You are on page 1of 22

BAGIAN ILMU KEDOKTERAN JIWA FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS HALUOLEO KENDARI

Khusus Kepanitraan Klinik

STATUS PASIEN

Nama Dokter Muda

: IRMA FATIMAH

Nama Pasien

: Ny. NURHAYATI

No. Status / No. Reg Masuk RS

: 04 80 13 : 12 November 2013

Nama Jenis kelamin 1966 Status Perkawinan Warga Negara Pekerjaan/sekolah Alamat Dikirim Oleh Dokter yang mengobati

: Ny. NURHAYATI : perempuan Tempat/Tgl Lahir : Abeli, 15-5-

: Menikah : Indonesia : IRT

Agama Suku Bangsa

: Islam : Tolaki

: Jln. Wedahu RT 1/RW 1. Kel. Abeli : Diri sendiri : dr. Junuda RAF, M.Kes, Sp.KJ

Diagnosa sementara Gejala-gejala utama

: Anxietas Depresi F41.2 : perasaan tidak enak di dada

LAPORAN PSIKIATRIK : I. RIWAYAT PENYAKIT: A. Keluhan Utama dan alasan MRSJ : perasaan tidak enak di dada B. Riwayat Gangguan Sekarang Keluhan dan gejala : Sejak 2 tahun SMRSJ pasien mengalami gejala perasaan tidak enak di dada yaitu jantungnya sering berdebar-debar, dada terasa panas, kepala terasa berat, nafas cepat, yang muncul secara tiba-tiba tanpa diketahui penyebabnya. Gejala seperti ini dirasakan oleh pasien semakin memberat dan baru sekitar 1 bulan yang lalu pasien sudah tidak bisa menahan gejala tersebut sehingga pasien berinisiatif untuk berobat ke dokter jiwa. pasien juga mengalami gejala takut dan khawatir tentang sejumlah peristiwa/hal dalam kehidupan pasien dan sukar mengendalikan rasa khawatir tersebut, ada perasaan ingin marah namun tidak bisa untuk melampiaskannya sehingga pasien mengalami kehilangan

kegembiraan, pasien juga mengalami gejala susah tidur, dalam sehari semalam hanya bisa tidur 3 jam, mudah lelah, mudah marah, sukar konsentrasi dalam segala hal, pusing, sakit ulu hati, nafsu makan berkurang dan pasien juga merasa mengalami penurunan berat badan (sebelumnya BB: 64kg turun menjadi 59kg). Menurut pasien gejala seperti ini muncul karena ada beberapa hal yang mendasarinya. Pertama pada tahun 2008 anak ke-2 pasien umur 24 tahun

mengalami kecelakaan berkendara sehingga koma 2 bulan, setelah terbangun dari komanya anak tersebut mengalami gangguan post trauma kapitis yaitu bicara tidak jelas, tremor, sulit tidur. Padahal harapan pasien ingin ini anaknya melanjutkan pendidikannya ke bangku kuliah dan semenjak setelah kejadian tersebut jika

mendengar suara kendaraan muncul rasa ketakutan. Kedua suami pasien yang merupakan polisi kehutanan sehingga sering keluar kota dalam 1 minggu kadang pulang ke rumah kadang juga tidak, jika pulang ke rumah kadang bermalam, kadang juga tidak, kemudian berangkat lagi ke tempat kerjanya. Tahun 2003 suami pasien menikah siri dengan perempuan lain tanpa sepengetahuan pasien, 2 tahun kemudian baru diketahui oleh pasien hal itu diperoleh dari mulut ke mulut orang-orang sekitar. Sehingga pasien stress, marah, kesal dengan suaminya dan meminta suaminya untuk menceraikan istri keduanya. Namun, suami pasien hanya menganggup tapi tidak menceraikannya. Suami pasien hidup bersama dengan istri ke-2nya 6 tahun dan punya anak perempuan 1 orang. Tahun 2008 Suami pasien menceraikan istri keduanya karena istri pertama (pasien) minta cerai dengannya jika tidak ingin menceraikan istri keduanya. suami pasien masih memilih hidup bersama dengan istri pertamanya (pasien). Ketiga pada tahun 1992 anak pertama pasien umur 5 tahun meniggal dunia karena DBD.saat itu pasien sementara hamil 6 bulan anak kedua. Sehingga dari kejadian-kejadian tersebut pasien merasa kehilangan kegembiraan, penuh rasa takut dan khawatir, Namun, masih memiliki pandangan masa depan yang optimis, tidak ada keinginan untuk membahayakan diri/ bunuh diri. Riwayat pernah berobat ke dokter saraf (+), dokter jantung (+), dokter penyakit dalam (+) namun, tidak ada perubahan. Riwayat pernah

mengkonsumsi obat-obatan (penenang) (-). Hendaya / disfungsi Hendaya sosial :

Terganggu. Namun, masih bisa Berinteraksi dengan lingkungan sekitar

Hendaya pekerjaan

terganggu. Karena pasien merasa sulit konsentrasi dan cepat lelah jika bekerja. Sehingga, pasien lebih sering ke rumah tetangga untuk bercerita karena merasa perasaannya terasa legah jika ke rumah tetangga bercerita. Hendaya waktu senggang Faktor stresor psikososial : tidak ada :

Ada. Bermasalah dengan suaminya karena sering keluar kota dan mempunyai pacar di tempat kerjanya

Takut mendengar suara kendaraan. Sehingga, sulit untuk bepergian jika menggunakan kendaraan karena langsung timbul gejala berdebar-debar, terasa panas di dada.

Hubungan gangguan sekarang dengan riwayat penyakit fisik dan psikis sebelumnya : tidak ada

C. Riwayat gangguan sebelumnya : 1. Penyakit Fisik hipertensi. 2. Riwayat penggunaan zat psikoaktif : Tidak ada. 3. Riwayat Gangguan Psikiatrik Sebelumnya : Tahun 1990 pasien mengalami gejala yang sama yaitu jantung berdebar-debar, dada terasa panas, perasaan khawatir dan takut. D. Riwayat Kehidupan Pribadi : Riwayat prenatal, natal dan post natal : Tanggal 15 mei 1966 Pasien lahir spontan dari ibu G6P5A0 di tolong oleh dukun di rumah, saat lahir langsung menangis. Tidak ada riwayat ibu DM (-), hipertensi (-), riwayat infeksi (-), riwayat mengkonsumsi obat-obatan saat hamil (-), riwayat kelainan kongenital (-). Riwayat masa kanak awal (usia 1-3 tahun) tinggal dengan kedua orang tua, pasien adalah anak yang rewel dan sering menangis. : sinusitis, gastritis, riwayat alergi dingin, riwayat

Pada masa kanak pertengahan (usia 4-11 tahun), pasien mempunyai sifat yang cerewet, suka bergaul, humoris sehingga disenangi oleh teman-temannya. Riwayat masa kanak akhir remaja (usia 12-18 tahun), saat remaja sudah mengenal dunia pacaran dan ketika berumur 15 tahun pasien memilih untuk menikah dan pasien juga mempunyai faktor pertumbuhan yang mana lebih cepat tumbuh dan berkembang, serta mempunyai sifat yang lebih dewasa dari teman-temannya, sehingga muncul rasa malu dengan teman-temannya riwayat Pendidikan terakhir adalah tamatan SMP riwayat pekerjaan bekerja selain jadi ibu rumah tangga juga sering di panggil jika ada pesta pernikahan sebagai tukang masak. Riwayat pernikahan menikah pada umur 15 tahun dengan pacarnya sendiri dari sejak SD. Riwayat kehidupan sosial pasien merupakan orang yang mudah bergaul dan tidak menutup diri dari lingkungannya. Hubungan dengan tetangga dan keluarga harmonis baik sebelum dan sesudah sakit Riwayat kehidupan spiritual Pasien shalat 5 waktu dan sering membaca kitab suci AL-Quran. Semenjak sakit pasien lebih sering mengingat Tuhan dan sering bertawakal serta mengingat bahwa semua manusia kelak akan mati

E. Riwayat Kehidupan Keluarga: Pasien adalah anak ke-6 dari 8 bersaudara: (, , , , , [],,). 1. Saudara pertama umur 62 tahun, riwayat pendidikan terakhir D3, pensiunan PNS 2. Saudara kedua umur 60 tahun, riwayat pendidikan terakhir SMA, Ibu Rumah Tangga. 3. Saudara ketiga umur 57 tahun, pendidikan terakhir SMA, pekerja bangunan,

4. Saudara keempat umur 54 tahun, pendidikan terakhir SMA, pekerja bangunan, 5. Saudara kelima 51 tahun, pendidikan terakhir SMA, pekerja bangunan, 6. Pasien sendiri 7. Saudara ketujuh 45 tahun, pendidikan terakhir SMP, Ibu Rumah Tangga, 8. Saudara kedelapan 43 tahun, pendidikan terakhir SMP, petani. Mereka berhubungan baik, saling membantu dan mendukung jika saudaranya mengalami masalah atau kesulitan. 30 tahun yang lalu kedua orang tua mereka meninggal dunia, selang antara meninggalnya ibu dan ayah mereka hanya 2 tahun. Disini pasien mengalami luka yang mendalam, karena mereka belum ada yang bekerja, sehingga belum sempat membahagiakan kedua orang tua mereka. Pasien punya anak sebanyak 4 orang ((, , , ). Anak pertama di usia 5 tahun meninggal dunia karena Demam Berdarah Dengue. Anak kedua 23 tahun, pendidikan terakhir SMA, post trauma kapitis akibat kecelakaan berkendara yang menimbulkan gejala sisa yang mirip dengan gejala parkinson (tremor, bicara tidak jelas, lambat berjalan dan sedikit membungkuk) sebelum kecelakaan, keinginan anak ini dan pasien ingin melanjutkan pendidikannya ke bangku kuliah. Anak ketiga 21 tahun, pendidikan terakhir SMA, tidak ada keinginan untuk melanjutkan pendidikannya ke bangku kuliah padahal harapan pasien ingin jika ini anaknya melanjutkan sekolahnya. Anak keempat 17 tahun, kelas 2 SMA, harapan pasien satu-satunya agar anaknya ini ingin melanjutkan sekolahnya ke jenjang yang lebih tinggi.

F. Riwayat Kehidupan Sekarang : Pasien tinggal di rumah yang berukuran 9 X 12 meter. pasien tinggal 1 rumah beranggotakan 4 orang yaitu dengan anak kandung 3 orang, anak dari suaminya dari istri kedua satu orang, suami, dan pasien sendiri. Namun suami jarang pulang ke rumah karena sering keluar kota untuk urusan pekerjaan. Keluarga pasien adalah keluarga kecil dengan ekonomi cukup. Dimana kehidupan keluarga pasien didapatkan dari penghasilan ayah sebagai polisi kehutanan dengan dan punya kebun kelapa dengan luas 3 hektar dan pasien (istri tinggal di rumah sebagai IRT untuk menugurus segala kebutuhan rumah tangga termasuk mengurus semua anak-anaknya. Pasien hidup di lingkungan yang mayoritas masyarakatnya mempunyai Mata pencaharian pokok sebagai wiraswasta kemudian pegawai negeri sipil, nelayan dan peternak. Tingkat pendidikan terbanyak pada masyarakat di kelurahan tersebut berada pada sekolah dasar kemudian SMP, SLTA, D3, S1. Mayoritas tingkat pendapatan di kelurahan tersebut adalah tingkat pendapatan rendah dan mayoritas penduduknya suku pendatang. G. Persepsi pasien tentang diri dan kehidupannya : Saat ini pasien merasa dirinya sakit dan ingin berobat supaya cepat sehat sehingga bisa bekerja lebih fokus dan bisa mengurus anak-anaknya dengan baik, serta berencana untuk menunaikan ibadah haji dan pasien juga berharap supaya kedepannya kehidupan keluarganya baik-baik saja dan jika ada masalah bisa dibicarakan dan diselesaikan secara baik-baik. Usaha untuk mencapai tersebut pasien selalu berusaha maksimal

II.

STATUS MENTAL : A. Deskripsi Umum : 1. Penampilan Umum : Wajah sesuai dengan umur, memakai kacamata hitam, kontak mata yang sayup, memakai bedak, lipstik, memakai jilbab orange, baju panjang kaos warna merah, celana kain panjang, sandal hills 2cm warna hitam campur putih, ekspresi wajah seperti ada yang di pendam, cemas, ada kesedihan yang mendalam, wajah sering menunduk dan diam, gaya berjalan lambat dan sedikit menunduk. 2. Kesadaran : Compos Mentis 3. Perilaku dan aktivitas psikomotor : depresi 4. Pembicaraan : relevan 5. Sikap terhadap pemeriksa : Kooperatif B. Keadaan Afektif (mood), perasaan, dan empati, perhatian : 1. 2. 3. 4. Mood : cemas Ekspresi Afektif : afek depresif Keserasian : serasi Empati : dapat dirabarasakan

C. Fungsi intelektual (kognitif) : 1. Taraf pendidikan, pengetahuan umum dan kecerdasan : sesuai 2. Daya Konsentrasi dan perhatian : baik 3. Orientasi (waktu, tempat, dan orang) : Baik 4. Daya ingat : Baik 5. Pikiran abstrak : baik 6. Bakat kreatif : Tidak ada 7. Kemampuan menolong diri sendiri : Ada D. Gangguan Persepsi : 1. Halusinasi : tidak ada 2. Ilusi : Tidak ada 3. Depersonalisasi : Tidak ada 4. Derealisasi : Tidak ada

E. Proses Berfikir : 1. Arus pikiran : a. Produktifitas : baik b. Kontinuitas : Baik c. Hendaya berbahasa : tidak ada 2. Isi pikiran : a. Preokupasi : Tidak ada b. Gangguan isi pikiran : Tidak ada F. Pengendalian Impuls : baik G. Daya Nilai : 1. Norma Sosial : Sadar dengan apa yang dia lakukan 2. Uji daya nilai : Baik 3. Penilaian realitas : Baik 4. Tilikan (insight) : Derajat 6: mengerti kenyataan objektif tentang suatu situasi disertai daya pendorong motivasi dan emosional untuk mengatasi situasi tersebut H. Taraf dapat dipercaya : dapat dipercaya

III. PEMERIKSAAN FISIK DAN NEUROLOGI A. Status Internus : T : 110/70 mmHg S : 36,6C KU : Normal Wajah simetris kiri=kanan Pemeriksaan Thoraks : Inspeksi : Simetris ki=ka Palpasi : Vokal fremitus ki=ka Perkusi : Sonor Auskultasi : BP = vesikuler BT = Wheezing:-/-, Ronkhi: -/Pemeriksaan abdomen : Inspeksi : Datar ikut gerak nafas Palpasi : Nyeri tekan epigastrium (-) Perkusi : Timpani N : 70x/menit P : 20x/menit

10

Auskultasi : Peristaltik (+ 7 x/m) B. Status Neurologis : GCS Pupil Refleks fisiologis Refleks patologis : E4 M6 V5 : Bulat dan isokor 2mm, RCL +/+, RCTL +/+ : (+) dalam batas normal : (-)

IV. IKTHISAR PENEMUAN BERMAKNA : Seorang perempuan 57 tahun masuk RSJ kendari dengan gejala utama perasaan tidak enak di dada yaitu jantungnya sering berdebardebar, dada terasa panas, kepala terasa berat, nafas cepat, yang muncul secara tiba-tiba tanpa diketahui penyebabnya. Sejak 2 tahun SMRSJ. Gejala seperti ini dirasakan oleh pasien semakin memberat dan baru sekitar 1 bulan yang lalu pasien sudah tidak bisa menahan gejala tersebut sehingga pasien berinisiatif untuk berobat ke dokter jiwa. Selain gejala tersebut pasien juga mengalami gejala takut dan khawatir tentang sejumlah peristiwa/hal dalam kehidupan pasien dan sukar mengendalikan rasa khawatir tersebut, ada perasaan ingin marah namun tidak bisa untuk melampiaskannya sehingga pasien mengalami kehilangan kegembiraan, pasien juga mengalami gejala susah tidur, dalam sehari semalam hanya bisa tidur 3 jam, mudah lelah, mudah marah, sukar konsentrasi dalam segala hal, pusing, sakit ulu hati, nafsu makan berkurang dan pasien juga merasa mengalami penurunan berat badan (sebelumnya BB: 64kg turun menjadi 59kg). penyakitnya muncul ada beberapa hal yang mendasarinya. Pertama pada tahun 2008 anak ke-2 pasien umur 24 tahun mengalami kecelakaan berkendara sehingga koma 2 bulan, setelah terbangun dari komanya anak tersebut mengalami gangguan post trauma kapitis yaitu bicara tidak jelas, tremor, sulit tidur. suami pasien yang merupakan polisi kehutanan sehingga sering keluar kota dalam 1 minggu kadang pulang ke rumah kadang juga tidak, jika

11

pulang ke rumah kadang bermalam, kadang juga tidak, kemudian berangkat lagi ke tempat kerjanya. Tahun 2003 suami pasien menikah sirih dengan perempuan lain tanpa sepengetahuan pasien, 2 tahun kemudian baru diketahui oleh pasien. Tahun 2008 Suami pasien menceraikan istri keduanya karena istri pertama (pasien) minta cerai dengannya jika tidak ingin menceraikan istri keduanya. V. EVALUASI MULTIAKSIAL : (Sesuai PPDGJ III) Aksis I Berdasarkan hasil autoanamnesis ditemukan adanya pola prilaku pasien yang secara klinis bermakna seperti perasaan tidak enak di dada yaitu jantungnya sering berdebar-debar, dada terasa panas, kepala terasa berat, nafas cepat, yang muncul secara tiba-tiba tanpa diketahui penyebabnya. takut dan khawatir tentang sejumlah peristiwa/hal dalam kehidupan pasien dan sukar mengendalikan rasa khawatir tersebut, susah tidur, dalam sehari semalam hanya bisa tidur 3 jam, mudah lelah, mudah marah, sukar konsentrasi dalam segala hal, pusing, sakit ulu hati, nafsu makan berkurang dan pasien juga merasa mengalami penurunan berat badan (sebelumnya BB: 64kg turun menjadi 59kg) dan mengalami hendaya dalam bidang sosial, pekerjaan, sehingga kasus ini digolongkan dalam Gangguan Jiwa. Tidak ada halusinasi dan waham sehingga kasus ini digolongkan dalam Gangguan non- psikotik. Tidak adanya hasil pemeriksaan laboratorium dan pemeriksaan penunjang lainnya serta hasil alloanamnesis dan autoanamnesis yang menguatkan berupa tidak adanya gangguan fungsi kognitif, daya ingat dan riwayat trauma kapitis sehingga digolongkan dalam Gangguan Non Organik. Adanya gejala rasa Ketegangan, rasa tak aman atau kekhawatiran yg timbul karena dirasakan akan terjadi sesuatu yg tidak menyenangkan, tetapi sumbernya sebagian besar tidak diketahui. Perasaan takut &

12

khawatir ttg sejumlah peristiwa / hal atau aktivitas dan Pasien sukar mengendalikan rasa khawatir tsb, konsentrasi dan perhatian berkurang. Sehingga digolongkan dalam gangguan Anxietas Kehilangan kegembiraan, mudah lelah, tidur terganggu disertai penurunan nafsu makan dan berat badan sehingga digolongkan dalam gangguan Depresi Berdasarkan hasil uraian di atas maka dapat disimpulkan bahwa pasien saat ini menderita Gangguan Campuran Anxietas dan Depresi (F41.2) DD : o Gangguan Anxietas Fobik o Gangguan anxietas menyeluruh Aksis II Berdasarkan uraian riwayat kehidupan pribadi yang dilakukan penelusuran pada pasien saat ini dapat dikatakan bahwa pasien ini memiliki Gangguan Kepribadian Campuran dan lainnya (F61). Aksis III Gastritis, Hipertensi, sinusitis Aksis IV Masalah dengan keluarga Masalah Lingkungan Sosial. Aksis V 80-71 : Gejala sementara dan dapat diatasi, disabilitas ringan dalam sosial, pekerjaan, sekolah, dll.

VI. DAFTAR PROBLEM : Organobiologik : Terdapat ketidakseimbangan neurotransmitter di otak, sehingga membutuhkan psikofarmaka (psikoterapi)

13

Psikologik

: Terdapat gangguan suasana perasaan yang

mengganggu keseharian, sehingga membutuhkan psikofarmaka dan psikoterapi Sosiologik : Ada hendaya dalam bidang social dan pekerjaan

sehingga membutuhkan sosioterapi

14

VIII. PROGNOSIS : Dubia et bonam A. Faktor pendukung : Ada dukungan keluarga Keteraturan minum obat

B. Faktor penghambat : Faktor pencetus Riwayat pendidikan Gejala berulang/Kekambuhan

IX. RENCANA TERAPI : A. Farmakoterapi Kalxetin 1-0-0 Zypraz 0-1/2-1 : :

B. Psikoterapi 1. Suportif Ventilasi Konseling

2. Cognitive Behavioral Therapy C. Sosioterapi : Social Skill Training

X. RENCANA PEMERIKSAAN PENUNJANG Fisik-biologis : darah rutin, kimia darah, foto toraks dan skull, Pemeriksaan Psikometri : MMPI-2

15

XI.

PEMBAHASAN / TINJAUAN PUSTAKA ANXIETAS = KECEMASAN DEFINISI : Ketegangan, rasa tak aman atau kekhawatiran yg timbul karena dirasakan akan terjadi sesuatu yg tidak menyenangkan, tetapi sumbernya sebagian besar tidak diketahui. Epidemiologi : Prevalensi : 50% 3% - 8% penderita GA juga mempunyai ggn mental lain. Ratio = Usia = : =2:1 20 tahun

Kebanyakan pasien GA pergi berobat pd dokter umum, internist, cardiologist, pulmonolog, gastro-entrologist oleh karena gejala somatiknya. Gejala : 1. Perasaan takut & khawatir ttg sejumlah peristiwa / hal atau aktivitas 2. Pasien sukar mengendalikan rasa khawatir tsb 3. Gejala pd point 1 disertai 3 atau lebih gejala berikut : a. Gelisah b. Mudah lelah c. Sukar konsentrasi d. e. f. mudah marah otot tegang tidur terganggu (sukar, terbangun2, tidur tak nyenyak) 4. Gejala-gejala somatik Manifestasi Perifer dari Anxietas Diarrhae Pusing, kepala ringan Hyperhidosis Hypertensi atau dingin Palpitasi Perut kembung, nausea Lambung terganggu Polyuria (miksi frekuen) Telapak tangan berkeringat

16

Mydriasis Gelisah Syncope Tachicardi Rasa kesemutan pada extremitas Tremor

Nafas pendek Otot tegang Mulut kering Sulit masuk tidur atau mempertahankan tidur

Episode depresi Ditandai oleh : A. Gejala utama 1. Afek deresif 2. Kehilangan minat dan kegembiraan 3. Berkurangnya energi menuju meningkatnya keadaan mudah lelah B. Gejala tambahan 1. Konsentrasi dan perhatian berkurang 2. Harga diri dan kepercayaan diri yang berkurang 3. Gagasan tentang rasa bersalah dan tidak berguna 4. Pandangan masa depan yang suram dan pesimistik 5. Gagasan atau perbuatan yang membahayakan diri atau bunuh diri 6. Tidur terganggu 7. Nafsu makan berkurang

Gangguan campuran Anxietas dan Depresi (F41.2) Pedoman Diagnostik Terdapat gejala-gejala anxietas maupun depresi, dimana masingmasing tidak menunjukkan rangkaian gejala yang cukup berat untuk menegakkan diagnosis tersendiri. Untuk anxietas, beberapa gejala otonomik harus ditemukan walaupun tidak terus menerus, disamping rasa cemas atau kekhawatiran berlebihan

17

Bila ditemukan anxietas berat disertai depresi yang lebih ringan, maka harus dipertimbangkan kategori gangguan anxietas lainnya atau gangguan anxietas fobik

Bila ditemukan sindrom depresi dan anxietas yang cukup berat untuk menegakkan masing-masing diagnosis, maka kedua diagnosis tersebut harus dikemukakan, dan diagnosis gangguan campuran tidak dapat digunakan. Jika karena sesuatu hal hanya dapat dikemukakan satu diagnosis maka gangguan depresif harus diutamakan

Bila gejala-gejala tersebut berkaitan erat dengan stres kehidupan yang jelas, maka harus digunakan kategori F43.2 gangguan penyesuaian.

Pedoman Diagnostik Gangguan Kepribadian Campuran Dengan gambaran beberapa gangguan pada F60.- tetapi tanpa suatu kumpulan gejala yang dominan yang memungkinkan suatu diagnosis yang lebih khas.

18

AUTOANAMNESIS ( 12/11/2013) DM : Assalamualakum Bu P : Waalaikummussalam DM : Perkenalkan bu, saya dokter muda yang bertugas di RS Jiwa ini, kalau boleh tau nama ibu siapa ? P : Nurhayati

DM : oh..Ibu Nurhayati, kalau boleh tau dengan siapa datang kesini berobat? P : sendirian

DM : kenapa tidak di antar oleh suami atau anak Ibu ? P : suami saya jarang tinggal di rumah, selalu keluar kota untuk urusan pekerjaan, kalau anak-anak jam segini sudah pada tidak ada di rumah dan saya memang yang berkeinginan sekali datang berobat kesini tanpa disuruh oleh suami atau anak DM P : oh.. ibu sendiri yang berkeinginan untuk datang berobat disini? : Ia. Karena saya sudah ke dokter saraf, penyakit dalam, jantung, tapi tidak ada perubahan, jadi saya ke mencoba ke dokter jiwa DM : ibu nurhayati. Ibu bisa menceritakan yang membuat ibu datang kesini? P : ia. Bisa..begini dok, dada saya terasa panas, jantung saya berdebar-debar, nafas saya cepat, kepalaku seperti mau pecah, telinga saya seperti ada keluar asap DM : sejak kapan ibu merasakan hal seperti itu ? P : sebenarnya sudah dua tahun lebih dok. Namun, baru satu bulan saya rasakan berat seperti ini DM : kalau boleh tau bu..awalnya, apa yang membuat ibu mengalami gejala seperti ini. Mungkin ibu bisa menceritakan ?? P : mungkin terlalu banyak yang saya pikirkan dok.

DM : mungkin ibu bisa menceritakan,apa yang ibu pikirkan sehingga membuat ibu seperti ini P : ada beberapa hal yang mendasarinya dok..awalnya pada tahun 2008 anak ke-2 saya mengalami kecelakaan ditabrak dengan mobil sedangkan anak saya memakai motor sehingga koma 2 bulan, setelah terbangun dari

19

komanya anak saya mengalami gangguan yaitu bicara tidak jelas, tremor, sulit tidur. Padahal harapan saya ingin anak saya seperti anak orang lain bisa melanjutkan pendidikannya ke bangku kuliah dan setelah kejadian tersebut jika saya mendengar suara kendaraan muncul rasa ketakutan dan rasa tidak enak di dada saya. DM : tadi ibu mengatakan ada beberapa hal yang mendasari timbulnya gejala pada ibu? P : oh iya.. suami saya dok. DM : kenapa dengan suami ibu? P : suami saya merupakan polisi kehutanan sehingga sering keluar kota dalam 1 minggu kadang pulang ke rumah kadang juga tidak, jika pulang ke rumah kadang bermalam, kadang juga tidak, kemudian berangkat lagi ke tempat kerjanya. Sehingga sering muncul rasa kekhawatiran dan ketakutan jangan sampai suami saya punya pacar atau istri simpanan disana. Tapi saya selalu menguatkan hati bahwa tidak mungkin suami saya punya perempuan di luar sana, dia kan cinta mati sama saya, saya pacaran dengan dia sejak saya duduk di bangku sekolah dasar. Tapi seiring berjalannya waktu, saya mendengar kabar dari orang-orang sekitar bahwa suami saya telah menikah dengan perempuan lain tanpa sepengetahuan saya. Awalnya saya tidak percaya dok, karena suami saya cinta mati sama saya. akhirnya saya telusuri kebenaran berita tersebut, dan ternyata benar bahwa suami saya telah menikah lagi dengan perempuan lain. DM : kalau boleh tau, bagaiman perasaan ibu sewaktu mengetahui kebenaran berita tersebut ? P : perasaan saya waktu itu, kesal, marah, sedih, stres bercampur jadi satu. Muncul rasa tidak enak di dada saya, kepala terasa berat, jantung saya berdebar-debar DM : apakah waktu itu, ibu ada perasaan putus asa atau perasaan ingin bunuh diri P : sempat terpikir dok. Tapi saya pikirkan anak-anak saya bagaimana ke depannya dan saya berfikir bahwa saya tau Tuhan tidak akan memberikan

20

cobaan kepada hambanya, melampaui batas kemampuannya dan saya yakin Insya Allah saya kuat untuk menjalaninya. DM P DM : Pernah tidak ibu mendengar bisikan atau melihat bayangan ? : tidak pernah dok.. : maaf bu, ibu pernah mencoba tuk merokok atau minum alkohol dan

semacamnya ? P DM ? P DM P DM P DM P : Tidak pernah dok :Ibu, berapa bersaudara ? : 8 orang dok : ibu anak keberapa dari 8 orang bersaudara ? : anak ke-6 dari 8 bersaudara: (, , , , , [],,) : pendidikan terakhir ibu apa ? : Pendidikan terakhir saya adalah tamatan SMP dan tidak melanjutkan lagi : tidak pernah dok : ibu pernah menderita seperti ini sebelumnya atau pernah di rawat di RSJ

ke jenjang yang lebih tinggi karena faktor`biaya dan faktor pertumbuhan yang mana saya lebih cepat tumbuh dan berkembang, serta mempunyai sifat yang lebih dewasa dari teman-temanku, sehingga muncul rasa malu dengan teman-temanku dan saya memilih untuk menikah pada umur 15 tahun dengan pacarnya sendiri dari sejak SD. DM P : Bagaimana persepsi ibu tentang diri dan kehidupan ibu sekarang ? : Saat ini saya merasa diri saya sakit dan ingin berobat supaya cepat sehat

sehingga bisa bekerja lebih fokus dan bisa mengurus anak-anak saya dengan baik, serta saya berencana untuk menunaikan ibadah haji dan saya juga berharap supaya kedepannya kehidupan keluarga saya baik-baik saja dan jika ada masalah bisa dibicarakan dan diselesaikan secara baik-baik. DM : ok.. terima kasih atas kesediaannya ibu untuk diwawancarai tentang

pribadi ibu P dokter : O...tidak apa-apa dok. Saya juga mengucapkan terima kasih kepada

21

22

You might also like