You are on page 1of 9

Asal Mula Terjadinya Negara Dalam mempelajari asal mula terjadinya negara dapat kita pelajari m elalui 3 pendekatan,

yaitu : Melalui proses pertumbuhan primer dan sekunder Melalui Pendekatan teoritis Melalui pendekatan factual Pertumbuhan secara primer dan sekunder Pertumbuhan negara secara primer yaitu adanya masyarakat hukum yang paling sederhana kemudian berevolusi ke tingkat yang lebih maju. Secara ringkas dapat dilihat pada bagan di bawah Kerajaan / Rijk Negara Nasional -> Negara Demokrasi Fase suku / Persekutuan masyarakat / Genootschaft Kehidupan manusia diawali dari sebuah keluarga, kemudian berkembang luas menjadi kelompok masyarakat hukum tertentu (suku) sebagai pimpinan. Fase Kerajaan / Rijk Kepala suku sebagai Primus Interparas kemudian menjadi seorang raja dengan cakupan yang lebih luas.Untuk menghadapi kemungkinan adanya wilayah/suku lain yang memberontak. Kerajaan membeli senjata dan membangun semacam angkatan bersenjata yangkuat sehingga raja menjadi berwibawa. Dengan demikian lambat laun tumbuh kesadaran akan kebangsaan dalam bentuk NegaraNasional Negara Nasional Pada awalnya negara nasional diperintah oleh raja yang absolut dan tersentralisasi. Semua rakyat dipaksa memenuhi kehendak dan perintah raja. Hanya ada satu identitas kebangsaan. Demikianlah yang dinamakan fase nasional Negara Demokrasi

Rakyat semakin lama memiliki kesadaran kemudian tidak ingin diperintah oleh raja yang absolut.ada keinginan rakyat untuk mengendalikan pemerintahan dan memilih pemimpinnya sendiri yang dianggap dapat mewujudkan aspirasi mereka. Fase ini lebih dikenal dengan Kedaulatan Rakyat", yang pada akhirnya mendorong lahirnya Negara Demokrasi. Sedangkan menurut pendekatan pertumbuhan sekunder, negara sebelumnya sudah ada. Namun karena adanya revolusi, intervensi dan penaklukan, muncullah negara yang menggantikan negara yang ada tersebut kenyataan terbentuknya negara secara sekunder tidak dapat dipungkiri, meskipun cara terbentuknya kadang-kadang tidak sah secara hukum. Contoh lahirnya negara Indonesia setelah melewati revolusi panjang yang mencapai klimaksnya pada tanggal 17 Agustus 1945. Pendekatan Teoritis Pendekatan Teoritis pertumbuhan negara adalah pendekatan yang didasarkan pada pendapat pendapat para ahli yang masuk akal dari berbagai hasil penelitian

Pendapat - pendapat tersebut adalah :


A.

Teori Ketuhanan / Teokrasi Menurut teori ini, Negara tidak terjadi karena kehendak manusia, melainkan kehendak Tuhan. Raja / Penguasa yang memerintah merupakan wakil Tuhan / Dewa. Menentang kekuasaan raja / penguasa berarti menentang kekuasaan Tuhan. Contoh : Raja Hammurabi dari Babilonia menyatakan sebagai titisan dewa, Raja Airlangga, Ken Arok Kertanegara dari Indonesia sebagai titisan Dewa.

B.

Teori Perjanjian Masyarakat dan Kedaulatan Rakyat Berdasarkan teori ini negara diciptakan oleh manusia melalui perjanjian masyarakat (kontra sosial) untuk ketentraman dalam hidupnya. Rakyat memiliki kekuasaan tertinggi dalam negara, Sedangkan raja sebagai pelaksana kehendak rakyat yang telah dijanjikan, (tokoh dari teori ini seperti : Thomas Hobbeas, John Locke, Montesquieu, J.J.Rousseau)

C.

Teori Kekuasaan atau Kedaulatan negara Menurut teori ini, adanya negara merupakan kodrat. Kekuasaan pemerintah bersumber dari kedaulatan negara, karena negara abstrak kekuasaan tersebut diserahkan kepada raja atas nama negara. Lahirnya hukum dan konstitusi adala h hal yang dikehendaki dan diperlukan oleh negara. Oleh karena itu , kebijaksanaan atau tindakan negara tidak dapat dibatasi oleh hukum, sebab hukum yang berlaku itu berasal dari negara, oleh negara dan untuk negara. Dengan demikian, hukum mengabdi kepada kekuasaan dan kepentingan negara. Karena Kekuasaan negara dilimpahkan kepada penguasa atau kepada Raja yang bersifat diktator sebagai penjelmaan negara sehingga raja dapat berbuat mutlak (Absolut) dan warga negara wajib patuh kepada negara.

D.

Teori Kedaulatan Hukum Menurut teori ini hukum berada diatas segala-galanya. Ini berarti bahwa yang berdaulat adalah lembaga atau orang-orang yang berwenang mengeluarkan perintah dan larangan yang mengikat semua warga negara.

C. Pendekatan Foktual Pendekatan faktual adalah pendekatan yang didasarkan pada kenyataan-kenyataan yang benar-benar terjadi, yang diungkap dalam sejarah (kenyataan historis). Pendekatan faktual antara lain:
1.

Occupatie (Pendudukan) Hal ini terjadi ketika suatu wilayah yang tidak bertuan dan belum dikuasai kemudian diduduki dan dikuasai oleh suku atau kelompok tertentu. Contoh : Liberia yang didiami oleh budak- budak negro kemudian menjadi negara merdeka pada tahun 1847

2.

Fusi (peleburan) Hal ini terjadi ketika negara-negara kecil yang mendiami suatu wilayah mengadakan perjanjian untuk saling melebur menjadi negara Baru. Contoh : Terbentuknya Federasi Kerajaan Jerman pada tahun 1871.

3.

Cessie (penyerahan) Hal ini terjadi karena suatu wilayah diserahkan kepada negara lain berdasarkan perjanjian tertentu. Contoh : Wilayah Sleeswijk diserahkan oleh Austria kepada Prusia (Jerman) karena adanya perjuangan bahwa negara yang kalah perang harus memberikan negara yang dikuasanya kepada negara yang menang. Austria adalah salah satu negara yang kalah pula Perang Dunia 1.

4.

Accesie (penaikan) Pada mulanya suatu wilayah terbentuk akibat naiknya Lumpur sungai atau timbul dari dasar laut (Delta). Wilayah tersebut kemudian dihuni oleh sekelompok orang sehingga akhirnya terbentuk negara. Contoh : Negara Mesir yang terbentuk dari delta Sungai Nil.

5 Anexatie (pencaplokan/ penguasaan)

Suatu negara berdiri di suatu wilayah yang dikuasai (dicaplok) oleh bangsa lain tanpa reaksi yang berarti. Contoh : Ketika dibentuk pada tahun 1948, negara Israel banyak mencaplok daerah Palestina, Suriah, Yordania dan Mesir. = Proklamation (proklamasi) Hal ini terjadi ketika penduduk pribumi dari suatu wilayah yang diduduki oleh bangsa lain mengadakan perjuangan (perlawanan) sehingga berhasil merebut kembali wilayahnya dan menyatakan kemerdekaan. Contoh : Negara Republik Indonesia yang merdeka, pada tanggal 17 Agustus 1945 dari penjajahan Jepang dan Belanda ' Innovation (pembentukan baru) Suatu negara baru muncul diatas wilayah suatu negara yang pecah karena satu hal dan kemudian lenyap. Contoh : Negara Colombia yang pecah dan lenyap. Kemudian diwilayah tersebut muncul negara baru yaitu Venezuela dan Colombi a Baru Separatise (pemisahan) Suatu wilayah negara yang memisahkan diri dari negara yang semula menguasainya, kemudian menyatakan kemerdekaan. Contoh : Pada tahun 1939 Belgia memisahkan diri dari Belanda dan menyatakan kemerdekaannya. Pentingnya Pengakuan dari Negara Luar Meskipun bukan merupakan unsur pembentuk (konstituti f), pengakuan dari negara lain diperlukan sebagai pernyataan (deklaratif) dalam tata Hubungan Internasional. Sebab dalam hubungan Internasional, status sebagai negara merdeka memerlukan pengakuan dari negara lain karena beberapa pertimbangan sebagai berikut: Adanya kekhawatiran akan kelangsungan hidupnya baik karena ancaman dari dalam (melalui kudeta) maupun dari luar (karena intervensi dari negara lain) ketentuan hukum alam yang tidak bisa dielakkan bahwa suatu negara tidak dapat bertahan hidup tanpa bantuan dan kerjasama dengan bangsa lain. Ketergantungan terhadap bangsa-bangsa lain itu sangat nyata, misalnya dalam memecahkan masalah -

masalah ekonomi, politik, sosial, budaya, pertahanan dan keamanan Bentuk Negara dan Bentuk Kenegaraan Bentuk Negara Negara Kesatuan Negara kesatuan adalah : Negara merdeka dan berdaulat yang pemerintahannya diatur oleh pemerintah pusat. Didalam negara kesatuan, pemerintah pusat mempunyai wewenang untuk pengatur seluruh wilayahnya melalui pembentukan daerah-daerah (provinsi, kabupaten dan lainnya). Sistem pelaksanaan pemerintahan negara dapat dilaksanakan baik dengan cara desentralisasi maupun dengan Sentralisasi. Bentuk negara kesatuan pada umumnya memiliki sifat-sifat sebagai berikut: Kedaulatan negara mencakup kedalam din keluar yang ditangani oleh pemerintah pusat, Negara hanya mempunyai satu Undang-Undang Dasar, satu Kepala Negara, satu Dewan Menteri, dan satu Dewan Perwakilan Rakyat, Hanya ada satu kebijaksanaan yang menyangkut persoalan politik, sosial, ekonomi, budaya serta pertahanan dan keamanan. Negara Serikat Negara Serikat adalah suatu bentuk negara yang terdiri atas gabungan beberapa negara bagian. Negara bagian tersebut hanya menyerahkan sebagian urusannya kepada pemerintah federal (pusat) Yang, menyangkut urusan keuangan, pertahanan negara, pos, telekomunikasi dan hubungan luar negeri. Sedangkan negara-negara bagian tidak berdaulat. Pada negara federasi, kekuasaan asli tetap ada pada negara bagian karena negara bagian berhubungan langsung dengan rakyatnya. Contoh negara federasi : Amerika Serikat, Australia, India, Jerman, Malaysia, dan Swiss. Bentuk Negara Serikat mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:

a.

Tiap negara bagian berstatus tidak berdaulat, namun kekuasaan asli tetap ada pada negara bagian

b. c.

Kepala Negara dipilih oleh rakyat dan bertanggung jawab kepada rakyat Pemerintah pusat memperoleh kedaulatan dari negara-negara bagian untuk urusan keluar dan sebagian keluar

d.

Setiap negara bagian berwenang membuat UUD sendiri selama tidak bertentangan dengan pemerintah pusat

e.

Kepala Negara mempunyai Hak Veto (pembatalan keputusan) yang diajukan oleh parlemen (senat dan kongres)

2. 1.

Bentuk Kenegaraan (gabungan negara) Koloni Koloni adalah suatu negara yang menjadi jajahan dari negara lain. Dalam negara koloni, urusan pot itik, hukum dan pemerintahan masih tergantung pada negara yang menjajahnya. Contoh : Indonesia pernah menjadi koloni Belanda selama lebih kurang 350 tahun.

2.

Trustee (perwalian) Trustee adalah wilayah jajahan dari negara-negara yang kalah perang dalam perang dunia II dan berada dibawah naungan dewan perwalian PBB serta negara yang menang perang. Contoh : Papua New Guinea bekas jajahan Inggris berada dibawah naungan PBB sampai dengan tahun 1975.

3.

Mandat Mandat adalah suatu negara yang tadinya merupakan jajahan dari negara -negara yang kalah dalam Perang Dunia I dan diletakkan dibawah perlindungan suatu negara yang menang perang dengan pengawasan dewan mandat liga bangsa-bangsa. Contoh : Negara Kamerun bekas jajahan Jerman menjadi mandat Perancis.

4.

Protektorat

Protektorat adalah suatu negara yang berada dibawah lindungan negara lain yang kuat. Biasanya negara yang dilindungi tidak dianggap merdeka dan berdaulat. Hal hal yang berhubungan dengan luar negeri dan pertahanan negara diserahkan kepada negara perlindungannya (suzeren). Contoh : Tunisia, Maroko, Uni Indo -Cina, (Kamboja, Laos, dan Vietnam) sebelum merdeka merupakan protektorat dari Perancis.
5.

Dominion Dominion merupakan bentuk negara yang khusus dalam lingkungan kerajaan Inggris. Negara dominion adalah suatu negara yang tadinya merupakan jajahan Inggris yang telah merdeka dan berdaulat, serta mengakui raja Inggris sebagai rajanya (lambang persatuan). Negara-negara dominion tergabung dalam The British Commontwealth of Nations (negara-negara persemakmuran). Negara-negara dominion mempunyai kemerdekaan dan kedaulatan penuh dalam praktek-praktek kedalam maupun keluar. Contoh : Negara Kanada, Australia, Selandia Baru dan Afrika Selatan.

: Uni Uni Adalah gabungan dua atau lebih negara merdeka dan berdaulat dengan satu kepala negara yang sama. Uni dapat dibedakan menjadi Tiga macam yaitu :
a.

Uni personil (personele uni) Yaitu : gabungan dua negara yang kebetulan mempunyai raja yang sama sebagai kepala negara. Sementara itu segala urusan dalam maupun luar negeri diurus diurus masing-masing negara. Contoh: Benelux (Belgia, Nederland, dan Luxemburg) yang tergabung dalam uni personil tahun 1839 -1890.

b.

Uni riil (reele uni) Yaitu : gabungan dua negara yang berdasarkan suatu traktat mengadakan ikatan yang dikepalai oleh seorang raja dan membentuk alat perlengkapan uni guna mengatur kepentingan bersama. Kepentingan bersama itu pada umumnya berupa

persoalan-persoalan yang menyangkut politik luar negeri. Contoh : uni Australia - Hongaria tahun 1867 - 1919 dan Swedia-Norwegia tahun 1815 1905.
c.

Uni zui generates Yaitu gabungan dua negara yang mempunyai alat kelengkapan bersama untuk mengurus kepentingan hubungan luar negeri, setelah ada kesepakatan lewat perjanjian. Contoh : Uni Indonesia- Belanda tahun 1949-1956.

juga istilah Serikat Negara (Konfederasi). Perserikatan ini b erdasarkan perjanjian dengan maksud tertentu. Misalnya yang menyangkut bidang politik luar negeri dan pertahanan bersama. Menyelenggarakan kepentingan negara serikat dalam , perjanjian, dibentuklah badan ,pemerintahan secara kolektif. Pada negara konfederasi kedaulatan negara a nggota tetap penuh.

You might also like