You are on page 1of 25

TRACTUS URINARIUS Sistem urinaria adalah salah satu sistem ekskretorius tubuh. Strukturnya adalah: 1.

2 ginjal (ren) yang menghasilkan urine 2. 2 ureter yang membawa urine dari ginjal ke vesica urinaria (kandung kemih) 3. 1 kandung kemih dimana urine dikumpulkan 4. 1 urethra tempat dimana urine dikeluarkan dari V Sistem urinaria berperan penting dalam memelihara homeostasis air dan konsentrasi elektrolit tubuh. !injal memproduksi urine yang mengandung sisa metabolisme" nitrogen dari urea dan asam urat" kelebihan ion dan beberapa obat#obatan. Fungsi utama ginjal: 1. $embentuk dan mengeluarkan urine 2. $enghasilkan dan mengeluarkan erythropoietin yaitu hormon yang mengendalikan ke%epatan pembentukan sel darah merah 3. $enghasilkan dan mengeluarkan renin yaitu en&ym penting dalam mengatur tekanan darah

REN (GINJAL) !injal terletak retroperitoneal di bagian posterior dinding abdomen. 'a berada disisi#sisi columna vertebra" di belakang peritoneum dan di bawah diafragma. !injal kanan terletak 12 mm lebih rendah dibandingkan ginjal kiri karena tertekan ke bawah oleh hepar. kuran panjang ginjal sekitar 11 %m" lebar ( %m dan tebalnya 4 %m. Hubungan # )osterior : dia*ragma (memisahkannya dari pleura)" m. +uadratus lumborum" m. psoas" m. trans,ersus abdominis" %osta -'' dan 3 ner,us sub%ostalis" Vertebrae thora%alis -''" n. iliohypogastri%us dan n. ilioinguinalis (.') # /nterior : ginjal kanan berbatasan dengan hepar" bagian kedua duodenum (dapat dilihat pada tindakan nephrektomi kanan) dan %olon as%endens. 0i anterior ginjal kiri terdapat gaster" pankreas beserta pembuluh darahnya" lien dan %olon des%endens. 1elenjar suprarenalis terletak di atas masing#masing ren pada polus superior. 1

)ada aspek medial ginjal terdapat %elah ,ertikal yang disebut hilum renale. 2ilum dari depan ke belakang berisi ,. renalis" a. renalis" pel,is ureter dan %abang ketiga arteri renalis. )embuluh lim*e dan sara* juga masuk ke hilum" serabut sara*nya berupa simpatis terutama ,asomotor. )el,is ureter memiliki bentuk anatomi yang ber,ariasi3 bisa saja seluruhnya terletak di luar ginjal (bahkan ada %aly4 major yang berada di luar ginjal) atau mungkin terpendam dalam hilum renale. 5ika %al%ulus terhenti di pel,is ureter" pengangkatannya akan mudah jika pel,is ureter terletak e4trarenal" tetapi akan sulit jika pel,is ureter terpendam dalam ginjal.

0i dalam ginjal" ureter terbagi menjadi dua atau tiga calyx major yang masing#masing terbagi lagi menjadi beberapa calyx minor. Setiap %aly4 minor kemudian menekuk satu jaringan papilla renalis dan disinilah mulainya tubulus %olle%ti,us melepaskan urine ke dalam ureter. !injal terletak dalam suatu bantalan lemak peri renal yang berada dalam *as%ia renalis. 0i bagian atas" *as%ia renalis ber%ampur dengan *as%ia yang menyelubungi dia*ragma" dan meninggalkan suatu ruangan untuk glandula suprarenalis (pada nephre%tomy glandula suprarenalis mudah dipisahkan dari ginjal). 0i bagian medial" *as%ia renalis bergabung dengan selubung aorta dan ,ena %a,a in*erior. 0i lateral" *as%ia renalis berlanjut dengan *as%ia trans,ersalis. 2anya di bagian in*erior *as%ia renalis relati* terbuka sebagai jalur ureter menuju pel,is. 2

!injal se%ara *aktual memiliki 3 kapsula: 1. *as%ia (*as%ia renalis) 2. jaringan lemak peri renal 3. kapsula yang sebenarnya capsula fibrosa yang mudah dikuliti pada ginjal normal tetapi melekat kuat pada suatu organ yang mengalami in*lamasi.

Pe !a a"an /rteri renalis diper%abangkan langsung dari aorta. Vena renalis mengalirkan darah langsung ke dalam ,ena %a,a in*erior. Vena renalis kiri melewati bagian anterior aorta kira#kira di bawah tempat asalnya a. mesenteri%a superior. Sedangkan arteri renalis kanan melewati bagian posterior ,ena %a,a in*erior. Ali an Lim#ati$ /liran lim*e langsung menuju nodi lymphatici preaortae. 3

As%e$ &linis 1. 0arah dari ginjal yang robek atau pus yang berasal dari abses peri renal pada awalnya menyebabkan pengembungan *as%ia renalis" kemudian tekanan akan mengarahkan menuju ruang bawah yaitu pel,is. )erlekatan *as%ia renalis pada garis tengah men%egah ekstra,asasi ke arah sisi yang berlawanan. 2. )ada hipermobilitas ginjal (*loating kidney)" organ ini dapat bergerak ke atas dan ke bawah dalam ruang *as%ialnya" tapi tidak dapat bergerak dari satu sisi ke sisi yang lain. )ada derajat lebih rendah" ginjal normal bergerak saat respirasi pada bidang ini. 3. $enjangkau ginjal melalui pinggang. Sebuah insisi oblik biasanya dilakukan di tengah# tengah antara %ostae -'' dan %rista ilia%a" kemudian dilanjutkan ke sisi lateral m. ere%tor spinae. $. latissimus dorsi dan m. seratus posterior in*erior dipisahkan dan batas bebas posterior m. obli+uus e4ternus diidenti*ikasi" sehingga serabut masing#masing otot dapat dipisahkan. $. obli+uus internus dan m. trans,ersus abdominis dipisahkan" peritoneum terbuka di anterior. 1apsula renalis kemudian diperjelas gambarannya dan dibuka. 6. sub%ostalis dan a., sub%ostalis pada umumnya bertemu pada bagian atas in%isi dan dilindungi. 5ika lebih banyak ruang diperlukan" maka batas lateral m. +uadratus lumborum dapat dipisahkan dan juga %osta ke 12 di eksisi. URETER reter merupakan kelanjutan dari pelvis renalis" berjalan ke bawah melalui %a,um abdomen di belakang peritoneum di depan m.psoas kemudian oblique (miring) berjalan ke dinding posterior V . reter memiliki panjang 27 %m (18 in%i) dan terdiri dari pel,is ureter dan pars abdominalis serta pars pel,ina dan pars intra ,esi%alis. reter pars abdominalis terletak di atas pinggir medial m. psoas major (yang memisahkan ureter dari ujung pro%essus trans,ersus .2#.7). 1emudian menyilang memasuki pel,is pada bi*ur%atio arteri ilia%a %ommunis di depan art. sa%roilia%a. 0i bagian anterior" ureter kanan ditutupi pada bagian pangkalnya oleh duodenum bagian kedua dan terletak lateral dari ,ena %a,a in*erior serta di belakang peritoneum posterior. reter kanan disilang oleh a.,. testi%ularis (a.,. o,ari%a)" a.,. %oli%a de4tra" dan a.,. ileo%oli%a. Sedangkan ureter kiri disilang oleh a.,. testi%ularis (a.,. o,ari%a)" a.,. %oli%a sinistra kemudian melewati tepi pel,is" di belakang %olon mesosigmoideum dan %olon sigmoideum. )ars pel,ina ureter berjalan di dinding lateral pel,is di depan a. ilia%a interna persis di depan spina is%hiadi%a kemudian ureter berjalan ke depan dan medial untuk memasuki ,esi%a urinaria. )ada pria" ureter terletak di atas ,esi%a seminalis pada bagian ujungnya yang kemudian disilang oleh ,as de*erens. )ada wanita" ureter melewati bagian atas *orni4 lateral ,agina 2"7 %m di sebelah lateral porsio supra,aginalis %er,i4 dan membentang di bawah ligamentum latum dan a.,.uterina. )ars intra ,esi%alis ureter berjalan oblik sepanjang dinding ,esi%a urinaria kira#kira 9 in%i (2 %m)3 lapisan otot ,esi%ae dan letaknya oblik ini menghasilkan susunan seperti s*ingter atau katup pada bagian akhir ureter. reter memiliki 3 lapisan jaringan: lapisan terluar berupa jaringan *ibrosa kelanjutan capsula fibrosa ginjal. .apisan tengah berupa lapisan otot yang melingkari ureter seperti spiral dan pada sepertiga bawah ada tambahan otot yang berjalan longitudinal. .apisan luminal (dekat lumen) yaitu mukosa dengan epitel transisional. Pe !a a"an reter menerima suplai darah yang banyak se%ara segmental dari arteri#arteri yang ada sepanjang ureter yaitu aorta" a. renalis" a. testi%ularis (a. o,ari%a)" a. ilia%a interna dan a. ,esi%alis in*erior. As%e$ &linis 1. reter dengan mudah dapat diidenti*ikasi pada keadaan hidup karena dinding ototnya yang tebal" menyerupai bentuk %a%ing (,ermi%ularis) yang bergerak#gerak" terutama bila ditekan atau di sentil se%ara halus.

2. 1eseluruhan pars abdominalis dan bagian atas pars pel,ina ureter melekat pada penutupnya (peritoneum) yang dapat terlihat" hal ini digunakan sebagai patokan membuka ureter karena peritoneum parietale di diseksi ke atas sehingga ureter mun%ul pada aspek posteriornya. 3. reter relati* menyempit pada 3 tempat yaitu pada: # peralihan dari pel,is ureter dengan ureter pars abdominalis # pel,i% brim # ori*i%ium ureteri%a (paling sempit dari ketiganya) :al%ulus ureter biasanya terhenti pada salah satu dari ketiga tempat di atas. 4. 1etika men%ari batu ureter pada *oto polos abdomen" harus terlihat hubungan ureter terhadap tulang. reter akan membentang di sepanjang ujung pro%essus trans,ersus" menyilang di depan art. sa%roilia%a" kemudian melewati spina is%hiadi%a dan kemudian menuju ke medial untuk masuk ,esi%a urinaria. Suatu bayangan opak di sepanjang garis ini diduga adalah suatu kalkulus. ntuk memudahkan mempelajari ureter dapat dilakukan dengan pemeriksaan radiogra*i dengan menggunakan kateter ureter radio#opa+ue. 'ESICA URINARIA Vesi%a urinaria pada subjek dengan keadaan normal akan merasa tidak nyaman jika meregang terisi sebanyak 178#378 %% (8"7 pint). ;ila terisi penuh" ,esi%a urinaria pada orang dewasa akan menonjol dari %a,itas pel,is masuk ke dalam %a,um abdomen" memisahkan peritoneum dari dinding anterior abdomen. /hli bedah menggunakan kenyataan ini pada pengangkatan ,esi%a urinaria dengan membuat potongan e4traperitoneal. )ada anak#anak sampai usia < 3 tahun" pel,is masih relati* ke%il sehingga ,esi%a urinaria berada intraabdominal walaupun tetap e4traperitoneal.

Hubungan # /nterior : symphisis pubis # Superior : ,esi%a urinaria ditutupi oleh peritoneum dengan gelungan intestinum tenue dan %olon sigmoideum pada bagian yang berlawanan. )ada wanita" %orpus uteri tersandar di bagian postero#superiornya. # )osterior : re%tum (pada pria)" ujung ,as de*erens dan ,esi%ula seminalis. )ada wanita" ,agina dan portio supra,aginalis %er,i4. # .ateral : m. le,ator ani dan m. obturator internus 7

)ada pria" %ollum ,esi%a urinaria bergabung dengan prostat" pada wanita ,esi%a urinaria terletak tepat di atas *as%ia pel,is yang mengelilingi urethra. .apisan otot yang menyelubungi ,esi%a urinaria dibentuk oleh susunan serabut#serabut yang saling silang3 jika otot ini mengalami hipertro*i pada keadaan obstruksi kronis (misalnya karena pembesaran prostat)" otot tersebut akan membentuk trabekula sehingga tampak dinding ,esi%a urinaria seperti =anyaman terbuka> yang terlihat pada pemeriksaan %ystos%opi. 1omponen sirkular otot menyelubungi dengan kuat menjadi sebuah s*ingter yaitu sphin%ter urethra internum (in,olunter). S*ingter ini dapat rusak tanpa adanya inkontinensia yang dihasilkan s*ingter eksterna yang masih intak (seperti terjadi pada prostate%tomy). St u$tu ;agian dalam ,esi%a urinaria dan ketiga ori*i%iumnya (ori*i%ium urethra internum dan 2 ori*i%ium ureteri%a?membentuk trigonum disebut trigonum .iautaudi) dapat mudah terlihat pada %ystos%opi. 1edua ori*i%ium ureteri%a berjarak sekitar 2.7 %m pada saat ,esi%a urinaria kosong" akan tetapi bila ,esi%a urinaria dalam keadaan penuh" maka jarak keduanya akan bertambah menjadi 7 %m. .apisan mukosa dan submukosa kebanyakan pada semua ,esi%a urinaria tidak terlekat kuat pada lapisan otot di bawahnya sehingga tampak melipat#lipat jika ,esi%a urinaria kosong dan tampak halus jika ,esi%a urinaria penuh. /ntara kedua ureter tampak lipatan mukosa yang disebut lipatan interureteri% yang dihasilkan oleh lapisan otot di bawahnya. Pe !a a"an Suplai darah berasal dari rr. ,esi%alis superior et in*erior dari a. ilia%a interna. Vena ,esi%alis membentuk suatu ple4us yang mengalirkan darah menuju ke ,. ilia%a interna. Ali an Lim#ati$ /liran lim*atik mengalir ke pembuluh darah ,esi%a menuju pembuluh ilia%a kemudian menuju nodus lim*atikus para aorti%us. UREHTRA U e"t a P ia rethra pria panjangnya sekitar 28 %m (@ in%i) dan terbagi menjadi 3 bagian" yaitu pars prostati%a" pars membrana%ea dan pars spongiosa. rethra pars prostati%a panjangnya 3 %m (1 A in%i)" sesuai namanya beradaBmelewati prostat. )ada dinding posterior urethra pars prostati%a terdapat peninggian longitudinal yang dinamakan crista urethralis" pada tiap#tiap sisi terdapat %elah sempit dinamakan sinus prostaticus yang terdiri dari 17#28 muara kelenjar prostat. )ada kira#kira pertengah %rista urethralis terdapat tonjolan disebut %olli%ulus seminalis (,erumontanum) yang membuka ke arah utri%ulus prostati%us. :olli%ulus seminalis merupakan saluran yang tak tampak" panjangnya sekitar 7 mm" berjalan turun dari lobus medius prostat. ;agian ini diyakini ekui,alen dengan ,agina pada wanita. )ada sisi lain ori*i%ium dari utri%ulus prostati%us terdapat pembukaan ductus ejaculatorius" yang dibentuk dari gabungan du%tus ,esi%ula seminalis dengan ujung ,as de*erens. rethra pars membrana%ea panjangnya sekitar 2 %m (9 in%i)" menembus sphin%ter e4terna urethra (s*ingter ,olunter ,esi%a urinaria) dan membrana *as%ia perinealis yang menutupi bagian super*i%ial sphin%ter. rethra pars spongiosa panjangnya sekitar 17 %m (( in%i)" berada dalam %orpus spongiosum penis. )ada mulanya berjalan ke atas dan ke depan untuk menempati bagian bawah symphisis pubis kemudian sedikit demi sedikit akan menekuk ke bawah dan ke depan. As%e$ &linis 1. 1etika urethra melewati bagian bawah symphisis pubis" dapat terjadi ruptur karena jatuh duduk terkangkang pada sebuah objek yang membenturkanya pada pinggir symphisis pubis. 2. Cri*i%ium urethra e4ternum adalah bagian yang paling sempit pada urethra" dan %al%ulus dapat terhambat pada tempat ini. 1emudian pada meatus urethra melebar ke dalam *ossa (

terminalis berupa lipatan mukosa yaitu lacuna magna. Cleh karana itulah berbagai instrumen seharusnya selalu di arahkan ke bawah. U et" a %a!a (anita rethra pada wanita panjangnya sekitar 4 %m (1"7 in%i)" terdapat sphin%ter urethrae dan terletak dekat sekali di depan ,agina. Cstium e4ternum ,agina terbuka dan terletak 2"7 %m di belakang %litoris. Sphin%ter urethra wanita merupakan struktur yang lemah dan pengaturan ,esi%a urinaria sangat tergantung pada sphin%ter interna yang dibentuk oleh otot sirkular ,esi%a urinaria.

)u$*sa %a!a t a+tus u ina ius )el,is" ureter" ,esi%a urinaria dan urethra dilapisi oleh epitel transisional sampai du%tus eja%ulatorius pada urethra pars prostati%a. 'ni dikenal dengan penamaan uroepithelium karena tampak gambaran uni*orm dan proses patologinya akan sama misalnya pada proses perkembangan papillomata. Sedangkan bagian urethra lainnya dilapisi oleh epitel %olumner ke%uali pada ujung urethra akan berubah menjadi epitel s+uamosa. ,RGANA GENITALIA )ASCULINA GLAN-ULA PR,STAT !landula prostat berbentuk piramid" merupakan organ glandula dan *ibromuskular" dengan panjang 3 %m (1 D in%i)" dan mengelilingi urethra pars prostati%a. ;entuk dan ukurannya se%ara keseluruhan menyerupai chestnut.

2ubungan # Superior : lanjutan dari %er,i4 ,esi%a urinaria. rethra masuk pada aspek superior prostat dekat batas anterior # 'n*erior : apeks prostat terletak di atas sphin%ter e4ternum ,esi%a urinaria yang terletak pada kantung perineal pro*unda (spatium perinei pro*undum) # /nterior : terdapat symphisis os pubis yang dipisahkan oleh jaringan lemak e4traperitoneal yang disebut spatium retropubi%um (spatium pre,esi%al o* Fet&ius). 0ekat dengan prostat pada spatium ini" terdapat ple4us ,enosus prostati%us. 0ekat dengan apeks prostat" terdapat lig. puboprostati%um (jaringan *ibrosa) yang melalui bagian depan pubis. # )osterior : terdapat re%tum yang dipisahkan oleh *as%ia 0enon,illiers # .ateral : terdapat m. le,ator ani 0u%tus eja%ulatorius masuk ke bagian atas posterior glandula prostat dan membuka pada urethra di ,erumontanum di tengah lobus medialis yang terletak di antara ketiga du%tus ini (2 du%tus eja%ulatorius dan 1 du%tus prostati%us. )ada permukaan bagian posterior glandula prostat terdapat lekukan pada bagian tengah yang teraba saat pemeriksaan rektal (re%tal e4amination)" alur lekukan ini membagi prostat menjadi lobus lateral kanan dan kiri.

&a%sula P *stat 6ormalnya pada glandula prostat terdapat 2 kapsula" kapsula ke 3 jika terjadi proses patologi" kapsula tersebut adalah: 1. 1apsula sejati" berupa selubung *ibrosa tipis yang mengelilingi glandula prostat 2. 1apsula palsu" merupakan pemadatan *as%ia e4traperitoneal berlanjut menjadi *as%ia yang menyulubungi ,esi%a urinaria dan dengan *as%ia 0enon,ilier di posterior. 0i antara lapisan pertama dan kedua terdapat ple4us ,enosus prostati%us. 3. 1apsula patologis" jika terjadi hipertro*i adenomatous jinak (benign)" bagian peri*er normal glandula prostat menjadi tertekan oleh kapsula disekitar pembesaran ini. )ada saat pengangkatan massa hipertro*i" bidang antara massa adenomatous dan jaringan peri*er yang tertekan ini di ikuti" massa tumor kemudian di keluarkan dan jaringan pemadatan prostat yang terletak pada bagian dalam kapsula sejati ditinggalkan. Pe !a a"an Suplai arteri berasal dari a. ,esi%alis in*erior" suatu %abang yang masuk ke glandula prostat melalui tiap#tiap sisi pada ekstremitas lateralis. Vena membentuk ple4us ,enosus prostati%us yang menerima darah dari ,. dorsalis penis dan mengalirkannya ke ,. ilia%a interna pada tiap#tiap sisinya. ;eberapa drainase ,ena menuju ple4us ,enosus yang terletak di depan %orpus ,ertebra dekat *oramen ,ertebrale. Vena#,ena ini tidak @

memilika ,al,a (katup) dan disebut G,ena#,ena ,ertebra ;ateson tanpa ,al,aH. 2ubungan inilah yang dapat menjelaskan penyebaran %ar%inoma prostat menuju ke pel,is dan ,ertebrae. As%e$ &linis 1. )ada pria usia di atas 47 tahun" biasa terjadi hipertro*i prostat dengan derajat pembesaran yang ber,ariasi" ini merupakan tanda dari beberapa tanda ketuaan seperti putihnya rambut. ;iasanya pembesaran lobus lateral dapat dideteksi melalui pemeriksaan perabaan dari re%tum (rectal examination). )embesaran lobus media dapat melibatkan dan berdampak pada lobus lateral" tetapi bisa juga tidak sehingga gejala obstruksi akibat pembesaran prostat dapat terjadi walaupun pada pemeriksaan re%tum tidak teraba pembesaran. 2. )rostate%tomy merupakan suatu tindakan enukleasi massa hiperplasi dari glandula prostat. 3. Ias%ia 0enon,illers sangat penting. 0alam tindakan pemotongan re%tum" *as%ia ini adalah bidang yang di%ari setelah prostat dapat dipisahkan dan urethra tidak rusak. 1arsinoma prostat sangat jarang dapat menembus *as%ia ini sehingga jarang dijumpai terjadi ulserasi pada re%tum akibat penetrasi karsinoma. SCR,TU) S%rotum merupakan sebuah kantung dengan dua ruang" terdiri dari kulit berpigmen" jaringan ikat dan jaringan *ibrosa yang berisi testes" epididimis dan selaput#selaput yang menyelubungi mereka. )ada kriptokismus" kantung ini tidak terbentuk. 1ulit skrotum tipis" berpigmen" berlipat#lipat ditandai oleh raphae median longitudinal. 5aringan sub%utaneus tidak mengandung jaringan lemak" tetapi mengandung otot polos yaitu m. dartos. S%rotum terletak di bawah symphysis pubis di depan bagian atas paha dan di bawah penis. As%e$ &linis 5aringan sub%utaneus s%rotum merupakan lanjutan *as%ia pada dinding abdomen dan perineum. Cleh karena itu" bila terjadi ekstra,asasi urin atau darah dari dalam pada bidang ini se%ara gra,itasi akan turun ke s%rotum. S%rotum dipisahkan oleh suatu septum menjadi bagian kanan dan kiri" tetapi pada bagian superior septum ini tidak lengkap sehingga e4tra,asasi %arian dapat terjadi bilateral. 5aringan s%rotum yang lemah dan posisinya menyebabkan s%rotum dapat selalu di isi oleh %airan oedem karena gagal jantung atau gagal ginjal. 1ondisi ini harus dibedakan dengan e4tra,asasi atau dari pembengkakan s%rotum karena hernia atau hydro%ele. TESTIS (,RCHIS) -AN EPI-I-.)IS 0alam s%rotum testis kiri terletak tingkatannya sedikit lebih rendah dari kanan. 5arang sekali yang sebaliknya. $asing#masing testis mengandung kapsula *ibrosa putih (tuni%a albuginea)" dan masing#masing meng#in,aginasi ke anterior bergabung dengan selaput serosa ganda (tuni%a ,aginalis) sama seperti intestinum meng#in,aginasi peritoneum. Sepanjang margo posterior testis" mendekati sisi lateral" terletak epididymis yang terdiri atas %aput" %orpus dan %auda di in*erior. 0i medial" terdapat alur yang jelas yaitu sinus epididymis yang terletak antara epididymis dan testis. Jpididymis ditutupi oleh tuni%a ,aginalis ke%uali pada margo posterior yang bebas sehingga di istilahkan Ge4traperitonealH. Kestis dan epididymis masing#masing berdekatan pada e4tremitas superior dan memiliki tangkai disebut appendi4 testis dan appendi4 epididymis ($orgagni). /ppendi4 testis adalah sisa ujung atas du%tus paramesone*ros ($uller). Sedangkan appendi4 epididymis adalah sisa mesone*ros (du%tus Lol*ian). Struktur#struktur ini menjadi suatu tangkai yang berpotensi dapat terjadi torsi. )ada akhir cauda epididymis, ductus epididymis melanjutkan diri sebagai ductus deferens. Kestes diliputi oleh 3 lapis jaringan: 1. Kunika ,aginalis ;erupa membran ganda membentuk lapisan luar testes dan berasal dari peritoneum pel,is dan abdominal. Saat akhir perkembangan *etus" testes berada dalam %a,um abdomen sedikit di bawah ginjal kemudian turun ke s%rotum bersama#sama peritoneum" pembuluh darah" lim*e" sara* dan du%tus de*erens. Kurunnya testes ke s%rotum lengkap pada @ bulan umur *etus. M

2. Kunika albuginea /nyaman *ibrosa di bawah tunika ,aginalis yang menyelimuti testes. .apisan ini membentuk septa#septa yang membagi testes menjadi lobulus#lobulus. 3. Kunika ,as%ulosa ;erisi anyaman kapiler di dukung oleh jaringan ikat longgar. Pe !a a"an /rteri testi%ularis berasal dari aorta setinggi a.,. renalis (V.#1). /. testi%ularis ber# anastomose dengan arteri yang menuju ke ,as de*erens untuk memperdarahi ,as de*erens dan epididymis yang berasal dari a. ,esi%alis in*erior %abang dari a. ilia%a interna. 2ubungan silang ini berarti jika dilakukan ligasi a. testi%ularis tidak menyebabkan atropi testis. )le4us ,enosus pampini*ormis akhirnya menjadi satu ,ena pada daerah annulus inguinalis super*i%ialis. )ada sisi kanan ,ena ini mengalirkan darah ke ,. %a,a in*erior dan sisi kiri ke ,. renalis.

Ali an Lim#ati$ /liran lim*atik testis mengikuti ketentuan umum aliran lim*atik. /lirannya bersama#sama aliran ,ena dan menuju nodus lim*ati%us para#aorti%us setinggi a.,. renalis. 2ubungan bebas terjadi antara aliran lim*atik kiri dan kanan" juga terjadi anastomosis dengan nodus lim*ati%us intrathora%is# para aorti%us dan akhirnya dengan nodus lim*ati%us %er,i%alis" sehingga tidak jarang keganasan pada testis akhirnya dapat menjalar ke leher. Pe sa a#an Serabut#serabut simpatis K#18 melalui ple4us renalis dan ple4us aorti%us. St u$tu Kestis terdiri dari 288#388 lobulus yang masing#masing mengandung satu hingga tiga tubulus semini*erus. 0iantara tubulus ini terdapat sel#sel interstitial (sel Leydig) yang menghasilkan hormon testosteron saat pubertas. Setiap tubulus panjangnya sekitar (2 %m (2 kaki) ketika direntangkan dan tubulus#tubulus ini tergulung serta terbungkus dalam testis. Kubulus#tubulus ini akan beranastomosis ke posterior menuju ke suatu ple4us yang disebut dengan rete testis, kira#kira selusin tubulus kemudian akan menjadi du%tus e**erens" menembus tuni%a albuginea pada bagian atas dari testis dan melewati %aput epididymis. 0u%tus e**eren bersatu untuk membentuk satu saluran yang berbelit#belit yang merupakan %orpus dan %auda epididymis. 18

Pe $embangan Testis )engetahuan tentang perkembangan testis penting dan merupakan kun%i dari beberpa kelainan klinis. Kestis mun%ul dari tonjolan germinal dari mesoderm di dalam dinding posterior abdomen sedikit medial dari ginjal yang sedang berkembang" lalu berhubungan dengan bakal epididymis dan ,as de*erens" yang berdi*erensiasi dari du%tus mesone*ros. Saat testis membesar" testis juga bermigrasi ke %audal sesuai tabel waktu (usia *etus) berikut: # ;ulan ketiga : men%apai *ossa ilia%a # ;ulan ketujuh : masuk di %analis inguinalis # ;ulan kedelapan : men%apai annulus inguinalis super*i%ialis # ;ulan kesembilan : turun ke s%rotum Suatu bagian mesenkim yaitu guberna%ulum testis" berjalan mengikuti ujung %audal testis yang sedang berkembang sepanjang perjalanan turun untuk bergabung dengan *as%ia s%rotalis. )eran utama dari struktur ini dalam descensus testiculorum tidak diketahui3 teori menyatakan bahwa struktur ini berperan sebagai pemandu (guberna%ulum N rudder N kemudi) atau sebagai struktur yang mengembangkan %analis inguinalis dan s%rotum. )ada bulan ketiga usia janin" terjadi pemanjangan %a,itas peritonealis yang meng#in,asi mesenkim guberna%ulum dan terproyeksi dalam s%rotum sebagai processus vaginalis. Kestis tergelin%ir ke dalam s%rotum pada bagian posterior struktur ini" terproyeksi ke dalamnya sehingga menyelimuti bagian depan dan melapisinya dengan peritoneum. 1ira#kira mendekati kelahiran" pro%essus ,aginalis akan mengalami obliterasi (kemunduran perkembangan)" dan akhirnya testis diselubungi oleh tunika ,aginalis. Sangat jarang terjadi" *ragmen dari organ yang berdekatan yang juga sedang berkembang misalnya lien atau glandula suprarenalis ikut masuk ke s%rotum sepanjang perjalannya testis. As%e$ &linis 1. Kestis bermula dari tempat setinggi ren dan mengikutsertakan pembuluh darah" pembuluh lim*e serta suplai sara* dari regio ini. Fasa nyeri dari bagian ginjal sering menyebar ke s%rotum" dan sebaliknya nyeri testikular dapat menyebar ke daerah pinggang. 2. )ada saat men%ari penyebaran sekunder neoplasma testis melalui aliran lim*e" abdomen bagian atas harus diraba dengan seksama untuk memastikan pembesaran nodus lim*atikus para#aorti%us karena adanya hubungan silang yang memungkinkan terjadi pada tiap#tiap sisi. 6odus lim*atikus %er,i%alis dan mediastinalis juga dapat terkena penyebaran. 3. Sesuatu yang jarang terjadi yaitu perkembangan yang %epat suatu varicocele (dilatasi ple4us ,enosus pampini*ormis) yang dapat merupakan tanda adanya tumor pada ren sinistra sehingga meng#in,asi ,. renalis yang pada akhirnya menghalangi aliran ,. testi%ularis sinistra. :ontoh tersering varicocele adalah idiopatik (penyebabnya tidak diketahui) mengapa sering terjadi di sisi kiri" tapi teori menyebutkan bahwa ,. testi%ulari sinistra ditekan oleh %olon sigmoidum" terhambat oleh lekukan pada saat masuknya ke ,. renalis" atau terjadinya spasme (ketegangan) karena banyaknya darah yang masuk ,. renalis kaya adrenalin dari glandula suprarenalis. 4. ndes%ensus testi%ulorum (gagalnya testis turun ke s%rotum)" testis dapat terhenti dan berada di tempat sepanjang jalan turunnya" mungkin intra#abdominal" dalam %analis inguinalis" annulus inguinalis super*i%ialis" atau di s%rotum tetapi letak tinggi. ndes%ensus testi%ulorum harus dibedakan se%ara hati#hati dengan retraksi testis yang sering terjadi pada anak#anak selama kontraksi m. %remaster yang menarik testis sampai annulus inguinalis super*i%ialis atau dapat men%apai *as%ia di atas annulus inguinalis super*i%ialis. )enekanan se%ara perlahan dari atas" atau pelemasan dengan kompres hangat" dapat membantu mengembalikan testis ke s%rotum. /dakalanya testis turun" tetapi pada tempat yang tidak semestinya (ektopik). Sangat sering menuju lateral setelah melalui annulus inguinalis super*i%ialis menuju ligamentum inguinale" tapi dapat juga dijumpai di depan os pubis" di perineum" atau di *emoris atas. )ada keadaan ektopik berbeda dengan undes%ensus" karena *uni%ulus panjang sehingga mengembalikan testis ke s%rotum pada proses pembedahan tidak sulit. 11

7. Cbliterasi pro%essus ,aginalis dapat terjadi tidak normal yang akan menimbulkan sejumlah kondisi men%olok pada pembedahan misalnya hernia inguinalis indirek. ;eberapa ,ariasi hernia dapat terjadi pada saat lahir atau berkembang kemudian selama kehidupan. )ada keadaan terakhir kemungkinan terjadi karena pro%essus ,aginalis menetap menjadi sebuah kantong kosong yang sempit dan berkembang menjadi hernia karena tegangan tiba#tiba yang terjadi karena batuk" saat mikturisi" atau saat de*ekasi dimana tekanan abdominal tertekan ke lekukan peritoneal ini. )ada bayi" kantong ini sering berisi testis yang letaknya di dinding kantong (hernia inguinalis %ongenital) tetapi pada dewasa hal ini jarang terjadi. )enutupan tunika ,aginalis dapat menjadi suatu gelembung yang berisi %airan serosa membentuk hydrocele yang si*atnya idiopatik (primer?tidak diketahui sebabnya) atau karena penyakit pada testis (sekunder). Se%ara anatomi hydrocele dapat diklasi*ikasikan menjadi: 1. 2ydro%ele ,aginalis : terbatas pada s%rotum" disebut ,aginalis karena menyebabkan distensi pada tunika ,aginalis. 2. 2ydro%ele %ongenital : berhubungan dengan %a,itas peritonealis. 3. 2ydro%ele in*antile : meluas ke atas menuju annulus inguinalis pro*undus. 4. 2ydro%ele *uni%ulus : terbatas pada *uni%ulus.

Hydrocele letaknya di depan dan samping testis sedangkan kelainan lain seperti kista epididymis yang terletak dari du%tus e**erens dan letaknya di atas atau di belakang testis. 1arena tunika ,aginalis terletak di depan dan samping testis. Funni+ulus S%e mati+us (FS) $enggantung testes dalam s%rotum. Kiap IS berisi a.,.n.testi%ularis" pembuluh lim*e" dan du%tus de*erent membentuk suatu *unni%ulus (tali). Vena testi%ularis membentuk anyaman sepanjang *unni%ulus. =Kali> ini memiliki selubung terdiri atas jaringan *ibrosa" otot polos" jaringan ikat. )anjang du%tus de*erent dari epididymis ke ,esi%ula seminalis sekitar 47 %m. 'AS (-UCTUS) -EFERENS $erupakan saluran dengan panjang 47 %m (1@ in%i)?suatu panjang yang mengingatkan pada panjang du%tus thora%i%us" medulla spinalis" os *emur" dan jarak antara gigi seri dan %ardia gaster. Vas de*erens berjalan dari %auda epididymis melalui s%rotum menuju %analis inguinalis dan kemudian berada di dinding lateral pel,is. 0i sini ,as de*erens tepat di bawah peritoneum pada dinding lateral pel,is" meluas menuju tuberositas is%hiadi%a kemudian mengarah ke medial menuju basis ,esi%a urinaria. 0i sini ,as de*erens bergabung dengan ,esi%ula seminalis yang terletak di 12

lateralnya untuk membentuk du%tus eja%ulatorius yang melalui glandula prostat untuk membuka ke urethra pars prostati%a. As%e$ &linis # 'n*eksi yang terjadi di urethra dan ,esi%a urinaria dapat menjalar ke epididymis melalui ,as de*erens. # 1onsistensi ,as de*erens lebih tepat bagaikan pipa plastik ke%il.

'ESICULA SE)INALIS Struktur ini disebut demikian karena diduga menjadi tempat penampungan sperma. Ketapi kemudian ternyata bahwa struktur ini merupakan suatu kelenjar" maka namanya diubah menjadi gland vesicalis. Vesicula seminalis bentuknya memanjang dan terdiri dari saluran yang berkelok#kelok dengan panjang 7 %m (2 in%i) dan jika jabarkan bisa menjadi 3 kali panjangnya. )ermukaan depan vesicula seminalis berbatasan dengan fundus vesicae" sedangkan permukaan belakangnya berhubungan dengan pars analis recti. )inggir medialis atasnya berhubungan dengan ureter. jung atas tertutup oleh peritoneum. Ductus excretoriusnya bersatu dengan ductus deferens dan bersama# sama membentuk ductus ejaculatorius. As%e$ &linis 1. 5ika ,esi%ula seminalis membesar" dapat teraba pada pemeriksaan rektal (rectal examination)" seperti terjadi jika terin*eksi tuberkulosa. 2. Vesi%ula seminalis sesuai namanya ber*ungsi menyimpan semen yang menerima suplai sara* dari ganglion simpatis .#1 melalui ple4us pre sa%ralis. Simpatektomi bilateral di atas segmen .#1 akan menyebabkan ejakulasi menjadi steril. ,T,T/,T,T -ASAR PEL'IS -AN PERINEU) ;eberapa *oramen pada pel,is yang dibentuk oleh tulang dan ligamentum" ditutupi oleh dia*ragma pel,is. 0ia*ragma pel,is yang dibentuk oleh *as%ia dan otot#otot" ditembus re%tum" urethra" dan ,agina (pada wanita). Ctot#otot dasar pel,is dan perineum terdiri atas: 1. 0ia*ragma pel,is" dibentuk oleh m. le,ator ani dan m. %o%%ygeus 2. Ctot#otot super*i%ialis" yaitu: a. pada bagian anterior (urogenitalia) perineum b. pada bagian posterior (anal) perineum

13

)0 le1at* ani $erupakan otot terbesar dan sangat penting pada dasar pel,is. Ctot ini berawal dari posterior pubis" dari *as%ia pada dinding pel,is yang menutupi *oramen obturatorius internus dan spina is%hiadi%a. 1emudian melebar dan berjalan ke bawah membentuk beberapa simpul: a. membentuk suatu lilitan yang mengelilingi prostat (atau ,agina)" melekat pada %orpus perinealis b. membentuk lilitan mengelilingi re%tum dan juga untuk melekat serta menguatkan bagian dalam s*ingter pada +in+in ano#re%tal. %. melekat pada %o%%ygeus $. le,ator ani bekerja utama menyokong dasar pel,is" memiliki kemampuan kerja s*ingter pada re%tum dan ,agina dan membantu meningkatkan tekanan intra#abdominal selama de*ekasi" mikturisi dan parturisi. ;agian dalamnya berhubungan dengan ,is%era pel,is dan pada bagian perineal membentuk dinding dalam *ossa is%hio#re%talis.

Pe ineum Ante i* (Regi* U *genitalis) !aris antara tuber is%hiadi%um berjalan tepat di anterior anus. 0iantara garis ini dan ramus is%hio#pubis in*erior terletak bagian anterior perineum atau trigonum urogenital. )ada sisi#sisi trigonum urogenital melekat lapisan *as%ia yang kuat disebut membrana perinealis yang ditembus urethra pada pria dan urethra serta ,agian pada wanita. )ada bagian pro*unda membran ini terdapat 14

s*ingter eksterna urethra yang mengandung serat otot#otot ,olunter yang mengelilingi urethra membrana%ea" inilah yang berperan penting saat s*inger interna mengalami kerusakan. )ada wanita s*ingter eksterna ditembus juga oleh ,agina.

S*ingter eksterna juga dilingkupi pada bagian dalamnya oleh selubung *as%ia kedua sehingga otot#otot ,olunter tersebut berada dalam suatu selubung yang disebut kantung perineal pro*unda (spatium perinei pro*undum). 1antung ini berisi otot#otot m. trans,ersus perinei pro*undus" glandula :owperi dimana du%tusnya menuju bulbus urethra (pada pria). Sedangkan spatium perinei super*i%iale pada pria mengandung: 1. $. bulbospongiosus yang menutupi %orpus spongiosum untuk menyelubungi urethra (bagian distal %orpus spongiosum menjadi glans penis) 2. $. is%hio%a,ernosus pada masing#masing sisi" bermula dari ramus is%hiadi%us dan menutupi %orpus %a,ernosum 3. $. trans,ersus perinei super*i%ialis yang berjalan trans,ersal dari %orpus perinealis menuju ramus is%hiadi%us. Ctot ini tidak memiliki *ungsi penting tapi kelihatan pada saat dilakukan in%isi re%tum perinealis.

17

)ada wanita" otot#otot yang sama juga ada walaupun tidak berkembang sebaik pada pria" dan m. bulbospongiosus ditembus oleh ,agina. :orpus perinealis merupakan gumpalan *ibromus%ular yang terletak pada garis tengah antara perineum anterior dan posterior" merupakan titik perlekatan untuk s*ingter ani" m. bulbospongiosus" m. trans,erses perinei dan serabut#serabut le,ator ani. Cleh karena itu %orpus perinealis sering juga disebut %entrum tendineum perinei.

Pe ineum P*ste i* (Regi* Analis) Krigonum analis dibentuk oleh garis antara tuber is%hiadi%um dan os %o%%ygeus.Krigonum ini terdiri atas anus (s*ingter super*i%ialis)" m. le,ator ani dan pada tiap sisinya" *ossa is%hiore%talis. Iossa is%hiore%talis dianggap penting pada proses pembedahan karena ke%enderungan yang tinggi mengalami in*eksi. ;atas#batas *ossa is%hiore%talis adalah: # .ateral : *as%ia di atas *oramen obturatorius internus (pada sisi dinding pel,is)3 pada *as%ia ini terdapat tunnel *as%ial disebut %analis /l%o%k>s yang mengandung /.V. pudenda interna yang ber%abang menjadi /.V. haemorrhoidalis in*erior dan 6 pudendus yang mempersara*i anus lalu berjalan mempersara*i jaringan perinealis. # $edial : *as%ia di atas m. le,ator ani dan s*ingter ani eksterna. # )osterior : ligamentum sa%rotuberosum ditutupi bagian posteriornya oleh m. gluteus ma4imus. # /nterior : perineum urogenitalis. # 0asar : kulit dan jaringan lemak. As%e$ $linis: 1. Iossa is%hiore%talis mengandung jaringan lemak kasar (lobulated *at). )enting untuk di%atat bahwa *ossa is%hiore%talis berhubungan satu sama lain pada bagian belakang anus sehingga in*eksi pada satu sisi dapat menjalar ke sisi lain. 'n*eksi pada ruang ini dapat berasal dari bisul atau luka le%et pada kulit" dari lesi pada re%tum dan %analis analis" dari in*eksi pel,is yang pe%ah menjalar melalui m. le,ator ani" dan yang jarang berasal dari aliran darah. Iossa is%hiore%talis tidak mengandung struktur penting sehingga dapat dilakukan in%isi jika terjadi in*eksi. 2. 6. pudendus dapat diblok pada %analis /l%o%k>s pada tiap sisinya untuk memberikan anestesi regional yang e*ekti* saat tindakan *or%eps. ,RGANA GENITALIA FE)ININA 'UL'A Vul,a (pudendum) adalah terminologi terapan untuk genitalia *eminina e4terna. .abia majora adalah tonjolan berupa lipatan kulit berambut mulai dari mons pubis sampai pertemuannya di posterior pada garis tengah perineum. .abia majora adalah ekui,alen s%rotum pada pria. 1(

.abia minora terletak antara labia minora berupa bibir berkulit lembut yang bertemu di posterior membetuk lipatan tajam disebut fourchette. 0i anterior menyelubungi %litoris membentuk preputium %litoridis di anterior dan *renulum di posterior. Vestibulum adalah area yang diselubungi labia minora dan mengandung ori*i%ium urethra e4ternum (terletak kira#kira di posterior %litoris) dan ori*i%ium ,agina. Cri*i%ium ,agina pada wanita perawan terdapat lapisan tipis mukosa disebut hymen. ;entuk hymen berupa per*orata untuk dilalui darah menstruasi" dapat juga berbentuk annular" semilunar" septal (%ribri*ormis). Sangat jarang yang berbentuk imper*orata yang dapat menyebabkan distensi ,agina oleh darah menstruasi (haemato%olpos). )ada saat %oitus pertama" hymen akan robek umumnya pada bagian posterior atau posterior lateral" dan setelah melahirkan tidak ada yang tersisa dari hymen ke%uali berupa karunkula disebut %arun%ula hymenales (myrti*ormis). !landula ;artholin>s (kelenjar ,estibularis terbesar) adalah sepasang kelenjar berbentuk lobula" pea si!ed" menghasilkan mu%us yang dikeluarkan pada bagian posterior labia minora. 0i anterior" masing#masing glandula tumpang tindih dengan bulbus ,estibuli?suatu massa jaringan erektil %a,ernosa ekui,alen dengan bulbus spongiosum pada pria. 5aringan ini berjalan ke depan menyelubungi bulbospongiosus sepanjang sisi ,agina kemudian berujung di klitoris. As%e$ &linis )ada saat melahirkan introitus ,agina dapat diperlebar dengan melakukan in%isi pada perineum (episiotomy). Jpisiotomy dimulai dari *our%hette kemudian ke arah medio#lateral pada sisi kanan kira#kira 3 %m (1 D in%i). 1ulit" epitel ,agina" jaringan lemak subkutan" %orpus perinealis dan m. trans,ersus perinei super*i%ialis terin%isi pada tindakan ini. 'AGINA Vagina menyelubungi %er,i4 uteri kemudian berjalan ke bawah dan ke depan sepanjang dasar pel,is untuk membuka ke ,estibulum. :er,i4 uteri terproyeksi ke bagian anterior atap (superior) ,agina sehingga alur ser,i4 uteri lebih dangkal di anterior (panjang dinding ,agina E"7 %m (3 in%i)) dan di posterior lebih dalam (panjang dinding ,agina 18 %m (4 in%i). /tas dasar itu" alur %er,i4 uteri dibagi menjadi *orni4 anterior" posterior dan lateral. Kerdiri dari 3 lapisan: lapisan terluar" berupa jaringan areolar" lapisan tengah" otot polos" lapisan dalam (dekat introitus)" lapisan epitel squamous stratified yang membentuk rugae. Kidak memiliki kelenjar tapi selalu lembab oleh sekresi ser,i4 uteri. )ada masa pubertas sampai menopause terdapat bakteri Lactobacillus acidophilus yang memproduksi asam laktat untuk menjaga agar keasaman tetap pada p2 4"M sampai 3"7 sehingga mikroba patogen tidak masuk ke ,agina. Hubungan # /nterior : dasar ,esi%a urinaria dan urethra (melekat pada dinding anterior ,agina) # )osterior : dari bawah kemudian naik mulai dari %analis analis (diantaranya terdapat %orpus perinealis)" re%tum dan kemudian peritoneum kantong 0ouglas menutupi seper# empat bagian atas dinding posterior ,agina. # .ateral : m. le,ator ani" *as%ia pel,is dan ureter yang terletak dekat dengan *orni4 lateralis. ;agi yang tidak mengetahui anatomi" tidak menyadari bahwa jalannya uterus ke arah atas dan ke depan dari ,agina. 5ika instrumen atau ' 0 (intra uterine de,i%e) dimasukkan ke arah belakang melalui *orni4 posterior" dapat menembus %a,itas peritoneal dan mengakibatkan peritonitis. Pe !a a"an Suplai arteri berasal dari a. ilia%a interna melalui %abang#%abang yaitu a. ,aginalis" a. uterina (rami ,aginales)" a. pudenda interna dan a. re%talis media (rami ,aginales). )leksus ,ena# ,ena mengalirkan darah melalui ,. ,aginalis menuju ,. ilia%a interna. 1E

Ali an Lim#ati$ Sepertiga atas menuju nodus lim*atikus ilia%a interna dan eksterna Sepertiga tengah menuju nodus lim*atikus ilia%a interna Sepertiga bawah menuju nodus lim*atikus inguinalis super*i%ialis St u$tu 'agina Vagina dan %er,i4 dilapisi epitel s+uamous strati*ied" tidak mengandung glandula dan lubrikasinya sebagian dilakukan oleh mu%us %er,i4 dan sebagian oleh sel#sel epitel des+uama ,agina. )ada wanita nullipara" dinding ,agina memiliki rugae" tapi akan menjadi lebih halus setelah melahirkan. 0i bawah lapisan epitel terdapat lapisan tipis yang memisahkannya dengan lapisan muskular dengan rangkaian serabut otot polos yang saling berkait (%riss %ross). .apisan otot ini tergabung dalam selubung kapsul *asial yang ber%ampur dengan jaringan ikat sekitar pada pel,is" sehingga ,agina benar#benar tersokong. )ada wanita tua" panjang dan diameter ,agina menyusut. :er,i4 tidak terproyeksi jauh ke dalam ,agina sehingga *orni4 tidak jelas. UTERUS terus berbentuk buah pir" panjang E"7 %m (3 in%i)" terdiri atas *undus" %orpus dan %er,i4. 1edua tuba uterina (Salpin43 Iallopian) masuk pada sudut superolateral (%ornu) *undus. :orpus uteri menyempit pada bagian =pinggang> disebut isthmus" berlanjut menjadi %er,i4 yang di%akup kira#kira setengah %er,i4 oleh ,agina3 perlekatan ini membatasi bagian supra,aginalis dan %er,i4 bagian ,agina (%er,i4 ,aginalis). .uas isthmus 1"7 mm" menandakan perbedaan dengan %orpus uteri tetapi se%ara histologi mu%osanya sama dengan endometrium. 'sthmus adalah bagian uterus yang menjadi segmen bawah saat kehamilan. :a,itas uteri pada %orpus uteri berbentuk triangular pada potongan %oronal" tetapi pada potongan sagital tidak lebih dari sebuah %elah. :a,itas uteri berhubungan melalui ostium uteri internum dengan %analis %er,i%is uteri yang kemudian membuka ke ,agina melalui ostium uteri e4ternum. )ada wanita nullipara" ostium e4ternum berbentuk sirkuler tetapi setelah melahirkan menjadi %elah trans,ersal dengan labium anterius dan posterius. 1@

:er,i4 wanita tidak hamil memiliki konsistensi lubang hidung" pada saat hamil konsistensi bibir. )ada masa kehidupan *etal %er,i4 lebih besar dari %orpus3 pada masa kanak#kanak (uterus in*antile) %er,i4 masih memiliki ukuran dua kali ukuran %orpus tetapi selama pubertas uterus membesar sebesar ukuran dewasa dan proporsinya berkembang sesuai perkembangan tubuh. terus pada wanita dewasa melekuk antara ostium dan %orpus ke depan kira#kira pada tingkat ostium internum membentuk sudut 1E8O" disebut uterus ante*le4i. Selain itu" a4is %er,i4 membentuk sudut M8O dengan a4is ,agina disebut uterus ante,ersi. Sehingga se%ara garis besar uterus terletak pada bidang hori&ontal. terus retro,ersi jika a4is %er,i4 ke atas dan ke belakang. 6ormalnya pada pemeriksaan ,agina bagian terbawah %er,i4 melipat pada labia anterior %er,i43 pada uterus retro,ersi baik ostium atau labia posterior adalah bagian yang tampak. terus retro*le4i jika a4is %orpus uterus ke atas dan ke belakang dihubungkan dengan a4is %er,i4. 0ua kondisi ini (retro,ersi dan retro*le4i) sering bersamaan" mungkin saja mobile dan tanpa gejala#gejala seperti distensi ,esi%a urinaria atau terjadi perkembangan yang anomali. )ada kasus yang jarang" dapat terjadi karena perlekatan" endometriosis atau tekanan tumor pada bagian depan uterus.

1M

Hubungan # /nterior : %orpus berhubungan dengan e4%a,atio ,esi%outerina dan terletak di permukaan superior ,esi%a urinaria atau dapat juga di atas intestinum tenue. :er,i4 pada bagian atas ,agina (portio supra,aginalis %er,i%is) berhubungan langsung dengan ,esi%a urinaria" hanya dipisahkan oleh jaringan ikat. :er,i4 pada bagian bawah ,agina (portio ,aginalis %er,i%is) terdapat *orni4 anterior dan bagian#bagian di depannya. # )osterior : terdapat e4%a,atio re%touterina (kantung 0ouglas) dengan intestinum di dalamnya. # .ateral : lig. latum (lig. broad) dan isinya3 ureter terletak 12 mm lateral terhadap portio supra,aginalis %er,i%is. As%e$ &linis Satu hal terpenting yang banyak berhubungan dengan klinis pada regio ini yaitu ureter pada portio supra,aginalis %er,i%is. )ada tempat ini ureter terletak sedikit di atas tingkat *orni4 lateralis" ureter melintas di bawah a.,. uterina dalam ligamentum latum. )ada tindakan hystere%tomy" ureter dapat dipisahkan saat melakukan klem a., uterina" khususnya ketika anatomi pel,is telah berubah karena operasi sebelumnya" massa *ibroid" in*eksi atau in*iltrasi keganasan. 5ika uterus membesar ke lateral" ureter akan tertekan" dapat terjadi hydrone*rosis bilateral sehingga menimbulkan uremia. 2ubungan terdekat ureter pada *orni4 lateral dapat digunakan sebagai %ara pemeriksaan batu ureter karena dapat dipalpasi pada pemeriksaan ,agina. Pe !a a"an /rteri uterina (berasal dari a. ilia%a interna) berjalan dalam dasar ligamentum latum dan melintas di atas serta tepat menekuk pada ureter untuk menuju uterus setinggi ostium internum" kemudian naik dan membelit uterus" mensuplai %orpus" dan beranastomosis dengan a. o,ari%a. /rteri uterina juga memberi %abang des%endens ke %er,i4 dan %abang ke bagian atas ,agina. Vena# ,ena berjalan bersama#sama arteri dan mengalirkan ke ,. ilia%a interna" tetapi juga berhubungan dengan ple4us ,ena pel,is yaitu ple4us ,enosus ,aginalis dan ple4us ,enosus ,esi%alis.

28

Ali an Lim#ati$ 1. Iundus bersama#sama dengan o,arium dan tuba uterina mengalir ke sepanjang pembuluh lim*e o,ari%a menuju nodus lim*atikus oarti%us" sebagian dari beberapa kelenjar lim*atik yang melintas sepanjang lig. teres uteri menuju nodus lim*atikus inguinalis. 2. :orpus mengalir melalui ligamentum latum menuju nodus lim*atikus yang terletak sepanjang a.,. ilia%a e4terna. 3. :er,i4 mengalir ke tiga tempat: di lateral dalam lig. latum" menuju nodus lim*atikus ilia%a e4terna3 di postero#lateral sepanjang a.,. uterina menuju nodus lim*atikus ilia%a interna3 dan di posterior sepanjang lipatan re%touterina menuju nodus lim*atikus sa%ralis. Selalu lakukan pemeriksaan nodus lim*atikus inguinalis pada ke%urigaan %ar%inoma %orpus uteri karena dapat terlibat dalam penyebarannya sepanjang lig. latum. St u$tu :orpus uteri ditutupi oleh peritoneum ke%uali di anterior di atas ,esi%a urinaria pada isthmus uteri dan di lateral pada lig. latum. Ctot dinding uterus tebal dan serabutnya otot polosnya saling silang ber%ampur dengan jaringan ikat *ibroelastis. .apisan mukosa langsung melekat pada lapisan otot tanpa ada lapisan submukosa. $ukosa %orpus uteri adalah endometrium yang terdiri atas satu lapisan sel#sel kubus bersilia membentuk glandula tubular sederhana yang tenggelam ke dalam lapisan otot. 0i bawah epitel ini terdapat stroma jaringan ikat mengandung pembuluh darah dan sel stroma. Jpitel pada %analis %er,i%is adalah sel#sel kolumner yang membentuk suatu rangkaian per%abangan glandula yang rumit. Sekret %er,i4 bersi*at mukus alkali yang membentuk plak ser,iks (cervical plug) bersi*at protekti* yang mengisi %analis %er,i%is. TU2A UTERINA (TU2A FALL,PI) Kuba uterina berukuran kira#kira 18 %m (4 in%i)3 terletak pada pinggir bebas lig. latum dan membuka ke %ornu uteri. Kuba uterina terbagi menjadi 4 bagian: 1. 'n*undibulum: berupa ekstremitas berbentuk tonjolan di luar lig. latum dan membuka ke %a,itas peritonealis melalui ostium. $ulut in*undibulum berbentuk *imbriae dan berada di atas o,arium dimana satu *imbria panjang melekat pada o,arium (*imbria o,ari%a). 2. /mpulla: lebar" berdinding tipis dan berlekuk. 3. 'sthmus: sempit" berdinding tipis dan lurus. 4. ;agian interstitialis: bagian yang menembus dinding uterus.

21

St u$tu $ulai dari bagian interstitial" tuba uterina diselubungi peritoneum. 0i bawahnya terdapat lapisan otot polos serabut longitudinal pada lapisan luar dan serabut sirkuler pada lapisan dalam. .apisan mukosa dibentuk oleh sel#sel kolumner" bersilia dan terletak pada lipatan#lipatan longitudinal. C,um digerakkan menuju %a,itas uteri sepanjang tuba uterina dengan gerakan peristaltik dan sebagian oleh kerja silia. As%e$ &linis 1. :analis genitalis pada wanita adalah satu#satunya hubungan langsung peritoneum dari dunia luar dan potensial menjadi jalur untuk terjadinya in*eksi misalnya pada in*eksi gonorrhea. 2. C,um yang telah di*ertilisasi dapat bernidasi (menempel) pada tempat yang bukan semestinya (ektopik)" yaitu tempat selain endometrium pada %orpus uteri. 5ika terjadi di tuba uterina maka disebut sesuai tempatnya misalnya *imbrialis" ampullaris" isthmik" atau interstitialis. 6idasi ektopik tersering terjadi pada ampulla dan sangat jarang terjadi di bagian interstitialis. 5ika embrio ektopik membesar" dapat mengalami abortus ke dalam %a,itas peritonealis" atau juga menyebabkan tuba uterina ruptur ke dalam %a,itas peritonealis dan sangat jarang dapat terjadi ruptur dalam lig. latum. ,'ARIU) C,arium berbentuk buah almond dengan panjang 4 %m (1"7 in%i)" dilekatkan pada bagian belakang lig. latum oleh meso,arium. C,arium memiliki dua perlekatan yaitu lig. in*undibulopel,i%um yang dilalui arteri dan ,ena dan pembuluh lim*e dari sisi dinding pel,is" dan lig. o,arii proprium yang berjalan ke %ornu uteri. Hubungan C,arium umumnya dijelaskan terletak di sisi dinding pel,is pada *ossa o,ari%a dibatasi oleh a.,. ilia%a e4terna di depannya dan ureter serta a.,. ilia%a interna di belakang dan juga mengandung n. obturatorius. Ketapi" o,arium se%ara nyata ber,ariasi letaknya dan pada wanita normal sangat sering dijumpai menonjol ke arah kantung 0ouglas (e4%a,atio re%touterina). 22

C,arium mirip testis" berkembang dari tonjolan genitalia kemudian turun ke pel,is. 0engan %ara yang sama testis juga demikian" oleh karena itu suplai pembuluh darah dan aliran lim*e arahnya berasal dari dinding posterior abdomen. Pe !a a"an Suplai darah dari a. o,ari%a yang berasal dari aorta pada tingkat a. renalis. Vena o,ari%a di sisi kanan mengalirkan darah ke ,ena %a,a in*erior dan ,. renalis sinistra di sisi kiri. /liran lim*e berjalan ke nodus lim*atikus aorti%us pada tingkat a.,. renalis" mengikuti aturan umum bahwa aliran lim*e menyertai aliran ,ena dari suatu organ. Suplai sara* berasal dari ple4us aorti%us (K#18). Semua struktur di atas masuk ke o,arium melalui lig.in*undibulopel,i%um. St u$tu C,arium memiliki dua (2) lapis jaringan yaitu medulla (dibagian tengah" mengandung jaringan ikat" pembuluh darah dan sara*) dan cortex (bagian tepi" mengandung epitel germinalB%ikal bakal ovum dan berisi sel#sel *olikel dalam beberapa tingkat pertumbuhan). C,arium tidak memiliki selubung peritoneum3 lapisan serosa berakhir pada perlekatan meso,arium. )erlekatan ini berisi jaringan ikat stroma mengandung *olikel dengan ,ariasi tingkat *ase perkembangan" *olikel 0e !raa*" %orpus luteum dan %orpus albi%ans. )ermukaan o,arium pada kanak#kanak diselubungi sel#sel berbentuk kubus disebut epitel germinal. Iolikel primordial diketahui berkembang dalam o,arium pada kehidupan awal *etus dan tidak terjadi di*erensiasi. )ada kehidupan dewasa" epitel germinal tidak tampak lagi dan meninggalkan kapsula yang disebut tuni%a albuginea. Setelah menopause" o,arium menge%il dan mengkerut3 pada usia tua *olikel tidak kelihatan lagi. Fas+ia En!*%el1is !an Ligamenta Pel1i+a Ias%ia pel,is adalah terminologi terapan untuk jaringan ikat dasar pel,is yang menutupi m. le,ator ani dan m. obturator internus. Ias%ia endopel,is adalah jaringan e4traperitonealis dari uterus (parametrium)" ,agina" ,esi%a urinaria dan re%tum. 0alam *as%ia endopel,is terdapat tiga jaringan ikat penting yang menyokong ,is%era pel,is dari dinding pel,is. 1etiga jaringan itu adalah: 1. .ig. %ardinale (lig. trans,erso%er,i%ale" atau lig. $a%kenrodt>s). .igamentum ini berjalan di lateral dari %er,i4 uteri dan bagian atas ,agina menuju sisi dinding pel,is sepanjang batas perlekatan m. le,ator ani" disusun atas jaringan ikat *ibrosa putih dengan beberapa serabut otot polos dan ditembus pada bagian atasnya oleh uterus. 2. .ig. uterosa%ralis" yang berjalan ke posterior dari aspek postero#lateral %er,i4 pada tingkat isthmus dan dari *orni4 lateral ,agina pro*unda menuju lipatan peritoneum uterosa%ralis pada batas#batas lateral kantung 0auglas. .igamentum ini dilekatkan ke periosteum di anterior arti%ulatio sa%roilia%a dan bagian lateral sa%rum bagian ketiga. 3. Ias%ia pubo%er,i%alis" meluas ke anterior dari lig. %ardinale menuju os pubis di sisi#sisi ,esi%a urinaria untuk melakukan *ungsi penyokong. 1etiga ligamentum ini beraksi sebagai penyokong bagi %er,i4 uteri dan tabung ,agina" dalam hubungannya dengan otot#otot elastis penting sebagai penahannya yang dilakukan oleh m. le,ator ani. 5ika terjadi prolapsus ,is%era" ligamenta ini memanjang (dapat menjadi 17 %mN( in%i) dan beberapa operasi perbaikan harus melibatkan ligamenta ini.

23

0ua pasang ligamenta yang perlekatannya dari uterus: 1. .ig. latum (lig. broad) merupakan lipatan peritoneum yang menghubungkan batas lateral uterus dengan sisi dinding pel,is pada masing#masing sisi. terus dan lig. latum kemudian menyilang dasar pel,is dan membagi menjadi bagian anterior yang berisi ,esi%a urinaria" e4%a,atio ,esi%outerina" dan bagian posterior yang berisi re%tum (kantung 0auglasNe4%a,atio re%touterina). .ig. latum mengandung: # Kuba uterina pada ujung bebasnya # C,arium" dilekatkan oleh meso,arium menuju aspek posterior # .ig. teres uteri (round ligament) # .ig. o,arii proprium" menyilang dari o,arium menuju %ornu uteri # a.,. uterina dan %abang#%abang a.,. o,ari%a # )embuluh lim*e dan serabut#serabut sara* reter berjalan ke depan menuju ,esi%a urinaria menuju ke ligamentum ini dan ke lateral menuju *orni4 lateral ,agina. 2. .ig. teres uteri" merupakan pita *ibromuskular berjalan dari sudut lateral uterus dalam lapisan lig. latum menuju anulus inguinalis pro*unda3 kemudian melintasi %analis inguinalis menuju labia majora. .ig. teres uteri bersama dengan lig. o,arii proprium ekui,alen dengan guberna%ulum testis pada pria dan diperkirakan sebagai jalur gonad wanita" tetapi pada kenyataannya tidak ada desensus ke labia majora (homolog dengan s%rotum pada pria).

24

LE)2AR TUGAS 6/$/ 6'$ : : $/K/ 1 .'/2 K/6!!/. : :

!ambarkan dan beri keterangan P a. )otongan melintang organ reproduksi wanita

b. )otongan melintang organ reproduksi pria

27

You might also like