You are on page 1of 34

A.

Pendahuluan Anemia secara fungsional didefinisikan sebagai penurunan jumlah massa eritrosit (red cell mass) sehingga tidak dapat memenuhi fungsinya untuk membawa oksigen dalam jumlah yang cukup ke jaringan perifer yang disebut penurunan oxygen carrying capacity. Secara praktis anemia ditunjukkan oleh penurunan kadar hemoglobin, hematokrit, atau hitung eritrosit. Anemia bukanlah suatu kesatuan penyakit tersendiri (disease entity), tapi merupakan gejala berbagai macam penyakit dasar (underlying disease). Oleh karena itu, dalam diagnosis anemia tidak cukup hanya sampai label anemia tapi harus ditetapkan penyakit dasar penyebab anemia tersebut.

B. Klasifikasi Anemia Anemia dapat di klasifikasikan dalam berbagai cara, yaitu: defek produksi sel darah merah (anemia ipoproliferatif) atau oleh destruksi sel darah merah (anemia emolitik). !. Anemia ipoproliferatif "ada anemia hipoproliferatif, sel darah merah biasanya bertahan dalam jangka waktu yang normal, namun sumsum tulang tidak mampu mengahasilkan jumlah sel yang adekuat# jadi jumlah retikulositnya menurun. ben$ene) atau karena kekurangan hemopoetin. a. Anemia Aplastik Anemia aplastik biasanya disebabkan oleh penurunan prekusor dalam sumsum tulang dan penggantian sumsum tulang dengan lemak. Anemia aplastik dapat konginetal, idiopatik (penyebabnya tidak diketahui), atau sekunder akibat penyebab%penyebab industry atau &irus. "enyebab%penyebab sekunder anemia aplastik (sementara atau permanen) meliputi berikut ini: 'upus eritematosus sistemik yang berbasis autoimun Agen antineoplatik atau sitotoksik (erapi radiasi al ini mungkin di sebabkan oleh kerusakan sumsum tulang akibat obat atau bahan kimia (mis: chloramphenicol,

Antibiotic tertentu )erbagai obat seperti antikon&ulsan, obat%obatab tiroid, senyawa emas, dan fenilbuta$one.

*at%$at kimia seperti ben$ene, pelarut organic dan insektisida. "enyakit%penyakit &irus seperti mononukleosit infeksiosa, dan aplastik setelah hepatitis &irus terutama berat dan cenderung fatal Manifestasi klinik. (anda dan gejala anemia aplastik biasanya khas yaitu +,# anemia

bertahap. (anda anemia: kelemahan, pucat, sesak napas pada saat latihan dan manifestasi anemia lainnya. (anda trombositopeni: ekimosis dan petekie, epistaksis, perdarahan saluran cerna, perdarahan saluran kemih dan kelamin, perdarahan system saraf pusat. "emeriksaan hitungan darah biasanya menunjukan pansitopeni (kekurangan semua jenis sel%sel darah). Secara morfologis, S-. terlihat normositik dan normokromik. biasanya tidak tampak. b. Anemia pada "enyakit 0injal -erajat anemia yang terjadi pada pasien dengan penyakit ginjal tahap akhir sangat ber&ariasi, tetapi secara umum terjadi pada pasien dengan nitrogen urea darah ()12) yang lebih dari !3 mg4dl. ematokrit biasanya turun sampai antara 536%736, meskipun pada beberapa kasus jarang mencapai dibawah !86. Sel darah merah tampak normal pada apusan darah tepi. Anemia ini disebabkan oleh menurunnya ketahanan hidup sel darah merah maupun difisiensi eritropoetin. "asien yang menjalani hemodialisis jangka panjang akan kehilangan darah kedalam dialiser (ginjal artifisial) sehingga dapat mengalami defisiensi besi. -efisiensi asam folat terjadi karena &itamin dapat terbuang kedalam dialisat. c. Anemia pada "enyakit 9ronis )erbagai penyakit inflamasi kronis yang berhubungan dengan anemia jenis normositik normokromik (sel darah merah dengan ukuran dan warna yang normal). 9elainan ini meliputi artristis rematoid, abses paru, osteomilitis, tuberkolosis dan berbagai keganasan. 9ebanyakan pasien tidak menunjukan gejala dan tidak memerlukan penanganan untuk anemianya. -engan keberhasilan 5 epatosplenomegali / limfoadenopati

penanganan yang mendasarinya. "asien dengan sumsum tulang. d. Anemia -efisiensi )esi

+,%positif yang mendapatt

$ido&udin (:etro&ir) mempunyai resiko tinggi mengalami anemia akibat supresi

Anemia defisiensi besi adalah keadaan dimana kandungan besi tubuh total turun dibawah tingkat normal. .erupakan jenis anemia paling sering diantara semua kelompok umur. -efisiensi besi paling sering memberikan gambaran darah yang mikrositik, hipokromik. Sepanjang tubuh manusia tidak memiliki metode aktif untuk eksresi besi, kandungan besi sebagian besar dikontrol oleh absorbsinya.karenannya kemampuan untuk mengabsorbsi besi terbatas dan cenderung peningkatan hilangnya besi, akibat perdarahan, yang akan mengakibatkan gangguan keseimbangan besi dan terjadi defisiensi besi. Absorbs besi terjadi di duodenum dan jejunum proksimal. Secara umum, yang mempengaruhi kecepatan adsorbs adalah total simpanan besi tubuh dan kecepatan eritropoiesis. -alam keadaan normal, paling sedikit ;36 dari kandungan besi tubuh berada didalam hemoglobin. Sekitar 736 disimpan dalam system retikulo%endotelial, terutama pada sumsum tulang, sebagai feritin dan hemosiderin. -i dalam upaya mempertahankan keseimbangan besi, harus cukup besi yang diabsorpsi, untuk mengganti besi yang terbuang melalui traktus urinarius dan gastrointestinal sebagai sel yang terlepas dan dalam keringat bersama dengan segala kebutuhan tambahan. 9ebutuhan besi setiap hari adalah: "ria -ewasa Anak%anak <anita hamil <anita menstruasi Laboratorium: (anda awal: = >eritin serum, = >erus serum S-.: mikrositik, hipokromik dengan anisositosis (&ariasi besar4kecilnya) dan poikilositosis (&ariasi bentuk sel) "erhitungan sel retikulosit normal atau = "erhitungan thrombosit biasanya ? 7 !,3 mg !,8 mg !,8%7 mg 5,! mg

ipokromik

.ikrositik

2ormositik

Anisositosis e. Anemia .egaloblastik

"oikilositosis

Anemia megaloblastik (S-. besar) di klasifikasikan secara morfologis sebagai anemia makrositik normokronik. Anemia megaloblatik sering disebabkan oleh defisiensi &itamin )!5 dan asam folat yang mengakibatkan gangguan sintesis -2A yang disertai kegagalan maturasi dan pembelahan inti. -efisiensi%sefisiensi ini dapat sekunder akibat malnutrisi, defisiensi asam folat, malabsorpsi, kekurangan factor intrinsic (seperti pada anemia pernisiosa dan pasca gastrektomi), infeksi parasit, penyakit usus dan keganasan serta akibat%akibat agen%agen kemoterapi. "ada setiap kasus, terjadi hyperplasia (peningkatan abnormal jumlah sel darah normal) sumsum tulang dan prekusor eritroid dan myeloid besar dan aneh# beberapa mengalami multi nukleasi. (etapi beberapa sel ini mati dalam sumsum tulang, sehingga jumlah sel matang yang meninggalkan sumsum tulang menjadi sedikit, terjadilah pansitopenia. "ada keadaan lanjut hemoglobin turun @%8 g4dl, hitung sel darah putih 5333%7333 per mm 7, dan hitung trombosit kurang dari 83.333 per mm7. Seel darah merah besar dan ".2 hipersegmen.

Gambaran Klinis "ucat 9urang stamina (anda neuropati o paresthesi o ataksia o depressi o hyporefleksia o klonus 0lositis

Laboratorium S-.: .akrositik, .A, (Mean Corpustular Volume) B C8 fl. S-": B86 sel neutrofil bernukleus hipersegmentasi (D8) "erhitungan retikulosit menurun .ungkin ada pansitopeni pada kasus berat. asil aspirasi Sumsum: eritropoiesis kurang berjalan dengan selulariti meningkat 9adar >olat serum menurun, lebih akurat lagi kadar >olat di S-. 9adar ,it )!5 serum menurun, Schilling Test (absorbsi )!5)

)entuk -efisiensi nutrisional "erjalanannya (erpaparnya Absorpsi

-efisiensi ,itamin )!5 Earang "elan (tahunan) (idak pernah oleh "ada factor ileum intrinsic.

-efisiensi >olat Sering 'ebih cepat (mingguan) Sering

terminalis "ada jejunum. "enyakit jejunum "enyakit menyebabkan defisiensi autoimun menyebabkan

naiknya permintaan

seebagai kompleks dengan (misalnya penyakit seliak) dapat gaster dan ileum terminalis (biasanya dapat defisiensi gastritis, penyakit Arohn)

)erhubungan dengan (idak pernah obat 'esi neurologic Sering

-apat serupa

akibat

terapi

antikejang.

Antimetabolik merangsang defisiensi (idak ada

5. Anemia emolitika "ada anemia hemilitika, eritrosit memiliki rentang usia yang pendek. Sumsum tulang biasanya mampu mengkompensasi sebagian dengan memproduksi sel darah merah baru tiga kali atau lebih dibandingkan kecepatan normal. 9onsekuensinya anemia jenis ini memiliki gambaran laboratories yang sama. Faitu: Eumlah retikulosit meningkat >raksi bilirubun indirect meningkat eptoglobin (protein yang mengikat hemoglobin bebas) biasanya rendah. Sumsum tulang biasanya menjadi hiperseluler akibat proliferasi eritrosit 1ji diagnistik yang pasti adalah unyuk hemolisis adalah pemeriksaan ketahan sel darah merah. a. Anemia emolitika (urunan !) Sferositosis (urunan Sfrerosis turunan merupakan suatu anemia hemolitika ditandai dengan sel darah merah kecil berbentuk sferis dan pembesaran limpa (splenomegali). .erupakan kelainan yang jarang, diturunkan secara dominan. 9elainan ini biasanya tersiagnosa pada anak%anak, namun dapat terlewat sampai dewasa karena gejalanya sangat sedikit. "enanganannya berupa pengambilan limpa secara bedah. 5) Anemia Sel Sabit Anemia sel sabit adalah anemia hemilitika akibat adanya defek pada molekul hemoglobin dan disertai dengan serangan nyeri. -efeknya adalah suatu subtitusi asam amino pada rantai G hemoglobin. 9arena hemoglobin A normal mengandung dua rentai H dan dua rantai G, maka terdapat dua gen untuk sintesa setiap rantai. trait sel sabit, orang dengan trait sel sabit hanya mendapat satu gen abnormal, sehingga sel darah merah mereka masih mampu mensintesa kedua rentai G dan Gs, jadi mereka mempunyai hemoglobin A dan S. mereka tidak menderita anemia. apabila dua orang dengan anemia sel sabit menikah, maka beberapa dari anak%anak mereka akan membawa dua gen

abnormal dan hanya mempunyai dua rantai G s dan hanya hemoglobin S. anak itu menderita anemia sel sabit. .anifestasi klinis. +skemia jaringan menimbulkan nyeri, pembengkakan dan demam. Sel darah merah memiliki masa hidup yang pendek!8%58 hari. b : I% !3 g4dl +kterik sclera Sumsum tulang membesar pada anak%anak, disertai pembesaran tulang wajah dan kepala Anemia kronis: takikardi, murmur jantung, kardiomegali "ada dewasa dapat terjadi disritmia.

7) Anemia karena emoglobinopati a) (alasemia (alasemia merupakan sekelompok kelainan turunan yang berhubungan dengan defek sintesis rantai hemoglobin. (alasemia di tandai dengan penurunan kadar hemoglobin yang abnormal dalam eritrosit(hipokromia), eritrosit dengan ukuran lebih kecil (mikrositosis), kerusakan elemen darah (hemolisis). (alasemia diklaifikasidalam dua kelompok utama sesuai rantai globin yang terkena: H%talasemia dan G%talasemia, yang masing% masing berhubungan dengan penurunan atau ketiadaan sintesis rantai H dan rantai G. Talasemia Alfa () diklasifikasikan menjadi @ klasifikasi klinis, yaitu: Satu mutasi gen H: JTraitJ atau J"embawaJ (carrier): tidak bergejala, gl normal, .A, normal. -ua mutasi jen H# anemia mikrositosis ringan, mirip dengan anemia kekurangan >e (iga mutasi jen H: "enyakit emoglobin

% % % %

Anemia moderat sampai berat, hipokromikmikrositosis. 9risis hemolisis dapat terpicu dengan febris 4 infeksi / :K sufa, obat%obat oksidan (seperti >eL) JHemoglobin HJ (tetrameter ranting G: G@) pada elektroforesis (Bpada neonatus) 86 % 736 JHemoglobin BartJ (tetrameter ranting M: M@) pada electroforesis neonatus dan talasemia H trait juga.

Nmpat mutasi jen H: (tidak ada H globulin) O anemia berat sekali / hidrops fetalis berat / sering lahirmati. Talasemia Beta ( ) diklasifikasikan menjadi 7 klasifikasi klinis,

yaitu: (alasemia .inor (talasemia G trait) tidak bergejala, ada anemia hipokromik ringan (alasemia +ntermedia: homo$igot, anemia hipokronik ringan sampai moderat, penurunan stamina, jarang butuh transfuse (alasemia .ayor (Anemia Aooley), homo$igot: % % % Anemia berat hipokromik mikrositosis (mirip anemia defisiensi >e) "ucat, jaundis, lemah, hepatosplenomagali yang hebat. )iasanya tampak sebelum umur ! tahun. (anda hematopoiesis eKtramedular (diluar sumsum) penebalan tulang kranium / molar, hepatomegali b. Anemia emolitika -idapat 2ama emoglobinuria nocturnal paroksismal "enyebab .anifestasi "enanganan (idak diketahuiP 1rin berwarna gelap )elum diketahui kadang%kadang disertai (hemoglobinuria) dengan anemia aplastik terutama di pagi hari, pansitopenia, thrombosis Anemia imunitas hemolitika "roduksi multiple antibody +kterik, sferosit &ena )erespon terhadap pemberian kortiko

sebagai kaibat sekunder Q

terhadap Anemia

pengobatan

steroid

(aldomet, penicilin) hemolitik 9erusakan sel drah >ragmentasi sel darah "enanganan pada melalui darah saat kecil mengalir merah pembuluh yang penyakit utama

mikroangiopati

abnormal, seperti pada emolisis jantung hipertensi maligna katup 9erusakan sel darah >ragmentasi sel darah "enggantian katub merah regurgitasi inkompeten "enyakit hati parah, membrane +nfeksi merah .alaria, wechii, ipersplenisme akibat merah melalui

katup prosthesis yang Anemia sel spur yang Sel spur berbentuk (idak penanganan ada

hipertensi seperti sel darah merah sel darah

peningkatan lipid pada

Alostridium 9emungkinana terutama hemoglobinuria

terjadi (angani infeksi

setelah absorbs septic "embesaran limpa oleh "ansitopenia berbagai penyebab sirosis, limpoma.

Splenektomi

Kasus 2 2n.9 53 tahun mengeluh lemas, berjalan agak jauh dan cepat sesak serta kelelahan. "emeriksaan fisik ditemukan, bibir pucat, konjungti&a anemis, sklera non ikterik. "aru%paru 2, jantung 2, (- !!34I3 mm g, 2adi !!3K4menit (saat istirahat), Suhu 2ormal, " 53K4menit kuku tampak pucat )erdasarkan diskusi kelompok, kami mengambil masalah yaitu anemia defisiensi besi

A. Definisi Anemia Defisiensi Besi Anemia defisiensi besi adalah anemia yang timbul akibat berkurangnya penyediaan besi untuk eritropoietik, karena cadangan besi kosong, sehingga pembentukan hemoglobin berkurang. )erbeda dengan anemia akibat penyakit kronik, berkurangnya penyediaan besi untuk eritropoietik terjadi akibat pelepasan besi dari system retikuloendotelial yang berkurang, sementara cadangan besi normal. 2amun, kedua jenis anemia ini merupakan anemia dengan gangguan metabolisme besi. B. E idemiolo!i Anemia defisiensi besi (A-)) merupakan jenis anemia yang paling banyak diderita oleh penduduk di negara berkembang, termasuk di indonesia. -iperkirakan 736 penduduk dunia menderita anemia dan lebih dari 836 penderita ini adalah A-). Sebanyak !;%83 6 laki%laki dewasa di +ndonesia menderita A-) dengan penyebab terbanyak yaitu infeksi cacing tambang (8@6) dan hemoroid (5I6). 58%@Q 6 perempuan dewasa di +ndonesia menderita A-) dengan penyebab terbanyak menorraghia (776), hemoroid (!I6) dan infeksi cacing tambang (!I6). @;%C5 6 wanita hamil di +ndonesia menderita A-).

". Etiolo!i Anemia defisiensi besi dapat disebabkan oleh rendahnya masukan besi, gangguan absorbsi, serta kehilangan besi akibat perdarahan kronik: !. >aktor nutrisi 9urangnya jumlah besi atau bioa&ailabilitas (kualitas) besi dalam asupan makanan misalnya makanan banyak serat, rendah daging, rendah &itamin A. 5. 9ebutuhan besi meningkat "rematuritas, anak dalam masa petumbuhan dan kehamilan 7. 0angguan absorbsi besi 0astrektomi, colitis kronik @. "erdarahan kronik Saluran cerna: tukak peptik, konsumsi 2SA+-, salisilat, kanker kolon, kanker lambung, di&ertikulosis, infeksi cacing tambang, hemoroid Saluran genitalia wanita: menoraghia, mtroraghia Saluran kemih: hematuria !3

Saluran nafas: hemoptoe

"enyebab tersering defisiensi besi pada pria dan wanita pascamenopause adalah perdarahan atau malabsorpsi, terutama setelah reseksi gaster. "enyebab tersering anemia defisiensi besi pada wanita premenopause adalah menoragia. D. #aktor Beresiko 9elompok%kelompok berikut memiliki peningkatan resiko kemungkinan mengalami anemia kekurangan $at besi: !. <anita. karena wanita kehilangan darah selama menstruasi. 9arena itulah pada umumnya wanita lebih berisiko daripada laki%laki. 5. )ayi dan anak%anak. )ayi terutama mereka yang lahir dengan berat badan rendah atau lahir prematur, ang tidak mendapatkan $at besi yang cukup dari AS+ atau susu formula mungkin menghadapi resiko kekurangan $at besi. Anak%anak memerlukan $at besi ekstra selama Rgro th spurtsS. Eika anak%anak ini tidak mendapat makanan dengan diet yang sehat dan ber&ariasi, mereka mungkin berisiko. 7. ,egiterian. Orang yang tidak makan daging memiliki resiko yang lebih tinggi sekiranya mereka tidak mengkonsumsi makanan lain yang kaya dengan sumber $at besi @. Sering donor darah. Orang yang rutin melakukan donor darah mungkin memiliki peningkatan resiko anemia defisiensi besi karena donor darah bisa menyebabkan deplesi simpanan besi. 9adar hemoglobin yang rendah yang berkaitan dengan donor darah merupakan masalah sementara dan dapat diatasi dengan makan makanan yang kaya dengan $at besi.

E. $etabolisme Besi

!!

#. Pato!enesis dan Patofisiolo!i

!5

"erubahan >ungsional Anemia feritin serum l pengecatan besi pada sumsum tulang negatif absorbsi besi melalui usus l >ree protophorfirin l (+)A l

!ron "epleted Stated Aadangan besi menurun namun, eritropoietik belum terganggu

!ron "eficient #ritropoietic Aadangan besi kosong dan eritropoietik terganggu namun, gejala anemia belum manifes

!ron "eficiency $nemia Nritropoietik sangat terganggu, kadar b menurun sehingga gejala anemia bermanifes Anemia -efisiensi )esi

Anemia hipokrom mikrositer 0ejala klinik anemia

"erubahan >ungsional 2on%Anemia

Sistem %euromuskuler l >e l mioglobin, en$im sitokrom, gliserofosfat gangguan gilkolisis l asam laktat kelelahan otot &angguan mental dan kecerdasan l >e gangguan en$im aldehidoksidase / en$im monoaminooksidase l serotonin / katekolamin di otak &angguan imunitas dan ketahanan terhadap infeksi l >e l en$im untuk sintesis -2A dan en$im mieloperoksidase netrofil l imunitas seluler &angguan terhadap ibu hamil dan 'anin yang dikandung l >e l angka kematian maternal, gangguan partus, risiko prematuritas, morbiditas / mortalitas fetus

(eh, kopi, !7

.akanan rendah >e

0angguan penyerapan

(ransferrin kurang

"endarahan "engikatan O5 berkurang

A%E$&A DE#&'&E%'& (AT BE'& (#e)

,olume darah berkurang


k o m p e n s a s i

Suplai darah ke otak menurun Aliran ke perifer 0angguan perfusi jaringan

k o m p e n s a s i

ipoksia jaringan .etabolisme anaerob "enumpukan a$am laktat

(+A "*D

Gan!!uan konsentrasi iper&entilasi

%)eri O5 kurang 4 kerja berat 'esak ,esti kerusakan inte!ritas -arin!an.kulit

9erja jantung meningkat

9elelahan n ipertrof i jantung

&ntoleransi akti+itas Kardiome! ali

G. $anifestasi Klinik !. 0ejala umum anemia 0ejala ini baru akan timbul apabila terjadi penurunan kadar hemoglobin hingga I% Q gr4dl 'emah, lesu, lelah, mata berkunang%kunang dan telinga berdenging (oilonichya (spoon nail) yaitu kuku yang cekung seperti sendok, memiliki garis% garis &ertikal dan rapuh Atrofi papil lidah sehingga permukaan lidah menjadi licin dan mengkilap Stomatitis angularis (cheilosis) yaitu adanya radang pada sudut mulut berupa bercak keputihan -isfagia Atrofi mukosa gaster !@ 5. 0ejala khas defisiensi besi

"ica (keinginan makan makanan yang tidak la$im seperti tanah liat, lem, atau es) 0ejala tergantung penyebab dasar yang menimbulkan anemia "ada infeksi cacing tambang terdapat gejala dispepsia, parotis yang membengkak dan kulit telapak tangan berwarna kuning seperti jerami Anemia akibat kanker kolon dapat disertai oleh gangguan )A)

7. 0ejala penyakit dasar

/. Kom likasi !. Anemia kekurangan $at besi mengurangi kinerja dengan memaksa otot tergantung, pada tingkat yang lebih besar dari pada orang sehat, setelah metabolisme anaerobik. al ini diyakini terjadi karena kekurangan $at besi yang mengandung en$im pernafasan sebagai penyebab lebih utama daripada anemia. 5. Anemia yang parah dapat menghasilkan hipoksemia dan meningkatkan terjadinya insufisiensi koroner dan iskemia miokard. -emikian pula, dapat memperburuk status paru pasien dengan penyakit paru kronis. 7. 9erusakan struktur dan fungsi jaringan epitel dapat diamati pada pasien kekurangan $at besi. 9uku menjadi rapuh atau longitudinal bergerigi dengan perkembangan koilonychia (kuku sendok). 'idah dapat menunjukkan atrofi papila lingual dan kelihatan mengkilap. Angular stomatitis dapat terjadi dengan celah di sudut mulut. -isfagia mungkin terjadi bila memakan makanan padat, dengan anyaman ( ebbing) dari mukosa pada persimpangan hipofaring dan esofagus ("lummer%,inson sindrom)# ini telah dikaitkan dengan karsinoma sel skuamosa daerah esofagus. Atrophic gastritis terjadi pada defisiensi $at besi dengan kehilangan progresif sekresi asam, pepsin, dan faktor intrinsik dan pembentukan antibodi terhadap sel parietal lambung. ,ili usus kecil menjadi tumpul. @. +ntoleransi terhadap dingin berkembang pada satu dari lima pasien dengan anemia kekurangan $at besi kronis dengan manifestasi gangguan &asomotor, nyeri neurologik, atau mati rasa dan kesemutan. 8. 0angguan fungsi kekebalan dilaporkan pada pasien yang kekurangan $at besi, dan ada laporan bahwa pasien rentan terhadap infeksi, namun bukti bahwa ini adalah langsung disebabkan oleh kekurangan $at besi tidak meyakinkan karena adanya faktor lain. !8

;. Anak%anak kekurangan $at besi mungkin menunjukkan gangguan perilaku. "erkembangan neurologis akan terganggu pada bayi dan kinerja skolastik berkurang pada anak usia sekolah. +T anak%anak sekolah kekurangan $at besi dilaporkan sebagai signifikan kurang dari rekan%rekan nonanemia. 0angguan perilaku bermanifestasi sebagai gangguan defisit perhatian. "ertumbuhan terganggu pada bayi dengan defisiensi besi. I. .asalah jantung. Anemia kekurangan $at besi dapat menyebabkan detak jantung yang cepat atau tidak teratur. Eantung harus memompa darah lebih banyak untuk mengkompensasi kekurangan oksigen yang dibawa oleh darah. al ini dapat menyebabkan pembesaran jantung atau gagal jantung. Q. .asalah selama kehamilan. "ada wanita hamil, anemia defisiensdi besi dikaitkan dengan kelahiran prematur dan bayi berat badan lahir rendah. (etapi kondisi ini mudah dicegah pada wanita hamil yeng menerima suplemen $at besi sebagai bagian dari perawatan pralahir mereka.

&. Pene!akan Dia!nosis (erdapat tiga tahap diagnosis anemia defisiensi besi, yaitu: !. "enentuan adanya anemia Anemia secara klinis dapat memberikan beberapa gambaran, yang disebut sebagai sindroma anemia yakni badan lemah, letih, lesu, cepat lelah, mata berkunang%kunang, telinga sering berdenging. 2amun, biasanya, gejala simptomatis ini ditemukan apabila kadar b U I g4dl. "ada pemeriksaan fisik ditemukan anemis pada konjuti&a dan jaringan bawah kuku. )erdasarkan kadar hemoglobin, kriteria anemia menurut < O ( offbrand A,, 533!) 9elompok 'aki%laki dewasa <anita dewasa tidak hamil <anita dewasa hamil 5. "enentuan defisiensi besi sebagai penyebab anemia .anifestasi klinis yang khas untuk anemia defisiensi besi adalah: !; 9riteria anemia ( b) U !7 g4dl U !5 g4dl U !! g4dl

Atrofi papil lidah: permukaan lidah licin, mengkilap karena papil lidah hilang Stomatitis angularis: radang pada sudut mulut -isfagia akibat kerusakan epitel hipofaring (oilonichya: kuku sendok (spoon nail)) kuku rapuh, bergaris%garis &ertical dan menjadi cekung sehingga mirip sendok Atrofi mukosa gaster "ica (makan yang tidak la$im seperti tanah liat, es, dan lem) Secara laboratorium, untuk menegakan diagnosis defisiensi besi (modifikasi

kriteri 9erlin, et al ) yaitu : Anemia hipokrom mikrositik pada apusan darah tepi , atau .A, U Q3 fl, dan .A A U 7! 6 dengan salah satu dari criteria berikut: 5 dari 7 parameter berikut : % % % )esi serum U 83 mg4dl (+)A B 783 mg4dl Saturasi transferin U !8 6

>eritin serum U 53 mg4l "engecatan besi sumsum tulang negati&e "emberian S> 7 K 533 mg4hari selama @ minggu dapat meningkatkan kadar 5 gr.dl bB

7. "enentuan penyebab dasar timbulnya anemia defisiensi besi 0ejala klinis tergantung pada penyeakit dasar yang menyertai. "ada anemia yang disebabkan oleh penyakit cacing tambang, ditemukan dyspepsia, parotis membengkak, dan kulit telapak tangan kuning seperti jerami. "ada anemia akibat perdarahan kronik akibat kanker kolon akan ditemukan keluhan )A). Apabila dicurigai penyakit cacing tambang, dilakukan pemeriksaan feses untuk mencari telur cacing. "ada kecurigaan perdarahan sementara tidak ditemukan perdarahan nyata, maka dapat dilakukan tes darah samar (occult blood test) pada feses, dapat juga dilakukan endoskopi saluran cerna atas atau bawah jika ada indikasi. 0. Dia!nosa Bandin! Anemia defisiensi besi perlu dibedakan dengan anemia hipokromik lainnya, seperti :

!I

!. (halasemia (khususnya thallasemia minor): timbunan >e tidak turun.

b A5 meningkat, >eritin serum dan

5. Anemia karena infeksi menahun: )iasanya anemia normokromik normositik. 9adang% kadang terjadi anemia hipokromik mikrositik. >eritin serum dan timbunan >e tidak turun. 7. 9eracunan timah hitam ("b): terdapat gejala lain keracunan ". @. Anemia sideroblastik: terdapat ring sideroblastik pada pemeriksaan sumsum tulang. K. Pemeriksaan enun-an! !. 9adar hemoglobin dan indeks eritrosit -idapatkan anemia hipokromik mikrositer dengan penurunan kadar hemogglobin mulai dari ringan sampai berat. .A, dan .A menurun. .A, UI3 fl hanya didapatkan pada anemia defisiensi besi dan thalassemia major. .A A menurun pada defisiensi yang lebih berat dan berlangsung lama. Anisositosis merupakan tanda awal defisiensi besi. "enigkatan anisositosis ditandai oleh peningkatan :-< (red cell distribution idth). -ulu dianggap pemeriksaan :-< dapat dipakai untuk membedakan A-) dengan anemia akibat penyakit kronik, tetapi sekarang :-< pada kedua jenis ini hasilnya sering tumpang tindih. .engenai titik pemilah .A,, ada yang memaki angka UQ3fl, tapi pada penilitian A-) di )agian "enyakit -alam >9 121- -enpasar, dijumpai bahwa titik pemilah UIQfl memberi sensiti&itas dan sfesifisitas paling baik. -ijumpai juga bahwa penggabungan .A,,.A ,.A A dan :-< makin meningkatkan spesifisitas indeks eritrosit. +ndeks eritrosit selalu dapat mengalami perubahan sebelum kadar hemoglobin menurun. apusan darah tepi menunjukkan anemia hipokromik mikrositer, anisositosis, dan poiklilositosis. .akin berat derajat anemia, makin berat derajat hipokromia. -erajat hipokromia dan mikrositosis berbanding lurus dengan derajat anemia, berbeda dengan thalassemia. Eika terjadi hipokromia dan mikrositosis ekstrim, maka sel tampak sebagai sebuah cincin (ring cell), atau memanjang seperti elips, disebut sebagai sel pensil (pencil cell atau cigar cell). 9adang%kdang dijumpai sel target. 'eukosit dan trombosit pada umumnya normal. (etapi granulositopenia ringan dapat dijumpai pada A-) yang berlangsung lama. "ada A-) karena cacing tambang dijumpai eosinofilia. (rombositosis dapat dijumpai pada A-) dengan dengan episode perdarahan akut. !Q

5. 9ensentrasi besi serum dan (otal +ron )inding Aapacity ((+)A) 9ensentrasi besi serum dan (otal +ron )inding Aapacity ((+)A) meningkat. (+)A menunjukkan tingkat kejenuhan apotransferin terhadap besi, sedangkan saturasi transferin dihitung dari besi serum dibagi (+)A dikalikan !336. 1ntuk kriteria diganosis A-), kadar besi serum menurun U83Vg4dl, total iron binding capacity ((+)A) meningkat B783Vg4dl, dan saturasi transferin U!86. Ada juga memakai saturasi transferin U!;6, atau U!Q6. 7. >erritin serum >eritin serum merupakan indikator cadangan besi yang sangat baik kecuali pada keadaan inflamasi dan keganasan tertentu. (itik pemilah (cutt off point) untuk feritin aserum pada A-) diapakai angka U!5Vg4l, tetapi ada juga yang memakai U!8Vg4l. untuk daerah tropik di mana angka infeksi dan inflamasi masih tinggi, titik pemilah yang diajukan oleh negara barat tampaknya haris dikoreksi. "ada satu penilitian pada pasien anemia di rumah sakit di )ali pemakaian feritin serum U!5Vg4l dan U53V4l memberikan sensiti&itas dan spesifisitas masing%masing ;Q6 dan CQ6 serta ;Q6 dan C;6. Sensiti&tas tertinggi (Q@6) justru dicapai pada pemakaian feritin serum U@3mg4l, tanpa mengurangi spesifisitas terlalu banyak (C56). ercberg untuk daerah tropik menganjurkan memakai angka feritin serum U53mg4l sebagai kriteria diagnosis A-). Eika terdapat inflamasi atau infeksi yang jelas seperti artritis reumatoid, maka feritin serum 83%;3Vg4l masih dapat menunjukkan adanya defisiensi besi. >eritin serum merupakan pemeriksaan laboratorium untuk diagnosis A-) yang paling kuat oleh karena itu banyak dipakai baik di klinik maupun di lapangan karena cukup reliabel dan praktis, meskipun tidak terlalu sensitif. Angka feritin serum normal tidak selalu dapat menyingkirkan adanya defisiensi besi, tetapi feritin serum di atas !33mg4dl dapat memastikan tidak adanya defisiensi besi. @. "rotoporfirin "rotoporfirin merupakan bahan antara dalam pembentukan heme. Apabila sintesis heme terganggu, misalnya karena defisiensi besi, maka protoporfirin akan menumpuk dalam eritrosit. Angka normal adalah kurang dari momg4dl. 1ntuk defisiensi besi, protoporfirin bebas adalah lebih dari !33mg4dl. 9eadaan yang sama juga didapatkan pada anemia akibat penyakit kronik dan keracunan timah hitam. !C arus diingat bahwa besi serum menunjukkan &ariasi diurnal yang sangat besar dengan kadar puncak pada jam Q sampai !3 pagi.

8. 9adar reseptor transferin 9adar reseptor transerin dalam serum meningkat pada defisiensi besi. 9adar normal dengan cara immunologi adalah @%CVg4'. "engukuran reseptor transferin terutama digunakan untuk membedakan A-) dengan anemia akibat penyakit kronik. Akan lebih baik lagi bila dipakai rasio reseptor teransferin dengan log feritin serum. :atio B!,8 menunjukkan A-) dan rasio U!,8 sangat mungkin anemia karena penyakit kronik ;. "emeriksaan sumsum tulang Sumsum tulang menunjukkan hiperplasia normoblastik ringan sampai sedang dengan normoblas kecil%kecil. Sitoplasma sangat sedikit dan tepi tak teratur. 2ormoblas ini disebut sebagai micronormoblast. "engecatan sumsum tulang dengan biru prusia (*erl+s stain) menunjukkan cadangan besi yang negatif (butir hemosiderin negatif). -alam keadaan normal @3%;36 normoblast mengandung granula feritin dalam sitoplasmanya, disebut sebagai sideroblast negatif. -i klinik, pengecatan besi pada sumsum tulang dianggap sebagai baku emas ( gold standard) diagnosis defisiensi besi, namun akhir%akhir ini perannya banyak diambil alih oleh pemeriksaan ferritin serum yang lebih paraktis. I. Studi ferokinetik Studi tentang pergerakan besi pada siklus besi dengan menggunakan $at radioaktif. Ada dua jenis studi ferokinetik yaitu *lasma iron transport rate ("+() yang mengukur kecepatan besi meninggalkan plasma, dan erithrocyte iron turn o,er rate (N+() yang mengukur peredaran besi dari sumsum tulang ke sel darah merah yang beredar. Secara praktis kedua pemeriksaan ini tidak banyak digunakan, hanya dipakai untuk tujuan penilitian. Q. "emeriksaan penyakit penyebab "erlu dilakukan pemeriksaan untuk mencari penyebab anemia defisiensi besi. Antara lain pemeriksaan feses untuk cacing tambang, sebaiknya dilakukan pemeriksaan semikuantitatif misalnya teknik 9ato%kat$, pemeriksaan darah samar feses, endoskopi, barium intake atau barium inloop, dan lain%lain tergantung dari dugaan penyebab defisiensi tersebut. L. Penatalaksanaan 53

Setelah diagnosis ditegakan maka dibuat rencana pemberian terapi, terapi terhadap anemia difesiensi besi dapat berupa : !. (erapi kausal: tergantung penyebabnya, misalnya pengobatan cacing tambang, pengobatan hemoroid, pengobatan menoragia. (erapi kausal harus dilakukan, kalau tidak maka anemia akan kambuh kembali. 5. "emberian preparat besi untuk mengganti kekurangan besi dalam tubuh: a. )esi per oral: merupakan obat pilihan pertama karena efektif, murah, dan aman. preparat yang tersedia, yaitu: -errous sulphat (sulfas ferosus): preparat pilihan pertama (murah dan efektif). -osis: 7 K 533 mg. -errous gluconate) ferrous fumarat) ferrous lactate) dan ferrous succinate) harga lebih mahal, tetepi efekti&itas dan efek samping hampir sama. b. )esi parenteral anya dianjurkan pada penderita yang mengalami intoleransi gastrointestinalberupa mual muntah. "reparat besi parenteral yang la$im digunakan adalah interferon, jectofer, &enofer. "enatalaksanaan yang juga dapat dilakukan : !. .engatasi penyebab perdarahan kronik, misalnya pada ankilostomiasis diberikan antelmintik yang sesuai. 5. "emberian preparat >e: "emberian preparat besi (ferosulfat4ferofumarat4feroglukonat) dosis @%; mg besi elemental4kg ))4hari dibagi dalam 7 dosis, diberikan di antara waktu makan. "reparat besi ini diberikan sampai 5%7 bulan setelah kadar hemoglobin normal. 7. )edah: 1ntuk penyebab yang memerlukan inter&ensi bedah seperti perdarahan karena di&erticulum .eckel. @. Suportif: .akanan gi$i seimbang terutama yang megandung kadar besi tinggi yang bersumber dari hewani (limfa, hati, daging) dan nabati (bayam, kacang%kacangan). "engobatan lain !. -iet: sebaiknya diberikan makanan bergi$i dengan tinggi protein terutama yang berasal dari protein hewani. 5. ,itamin c: &itamin c diberikan 7K!33 mg per hari untuk meningkatkan absorbsi besi 5!

7. (ransfusi darah: A-) jarang memerlukan transfusi darah. +ndikasi pemberian transfusi darah pada anemia kekurangan besi adalah: Adanya penyakit jantung anemik dengan ancaman payah jantung Anemia yang sangat simptomatil, misalnya anemia dengan gejala pusing yang sangat menyolok. "asien memerlukan peningkatan kadar hemoglobin yang cepat seperti pada kehamilan trimester akhir atau preoperasi. Eenis darah yang diberikanadalah ":A (packed reds cell) untuk mengurangi bahaya o,erload. Sebagai premedikasi dapat dipertimbangkan pemberian furosemid intra&ena. $. Pen!ka-ian Ke era1atan !. +dentitas klien 5. :iwayat kesehatan a. :iwayat kesehatan sekarang 'emah, lesu, letih, lelah, lunglai )ibir pucat 2afas pendek 'idah licin -enyut jantung meningkat Susah )A) 2afsu makan berkurang "using .udah ngantuk

b. :iwayat kesehatan dahulu 9emungkinan dahulu pernah mengalami anemia c. :iwayat keluarga 9emungkinan sekarang keluarganya tidak mengalami anemia 55

7. "emeriksaan fisik (anda%tanda &ital: nadi takikardi, jantung palpitas, pernafasan dipsneu "emeriksaan neorologis: mual, muntah, diare, anora :ambut kering, kasar, warna merah .embran mukosa mulut: kering, bibir pucat, pecah%pecah 9ulit kering, tekstur kasar

Pen!ka-ian Kebutuhan Dasar !. Akti&itas 4 istirahat 0ejala: keletihan, kelemahan, malaise umum, kehilangan produkti&itas# penurunan semangat untuk bekerja, toleransi terhadap latihan rendah, kebutuhan untuk tidur dan istirahat lebih banyak. (anda: takikardia4 takipnae # dispnea pada waktu bekerja atau istirahat, letargi, menarik diri, apatis, lesu, dan kurang tertarik pada sekitarnya, kelemahan otot, dan penurunan kekuatan, ataksia, tubuh tidak tegak, bahu menurun, postur lunglai, berjalan lambat, dan tanda%tanda lain yang menunujukkan keletihan. 5. Sirkulasi 0ejala: riwayat kehilangan darah kronik, misalnya perdarahan 0+ kronis, menstruasi berat (-)), angina, A > (akibat kerja jantung berlebihan), riwayat endokarditis infektif kronis, palpitasi (takikardia kompensasi). (anda: (- : peningkatan sistolik dengan diastolik stabil dan tekanan nadi melebar, hipotensi postural. -isritmia : abnormalitas N90, depresi segmen S( dan pendataran atau depresi gelombang (# takikardia. )unyi jantung : murmur sistolik (-)). Nkstremitas (warna) : pucat pada kulit dan membrane mukosa (konjunti&a, mulut, faring, bibir) dan dasar kuku. (catatan: pada pasien kulit hitam, 57

pucat dapat tampak sebagai keabu%abuan). 9ulit seperti berlilin, pucat (aplastik, A") atau kuning lemon terang (A"). Sklera : biru atau putih seperti mutiara (-)). "engisian kapiler melambat (penurunan aliran darah ke kapiler dan &asokontriksi kompensasi) kuku : mudah patah, berbentuk seperti sendok (koilonikia) (-)). :ambut : kering, mudah putus, menipis, tumbuh uban secara premature (A"). 7. +ntegritas ego 0ejala: keyakinanan agama4budaya mempengaruhi pilihan pengobatan, misalnya penolakan transfusi darah. (anda : depresi.

@. Nleminasi 0ejala : riwayat pielonefritis, gagal ginjal. >latulen, sindrom malabsorpsi (-)). ematemesis, feses dengan darah segar, melena. -iare atau konstipasi. "enurunan haluaran urine. (anda : distensi abdomen.

8. .akanan4cairan 0ejala : penurunan masukan diet, masukan diet protein hewani rendah4masukan produk sereal tinggi (-)). 2yeri mulut atau lidah, kesulitan menelan (ulkus pada faring). .ual4muntah, dyspepsia, anoreksia. Adanya penurunan berat badan. (idak pernah puas mengunyah atau peka terhadap es, kotoran, tepung jagung, cat, tanah liat, dan sebagainya (-)). (anda : lidah tampak merah daging4halus (A"# defisiensi asam folat dan &itamin )!5). .embrane mukosa kering, pucat. (urgor kulit : buruk, kering, tampak kisut4hilang elastisitas (-)). Stomatitis dan glositis (status defisiensi). )ibir : selitis, misalnya inflamasi bibir dengan sudut mulut pecah. (-)) ;. 2eurosensori 0ejala : sakit kepala, berdenyut, pusing, &ertigo, tinnitus, ketidak mampuan berkonsentrasi. +nsomnia, penurunan penglihatan, dan bayangan pada mata.

5@

9elemahan, keseimbangan buruk, kaki goyah # parestesia tangan4kaki (A") # klaudikasi. Sensasi manjadi dingin. (anda : peka rangsang, gelisah, depresi cenderung tidur, apatis. .ental : tak mampu berespons, lambat dan dangkal. Oftalmik : hemoragis retina (aplastik, A"). Npitaksis : perdarahan dari lubang%lubang (aplastik). 0angguan koordinasi, ataksia, penurunan rasa getar, dan posisi, tanda :omberg positif, paralysis (A"). I. 2yeri4kenyamanan 0ejala : nyeri abdomen samara : sakit kepala (-))

Q. "ernapasan 0ejala : riwayat (), abses paru. 2apas pendek pada istirahat dan akti&itas. (anda : takipnea, ortopnea, dan dispnea. C. 9eamanan 0ejala : riwayat pekerjaan terpajan terhadap bahan kimia. :iwayat terpajan pada radiasi# baik terhadap pengobatan atau kecelekaan. :iwayat kanker, terapi kanker. (idak toleran terhadap dingin dan panas. (ransfusi darah sebelumnya. 0angguan penglihatan, penyembuhan luka buruk, sering infeksi. (anda : demam rendah, menggigil, berkeringat malam, limfadenopati umum. "tekie dan ekimosis (aplastik). !3. Seksualitas 0ejala : perubahan aliran menstruasi, misalnya menoragia atau amenore (-)). ilang libido (pria dan wanita). +mppoten. (anda : ser&iks dan dinding &agina pucat.

%. $asalah Ke era1atan -S : 2n. 9 53 th

58

9lien mengeluh lemas 9lien mengeluh sesak saat berjalan jauh

-O : 9lien terlihat pucat 9onjungti&a anemis Sclera nonikterik (- !!34I3mmhg "53K4mnt 2 !!3K4mnt S 7;,I WA 9uku tampak pucat

"engembangan data: 9lien mengatakan tidak suka minum susu 9lien mengatakan jarang makan sayur 9lien mengatakan susah buang air besar 9lien mengatakan kurang nafsu makan 9lien mengatakan mual dan muntah )) @Q kg # () # !;3cm ) !3gr4dl t 736 )ising usus @K4menit

Problem "erubahan perfusi jaringan

Etilo!i ')m tom "enurunan komponen seluler 2 : !!3K4mnt untuk pengiriman oksigen 9lien telihat pucat 9onjungti&a anemis suplai 9lien menegeluh lemas 9lien mengatakan sesak (penurunan hb) 9etidakseimbangan oksigen dan kebutuhan 5;

+ntoleransi akti&itas

setelah berjalan jauh 9lien tampak pucat "erubahan nutrisi#kurang dari 9egagalan absorbsi $at untuk )) : @Q kg kebutuhan tubuh :esiko tinggi pembentukkan sel darah () :!;3cm +.(: !Q,8I 9lien tampak pucat 9onjungti&a anemis "enurunan masukan 9uku tampak pucat diet, 9lien mengatakan susah merah kerusakan "erubahan sirkulasi tubuh

integritas kulit 9onstipasi

perubahan proses pencernaan, buang air besar efek samping obat 9lien mengatakan kurang nafsu makan 9lien mengatakan mual dan :isiko tinggi infeksi 9urang pengetahuan (idak adekuatnya pertahanan muntah b : !3 gr4dl

sekunder t 736 kurang terpajan4mengingat, 9lien mengeluh lemas salah interpretasi informasi, 9lien tidak mengenal informasi mengatakan jarang sumber makan sayur 9lien mengatakan tidak suka minum susu

2. &nter+ensi Dia!nose Tu-uan dan K/ &nter+ensi "erubahan perfusi (ujuan : Setelah $andiri jaringan berhubungan dilakukan inter&ensi 5K5@ terjadi Awasi tanda &ital kaji pengisian kapiler, warna kulit4membrane mukosa, dasar kuku. ,asional memberikan informasi tentang derajat4keadekuata n perfusi jaringan dan membantu menetukan 9 : ((, stabil # 2ampak 5I kebutuhan inter&ensi. 2 Q3K4mnt, klien tidak

dengan penurunan jam, komponen seluler peningkatan yang

diperlukan perfusi jaringan.

untuk pengiriman oksigen4nutrient ke sel.

pucat, konjungti&a ananemis (inggikan kepala tempat tidur sesuai toleransi

meningkatkan ekspansi paru dan memaksimalkan oksigenasi untuk kebutuhan seluler. Aatatan : kontraindikasi bila ada hipotensi.

Awasi upaya pernapasan # auskultasi bunyi napas perhatikan bunyi ad&entisius.

dispnea, gemericik menununjukkan gangguan jantung karena regangan jantung lama4peningkatan kompensasi curah jantung.

Selidiki keluhan nyeri dada 4 palpitasi.

iskemia seluler mempengaruhi jaringan miokardial4 potensial risiko infark.

indari penggunaan botol penghangat atau botol air panas. 1kur suhu air mandi dengan thermometer. 5Q

termoreseptor jaringan dermal dangkal karena gangguan oksigen.

mengidentifikasi

Kolaborasi awasi hasil pemeriksaan laboraturium. berikan sel darah merah lengkap4packed produk darah sesuai indikasi. +ntoleransi akti&itas berhubungan dengan ketidakseimbanga n antara oksigen (pengiriman) dan kebutuhan. 9 : menunjukkan penurunan intolerasi fisiologis, misalnya nadi, masih pernapasan, dan tekanan darah dalam rentang normal : 2 Q3K4mnt, 53K4mnt " !;% Obser&asi tanda%tanda &ital sebelum dan sesudah akti&itas. tanda (ujuan : Setelah inter&ensi jam klien dilakukan !K5@ dapat )erikan oksigen tambahan sesuai indikasi. $andiri 9aji kemampuan klien dalam melakukan aktifitas sehari%hari.

defisiensi dan kebutuhan pengobatan 4respons terhadap terapi. memaksimalkan transport oksigen ke jaringan.

mempengaruhi pilihan inter&ensi4bantuan .

mempertahankan4 ambulasi4akti&itas.

suplai meningkatkan 9aji kehilangan atau gangguan keseimbangan, gaya jalan dan kelemahan otot. menunjukkan perubahan neurology karena defisiensi &itamin )!5 mempengaruhi keamanan pasien4risiko cedera manifestasi kardiopulmonal dari upaya jantung dan paru untuk membawa jumlah oksigen adekuat ke jaringan.

5C

)erikan lingkungan tenang, batasi pengunjung, dan kurangi suara bising, pertahankan tirah baring bila di indikasikan.

meningkatkan istirahat untuk menurunkan kebutuhan oksigen tubuh dan menurunkan regangan jantung dan paru.

0unakan teknik menghemat energi, anjurkan pasien istirahat bila terjadi kelelahan dan kelemahan, anjurkan pasien melakukan akti&itas semampunya (tanpa memaksakan diri).

meningkatkan akti&itas secara bertahap sampai normal dan memperbaiki tonus otot4stamina tanpa kelemahan..eing katkan harga diri dan rasa terkontrol.

"erubahan nutrisi (ujuan : kurang kebutuhan berhubungan dari Setelah tubuh inter&ensi 7K5@ selama jam nutrisi

$A%D&,& dilakukan 9aji riwayat nutrisi, termasuk makan yang disukai. mengidentifikasi defisiensi, memudahkan inter&ensi. Obser&asi dan catat masukkan makanan pasien. mengawasi masukkan kalori atau kualitas kekurangan konsumsi makanan.

dengan kegagalan kebutuhan untuk mencerna 4 terpenuhi absorpsi yang untuk pembentukan darah merah nutrient diperlukan 9 3,8kg : ))

naik

sel 9lien mau mulai mengkonsumsi sayur dan susu

73

(imbang berat badan setiap hari.

mengawasi penurunan berat badan atau efekti&itas inter&ensi nutrisi.

)erikan makan sedikit dengan frekuensi sering dan atau makan diantara waktu makan.

menurunkan kelemahan, meningkatkan pemasukkan dan mencegah distensi gaster.

Obser&asi dan catat kejadian mual4muntah, flatus dan dan gejala lain yang berhubungan.

gejala 0+ dapat menunjukkan efek anemia (hipoksia) pada organ.

)erikan dan )antu hygiene mulut yang baik # sebelum dan sesudah makan, gunakan sikat gigi halus untuk penyikatan yang lembut. )erikan pencuci mulut yang di encerkan bila mukosa oral luka.

meningkatkan nafsu makan dan pemasukkan oral. .enurunkan pertumbuhan bakteri, meminimalkan kemungkinan infeksi. (eknik perawatan mulut khusus mungkin diperlukan bila jaringan rapuh4luka4perdar ahan dan nyeri

7!

berat. Kolaborasi 9olaborasi pada ahli gi$i untuk rencana diet. membantu dalam rencana diet untuk memenuhi kebutuhan indi&idual. pantau hasil pemeriksaan laboraturium. meningkatakan efekti&itas program pengobatan, termasuk sumber diet nutrisi yang dibutuhkan. berikan obat sesuai indikasi. kebutuhan penggantian tergantung pada tipe anemia dan atau adanya masukkan oral yang buruk dan defisiensi yang diidentifikasi. P. Pendidikan Kesehatan .engingat tingginya pre&alensi anemia defesiensi besi di masyarakat maka diperlukan suatu tindakan pencegahan yang terpadu. (indakan pencegahan tersebut berupa : !. "endidikan kesehatan 9esehatan lingkungan misalnya tentang pemakaian jamban, perbaikan lingkungan kerja, misalnya pemakaian alas kaki sehingga dapat mencegah penyakit cacingtambang.

75

"enyuluhan gi$i untuk mendorong konsumsi makanan yang membantu absorbsi besi.

5. "emberantasan infeksi cacing tambang sebagai sumber perdarahan kronik paling seringdidaerah tropic,"engendalian infeksi cacing tambang dapat dilakukan dengan pengobatanmasal dengan antithelmentik dan perbaikan sanitasi 7. Suplementasi besi yaitu pemberian besi profilaksis pada segemen penduduk yang rentanseperti ibu hamil dan anak balita.-i +ndonesia di berikan pil besi dan folat @. >ortifikasi bahan makanan dengan besi yaitu mencampurkan besi pada tepung utntuk rotiatau bubuk susu dengan fesi

DA#TA, P3'TAKA

www.jantunghipertensi.com4!in-al4!!5.html diunduh tanggal ./ %o,ember .011 pukul ...00 ppni2klaten.com3index.php4option5com...id...anemia... medicastore.com X 9ategori "enyakit X "enyakit -arah 77

"rice, Syl&ia Anderson. 5338. "atofisiologi: konsep klinis proses%proses penyakit Nd ;. Eakarta: N0A Smelt$er, Su$anne A. 5335. )uku Ajar 9eperawatan .edikal )edah. Eakarta: N0A 1nderwood, E.A.N. !CCC. "atologi 1mum dan Sistemik, ,ol. 5 Nd 5. Eakarta : N0A -oengoes, .arylinn N. !CCC. :encana Asuhan keperawatan. Eakarta: N0A

7@

You might also like