You are on page 1of 2

Manifestasi klinis virus dengue dapat bersifat asimtomatik, atau dapat berupa demam yang tidak jelas, demam

dengue,demam berdarah dengan dengue kebocoran plasma yang mengakibatkan syok atau sindroma syok dengue (SSD). Virus dengue mempunyai 4 serotip: Den 1, 2 ,3 dan 4. Masa inkubasi dalam tubuh manusia sekitar 4-6 hari (rentang 3 -14 hari0 timbul gejala predromal yang tidak khas seperti: nyeri kepala, nyeri tulang nelakang dan perasaan lelah. Demam dengue (DD) merupakan penyakit demam akut selama 2-7 ahri. Ditandai dengan dua atau lebih manifestasi klinis sebagai berikut: Nyeri kepala Nyeri retro orbital Mialgia/ arthralgia Ruam kulit Manifestasi perdarahan (petekie atau uji bending +) Leucopenia Dan pemeriksaan serologi dengue positif, atau ditemukan psien DD/DBD yang sudah dikonfirmasi pada lokasi dan waktu yang sama.

Demam berdarah dengue (DBD) Berdasarkan kriteria WHO 1997 diagnosis DBD ditegakkan bila semua hal dibawah ini dipenuhi: 1. 2. Demam atau riwayat demam akut, antara 2-7 hari, biasanya bifasik Terdapat minimal satu dari manifestasi perdarahan berikut: Uji bending positif Petekie, ekimosis, atau purpura Perdarahan mukosa (tersering epistaksis atau perdarahan gusi) atau perdarahan dari tempat lain) 3. Trombositopenia (jumlah trombosit <100.000/l) 4. Terdapat minimal satu tanda-tanda plasma leakage (kebocoran plasma) sebagai berikut: - Peningkatan hematokrit >20% dibandingkan standar sesuai dengan umur dan jenis kelamin - Penurunan hemtokrit >20% setelah mendapat terapi cairan, dibandingkan nilai hematokrit sebelumnya. - Tanda kebocoran plasma seperti: efusi pleura, asites, hipoproteinemia, atu hiponatremia

Dari keterangan diatas terlihat bahwa perbedaan utama antara DD dan DBD adalah pada DBD ditemukan adanya kebocoran plasma. Untuk diagnosis banding adalah: Demam tifoid Campak Influenza Chikungunya Leptospirosis Malaria

Perjalanan penyakit sulit diramalkan. Pada umumnya pasien mengalami fase demam selama 2-7 hari yan g diikuti dengan fase kritis selama 2-3 hari. Pada waktu fase ini pasien sudah tidak demam. Akan tetapi mempunyai resiko untuk menjadi DBD/DD yang dapat berakibat fatal jika tidak mendapat pengobatan yang tepat Pemeriksaan penunjang a. Pemeriksaan laboratorium Pemeriksaan darah rutin dilakuka untuk menapis pasien tersangka demam dengur adalah pemeriksaan kadar Hb, hematokrit, jumlah trombosit dan hapusan darah tepi utnuk melihat adanya limfositosis relative disertai gambaran limfosit plasma biru Diagnosis pasti didapatkan dari hasil isolasi virus dengue (cell culture) atuapun deteksi antigen virus RNA dengue teknik RT-PCR b. Pemeriksaan radiologis Pada foto didapatkan efusi pleura, terutama pada hemitoraks kanan tetapi apbila terjadi perembesan plasma hebat, efusi pleura dapat dijumpai pada kedua hemitoraks. Pemeriksaan foto rontgen dada sebalinya dalam posisi lateral dekubitus kanan. Asites dan efusi pleura dapat juga dideteksi dengan USG tatalaksana

You might also like