You are on page 1of 13

Pertumbuhan, Kemiskinan dan Distribusi Pendapatan

A. Definisi kemiskinan Defenisi kemiskinan terbagi dua: 1. Kemiskinan relative (yang mengaju pada garis kemiskinan) Yaitu suatu ukuran mengenai kesenjangan didalam distribusi pendapatan, biasanya dapat didefisisikan didalam kaitannya dengan tingkat rata-rata dari distribusi yang dimaksud. Dinegara-negara maju, kemiskinan relative diukur sebagai suatu proporsi dari tingkat pendapatan rata-rata perkapita. tandar minimum disusun berdasarakan kondisi !idup suatu negara pada "aktu tertentu dan per!atian terfokus pada golongan penduduk #termiskin$, misalnya %& persen atau '& persen dari total penduduk yang tela! diurutkan menurut pendapatan(pengeluaran. Kelompok ini merupakan penduduk relative miskin. Dengan demikian, ukuran kemiskinan relative sangat tergantung pada distribusi pendapatan(pengeluaran penduduk se!ingga dengan menggunakan definisi ini berarti #orang miskin selalu !adir bersama kita$.Dalam !al mengidentifikasi dan menentukan sasaran penduduk miskin, maka garis kemiskinan relative )ukup untuk untuk digunakan, dan perlu disesuaikan ter!adap tingkat tingkat pembangunan negara se)ara keseluru!an. *aris kemiskinan relative tidak dapat dipakai untuk membandingkan tingkat kemiskinan antar negara dan "aktu karena tidak men)erminkan tingkat keseja!teraan yang sama.

%. Kemiskinan absolute (derajat kemiskinan di ba"a!, dimana kebutu!an-kebutu!an minimum untuk berta!an !idup tidak dapat terpenu!i. Yaitu suatu ukuran tetap didalam bentuk suatu kebutu!an kalori minimum ditamba! komponenkomponen non makanan yang juga sangat diperlukan untuk survive. Kemiskinan absolute ditentukan berdasarkan ketidakmampuan untuk men)ukupi kebutu!an pokok minimum seprti pangan, sandang, kese!atan, peruma!an dan pendidikan yang diperlukan untuk bisa !idup dan bekerja. Kebutu!an minimum diterjema!kan sebagai ukuran finansial dalam bentuk uang. +ilai kebutu!an minimum kebutu!an dasar tersebut dikenal dengan istila! garis kemiskinan. ,enduduk yang pendapatannya di ba"a! garis kemiskinan digolongkan sebagai penduduk miskin. *aris kemiskinan absolute sangat penting jika seseorang akan men)oba menilai efek dari kebijakan anti kemiskinan antar "aktu, atau memperkirakan dampak dari suatu proyek ter!adap kemiskinan (misalnya, pemberian kredit skala ke)il). -ngka kemiskinan akan terbanding antara satu +egara dengan +egara lain !anya jika garis kemiskinan absolute yang sama digunakandi kedua +egara tersebut. .ank Dunia

memerlukan garis kemiskinan absolute agar dapat membandingkan angka kemiskinan antar +egara. /al ini bermanfaat dalam menentukan kemana menyalurkan sumber daya finan)ial (dana) yang ada, juga dalam menganalisis kemajuan dalam memerangi kemiskinan. ,ada umumnya ada dua ukuran yang digunakan ole! .ank Dunia, yaitu: a) 0 11 per !ari dimana diperkirakan ada sekitar 1,% miliar penduduk dunia yang !idup diba"a! ukuran tersebut2 b) 0 1% per !ari dimana lebi! dari % miliar penduduk yang !idup kurang dari batas tersebut. Kedua batas ini adala! garis kemiskinan absolute.

3aktor-faktor yang menyebabkan kemiskinan: 1) 4ingkat ,endidikan. %) 4ingkat dan laju pertumbu!an2 5) 4ingkat upa! neto2 ') Distribusi pendapatan 6) Kesempatan kerja 7) 4ingkat 8nflasi 9) ,ajak dan ubsidi :) 8nvestasi ;) -lokasi serta kualitas sumber daya alam 1&) Ketersediaan fasilitas umum 11) ,enggunaan teknologi 1%) Kondisi fisik dan alam disuatu "ilaya!, etos kerja dan motivasi pekerja

Dili!at se)ara sektoral, pusat kemiskinan di 8ndonesia terdapat disektor pertanian, terutama disektor perikanan. 8ni disebabkan karena: a) 4ingkat produktivitas yang renda! disebabkan karena jumla! pekerja disektor tersebut terlalu banyak, sedangkan tana!, )apital, dan teknologi terbatas, dan tingkat pendidikan petani masi! sangat renda!. b) Daya saing petani atau dasar tukar domesti) antara komoditi pertanian ter!adap output industri semakin lema!.

)) 4ingkat diversifikasi usa!a di sektor pertanian ke jenis-jenis komoditi nonfood yang memiliki prospek pasar dan !arga yang lebi! baik masi! sangat terbatas.

.. Konsep yang digunakan untuk mengukur kemiskinan dan distribusi pendapatan


.esarnya kemiskinan dapat diukur dengan atau tanpa menga)u kepada garis kemiskinan. Konsep yang menga)u kepada garis kemiskinan disebut kemiskinan relative, sedangkan konsep yang pengukurannya tidak didasarkan pada garis kemiskinan disebut kemiskinan absolute. Kemiskian relatif adala! suatu ukuran mengenai kesenjangan di dalam distribusi pendapatan, yang biasanya dapat didefinisikan di dalam kaitannya dengan tingkat rata-rata dari distribusi yang dimaksud. Di +egaranegara maju, kemiskinan relative diukur sebagai suatu proporsi dari tingakt pendapatan rata-rata per kapita. ebagi suatu ukuran relative, kemiskinan relative dapat berbeda menurut +egara atau periode di suatu +egara. Kemiskinan absolute adala! derajat dari kemiskinan di ba"a!, dimana kebutu!an minimum untuk berta!an !idup tidak terpenu!i. C. Karakteristik Ekonomi Kelompok Miskin .a!"a perpaduan tingkat pendapatan per kapita yang renda! dan distribusi yang sangat tidak merata akan meng!asilkan kemiskinan absolut yang para!. <ika distribusi pendapatan konstan, semakin tinggi pendapatan per kapita yang ada maka akan semakin renda! kemiskinan absolute. -kan tetapi sebagai mana yang tela! di ungkapkan, tingginnya tingkat pendapatan perkapita tidak menjamin lebi! renda!nya tingkat kemiskinan absolut. ,ema!aman ter!adap kadar dan jangkauan distribusi pendapatan merupakan landasan dasar bagi setiap analisis masala! kemiskinan dinegara-negara yang berpendapatan renda!, didasarkan pada :
1. Kemiskinan di pedasaan %. Kaum "anita dan kemiskinan 5. =tnik mayoritas, pendududuk, pribumi, dan kemiskinan

D. Konsep Dasar Distribusi Pendapatan

Distribusi ,endapatan adala! ketimpangan atau ketidakmeratanya pembagian !asilpembangunan suatu negara dikalangan penduduknya,ini dibedakan menjadi % : 1.Distribusi pendapatan relative ,erbandinganjumla!pendapatanyangditerimaole!berbagaigolonganpenerimapendapatan,dan penggolongandidasarkankepadabesarnyapendapatanyangditerima %. Distribusi >utlak ,resentase jumla! penduduk yang pendapatannya men)apai tingkat pendapatan tertentu atau kurang dari itu Pengertian Distribusi Pendapatan Distribusi pendapatan nasional adala! men)erminkan merata atau timpangnya pembagian !asil suatu negara di kalangan penduduknya (Dumairy, 1;;;) >enurut 8rma -delma dan ?ynt!ia 4aft >orris (dalam @in)olin -rsyad, 1;;9) ada : !al yang menyebabkan ketimpangan distribusi di +egara edang .erkembang: 1. kapita %. 8nflasi dimana pendapatan uang bertamba! tetapi tidak diikuti se)ara proporsional dengan ,ertumbu!an penduuduk yang tinggi yang mengakibatkan menurunnya pendapatan per

pertamba!an produksi barang-barang 5. '. Ketidakmerataan pembangunan antar daera! 8nvestasi yang sangat banyak dalam proyek-proyek yang padat modal, se!ingga

persentase pendapatan modal kerja tamba!an besar dibandingkan persentase pendapatan yang berasal dari kerja, se!ingga pengangguran bertamba! 6. 7. Aenda!nya mobilitas sosial ,elaksanaan kebijakan industry substitusi impor yang mengakibatkan kenaikan !arga-

!arga barang !asil industry untuk melindungi usa!a-usa!a golongan kapitalis 9. + . :. /an)urnya industry kerajinan rakyat seperti pertukangan, industry ruma! tangga, dan >emburuknya nilai tukar bagi + . dalam perdagangan dengan +egara- +egara maju,

sebagi akibat ketidak elastisan permintaan +egara-negara maju ter!adap barang-barang ekspor

lain-lain

>i)!ael ,. 4odaro dalam bukunya ,embangunan =konomi menjelaskan ba!"a pembangunan dalam perspektif luas dapat dipandang sebagai suatu proses multidimensional yang men)akup berbagai peruba!an mendasar atas struktur sosial, sikap masyarakat dan institusi nasional, disamping tetap mengejar akselerasi pertumbu!an ekonomi, penanganan ketimpangan pendapatan serta pengentasan kemiskinan. Teori dan Pengukuran Distribusi Pendapatan ,ara ekonom pada umumnya membedakan dua ukuran pokok distribusi pendapatan, yang keduanya digunakan untuk tujuan analisis dan kuantitatif. Kedua ukuran tersebut adala! ukuran distribusi pendapatan, yakni besar atau ke)ilnya bagian pendapatan yang diterima masing-masing orang (biasanya menggunakan metode Kurva @orenB dan Koefisien *ini)2 dan distribusi fungsional atau distribusi kepemilikan faktor-faktor produksi, yang indikatornya berfokus pada bagian dari pendapatan nasional yang diterima ole! masing-masing faktor produksi (4odaro dan mit!, %&&').

E. Koifisien Gini dan Kur a !oren" #. Koefisien Gini Koefisien *ini adala! ukuran ketidakmerataan atau ketimpangan pendapatan agregat yang angkanya berkisar antara nol (pemerataan sempurna) !ingga satu (ketimpangan yang sempurna). .ila Koefisien *ini mendekati nol menunjukkkan adanya ketimpangan yang renda! dan bila Koefisien *ini mendekati satu menunjukkan ketimpangan yang tinggi. ,ada prakteknya, angka ketimpangan untuk negara-negara yang ketimpangan distribusi pendapatannya tajam berkisar antara &,6& !ingga &,9&. edangkan untuk negara-negara yang distribusi pendapatannya relatif paling merata berkisar antara &,%& sampai &,56. ?ara menganalisis tentang Distribusi ,endapatan 4erdapat berbagai )riteria atau tolak ukur untuk menilai kemerataan (para!(lunaknya ketimpangan) distibusi dimaksud. 4iga diantaranya yang paling laBim digunakan iala! : 1. Kurva @orenB %. 8ndeks atau Aasio gini 5. ?riteria .ank Dunia

2. Kurva Lorenz

>enggambarkan distribusi kumulatif pendapatan nasional di kalangan-kalangan lapisan penduduk, se)ara kumulatif pula. Kurva ini terletak di dalam sebua! bujur sangkar yang sisi tegaknya melambangkan persentase kumulatif pendapatan nasional, sedangkan sisi datarnya me"akili persentase kumulatif penduduk. Kurvanya sendiri #ditempatkan$ pada diagonal utama bujur sangkar tersebut.Kurva @orenB yang semakin dekat ke diagonal (semakin lurus) menyiratkan distribusi pendapatan nasional yang semakin merata. ebaliknya, jika kurva @orenB semakin jau! dari diagonal, maka ia men)erminkan keadaan yang semakin buruk.

*ambar: Kurva lorenB ,enjelasan : Kurva @orenB menggambarkan distribusi kumulatif pendapatan nasional dikalangan lapisanlapisan penduduk, se)ara kumulatif pula. Kurva ini terletak didalam sebua! bujur sangkar yang sisi tegaknya melambangkan persentase kumulatif pendapatan nasional, sedangkan sisi datarnya me"akili persentase kumulatif penduduk. Kurvanya sendiri #ditempatkan$ pada diagonal utama bujur sangkar tersebut. Kurva @orenB yang semakin dekat ke diagonal (semakin lurus) menyiratkan distribusi pendapatan nasional yang semakin merata. ebaliknya, jika kurva @orenB semakin jau! dari diagonal (semakin lengkung), maka ia men)erminkan keadaan yang semakin buruk, distribusi pendapatan nasional semakin timpang atau tidak merata.

8ndeks atau Aasio *ini adala! suatu koefisien yang, berkisar dari angka &-1, menjelaskan kadar kemerataan (ketimpangan) distribusi pendapatan nasional. emakin ke)il (semakin mendekati &) koefisien nya, pertanda semakin baik atau merata distribusi. Di lain pi!ak, koefisien yang kian besar (semakin mendekati 1) mengisyaratkan distribusi yang kian timpang atau senjang. -ngka rasio gini dapat ditaksirkan se)ara visual langsung dari kurva @orenB, yaitu perbandingan luas are yang terletak diantara kurva @orenB dan diagonal ter!adap luas area segitiga C.?. ,er!atikan, semakin melengkung kurva @orenB akan semakin luas area yang dibagi. Aasio gini nya akan kian besar, menyiratkan distribusi pendapatan yang kian timpang. Aasio gini juga dapat di!itung se)ara matematik dengan rumus : * D 1- =1 (EiF1 G E1)(Yi F YiF1) &H*H1 * D Aasio *ini I Ei D ,roporsi jumla! kumulatif ruma! tangga dalam kelas- i I Yi D ,roporsi jumla! kumulatif pendapatan dalam kelas-i .ank Dunia :

4inggi : '&J kelompok termiskin dengan pengeluaran H 1%J dr total Y edang : '&J kelompok termiskin dengan pengeluaran 1%-19J dr total Y Aenda!: '&J kelompok termiskin dengan pengeluaran K 19J dr total Y Kriteria ketidakmerataan versi .ank Dunia didasarkan atas porsi pendapatan nasional yang dinikmati ole! tiga lapisan penduduk, yakni '&J penduduk berpendapatan terenda! (penduduk termiskin) 2 '&J penduduk berpendapatan menenga! 2 %&J penduduk berpendapatan tertinggi (penduduk terkaya). Ketimpangan atau ketidakmerataan distribusi dinyatakan para! apabila '&J penduduk berpendapatan terenda! menikmati kurang dari 1%J pendapatan nasional. Ketidakmerataan dianggap sedang atau moderat bila '&J penduduk termiskin menikmati antara 1%J - 19J pendapatan nasional. edangkan jika '&J penduduk yang berpendapatan terenda! menikmati lebi! dari 19J pendapatan nasional, maka ketimpangan atau kesenjangan dikatakan lunak, distribusi pendapatan nasional dianggap )ukup merata. Kriteria ketidakmerataan versi .ank Dunia ini sering pula dipakai sekaligus sebagai )riteria kemiskinan relative. Kemerataan distribusi pendapatan nasional bukan semata-mata $pendamping$ pertumbu!an ekonomi dalam menilai keber!asilan pembangunan. Ketidakmerataan sesunggu!nya tak lepas dari masla! kemiskinan. Keduanya ibarat dua sisi pada sekeping mata uang. Cle! karnanya diskusidiskusi mengenai pemerataan senantiasa terkait dengan pemba!asan tentang kemiskinan.

$. Kebi%akan &ntuk Menurunkan Kemiskinan dan Distribusi Pendapatan Kebijakan ,emerinta! dalam Kemiskinan dan Distribusi ,endapatan kemiskinan yaitu: 1. ,ertumbu!an ekonomi yang berkelanjutan dan yang prokemiskinan %. ,emerinta!an yang baik (good *overnan)e) 5. ,embangunan osial 8ntervensi pemerinta!: 1. 8ntervensi jangka pendek adala! terutama pembangunan sektor pertanian dan ekonomi pedesaan2 %. >anajemen lingkungan dan sumber daya alam, ini penting karena !an)urnya lingkungan dan !abisnya D- akan dengan sendirinya menjadi fa)tor pengerem proses pembangunan dan pertumbu!an ekonomi, yang berarti juga sumber peningkatan kemiskinan. 5.8ntervensi jangka menega! dan panjang yang penting adala!: a. ,embangunan ektor "asta, sebagai motor utama penggerak ekonomi(sumber pertumbu!an dan penentu daya saing perekonomian nasional !arus ditingkatkan. b. Kerjasama Aegional, kerjasama yang baik dalam bidang ekonomi, industry, dan perdagangan, maupun non ekonomi. ). >anajemen ,engeluaran ,emerinta! (-,.+) dan -dministrasi, sangat membantu usa!a untuk meningkatkan )ost effe)tiveness dari pengeluaran pemerinta! untuk membiayai penyediaan( pembangunan(penyempurnaan fasilitas-fasilitas umum. d.Desentralisasi, sangat membantu usa!a pengurangan kemiskinan dalam negeri e. ,endidikan dan Kese!atan, f. ,enyediaan -ir .ersi! dan ,embangunan ,erkotaan. Kebi%akan'kebi%akan yang telah dilakukan pemerintah indonesia( ,rogram-,rogram ,emerinta! Dalam >enanggulangu kemiskinan Di 8ndonesia: -. Kebijakan ,enanggulangan Kemiskinan dan Kesenjangan Dalam kurun "aktu %&&6-%&&: program penanggulangan kemiskinan dilaksanakan melalui sinkronisasi berbagai kebijakan lintas sektor yang diara!kan untuk pen)iptaan kesempatan usa!a bagi masyarakat miskin, pemberdayaan masyarakat miskin, peningkatan kemampuan masyarakat miskin, serta pemberian perlindungan sosial bagi masyarakat miskin. kemiskinan diara!kan pada ' fokus, yaitu: ejak ta!un %&&;, program penanggulangan trategi dalam pengurangan

(i) (ii) (iii) (iv)

pembangunan dan penyempurnaan sistem perlindungan sosial dan keberpi!akan ter!adap rakyat miskin2 perluasan akses masyarakat miskin ter!adap kese!atan serta keluarga beren)ana2 penyempurnaan dan perluasan )akupan program pembangunan berbasis masyarakat2 peningkatan usa!a rakyat.

,embangunan dan penyempurnaan sistem perlindungan sosial dan keberpi!akan ter!adap rakyat miskin dilaksanakan melalui kegiatan: 1. emberian .antuan @angsung 4unai(.@4 bagi 1:,6 juta ruma! tangga miskin. %. pelaksanaan ,rogram /arapan Keluarga(,K/ bagi 9%&.&&& ruma! tangga sangat miskin di 15 provinsi. 5. subsidi pangan untuk masyarakat miskin dengan sasaran 1:,6 juta ruma! tangga sasaran. '. peningkatan akses dan kualitas pendidikan dalam bentuk dana .antuan Cperasional ma!asis"a miskin. 6. peningkatan kepastian kepemilikan dan penguasaan tana! dengan membantu masyarakat miskin dalam memperole! sertifikat !ak atas tana!. 7. peningkatan akses ter!adap air bersi! dengan membangun prasarana air minum perpipaan di perkotaan dan perdesaan. ,erluasan akses masyarakat miskin ter!adap kese!atan serta keluarga beren)ana dilaksanakan melalui kegiatan: 1. peningkatan akses masyarakat miskin ter!adap kese!atan melalui program <aminan ,engamanan osial .idang Kese!atan (<, .K) dalam bentuk asuransi kese!atan bagi masyarakat miskin bagi 97,' juta penduduk miskin dan %. ,eningkatan -kses 4er!adap ,elayanan Keluarga .eren)ana. ,enyempurnaan dan perluasan )akupan program pembangunan berbasis masyarakat yang dilaksanakan melalui ,rogram +asional ,emberdayaan >asyarakat (,+,>) >andiri yang terdiri atas kegiatan-kegiatan: kelanjutan ,rogram ,engembangan Ke)amatan (,,K) untuk daera! perdesaan, ,rogram ,enanggulangan Kemiskinan ,erkotaan (,%K,) untuk daera! perkotaan, ,rogram ,embangunan Daera! 4ertinggal dan K!usus (,%D4K), ,rogram ,engembangan 8nfrastruktur osial =konomi "ilaya! (,8 =L) dan ,rogram ,eningkatan 8nfrastruktur ,erdesaan (,,8,), kegiatan pengembangan usa!a agribisnis pertanian (,0-,), ekola! (.C ) dalam rangka mendukung Lajib belajar ; ta!un, serta pemberian beasis"a bagi

serta program pemberdayaan bidang kelautan dan perikanan. ementara itu, peningkatan usa!a rakyat dilaksanakan melalui: 1. pemberdayaan 0sa!a >ikro dan Ke)il melalui Kredit 0sa!a Aakyat (K0A). %. penguatan modal di sektor pertanian melalui dana penguatan modal-@embaga 0sa!a =konomi ,erdesaan di %9 provinsi. 5. penguatan akses modal di sektor kelautan dan perikanan dalam bentuk penguatan akses modal kerja untuk masyarakat pesisir melalui penyediaan jasa lembaga keuangan di sentrasentra kegiatan nelayan. .erbagai kegiatan tersebut meng!asilkan angka kemiskinan yang semakin membaik. Dalam 5 ta!un terak!ir jumla! penduduk miskin mengalami penurunan, dari sebesar 59,19 juta (17,6:J) pada ta!un %&&9, menjadi 5',;7 juta (16,'%J) pada ta!un %&&:, dan pada ta!un %&&; angkanya menjadi 5%,65 juta (1',16J).

Ekonomi Pembangunan Pertumbuhan, Kemiskinan dan Distribusi Pendapatan

Di )usun oleh( *+bal Kusuma ,ardhana *ndra 3ayu 3askara 5idia,ati -.#.#.#/.0###12 -.#.#.#/.0###14 -.#.#.#/.0##-.0

$akultas Ekonomi dan 3isnis &ni ersitas Muhammadyah Malang

-.#06-.#7

You might also like