You are on page 1of 4

TUGAS 4 ILMU SOSIAL DASAR (ISD)

Nama : Fani Tamala NPM : 1a113136 Kelas : 4ka36

Kesatuan Nusantara dalam KeBhinekaan Indonesia


Wawasan nusantara adalah cara pandang dan sikap bangsa Indonesia mengenai diri dan bentuk geografinya berdasarkan Pancasila dan UUD 1945. Dalam pelaksanannya, wawasan nusantara mengutamakan kesatuan wilayah dan menghargai kebhinekaan untuk mencapai tujuan nasional. Fungsi : 1. Kesatuan nusantara sebagai konsepsi ketahanan nasional, yaitu wawasan nusantara dijadikan konsep dalam pembangunan nasional, pertahanan keamanan, dan kewilayahan. 2. Kesatuan nusantara sebagai wawasan pembangunan mempunyai cakupan kesatuan politik, kesatuan ekonomi, kesatuan sosial dan ekonomi, kesatuan sosial dan politik, dan kesatuan pertahanan dan keamanan. 3. Kesatuan nusantara sebagai wawasan pertahanan dan keamanan negara merupakan pandangan geopolitik Indonesia dalam lingkup tanah air Indonesia sebagai satu kesatuan yang meliputi seluruh wilayah dan segenap kekuatan negara. 4. Kesatuan nusantara sebagai wawasan kewilayahan, sehingga berfungsi dalam pembatasan negara, agar tidak terjadi sengketa dengan negara tetangga. Batasan dan tantangan negara Republik Indonesia adalah Tujuan kesatuan nusantara terdiri dari dua, yaitu: 1. Tujuan nasional, dapat dilihat dalam Pembukaan UUD 1945, dijelaskan bahwa tujuan kemerdekaan Indonesia adalah "untuk melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk mewujudkan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan perdamaian abadi dan keadilan sosial". 2. Tujuan ke dalam adalah mewujudkan kesatuan segenap aspek kehidupan baik alamiah maupun sosial, maka dapat disimpulkan bahwa tujuan bangsa Indonesia adalah menjunjung tinggi kepentingan nasional, serta kepentingan kawasan untuk menyelenggarakan dan membina

kesejahteraan, kedamaian dan budi luhur serta martabat manusia di seluruh dunia. Sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/Wawasan_Nusantara

Tanggapan terhadap Pemilu


Tahun 2014 akan menjadi tahun "panas"-nya suhu politik Tanah Air. Pesta demokrasi lima tahunan, pemilu legislatif, dan pemilihan presiden akan digelar. Partai politik peserta Pemilu 2014 pasti sudah menyusun strategi: melakukan konsolidasi internal dan eksternal. Yang paling kentara, sejumlah partai politik sudah mendeklarasikan calon presiden yang akan diusungnya. Mungkin bukan curi start, melainkan mungkin saja ingin terlihat sebagai partai yang tidak bingung. Sulit memilih mana yang ideal menjadi pemimpin negeri dari sejumlah nama yang muncul. Peneliti Centre for Strategic and International Studies (CSIS) J Kristiadi mengatakan, di bagian dunia mana pun tak ada calon presiden ideal, termasuk di Indonesia. Menurutnya, yang ada adalah calon presiden yang seperti saat ini. Ia berpandangan calon pemimpin ideal hanya ada di dunia wayang dan tak berlaku di dunia nyata. Menurut saya pemilu dinegara kita sudah mengalami perubahan dan peningkatan dengan melakukan pemilihan secara langsung, akan tetapi yang harus di soroti adalah konstribusi parpol terhadap masyarakat awam dalam pendidikan politik belum menujukan prestasi. partai hanya berfikir untuk kemenangan partainya dengan pencintraan iming iming, setelah itu biasa biasa aja, toh apa yg dilakukan perwakilan partai di parlemen berjalan sesuai aturan ketata negaraan dan UU. termasuk pemerinta dalam semua tingkatan. Saya juga berharap agar calon presiden nanti tidak hanya diisi dengan wajah-wajah lama. Peran media sangat penting untuk mengangkat figur-figur potensial yang memiliki gagasan hebat untuk dikenalkan kepada masyarakat dan bisa maju menjadi capres sebagai pilihan alternatif, karena Indonesia saat ini membutuhkan pemimpin yang bersedia mewakafkan hidupnya untuk kepentingan menyejahterakan rakyat. Ditambah dengan pemimpin yang tidak menghitung untung untuk kelompok atau partainya dan pemimpin yang begitu terpilih tidak mengalihkan sumber kesejahteraan untuk menghidupi komunitasnya serta mampu berdiri di atas semua golongan.

Sumber: nasional.kompas.com

Calon Pemimpin Presiden ideal itu seperti apa


1. Seorang president harus memahami ideologi dan budaya Indonesia secara utuh,lengkap dan benar. Ia harus meyakini dan percaya sepenuhnya bahwa Pancasila adalah landasan perjuangannya dan secara sungguhsungguh mengerti apa makna dari ke lima sila yang ada didalamnya. 2. Seorang pemimpin harus memiliki sklik/kemampuan kepemimpinan yang bagus dan tidak otorier. Ketrampilan memimpin adalah kemampuan dan kemauan pemimpin untuk mendengar suara rakyat yang dipimpinya. 3. Seorang pemimpin harus mampu merangkul semua golongan. Ketika bangsa kita begitu rentan terhaddap perpecahan, pertikaian dan saling serang karena perbedaan maka sangat dibutuhkan pemimpin yang mampu menyatukan dan mengayomi semua unsur yang berbeda tersebut. Bukan dengan maksud menyeragamkan, tapi menjaga dan menguruhkan yang berbeda-beda tersebut tetap dalam bingkai peratuan. 4. Seorang pemimpin/presiden harus memiliki integritas. Dimata hukum dan dimata banyak orang ia haruslah bersih dari segala macam catatan hitam dan buruk. 5. Seorang pemimpin harus jujur. Jaman sekarang ini kejujuran semakin mahal harganya di negeri kita ini karena seperti dalam kehidupan seharihari semakin langka seuatu itu akan semakin mahal harganya. 6. Pemimpin Negara harus menjadi teladan dan panutan. Ia harus bisa memberikan keteladanan sebagai seorang pemimpin bangsan dan membuktikan bahwa dirinya memang pantas menjadi panutan oleh rakyat yang ia pimpin. 7. Pemimpin negara harus seseorang yang nasional terbuka. Calon presiden kita mesti memiliki nasionalisme yang kuat, dengan demikian ia akan mencintai rakyat yang ia pimpin. 8. Pemimpin harus memiliki loyalitas dan mampu hidup sederhana.

Sumber : aswan67.blogspot.com

You might also like