You are on page 1of 26

I.

KLASIFIKASI TURBIN AIR

Dengan kemajuan ilmu Mekanika fluida dan Hidrolika serta memperhatikan sumber energi air yang cukup banyak tersedia di pedesaan akhirnya timbullah perencanaan-perencanaan turbin yang divariasikan terhadap tinggi jatuh ( head ) dan debit air yang tersedia. Dari itu maka masalah turbin air menjadi masalah yang menarik dan menjadi objek penelitian untuk mencari sistim, bentuk dan ukuran yang tepat dalam usaha mendapatkan effisiensi turbin yang maksimum. ada uraian berikut akan dijelaskan pengklasifikasian turbin air berdasarkan beberapa kriteria. 1.1. Berdasarkan Model Aliran Air Masuk Runner. !erdasaran model aliran air masuk runner, maka turbin air dapat dibagi menjadi tiga tipe yaitu " #. $urbin %liran $angensial ada kelompok turbin ini posisi air masuk runner dengan arah tangensial atau tegak lurus dengan poros runner mengakibatkan runner berputar, contohnya Turbin Pelton dan Turbin Cross-Flow.

Gambar 1. $urbin %liran $angensial (&umber " Haimerl, '.%., #()*) +. $urbin %liran %ksial ada turbin ini air masuk runner dan keluar runner sejajar dengan poros runner, Turbin Kaplan atau Propeller adalah salah satu contoh dari tipe turbin ini.

Gambar 2. Model $urbin %liran %ksial (&umber " Haimerl, '.%., #()*) ,. $urbin %liran %ksial - -adial ada turbin ini air masuk ke dalam runner secara radial dan keluar runner secara aksial sejajar dengan poros. Turbin Francis adalah termasuk dari jenis turbin ini.

Gambar 3. Model $urbin %liran %ksial- -adial (&umber " Haimerl, '.%., #()*)

1.2. Berdasarkan eruba!an Momen"um Fluida Ker#an$a. Dalam hal ini turbin air dapat dibagi atas dua tipe yaitu " #. $urbin .mpuls. &emua energi potensial air pada turbin ini dirubah menjadi menjadi energi kinetis sebelum air masuk/ menyentuh sudu-sudu runner oleh alat pengubah yang disebut no0el. 1ang termasuk jenis turbin ini antara lain " Turbin Pelton dan Turbin CrossFlow. +. $urbin -eaksi. ada turbin reaksi, seluruh energi potensial dari air dirubah menjadi energi kinetis pada saat air mele2ati lengkungan sudu-sudu pengarah, dengan demikian putaran runner disebabkan oleh perubahan momentum oleh air. 1ang termasuk jenis turbin reaksi diantaranya " Turbin Francis, Turbin Kaplan dan Turbin Propeller. 1.3. Berdasarkan Ke%e&a"an S&esi'ik (ns) 1ang dimaksud dengan kecepatan spesifik dari suatu turbin ialah kecepatan putaran runner yang dapat dihasilkan daya effektif # !H untuk setiap tinggi jatuh # meter atau dengan rumus dapat ditulis ( 'al, 3agdish, #(45 ) " ns 6 n . 7e #/+ / Hefs5/8 diketahui " ns 6 kecepatan spesifik turbin n 6 9ecepatan putaran turbin ::. rpm Hefs 6 tinggi jatuh effektif :: m 7e 6 daya turbin effektif :: H &etiap turbin air memiliki nilai kecepatan spesifik masing-masing, tabel #. menjelaskan batasan kecepatan spesifik untuk beberapa turbin kovensional ( 'al, 3agdish, #(45 )

Tabel 1. 9ecepatan &pesifik $urbin Konvensional No #. +. 3. 8. *enis Turbin Pelton dan kincir air Francis Cross-Flow Kaplan dan propeller Ke%e&a"an S&esi'ik #* - ,5 )* - ,** +, - ., ,** - #***

1./. Berdasarkan 0ead dan 1ebi". Dalam hal ini pengoperasian turbin air disesuaikan dengan potensi head dan debit yang ada yaitu " #. Head yang rendah yaitu diba2ah 8* meter tetapi debit air yang besar, maka Turbin Kaplan atau propeller cocok digunakan untuk kondisi seperti ini. +. Head yang sedang antara ,* sampai +** meter dan debit relatif cukup, maka untuk kondisi seperti ini gunakanlah Turbin Francis atau Cross-Flow. ,. Head yang tinggi yakni di atas +** meter dan debit sedang, maka gunakanlah turbin impuls jenis Pelton. ;ambar 4. menjelaskan bentuk kontruksi empat macam runner turbin konvensional.

Gambar /. <mpat Macam Runner $urbin Konvensional (&umber " Haimerl, '.%., #()*)

II. KARAKT2RISTIK TURBIN 3R4SS-FL45

Turbin Cross-Flow memiliki karakteristik yang spesifik dibanding jenis penggerak turbin lainnya diantaranya ialah " 2.1. Keun66ulan Turbin Cross-Flow Turbin Cross-Flow adalah salah satu turbin air dari jeis turbin aksi (impulse turbine). rinsip kerja turbin ini mula-mula ditemukan oleh seorang insinyur %ustralia yang bernama A. .!. !ichell pada tahun #(*,. 9emudian turbin ini dikembangkan dan dipatenkan di 3erman !arat oleh Pro". #onat $anki sehingga turbin ini diberi nama Turbin $anki kadang disebut juga Turbin !ichell-%ssber&er (Haimerl, '.%., #()*). emakaian jenis Turbin Cross-Flow lebih menguntungkan dibanding dengan pengunaan kincir air maupun jenis turbin mikro hidro lainnya. dari penggunaan kincir air dengan bahan yang sama. enggunaan turbin ini untuk daya yang sama dapat menghemat biaya pembuatan penggerak mula sampai 5* = enghematan ini dapat dicapai karena ukuran Turbin Cross-Flow lebih kecil dan lebih kompak dibanding kincir air. Diameter kincir air yakni roda jalan atau runnernya biasanya + meter ke atas, tetapi diameter Turbin Cross-Flow dapat dibuat hanya +* cm saja sehingga bahan-bahan yang dibutuhkan jauh lebih sedikit, itulah sebabnya bisa lebih murah. Demikian juga daya guna atau effisiensi rata-rata turbin ini lebih tinggi dari pada daya guna kincir air. Hasil pengujian laboratorium yang dilakukan oleh pabrik turbin %ssber&er 3erman !arat yang menyimpulkan bah2a daya guna kincir air dari jenis yang paling unggul sekalipun hanya mencapai 4* = sedang effisiensi turbin Cross-Flow mencapai >+ = ( Haimerl, '.%., #()* ). $ingginya effisiensi Turbin Cross-Flow ini akibat pemanfaatan energi air pada turbin ini dilakukan dua kali, yang pertama energi tumbukan air pada sudu-sudu pada saat air mulai masuk, dan yang kedua adalah daya dorong air pada sudu-sudu saat air akan meninggalkan runner. %danya kerja air yang bertingkat ini ternyata memberikan keuntungan dalam hal effektifitasnya yang tinggi dan kesederhanaan pada sistim pengeluaran air dari runner. 9urva di ba2ah ini akan lebih menjelaskan tentang perbandingan effisiensi dari beberapa turbin konvensional. )

Gambar 7. <ffisiensi !eberapa $urbin dengan engurangan Debit &ebagai (&umber " Haimerl, '.%., #()*)

?ariabel

Dari kurva tersebut ditunjukan hubungan antara effisiensi dengan pengurangan debit akibat pengaturan pembukaan katup yang dinyatakan dalam perbandingan debit terhadap debit maksimumnya.@ntuk Turbin Cross Flow dengan A/Amak 6 # menunjukan effisiensi yang cukup tinggi sekitar >*=, disamping itu untuk perubahan debit sampai dengan A/Amak 6 *,+ menunjukan harga effisiensi yang relatif tetap ( Meier, @eli,#(>#). Dari kesederhanaannya jika dibandingkan dengan jenis turbin lain, maka Turbin Cross-Flow yang paling sederhana. &udu-sudu Turbin Pelton misalnya, bentuknya sangat pelik sehigga pembuatannya harus dituang. Demikian juga runner Turbin Francis, Kaplan dan Propeller pembuatannya harus melalui proses pengecoran/tuang. $etapi runner Turbin Cross Flow dapat dibuat dari material baja sedang (mild steel) seperti &$.,4, dibentuk dingin kemudian dirakit dengan konstruksi las. Demikian juga komponen-komponen lainnya dari turbin ini semuanya dapat dibuat di bengkel-bengkel umum dengan peralatan pokok mesin las listrik, mesin bor, mesin gerinda meja, bubut dan peralatan kerja bangku, itu sudah cukup. Dari kesederhanaannya itulah maka Turbin Cross-Flow dapat dikelompokan sebagai teknologi tepat guna yang pengembangannya di masyarakat pedesaan memiliki prospek cerah karena pengaruh keunggulannya sesuai dengan kemampuan dan harapan masyarakat. 4

Dari beberapa kelebihan Turbin Cross-Flow itulah, maka sampai saat ini pemakaiannya di beberapa negara lain terutama di 3erman !arat sudah tersebar luas, bahkan yang dibuat oleh pabrik Turbin %ssber&er sudah mencapai 5.*** unit lebih, sebagaimana diungkapkan oleh berikut " B$oday, numerous turbines throughout the 2orld are operating on the Cross-flo2 principle, and most of these (more than 5.*** so far) have been built by DssbergerE &elanjutnya rof. Haimerl (#()*) menyatakan pula bah2a setiap unit dari turbin ini dapat dibuat sampai kekuatan kurang lebih 45* 9F, dapat dipasang pada ketinggian jatuh antara *# sampai +** meter dengan debit air sampai ,.*** liter/detik. Cocok digunakan untuk '$MH, penggerak instalasi pompa, mesin pertanian, 2orkshop, bengkel dan lain sebagainya. Turbin Cross-Flow secara umum dapat dibagi dalam dua tipe ( Meier, @eli, #(># ) yaitu " #. $ipe $#, yaitu Turbin Cross-Flow kecepatan rendah . +. $ipe $,, yaitu Turbin Cross-Flow kecepatan tinggi. 9edua tipe turbin tersebut lebih dijelaskan oleh gambar ). rof. Haimerl (#()*) dalam suatu artikelnya sebagai

Gambar 8. Dua $ipe Turbin Cross-Flow (&umber " Haimerl, '.%., #()*)

>

#. <lbo2 +. oros katup ,. 9atup 8. 7o0el 5. Runner

). -angka pondasi 4. -umah turbin >. $uup turbin (. oros runner

Gambar +. Model -akitan Turbin Cross-Flow (&umber " Haimerl, '.%., #()*) 2.2. 3ara Men6o&erasikan Turbin Cross-Flow Cara mengoperasikan Turbin Cross-Flow, pertama kali buka pintu utama di sekitar bendungan agar air dapat mengalir melalui kanal ke bak penenang. &etelah permukaan air di kolam penampung naik setinggi #,5 meter di atas mulut pipa pesat hingga sebagian air ada yang terbuang melimpah melalui saluran limpah, maka pada saat itu pula pintu di mulut pipa pesat dibuka hingga pipa pesat penuh terisi namun pada saat itu air tak dapat masuk turbin sebab katup di ba2ah di dalam posisi menutup penuh. &elanjutnya sekarang kegiatan pengoperasian berlangsung di rumah pembangkit. !ukalah katup secara berkala dengan perantaraan regulator tangan sampai air dapat keluar dari no0el dan akhirnya (

memutarkan runner. &etelah runner berputar normal, lepaskan pasak penghubung katup G regulator, proses pengaturan katup ini selanjutnya dilakukan oleh governor mekanis. &elama pengoperasian a2al ini, generator jangan dahulu dihubungkan dengan beban, namun setelah governor bekerja secara normal baru generator dihubungkan dengan beban. @ntuk selanjutnya, penyesuaian pemakaian beban dengan pembukaan katup bekerja secara otomatis yang dilakukan oleh governor. 2.3. Re6ula"or 9omponen-komponen re&ulator antara lain " (#) roda tangan, (+) poros berulir, (,) bantalan berulir, (8) engsel, (5) bantalan pengantar dan ()) tuas perantara , untuk lebih jelasnya dapat dilihat gambar >.

Gambar .. -egulator dan erlengkapannya (&umber " !achtiar, %sep 7eris. #(>>) #*

2./. Governor. @ntuk mengatur jumlah debit air yang masuk ke runner seimbang dengan jumlah pemakaian beban lisrik, maka digunakan sebuah alat yang disebut &overnor. gambar (. emilihan &overnor mekanis dengan pertimbangan dapat dibuat di bengkel'$MH yang bengkel umum dengan biaya yang relatif terjangkau dibanding dengan &overnor elektrik. Disamping itu, &overnor mekanis sangat cocok dipasang pada sistim sederhana. &edangkan kepekaan dan kesensitifan kerja governor ini dapat diandalkan dan bisa bersaing dengan jenis governor lain. 9omponen-komponen governor tersebut antara lain, #. uli pada poros runner +. uli pada poros perantara ,. !elt transmisi, ketiga elemen ini merupakan komponen sistim transmisi daya dan putaran dari poros runner ke poros &overnor. 8. -oda gigi payung pada poros perantara. 5. -oda gigi payung poros &overnor, berfungsi meneruskan transmisi daya dan putaran dari poros perantara. ). oros &overnor, berfungsi sebagai rel tempat naik turunnya bantalan jalan, pada poros ini pula bantalan diam bertumpu. 4. !antalan jalan, berfungsi sebagai pengait dan pemba2a tuas-tuas yang berhubungan dengan katup. >. $uas-tuas, berfungsi sebagai penghubung gerak langkah bantalan jalan ke posisi katup. (. 'engan-lengan &overnor, berfungsi sebagai penerus gerak langkah bantalan jalan dan sebagai penentu posisi bandul. #*. !andul, berfungsi untuk menstabilkan putaran dan untuk mendapat jarak langkah yang diinginkan, hal ini sangat berhubungan dengan gaya sentripugal yang terjadi. ##. egas, berfungsi memberikan gaya reaksi terhadap bantalan jalan sehingga timbul keseimbangan aksi G reaksi yang menjadikan sistim beroperasi secara otomatis mekanis. ## overnor yang digunakan untuk turbin ini adalah &overnor mekanis sebagaimana yang dijelaskan

#+. !antalan diam, berfungsi untuk menumpu ujung poros &overnor pada posisi yang tetap sehingga &overnor dapat bekerja stabil.

Gambar 9. ;overnor dan erlengkapannya (&umber " !achtiar, %sep 7eris. #(>>)

#+

Gambar 1,. $iga Model osisi 9atup (&umber " Haimerl, '.%., #()*)

#,

III. M2RAKIT TURBIN CROSS-FLOW 1ang termasuk komponen penggerak mula turbin ialah no0el, katup, runner, poros runner, tutup turbin dan rangka pondasi. !erikut ini akan dijelaskan proses pembuatan dan perakitan komponen- komponen penggerak mula tersebut. 3.1. Runner

Gambar 11. Runner (&umber " !achtiar, %sep 7eris. #(>>)

#8

Gambar 12. roses Merakit Runner (&umber " !achtiar, %sep 7eris. #(>>)

3.2. Ka"u&

Gambar 13. 9atup (&umber " !achtiar, %sep 7eris. #(>>)

#5

Gambar 1/. 9omponen -akitan 9atup (&umber " !achtiar, %sep 7eris. #(>>)

3.3. No:el

Gambar 17. 'o(el (&umber " !achtiar, %sep 7eris. #(>>) #)

Gambar 18. enampang &amping 'o(el (&umber " !achtiar, %sep 7eris. #(>>)

Gambar 1+. <lemen -akitan 7o0el (&umber " !achtiar, %sep 7eris. #(>>)

#4

3./. Tu"u& Turbin

Gambar 1.. $utup $urbin (&umber " !achtiar, %sep 7eris. #(>>)

Gambar 19. 9omponen -akitan $utup $urbin (&umber " !achtiar, %sep 7eris. #(>>) #>

I;. M2LUKIS BUSUR SU1U 12NGAN ANALISA S2GITIGA K232 ATAN

/.1.;ariabel Analisa Se6i Ti6a Ke%e&a"an ?ariabel - variabel a2al yang dibutuhkan dalam analisa segi tiga kecepatan antara lain, 1. Ke%e&a"an air masuk runner (;r ) Dalam hal ini kecepatan air masuk runner sama dengan kecepatan air keluar dari no0el (?n ) yaitu, ?r 6 ?n ?r 6 9n . ( + . g . Hefs )#/+ Diketahui, 9n 6 koefisien tahanan no0el 6 *,() ( &utarno, #(4, ) g 6 percepatan gravitasi bumi 6 (,># m/det+ Hefs 6 head e"ekti" sebenarnya 2. Ke%e&a"an kelilin6 diame"er luar runner ( Uo ) Dalam hal ini harga @o dapat ditentukan dari persamaan berikut ( &utarno, #(4, ), @o 6 *,5 . ?r Hasil percobaan para ahli Turbin Cross Flow, mereka menyimpulkan bah2a dengan

menentukan harga @o 6 *,5 . ?r ternyata didapatkan effisiensi turbin yang paling besar, kebenaran tentang kesimpulan ini akan diuji pada uraian nanti dengan memasukan macam-macam nilai perbandingan @o/ ?r ke dalam analisa segitiga kecepatan seperti yang dimaksud, dengan demikian maka, 3. Ke%e&a"an Kelilin6 1iame"er 1alam Runner ( Ui ) Dalam hal ini nilai @i dapat ditentukan dari perbandingan diameter dalam dan luar runner yaitu, @i 6 ( Di / Do ) . @o /. 1iame"er luar runner ( 1o ) 7. 1iame"er dalam runner ( 1i ) 8. Sudu" air masuk sudu ( < )

#(

Hasil pengujian abrik $urbin %ssber&er 3erman !arat, untuk mendapatkan effisiensi turbin yang tertinggi direkomendasikan besar sudut air masuk sudu H 6 #5*. Hal ini disebabkan energi kecepatan air masuk sudu runner lebih banyak termanfaatkan terbukti dari hasil perbandingan kecepatan air keluar dari runner dengan kecepatan air masuk runner jauh lebih kecil dibanding dengan apabila sudut air masuk sudu lebih besar atau lebih kecil dari #5* ( Haimerl, #()* ). 9ebenaran tentang kesimpulan ini akan dibuktikan pada pembahasan nanti dengan memvariabelkan sudut H. Dalam perencanaan turbin seperti yang diuraikan pada bab sebelumnya, penulis memilih harga sudut 6 #5* &elanjutnya dengan data-data di atas dapat ditentukan model busur sudu sekaligus dapat diketahui berapa persen energi kecepatan air yang dimanfaatkan oleh runner. @ntuk memudahkan analisa, nilai-nilai dari variabel di atas diskalakan . &etelah semua data diskalakan, selanjutnya masukan ke dalam analisa segi tiga kecepatan berikut melalui dua tahap penggambaran yaitu, $ahap #, %ir masuk runner ?r 6 kecepatan air masuk sudu rim luar @o 6 kecepatan keliling diameter luar runner @i 6 kecepatan keliling diameter dalam runner ?f 6 k2ecepatan relatif air masuk sudu rim luar ?fi 6 kecepatan relatif air kelur sudu rim dalam ?i 6 kecepatan air keluar sudu rim dalam $ahap +, %ir keluar runner. ?o 6 kecepatan air masuk sudu rim dalam ?fo 6 kecvepatan relatif air masuk sudu rim dalam ?rI 6 kecepatan air keluar sudu rim luar ?f J 6 kecepatan relatif air keluar sudu rim luar

+*

/.2. erbandin6an 2''isiensi 1en6an Analisa Se6i Ti6a Ke%e&a"an.

Gambar 2,. %nalisa &egi $iga 9ecepatan pada &udut Masuk H 6 #5* (&umber " !achtiar, %sep 7eris. #(>>) !usur %-! inilah yang dijadikan mal untuk menentukan kelengkungan dan posisi sudusudu yang dipasang diantara dua buah piringan. Hal ini tidak begitu sulit dipraktekan di lapangan yang lebih diutamakan ialah ketelitian dan keuletan dalam bekerja. $itik ! seperti pada gambar di atas merupakan titik ujung dari busur sudu %-!. ada saat runner berputar ke kiri, titik ! akan mengalami perpindahan relatif sejauh !-!I dan 2aktu yang +#

diperlukan untuk perpindahan relatif dari ! ke ! I sama dengan 2aktu yang diperlukan oleh suatu titik air guna menempuh busur dari titik % ke titik ! dengan kecepatan relatif,

Gambar 21. %nalisa &egitiga 9ecepatan ada &udut Masuk H# 6 +** (&umber " !achtiar, %sep 7eris. #(>>)

++

Gambar 22. %nalisa &egitiga 9ecepatan ada &udut Masuk H+ 6 #+* (&umber " !achtiar, %sep 7eris. #(>>)

+,

Gambar 23. %nalisa &egi $iga 9ecepatan ada erbandingan @o / ?r 6 *,4 (&umber " !achtiar, %sep 7eris. #(>>)

+8

Gambar 2/. %nalisa &egi $iga 9ecepatan ada erbandingan @o / ?r 6 *,, (&umber " !achtiar, %sep 7eris. #(>>)

+5

1AFTAR !achtiar, %sep 7eris. (#(>>). edesaan. $ugas %khir

USTAKA enggerak ;enerator 'istrik

erencanaan $urbin %ir

Haimerl, '.%.(#()*). The Cross Flow Turbine. 3erman !arat 'al, 3agdish. (#(45). H)draulic !achine. 7e2 Delhi " Metropolitan !ook Co 'td &utarno. (#(4,). *istim +istrik !ikro Hidro ,ntuk Kelistrikan #esa. 1ogyakarta " @;M 1ogyakarta rivate

+)

You might also like