Professional Documents
Culture Documents
Oleh:
Kelompok 11
Azhar Syafiq Putra
Muhammad Syarif
Tino Ferinando GS
Tengku Imam Buchari
(1207113647)
(1207113628)
(1207113618)
(1207121205)
LABORATORIUM PENGUKURAN
PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN S1
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS RIAU
2013
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan
Praktikum Metrologi Industri Penggunaan Profile Projector ini dengan sebaikbaiknya dan tepat pada waktunya.
Ucapan terima kasih tidak lupa penulis ucapkan kepada dosen pembimbing
mata kuliah dan asisten yang telah membimbing penulis dalam masa praktikum
dan sampai dalam penyelesaian laporan ini.
Penulis menyadari dalam pembuatan laporan praktikum ini masih banyak
terdapat kesalahan dan kekurangan, hal ini karena keterbatasan ilmu pengetahuan
penulis, oleh karena itu kritik dan saran sangat penulis harapkan demi
kesempurnaan laporan ini dimasa yang akan datang.
Akhir kata penulis ucapkan semoga laporan ini berguna bagi kita semua
khususnya bagi penulis sendiri.
Pekanbaru,
Desember 2013
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ............................................................................................. i
DAFTAR ISI ........................................................................................................... ii
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................. iii
DAFTAR TABEL .................................................................................................. iv
BAB I PENDAHULUAN
1.1
1.2
1.3
Alat-Alat ................................................................................................... 2
1.4
Benda Ukur............................................................................................... 3
1.5
Pengertian ................................................................................................. 5
2.2
2.3
3.2
3.3
3.3.1
3.3.2
3.3.3
3.3.4
3.3.5
3.3.6
3.4
Kesimpulan ............................................................................................. 24
5.2
Saran ....................................................................................................... 24
DAFTAR PUSTAKA
ii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. 1 Profile Projector ................................................................................ 2
Gambar 1. 2 Lensa Perbesaran 10 x ...................................................................... 2
Gambar 1. 3 Lensa Perbesaran 25 x ...................................................................... 2
Gambar 1. 4 Lensa Perbesaran 50 x ...................................................................... 3
Gambar 1. 5 Jangka Sorong................................................................................... 3
Gambar 1. 6 Bidak Catur ....................................................................................... 3
Gambar 2. 1 Prinsip Kerja Profile Projector.......................................................... 6
Gambar 2. 2 Lampu ............................................................................................... 7
Gambar 2. 3 Proyektor .......................................................................................... 7
Gambar 2. 4 layar .................................................................................................. 8
Gambar 2. 5 Eretan X ............................................................................................ 8
Gambar 2. 6 Eretaan Y .......................................................................................... 8
Gambar 2. 7 Meja .................................................................................................. 9
Gambar 2. 8 Alat Ukur Sudut ................................................................................ 9
Gambar 2. 9 Alat Ukur Vertikal ............................................................................ 9
Gambar 2. 10 Alat Ukur Horizontal ...................................................................... 9
Gambar 2. 11 Switch (A) Angel Vernier (B) Lampu Utama (C) Lampu Sorot . 10
Gambar 2. 12 Alat Bantu ..................................................................................... 10
Gambar 3. 1 Bidak Catur ..................................................................................... 11
iii
DAFTAR TABEL
Tabel 3. 1 Hasil Pengukuran Lensa 10x, 25x, 50x, dan Jangka Sorong .............. 12
Tabel 3. 2 Persen Error Perbesaran 10x, 25x, 50x, dan Jangka Sorong ............... 21
iv
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Untuk memahami suatu mata kuliah tertentu, ada kalanya tidak cukup
hanya dengan mempelajari
suatu
kegiatan berupa praktek atau lebih dikenal dengan praktikum. Praktikum ini
sebagai penunjang mata kuliah Metrologi Industri dan Metrologi dan
Kontrol Kualitas.
Metrologi pengukuran sangat dibutuhkan dalam dunia industri, guna
mendapatkan dimensi yang baik dari komponen yang akan dibuat. Berbagai
jenis komponen yang dihasilkan oleh alat perkakas sangat beragam, dari
jenis material, bentuk profil, serta ukuran. Pada komponen dengan ukuran
kecil akan sulit mendapatkan dimensinya. Maka dibutuhkan alat ukur yang
mampu mengukur benda dengan dimensi kecil.
Dalam proses pengukuran, profile projector sangat membantu
pengukuran secara lebih detail dengan koordinatnya. Dalam hal ini akan
dibahas secara detail mengenai profile projector sesuai dengan hasil
pengukuran pada praktikum.
Profil proyektor memiliki prinsip kerja optik yang berguna untuk
melakukan pantulan cahaya ini akan tampak besar pada layar, dengan
demikian apabila ada benda yang menghalangi cahaya maka sebahagian
cahaya akan tidak tampak pada layar buram. Dan itu adalah bayangan dari
benda tersebut. Bayangan yang besar tersebut dapat dengan mudah diukur
dengan perandingan yang sesuai dengan benda aslinya.
1.2
Tujuan Praktikum
Adapun tujuan dilakukannya praktikum ini adalah sebagai berikut:
a.
b.
1.3
Alat-Alat
1. Profile Projector
2. Lensa perbesaran 10 x
3. Lensa Perbesaran 25 x
4. Lensa Perbesaran 50 x
5. Jangka Sorong
1.4
Benda Ukur
Benda ukur yang digunakan pada praktukum profile projector adalah Bidak
Catur
1.5
Prosedur Praktikum
1. Pasang benda kerja pada pemegang benda kerja di depan lamp house
assembly pada, kencangkan hingga tidak goyang.
2. Nyalakan profile projector dengan menyalakan 3 switch yang ada
padanya, yaitu switch angle vernier, switch lampu utama dan switch
lampu sorot flexible.
3. Atur posisi benda ukur sehingga berada di tengah proyeksi dengan cara
mengeset X axis fine motion assembly dan Y axis fine motion assembly
4. Pasang lensa 25x.
5. Atur focus lensa sehingga bayangan benda kerja kelihatan jelas pada
layar (screen) dengan mengatur Lens focus assembly.
6. Nyalakan vernier caliper arah sumbu X dan Y.
7. Reset vernier caliper arah sumbu X dan Y serta angle caliper sehingga
display-nya menunjukkan angka 0.00
8. Lakukan 'pengukuran dengan cara menggerakkan benda kerja pada arah
sumbu X dan atau Y.
9. Pengukuran sudut dilakukan dengan menyetel sudut screen dan
menyesuaikannya dengan bentuk sudut benda ukur.
10. . Catat hasil pembacaan ketiga caliper.
11. Lakukan hal yang sama untuk lensa perbesaran 50 x dan 100 x dan
bandingkan.
BAB II
TEORI DASAR
2.1
Pengertian
Profile projector (optical comparator / shadowgraph) adalah perangkat
pengukuran optical yang memeperbesar permukaan objek benda kerja dan
diproyeksikan dalam skala linear (sircular). Profile projector memperbesar
profil benda kerja ke dalam sebuah layar menggunakan tipe pencahayaan
diascopic illumination, dimana dimensi benda ukur dapat diukur langsung
dari layar atau dibandingkan dengan referensi standar perbesaran.
Agar akurat, saat melakukan pengukuran jangan mengubah posisi sudut
pandang (perspektif) objek ukur. Layar yang ada pada profile projector
mampu diputar sejauh 360o untuk menyesuaikan dengan tepi objek yang
tampil pada layar (screen). Pengukuran dan perhitungan dilakukan melalui
titik-titik posisi yang ditampilkan melalui sebuah perangkat digital (data
processor). Episcopic lighting digunakan untuk mengukur fitur seperti
bores, bosses, pockets, pads dan sebagainya. Komputerisasi dapat
ditambahkan pada profile projector. Sistem untuk determinasi, mengurangi
human error yang mungkin dapat terjadi.
2.2
Prinsip Kerja
Profil proyektor memiliki prinsip kerja pengubah opto-mekanik
(gabungan sistem optik dan sistem mekanik). Sistem mekanik pada profil
proyektor terdapat pada meja ukur. Gerakan dari X axis fine motion
assembly bergerak meja searah sumbu X (horizontal), dan gerakan Y axis
fine motion assembly menggerakkan meja searah sumbu Y (vertikal).
Sementara itu, cermin berfungsi sebagai pemantul berkas cahaya pada
sistem pengubah optik. Pengubah optik dapat merupakan sistem pembentuk
bayangan yang berupa garis yang diproyeksikan pada layar kaca buram
yang memiliki garis pada mana tercantum skala (atau dibalik bayangan
skala diproyeksikan pada layar kaca buram yang mana memiliki garis
indeks).
Sistem optik yang terdapat pada profil proyektor terdapat pada lampu
yang memberi bayangan pada kaca buram. Cara kerja optik pada profil
proyektor ialah berkas cahaya dari lampu diarahkan oleh kondensor menuju
objek yang diletakkan diantara kondensor dan proyektor. Karena benda ukur
tidak tembus cahaya, jadi hanya sebagian berkas cahaya yang diteruskan
dan diproyeksikan kelayar buram. Sehingga bayangan benda ukur yang
gelap dengan latar belakang yang terang.
2.3
Gambar 2. 2 Lampu
2. Proyektor (Projector)
Proyektor digunakan untuk memproyeksikan cahaya ke cermin yang
akan diteruskan ke layar (screen). Proyektor memiliki perbesaran yang
beragam, yaitu 10 x, 25 x, 50x, dan 100 x.
Gambar 2. 3 Proyektor
3. Layar (Screen)
Layar adalah penerima cahaya yang telah diproyeksikan oleh proyektor.
Pada layar terdapat garis silang untuk memposisikan bayangan benda
ukur. Piringan layar dapat diputar 360o untuk dapat membaca sudut
bayangan.
Gambar 2. 4 layar
Gambar 2. 5 Eretan X
Gambar 2. 6 Eretaan Y
Gambar 2. 7 Meja
5. Alat Ukur
Pada profil proyektor digunakan tiga alat ukur yang berjenis vernier
digital untuk membaca panjang, lebar, tinggi, dan sudut. Ketiga alat
ukur ini dapat dilihat pada gambar di bawah ini :
6. Switch
Pada profil proyektor terdapat tiga tombolswitch, yaitu : switch lampu
utama, switch angle vernier, dan switch lampu sorot fleksibel. Yang
dapat dilihat pada gambar dibawah ini :
7. Alat Bantu
Apabila pengukuran memiliki dimensi yang sangat kecil maka benda
ukur akan di klem yang berupa cermin dengan klem pada sisinya.
10
BAB III
DATA PENGAMATAN
3.1
11
3.2
Data Pengamatan 2
Tabel 3. 1 Hasil Pengukuran Lensa 10x, 25x, 50x, dan Jangka Sorong
Lensa
Lensa
Lensa
Perbesaran Perbesaran Perbesaran
10 X (mm) 25 X (mm) 50 X (mm)
JS
(Jangka
Sorong)
(mm)
No
Titik
6,83
6,72
6,82
6,87
2,87
2,95
3,04
2,94
7,62
7,64
7,63
7,82
5,95
6,01
6,00
5,97
14,62
14,52
14,65
14,61
6,82
6,69
6,78
6,98
13,63
13,71
13,65
13,82
7,44
7,77
7,69
7,74
6,12
10
10
6,11
32,22
o
o
6,23
32,42
33,47
6,34
33,43
31,54
11
11
31,48
12
12
1,81
1,81
1,82
1,91
13
13
13,80
13,72
13,65
13,82
14
14
0,77
0,82
0,79
2,88
15
15
35,19 o
35,45 o
36,55 o
16
16
12,81
12,79
12,81
12,85
17
17
3,32
3,37
3,40
3,56
18
18
14,74
14,66
14,82
14,8
19
19
5,02
4,99
5,03
20
20
15,66
15,75
15,76
15,8
21
21
1,91
1,86
2,01
1,95
22
22
16,68
16,76
16,82
16,85
23
23
7,91
7,94
7,99
7,97
24
24
17,72
17,79
17,85
17,83
25
25
1,98
1,87
1,94
1,95
26
26
20,74
20,61
20,83
20,87
27
27
2,52
2,80
2,72
2,62
28
28
20,86
20,70
20,86
20,87
12
3.3
Pengolahan Data
3.3.1 Lensa Perbesaran 10x vs 25x
% error =
1. % error =
= 1,64 %
2. % error =
= 2,71 %
3. % error =
= 0,26 %
4. % error =
=1%
5. % error =
= 0,69 %
6. % error =
= 1,94 %
7. % error =
= 0,58 %
8. % error =
= 4,25 %
9. % error =
= 0,16 %
10. % error =
= 0,62 %
11. % error =
= 5,95 %
12. % error =
=0%
13. % error =
= 0,58 %
14. % error =
= 6,10 %
15. % error =
= 0,73 %
16. % error =
= 0,16 %
17. % error =
= 1,48 %
18. % error =
= 0,55 %
19. % error =
= 0,60 %
20. % error =
= 0,57 %
21. % error =
= 2,69 %
13
22. % error =
= 0,48 %
23. % error =
= 0,38 %
24. % error =
= 0,39 %
25. % error =
= 5,88 %
26. % error =
= 0,63 %
27. % error =
= 10 %
28. % error =
= 0,77 %
= 1,47 %
2. % error =
= 2,96 %
3. % error =
= 0,13%
4. % error =
= 0,17 %
5. % error =
= 0,89 %
6. % error =
= 1,33 %
7. % error =
= 0,44 %
8. % error =
= 1,04 %
9. % error =
= 1,93 %
10. % error =
= 3,02 %
11. % error =
= 6,12%
12. % error =
= 0,55 %
13. % error =
= 0,51 %
14. % error =
= 3,80 %
14
15. % error =
= 3,01 %
16. % error =
= 0,16 %
17. % error =
= 0,88 %
18. % error =
= 1,08 %
19. % error =
= 0,80 %
20. % error =
= 0,06 %
21. % error =
= 7,46 %
22. % error =
= 0,36 %
23. % error =
= 0,63 %
24. % error =
= 0,34 %
25. % error =
= 3,61 %
26. % error =
= 1,06 %
27. % error =
= 2,94 %
28. % error =
= 0,77 %
= 0,15 %
2. % error =
= 5,59 %
3. % error =
= 0,13 %
4. % error =
5. % error =
6. % error =
7. % error =
= 0,83 %
= 0,20 %
= 0,59 %
= 0,15 %
15
8. % error =
= 3,25 %
9. % error =
= 1,77 %
10. % error =
= 3,62 %
11. % error =
= 0,19 %
12. % error =
13. % error =
14. % error =
15. % error =
= 0,55 %
= 1,10 %
= 2,53 %
= 3,72 %
16. % error =
=0%
17. % error =
= 2,35 %
18. % error =
19. % error =
20. % error =
21. % error =
22. % error =
23. % error =
24. % error =
25. % error =
26. % error =
= 0,54 %
= 0,20 %
= 0,63 %
= 4,98 %
= 0,83 %
=1%
= 0,73 %
= 2,06 %
= 0,43 %
27. % error =
= 7,35 %
28. % error =
=0%
16
= 0,59 %
2. % error =
= 2,44 %
3. % error =
= 2,62 %
4. % error =
= 0,34 %
5. % error =
6. % error =
7. % error =
= 0,07 %
= 2,35 %
= 1,39 %
8. % error =
= 4,03 %
9. % error =
= 3,59 %
= 5,52 %
13. % error =
= 0,14 %
14. % error =
= 274,03 %
= 0,31 %
= 7,23 %
= 0,41 %
= 0,40 %
= 0,89 %
= 2,09 %
= 1,02 %
17
23. % error =
24. % error =
25. % error =
26. % error =
27. % error =
28. % error =
= 0,76 %
= 0,62 %
= 1,52 %
= 0,63 %
= 3,97 %
= 0,05 %
error =
= 2,23 %
2. % error =
= 0,34 %
3. % error =
= 2,36 %
4. % error =
= 0,67 %
5. % error =
6. % error =
7. % error =
= 0,62 %
= 4,33 %
= 0,80 %
8. % error =
= 0,39 %
9. % error =
= 3,76 %
= 5,52 %
13. % error =
= 0,73 %
14. % error =
= 251, 22 %
= 0,47 %
18
17. % error =
18. % error =
19. % error =
20. % error =
21. % error =
22. % error =
23. % error =
24. % error =
25. % error =
26. % error =
27. % error =
28. % error =
= 5,64 %
= 0,95 %
= 0,20 %
= 0,32 %
= 4,84 %
= 0,54 %
= 0,38 %
= 0,22 %
= 4,28 %
= 1,26 %
= 6,43 %
= 0,82 %
= 0,73 %
2. % error =
= 3,29 %
3. % error =
= 2,49 %
4. % error =
5. % error =
6. % error =
7. % error =
= 0,50 %
= 0,27 %
= 2,95 %
= 1,25 %
8. % error =
= 0,65 %
9. % error =
= 1,77 %
19
= 4,95 %
= 1,25 %
= 264,5 %
= 0,31 %
= 4,71 %
= 0,13 %
= 0,60 %
= 0,25 %
= 2,99 %
= 0,18 %
= 0,25 %
= 0,11 %
= 0,52 %
= 0,19 %
= 3,68 %
= 0,05 %
20
3.4
No
Titik
% error
10X vs
25X
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
1,64
2,71
0,26
1,00
0,69
1,94
0,58
4,25
0,16
0,62
5,95
0,00
0,58
6,10
0,73
0,16
1,48
0,55
0,60
0,57
2,69
0,48
0,38
0,39
5,88
0,63
10,00
0,77
%
error
25X vs
50X
1,47
2,96
0,13
0,17
0,89
1,33
0,44
1,04
1,93
3,02
6,12
0,55
0,51
3,80
3,01
0,16
0,88
1,08
0,80
0,06
7,46
0,36
0,63
0,34
3,61
1,06
2,94
0,77
% error
10X vs
50X
0,15
5,59
0,13
0,83
0,20
0,59
0,15
3,25
1,77
3,62
0,19
0,55
1,10
2,53
3,72
0,00
2,35
0,54
0,20
0,63
4,98
0,83
1,00
0,73
2,06
0,43
7,35
0,00
%
error
JS vs
10X
0,59
2,44
2,62
0,34
0,07
2,35
1,39
4,03
3,59
5,52
0,14
274,03
0,31
7,23
0,41
0,40
0,89
2,09
1,02
0,76
0,62
1,52
0,63
3,97
0,05
%
error
JS vs
25X
2,23
0,34
2,36
0,67
0,62
4,33
0,80
0,39
3,76
5,52
0,73
251,22
0,47
5,64
0,95
0,20
0,32
4,84
0,54
0,38
0,22
4,28
1,26
6,43
0,82
%
error
JS vs
50X
0,73
3,29
2,49
0,50
0,27
2,95
1,25
0,65
1,77
4,95
1,25
264,56
0,31
4,71
0,13
0,60
0,25
2,99
0,18
0,25
0,11
0,52
0,19
3,68
0,05
21
BAB IV
ANALISA DATA
22
lensa dengan perbesaran 25x, dan 264.56 untuk mistar ingsut terhadap lensa
dengan perbesaran 50x. Persentase error ini sangat tinggi, hal ini disebakan karena
data tinggi pada bidak catur titik 14 ini merupakan bagian yang dimensinya kecil
sehingga sulit untuk diukur mengggunakan mistar ingsut. Jadi untuk benda ukur
yang berdimensi kecil sebaiknya menggunakan profile projector sehingga hasil
yang diperoleh lebih akurat.
Untuk data sudut tidak dapat diukur menggunakan mistar ingsut sehingga
persentase errornya tidak dapat dihitung.
23
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1
Kesimpulan
Berdasarkan hasil praktikum yang telah dilakukan, maka dapat
disimpulkan bahwa:
1.
2.
5.2
Saran
1. Sebelum melakukan praktikum sebaiknya praktikan menguasai teori
terlebih dahulu agar memudahkan proses praktikum.
2. Pada saat melakukan pengukuran pastikan bahwa titik dantum yang
ditentukan benar-benar pada ujung tinggi atau panjang suatu benda ukur.
3. Sebelum mengukur atau menggerakkan eretan pastikan mereset vernier
caliper pada sumbu X dan sumbu Y.
4. Untuk pengukuran yang dilakukan dengan jangka sorong digital
usahakan melakukan pengukuran sebaik mungkin, karena hal ini dapat
mengakibatkan persentase error yang besar pada pengukuran benda ukur
berdimensi kecil.
24
DAFTAR PUSTAKA
http://www.scribd.com/profile-projector
November 2013 pada pukul 01:45 WIB).
(diakses
pada
tanggal
29