You are on page 1of 26

SISTEM PROTEKSI

Distance Relay (Rele Jarak)


Arief Priambudi Afif Amrullah 12223804 12223731

Institut Sains dan Teknologi Nasional

Pengertian
Disebut rele jarak, karena impedansi gangguan yang terdeteksi besarnya akan sebanding dengan panjang (jarak) saluran dari rele (letak VT berada) hingga titik gangguan. Pada prinsipnya rele jarak adalah mengukur nilai tegangan pada relay melalui VT-nya dan mengukur nilai arus gangguan yang terlihat dari rele melalui CT-nya Relai jarak atau distance relay digunakan sebagai pengaman utama (main protection) pada Suatu sistem transmisi, baik SUTT maupun SUTET, dan sebagai cadangan atau backup untuk seksi didepan. Relai jarak bekerja dengan mengukur besaran impedansi (Z), dan transmisi dibagi menjadi beberapa daerah cakupan pengamanan yaitu Zone-1, Zone-2, dan Zone-3, serta dilengkapi juga dengan teleproteksi (TP) sebagai upaya agar proteksi bekerja selalu cepat dan selektif didalam daerah pengamanannya.

Prinsip Kerja
PRINSIP DASAR RELAI JARAK
MEMBANDINGKAN TEGANGAN DAN ARUS PADA LOKASI YANG SAMA .
ZS ZL

CT

PMT

PT IR 21 VR
RELAI JARAK

ZR = VR/ IR

Prinsip Kerja
Relai jarak mengukur tegangan pada titik relai dan arus gangguan yang terlihat dari relai, dengan membagi besaran tegangan dan arus, maka impedansi sampai titik terjadinya gangguan dapat ditentukan. Perhitungan impedansi dapat dihitung menggunakan rumus sebagai berikut: Zf = Vf / If

Dimana: Zf = Impedansi (ohm) Vf = Tegangan (Volt) If = Arus gangguan Relai jarak akan bekerja dengan cara membandingkan impedansi gangguan yang terukur dengan impedansi setting, dengan ketentuan: a. Bila harga impedansi ganguan lebih kecil dari pada impedansi seting relai maka relai akan trip. b. Bila harga impedansi ganguan lebih besar daripada impedansi setting relai maka relai akan tidak trip.

Prinsip Kerja
Gambar Blok Diagram Relai Jarak.

Pengukuran Impedansi Gangguan Oleh Relai Jarak

Menurut jenis gangguan pada sistem tenaga listrik, terdiri dari gangguan hubung singkat tiga fasa, dua fasa, dua fasa ke tanah dan satu fasa ke tanah. Relai jarak sebagai pengaman utama harus dapat mendeteksi semua jenis gangguan dan kemudian memisahkan sistem yang terganggu dengan sistem yang tidak terganggu.

Prinsip Kerja
1. Gangguan Hubung Singkat Tiga Fasa Pada saat terjadi gangguan tiga fasa yang simetris, maka amplitudo tegangan fasa VR,VS,VT turun, namun beda fasanya tetap 1200 listrik. Impedansi yang diukur relai jarak pada saat terjadi gangguan hubung singkat tiga fasa adalah sebagai berikut:

Vrelai Irelai ZR

= VR = IR = VR / IR

Dimana, ZR = Impedansi terbaca oleh relai VR = Tegangan fasa ke netral IR = Arus fasa

Prinsip Kerja
2. Gangguan Hubung Singkat Dua Fasa Untuk mengukur impedansi pada saat terjadi gangguan hubung singkat dua fasa, tegangan yang masuk ke komparator relai adalah tegangan fasa yang terganggu, sedangkan arusnya adalah selisih (secara vektor) arus-arus yang terganggu. Misalkan terjadi hubung singkat antara fasa S dan T , maka pengukuran impedansi untuk hubung singkat antara fasa S dan T adalah sebagai berikut: V relai I relai Sehingga, ZR = Vrelai / Irelai = ( VS VT ) / ( IS IT ) = VS VT = IS - IT

Prinsip Kerja
3. Gangguan Hubung Singkat Satu Fasa Ke Tanah Untuk mengukur impedansi pada saat hubung singkat satu fasa ke tanah, tegangan yang dimasukkan ke relai adalah tegangan yang terganggu, sedangkan arus fasa terganggu di tambah arus sisa dikali faktor kompensasi. Misalnya terjadi gangguan hubung singkat satu fasa R ke tanah, maka pengukuran impedansi dilakukan dengan cara sebagai berikut: Tegangan pada relai : Vrelai = VR Arus pada relai : Irela Arus netral : In = IR+K0.In = IR+IS+IT

Kompensasi urutan nol : K0 = 1/3(Z0-Z1/Z1)


Z1 = VR/(IR+K0.In)

untuk gangguan hubung singkat satu fasa ke tanah, Impedansi urutan nol akan timbul pada gangguan tanah. Adanya K0 adalah untuk mengkompensasi adanya impedansi urutan nol tersebut. Sehingga impedansi yang terukur menjadi benar.

Komponen Utama
U=
8

U 2 1 I 3 4 5

BLOK DIAGRAM RELAI JARAK


1. STARTING ELEMENT 2. PHASE SWITCHING 3. SETTING UNIT 4. MEASURING ELEMENT 5. 6. 7. 8. TRIPPING RELAY TIME LAG RELAY INDICATOR AUX. SUPPLAY UNIT

Komponen Utama
ELEMEN DASAR RELAI JARAK 1. SIRKUIT INPUT :
ADALAH SUATU PERALATAN YANG DIGUNAKAN UNTUK MEMILIH FASA ARUS DAN TEGANGAN YANG TERGANGGU UNTUK DIMASUKAN KE RELAI PENGUKURDAN RELAI ARAH .

2. ELEMEN STARTING :
ELEMEN INI BERFUNGSI UNTUK MENDETEKSI BESARAN BESARAN PENGHANTAR SECARA TERUS MENERUS DAN MERANGSANG RELAI WAKTU SERTA MENGATUR KONTAK SIRKUIT INPUT .

3. ELEMEN PENGUKUR JARAK & ARAH :


UNTUK MENENTUKAN DAERAH LETAK GANGGUAN ( ZONE ) DAN ARAH GANGGUAN .

4. PERALATAN DAN SIRKUIT TAMBAHAN :


PEMILIH FASA ; ANTI SWING ( PSB ) ; FUSE PT PUTUS ( SUPERVISI PT ) ; RELAI WAKTU ; TRIPPING ; SIGNALISASI

Karakteristik
Karakteristik Relai Jarak

Karakteristik relai jarak merupakan penerapan langsung dari prinsip dasar relai jarak. Karakteristik ini biasa digambarkan didalam diagram R-X. Macam-macam karakteristik relai jarak adalah sebagai berikut:

1.

Karakteristik Impedansi
Karakteristik impedansi Ciri-ciri nya : a. Merupakan lingkaran dengan titik pusatnya ditengah-tengah, sehingga mempunyai sifat non directional. Untuk diaplikasikan sebagai pengaman SUTT perlu ditambahkan

relai directional atau relai arah.


b. Mempunyai keterbatasan mengantisipasi gangguan tanah high resistance. c. Karakteristik impedansi sensitive oleh perubahan beban, terutama untuk SUTT yang panjang sehingga jangkauan lingkaran impedansi dekat dengan daerah beban.

Karakteristik
2. Karakteristik Mho
Karakteristik Mho Ciri-cirinya : a. Titik pusatnya bergeser sehingga mempunyai sifat directional. b. Mempunyai keterbatasan untuk mengantisipasi gangguan tanah high resistance. c. Untuk SUTT yang panjang dipilih Zone-3 dengan karakteristik Mho lensa geser.

3.

Karakteristik Reaktansi
Karakteristik Reaktansi Ciri-cirinya :

a. Karateristik reaktansi mempunyai sifat non directional. Untuk aplikasi di SUTT perlu
ditambah relai directional atau relai arah. b. Dengan seting jangkauan resistif cukup besar maka relai reaktansi dapat mengantisipasi gangguan tanah dengan tahanan tinggi.

Karakteristik
4. Karakteristik Quadrilateral
Karakteristik Quadrilateral Ciri-cirinya :
a. Karateristik quadrilateral merupakan kombinasi dari 3 macam komponen yaitu : reaktansi, berarah dan resistif. b. Dengan seting jangkauan resistif cukup besar, maka karakteristik relai quadrilateral dapat mengantisipasi gangguan tanah dengan tahanan tinggi. c. Umumnya kecepatan relai lebih lambat dari jenis mho.

Pola Proteksi
Agar gangguan sepanjang SUTT dapat di-trip-kan dengan seketika pada kedua sisi ujung saluran, maka relai jarak perlu dilengkapi fasilitas teleproteksi. Pola-pola proteksi tersebut adalah: 1. Pola Dasar Ciri-ciri Pola dasar : - Tidak ada fasilitas sinyal PLC

- Untuk lokasi gangguan antara 80 100 % relai akan bekerja zone-2 yang
waktunya lebih lambat (tertunda).

Pola Proteksi
2. Pola PUTT (Permissive Underreach Transfer Trip) Prinsip Kerja dari pola PUTT :

- Pengiriman sinyal trip (carrier send) oleh relai jarak zone-1.


- Trip seketika oleh teleproteksi akan terjadi bila relai jarak zone-2 bekerja disertai dengan menerima sinyal. (carrier receipt). - Bila terjadi kegagalan sinyal PLC maka relai jarak kembali ke pola dasar. - Dapat menggunakan berbeda type dan relai jarak.

Pola Proteksi
3. Permissive Overreach transfer Trip Prinsip Kerja dari pola POTT : - Pengiriman sinyal trip (carrier send) oleh relai jarak zone-2. - Trip seketika oleh teleproteksi akan terjadi bila relai jarak zone-2 bekerja disertai dengan menerima sinyal (carrier receipt).

- Bila terjadi kegagalan sinyal PLC maka relai jarak kembali ke pola dasar.
- Dapat menggunakan berbeda type dan relai jarak.

Pola Proteksi
4. Pola Blocking (Blocking Scheme) Prinsip Kerja dari pola Blocking : - Pengiriman sinyal block (carrier send) oleh relai jarak zone-3 reverse - Trip seketika oleh teleproteksi akan terjadi bila relai jarak zone-2 bekerja disertai dengan tidak ada penerimaan sinyal block. (carrier receipt).

- Bila terjadi kegagalan sinyal PLC maka relai jarak akan mengalami mala kerja.
- Membutuhkan sinyal PLC cukup half duplex. - Relai jarak yang dibutuhkan merk dan typenya sejenis.

SIPROTEC 7SA6 (Distance relay)

Rele Jarak Siemens, 7SA522

Relay Jarak Vamp 259 Fungsi Proteksi dengan ANSI (American National Standards Institute)
Line differential protection (Ansi 87L)

Distance protection (Ansi 21) Overcurrent protection (Ansi 50&51) Optical pilot wire send/receive signalling (Ansi 85)

VAMP 259 21,85,87L 25,27, 59, 79 67/67N 50/51,50/51N

Pilot channel communication

VAMP 259 21,85,87 25,27, 59, 79 67/67N 50/51,50/51N

Cable or overhead line

VAMP 259 line protection scheme


End-to-end primary protection with line differential 87L Protection zone is limited in between of the measuring points.

Back-up with distance 21 and 50/51


Zone 1 covers 80 % of line. Zone 2 covers 120 % of line with delay. 50/51 is set to according to the thermal withstand of the cable/line with marginal

21 Protected zone2, reach 120% of length, time delayed


21 Protected zone1, reach 80% of length, instant 87L Protected zone (primary) Cable or overhead line

Protection communication

Contoh Konsolidasi Rele Jarak dalam satu jalur transmisi

Case 1: All is healthy, fault occurs inside the 87L protection area
87L Protected zone (primary)

Cable or overhead line

Trip

Trip

Protection communication

Contoh Konsolidasi Rele Jarak dalam satu jalur transmisi

Case 2: All is healthy, fault occurs outside the 87L protection area
?!
21 Protected zone2, reach 120% of length, time delayed 87L Protected zone (primary) Cable or overhead line

No TripTrip Z2 Back-up

Arc NoTrip Trip

Protection communication
50 / 51 !

Contoh Konsolidasi Rele Jarak dalam satu jalur transmisi

Case 3: Communication is lost, fault occurs inside the 87L protection area
21 Protected zone1, reach 80% of length, instant

Cable or overhead line

Trip

Trip

Protection communication lost

87L is drop out and relay switches to 21 as main

Contoh Konsolidasi Rele Jarak dalam satu jalur transmisi

Case 3: Communication is lost, fault occurs inside the 87L protection area
21 Protected zone2, reach 120% of length, time delayed 21 Protected zone1, reach 80% of length, instant Cable or overhead line

Delayed Trip

Instant Trip

Protection communication lost Drawback in distance protection is that instant stage never can be set to cover the whole line. Result is delayed trip from the other end.

You might also like