You are on page 1of 48

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

2.1. Sejarah Perusahaan PT. Mabar Feed Indonesia merupakan salah satu perusahaan yang bergerak di bidang industri pakan ternak ayam petelur dan daging. Produk lain yang dihasilkan oleh PT. Mabar Feed Indonesia berupa pakan ternak udang dan hewan lainnya. PT. Mabar Feed Indonesia mulanya merupakan bentuk usaha perorangan yang didirikan oleh Bapak Rachman pada tanggal 15 Maret 1976. Perusahaan ini didirikan sesuai dengan surat izin dari Kantor Dinas Perindustrian Propinsi Daerah Tingkat I Sumatera Utara Medan untuk mendirikan dan menjalankan perusahaan makanan ternak dengan No.14 / PERIND / IV / 76 dengan nomor kode 3121 / 14 / 2A tertanggal 27 Mei 1976. Pada awalnya perusahaan ini hanya memproduksi beberapa jenis pakan ternak untuk ayam potong dan ayam pedaging yang bentuk produk yang dihasilkan berbentuk pellet. Sejak awal berdirinya perusahaan ini hingga tahun 1980, perusahaan ini menggunakan mesin dan peralatan yang sederhana dalam proses produksinya. Sejak tahun 1980, perusahaan ini mulai menggunakan mesinmesin yang lebih canggih. Pada tanggal 23 Mei 1985, perusahaan ini berubah nama dari bentuk usaha perseorangan menjadi bentuk Persekutuan Komenditer (CV) dengan nama CV Mabar. Seiring dengan kemajuan perusahaan, CV Mabar pun berubah bentuk menjadi Perseroan Terbatas (PT) dengan nama PT. Shrimp Feed Indonesia dan berstatus Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) tanggal 6

Universitas Sumatera Utara

Juli 1988. Pada tanggal 29 Juli 1988 PT. Shrimp Feed Indonesia akhirnya berubah nama menjadi PT. Mabar Feed Indonesia. Perubahan status badan hukum perusahaan pada perusahaan ini telah mendapat persetujuan dari Menteri Kehakiman RI dengan dikeluarkannya Surat Keputusan No. C2-175.HT.1.TH 1990 pada tanggal 19 Januari 1990. Pada tahun 2001, asset (aktiva) perusahaan ini sebesar Rp. 111,72 miliar. Asset (aktiva) per 31 Desember 2005 sebesar 236,40. Produk yang dihasilkan oleh PT. Mabar Feed Indonesia, dari tahun ke tahun mengalami peningkatan yang cukup signifinikan. Hal ini dapat dilihat dari volume penjualan dari tahun ke tahun. Tahun pertama produksi yang dihasilkan oleh PT. Mabar Feed Indonesia mencapai 7.200 ton per tahun. Pada tahun 1988, produksi PT. Mabar Feed Indonesia sebesar 40.000 ton per tahun meningkat 150 % menjadi 100.000 ton per tahun pada tahun 1996, kemudian karena pengaruh krisis moneter produksi turun menjadi 36.000 ton pada tahun 1998. hal ini disebabkan karena tingginya harga bahan baku dan rendahnya permintaan. Seiring dengan pulihnya perekonomian nasional maka volume penjualan juga meningkat menjadi 97.000 ton per tahun. Pada tahun 2001 jumlah produksi yang dihasilkan sebesar 145.000 ton per tahun. Program jangka panjang PT. Mabar Feed Indonesia adalah meningkatkan volume penjualan hingga mencapai 20.000 ton per-bulan, dengan melaksanakan diversifikasi produk, penambahan fasilitas produksi dan laboratorium yang modern serta melakukann aktivitas benchmarking sehingga kualitas pakan ternak tetap tinggi dan terjaga. Sebagai komitmen terhadap kualitas produksi maka pada

Universitas Sumatera Utara

tanggal 11 Desember 2003, perusahaan ini mendapatkan sertifikat ISO 9001 : 2000 dari Tuvreinahld.

2.2. Lokasi Perusahaan PT. Mabar Feed Indonesia berlokasi di Jl. Rumah Potong Hewan No. 44 (Jl. Medan- Belawan KM 9) Desa Mabar Kec. Deli, Medan. Sejak awal didirikannya hingga tahun 1993 luas tanah perusahaan seluas 11.253,5 m2, termasuk luas tanah untuk rumah pemilik yang terletak berdampingan dengan pabrik. Namun seiring dengan perkembangan perusahaan maka sejak tahun 1994 hingga saat ini, luas tanah PT. Mabar Feed Indonesia mencapai 38.116,5 m2.

2.3. Ruang Lingkup Bidang Usaha PT. Mabar Feed Indonesia memproduksi 2 jenis produk pakan ternak utama yaitu pakan komplit dan pakan konsentrat. Dimana dua jenis produk pakan ternak ini diklasifikasikan berdasarkan jenis ayam petelur dan pedaging serta umur ayam tersebut. Adapun produk yang dihasilkan antaranya : 1. Pakan komplit Pakan ternak jenis komplit adalah pakan ternak yang dapat diberikan langsung kepada ternak tanpa bahan tambahan dan jenis pakan ternak ini dibagi adalam dua jenis, yaitu :

Universitas Sumatera Utara

a. Jenis pakan komplit tepung terdiri dari : - BR S-06, yaitu pakan ternak untuk ayam petelur broiler starter super yang umurnya 1-20 hari. - S-20, yaitu pakan ternak untuk ayam starter petelur yang umurnya 1-45 hari. - G-16 S, yaitu pakan ternak untuk ayam grower petelur yang umurnya 1,5-4 bulan. - L-18, yaitu pakan ternak untuk ayam layer petelur super yang umurnya 4 bulan dst. - L-17 S, yaitu pakan ternak untuk ayam layer petelur yang umurnya 4 bulan-dst. b. Jenis pakan komplit butiran (Crumbles dan Pelet). - SUPER -1, yaitu pakan ternak untuk ayam broiler starter super yang umurnya 120 hari. - SUPER -2, yaitu pakan ternak untuk ayam broiler finisher super yang umurnya 21 hari s.d. dijual. - BR I-01, yaitu pakan ternak untuk ayam broiler starter yang umurnya 1- 20 hari. - BR II-02, yaitu pakan ternak untuk ayam broiler finisher yang umurnya 21 hari s.d. dijual. - CA-03, yaitu pakan ternak untuk ayam starter petelur yang umurnya 1-45 hari. - PB-04, yaitu pakan ternak untuk ayam grower petelur yang umurnya 1,5 4 bulan. - PC-05, yaitu pakan ternak untuk ayam layer petelur yang umurnya 4 bulan-dst.

Universitas Sumatera Utara

2. Pakan konsentrat Pakan konsentrat merupakan pakan ternak yang harus ditambahkan lagi dengan jagung, dedak dan tepung batu dengan komposisi tertentu. Pakan ternak jenis konsentrat ini berbentuk tepung. Pakan ternak yang termasuk jenis konsentrat yaitu : - B-422, yaitu pakan ternak untuk ayam grower yang umurnya 1.5-4 bulan. - C-424, yaitu pakan ternak untuk ayam layer petelur yang umurnya 4 bulan dst. - C-138, yaitu pakan ternak untuk ayam layer petelur yang umurnya 4 bulan dst. - MCL- 496, yaitu pakan ternak untuk ayam layer petelur super untuk semua umur. - MCL-338, yaitu pakan ternak untuk layer petelur untuk semua umur. - MCL- 328, yaitu pakan ternak untuk layer petelur untuk semua umur. Setiap jenis pakan ternak diatas memiliki kandungan nutrisi tersendiri sesuai dengan formula yang telah ditentukan.

2.5.

Organisasi dan Manajemen Perusahaan

2.5.1. Struktur Organisasi Organisasi merupakan sekumpulan orang yang bekerja untuk mencapai satu tujuan yang sama dan diantara mereka diberikan pembagian tugas untuk pencapaian tujuan tersebut. Struktur organisasi merupakan gambaran skematis tentang hubungan-hubungan dan kerjasama diantara fungsi-fungsi, bagian-bagian yang menggerakkan organisasi untuk mencapai tujuan.

Universitas Sumatera Utara

Manajemen adalah seni dan ilmu perencanaan, pengorganisasian, penyusunan, pengarahan dan pengawasan daripada sumber daya manusia untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Perusahaan yang terdiri dari beberapa bagian aktivitas yang berbeda-beda harus dikoordinasikan sedemikian rupa sehingga dapat mencapai target dan sasaran perusahaan. Dalam hal

pengorganisasian dari bagian-bagian yang berbeda diperlukan suatu struktur organisasi yang dapat mempersatukan sumber daya dengan cara yang teratur. Struktur organisasi yang baik adalah struktur organisasi yang fleksibel dalam arti hidup, berkembang, bergerak sesuai dengan kondisi yang sedang dihadapi oleh perusahaan. Struktur organisasi bagi suatu perusahaan mempunyai peranan yang penting di dalam menentukan dan memperlancar jalannya roda perusahaan. Pendistribusian tugas, wewenang dan tanggung jawab serta keselarasan hubungan satu bagian dengan bagian yang lain dapat digambarkan dalam suatu struktur organisasi. Dengan demikian diharapkan adanya suatu kejelasan arah dan koordinasi untuk mencapai tujuan perusahaan dan masing-masing karyawan dapat mengetahui dengan jelas darimana perintah itu datang dan kepada siapa harus dipertanggungjawabkan hasil pekerjaannya. Untuk mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan, maka struktur organisasi yang digunakan oleh PT. Mabar Feed Indonesia adalah hubungan campuran yaitu berbentuk hubungan garis dan fungsional. Dalam menjalankan struktur organisasinya ada pembagian tugas yang jelas antara pimpinan, staff dan pelaksana dan dalam melakukan pengambilan keputusan lebih mudah dicapai

Universitas Sumatera Utara

karena anggota-anggota staff yang ahli dalam bidangnya yang dapat memberi nasehat dan mengerjakan perencanaan yang teliti, koordinasi dapat dengan mudah dikerjakan karena sudah ada pembidangan masing-masing. Struktur organisasi PT. Mabar Feed Indonesia dapat dilihat pada gambar 2.1. Struktur organisasi yang berbentuk hubungan campuran antara garis dan staf dan fungsional dapat dijelaskan sebagai berikut: 1. Dalam hubungan garis dan staf, bawahan hanya mengenal seorang atasan. Bawahan tersebut hanya menerima tugas, tanggung jawab, wewenang serta haknya dari atasannya tersebut. Bentuk staf dapat dilihat antara Direktur dengan skretari direksi dan internal auditor dan bentuk garis dapat dilihat antara Direktur dengan Kepala-Kepala Bagian (Logistik, Teknik,Pengawasan Mutu, Desain PengembanganProduk, Produksi, PPIC, Marketing, Keuangan, Akuntansi dan Umum). 2. Bentuk hubungan fungsional dijumpai pada Kelompok, Staff, dan Karyawan. Untuk urusan kepegawaian/personalia, karyawan dapat berhubungan langsung dengan Kepala Sub Bagian Personalia dan untuk urusan perawatan fasilitas produk, karyawan dapat berhubungan langsung dengan Kepala Sub Bagian Perawatan (maintenance). Begitu juga dengan urusan Administrasi, Keuangan dan Akuntansi, Marketing, PPIC, Pengawasan Mutu, Desain Pengembangan Produk, Teknik, dan lain-lain, telah ditetapkan pejabat-pejabat yang mengurusi dan bertanggung jawab atas fungsi yang dipikulnya. Setiap tingkat dapat saling berhubungan langsung sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan.

Universitas Sumatera Utara

DEWAN KOMISARIS

DIREKTUR UTAMA

SEKRETARIS DIREKSI

INTERNAL AUDITOR

DIREKTUR OPERASIONAL

DIREKTUR KOMERSIAL

WK. DIREKTUR OPERASIONAL

MANAJER LOGISTIK

MANAJER TEKNIK

MANAJER PENGAWASAN MUTU

MANAJER DESAIN PENGEMBANGAN PRODUK

MANAJER PRODUKSI

MANAJER PPIC

MANAJER MARKETING

MANAJER KEUANGAN

MANAJER AKUNTANSI

MANAJER UMUM

KABAG GUDANG BAHAN BAKU

KABAG PERAKITAN & PEMELIHARAAN

STAF LABORATORIUM

KARYAWAN

KABAG PRODUKSI P.UDANG & IKAN

STAF PPIC

COUNTER SALES

STAF KEUANGAN

STAF AKUNTANSI

KABAG HUMAS

KABAG PERSONALIA

KABAG GUDANG NON BAHAN BAKU

KABAG PEMELIHARAN OTOMOTIF

KARYAWAN

KABAG PRODUKSI P. TERNAK

KARYAWAN STAF MARKETING KASIR STAF PERPAJAKAN RUMAH TANGGA KARYAWAN

STAF LOGISTIK KABAG LISTRIK & KOMUNIKASI

KABAG GUDANG PRODUK JADI

KARYAWAN

KARYAWAN KREDIT KONTROL

KEAMANAN

STAF IMPOR

KARYAWAN KARYAWAN

KARYAWAN KARYAWAN

LINGKUNGAN HIDUP

KARYAWAN

Gambar 2.1. Struktur Organisasi PT.Mabar Feed Indonesia Keterangan gambar : = Memiliki derajat hubungan yang sama = Menyatakan adanya hubungan Sumber : PT. Mabar Feed Indonesia

Universitas Sumatera Utara

2.5.2. Uraian Tugas dan Tanggung Jawab Organisasi perusahaan merupakan wadah perusahaan yang

mendayagunakan sumber-sumbernya. Wadah ini menetapkan kegiatan yang perlu dilaksanakan sesuai dengan tanggung jawab dan wewenangnya. Dalam menjalankan suatu organisasi diperlukan personil-personil yang menduduki jabatan tertentu di dalam organisasi tersebut, dimana masing-masing personil diberi tugas dan tanggungjawab sesuai dengan jabatannya. Dalam melaksanakan tugasnya, setiap jabatan diberi gambaran dan batasan tugas serta tanggung jawab pada masing-masing struktur organisasi. Pembagian tugas dan tanggung jawab masing-masing jabatan dalam struktur organisasi PT. Mabar Feed Indonesia, diantaranya: 1. Direktur Utama a. Memimpin direktur-direktur lain dan mengkoordinir pekerjanya dalam memajukan perusahaan. b. Merencanakan strategi perusahaan, memimpin aktivitas-aktivitas

pembelian, pemasaran, administrasi, serta pengkoordiniran tugas-tugas tersebut. c. Mewakili Dewan Komisaris di dalam dan luar perusahaan, berwenang untuk mengarahkan serta menjalankan perusahaan dengan manajemen yang baik. d. Mengesahkan rencana kerja perusahaan secara keseluruhan. e. Mengambil keputusan dalam penentuan harga pokok dan upah pekerja.

Universitas Sumatera Utara

f. Mengawasi pelaksanaan rencana kerja/operasi perusahaan pada bidang PPIC. g. Bertanggung jawab atas perkembangan dan kemajuan perusahaan. 2. Sekretaris Direksi a. Mengurus jadwal pertemuan/kegiatan pimpinan b. Menerima panggilan sebelum disampaikan kepada pimpinan ataupun karyawan lainnya c. Menyusun jadwal pertemuan perusahaan d. Bertanggung jawab kepada Direktur Utama 3. Internal Auditor a. Bertanggung jawab langsung kepada Direktur Utama atas implementasi tentang penerapan ISO 9001-2000 b. Melaksanakan aktivitas untuk memelihara dan meningkatkan standar ransum mutu. 4. Direktur Operasional a. Mengadakan perencanaan terhadap pencapaian tujuan perusahaan pada Departemen Logistik, Teknik, Pengawasan Mutu, Desain Pengembangan Produk dan Produksi. b. Mengangkat dan mengganti setiap kepala bagian, staff, pegawai dan karyawan pada Departemen Logistik, Teknik, Pengawasan Mutu, Desain Pengembangan Produk dan Produksi.

Universitas Sumatera Utara

c. Mengawasi

pelaksanaan

rencna

kerja/operasi

perusahaan

pada

Departemen Logistik, Teknik, Pengawasan Mutu, Desain Pengembangan Produk dan Produksi. d. Meminta dan menilai pertanggungjawaban tiap kepala bagian atas tugastugas yang dibebankan kepada Departemen Logistik, Teknik, Pengawasan Mutu, Desain Pengembangan Produk dan Produksi. e. Bertanggung jawab atas perkembangan dan kemajuan perusahaan. f. Bertanggungjawab kepada Direktur Utama. 5. Direktur Komersial a. Mengadakan perencanaan terhadap pencapaian tujuan perusahaan pada Departemen Marketing, Keuangan, Akuntansi dan Umum. b. Mengangkat dan mengganti setiap kepala bagian, staff, pegawai dan karyawan pada Departemen Marketing, Keuangan, Akuntansi dan Umum. c. Mengawasi Departemen. d. Meminta dan menilai pertanggungjawaban tiap kepala bagian atas tugastugas yang dibebankan kepada Departemen Marketing, Keuangan, Akuntansi dan Umum. e. Bertanggung jawab atas perkembangan dan kemajuan perusahaan. f. Bertanggungjawab kepada Direktur Utama. pelaksanaan rencana kerja/operasi perusahaan pada

Universitas Sumatera Utara

6. Wakil Direktur Operasional a. Membantu Direktur Operasional untuk mengadakan perencanaan terhadap pencapaian tujuan perusahaan pada Departemen Logistik, Teknik, Pengawasan Mutu, Desain Pengembangan Produk dan Produksi. b. Membantu Direktur Operasional untuk mengangkat dan mengganti setiap kepala bagian, staff, pegawai dan karyawan pada Departemen Logistik, Teknik, Pengawasan Mutu, Desain Pengembangan Produk dan Produksi. c. Membantu Direktur Operassional untuk mengawasi pelaksanaan rencana kerja/operasi perusahaan pada Departemen Logistik, Teknik, Pengawasan Mutu, Desain Pengembangan Produk dan Produksi. d. Membantu Direktur Operasional tiap Kepala untuk Bagian meminta atas dan menilai yang

.pertanggungjawaban

tugas-tugas

dibebankan kepada Departemen Logistik, Teknik, Pengawasan Mutu, Desain Pengembangan Produk dan Produksi. e. Bertanggung jawab atas perkembangan dan kemajuan perusahaan. f. Bertanggungjawab kepada Direktur Utama. 7. Manajer Logistik a. Membuat penjadwalan pemesanan bahan baku. b. Menentukan jumlah bahan baku yang dipesan. c. Bertanggung jawab kepada Direktur Komersial. 8. Manajer Teknik a. Memperhitungkan dan merencanakan kebutuhan suku cadang (spare part) untuk peralatan produksi.

Universitas Sumatera Utara

b. Bertanggung jawab atas pemeliharaan dan perbaikan mesin dan peralatan untuk kegiatan produksi. c. Menetapkan jadwal perawatan (maintenance) mesin dan peralatan produksi. d. Bertanggung jawab kepada Direktur Komersial. 9. Manajer Pengawasan Mutu a. Memeriksa dan mengawasi kondisi bahan-bahan sebelum diolah, pada saat proses produksi berlangsung sampai pada produk jadi agar

didapatkanproduk yang memenuhi standar. b. Memantau dan mengawasi kegiatan laboratorium dan bertanggung jawab atas pengembangan dan kelangsungan kegiatan laboratorium. c. Membuat laporan hassil pemeriksaan dan pengujian bahan baku seperti kadar protein, lemak, air dan debu dan juga produk jadi secara periodik. d. Bertanggung jawab kepada Direktur Operasional. 10. Manajer Desain Pengembangan Produk a. Mengembangkan dan meningkatkan penampilan produk dengan

memperbaiki desain dan warna sesuai dengan selera konsumen. b. Melakukan diversifikassi produk. c. Bertanggung jawab kepada Direktur Operasional. 11. Manajer Produksi a. Merencanakan dan mengatur kegiatan produksi perusahaan agar sesuai dengan spesifikasi dan standar mutu yang diberikan.

Universitas Sumatera Utara

b. Mengawasi dan mengevaluasi kegiatan produksi untuk mengetahui kekurangan dan penyimpangan yang terjadi. c. Bertanggung jawab atas pelaksanaan kegiatan produksi sesuai dengan jadwal produksi. d. Bertanggung jawab kepada Direktur Operasional. 12. Manajer PPIC a. Bertugas dalam mengendalikan proses produksi yang berlebih. b. Bertanggung jawab langsung kepada Direktur Utama. 13. Manajer Marketing a. Menganalisis kegiatan pasar guna mendapatkan tingkat kebutuhan konsumen dan tingkat persaingan serta melakukan pengembangan pemasaran dari hasil riset pasar yang telah ditetapkan. b. Menentukan rencana kebijakan dan bekerja sama dengan distributor dalam menentukan strategi pemasaran yang mencakup jumlah dan jenis produk yang akan dipasarkan, melakukan penetapan harga, distribusi dan promosi. c. Menentukan rencana anggaran biaya pemasaran. d. Bertanggung jawab kepada Direktur Komersial. 14. Manajer Keuangan a. Menyiapkan dan mengelola sumber-sumber keuangan yang ada secara efektif. b. Mengelola keuangan perusahaan untuk menjamin provosi atas dana untuk kebutuhan jangka panjang dan jangka pendek yang ekonomis.

Universitas Sumatera Utara

c. Memelihara hubungan kerja yang baik dengan bank atau badan-badan lain yang berhubungan dengan aspek keuangan perusahaan. d. Bertanggung jawab kepada Direktur Komersial. 15. Manajer Akuntansi a. Merumuskan dan mengevaluasi pelaksanaan rencana keuangan dan anggaran belanja, pelaporan akuntansi perusahaan, pengolahan dana dan penaksiran, serta pajak dan asuransi. b. Menyiapkan data aplikasi untuk kebutuhan kredit. c. Meminta pertanggungjawaban bagian kas dan pembukuan atas tugas-tugas yang dilimpahkan dan mengawasi pelaksanaan pekerjaan kas dan pembukuan. d. Bertanggung jawab kepada Direktur Komersial. 16. Manajer Umum a. Melaksanakan kebijaksanaan perusahaan dalam bidang umum dan personalia. b. Menyeleksi dan menempatkan para pegawai sesuai dengan kemampuan dan kebutuhan perusahaan. c. Mewakili perusahaan dalam menghadapi masalah perburuhan. d. Bertanggung jawab kepada Direktur Komersial. 17. Kepala Bagian Gudang Bahan Baku a. Melakukan penerimaan, penyimpanan dan pengeluaran barang di gudang. b. Melakukan perencanaan order pembelian barang yang diketahui oleh Manajer Logistik dan Pembelian.

Universitas Sumatera Utara

c. Bertanggung jawab atas keamanan barang-barang yang ada dalam gudang. d. Bertanggung jawab langsung kepada Manajer Logistik. 18. Kepala Bagian Gudang Non Bahan Baku a. Melakukan penerimaan, penyimpanan dan pengeluaran barang di gudang. b. Melakukan perencanaan order pembelian barang yang diketahui oleh Manajer Logistik dan Pembelian. c. Bertanggung jawab atas keamanan barang-barang yang ada dalam gudang. d. Bertanggung jawab langsung kepada Manajer Logistik. 19. Kepala Bagian Perakitan dan Pemeliharaan Mesin a. Mengkoordinir dan menjadwalkan pelaksanaan pemeliharaan mesin-mesin produksi dan fasilitas lainnya. b. Bertanggung jawab atas pemeliharaan mesin-mesin dan faslitas lainnya. c. Bertanggung jawab kepada Manager Teknik. 20. Kepala Bagian Pemeliharaan Otomotif a. Melakukan perencanaan dan pelaksanaan kegiatan untuk memelihara alatalat kendaraan. b. Bertanggung jawab dalam pengurutan, pengangkatan, pemindahan dan pemberhentian karyawan pada bagiannya. c. Bertanggung jawab kepada Manajer Operasional. 21. Kepala Bagian Listrik dan Telekomunikasi a. Merencanakan perawatan dan pemeliharaan berskala terhadap pembangkit listrik dan power house perusahaan.

Universitas Sumatera Utara

b. Memeriksa dan mengawasi pengadaan listrik untuk kelancaran seluruh kegiatan perusahaan. c. Melaksanakan kegiatan perbaikan sarana perusahaan. d. Bertanggung jawab kepada Manager Teknik. 22. Staff Laboratorium a. Kepala Bagian Laboratorium bertanggung jawab atas segala hasil penelitian sampel dari produk yang akan dipasarkan sehingga dapat

diketahui apakah produk tersebut sesuai dengan standar mutu yang diinginkan dan para konsumen nantinya merasa puas. 23. Kepala Bagian Produksi Pakan Udang dan Ikan a. Melakukan perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengendalian produksi pada produk pakan udang dan ikan. b. Bertanggung jawab kepada Manajer Produksi. 24. Kepala Bagian Produksi Pakan Ternak a. Melakukan perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengendalian produksi pada produk pakan ternak. b. Bertanggung jawab kepada Manajer Produksi. 25. Kepala Bagian Gudang Produk Jadi a. Melakukan penerimaan, pemeriksaan, penyimpanan dan pengeluaran barang pada gudang produk jadi. b. Bertanggung jawab kepada Manajer Produksi. 26. Staff Logistik a. Menentukan jumlah bahan baku yang dibeli.

Universitas Sumatera Utara

b. Merencanakan jumlah order permintaan bahan baku yang disetujui oleh Manajer Logistik. c. Bertanggung jawab terhadapa Manajer Logistik. 27. Staff Impor a. Bertanggung jawab terhadap jumlah bahan yang akan dibeli. b. Bertanggung jawab terhadapa Manajer Logistik. 28. Staff PPIC a. Membantu Manajer Produksi dalam mengendalikan proses produksi. b. Bertanggung jawab terhadap Manajer PPIC. 29. Kasir a. Membantu fungsi tugas Manajer Marketing seperti penerimaan order, pengiriman barang dan pekerjaan yang berhubungan dengan kegiatan marketing. b. Bertanggung jawab kepada Manajer Marketing. 30. Staff Marketing a. Melakukan hubungan dengan rumah tangga, keamanan dan lingkungan hidup. b. Bertanggung jawab terhadap Manajer Umum. 31. Staff Keuangan a. Membukukan setiap transaksi dan mencatat seluruh penerimaan dann pengeluaran untuk kegiatan perusahaan dalam catatan harian. b. Bertanggung jawab terhadapa Manajer Keuangan.

Universitas Sumatera Utara

32. Kasir a. Melakukan transaksi pembelian dengan konsumen. b. Bertanggung jawab terhadapa Manajer Keuangan. 33. Kredit Kontrol a. Menyiapkan data aplikasi untuk kebutuhan kredit. b. Bertanggung jawab terhadapa Manajer Keuangan. 34. Staff Akuntansi a. Membantu Manajer Akuntansi dalam mengadakan penerimaan dan pengeluaran kas serta menutup kas setiap hari. b. Menyimpan bukti-bukti transaksi dan dokumen-dokumen keuangan perusahaan. c. Bertanggung jawab terhadapa Manajer Keuangan. 35. Staff Perpajakan a. Bertanggung jawab dalam menghitung pajak penghasilan perusahaan. b. Bertanggung jawab langsung kepada Manajer Akuntansi. 36. Kepala Bagian Humas a. Bertanggung jawab dalam menjalin hubungan baik dengan masyarakat, rumah tangga dan keamanan perusahaan. b. Bertanggung jawab kepada Manajer Umum. 37. Kepala Bagian Personalia a. Bertanggung jawab dalam penerimaan karyawan. b. Bertanggung jawab dalam melatih dan memberi pendidikan khusus kepada karyawan.

Universitas Sumatera Utara

c. Bertanggung jawab kepada Manajer Umum. 38. Bagian Rumah Tangga a. Bertanggung jawab kepada Manajer Umum 39. Bagian Keamanan Bertugas dalam mengawasi keamanan di kawasan pabrik. Memperhatikan keluar masuknya truk yang mengangkut pakan ternak serta tamu yang datang dari luar pabrik. 40. Bagian Lingkungan Hidup Bertanggung jawab terhadap hubungan perusahaan dengan masyarakt setempat dengan memperhatikan kondisi lingkungan hidup setempat yang dipengruhi oleh perusahaan.

2.5.3. Jumlah Tenaga Kerja dan Jam Kerja 2.5.3.1. Jumlah Tenaga Kerja Dalam menjalankan tugasnya, PT. Mabar Feed Indonesia mempekerjakan tenaga kerja langsung dan tenaga kerja tidak langsung. Tenaga kerja langsung adalah tenaga kerja yang bekerja di lantai produksi pakan ternak di dalam pabrik. Tenaga kerja tidak langsung adalah pekerja yang bekerja di luar pabrik. Jumlah tenaga kerja pada PT. Mabar Feed Indonesia adalah 216 orang. Alokasi tenaga kerja di PT. Mabar Feed Indonesia pada Tabel 2.1.

Universitas Sumatera Utara

Tabel 2.1. Alokasi Tenaga Kerja No. 1. 2. 3. 4. 5. 6. Jabatan Direktur Utama Sekretaris Direksi Internal Auditor - Direktur Operasional - Wakil Direktur Operasional Direktur Komersial Departemen Logistik - Kabag Gudang Bahan Baku - Kabag Gudang Non Bahan Baku - Staff Logistik - Staff Impor - Karyawan Departemen Teknik - Kabag. Perakitan dan Pemeliharaan Mesin - Kabag. Pemeliharaan Otomotif - Kabag. Listrik dan Telekomunikasi - Karyawan Departemen Desain Pengembangan Produk - Manajer Desain Pengembangan Produk - Karyawan Departemen Produksi - Manajer Produksi - Kabag. Produksi Pakan Udang dan Ikan - Kabag. Produksi Pakan Ternak - Kabag. Gudang Produk Jadi - Karyawan Departemen PPIC - Manajer PPIC - Staff PPIC - Karyawan Departemen Marketing - Manajer Marketing - Counter - Staff Marketing - Karyawan Departemen Keuangan - Manajer Keuangan - Staff Keuangan - Kasir - Kredit Kontrol - Karyawan Departemen Akuntansi Jumlah(Orang) 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 6 1 1 1 12 1 5 1 1 1 1 108 1 1 9 1 1 1 15 1 1 3 2 8

7.

8.

9.

10.

11.

12.

13.

Universitas Sumatera Utara

Tabel 2.1. Alokasi Tenaga Kerja (Lanjutan) No. Jabatan - Manajer Akuntansi - Staff Akuntansi - Staff Perpajakan - Karyawan 14. Departemen Personalia dan Umum - Manajer Umum - Kabag. Humas Hubungan Rumah Tangga - Kabag. Humas Hubungan Keamanan - Kabag. Humas Hubungan Lingk. Hidup - Kabag. Personalia 15. Keamanan/Satpam Total Sumber: PT. Mabar Feed Indonesia Jumlah(Orang) 1 1 1 5 1 1 1 1 1 8 216

2.5.3.2. Jam Kerja Jam kerja di PT. Mabar Feed Indonesia untuk semua karyawan adalah sama, baik karyawan kantor, produksi dan petugas satpam/keamanan yang terdiri dari satu shift kerja. Adapun rician jam kerja tersebut sebagai berikut: 1. Hari Senin s/d Jumat Pukul 08.00-12.00 WIB : Kerja Aktif Pukul 12.00-13.00 WIB : Istirahat Pukul 13.00-16.00 WIB : Kerja Aktif Pukul 16.00-18.00 WIB : Jam Kerja Lembur 2. Hari Sabtu Pukul 08.00-12.00 WIB : Kerja Aktif Pukul 12.00-13.00 WIB : Istirahat Pukul 13.00-14.00 WIB : Kerja Aktif

Universitas Sumatera Utara

Pukul 14.00-18.00 WIB : Jam Kerja Lembur.

2.5.4. Sistem Pengupahan dan Fasilitas Lainnya 2.5.4.1. Sistem Pengupahan Sistem pengupahan di PT. Mabar Feed Indonesia dibedakan atas tiga jenis, yaitu: 1. Upah Bulanan Upah bulanan diberikan kepada karyawan kantor dan petugas

keamanan/satpam. Dalam hal ini upah dibayar setiap akhir bulan. 2. Upah Harian Upah harian diberikan kepada karyawan lantai produksi, kecuali bagian pencampuran (mixing). Upah dibayarkan setiap hari pada saat jam kerja aktif berakhir. 3. Upah Borongan Upah borongan hanya diberikan kepada karyawan di bagian pencampuran (mixing). Para pekerja borongan membentuk kelompok-kelompok kerja terdiri dari sepuluh orang setiap kelompok. Upah dibayarkan dua kali sebulan yaitu, awal bulan dan pertengahan bulan. Jika terjadi hari libur maka upah dibayarkan sehari lebih cepat.

Universitas Sumatera Utara

2.5.4.2. Fasilitas Pendukung Fasilitas-fasilitas lainnya yang diberikan perusahaan kepada karyawan, diantaranya: 1. Upah Lembur Upah lembur diberikan kepada karyawan kantor dan karyawan lantai produksi yang bekerja melebihi batas jam kerja aktif. 2. Tunjangan Jabatan Tunjangan jabatan diberikan sebagai pelengkap gaji pokok untuk karyawan yang memiliki jabatan tertentu karena memegang peranan dan tanggung jawab yang khusus. 3. Tunjangan Hari Raya (THR) THR (Tunjangan Hari Raya) diberikan setiap tahun kepada karyawan yang telah bekerja selama satu tahun dalam rangka merayakan hari raya dan tahun baru. THR (Tunjangan Hari Raya) dibayar sebesar gaji satu bulan. 4. Uang Transportasi Uang transportasi diberikan kepada karyawan pada saat menerima gaji di akhir bulan. Besar uang transportasi tergantung kepada kedudukan karyawan di perusahaan. 5. Fasilitas Pengobatan Bagi karyawan-karyawan yang mengalami kecelakaan kerja, maka pihak perusahaan menanggung segala biaya pengobatan selama karyawan sakit.

Universitas Sumatera Utara

6. Cuti Cuti diberikan kepada karyawan untuk menghilangkan rasa jenuh selama bekerja di perusahaan. Cuti dapat diambil setiap tahun dan jika cuti tidak diambil dalam setahun maka cuti tersebut akan dianggap hangus. 7. Jaminan Sosial Tenaga Kerja (JAMSOSTEK) Jaminan social tenaga kerja yang dikenal dengan Asuransi Tenaga Kerja (ASTEK) merupakan suatu bentuk asuransi yang dibuat oleh pemerintah untuk melindungi tenaga kerja. ASTEK terdiri dari empat jenis jaminan, yaitu: a. Jaminan Kecelakaan Kerja Jaminan kecelakaan kerja diberikan jika tenaga kerja mengalami kecelakaan ketika sedang bekerja. Jaminan kecelakaan kerja diberikan dalam bentuk sumbangan oleh pemerintah sebesar 0,89% dari gaji satu bulan. b. Jaminan Hari Tua Jaminan hari tua diberikan kepada tenaga kerja yang pension pada umur 55 tahun. Besarnya dana pension yang diberikan tergantung kepada masa tenaga kerja di perusahaan. c. Jaminan Kematian Jaminan kematian diberikan apabila tenaga kerja meninggal dunia sewaktu melakukan pekerjaan atau tidak melakukan pekerjaan. d. Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Jaminan Pemeliharaan Kesehatan diberikan oleh perusahaan kepada tenaga kerja dan keluarganya. Bagi tenaga kerja yang belum berkeluarga,

Universitas Sumatera Utara

Jaminan Pemeliharaan Kesehatan adalah 3% dari gaji satu bulan, sedangkan bagi yang sudah berkeluarga (maksimal tiga orang anak) adalah 6% darri gaji satu bulan. Pemeliharaan kesehatan bagi tenaga kerja dilaksanakan di rumah sakit yang ditunjuk oleh perusahaan. 8. SPSI (Serikat Pekerja Seluruh Indonesia) Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (SPSI) merupakan wadah untuk menampung keluhan dan aspirasi tenaga kerja, seperti tuntutan kenaikan gaji, masalah jam kerja yang tidak sesuai dengan besarnya gaji, kebijakan perusahaan yang merugikan tenaga kerja, dan lain-lain. SPSI akan menampung semua keluhan dan aspirasi tenaga kerja dan mengusahakan mencari solusinya dengan bekerja sama dengan pimpinan perusahaan dan Departemen Tenaga Kerja.

2.5. Proses Produksi 2.5.1. Standar Mutu Produk Produk yang dihasilkan PT. Mabar Feed Indonesia harus mengikuti syarat yang telah ditetapkan oleh Departemen Pertanian yaitu Standar Ransum berdasarkan Standar Nasional Indonesia (SNI). Standar mutu bagi makanan ternak ayam sesuai SNI dapat dilihat pada tabel 2.2.

Universitas Sumatera Utara

Tabel 2.2. Standar Mutu Bagi Makanan Ternak Ayam Sesuai SNI
No Jenis Komoditi Kadar Air Maks (%) Protein Kasar (%) Lemak Kasar Maks (%) Serat Kasar Maks (%) Abu (%) Calsium (%) Total Phosphor (%) Tersedia Altoksin Maks (ppb) ME Min (Kka/kg) Lisin Asam Amino (Min %) Kode SNI

Metionin

Metionin
*

Sistin A AYAM RASA PETELUR Anak (Layer Grower) Dewasa (Layer Grower) Layer AYAM RAS PEDAGING Anak (Boiler Starter) Broiler (Finisher) PUYUH PETELUR Pemula (Starter) Dara (Grower) Layer ITIK PETELUR Meri (Starter) Gol A Gol B Dara (Grower) Layer 14 14 14 Min 24 Min 20 Min 22 Min 2.80 Min 2.80 Min 3.96 4.5 5.0 6.0 Maks 8.0 Maks 8.0 Maks 10.0 0.80-1.00 0.80-1.00 3.25-4.00 Min 0.60 Min 0.60 Min 0.60 Min 0..40 Min 0..40 Min 0..40 40 40 40 2900 2700 2900 1.15 1.00 0.86 0.40 0.35 0.30 0.80 0.70 0.65 SNI 01-3906-1995 SNI 01-3907-1995 SNI 01-3908-1995 14 14 18.0-23.0 18.0-22.0 2.5-7.0 2.0-7.0 5.0 5.5 5.0-8.0 5.0-8.0 0.90-1.20 0.90-1.20 0.70-1.00 0.70-1.00 50 60 1.10 0.90 0.50 0.10 SNI 01-3931-1995 SNI 01-3905-1995 14 14 14 18.5-20.0 13.5-16.0 15.0-18.0 2.5-7.0 2.5-7.0 2.5-7.0 6.5 7.0 7.0 5.0-8.0 5.0-8.0 10.0-14.0 0.90-1.20 0.90-1.20 3.25-4.00 0.65-0.90 0.65-0.90 0.65-0.90 50 50 60 0.90 0.65 0.78 0.40 0.30 0.38 SNI 01-3927-1995 SNI 01-3928-1995 SNI 01-3930-1995

1. 2. 3. B

1. 2. C 1. 2. 3. D 1. 2. 3.

14 14 14 14

Min 22 Min 18 Min 15 Min 18

Min 3.50 Min 3.50 Min 3.50 Min 3.50

5.5 5.5 7.0 7.5

Maks 8.0 Maks 8.0 Maks 8.0 Maks 14.0

0.60-1.06 0.60-1.06 0.60-1.06 3.25-4.00

Min 0.60 Min 0.60 Min 0.60 Min 0.60

Min 0..40 Min 0.35 Min 0..40 Min 0..40

20 20 20 20

3000 3000 2700 2600

0.96 0.90 0.75 0.70

0.41 0.36 0.35 0.35

0.80 0.75 0.65 0.65

SNI 01-3909-1995 SNI 01-3910-1995 SNI 01-3911-1995 SNI 01-3912-1995

Sumber : PT. Mabar Feed Indonesia

Universitas Sumatera Utara

2.5.2. Bahan Yang Digunakan Dalam menghasilkan produk pakan ternak ayam dengan mutu yang baik digunakan bahan-bahan yang mengandung zat-zat makanan yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan ternak yang mengkonsumsinya. Untuk menghasilkan produk tersebut, dibutuhkan bahan baku, bahan tambahan dan bahan penolong. Bahan baku ialah bahan utama yang digunakan dalam proses produksi dan berperan dalam penentuan mutu produk. Bahan tambahan adalah bahan yang ditambahkan untuk meningkatkan kualitas produk dan digunakan sebagai pelengkap pada produk akhir, biasanya untuk pengemasan produk. Bahan penolong digunakan untuk mendukung proses produksi agar proses produksi berjalan lancar, tetapi tidak tampak pada produk akhir.

2.5.2.1. Bahan Baku Bahan baku yang digunakan dalam proses produksi pakanternak di PT. Mabar Feed Indonesia adalah : 1. Jagung Jagung merupakan sumber bahan baku utama dalam pakan ternak karena memberikan energi metabolisme terbesar. Jenis jagung yang dipakai adalah jagung kuning. Jagung digunakan sekitar 40-50%.

Universitas Sumatera Utara

2. Bungkil Kacang Kedelai Bungkil Kacang Kedelai merupakan hasil ikutan dari proses pengambilan minyak kacang mengandung sumber protein nabati terbesar bagi hewan. Bungkil kacanng kedelai yang digunakan sebanyak 18-38% 3. Bungkil Kelapa Bungkil kelapa adalah hasil ikutan dari proses pengambilan minyak kelapa. Bungkil Kelapa sebagai bahan baku makanan ternak dapat menghasilkan energi yamg timggi. Diantara bahan baku, bungkil kelapa yang mempunyai kadar protein paling rendah dan kandungan serat kasar yang cukup tinggi sehingga diketahui bahan baku ini sangat potensial untuk meningkatkan kualitas ayam pedaging. Bungkil kelapa digunakan kurang dari 15%. 4. Dedak Halus Dedak halus yang dimaksud adalah campuran pecahan kulit gabah/padi dan sedikit pecahan kulit beras. Dedak halus mengandung kalori yang cukup tinggi, serat kasar, dan sedikit protein. Dedak halus digunakan sekitar 10-20%. 5. Tepung Ikan Tepung ikan mengandung protein, lemak, dan kalsium yang sangat tinggi. Bahan baku ini termasuk bahan baku yang diimpor karena di Indonesia sendiri masih belum mampu. Tepung ikan digunakan sekitar 4-11%. 6. Tepung Batu Kapur Tepung batu kapur berfungsi sebagai alat pembantu didalam pencernaan dan sumber kalsium (Ca) bagi ternak. Bahan baku ini berasal dari kulit kerang atau batu batuan gunung. Batu kapur yang dibutuhkan sekitar 2-5%.

Universitas Sumatera Utara

7. Dikalsium Fospat (Dicalsium Phospate / DPC) DCP merupakan bahan untuk melengkapi kebutuhan kalsium dan phosphate bagi ternak. DCP yang dibutuhkan adalah 1-2%. 8. Corn Gluten Meal Corn Gluten Meal merupakan hasil fermentasi jagung, dimana kadar proteinnya sangat tinggi mencapai 61%. Corn Gluten Meal yang digunakan sekitar 2-4%. 9. CPO (Crude Palm Oil) CPO digunakan sebagai bahan pembantu untuk menambah kalori bagi ternak. 10.Tepung Bulu Bulu unggas memiliki kandungan sebagai sumber protein hewani dan kaya akan asam amino esensial. Bulu unggas yang digunakan dalam peroses produksi disuplasi dalam bentuk tepung dan siap digunakan. 11. Tepung Daging Tepung daging di gunakan sebagai pengganti tepung ikan karena memiliki kandungan protein kasar yang sebanding dengan tepung ikan. Tepung daging juga disuplai dalam bentuk tepung dan siap digunakan. 12. Tepung Sawi Tepung sawi mengandung protein yang cukup tinggi. Tepung sawi digunakan sekitar 2-5%. 13. Vitamin dan Mineral Vitamin ditambahkan untuk meningkatkan kualitas pakan ternak. Vitamin yang digunakan yaitu vitamin A, B1, B2, B6, B12, C, D3, E, K, biotin, asam folat, niasin, asam pantotenat, kolin klorida, metionim, dan 1ysin. Mineral

Universitas Sumatera Utara

yang digunakan mangan, besi sulfat, tembaga, magnesium, seng, iodine, selenium dan kolbalt. 14. Obat-obatan seperti anti oksidan, anti jamur dan toksin serta antibiotik. 15. CPO (Crude Palm Oil) yang akan ditambahkan bersamaan dengan obatobatan.

2.5.2.2. Bahan Tambahan Bahan tambahan yang digunakan dalam proses produksi pakan ternak di PT. Mabar Feed Indonesia adalah karung plastik untuk membukus produk jadi dan benang jahit untuk menutup kemasan produk jadi.

2.5.2.3. Bahan Penolong Bahan penolong yang digunakan dalam proses produksi pakan ternak di PT. Mabar Feed Indonesia adalah air yang dipanaskan menjadi uap panas dan dialirkan untuk mengepres bahan hasil pencampuran agar padat untuk selanjutnya dibentuk menjadi pellet.

2.5.3. Uraian Proses Urutan proses pembuatan pakan ayam yang terjadi PT. Mabar Feed Indonesia adalah pengeringan (drying), penggilingan (milling), pencampuran (mixing), pembutiran (pelleting), pendinginan (cooling), penghancuran

(crumbling), pengayakan (screening) dan pengemasan (packing).

Universitas Sumatera Utara

2.5.3.1. Pengeringan (Drying) Dari semua jenis bahan baku yang ada, yang mengalami proses pengeringan hanya jagung. Bahan baku lain tidak mengalami proses pengeringan karena dipasok dengan kadar air yang telah sesuai dengan yang dibutuhkan. Dalam keadaan normal, umumnya jagung memiliki kadar air 17-20 %. Pengeringan bertujuan untuk mengurangi kadar air jagung 16%. Jagung berkadar air 16% tidak tahan lama disimpan karena terjadi proses penjamuran. Untuk jagung memiliki proses yang lain dari jika dibandingkan dengan bahan baku yang lain sebelum masuk ke dalam penampungan sementara pada proses produksi di lantai produksi. Sebelum dikeringkan, terlebih dahulu jagung ditimbang di bagian penerimaan (receiving), untuk mengetahui berapa jumlah bahan baku jagung yang masuk dan petugas pengawas mutu (quality control) mengambil sampel yang akan diperiksa kadar airnya di laboratorium. Selanjutnya jagung diayak di mesin pengayak jagung basah untuk memisahkan biji jagung dengan sampah-sampah, seperti tungkul jagung, batu, pasir, tali plastik dan kotoran lainnya. Kemudian diteruskan ke penampungan jagung basah (chamber) sementara dengan conveyor dan elevator untuk selanjutnya dikeringkan. Pengeringan dapat berlangsung karena adanya udara panas yang disemburkan oleh blower secara merata di dalam mesin pengering PT. Mabar Feed Indonesia menggunakan mesin pengering yang semi otomatis dan terkomputerisasi sehingga suhu dan waktu dapat diatur untuk memperoleh kadar air jagung yang sesuai dengan standar yang ditentukan. Setelah dikeringkan,

Universitas Sumatera Utara

jagung dibawa ke silo jagung kering sebagai tempat penyimpanan sementara agar kadar air tetap terjaga.

2.5.3.2. Penggilingan (Milling) Proses penggilingan dilakukan terhadap bahan baku berbentuk butiran, yaitu jagung, bungkil kelapa dan bungkil kacang kedelai untuk diolah menjadi tepung halus. Sebelum digiling bahan disaring dengan scanner yang di dalamnya dipasang magnet untuk memisahkan bahan dari benda-benda logam halus yang dapat mengakibatkan rusaknya mesin giling. Bahan-bahan halus hasil penggilingan kemudian disimpan sementara di dalam Bin (chamber) dengan conveyor dan elevator untuk proses selanjutnya.

2.5.3.3. Pencampuran (Mixing) Pencampuran bertujuan untuk mencampur semua bahan baku dan bahan tambahan dengan komposisi tertentu untuk menjadi pakan. Pencampuran dilakukan berdasarkan formula atau ramuan pakan ternak yang akan diproduksi. Sebelum dicampur semua bahan ditimbang dengan timbangan otomatis yang terdapat diatas mesin pencampur dan kemudian dicurahkan ke dalam mesin pencampur (mixer) untuk dicampur dan diaduk dengan CPO (Crude Palm Oil), obat-obatan, vitamin dan mineral.

Universitas Sumatera Utara

2.5.3.4. Pembutiran (Pelleting) Pembutiran bertujuan untuk membetuk hasil pencampuran menjadi bentuk pellet, hasil pencampuran terlebih dahulu dipanaskan dengan uap panas bersuhu 980 yang dialirkan ke dalam chamber pellet sehingga bentuk bahan tersebut menajadi bubur panas. Bubur panas ini kemudian dialirkan menuju hygieneser yang suhunya 920 dan bertujuan untuk menghigieniskan pakan, kemudian dialirkan menuju cetakan berbentuk lingkaran dengan saringan berdiameter 3-5 mm disisinya yang terdapat di ujung mesin pellet dan ditekan/dipress keluar melalui saringan tersebut. Hasil pengepresan adalah pakan berbentuk bulat memanjang dengan diameter yang sesuai dengan diameter saringan pellet. Selanjutnya, pakan dipotong sesuai ukuran oleh pisau-pisau yang bergerak secara otomatis. Hasil dari proses ini berbentuk butiran-butiran yang disebut pellet. Pellet kemudian dialirkan melalui pipa ke mesin pendinginan (cooler).

2.5.3.5. Pendinginan (cooler) Pendinginan bertujuan untuk mendinginkan pellet dan mengurangi kelembaban pada pellet akibat dipanaskan dengan uap panas di chamber pellet. Karena pellet yang masih panas dan mengandung kadar air tinggi akan mudah terserang jamur sehingga produk tidak tahan lama. Pellet didinginkan di mesin pendingin (cooler) dengan bantuan dua blower, blower pertama mengalirkan udara dingin ke pellet, sedangkan blower kedua menghisap dan mengalirkan udara panas ke udara bebas. Serpihan atau debu halus dari pellet yang telah dingin akan dihisap oleh suatu alat penghisap

Universitas Sumatera Utara

debu (cyclone) yang terdapat pada mesin pendingin dan dialirkan kembali ke chamber pellet untuk diproses ulang.

2.5.3.6. Penghancuran (Crumbling) Proses ini khusus digunakan untuk produk crumble. Penghancuran bertujuan untuk menghancurkan pellet menjadi butiran-butiran yang lebih kecil dan halus yang disebut crumble. Selanjutnya crumble dibawa ke mesin pengayak dengan elevator.

2.5.3.7. Pengayakan (Screening) Proses pengayakan untuk memisahkan crumble yang sesuai dengan ukuran dengan yang melebihi ukuran. Ukuran saringan yang digunakan pada mesin pengayak adalah 4 dan 6 mesh. Pakan yang sesuai ukurannya langsung dicurahkan ke penampungan untuk dikemas, sedangkan yang melebihi ukuran dibawa kembali ke chamber pellet untuk diproses ulang.

2.5.3.8. Pengemasan (Packing) Produk jadi, baik berupa tepung maupun butiran (pellet), dicurahkan dari tempat penampungan (bin) masing-masing ke dalam karung plastik sambil ditimbang di timbangan manual dengan berat 50kg tiap karung. Kemasan produk jadi kemudian dijahit dengan mesin jahit secara otomatis dan diangkut ke gudang produk jadi dengan forklift.

Universitas Sumatera Utara

Block diagram proses produksi PT. Mabar Feed Indonesia dapat dilihat pada gambar 2.2.

2.6. Mesin dan Peralatan 2.6.1. Mesin Produksi Mesin mesin yang digunakan dalam proses produksi adalah : 1. Mesin Pengayak Jagung a. Fungsi : Memisahkan jagung basah dari sampah-sampah, seperti tungkul jagung, batu, pasir, tali plastik dan kotoran lain. b. Spesifikasi Teknik - Kapasitas : 15 ton/jam - Ukuran mesh : Spesifikasi Pendukung - Elektromotor Daya : 2 hp

Tegangan : 380 v Arus :3A

2. Mesin Pengering a. Fungsi : Menurunkan kadar air jagung hingga 16%.

b. Spesifikasi Teknik : Merek Type : Hitaci : batch

Kapasitas : 20 ton/ jam

Universitas Sumatera Utara

Pengeringan

Penggilingan

Pencampuran

Pembutiran

Pendinginan

Penghancuran

Pengayakan

Pengemasan

Gambar 2.2. Block Diagram Proses Produksi di PT. Mabar Feed Indonesia

Universitas Sumatera Utara

c. Spesifikasi Pendukung : - Elektromotor Daya : 22 kw

Tegangan : 43 A Kecepatan : 1450 rpm Arus : 380 V

Jumlah : 1 unit 3. Mesin Penggiling a Fungsi : Menggiling jagung, bungkil kelapa dan bungkil kacang kedelai menjadi tepung halus. b. Spesifikasi teknik : . - Merek : Muyang Shuidi King 968 Kecepatan: 1468 rpm Kapasitas : 10 ton/ jam Jumlah : 2 unit - Merek : Qing Jiang Kecepatan : 2970 rpm Kapasitas : 10 ton/ jam Jumlah : 2 unit c. Spesifikasi pendukung - Elektromotor - Daya Arus : 132 kw : 380 V

Universitas Sumatera Utara

Tegangan : 235 A - Daya Arus : 75 kw : 380 V

Tegangan : 140 A 4. Mesin Pencampur a. Fungsi : Mencampur/mengaduk semua bahan baku dan tambahan menjadi pakan. b. Spesifikasi teknik : Merek : LOCAL

Kapasitas : 40 ton/ jam Waktu yang dibutuhkan : 3 menit c. Spesifikasi pendukung : - Elektromotor Daya : 37 kw

Tegangan : 380 v Arus : 56,2 A

Jumlah : 2 unit 5. Mesin Pembutiran a. Fungsi : Membentuk hasil pencampuran menjadi pellet. b. Spesifikasi teknik : Merek : CPM dan NORVIDAN

Kapasitas : 10 ton/ jam Kecepatan : 1485 rpm

Universitas Sumatera Utara

Ukuran saringan : 3-5 mm c. Spesifikasi pendukung : - Elektromotor Daya : 160 kw

Tegangan : 380 v Arus : 296 A

Jumlah : 3 unit 6. Mesin Pendingin a. Fungsi : Mendinginkan pellet dan menghilangkan kelembaban pada pellet. b. Spesifikasi teknik : Merek :-

Kapasitas : 40 ton/ jam c. Spesifikasi pendukung - Elektromotor Daya : 2,2 kw

Tegangan : 220 v Arus : 4,72 A

Jumlah : 3 unit 7. Mesin Penghancur a. Fungsi : Memecahkan pellet menjadi butiran-butiran kecil (crumble). b. Spesifikasi teknik : - Merek : CPM Kecepatan : 1450 rpm

Universitas Sumatera Utara

- Merek : Roxwell Engineering Kecepatan : 1460 rpm c. Spesifikasi pendukung : Elektromotor - Daya Arus : 15 kw : 380 V

Tegangan : 29 A - Daya Arus : 18,5 kw : 380 V

Tegangan : 35,9 A Jumlah : 3 unit 8. Mesin Pengayak a. Fungsi : Mengayak hasil penghancuran dan menyeragamkan bentuk dan ukuran crumble. b. Spesifikasi teknik : Merek : ROTEX dan CPm

Kapasitas : 15 ton/ jam Kecepatan: 955 rpm Dimensi : 90 x 80 x 110 Mesh : 4 dan 6

c. Spesifikasi pendukung : Elektromotor Daya : 1,5 kw

Universitas Sumatera Utara

Tegangan : 380 v Arus : 4,04 A

Jumlah : 3 unit 9. Mesin Jahit a. Fungsi : Menjahit kemasan produk jadi. b. Spesifikasi teknik : Merek : MUYANG

c. Spesifikasi pendukung : Elektromotor Daya : 3 kw Arus : 0,52 A Tegangan : 220 v

2.6.2. Peralatan Produksi Peralatan yang digunakan dalam proses produksi adalah : 1. Buccket Elevator a. Fungsi : digunakan untuk memindahkan bahan dalam arah/aliran vertikal. b. Spesifikasi Merek Kapasitas Jumlah : LOCAL : 40 ton/ jam. : 13 unit

Universitas Sumatera Utara

2. Conveyor a. Fungsi : digunakan untuk memindahkan bahan dalam arah/aliran horizontal dengan sedikit atau tanpa kemiringan. b. Spesifikasi Merek Kapasitas Jumlah 3. Forklift Forklift digunakan untuk memindahkan produk jadi yang telah dikemas dari gudang bahan jadi ke atas truk dan memindahkan bahan baku dari truk ke gudang bahan baku. 4. Hygineser a. Fungsi : untuk menghieniskan pakan. b. Spesifikasi Type : 36LLJ3ST Jumlah : 3 unit 5. Silo Penyimpanan Silo penyimpanan sebagai tempat penyimpanan sementara jagung yang akan dikeringkan dan yang telah dikeringkan. 6. Bin a. Fungsi : digunakan untuk menampung sementara bahan baku dan bahan tambahan sebelum diolah. b. Jumlah 49 unit : LOCAL : 40 ton/jam. : 13 unit

Universitas Sumatera Utara

7.

Blower a. Fungsi : sebagai sumber udara saat pengeringan b. Spesifikasi Merek : NANFANG VENTILATOR Type : 4-72 NO.8 Total tekanan : 3143-3032 pa Kapasitas : 19646-25240 m3/h Jumlah : 3 unit

8.

Timbangan PT.Mabara Feed Indonesia menggunakan 2 jenis timbangan, yaitu :

a.

Timbangan truk (30 ton) Timbangan ini berjumlah 1 unit dan digunakan untuk menimbang truk yang mengangkut bahan baku maupun produk jadi.

b.

Timbangan manual (50 ton) Timbangan ini berjumlah 4 unit dan digunakan untuk menimbang produk jadi sesuai dengan massa yang telah ditetapkan untuk tiap karung. Dan kecepatan sebesar 200 karung/jam.

2.7. Utilitas (Utility) Untuk membantu kelancaran proses produksi dan kerja perusahaan, digunakan unit- unit pendukung antara lain :

Universitas Sumatera Utara

1.

Sumber Air Untuk kebutuhan air, penyediannya diperoleh dari PAM Tirtanadi Medan dan sumur bor.

2.

Bengkel Bengkel adalah tempat melakukan perbaikan terhadap mesin atau peralatan yang dapat dipindahkan.

3.

Pembangkit Tenaga Listrik Sebagai sumber energi listrik diperoleh dari PLN dan bila aliran listrik PLN terputus digunakan generator dengan daya 590 KW.

4.

Boiler Boiler digunakan untuk menghasilkan uap panas yang digunakan dalam proses pemanasan bahan pada proses produksi.

2.8. Safety and Fire Protection Keselamata kerja merupakan salah satu bagian yang penting untuk diperhatikan setiap perusahaan. Perusahaan bertanggung jawab menyediakan fasilitas untuk menunjang tingkat keselamatan kerja dan perlindungan bahaya kebakaran. PT. Mabar Feed Indonesia telah memperhatikan kesehatan, keamanan dan keselamatan kerja serta perlindungan terhadap bahaya kebakaran melalui beberapa langkah berikut : 1. Setiap orang, baik pekerja maupun bukan pekerja harus mengenakan masker penutup mulut dan hidung selama berada di dalam pabrik.

Universitas Sumatera Utara

2. Melakukan perawatan mesin berupa : a.Perawatan rutin yaitu memeriksa dan membersihkan mesin setiap hari setengah jam sebelum dioperasikan. b. Perawatan periodik terdiri dari : - Perawatan mingguan yaitu memeriksa mesin setiap hari minggu dan hari libur, seperti memeriksa spare part, oli dan bahan bakar. - Perawatan tahunan yaitu memeriksa mesin pada dua minggu terakhir bulan Desember selama lima hari berturut-turut. c. Perawatan korektif yaitu memeriksa dan memperbaiki mesin jika mesin tibatiba rusak pada saat proses produksi berlangsung. 3. Memasang hydrant air di tempat yang rawan kebakaran. 4. Memasang pengaman pada tangga-tangga curam dan tinggi. 5. Melakukan pelatihan bagi satpam setiap dua bulan. 6. Memasang pagar pengaman bagi mesin dan sarana pendukung yang rawan bahaya seperti generator, ruang boiler, dryer dan gardu listrik.

2.10. Waste Treatment Limbah yang dihasilkan PT. Mabar Feed Indonesia dan cara

penanggulangannya adalah : 1. Limbah Padat Limbah padat berwujud kayu, kertas, potongan benang dan karung plastik dikumpulkan pada temapat yang telah ditetapkan dan ditumpuk pada bak sampah. Bak sampah tersebut diangkut ke tempat pembuangan sementara di

Universitas Sumatera Utara

lokasi pabrik dan diangkut oleh Dinas Kebersihan setempat dengan membayar retribusi. Limbah padat dari bahan baku pakan ternak yang masih bisa diolah digunakan lagi sebagai campuran bahan baku. 2. Limbah Udara Pemeliharaan mesin-mesin penghasil limbah (gas buang) secara rutin termasuk perangkat pembantu seperti cerobong asap dipertahankan di ketinggian 12 meter. Dengan cerobong tersebut, udara diharapkan dapat terdispersi ke udara. Limbah bau yang dihasilkan pada saat pembongkaran bahan baku dan proses produksi pencampuran bahan baku seperti tepung ikan dan tepung daging yang tercium pada ruangan produksi. Untuk penanggulangan limbah bau tersebut, pihak pabrik mengusahakan kedisiplinan para pekerja yang bekerja di ruangan produksi untuk memakai masker dan agar mengurangi bau tersebut sampai ke luar lokasi pabrik, pihak pabrik menanam pepohanan di sekitar lokasi pabrik. 3. Limbah Debu Pengolahan terhadap cemaran partikel debu adalah dengan meningkatkan pemeliharaan dust collector dan cyclone pada proses suplai bahan baku, proses pencamuran dan pengemasan. Selain itu, pihak pabrik mengusahakan kesiplinan para pekerja yang bekerja di ruangan produksi untuk memakai masker. 4. Kebisingan Suara bising berasal dari genset, boiler, dryer dan mesin-mesin di lantai produksi. Upaya upaya yang dilakukan oleh pihak pabrik untuk mengurangi kebisingan adalah:

Universitas Sumatera Utara

- Menyediakan ruang tersendiri dan tertutup untuk genset, boiler dan dryer. - Melakukan perawatan dan pemeliharaan genset, boiler, dryer dan mesinmesin produksi dan bengkel. - Selalu mengontrol efesiensi alat peredam suara dari genset, boiler, dryer, mesin-mesin produksi dan bengkel. - Mewajibkan siapa saja yang berada di lokasi sumber kebisingan untuk mengenakan pelindung telinga. - Pemanfaatan ruang dan halaman sekeliling pabrik yang terbuka sebagai lahan penghijauan yang diharapkan dapat mengurangi tingkat kebisingan terhadap lingkungan sekitar.

Universitas Sumatera Utara

You might also like