You are on page 1of 9

BAB I PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang

Hipertensi merupakan peningkatan tekanan darah sistolik sedikitnya 140 mmHg atau tekanan diastolik sedikitnya 90 mmHg. Dapat juga dikatakan peningktan tekanan darah didalam artei. Perjalanan penyakit hipertensi sangat perlahan. Penderita hipertensi mungkin tak menunjukkan gejala selama bertahuntahun. Masa laten ini menyelubungi perkembangan penyakit sampai terjadi kerusakan organ yang bermakna. Apabila hipertensi tetap tidak diketahui dan tidak dirawat maka akan mengakibatlkan kematian karena payah jantung, infark miokardium, stroke atau gagal jantung. Diuretik adalah obat yang bekerja pada ginjal uuntuk meningkatkan ekskresi air dan Na-klorida. Istilah diuresis mempunyai dua pengertian, pertama menunjukkan adanya penambahan volume urin yang diproduksi dan yang kedua menunjukkan jumlah pengeluaran zat-zat terlarut dan air. Fungsi utama diuretik adalah uuntuk memobilisasi cairan udem, yang berarti mengubah keseimbangan cairan sedemikian rupa sehingga volume cairan ekstra sel kembali menjadi normal.

Hubunagn per cobaain ini dengan dunia farmasi yaitu untuk melihat seberapa jauh obat-obat golongan antihipertensi dan diuretik dapat menurunkan atau mengurangi gejal dari hipertensi dan diuresis pada hewan coba.

1.2 maksud dan Tujuan percobaan 1.2.1. Maksud percobaan Mengetahui dan memahami efek farmakologi dari obat-obat

natihipertensi dan diuretik dengan melihat respon atau efek yang ditimbulkan pada hewan coba. Mengetahui dan memahami efek dari salah satu faktor yang dapat meningkatkan tekanan darah terhadap manusia. 1.2.2. tujuan percobaan Menentukan dan membandingkan efek farmakologi obat-obat

antihipertensi yaitu propranolol dan klonidin terhadap hewan coba mencit (Mus musculus). menentukan dan membandingkan efek farmakologi obat-obat diuretik yaitu tablet HCT, furosemid, spironolakton terhadap hewan coba mencit (Mus musculus). mengamati perubahan tekanan darah pada probandus sebelum dan setelah mengonsumsi sampel melalui pengukuran tekanan darah.

1.3. Prinsip Percobaan Penentuan efek farmakologi obat-obat antihipertensi yaitu propranolol dan klonidin setelah di induksi dengan adrenalin dan menggunakan NaCMC sebagai kontrol dimana pengamatan dilakukan berdasarkan perubahan warna daun telinga mencit (Mus musculus). Penentuan efek farmakologi obat-obatdiuretik yaitu tablet HCT, furosemid, spironolakton terhadap hewan coba mencit (Mus musculus) berdasarkan volume urin dan frekuensi urinnya. penentuan efektiviras dari kopi, coto, konro, susu beruang, ekstrajoss berdasarkan perubahan tekanan darah pada probandus yang diamati sebelum dan setelah mengonsumsi sampel tersebut.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA II.1. Teori Umum Hipertensi merupakan suatu kelainan, suatu gejala dari gangguan pada mekanisme regulasi tekanan darah yang diuraiakan diatas. Penyebabnya diketahui hanya lebih kurang 10 % dari semua kasus, antara lain Akibat penyakit ginjal dan penciutan aorta/arteri ginjal, juag akibat tumor di anak ginjal dengan efek overproduksi hormone-hormon tertentu yang berkhasiat meningktakan tekanan darah (feochromcyroma). Dalam kebanyakan hal penyebabnya tidak diketahui, bentuk umum ini disebut hipertensi esensial. Factor keturunan berperan penting pada timbulnya jenis hipertensi ini. (Tjay,tan hoan,2007: ). Diuretik ialah obat yang dapat menambah kecepatan pembentukan urin. Istilah diuresis mempunyai dua pengertian, pertama menunjukkan

adanya penambahan volume urin yang diproduksi dan yang kedua menunjukkan jumlah pengeluaran zat-zat terlarut dan air. Fungsi utama diuretik adalah uuntuk memobilisasi cairan udem, yang berarti mengubah keseimbangan cairan sedemikian rupa sehingga volume cairan ekstra sel kembali menjadi normal. (Farmakologi dan Terapi,2009:389) Meskipun hipertensi dapat terjadi akibat proses penyakit lain, lebih dari 90% pasien menderita hipertensi esensial, suatu penyakit pada

pengaturan tekanan darah yang tidak diketahui penyebabnya. Hipertensi esensial terjasi empat kali lebih banyak pada orang kulit hitam dibanding kulit putih, dan lebih sering pda pria umur pertengahan dibanding wanita pada kelompok umur yang sama. Faktor-faktor lingkungan seperti hidup dengan stres, diet tnggi natrium, kegemukan dan meriokok merupakan faktor predisposisi pribadi terjadinya hipertensi. (Harvey, Richard A, 2001: 181) Diuretik dan atau penyekat beta sering diberikan sebagai terapi hipertensi basis pertama. Terapi diuretik dosis rendah aman dan efektif untuk menghindarkan stroke, infark miokard, gagal jantung kongestif, dan mortalitas. Data-data terakhir menunjukkan diuretika lebih tinggi nilainya daripada penyakit beta pada orang-oarng umur lanjut. (Harvey, Richard A, 2001: 185) Diuretik meningkatkan pengeluaran garam dan air oleh ginjal hingga volume darah dan tekanan darah menurun. Disamping itu, diperkirakan berpengaruh langsung terhadap dinding pembuluh, yakni pennurunan kadar Na membut dinding lebih tebal terhadap nonadrenalin, hingga daya tahannya berkurang. Efek hipotensifnya relatif ringan dan tidak meningkat dengann memperbesar dosis (sebagaimana halnya dengan reserpin). (Nastity, Gemy H, 2011: 30-31) Diuretik kuat ( High-ceiling diuretics) mencakup sekelompok diuretik yang efeknya sangat kuat dibandingkan dengan diuretik lain. Tempat kerja utamanya dibagian epitel tebal ansa henle bagian asendens, karena itu

kelompok ini disebut juga sebagai loop diuretics. Termasuk dalam kelompok ini adalah furosemid, torsemid, asam etakrinat dan bumetanid. (Farmakologi dan Terapi,2009:389)

II.3. Uraian Bahan 1. Adrenalin (Dirjen POM, 1979: 238) Nama Resmi Nama Lain Rumus Molekul Berat Molekul Rumus Bangun : EPINEPHRINUM : Epinefrin : C19H13NO3 : 183,21 :

Pemerian Kelarutan

: Serbuk halus renik, halus atau putih kuning : agak sukar larut dalam air, tidak larut dalam etanol (95%) P, dan eter P, tidak larut dalam amoniak.

Kegunaan Penyimpanan

: Penginduksi hipertensi : Dalam wadah tertutup rapat, berisi nitrogen, terlindung dari cahaya.

2. Furosemid (Dirjen POM, 1979: 262) Nama Resmi Nama Lain : FUROSEMIDUM : Furosemid

Rumus Molekul Berat Molekul Rumus Bangun

: C12H11ClN2O5S : 330,74 :

Pemerian

: Serbuk hablur, putih atau hampir putih, tidak berbau, hampir tidak berasa.

Kelarutan

: prktis tidak larut dalam air, dan dalam kloroform, larut dalam 75 bagian etanol (95%) P dan dalam 850 bagian eter P.

Kegunaan Penyimpanan Farmakokinetik

: Diuretikum : Dalam wadah tertutup baik. : mudah diserap melalui saluran cerna, dengan derajat yang agak berbeda-beda. Terikat pada protein plasma secara ekstensif, sehingga tidak di filtrasi di glomerulus tetapi sepat sekali di ekskresi melalui sistem transfor asam organik di tubuli proksimal.(Sulistia,2009:391)

Farmakodinamik

: menghambat reabsorsi elektrolit Na+/K+/Cldi ansa henle esendens bagian epitel tebal, tempat kerjanya di permukaan sel epitel bagian luminal (yang menghadap ke lumen tubuli). (Sulistia,2009:391)

Efek Samping

hipotensi,

nefritis

interstisialis

alergik,

hipokalsemia, hiperglikemia, dan hiperurisemia. (Sulistia,2009:392) Dosis Sediaan : 10-40 mg oral, 2x sehari. (Sulistia,2009:393) : Tab. 20-40 mg. (Sulistia,2009:393)

3. Hidroklortiazid (Dirjen POM, 1979: 344) Nama resmi Nama lain Rumus molekul Berat molekul Pemerian : HIDROCHLORTHIAZIDUM : Hidroklortiazid :C7H8ClN3O4S2 : 297,74 : Serbuk hablur, putih atau hampir putih, tidak berbau, agak pahit. Rumus bangun :

Kelarutan

: prkris tidak larut dalam air, dalam kloroform P, eter P, larut dalam 200 bagian etanol (95%) P.

Penyimpanan Kegunaan Farmakokinetik

: Dalam wadah tertutup baik. : Diuretikum : dari usus sampai 80%, PP-nya KI 70% dengan plasma, T1/2 6-15 jam. Ekskresi lewat kemih secara utuh. ( Tan Hoan,2007: 524).

Farmakodinamik

: Bekerja di bagian muka tubuli distal, efek diuresisnya lebih ringan dari diuretik

lengkungan tetapi bertahan lebih lama 6-12 jam. (Tan Hoan,2007: 524) Efek Samping : hipokalemia yang dapat berbahaya pada pasien yang mendapat digitalis. Juga menyebabkan hiponatrenia (Sulistia,2009:345) Dosis : Hipertensi 12,5 mg pagi p.c; udema 1-2 dd 25100 mg; pemeliharaan 25-100 mg 2-3x dan hiponagnesemia.

seminggu. (Tan Hoan,2007: 524) Sediaan : Tab 25 dan 50 mg. (Sulistia,2009:345)

You might also like