You are on page 1of 76

Spektrum Ultraviolet dan Sinar Tampak

Transisi Elektron
Spektrum elektron satu molekul adalah hasil transisi antara dua tingkat energi elektron pada molekul tersebut Transisi yang terjadi antara dua keadaan (tingkat energi) dinyatakan dengan notasi sebagai berikut: * Ditulis *

Dua atom masing-masing mempunyai orbital s tunggal yang setengah terisi dibiarkan berantaraksi membentuk ikatan. Buatlah diagram energi untuk proses ini dan berilah tanda orbital molekul ikatan dan antiikatan. Tunjukkan elektron pada keadaan energi terendah
E *

Energi terendah

Dua atom karbon berantaraksi membentuk ikatan . Buatlah diagram energi untuk proses ini dengan hanya menunjukkan antaraksi orbital p. Berilah tanda orbital molekul ikatan () dan antiikatan (*)
E
*
p p

Dua atom berantaraksi membentuk suatu ikatan. Orbital p atom A berantaraksi bersampingan dengan orbital p atom B. Orbital p yang kedua milik atom B tidak berantaraksi. Buatlah diagram tingkat energi untuk antaraksi antara A dan B dan berilah tanda semua orbital E
Atom A Atom B

*
n

p p

Jika terdapat 4 elektron pada orbital molekul di atas, tunjukkan di mana keempat elektron tersebut harus ditempatkan bila molekul dalam keadaan dasar (keadaan energi terendah)

Diagram tingkat energi etilena terlihat di bawah. Jenis transisi elektron manakah yang dapat terjadi pada elektron berenergi tertinggi?
E *

* *

Diagram tingkat energi karbonil terlihat di bawah. Jenis transisi elektron manakah yang dapat terjadi pada elektron berenergi tertinggi?
E

*
*

n * n*

Dari kedua transisi yang mungkin terjadi pada elektron bebas dalam gugus karbonil, yang manakah yang memerlukan energi paling besar? Transisi manakah yang memerlukan panjang gelombang cahaya besar? n * panjang gelombang terbesar, n * energi terbesar

Kromofor
Sistem (gugus atom) yang menyebabkan terjadinya absorpsi cahaya disebut kromofor atau gugus kromofor Kromofor yang menyebabkan terjadinya transisi * ialah sistem yang mempunyai elektron pada orbital molekul Senyawa yang hanya mempunyai orbital molekul ialah molekul organik jenuh yang tidak mempunyai atom dengan pasangan elektron sunyi Contoh kromofor * ialah
\ /

/ C\

\ /

CH

Kromofor yang menyebabkan terjadinya transisi n * ialah sistem yang mempunyai elektron pada orbital molekul tak mengikat (n) dan Senyawa yang hanya mempunyai orbital molekul n dan ialah molekul organik jenuh yang mempunyai satu atau lebih atom dengan pasangan elektron sunyi Contoh kromofor n * ialah
\ /

C O

\ /

C S

\ /

C N
l

\ /

: C Cl

Kromofor yang menyebabkan terjadinya transisi * ialah sistem yang mempunyai elektron pada orbital Senyawa yang mempunyai orbital molekul ialah molekul organik tidak jenuh Contoh kromofor * ialah

\ /C

=C

/ \

CC

* * n

Transisi manakah yang memerlukan energi terbesar? * Jenis transisi manakah yang mungkin terjadi pada siklopentena (C5H8)? *, *, *, * Kromofor apakah yang menyebabkan transisi energi terendah pada siklopentena? C=C, transisi *

Siklopentena mengabsorpsi cahaya dekat 190 nm. Absorpsi pada panjang gelombang lebih besar tidak terjadi. Transisi jenis manakah yang menyebabkan absorpsi tersebut? Gambarkan dengan diagram tingkat energi.
E *

Jenis transisi: *

Panjang gelombang terbesar cahaya yang diabsorpsi oleh 3oktena di daerah ultraviolet adalah pada 185 nm. Kromofor mana yang menyebabkan absorpsi tersebut? Transisi jenis apakah yang terjadi? \ / /C=C\ * Transisi berenergi terendah untuk CH3-O-CH3 terlihat kirakira pada 185 nm. Kromofor apakah pada dimetileter yang menyebabkan transisi tersebut? Transisi jenis apakah yang menyebabkan absorpsi pada 185 nm? Gambarkan dengan diagram tingkat energi. Pasangan elektron sunyi pada oksigen, n *
E

* n

Transisi benergi terendah yang terlihat pada trietilamina adalah pada kira-kira 195 nm. Kromofor apakah yang menyebabkan transisi tersebut? Transisi jenis apakah yang menyebabkan absorpsi tersebut? Pasangan elektron sunyi, n * Transisi berenergi terendah yang terlihat pada etana adalah pada kira-kira 150 nm. Kromofor apakah yang ada dalam etana? Transisi jenis apakah yang menyebabkan absorpsi tersebut? Elektron pada ikatan , *

Kromofor yang menyebabkan terjadinya transisi n *, n *, dan * ialah sistem yang mempunyai elektron baik pada orbital molekul yang tidak mengikat (bebas) maupun pada orbital molekul Senyawa yang mempunyai orbital molekul n maupun ialah senyawa yang mengandung atom yang mempunyai pasangan elektron sunyi dan orbital atau atom yang mempunyai pasangan elektron sunyi terkonjugasi dengan atom lain yang mempunyai orbital Contoh kromofor jenis ini ialah
\ /C

=O

\ /C

=CO
/

\ N /

C = C/ \
/

Diagram tingkat energi untuk kromofor karbonil (C=O) terlihat di bawah. Susunlah transisi n *, *, n * menurut urutan energi menurun. Aseton mengabsorpsi cahaya pada 280, 187, dan 154 nm. Kromofor apakah yang menyebabkan absorpsi tersebut? Transisi jenis apakah yang menyebabkan masing-masing absorpsi tersebut? Kromofornya gugus karbonil 280 nm: n *, 187 nm: n *, 154 nm: *
E

* * n

Transisi jenis apakah selain dari *, *, dan * yang dapat terjadi pada senyawa (a) CH2=CH-O-CH3 dan (b) CH2=CH-CH2-CH2-O-CH3 (a) n *, n *, * (b) *, n * Kromofor apakah dalam setiap molekul berikut ini yang menyebabkan transisi berenergi terendah? \ / (a) siklopentena * C=C
/
\

(b) CH3OH

n *

Kromofor apakah selain * yang dimiliki oleh masing-masing molekul berikut? Transisi jenis apakah yang dapat terjadi pada masingmasing molekul tersebut? O (a) (b) (CH3)2-N-CH=CH2
(a) Kromofor: sistem
CH3-CH
\ /C

=O

n *, n *, *
(b) Kromofor: sistem n *, n *, *
\ N /

C = C/ \
/

Senyawa yang hanya mempunyai transisi * mengabsorpsi cahaya pada panjang gelombang sekitar 150 nm. Senyawa yang mempunyai transisi n * dan * (tidak terkonjugasi) mengabsorpsi cahaya pada panjang gelombang kurang dari 200 nm. Senyawa yang mempunyai transisi n * mengabsorpsi cahaya di daerah ultraviolet kuarsa (200 400 nm). Daerah ultraviolet vakum (di bawah 200 nm) tidak ditinjau karena merupakan daerah yang sukar untuk memperoleh spektrumnya dan hanya sedikit informasi struktur molekul yang dapat diperoleh

Transisi
* n *

Daerah Absorpsi
150 nm < 200 nm

UV
Vakum Vakum

< 200 nm * (tidak terkonjugasi) 200 400 nm n *

Vakum Kuarsa

Suatu senyawa dengan diagram energi seperti di bawah ini menunjukkan absorpsi pada 190 nm dan 300 nm. Transisi jenis apakah yang menyebabkan masing-masing absorpsi?

* * n

300 nm: n * 190 nm: n *

Suatu senyawa dengan diagram energi seperti di bawah ini menunjukkan absorpsi pada 185 nm tetapi tidak mempunyai pita absorpsi di daerah ultraviolet kuarsa. Transisi jenis apakah yang menyebabkan absorpsi tersebut?
E * * n

Asetaldehida (CH3COH) mempunyai puncak absorpsi pada 160, 180, dan 290 nm. Transisi jenis apakah yang menyebabkan masing-masing absorpsi? 290: n *; 180: n *; 160: * Transisi jenis apakah yang menyebabkan masingmasing absorpsi pada spektrum aseton (CH3COCH3) yang menunjukkan tiga puncak absorpsi? Apakah absorpsi terjadi di daerah UV kuarsa atau vakum? n * (kuarsa); n * (vakum); * (vakum)

Pengaruh Lingkungan Elektron


Lingkungan elektron yang berbeda dalam molekul akan mempengaruhi derajat antaraksi antara orbital Akibatnya perbedaan tingkat energi antara elektron yang sama dalam dua molekul yang berbeda tidak akan identik Bila antaraksi antara orbital bertambah, panjang ikatan kimia yang terbentuk berkurang, dan perbedaan energi antara orbital molekul ikatan dan antiikatan bertambah

Di bawah adalah diagram energi untuk 2 ikatan rangkap karbon-karbon yang berbeda. Pada senyawa manakah terjadi antaraksi terbesar antara orbital p? Ikatan manakah yang lebih panjang? Senyawa B antaraksi besar, ikatan lebih pendek Senyawa manakah yang mempunyai transisi * berenergi lebih kecil? A
E
Molekul A Molekul B

*
p p p

*
p

/ \ C=C \ /

/ \ C=C \ /

Absorpsi yang disebabkan oleh transisi * pada etilena dan 3-oktena terjadi berturut-turut pada 163 nm dan 185 nm. Mengapa absorpsi tidak terjadi pada panjang gelombang yang sama? Gugus yang terikat berbeda, lingkungan berbeda Apakah antaraksi orbital p terbesar terjadi pada etilena atau 3-oktena? Etilena, panjang gelombang kecil, energi besar

Transisi * untuk CH3CCH adalah 187 nm sedangkakan CH3COCH3 adalah 154 nm. Mengapa kedua transisi tersebut tidak mengabsorpsi pada panjang gelombang yang sama? Lingkungan elektron pada ikatan rangkap tiga tidak sama dengan lingkungan elektron gugus karbonil Untuk ketiga senyawa ini (CH3-Cl 172 nm, CH3-I 258 nm, CH3-Br 204 nm) apakah pita absorpsi yang terlihat terjadi oleh jenis transisi yang sama? Terangkan mengapa tidak mengabsorpsi pada panjang gelombang yang sama Transisi sama n *, gugus yang berikatan berbeda (sama-sama halogen tetapi berbeda keelekronegatifan)

Intensitas absorpsi yang disebabkan oleh jenis transisi * selalu lebih kuat 10-100 kali intensitas absorpsi yang disebabkan oleh jenis transisi n * atau n * Contoh spektrum senyawa yang mempunyai baik transisi n * maupun * terlihat di bawah Posisi absorpsi maksimum tiap pita (disebut maks) sesuai dengan panjang gelombang cahaya yang diperlukan agar terjadi transisi
Intensitas absorpsi * maks = 180 nm

n * maks = 250 nm l 200 l 250 l 300

150

(nm)

Tunjukkan maks setiap puncak pada spektrum berikut


Intensitas absorpsi

170

l 200

l 250

(nm)

Berapa maks untuk transisi n * dan * suatu senyawa dengan spektrum di bawah ini
Intensitas absorpsi

170

l 200

l 250

(nm)

Diketahui suatu senyawa mungkin merupakan suatu amina jenuh N-C-C-C- atau suatu amina tak jenuh NC-C=CSpektrum senyawa tersebut terlihat di bawah ini. Struktur manakah yang cocok? Amina tak jenuh, karena ada dua puncak
Intensitas absorpsi

170

l 200

l 250

(nm)

Pada sistem terkojugasi seperti C=C-C=C, orbital dari masing-masing ikatan rangkap berantaraksi membentuk seperangkat baru orbital ikatan dan antiikatan. Antaraksi ini dapat terlihat pada diagram di bawah
E
*4 * *3 2 1 \ / *

C=

/ C\

\ /

C=CC=

/ C\

\ /

C=

/ C\

Transisi * Sistem Terkonjugasi


Bila sistem terkonjugasi dalam molekul makin panjang (melibatkan lebih banyak atom yang berikatan ) maka perbedaan energi antara keadaan dasar dan keadaan tereksitasi untuk transisi * makin kecil Akibatnya bila sistem terkonjugasi bertambah panjang, energi yang diperlukan untuk transisi * makin kecil dan absorpsi akan terjadi pada panjang gelombang yang lebih besar

Untuk sistem terkonjugasi dengan diagram di bawah, transisi energi terendah manakah yang mungkin? 2*3
E
*4 * *3 2 1 *

maks untuk etilena kira-kira 185 nm, sedangkan maks untuk 1,3-butadiena (CH2=CH-CH=CH2) 217 nm. Dengan menggunakan diagram energi, terangkan mengapa butadiena mengabsorpsi pada panjang gelombang yang lebih besar
Sistem etilena Sistem butadiena

E
*4
* *3 2 *

Mengapa 1,4-pentadiena memililiki maks 175 nm, sedangkan 1,3-butadiena memiliki maks yang lebih besar, yaitu 217 nm? Karena pada 1,4-pentadiena kedua ikatan rangkap tidak terkonjugasi Ramalkan perbedaan spektrum UV di daerah kuarsa untuk senyawa
/
CH3

//

CH2

Senyawa A mempunyai sistem terkonjugasi dan akan mengabsorpsi cahaya antara 200-400 nm. Senyawa B mempunyai dua ikatan rangkap terisolasi dan tidak akan mengabsorpsi di daerah 200-400 nm

Spektrum senyawa di bawah didapatkan di daerah 200-400 nm. Jika hanya absorpsi transisi * yang berintensitas tinggi yang terlihat. Perbedaan spektrum apakah yang akan terlihat pada kedua senyawa?
O

Senyawa 1 tidak akan mempunyai absorpsi * antara 200-400 nm. Senyawa 2 akan menunjukkan absorpsi di daerah 200-400 nm.

Dari senyawa berikut ini, manakah yang akan mengabsorpsi cahawa pada panjang gelombang tertinggi dan manakah yang terendah?
=O =O O= =O

C>A>B Dari senyawa berikut ini, manakah yang akan mengabsorpsi cahaya pada panjang gelombang tertinggi dan yang terendah?(a) CH3(CH2)5CH3 (b) (CH3)2C=CHCH2CCH=C(CH3)2 (c) CH2=CHCH=CHCH3 C>B>A

Spektrum transisi * untuk senyawa E dan F telah diperoleh. Salah satu senyawa mempunyai maks = 303 nm, yang lainnya 263 nm. Manakah yang mempunyai maks = 303 nm?
O (E) CH3CH=CHCH=CHC-H

O (F) CH3CH=CHCH=CHCH=CHC-H

F (sistem konjugasi lebih panjang) Senyawa -karoten mempunyai 11 ikatan rangkap terkonjugasi. Terangkan mengapa senyawa ini mengabsorpsi cahaya di daerah sinar tampak! Sistem terkonjugasi -karoten panjang sehingga energi transisi yang diperlukan kecil. Energi transisi ini sesuai dengan sinar tampak (energi rendah)

Daerah Radiasi Elektromagnet

Pengaruh Pelarut: Efek Batokrom


Pada kebanyakan transisi * keadaan tereksitasi lebih polar daripada keadaan dasar Akibatnya, pada transisi *, dalam pelarut polar, absorpsi akan bergeser ke panjang gelombang lebih besar Pergeseran absorpsi ke panjang gelombang lebih besar disebut efek batokrom (pergeseran merah)
E
* *
Tidak ada antaraksi dengan pelarut polar

Ada antaraksi dengan pelarut polar

Diagram Energi Keton


E
* *

n

Ada antaraksi dengan pelarut polar

Tidak ada antaraksi dengan pelarut polar

Pengaruh Pelarut: Efek Hipsokrom


Molekul yang mempunyai elektron bebas (tidak terikat) dapat berantaraksi dengan pelarut berikatan hidrogen secara lebih baik dalam keadaan dasar daripada dalam keadaan tereksitasi Akibatnya, pada transisi n*, absorpsi akan bergeser ke panjang gelombang lebih kecil bila kemampuan pelarut untuk membentuk ikatan hidrogen bertambah Pergeseran absorpsi ke panjang gelombang lebih kecil disebut efek hipsokrom (pergeseran biru)

Apabila antaraksi terkutub antara pelarut dengan molekul menyebabkan penurunan keadaan energi, apakah keadaan atau * akan lebih dimantapkan oleh pelarut polar? * lebih dimantapkan karena lebih polar daripada keadaan

* *

Tidak ada antaraksi dengan pelarut polar

Ada antaraksi dengan pelarut polar

Dengan menggunakan diagram di atas, terangkan mengapa pelarut polar menyebabkan transisi * bergeser ke panjang gelombang lebih besar! Karena energi yang diperlukan untuk transisi pada molekul yang berantaraksi dengan pelarut polar menjadi lebih kecil

Suatu diena terkonjugasi mempunyai maks pada 219 nm dalam pelarut heksana. Apakah maks akan lebih besar atau lebih kecil dari 219 nm bila pelarut diganti dengan etanol? maks akan lebih besar karena etanol pelarut polar sehingga akan memantapkan keadaan *

Intensitas Serap Cahaya


Spektrum UV senyawa diperoleh dengan melewatkan cahaya berpanjang gelombang tertentu (monokrom) melalui larutan encer senyawa tersebut dalam pelarut yang tidak menyerap, misalnya air, etanol, dan heksana Intensitas pita serap diukur sebagai persen sinar jatuh yang melalui sampel I % transmitans = 100 I0 I0 = intensitas sinar masuk, I = intensitas sinar keluar

Keterserapan Cahaya (Absorbansi)


Karena penyerapan cahaya merupakan fungsi konsentrasi molekul yang menyerap, maka cara yang lebih tepat untuk menyatakan intensitas serap adalah dengan Hukum Lambert-Beer log I = -bc = -A I0 C = konsentrasi sampel (M), b = panjang sel yang dilalui cahaya (cm), = tetapan absorbansi molar, A = absorbansi

Suatu senyawa mempunyai serapan maksimum pada 235 nm. Pada 235 nm, 20% dari sinar jatuh diteruskan oleh larutan sampel 2 x 10-4 M dalam sel sepanjang 1 cm. Berapakah absorbansi molar pada 235 nm? 3,5 x 103 Suatu larutan senyawa 1 x 10-5 M mempunyai %transmitas 50 pada panjang gelombang 280 nm bila digunakan sel 1 cm. Hitung pada 280 nm 3 x 104

Pada panjang gelombang 280 nm, anilin mempunyai absorbansi molar 1430. Suatu larutan anilin dalam air harus dibuat sedemikian rupa sehingga %transmitan larutan dalam sel 1 cm adalah 30. Berapa gram anilin diperlukan tuntuk membuat larutan 100 mL? BM anilin = 93 0,0034 g 2-sikloheksanon (BM = 96) mempunyai = 10.000 pada = 225 nm. Bila harus dibuat larutan senyawa ini sedemikian rupa sehingga absorbansi = 0,3 bila dipakai sel 1 cm, berapa gram senyawa yang diperlukan per liter larutan? 2,9 x 10-3 g

Gambar di bawah adalah spektrum UV senyawa A. Berikan maks dan maks senyawa tersebut
%transmitans 100

50 25

Pelarut: etanol [A] = 2,5 x 10-4 M Panjang sel = 1 cm

200

250

300 (nm)

maks = 250 nm, maks = 2400

Gambar di bawah adalah spektrum UV senyawa B (BM= 100). Berikan maks dan maks senyawa tersebut
A 0

0,8 1,0 1,6

Pelarut: air [B] = 1,9 mg/ 25 mL air Panjang sel = 1 cm

200

250

300 (nm)

maks = 270 nm, maks = 1,58 x 103

Penggunaan Spektrum UV pada Penentuan Struktur


Suatu efek batokrom (pergeseran merah) terlihat bila panjang sistem terkonjugasi bertambah Efek batokrom terlihat juga bila sistem terkonjugasi disubstitusi dengan berbagai gugus Kaidah umum telah dirumuskan untuk menghitung maks suatu sistem konjugasi tertentu aturan Woodward

Sistem Diena Terkonjugasi (dalam pelarut heksana)


\ /

C=CC=

/ C\

Harga maks untuk sistem diena induk Penambahan untuk


Sistem diena dalam lingkar (homoanular) Setiap substituen alkil atau residu lingkar Setiap ikatan rangkap di luar lingkar Perpanjangan satu ikatan rangkap Auksokrom -O-asil -O-alkil -S-alkil -Cl, -Br - N alkil2

217 nm
36 nm 5 nm 5 nm 30 nm 0 nm 6 nm 30 nm 5 nm 60 nm

Berapa substituen melekat pada karbon ikatan rangkap pada molekul di bawah? Apakah sistem terkonjugasi dasar diperpanjang? Berapa banyak ikatan rangkap luar lingkar (eksosiklik) terdapat dalam molekul?
CH3

3 substituen alkil, sistem diena terkonjugasi tidak diperpanjang, tidak ada ikatan rangkap luar lingkar

Untuk senyawa berikut, berapa substituen yang melekat pada karbon dalam sistem terkonjugasi? Apakah ada ikatan rangkap luar lingkar?
CH3

4 substituen alkil, ada 1 ikatan rangkap luar lingkar

Hitunglah maks senyawa di bawah dalam pelarut heksana!

Sistem induk Sistem lingkar homoanular Substituen alkil (2 x 5) TOTAL

217 nm 36 nm 10 nm 263 nm

Hitunglah maks senyawa di bawah dalam pelarut heksana!

Sistem induk Ikatan rangkap luar lingkar Substituen alkil (3 x 5) TOTAL

217 nm 5 nm 15 nm 237 nm

Hitunglah maks senyawa di bawah dalam pelarut heksana!

Sistem induk Diena homoanular Ikatan rangkap luar lingkar Substituen alkil (3 x 5) TOTAL

217 nm 36 nm 5 nm 15 nm 273 nm

Hitunglah maks senyawa di bawah dalam pelarut heksana!


CH3

Sistem induk Sistem lingkar homoanular Ikatan rangkap luar lingkar Substituen alkil (4 x 5) Perpanjangan sistem konjugasi TOTAL

217 nm 36 nm 5 nm 20 nm 30 nm 308 nm

Hitunglah maks senyawa di bawah dalam pelarut C9H19 heksana! CH3


CH3

CH3CO O

Sistem induk Sistem lingkar homoanular Ikatan rangkap luar lingkar Substituen alkil (3 x 5) Perpanjangan sistem konjugasi Substituen O Asil TOTAL

217 nm 36 nm 5 nm 15 nm 30 nm 0 nm 303 nm

Hitunglah maks senyawa di bawah dalam pelarut heksana!

Sistem induk Sistem lingkar homoanular Ikatan rangkap luar lingkar Substituen alkil (4 x 5) Perpanjangan sistem konjugasi TOTAL

217 nm 36 nm 0 nm 20 nm 30 nm 303 nm

Hitunglah maks senyawa di bawah dalam pelarut heksana!

CH3

Sistem induk Sistem lingkar homoanular Ikatan rangkap luar lingkar (2 x 5) Substituen alkil (5 x 5) Perpanjangan sistem konjugasi TOTAL

217 nm 0 nm 10 nm 25 nm 30 nm 282 nm

Hitunglah maks senyawa di bawah dalam pelarut heksana!


H2C

Sistem induk Sistem lingkar homoanular Ikatan rangkap luar lingkar (2 x 5) Substituen alkil (3 x 5) Perpanjangan sistem konjugasi TOTAL

217 nm 0 nm 10 nm 15 nm 0 nm 242 nm

Hitunglah maks senyawa di bawah dalam pelarut heksana! Dapatkah kedua senyawa tersebut dibedakan dengan spektru UV?

Sistem induk Sistem lingkar homoanular Ikatan rangkap luar lingkar Substituen alkil Perpanjangan sistem konjugasi TOTAL

217 nm 0 nm 5 nm 20 nm 0 nm 242 nm

217 nm 0 nm 0 nm 15 nm 0 nm 232 nm

Hitunglah maks senyawa di bawah dalam pelarut heksana!


CH3 CH3 HO C8H17

Sistem induk Sistem lingkar homoanular Ikatan rangkap luar lingkar (3 x 5) Substituen alkil (4 x 5) Perpanjangan sistem konjugasi (2 x 30) TOTAL

217 nm 36 nm 0 nm 20 nm 0 nm 273 nm

Hitunglah maks senyawa di bawah dalam pelarut C9H19 heksana! CH3


CH3

CH3CO O

Sistem induk Sistem lingkar homoanular Ikatan rangkap luar lingkar (3 x 5) Sustituen alkil (4 x 5) Perpanjangan sistem konjugasi (2 x 30) Substituen O Asil TOTAL

217 nm 36 nm 15 nm 20 nm 60 nm 0 nm 348 nm

Hitunglah maks senyawa di bawah dalam pelarut CH3 heksana!


CH3

CH3CO O

Sistem induk Sistem lingkar homoanular Ikatan rangkap luar lingkar (1 x 5) Sustituen alkil (4 x 5) Perpanjangan sistem konjugasi (2 x 30) Substituen O Asil TOTAL

217 nm 36 nm 5 nm 20 nm 60 nm 0 nm 338 nm

Sistem Keton dan Aldehida , -tak jenuh


(dalam pelarut etanol)

C=C C=CC=O
Sistem induk keton lingkar-6 ,-tak jenuh Sistem induk keton tak lingkar ,-tak jenuh Sistem induk keton lingkar-5 ,-tak jenuh Sistem induk aldehida ,-tak jenuh Penambahan untuk
Perpanjangan satu ikatan rangkap Setiap substituen alkil dan seterusnya

215 nm 215 nm 202 nm 207 nm


30 nm 10 nm 12 nm 18 nm

OH

35 nm 30 nm 50 nm

O Asetil O Metil

, ,
95 nm 15 nm 12 nm 35 nm 30 nm 17 nm 31 nm

6 nm

S Alkil Cl Br

85 nm

25 nm 30 nm 5 nm 39 nm

NR2 Setiap ikatan rangkap luar lingkar Diena homoanular

Pada posisi manakah senyawa keton tak jenuh berikut ini terdapat substituen alkil?

O , Hitunglah harga maks senyawa di atas dalam pelarut etanol! Sistem induk 215 nm Substituen alkil 12 nm Substituen alkil 18 nm Ikatan rangkap luar lingkar 5 nm Perpanjangan sistem terkonjugasi 30 nm TOTAL 280 nm

Hitunglah harga maks senyawa di bawah dalam pelarut etanol!


O

Sistem induk Substituen alkil (2 x 12) TOTAL

215 nm 24 nm 239 nm

Hitunglah harga maks senyawa di bawah dalam pelarut etanol! Dapatkah kedua senyawa ini dibedakan dengan spektrum UV?
O O

Sistem induk 215 nm Substituen alkil 18 nm Substituen alkil 18 nm Diena homoanular 39 nm Ikatan rangkap luar lingkar 0 nm Perpanjangan sistem terkonjugasi 30 nm TOTAL 338 nm

215 nm 18 nm 36 nm 0 nm 5 nm 30 nm 286 nm

Hitunglah harga maks senyawa di bawah dalam pelarut etanol! Dapatkah kedua senyawa ini dibedakan dengan spektrum UV?
CH3 CH3 C8H17 CH3 CH3 C8H17

Sistem induk Substituen alkil Substituen alkil Ikatan rangkap luar lingkar TOTAL

215 nm 0 nm 24 nm 5 nm 244 nm

215 nm 10 nm 12 nm 5 nm 242 nm

Hitunglah harga maks senyawa di bawah dalam pelarut etanol! Dapatkah kedua senyawa ini dibedakan dengan spektrum UV? CH CH
CH3
8 17

CH3

17

CH3

O O

CH3

Sistem induk 215 nm Substituen alkil 12 nm Substituen alkil 0 nm Substituen alkil 18 nm Ikatan rangkap luar lingkar 5 nm Perpanjangan sistem terkonjugasi 30 nm TOTAL 280 nm

215 nm 0 nm 18 nm 18 nm 5 nm 30 nm 286 nm

Suatu senyawa dapat memiliki struktur A atau B. Spektrum UV senyawa tersebut mempunyai maks = 352 nm dalam pelarut etanol. Struktur manakah yang paling cocok?

Sistem induk Substituen alkil Substituen alkil Substituen alkil Substituen alkil Diena homoanular Ikatan rangkap luar lingkar Perpanjangan sistem terkonjugasi TOTAL

215 nm 10 nm 12 nm 18 nm 18 nm 39 nm 15 nm 30 nm 357 nm

215 nm 10 nm 12 nm 0 nm 18 nm 39 nm 0 nm 30 nm 324 nm

Penutup
Spektroskopi UV-Vis didasarkan pada serapan sinar UV-Vis yang menyebabkan terjadinya transisi di antara tingkat energi elektronik molekul Aturan Woodward adalah kaidah umum untuk menghitung maks suatu sistem konjugasi tertentu

You might also like