You are on page 1of 11

USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

JUDUL PROGRAM : BONTING ( ABON KEPITING ) BIDANG KEGIATAN : PKM KEWIRAUSAHAAN

Diusulkan oleh : Nama NIM : Arfyan Andy Prasetyo : G2A011011

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SEMARANG SEMARANG 2013

PENGESAHAN USULAN PKM-KEWIRAUSAHAAN Judul Kegiatan Bidang Kegiatan Ketua Pelaksana Kegiatan a. Nama b. NIM c. Jurusan d. Universitas : Arfyan Andy Prasetyo : G2A011011 : S1 Ilmu Keperawatan : Universitas Muhammadiyah Semarang : Bonting ( Abon Kepiting ) : PMK-K

e. Alamat Rumah & No. Telp/HP : Asrama TNI AU SATRAD 225 Tarakan Tarakan, Kal-Tim(081390963695) f. Alamat Email Dosen Pembimbing a. Nama Lengkap dan Gelar b. NIDN : Edy Soesanto, S.Kep, M.Kes : 0050 06-1510-7002 : Arfyanandy17@gmail.com

c. Alamat Rumah & No. Telp/HP : Biaya Kegiatan Total a. Dikti Jangka Waktu Pelaksanaan : Rp 12.500.000,00 :

Semarang, 22 Desember 2013 Menyetujui Pembimbing Unit Kegiatan Mahasiswa Ketua Pelaksana Kegiatan

( NIP/NIK.

( NIP/NIK.

Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan

Dosen Pendamping

NIP/NIK.

NIP/NIK.

DAFTAR ISI

RINGKASAN Usaha dengan bahan dasar kulit diantaranya sepatu, sandal, tas, maupun dompet merupakan usaha yang mempunyai prospek yang menjanjikan dalam dunia fashion. Didukung dengan berkembangnya teknologi produk ini dapat dipasarkan melalui situs-situs online. Selain itu usaha ini bertujuan untuk memanfaatkan situs-situs online secara positif dengan melakukan pemasaran serta penawaran produk kulit. Dengan dilaksanakannya usaha ini, diharapkan para pemuda masa kini lebih memiliki minat akan pengetahuan teknologi informasi. Kemudian gairah akan mengenakan produk kulit mulai merangsang para generasi masa depan, sehingga kedepannya keakraban seorang pemuda kepada teknologi informasi dan produk kulit mampu bertahan untuk jangka waktu yang sangat lama.

BAB 1. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan jaman membuat banyak hal ikut berkembang. Tak terkecuali dengan makanan. Tidak hanya jenisnya yang berkembang, namun juga modifikasinya. Berawal dari makanan sederhana, lalu dimodifikasi menjadi berbagai rasa dan olahan. Salah satunya adalah makanan cepat saji/ fast food. Dengan kegiatan masyarakat yang semakin padat sehingga waktu untuk menyiapkan makanan tidak banyak, fast food menjadi pilihan masyarakat karena kecepatan dalam penyajian, lezat, praktis, dan harga yang relatif murah serta sedikit keluar tenaga. Contoh fast food yang sudah menjamur popularitasnya adalah abon Makanan olahan yang biasanya terbuat dari daging sapi ini

mempunyai potensi yang sangat menjanjikan di dunia usaha, mengingat segala jenis umur, dari anak-anak sampai dewasa dapat dengan mudah mengonsumsinya. Sejak pertama diperkenalkan di Indonesia, abon sapi diterima oleh masyarakat dengan sangat baik. Selain karena rasanya yang enak, terbukti pula dengan makin banyaknya iklan produk abon sapi dengan berbagai merek ditayangkan di berbagai media.

Mungkin masyarakat juga sudah merasa bosan dengan adanya abon yang terbuat dari daging sapi. Dan masyarakat ingin merasakan suatu hal yang berbeda dari kuliner ini. Untuk mengatasi masalah tersebut, tercetuslah ide usaha pembuatan abon yang berbahan dasar dari daging kepiting. Di mana abon yang kami buat seluruhnya menggunakan bahan dasar daging kepiting segar. Dengan resep yang agak berbeda dengan abon sapi, rasa yang disajikan pun tidak akan jauh berbeda lezatnya dengan abon sapi. Kelezatan yang disuguhkan oleh abon kepiting ini memang tidak diragukan lagi. Tetapi, bagaimana dengan sisi kesehatannya? Apakah cukup aman dan sehat untuk dikonsumsi masyarakat sebagai makanan sehari-hari? Abon yang berbahan dasar daging kepiting ini tentunya kaya akan protein. Kepiting juga mengandung energi sebesar 151 kilokalori, protein 13,8 gram, karbohidrat 14,1 gram, lemak 3,8 gram, kalsium 210 miligram, fosfor 250 miligram, dan zat besi 1 miligram. Selain itu di dalam Kepiting juga terkandung vitamin A sebanyak 200 IU, vitamin B1 0,05 miligram dan vitamin C 0 miligram. Hasil tersebut didapat dari melakukan penelitian terhadap 100 gram Kepiting, dengan jumlah yang dapat dimakan sebanyak 45 %. Dan perlu juga dicatat bahwa kepiting juga mengandung EPA (eicosapentaenoic acid) dan DHA (docosahexaenoic acid) yaitu komponen asam lemak Omega-3 yang penting dalam pembentukan membran sel otak pada janin sejumlah 0.3 gram (Brown et al. 2008). Dengan demikian kepiting baik dikonsumsi oleh ibu hamil untuk optimalisasi pertumbuhan otak janin yang dikandungnya. B. Perumusan Masalah Bagaimana masyarakat dapat mengonsumsi makanan sehat dengan rasa yang lezat dan dapat dikonsumsi oleh berbagai kalangan Bagaimana memanfaatkan hasil laut untuk meningkatkan

produktivitas nelayan Bagaimana menjadikan abon menjadi makanan yang sehat, aman, enak, unik, dan murah C. Tujuan Masyarakat dapat mengonsumsi makanan berbahan baku hasil laut

Memanfaatkan hasil laut untuk meningkatkan ekonomi nelayan Menjadikan abon menjadi makanan yang sehat, aman, enak, unik, dan murah Mengenalkan abon kepiting ke masyarakat luas

D. Luaran Yang Diharapkan Terciptanya produk abon kepiting yang dapat memenuhi kebutuhan gizi masyarakat Meningkatkan produktivitas nelayan

BAB 2. GAMBARAN UMUM RENCANA USAHA


Abon merupakan makanan olahan yang sudah terkenal enak dan mudah untuk dikonsumsi. Abon yang biasa dijumpai biasanya berbahan baku daging sapi , tetapi masih jarang yang berbahan dasar protein, seperti kepiting. Di sinilah kelebihan dari bisnis kami yang menggunakan bahan dasar protein, yaitu kepiting sebagai suatu inovasi makanan di mana bahan tersebut juga dapat ditemukan di pasaran dan juga mempunyai rasa yang tak kalah enaknya dengan abon lainnya.

BAB 3. METODE PELAKSANAAN Metode pelaksanaan program usaha ini dilakukan melalui tahapan-tahapan sebagai berikut : 1. Menentukan jenis barang Jenis barang yang akan dipasarkan meliputi bahan yang terbuat dari kulit, diantaranya : Tas Sepatu Dompet Sandal

2. Memilah dan memilih bahan Kualitas suatu produk juga dapat di ketahui dari bahan yang di gunakan, oleh karenanya dalam konteks kali ini bahan dasar yang akan di gunakan adalah kulit kambing, kerbau, atau domba yang memiliki kualitas namun juga mampu di jangkau oleh konsumen. 3. Pemasaran produk

Memasarkan produk hanya dengan mengandalkan lokasi usaha saja tidak cukup, harus ada strategi khusus untuk mengenalkan produk-produk yang di jual kepada calon konsumen. Pemasaran dapat dilakukan secara online melalui situs-situs jejaring sosial yang ada, mengingat situs-situs jejaring sosial tersebut sangat di gemari maka peluang untuk mendapatkan konsumen dari media online pun sangat terbuka lebar.

BAB 4. BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN 1. Anggaran biaya No 1 2 3 4 5 Uraian Laptop Handphone Modem Promosi Transportasi Volume 1 2 1 TOTAL Satuan Buah Buah Buah Harga/sat Rp 3.500.000 Rp 1.000.000 Rp 350.000 Rp 200.000 Rp 300.000 Jumlah Rp 3.500.000 Rp 2.000.000 Rp 350.000 Rp 200.000 Rp 300.000 RP 6.350.00

2. Biaya lain-lain

: Rp 5.000.000,-

JUMLAH BIAYA KESELURUHAN : Rp 11.350.000,-

LAMPIRAN

You might also like