You are on page 1of 26

Diskusi Kasus

Dr. Nathania

Identitas
Nama : Tn. S

Usia : 26 th
Alamat : Teluk Senang

Keluhan

Keluhan utama : sesak nafas Keluhan tambahan : nyeri dada

Riwayat Penyakit Sekarang


Pasien mengalami kecelakaan lalu lintas kurang lebih satu jam sebelum masuk RS. Pasien mengemudi motor, dan mengalami kecelakaan motor, motornya tabrakan dengan motor lain dengan posisi adu kambing. Pasien lupa posisi jatuhnya. Pasien mengeluh sakit di dada dan sesak nafasnya. Pasien tidak mengeluh pusing, mual, maupun muntah. Setelah di observasi kurang lebih setengah jam pasien batuk dan mengeluarkan dahak lendir berwarna merah segar. Pasien juga gelisah dan menolak ketika dipasang oksigen.

Riwayat Penyakit Dahulu


Hipertensi : disangkal

Diabetes melitus : disangkal


Jantung : disangkal

Asma bronkial : disangkal

Riwayat penyakit keluarga


Hipertensi : disangkal

Diabetes melitus : disangkal


Jantung : disangkal

Asma bronkial : disangkal

Pemeriksaan Fisik
Keadaan : tampak sakit berat
Kesadaran : compos mentis, gelisah

Tekanan darah : 69/43 mmHg Nadi : tidak teraba di a. radialis Pernapasan : 44x/ menit Suhu : afebris

Pemeriksaan Fisik
Mata : tidak nampak anemis dan ikterik

Thorax :
Inspeksi : dada tampak sianosis Perkusi : sonor, redup di ICS 5 6 sinistra Auskultasi : Cor : BJ I, II reg, m(-), g (-) Pulmo : vesikuler, di ICS 5-6 sinistra tidak terdengar suara nafas, rh (-/-), wh (-/-)

Pemeriksaan Fisik
Abdomen : supel, BU (+), nyeri tekan (-), terdapat jejas berbentuk lingkaran tak beraturan warna coklat pucat, ukuran 1cm x 2cm Ekstremitas : akral dingin + di keempat ekstremitas

Diagnosis
Susp. Contusio pulmo berat, dd/
Hematothoraks Tension pneumothorax

Penatalaksanaan
O2 2lt/menit Resusitasi cairan Resusitasi jantung paru Usaha pemasangan ETT

Prognosis
Ad vitam : dubia ad malam

Ad fungsionam : dubia ad malam Ad sanationam : dubia ad malam

Contusio Pulmo
Cedera parenkim paru yang menyebabkan edema dan perdarahan interstisial, biasanya akibat proses akselerasideselerasi. Darah akan masuk ke dalam alveoli dan bronkus sehingga terjadi gangguan difusi berupa perubahan rasio ventilasi dan perfusi, terjadi pergeseran shunt dari kanan ke kiri dan gangguan ventilasi. 30-75% terjadi pada pasien dengan trauma tumpul Mortalitas pasien dengan kontusio paru berkisar 1025% Biasanya terjadi karena benturan dan berhubungan dengan trauma thoraks lain seperti fraktur tulang iga, dan flail chest, walaupun mereka dapat berdiri sendiri

Klasifikasi Kontusio Paru


Ringan : nyeri saja.

Sedang : sesak nafas, mucus dan darah percabangan bronchial, batuk tetapi tidak mengeluarkan sekret. Berat : sesak nafas hebat, takipnea, takhikardi, sianosis, agitasi, batuk produktif dan kontinyu, secret berbusa, berdarah dan mukoid.

Tanda & Gejala


Takipnea. Takikardi. Nyeri dada. Dispnea. Batuk disertai sputum atau darah. Ekimosis. Hipoksemia berat. Respiratori distress.

Pemeriksaan Fisik
Suara nafas melemah,rhonki positif
Perkusi redup

Pemeriksaan Penunjang
Radiologi Foto thoraks : baru efektif terlihat setelah 6 jam dari kejadian

Ct scan thoraks : lebih bermanfaat

Penatalaksanaan
ABC Oksigenisasi, intubasi, dan pemasangan ventilator mekanik

Hemothoraks
Biasanya akibat cedera penetrasi yang mengenai pembuluh darah paru maupun sistemik Pada cedera pembuluh darah besar, 50% pasien meninggal, 25% hidup 5-10 menit, 25% hidup 30 menit atau lebih

Sign and Symptoms


Respiratory dfistress Takipneu Hipoxia Redup pada perkusi, dan penurunan suara nafas di area sakit hipotensi JVP mendatar

Tekanan darah tipis

Radiologi
Small hemothoraks (<350 mL)
Hanya terlihat sebagai efusi kecil Moderate hemothoraks (350-1500 mL) Peningkatan gambaran opac pada sisi sakit Large hemothoraks (>1500 mL)

Ground-glass appearance

Penatalaksanaan
Massive hemothoraks : tube thoracostomy (chest tube) tanpa konfirmasi diagnosis
Small hemothoraks : tube thoracostomy (chest tube) setelah melakukan konfirmasi diagnosis

Tension Pneumothoraks
Berkembang ketika terjadi one-way-valve (fenomena ventil), kebocoran udara yang berasal dari paru-paru atau melalui dinding dada masuk ke dalam rongga pleura dan

tidak dapat keluar lagi(one-way-valve).


Akibat udara yang masuk ke dalam rongga pleura yang tidak dapat keluar lagi, maka tekanan di intrapleural akan meninggi, paru-paru menjadi kolaps, mediastinum terdorong ke sisi berlawanan dan menghambat pengembalian darah vena ke jantung (venous return), serta akan menekan paru kontralateral Komplikasi dari penumotoraks sederhana akibat trauma toraks tembus atau tajam dengan perlukaan parenkim paru tanpa robekan

Sign and Symptoms


Nyeri dada Sesak, Distres pernafasan Timpani pada perkusi Takikardi Deviasi trakea Hilangnya suara nafas pada satu sisi

Distensi vena leher


Hipotensi Sianosis

Penatalaksanaan
Needle thoracostomy followed by tube thoracostomy
Dekompresi segera dan penanggulangan awal dengan cepat berupa insersi jarum yang berukuran besar pada sela iga dua garis midclavicular pada hemitoraks yang mengalami kelainan Diikuti dengan pemsangan selang dada (chest tube) pada sela iga ke 5 (garis putting susu) diantara garis anterior dan midaxilaris.

You might also like