Professional Documents
Culture Documents
Pe nutup
Membicarakan mutu pendidikan di Indonesia dan meningkatkantrya, tidak cukup hanya
dengan sering merenovasi, mengganti warna cat, meredesain interior dan eksterior "etalase
pendidikan",'sementara di dalamnya tidak ada barang-barangnya. Sarana dan prasarana, sarana,
anggaran, sertifikasi guru, tunjangan guru, serta guru profesional hanya seperangkat jalan
pendidikan, bukan tujuan pendidikan.
Anak adalah tujuan pendidikan. Baik-buruk, bermutu atau tidak, itu sangat bergantung
pada kreativitas, improvisasi, sera inovasi guru dalam belajar-mengajar. HC sangat dianjurkan
dalam belajar-mengajar. Berdasar pengalaman empiris, pengetahuan yang disampaikan melalui
hidden curriculum ternyata lebih banyak digunakan dan diperlukan dalam kehidupan nyata
dibandingkan dengan yang lain.
Pertama, HC adalah alat dan metode untuk menambah khazanah pengetahuan anak
didik di luar materi yang tidak termasuk dalam pagar-pagar silabus seperti budi pekerti, sopan
santun, menciptakan dan menimbulkan sikap apresiatif terhadap kehidupan lingkungan.
Kedua, HC berfungsi sebagai pencairan suasana, menciptakan minat, dan penghargaan
terhadap guru jika disampaikan dengan gaya tutur serta keanekaragaman pengetahuan guru.
Guru yang disukai murid merupakan modal awal bagi lancarnya belajar-mengajar dan merangsang
minat baca anak didik.
HC bisa disampaikan dan dipraktikkan oleh siapa saja, baik guru IPA maupun IPS. Tapi,
dengan syarat, guru harus suka membaca (selain silabus). Dengan membaca, informasi, data,
atau pengetahuan di storage memory guru menjadi lebih banyak daripada isi memori murid.
Kemudian, pengetahuan itu (tidak hanya materi pokok) akan mengisi dan menambah data di
storage memory anak didik melalui hidden curriculum.
Guru profesional dan berkualitas adalah guru yang ikhlas mendidik serta mengajar
dengan menyertakan pedagogi kasih sayang, guru yang selalu membaca ayat-ayat (tanda-tanda)
baik membaca kitab suci, buku, maupun membaca alam, yang selanjutnya akan mengisi gudang
memorinya. Jika itu semua dilaksanakan dengan penuh kesadaran, usaha-usaha untuk
meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia bukan lagi pernyataan hipokrit yang selalu
berdengung selama ini. (JP, 11/2/2008)