You are on page 1of 2

INOVASI PEMBELAJARAN BERBASIS NILAI BUDAYA LOKAL DAN NASIONALISME Akhir-akhir ini banyak kita dengar mengenai kehebohan

klaim seni-budaya Indonesia oleh negara tetangga yang pada dasarnya masih serumpun dan sangat erat kedekatan budayanya. Namun tak dapat dipungkiri bahwa Negara Indonesia adalah negara yang memiliki beraneka ragam seni-budaya yang lebih kompleks dan unik apabila dibandingkan dengan negara serumpun lainnya. Kejadian tersebut mulai menggugah nilai-nilai kecintaan budaya dan rasa nasionalisme terhadap bangsa kita saat ini. Tapi ada beberapa hal yang mengganjal kenapa baru sekarang nilai perhatian kita terhadap seni-budaya bangsa baru tergugah! Apabila kita menilik pada kondisi pendidikan saat ini kelunturan nilai-nilai kecintaan bangsa dan budaya ternyata tidaklah mengherankan. "ekolah-sekolah berstandar internasional dengan segala keunggulannya yang bahkan menggunakan bahasa Inggris sebagai pengantar sehari-hari dalam mendidik anak bangsa bukan tidak mungkin menyebabkan kecintaan pada nilai budaya bangsa mulai pudar. #adahal bahasa sebagai alat dalam menyampaikan pembelajaran sangat besar pengaruhnya terhadap pembentukan karakter anak didik. $ateri-materi pembelajaran cenderung berorientasi pada ilmu pengetahuan murni bersandar pada kepentingan kogniti% siswa tanpa mencoba menggali kembali keari%an budaya lokal yang diintegrasikan dalam sistem pembelajaran. $odel metode dan paradigma dalam pembelajaran yang digunakan para praktisi pendidikan kebanyakan diadopsi dari ahli-ahli pendidikan bangsa barat seperti &runer 'eigeluth #iaget (agne &loom sampai )ick *arrey. Ino+asi pendidikan yang dilakukan terkadang hanya diambil mentahnya saja tanpa mempertimbangkan kondisi dan situasi keragaman budaya yang ada di negara kita. "eolah kita lupa bahwa kita punya Ki ,adjar )ewantara '.A. Kartini K,. -ahid ,asyim "ardjito atau bahkan "umantri &rojonegoro yang juga memiliki konsep-konsep pendidikan yang menjunjung tinggi nilai-nilai budaya dan kecintaan terhadap bangsa kita.

#adahal Ki ,adjar )ewantara pernah berkata bahwa untuk mendapatkan sistem pembelajaran yang berman%aat bagi peri-kehidupan bangsa haruslah sistem tersebut disesuaikan dengan hidup dan penghidupan rakyat. ,al ini berarti bahwa melakukan ino+asi pembelajaran dalam dunia pendidikan dengan mengambil keilmuandari dunia barat itu tidak dilarang tapi adaptasikanlah dengan nilai-nilai budaya yang kita miliki. "ehingga kita dapat menciptakan ino+asi baru yang sesuai dengan kepribadian dan karakteristik anak didik bangsa kita. *obalah kita lihat materi pembelajaran yang dilakukan oleh Taman "iswa pada awal pendiriannya pencak silat seni gamelan seni tari dan berbagai %alsa%ahnya dimasukkan sebagai mata pelajaran. &ahkan ada mata pelajaran khusus yang dibuat untuk membangun rasa nasionalisme. ,al seperti ini akan sangat sulit kita temukan pada jaman sekarang. &ukankah seni tari adalah salah satu bentuk olah tubuh .olah raga/ bukankah seni gamelan dapat dimasukkan dalam mata pelajaran kesenian tidak hanya membuat siswa melukis dengan aliran ekspresionisme seperti 0incent +an (ogh padahal kita punya A%%andi. Integrasi nilai budaya lokal dan nasionalisme dalam ino+asi pembelajaran pada dunia pendidikan sangatlah diperlukan untuk dapat mencetak anak-anak bangsa yang cerdas dan berbudaya. ,endaknya para praktisi pendidikan mulai memperhatikan penciptaan ino+asi pembelajaran berbasis budaya lokal dan nasionalisme untuk menumbuhkan rasa cinta terhadap kekayaan ilmu dan budaya bangsanya sendiri.

You might also like