You are on page 1of 4

Contoh Penulisan Surat Kuasa Yang Benar ==============================

Yang bertanda tangan di bawah ini: Nama : ( pemberi kuasa ) Pekerjaan : ( pemberi kuasa) Alamat : ( pemberi kuasa) Menerangkan bahwa dengan ini memberi kuasa kepada : Nama : ( penerima kuasa ) Pekerjaan : ( penerima kuasa) Alamat : ( penerima kuasa) Demikian surat kuasa ini dibuat untuk digunakan sebagaimana mestinya. Penerima Kuasa Pemberi Kuasa Materai (______________) (_______________)

SURAT KUASA Yang bertanda tangan di bawah ini : Nama : Tempat/Tgl. Lahir : Tanda Pengenal : KTP/SIM No. .. Alamat : Memberikan kuasa pengambilan bpkb karena saya sedang berhalangan, dan saya memberikan kuasa kepada : Nama : Tempat/Tgl. Lahir : Tanda Pengenal : KTP/SIM No. .. Alamat : Demikian Surat Kuasa ini dibuat, untuk dapat dipergunakan sebagaimana mestinya. ., 2012 Penerima Kuasa Pemberi Kuasa Meterai Rp6.000,(Nama Pemberi Kuasa) ( Nama penerima Kuasa) Nah...,Diatas ini adalah Contoh surat kuasa yang bisa anda modifikasi sesuai dengan

kebutuhannya :

1. Contoh surat kuasa khusus ( Judul menjadi Surat Kuasa Khusus, di tambahkan kata khusus di bawah penerima kuasa) 2. Contoh surat kuasa umum 3. Contoh surat kuasa jual beli tanah, mobil, dll 4. Contoh surat kuasa pengambilan dokumen 5. Contoh surat kuasa pengambilan gaji 6. Contoh surat kuasa pengambilan uang di bank 7. Contoh surat kuasa umum 8. Contoh surat kuasa perusahaan 9. Contoh surat kuasa pengambilan bpkb sepeda motor / mobil 10. Contoh surat kuasa penjualan tanah 11. Contoh surat kuasa substitusi 12. Contoh surat kuasa pengambilan ijazah, dll

Berikut merupakan Contoh Surat Perjanjian jual-beli sebuah mobil antara dua belah pihak,

Pihak yang bertanda tangan di bawah ini : 1. Nama : Anggoro Rahmadi Alamat : Tambirejo Kemudo Prambanan Klaten Pekerjaan : Akuntan Dalam perjanjian ini bertindak sebagai pihak pertama, selanjutnya disebut PENJUAL, dan

2. Nama : Andi Darmawan Alamat : Gebang Munggung Karangdowo Klaten Pekerjaan : Pengacara Dalam perjanjian ini bertindak sebagai pihak kedua, yang selanjutnya disebut PEMBELI.

Dengan ini menerangkan bahwa kedua bela pihak telah sepakat mengadakan jual beli mobil sebagai berikut :

PASAL 1
PENJUAL menjual kepada PEMBELI sebagaimana PEMBELI membeli dari PENJUAL, sebuah mobil Honda Jazz keluaran tahun 2007 milik PENJUAL.

PASAL 2 Pada jual-beli ini termasuk pula penyerahan hak milik PENJUAL atas mobil dengan nomor rangka NMH1JB9111BK146357, nomor mesin JB91E114G557, nomor polisi AD4946R lengkap dengan segala peralatannya.

PASAL 3 1. Perjanjian jual-beli ini dilakukan dengan harga sebesar Rp 300.000.000,00 (tiga ratus juta rupiah) 2. Uang muka PENJUALan mobil adalah sebesar Rp 225.000.000,00 (dua ratus dua puluh lima juta rupiah) yang harus sudah dibayar oleh PEMBELI secara tunai kepada PENJUAL pada saat ditandatanganinya perjanjian ini. Pembayaran berikutnya akan dilakukan 1 (satu) bulan dari tanggal penandatangan perjanjian ini untuk kepengurusan KPM (Kredit Pemilikan Mobil) oleh PEMBELI.

PASAL 4 Pembayaran dianggap lunas bila pembayaran sudah mencapai nilai jual yang telah disepakati.

PASAL 5 Perjanjian jual beli ini berlaku lima hari setelah ditandatanganinya perjanjian ini dan akan berakhir setelah mobil berpindah status kepemilikannya kepada PEMBELI.

PASAL 6

Proses perpindahan kepemilikan mobil akan diurus oleh PEMBELI berikut tanggungan yang timbul dan PENJUAL hanya akan membantu kelancaran kepengurusan saja. Perpindahan kepemilikan hanya akan diproses setelah semua kewajiban PEMBELI dipenuhi.

PASAL 7 1. PEMBELI tidak diperkenankan untuk mengubah fungsi serta peruntukkan sebagai pengguna mobil sampai pembayaran dianggap lunas 2. Segala kerusakan kecil maupun besar dari mobil tersebut menjadi tanggungan sepenuhnya dari PEMBELI tanpa kecuali 3. PEMBELI berkewajiban untuk memelihara mobil sebaik-baiknya, segala kerusakan yang timbul selama perjanjian ini, menjadi kewajiban PEMBELI untuk perbaikannya, menggantinya dengan biaya sepenuhnya tanggung jawab PEMBELI.

PASAL 8 Apabila di dalam pelaksanaan kerjasama PENJUAL atau PEMBELI tidak dapat melaksanakan kewajiban dengan baik dan atau menimbulkan hal-hal lain yang menyimpang dari ketentuan, maka PENJUAL atau PEMBELI harus melakukan teguran lisan, dilanjutkan dengan teguran tertulis dan akhirnya dapat mengajukan pemutusan perjanjian kerjasama.

PASAL 9 Apabila terjadi sengketa atas isi dan pelaksanaan perjanjian ini, kedua belah pihak akan menyelesaikannya secara musyawarah. Apabila penyelesaian secara musyawarah tidak berhasil, maka kedua belah pihak sepakat untuk menempuh jalur hukum.

PASAL 10 Surat perjanjian ini disetujui, ditandatangani, serta dibuat rangkap dua, bermaterai, dan masingmasing mempunyai kekuatan hukum yang sama.

Klaten, 29 Oktober 2010 Pihak Pertama Pihak Kedua

Anggoro Rahmadi

Andi Darmawan

Saksi-Saksi 1. Prayogo Luri Lumintu 2. Bangga Hana Pramana 3.Aprilian Dwi Anggraheni

You might also like