You are on page 1of 3

Memperkirakan Kemungkinan Jatuh pada Parkinson Disease Salah satu manifestasi gangguan sendi pada Parkinson Disease (PD)

adalah terjatuh. Hal ini sering terjadi dan biasanya terjadi pada stage awal penyakit. Terjatuh merupakan tanda-tanda kerusakan substansial misalnya karena trauma atau kehilangan keseimbangan. Dalam makalah !eurology ini "err et al. meneliti se#ara prospektif bagaimana berbagai metode pengukuran dapat memperkirakan kemungkinan jatuh pada pasien PD stage awal. Hasilnya memberikan kontribusi penting mengenai patofisiologi penyebab terjatuh pada populasi ini. Setelah follow-up selama $ bulan %&' pasien jatuh paling tidak sekali (separuhnya jatuh lebih dari sekali) hal ini menunjukkan seringnya kejadian terjatuh se#ara relatif pada pasien dengan perbaikan motorik sedang. (eberapa instrumen diran#ang untuk memperkirakan kejadian jatuh pada populasi geriatri se#ara umum antara lain Physiologi#al Profile )ssessment (PP)) dan *un#tional +ea#h Test dilaporkan tidak tepat untuk memperkirakan kemungkinan terjatuh. Tes yang menunjukkan defisit PD se#ara spesifik antara lain ,nified Parkinson-s Disease +ating S#ale (,PD+S) kuisioner *ree.ing of /ait ( *0/) dan peningkatan goyangan badan (bagian dari tes PP)) memiliki nilai prediksi yang paling besar. *okus penelitian ini terletak pada prediktor sensorimotor kejadian terjatuh dan satu-satunya alat kognitif yang diukur adalah 1ini-1ental State 23amination dan ,PD+S bagian 4. Tes ini digunakan untuk melihat adanya kemungkinan defisit kognitif misalnya eksekutif dan attensi yang dapat memperkirakan kejadian jatuh pada PD. Penulis menyimpulkan dari kombinasi 5 ma#am tes yang se#ara besama-sama menghasilkan angka sensiti6itas 78' dan spesifitas &%' dalam memprediksi kejadian jatuh pada pasien PD. )pakah tes-tes ini berguna se#ara klinis untuk memprediksi kejadian jatuh pada pasien PD9 Saat ini pen#egahan kejadian jatuh pada PD dibahas melalui pendekatan multidisiplin ataupun indi6idual sebagai #ontoh program rehabilitasi latihan dan alat bantu jalan.

/angguan berjalan dan terjatuh pada PD seringkali kurang berespon dengan terapi yang pada prinsipnya diberikan untuk mengurangi akinesia atau :off time: diantaranya pengobatan dopamin dan stimulasi nukleus subtalamikus. "err et al. tidak menemukan perbedaan yang signifikan pada terapi dopaminergik antara kelompok fallers dan non fallers untuk mengurangi kejadian akinesia atau -off time- . Hasil yang serupa juga didapatkan pada penelitian P2T tidak ditemukan perbedaan signifikan pada deplesi dopamin striatal antara kelompok fallers dan non fallers pada pasien PD. Di sisi lain tampaknya terdapat jalur alternatif yang dapat memproduksi gerakan bahkan pada pasien PD yang tidak bisa bergerak sama sekali. Salah satu #ontohnya adalah pada paradoksikal kinesis suatu kemampuan yang timbul mendadak berupa gerakan akinesia ketika pasien PD berada pada keadaan bahaya yang datang tiba-tiba seperti kemampuan untuk menghindari api atau menghindari sebuah kendaraan yang akan menabraknya. Paradoksikal akinesis kemungkinan terjadi melalui mekanisme nondopaminergi#. )danya rangsangan eksternal yang kuat dapt mengubah pasien yang mengalami rigiditas sebagai orang yang mampu berlari menggiring bola bahkan naik sepeda. +angsangan eksternal yang hebat mungkin mampu mengabaikan disfungsi area motorik tambahan (berhubungan dengan gerakan umum internal) dengan #ara o6erakti6itas #orte3 premotor sebagai kompensasinya (berhubungan dengan gerakan umum eksternal). Defisit internal pada PD dihitung pada reduksi progresif lebar langkah kaki yang mengarah pada episode gait free.ing. Pentingnya defisit berupa kekakuan gerak dapat menjelaskan mengapa "err et al. se#ara tidak sengaja menemukan bahwa materi indi6idual ,PD+S satu-satunya prediktor resiko jatuh yang independen adalah pemeriksaan gerakan tangkas e3tremitas atas. Pemeriksaan jalur nondopaminergik dapat dipakai sebagai metode baru untuk terapi gangguana berjalan dan kejadian jatuh pada PD. Salah satu metodenya dalah deep brain stimulation pada nukleus pedun#ulokulopontine (PP!). PP! merupakan bagian sistem kolinergik nukleus batang otakyang mengalami degenerasi dan inhibisi yang berlebihan pada PD. 0leh karena itu ;-

metil-%-fenil-; < 8 $-tetrahidropiridin (1PTP) model awal PD disinhibisi PP! oleh mikroinjeksi lokal antagonis /)() menyebabkan peningkatan jumlah gerakan dan keseimbangan se#ara dramatis. "emudian di#oba pula menggunakan stimulasi frekuensi rendah. Dalam beberapa bulan stimulasi PP! frekuensi rendah yang diterapkan untuk terapi pasien PD memperbaiki rigiditas instabilitas postural dan kejadian jatuh. (erdasarkan hasil tersebut penelitian P2T menemukan bahwa riwayat terjatuh pada PD berhubungan dengan defisit kolinergik terutama di talamus yang menerima proyeksi kolinergik dari PP!. Penelitian "err et al. ini memberikan arti klinis akan prediktor penting kejadian jatuh pada PD dan patofisiologi penyebabnya. Penelitian ini digunakan sebagai dasar untuk memperbaiki pola jalan dan mengurangi resiko jatuh pada PD yang mungkin dapat digunakan sebagai terapi lanjut dengan target jalur non dopaminergik

You might also like