bales Siapa sih? , kemudian si X tadi balas Siapa coba tebak? . Ini akan jadi rangkaian ber balas SMS yang nggak akan berakhir sampai si X tadi ngaku. Kecuali yang dikirimi n sangat penasaran, atau mungkin dia juragan pulsa, pasti akan dikejar terus sam pai dapat itu identitas pengirimnya. Dan bagi si pengirim, pasti merasa bangga b anget kalo identitasnya nggak bisa ditebak.

You might also like