EKOSISTEM DAN SUMBERDAYA PESISIR

Oleh : A. SYAFEI SIDIK FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN UNIVERSITAS MULAWARMAN

EKOLOGI ADALAH ILMU YANG MEMPELAJARI HUBUNGAN TIMBAL BALIK ANTAR MAKHLUK HIDUP DAN ANTARA MAKHLUK HIDUP DENGAN LINGKUNGANNYA

EKOSISTEM ADALAH UNIT GEOGRAFIS FUNGSIONAL DASAR YANG TERSUSUN DARI KOMPONEN BIOTIK DAN ABIOTIK YANG KHAS YANG SALING BERHUBUNGAN TIMBAL BALIK

EKOSISTEM UTAMA
1. 2. 3. 4. 5. 6. ESTUARI MANGROVE PADANG LAMUN TERUMBU KARANG PANTAI (PASIR, BATU, LUMPUR) PULAU-PULAU KECIL

SUMBERDAYA PESISIR
SUMBERDAYA HAYATI
1) 2) 3) 4) FLORA DAN FAUNA (MANGROVE, BURUNG, BEKANTAN, BUAYA, BERANG-BERANG DSB.) SATWA AIR (PESUT, DUYUNG, KURA-KURA DSB.) PERIKANAN TANGKAP (IKAN PELAGIS, IKAN DEMERSAL, KRUSTASE, DAN MOLUSKA) PERIKANAN BUDIDAYA (IKAN DEMERSAL, KRUSTASE, MOLUSKA, EKINODERMATA, DAN RUMPUT LAUT) PADANG LAMUN DAN TERUMBU KARANG

5)

SUMBERDAYA NIR HAYATI

MINERAL
1. LAHAN PESISIR DAN GISIK PANTAI Bahan Bangunan (Pasir, Kerikil dan Batu belah), Emas, Batu Apung, Garam, Pasir Besi, Titanium, Pasir laut 2. PERAIRAN DANGKAL Bahan Bangunan (Pasir dan Kerikil), Lempung Kaolin, Pasir Kuarsa, Batu Apung, Emas, Pasir Besi, Endapan Timah

MINYAK DAN GAS

JASA KELAUTAN
PARIWISATA BAHARI INDUSTRI MARITIM
INDUSTRI GALANGAN KAPAL INDUSTRI PELAYARAN : PELAYARAN DALAM NEGERI, PELAYARAN SAMUDERA, DAN PELAYARAN KHUSUS INDUSTRI PENUNJANG

ENERGI KELAUTAN
KONVERSI ENERGI PANAS SAMUDERA (OTEC) PANAS BUMI (GEOTHERMAL) OMBAK PASANG ENDAPAN GAMBUT

KARAKTERISTIK WILAYAH PESISIR SISTEM LINGKUNGAN YANG KOMPLEKS SISTEM PEMANFAATAN SERBANEKA ISU KEPEMILIKAN LAHAN

MASALAH PENGEMBANGAN WILAYAH PESISIR

BIOFISIK LINGKUNGAN 1) Kerusakan mangrove, padang lamun, dan terumbu karang 2) Pencemaran oleh limbah industri, transportasi dan domestik 3) Sedimentasi dan pendangkalan perairan 4) Abrasi pantai karena rusaknya hutan mangrove 5) Terancamnya flora dan fauna yang dilindungi 6) Terjadinya overfishing di wilayah laut pesisir
SOSIAL EKONOMI 1) Konflik pemanfaatan ruang 2) Kemiskinan nelayan 3) Lemahnya koordinasi antar sektor 4) Lemahnya pengetahuan dan teknologi 5) Lemahnya modal dan akses pasar

STRATEGI PENGEMBANGAN
PENINGKATAN KESEJAHTERAAN
PEMBERDAYAAN USAHA PEMBERDAYAAN SDM DAN LINGKUNGAN

PENGELOLAAN LINGKUNGAN KAWASAN PESISIR

PEMBANGUNAN PULAU KECIL REHABILITASI EKOSISTEM PESISIR MANAJEMEN KAWASAN

PEMANFAATAN SUMBERDAYA PERIKANAN NON KONVENSIONAL PENGEMBANGAN TATA RUANG PEMBANGUNAN PENGELOLAAN KAWASAN KONSERVASI

PERSOALAN HUKUM DAN KEBIJAKAN

PENETAPAN HUKUM DAN KEBIJAKAN SENTRALISTIK KONFLIK KEWENANGAN KONFLIK TATA RUANG KONFLIK KEPEMILIKAN DAN PENGUASAAN LAHAN KONFLIK PEMANFAATAN KONFLIK HUKUM ADAT DAN HUKUM POSITIF PENEGAKAN HUKUM

UU NO. 22/1999 DAN KEWENANGAN PEMERINTAH DAERAH

BATAS LAUT PROPINSI : 12 MIL; BATAS LAUT KABUPATEN/KOTA : 4 MIL

KEWENANGAN PEMERINTAH DAERAH : 1) Eksplorasi, eksploitasi, preservasi, konservasi, dan pengelolaan, 2) Pengaturan administrasi, 3) Pengaturan ruang, dan 4) Penegakan hukum

KENDALA OTONOMI
LEMAHNYA KEMAMPUAN PEMERINTAH DAERAH AKIBAT KEBIJAKAN MASA LALU YANG SENTRALISTIK

TARIK MENARIK KEWENANGAN ANTARA PUSAT DAN DAERAH

BANYAKNYA UNDANG-UNDANG YANG KURANG RELEVAN LAGI

PENATAAN RUANG
UU NO. 24 TAHUN 1992
Ruang meliputi ruang daratan, ruang lautan dan ruang udara sebagai satu kesatuan wilayah tempat manusia dan makhluk lainnya hidup dan melakukan kegiatan serta memelihara kelangsungan hidupnya Ruang daratan adalah ruang yang diukur dari pasang naik tertinggi (the highest tide, the highest water mark) ke arah darat, sedangkan ruang laut diukur dari pasang naik tertinggi ke arah laut Tiga ruang wilayah yang perlu penataan : ruang preservasi, ruang konservasi, dan ruang utilisasi (pemanfaatan) Ruang utilisasi dibagi dalam dua kategori : ruang utilisasi publik dan ruang utilisasi komersial Ruang Laut bersifat tiga dimensional : ruang permukaan, kolom perairan, dan dasar laut beserta tanah di bawahnya

DARAT

LAUT PASANG NAIK TERTINGGI

PASANG SURUT TERENDAH

KADASTER LAUT
KADASTER adalah public administration of land yang mencatat persil tanah (lahan), batas-batasnya dan pemilik/pengguna/ pemakai persil UUPA No. 5/1960 mengatur hak milik, hak guna usaha dan pengaturan tanah lainnya BPN adalah badan yang mengurusi urusan agraria OBJEK KADASTRAL adalah semua kawasan termasuk ruang laut yang jelas lokasinya, luasnya, batasnya, dan subjeknya PERSIL adalah ruang muka bumi termasuk laut yang dipartisi atau dikapling-kapling dengan kuantitas (luas) dan batas (koordinat) yang jelas dengan hak atau kewenangan yang melekat padanya serta jelas penggunaannya KADASTER LAUT pada dasarnya merupakan pengembangan dari kadaster darat yang sudah berjalan

MANFAAT KADASTER LAUT

Menyediakan informasi yang akurat, lengkap, dan tepat waktu Sarana yang efektif untuk mendukung pembangunan berkelanjutan, pengelolaan lingkungan, stabilitas ekonomi dan keadilan sosial Mengurangi konflik Sumber potensial untuk PAD

LANDASAN PENGEMBANGAN HUKUM DAN KEBIJAKAN

1) PENDEKATAN SENTRALISTIK HARUS DIGANTI DENGAN PENDEKATAN DESENTRALISTIK

2)

PENDEKATAN DESENTRALISTIK HARUS DIIKUTI DENGAN PENGAKUAN DAN PEMBERIAN OTONOMI KEPADA KOMUNITAS LOKAL DALAM PENGELOLAAN PESISIR DAN LAUT
HUKUM DAN KEBIJAKAN BARU HARUS DISUSUN DENGAN PENDEKATAN SISTEMIK DALAM SUBSTANSI MAUPUN PROSESNYA PENDEKATAN SEKTORAL HARUS DIGANTI DENGAN PENDEKATAN INTEGRATIF DAN KOMPREHENSIF PERLU DILAKUKAN REVISI DAN PENGGANTIAN ATAS SEJUMLAH HUKUM DAN PERATURAN AGAR SELARAS DENGAN KONSEP ICZM

3)

4) 5)

6)

PROSES PEMBUATAN HUKUM HARUS SEBANYAK MUNGKIN MELIBATKAN PEMANGKU KEPENTINGAN DALAM PUBLIK, TERMASUK DALAM TAHAP PELAKSANAAN DAN PENGAWASAN

TERIMAKASIH