You are on page 1of 12

RESUME ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny M DENGAN TINDAKAN OPERASI STRUMEKTOMI PADA PASIEN STRUMA DI RUANG IBS RSUP NTB

2013

ABDUL KHASIM 001 STYC 08

YAYASAN RUMAH SAKIT ISLAM NUSA TENGGARA BARAT SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN YARSI MATARAM PROGRAM PROFESI NERS 2013

RESUME ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny M DENGAN TINDAKAN OPERASI STRUMEKTOMI PADA PASIEN STRUMA DI RUANG IBS RSUP NTB 2013

I. PRE OPERATIF A. PENGKAJIAN 1. Identitas Pasien a. Nama : NyN b. Usia : 35 Tahun c. Alamat : Dasan Agung d. Agama : Islam e. Pendidikan : SMP f. Suku / Bangsa : Sasak/Indonesia g. Status Perkawinan : Menikah h. Diagnosa Medis : Sturma nodosa non toksik 2. Pre Operatif a. Penyakit yang diderita : Sturma nodosa non toksik b. Keadaan umum : Compos Mentis c. TTV : TD = 120/80 mmHg N = 88x/ menit S = 37 C RR = 20x/ menit d. Pernafasan : Spontan e. Surat izin/informed concent : Ya f. Protesa : Tidak g. Cateter : Tidak h. Persiapan Alat Cukur : Tidak i. Huknah : Tidak j. Hasil Laboratorium : Ya (Hb: 13,1 g/dL) k. Persediaan Darah : Tidak l. Contoh Darah : Tidak m. Hasil Rontgen,USG,CT-Scan : Ya n. Infus : RL o. Obat yang diberikan : Tidak p. Alergi Obat : Tidak q. Obat Premedika : Tidak r. Pernah Dioperasi : Tidak s. Penkes yang diberikan : Tehnik nafas dalam t. GCS : E4 V5 M6

3. Riwayat Keperawatan 1. Riwayat Penyakit Sekarang

Terdapat benjolan di leher sebelah kiri sejak 2 bulan yang lalu, setelah dilakukan pemeriksaan di poli THT dan di diagnosa struma, kemudian rawat inap di RS untuk menunggu rencana operasi. 2. Riwayat Penyakit Dahulu Pasien mengatakan tidak pernah mengalami penyakit ini sebelumnya. 3. Riwayat Kesehatan Keluarga Pasien mengatakan bahwa tidak ada anggota keluarganya yang menderita penyakit seperti ini. 4. Pengkajian Psiko, Sosial, Spiritual. a. Kecemasan PraOperatif Pasien tampak gelisah dan tidak tenang, pasien hanya diam dan mengatakan tidak bisa tidur pada malam sebelum dilakukan operasi. b. Perasaan Pasien tampak tidak nyaman dan selalu bertanya kepada perawat tentang tindakan operasi yang akan dilakukan kepada dirinya. c. Citra Tubuh Pasien mengatakan merasa khawatir dengan pembedahan yang akan dijalaninya, apakah akan berpengaruh pada bagian tubuhnya. d. Konsep Diri Pasien mengatakan siap untuk dioperasi e. Sumber Koping Pasien mengatakan baru pertama kali dioperasi, pasien selalu berdoa dan yakin bahwa operasinya akan berhasil. f. Kepercayaan Spiritual Pasien mengatakan beragama islam, pasien selalu berdoa dan yakin bahwa operasinya akan berjalan sukses. g. Pengetahuan, Persepsi dan Pemahaman Pasien mengatakan tidak mengetahui dengan baik tentang penyakitnya serta tidak mengetahui tentang tindakan operasi yang akan dilakukan. h. Informed Consent Pasien mengatakan telah menandatangani surat izin operasi serta siap untuk menjalani operasi. 5. Pemeriksaan Fisik a. Keadaan Umum Usia : 35 Tahun Tanda Distres : Tidak Ada

: Compos Mentis E4 V5 M6 : TD : 120/80 mmHg N : 88x/ menit S : 37C RR : 20x/ menit b. Pemeriksaan Fisik Head to Toe 1) Kepala : Bentuk normal, ukuran normal, simetris. 2) Rambut : Kebersihan cukup, warna hitam. 3) Mata : ikterik -/-, anemis -/-. 4) Hidung : Simetris, mucus (-) 5) Telinga : Tampak bersih 6) Mulut & gigi : Mukosa bibir lembab, gigi bersih 7) Leher : Pembesaran kelenjar Tiroid (+) 8) Thorax : Pernafasan dada simetris 9) Abdomen : Asites tidak ada 10) Alat Kelamin : Tidak ada kelainan 11) Ektremitas : Atas dan bawah tidak ada kelainan. c. Pemeriksaan Persistem 1) Breathing Frekuensi 20x/menit, tidak terlihat gerakan cuping hidung. 2) Blood Nadi 88x/menit, TD 120/80 mmHg 3) Brain Tinkat kesadaran membuka mata spontan, verbal baik, motorik menurut perintah. 4) Blader BAB dan BAK lancar, DC (-) 5) Bowel Peristaltik normal, tidak kembung, diare (-), konstipasi (-) 6) Bone Tonus otot baik, dekubitus (-) B. DIAGNOSA KEPERAWATAN Cemas berhubungan dengan situasi / lingkungan premedik dan operasi. C. INTERVENSI KEPERAWATAN Tujuan : Pasien menunjukan rasa cemas berkurang dalam waktu 30 menit sebelum operasi KH : - Pasien mengungkapkan siap untuk dioperasi - TTV stabil

Tingkat Kesadaran TTV

Intervensi : 1. Beri penjelasan dengan singkat dan jelas tentang ruang OK R/ Dengan penjelasan pasien dapat mengerti tenang ruang OK 2. Kaji tingkat kecemasan R/ Tingkat kecemasan sebagai dasar perencanaan keperawatan 3. Berikan penentraman hati dan tindakan kenyamanan R/ mengurangi kecemasan 4. Ajak pasien untuk mengadakan pendekatan spiritual R/ Mengurangi kecemasan 5. Perjelas informasi dokter tentang rencana tindakan operasi dan kemungkinannya. R/ pasien tambah mengerti sehingga kecemasannya berkurang. 6. Mengukur TTV D. IMPLEMENTASI Implementasi dilakukan sesuai dengan intervensi dengan respon hasil: 1. Pasien tampak mengerti dengan penjelasan yang diberikan 2. Tingkat kecemasan menunjukan tingkat kecemasan sedang 3. Pasien tampak tenang di ruang pramedikasi 4. Pasien berdoa sebelum operasi dimulai 5. Pasien mengerti dengan penjelasan yang diberikan E. EVALUASI S : Pasien mengatakan siap untuk dioperasi O : Wajah tampak tenang, TTV Stabil A : Cemas Berkurang P : Rencana 4 dan 6 dilanjutkan di ruang OK

II. INTRA OPERASI A. PENGKAJIAN 1. Anastesi Mulai : 11.15 2. Jenis Pembiusan : Spinal Anastesi 3. Posisi Operasi : Terlentang 4. Jenis Operasi : Besar 5. Desinfeksi Kulit : Betadine 10% 6. Diatermi : Tidak 7. Monitor Anastesi : Ya 8. Operator : Dr. Ramses, SP.B 9. Persiapan Alat a. Working element yang terdiri dari: 1) Sheath: No 24 124f 2) Teleskop optic 3) Obturator 4) Cuthing loop 5) Desinfeksi klem 6) Sarung tangan steril 7) Linen set 8) Duk steril 9) Alat coler 10) Set alat laparatoni *Keseimbangan Cairan - Cairan masuk : 1000 cc - Cairan keluar : - Urine : 100 cc - Darah : 500 cc - Irigasi : 9000 cc .

B. DIAGNOSA KEPERAWATAN Analisa data lntra operatif No Data Etiologi 1 S:Tindakan operasi O : - Pasien dilakukan operasi Menggunakan alatmenggunakan alat TURP instrument operasi TURP Resiko cidera - Ada pemasangan coter listrik

Problem Resiko terjadi cidera

S :O : Pendarahan 500 cc TTV: 110/60 mmHg N : 72x/m R : 20x/m S : 35,0 c

Tindakan operasi TURP

Resti kekurangan volume cairan

Pendarahan selama operasi

Masalah keperawatan : 1. Resiko terjadi cidera b/d penggunaan instrument selama operasi TURP 2. Resiko terjadi kekurangan cairan b/d pendarahan selama operasi TURP C. INTERVENSI KEPERAWATAN Dx 1. Tujuan : Pasien tidak mengalami cidera selama tindakan operasi Kriteria hasil : Jumlah, jenis, bentuk sesuai dengan persiapan sebelum dilakukan operasi Intervensi: 1. Amati perlengkapan/ bentuk instrument sebelum operasi R/ mengetahui bentuk dan kualitas alat yang digunakan. 2. Atur alat-alat secukupnya pada meja instrument sesuai urutan kerja pelaksaan operasi TURP R/ memudahkan cara kerja sehingga meminimalkan resiko cidera 3. Amati bentuk sesudah di operasi R/ koreksi ulang 4. Sambungan kabel ke listrik apakah sudah berfungsi atau tidak R/ mencegah terjadinya cidera saat operasi D. IMPLEMENTASI Implementasi dilakukan sesuai dengan intervensi yang telah di buat respon hasil: 1. Alat-alat masih layak pakai 2. Tim operasi bekerja dengan rapid an teratur 3. Bentuk tubuh pasien sebelum dan sesudah operasi sama 4. Litrik dan kabel sudah terpasang baik E. EVALUASI S:O : Alat lengkap baik jumlah maupun bentuknya A : Resiko cidera tidak terjadi, alat lengkap sesuai dengan persiapan waktu operasi P : Rencana di hentikan *Dx II 7

Tujuan : Kekurangan tidak terjadi KH : - Turgor kulit baik - Membran mukosa lembab - TTV stabil Intervensi 1. Kaji perubahan tanda-tanda vital R/ Deteksi diri perubahan tanda-tanda vital 2. Kaji turgor kulit, kelembaban mukosa R/ Evaluasi/ observasi kekurangan cairan 3. Pantau masukan dan keluaran R/ Menjaga keseimbangan 4. Kolaburasi pemberian RL sesuai dengan program dokter R/ Menjaga keseimbangan cairan. Evaluasi: S:O : TTV stabil, mukosa membrane bibir agak kering, turgor kulit kurang baik A : Resiko kekurangan cairan tetap di patau P : Perencanaan diteruskan.

III. PASCA OPERATIF A. PENGKAJIAN - Masuk RR jam : 12.50 TD : 110/80 mmHg N : 80 x/menit S : 35 c RR : 20 x/menit -klien tampak menggigil - Meninggal : tidak - Keadaan umum : lemah 8

Kesadaran Breathing Blood Brain Bladder Bowel Bone Turgor kulit Ekstremitas Three way cateter Keadaan emosi

: kompos mentis : spontan : pendarahan 500 cc : tidak ada gangguan pada persaratan : urine: 100cc : baik : baik : baik : tampak lemah : ya, terpasang : tenang

B. DIAGNOSA KEPERAWATAN Hipotermi berhubungan dengan lingkungan OK dan ruang pemulihan C. INTERVENSI Tujuan: Tidak terjadi hipotermi dengan suhu stabil KH : - Suhu normal - Tidak meninggal Intervensi: 1. Ukur sushu tubuh R/ mengetahui sushu tubuh pasien 2. Beri selimut tebal R/ membantu eningkatkan suhu tubuh D. IMPLEMENTASI Implementasi dilakukan sesuai dengan intervensiyang telah di buat dengan respon hasil: 1) Suhu: 36,7 c, 2) Selimut tebal terpasang

E. EVALUASI S : Pasien mengatakan masih kedinginan, namun sudah mulai berkurang O: Ekstremitas berkurang A : Masalah teratasi sebagian P : Intervensi dilanjutkan

Perawatan pasien postop: 1. Cek TTV tiap 15 menit 2. Kaji intake dan output 3. Control fungsi perkemihan kembali setelah 6-8 jam post anestesi

*ALDRETTE SCORE - Mampu mengendalikan gerakan - Nafas spontan, batuk + pola normal - TD meningkat - Bangun dan waspada, orientasi penuh - kulit kemerahan : 2 (aktivitas) : 2 (respirasi) : 2 (sirkulasi) : 2 (status neuro) : 2 (kulit)

PROSEDUR OPERASI BPH

1. Lakukan anestesi spinal oleh ahli anestesi 2. Isi buli +/- 300cc 3. Reparasi kulit/ disinfeksi area operasi dari area yang akan dioperasi melingkar keluar

10

4. Drepping/ pemasangan duk, duk besar atas bawah, duk kecil kanan kiri difiksasi dengan duk klem. Pasang slang suction dan couter difiksasi dengan duk klem, kemudian ditutup dengan duk lobang 5. Time Out 6. Insisi area op buka perlapis ( dari lapisan kulit, sub kutis, facia, otot sampai buli ), buli ditest dengan aspirasi menggunakan spuit 10cc,tusuk balon kateter, lepas kateter terpasang 7. Buli diinsisi sambil disuction air yang keluar dari buli, pasang hak prostat 3 (atas 2, bawah 1). Insisi bledder neck hak dilepas, enuklease prostat, setelah prostat terangkat smua sambil disuction siapkan jahitan dexon, sambil assist suction perdarahan yang keluar, pasang hak, jahit bledder neck yang tadi diinsisi 8. Pasang three way cateter, spulling dari kateter sampai lancer, isi balon 30-50 cc.cuci buli untuk mengevaluasi perdarahan, traksi three way cateter. 9. Tutup buli dengan jahitan dexon/ cromic no1,klem atas bawah, setelah dijahit cek buli dengan cara spulling dari TC untuk mengevaluasi perdarahan 10. Basahi buli yang sudah dijahit dengan kasa betadin, pasang drain fiksasi dengan side 2/0 11. Menutup luka op lapis demi lapis dengan urutan menutup luka otot dengan cromic no 1 jarum tapper setelah otot dijahit pasang vacuum drain, menutup luka fasia dg dexon dari atas kebawah, sub kutis dg cromic no 2/0 jarum tapper, kulit dengan side no 2/0 jarum cutting 12. Tutup luka dengan kassa,fiksasi 13. Fiksasi traksi TC sebelum duk dilepas semua

11

14. Pindah pasien sambil evaluasi output dan warna urine

Lokasi Pada Tindakan TURP

12

You might also like