You are on page 1of 9

Presentation Sejarah

Disusun Oleh Kelompok V

Endar Sri Rahayu Fazrina Khasanah Muhammad Syarif Muhammmad Zuhdi


Kelas XI IPA 3 MAN 2 Model Pekanbaru

Konferensi Meja Bundar (KMB) atau Ronde Tafel Conferentie atau Round Table Conference

Latar Belakang terbentuknya KMB


Setelah konferensi Inter-Indonesia berhasil dengan baik, pehatian Indonesia diarahkan untuk melakukan diplomasi dengan Belanda dalam Konferensi Meja Bundar. Sebelum KMB diadakan pada tanggal 1 agustus 1949 telah terjadi kesepakatan gencatan senjata antara RI, BFO dan Belanda yang merupakan sebuah kebiasaan internasional yang harus diciptakan sebelum menuju ke meja perundingan.

Pelaksanaan Konferensi
KMB dilaksanakan di Den Haag, Belanda pada tanggal 23 agustus 2 November 1949. Konferensi ini dipimpin oleh Perdana Menteri Belanda Dr. Wiliem Dress. KMB juga dihadiri oleh beberapa delegasi-delegasi yaitu : Delegasi dari RI, dipimpin oleh Moh. Hatta. Delegasi dari BFO, dipimpin oleh Sultan Hamid II. Delegasi dari Belanda, dipimpin oleh JH.Van Maarseven. Delegasi dari UNCI Merle Cochran. Bertindak sebagai badan Pengawas.

Hasil KMB
Belanda mengakui RIS pada akhir Desember 1949 Status Irian Barat akan ditunda satu tahun setelah pengakuan kedaulatan Dibentuk Uni Indonesia-Belanda berdasarkan kerja sama sekarela dan sederajat RIS harus membayar utang Belanda sejak tahun 1942 Pasukan Belanda akan dipulangkan, KNIL akan dibubarkan dan bekas anggota KNIL diizinkan masuk menjadi anggota Angkatan Perang RIS atau APRIS

Penyerahan Kedaulatan

Pengakuan kedaulatan Indonesia oleh Belanda terjadi pada tanggal 27 Desember 1949 Tempat-tempat upacara kedaulatan : 1. Amsterdam, penyerahan kedaulatan diwakili oleh Moh. Hatta sebagai perdana menteri RIS. 2. Jakarta, pengakuan kedaulatan ditandatangani oleh Sri Sultan Hamengkubuwono IX, dan wakil tinggi mahkota belanda A.H.J.Lovink. 3. Upacara penyerahan kedaulatan dari RI kepada RIS yang diterima oleh A.Monomutu (Menteri Penerangan RIS)

Konflik Internal Dalam Pemerintahan Indonesia Dari Proklamasi Hingga Pengakuan Kedaulatan

1.Terjadinya

Krisis Politik & Pemerintahan Pasca

Pemerintahan Kabinet Syahrir I


Pada kabinet ini terjadi persaingan antara pemerintah dengan pihak oposisi yaitu Persatuan Perjuangan (PP) yang dipimpin oleh Tan Malaka.

Pemerintahan Kabinet Syahrir II


Program utama kabinet ini adalah meneruskan politik diplomasi yang sebelumnya telah dilakukan dengan pihak Belanda. Pada tanggal 17 Maret 1946 pemerintah RI menangkap beberapa tokoh PP >> (Tan Malaka, Sukarni, Abikusno, Chairul Saleh, Moh Yamin & Wondoamiseno) dan PP dibubarkan tanggal 4 Juni 1946.

Pemerintahan Kabinet Syahrir III


Hasil kerja panitia kabinet Syahrir III yaitu Kesepakatan Linggarjati. Tetapi perjanjian itu ditandatangani dalam tubuh RI. Kabinet ini jatuh akibat perbedaan pendapat dalam partai sosialis.

2.Terjadinya

Krisis Politik & Pemerintahan Pasca Persetujuan Renville Krisis Politik Masa Pemerintahan PM Amir syarifuddin

Pemberontakan PKI Madiun 1948 Setelah Amir Syarifuddin mengundurkan diri Presiden Soekarno mengangakat Hatta sebagai PM. Hatta menolak ikut sertanya

You might also like