You are on page 1of 10

Manusia masih bertukar layanan mereka untuk pelayanan lainnya.

Uang, barang, organisasi, dan sistem penjualan tegak lurus hanya sebagai kendaraan pertukaran. FP3 : Barang disalurkan sebagai mekanisme untuk ketentuan pelayanan. Pandangan dari produknya sebagai dasar komponen ekonomi pertukaran terjadi sebagai alasan terbaik, seperti masyarakat barat yang masuk ke revolusi industry dan minat dasar dari pengembangan ilmu pengetahuan ekonomi sebagai penghasil. Memberikan perhatian secara khusus dengan penyaluran pabrikan dan barang pertanian, para pemasar juga bekerja sama secara relatif dengan baik ketika diambil oleh penjualan. Bagaimana pun penjualan berpindah dengan baik melalui distribusi dan sekarang focus dari pada lebih pertukaran barang tidak umum tidak disebut dalam pertukaran, bilangan umum adalah penerapan dari ilmu pengetahuan secara khusus, kemampuan mental dan untuk pertambahan lebih kurangnya, dan pekerja fisik ( kemampuan fisik) Hal 9 Ilmu pengetahuan dan keterampilan bisa disalurkan (1) secara langsung (2) berdasarkan belajar/ pelatihan atau (3) tidak langsung oleh dilekatkan kedalam objek. Demikian, produk nyata dapat dilihat sebagai perwujudan ilmu pengetahuan/ aktivitas ( Norman dan Romirez 1993). Kemudi, katrol dan proses mesin pembakaran dalam, dan perpaduan kepingan sebagai semua contoh dari penyataan ilmu pengetahuan, yang diberitahukan sebagai usaha dan berubah menjadi saluran distribusi untuk penerapan keterampilan (pelayanan) FP4 : Ilmu Pengetahuan sebagai Dasar Sumber Keuntungan Persaingan Ilmu pengetahuan sebagai sumber operant. Sebagai dasar dari keuntungan persaingan dan pertumbuhan ekonomi dan sebagai kunci sumber kemakmuran. Ilmu pengetahuan sebagai penyusun rencana ilmu pengetahuan, yang sering ditunjuk sebagai inti sari dan umum, dan petunjuk ilmu pengetahuan, yang ditunjuk sebagai teknik (Mokyr 2002) tekhnik adalah kemampuan dan kecakapan yang digunakan sebagai kesatuan untuk menambah keuntungan persaingan. Paham ini konsisten dengan arus ekonomi lebih dulu yang mengubah daya produksi perusahaan secara utama bergantung pada ilmu pengetahuan dan tekhnologi (Capon dan glazel 1987; Nelson, Peck, dan Kalachek 1967). Capon dan Glazer (1987) secara luas memberikan

definisi tekhnologi sebagai keterampilan dan mereka dikenal sebagai 3 komponen teknologi (1) produk tekhnologi contoh mewujudkan ide dalam produk) (2) proses tekhnologi (sebagai conoth ide yang terlibat dalam proses pembuatan ) dan (3 ) tekhnologi manajmen (sebagai contoh prosedur manajemen yang berhubungan dengan administrasi bisnis dan penjualan) Mokyr (2002) menjelaskan sejarah perkembangan dalam ilmu pengetahuan dan tekhnologi yang ditunjukkan pada revolusi sebagai dasar pokok tentang kreasi dan penyebaran secara proposional dan ilmu pengetahuan secara khusus. Pada neoklasikal model pertumbuhan ekonomi, peningkatan ilmu pengetahuan dalam masyarakat secara eksogen ke sistem persaingan, bagaimanapun, berdasarkan Hunts (2002) teori persaingan secara umum, ilmu pengetahuan adalah eksogen, proses persaingan, dan ketersediaan informasi oleh pendapatan keuntungan persaingan menjadi sebuah ilmu pengetahuan proses penemuan (Hyyek 1945, Hunt 2002) oleh karena itu, tidak hanya kemampuan mental sumber dasar keuntungan persaingan, tetapi persaingan juga meningkatkan kemampuan mental dan pembelajaran dalam masyarakat. Dick Son (1992) menyarankan perusahaan melakukan yang terbaik untuk perusahaannya untuk belajar lebih tepat dan banyak dalam dinamika dan mengembangkan pasar persaingan. Hal 10 Perubahan selanjutnya adlaah pelayanan logis dominan sebagai pengajaran dasar dalam meningkatkan focus pada sumber operant, dan khusus pada manajemen proses. Webster (1992) dan Day (1994) menekankan pentingnya penjualan sebagai pusat dari fungsi persilangan proses bisnis untuk proses pengelolahan yang lebih baik, Moorman dan Rust (1999) menyarankan perusahaan melakukna pergeseran dari fungsi organisasi penjualan dan menuju proses organisasi penjualan, mengambil langkah selanjutnya, Sri Vasttava, Shervani, dan Fahey (1999; Hal 168) berisi tenteng terdiri dari usaha 3 inti proses bisnis (1) manajemen peningkatan produk (2) penyediaan berantai manajemen dan (3) manajemn hubungan pelanggan. Mereka juga berpendapat penjualan harus kritis bagian dari semua inti proses bisnis ini yang membuat dan menopang pelanggan dan nilai saham dengan cara yang sama, barabba (1996) berpendapat bahwa penjualan sebuah organisasi membangun pikiran. FP5 : semua ekonomi dilayani secara Ekonomi

Sebagaimana yang kita debatkan proses pertukaran ekonomi menyinggung mental penerapan dan kemampuan fisik (syarat pelayanan) dan syarat pembuatan barang sebagai mekanisme Syarat pelayanan. Bagaimana pun ilmu ekonomi yang diklasifikasikan sebagai pertukaran ekonomi berdasarkan itu, berdasarkan Smits membatasi perhatian dan pembuatan hasil. Alhasil, layanan secara tradisional digambarkan sebagai apapun yang tidak menghasilkan dalam proses produksi ( atau pertanian) hasil ( contoh Rathmell 1966) Sebagai tambahan seperti yang kami sarankan spesialisasi melahirkan mikro spesialisasi; manusia secara seringkali berpindah menuju lebih khusus, selanjutkan, aktifitas dan proses yang terjadi secara rutin ditampilan secara interal oleh pribadi ekonomi ( contoh perusahaan produksi) menjadi bagian dari spesialisasi, yang mana menjadi sering sering dikutip ( Sugan 1994). Giarini (1985. Hal 134) menjelaskan kenaikan spesialisasi sebagai komplikasi. Semua ini terlihat sebagai pendapat sistem klasifikasi tradisional yang tidak dianggap sebagai perasaan sejarah dan peningkatan pelayanan. Masuk akalnya, ini pelayanan tidak hanya sekarang menjadi penting, tetapi sekarang mereka menjadi lebih jelas dalam ekonomi sebagai peningkatan spesialisasi dan kurangnya pertukaran kesesuaian dengan sistem klasifikasi hasil produksi dominan dari aktifitas ekonomi. Pelayanan dan hasil operant mereka mewakili karakteristik dari intisari aktifitas ekonomi. FP6 : Pelanggan adalah selalu sebagai seorang wakil produksi Dari tradisional, dasar barang, produksi perspektif, produsen dan pelanggan biasanya digambarkan Hal 11 Idealnya secara terpisah kemungkinan dipesan sebagai efisiensi produksi maksimum. Bagaimanapun jika tujuan pemasaran berdasarkan norma adalah tanggung jawab pelanggan, efisiensi produksi ini menjadi biaya efisiensi penjualan dan keefektifitasan. Dari pusat pelayanan terlihat penjualan dengan focus berat pada proses berkelanjutkan pelanggan selalu terlibat dalam harga produksi. Juga dengan barang nyata, produksi tidak akan berakhir dengan proses produksi; produksi sebagai proses penengah seperti yang kita catat, barang sebagai alat penyediaan pelayanan untuk dan sabungan dengan pelanggan. Bagaimanapun untuk pelayanan ini akan

dikirimkan, pelanggan hanya harus belajar untuk menggunakannya, memeliharanya, memperbaikinya, dan menyesuaikan dengan alat-alat unik yang mereka butuhkan, situasi pemakaian, dan tingkah laku. Secara ringkas, dalam menggunakan produk, pelanggan melanjutkan penjualan konsumsi, dan kreasi harga dan proses pengiriman. FP7 : Perusahaan Hanya bisa membuat rencana harga Seperti yang kita cat sebelumnya penjualan mewarisi yang berharga sebagai sesuatu yang melekat pada barang selama proses pembuatan, dan para cendekiawan pemasaran awam berdebat tentang masalah ini dan memperpanjang manfaatnya, atau tambahan harga, atau tambahan harga ini terlihat sebagai fungsi kelayakan selama penjualan focus terhadap barang nyata, bagaimanapun, perdebatan itu menunjukkan kekurangan konsep tambahan harga yang diharsukan rancangan orientasi pelanggan pada pokoknya, peringatan terhadap pelanggan akhirnya dibutuhkan untuk menemukan harga yang melekat ( harga pertukaran) berguna ( harga yang digunakan) . seperti Dixon (1990 Hal 342) mencatat bahwa pandangan konfensional penjualan menambahkan kepemilikian untuk dijual. Didasari ketidakpuasan dengan teori penjualan yang membawa kepada sastra pelayanan penjualan. Jika barang nyata menjadi bagian penawaran itu dilekatkan pada ilmu pengetahuan yang mempunyai potensi harga untuk pelanggan, tetapi itu tidak dilekatkan dengan harga ( keperluan). Pelanggan harus mengerti bahwa potensi harga dapat diterjemahkan menjadi kebutuhan khusus berdasarkan wakil produksi. Perusahaan hanya bisa membuat pembagian harga berdasarkan kerja keras untuk menjadi lebih baik atau lebih memaksa daripada saingannya. FP8 : Sebuah Pusat Layanan Melihat Orientasi pelanggan dan Hubungan Interaktif, integrasi, kebiasaan, dan wakil produksi adalah tanda resmi dalam pusat pelayanan terlihat dan itu fokus pada yang melekat dan hubungannya. Davis dan Manrodt (1996, Hal 6) mendekati sebuah pusat layanan terlihat dari diskusi proses interaksi pelanggan. Dimulai dengan definisi interaktif masalah individu pelanggan, solusi perkembangan perubahan dan pengiriman perubahan kepada pelanggan, solusi bisa terdiri dari produk nyata, layanan tidak nyata, atau beberapa kombinasi dari keduanya, ini bukan solusi campuran ( menjadi produk/ layanan) yang penting, tetapi pengaruh organisasi dengan setiap pelanggan menetapkan

kebutuhan spesifik dan peningkatan solusi bertemu kebutuhan. Ini masuk akal untuk melakukannya tidak hanya untuk pelanggan, tetapi juga kepedulian dengan pelanggan pusat layanan terlihat muncul ini adalah model yang tidak dapat terpisahkan dari yang menawarkan ( dan ditawarkan) dan pelanggan. Barabba (1995, Hal 14) memperpanjang pusat pelanggan menuju integrasi suara pasar dengan suara perusahaan ( Gummesson (2002) menyarakan istilah keseimbnagan sentris konsep yang bisa khusus dengan mudah dengan bentuk layanan bertukar secara perspektif. Kita juga menyarakan interaktif dan integrative terlihat pertukaran lebih bersaing dengan elemen normative lainnya dari konsep pemasaran. Ide dari semua aktifitas perusahaan. Hal 12 Integrasi mendengarkan suara pasar mereka dan ide yang menguntungkan, datang dari kepuasan pelanggan (daripada bagian penjualan barang) (Kohli dan Jaworski 1990; Narver dan Slater, 1990) terutama mendengarkan kembali ke sebelum hari revolusi industry, ketika penyedia sangat dekat dengan pelanggan dan terlibat dalam hubungan yang ditawarkan layanan perubahan. Hauser dan Clausing (1988, Hal 64) menjelaskan mengenai : penjualan, tekhnisi, dna produksi terintegrasi pada individu yang sama. Jika seorang satria ingin baju baja dia mengatakannya secara langsung kepada pembuat baju baja yang bisa diartikan bahwa satria tersebut menginginkan produksi tersebut, kemungkinan kedua menginginkan lapisan bahan daripada rantai baju baja dan terperinci seperti permukaan seruling untuk kekuatan belokan yang besar. Lalu membuat baju besi akan mendesain proses produksi. Konsisten dengan pendapat ini Gumnosson ( 1998 Hal 243) menyarankan bahwa penelitian pelayanan pemasaran dan ditekankan pada hubungan dan interaksi, satu dari dua kontribusi krusial hubungan pemasaran yang lainnya adalah jaringan pendekatan menuju pemasaran industry. Persamaannya, Glynn dan Lehtinen (1995) mencatat bahwa pelayanan dikenakan sebagai karakteristik dari ketidaknyataan, tidak dapat dipisahkan dan hal yang tidak sejenis dipaksa untuk fokus pada interaksi dan hubungan minimal di US Sastra Pemasaran (betry, 1983) menjelaskan hubungan pemasaran dimulai pada sastra layanan (Gronroos, 1994) Dalam model pusat layanan manusia keduanya adalah pusat pertama dan anggota aktif dalam proses pertukaran. Apa yang terdahulu dan apa yang mengikuti transaksi sebagai keikutsertaan

perusahaan dalam sebuah hubungan (Jangka waktu singkat (panjang) dengan pelanggan adalah sangat penting daripada transaksi itu sendiri karena pusat layanan dilihat sebagai partisipasi dan dinamis ketentuan pelayanan harus maksimal dan proses pembelajaran berulang-ulang. Pada bagian keduanya perusahaan dan pelanggan. Pandangan ini terlihat mengambil kemunculan hubungan dan struktur yang mengembang (contoh norma hubungan pembelajarna pertukaran terhadap info sepanjang waktu, menurut Heide dan John (1992)) Pandangan pusat layanan tak terpisahkan keduanya antara pusat pelanggan dan hubungan. Diskusi Kemungkinan pengertianpusat sebuah pusat layanan dominan logis adalah perubahan umum dalam perspektif. Pusat barang diterapkan pada kualitas pembuatan barang (contoh nyata) Pemisahan produksi dan konsumsi, standarisasi, dan barang yang tidak tahan lama adalah kualitas normative (Zeithaml, Parasuraman, dan Berry 1985) demikian, walaupun banyak layanan pasar yang mengambil tantangan tersirat untuk membuat pelayanan menjadi lebih baik. Kualitas ini terutama hanya pada barang yang baik ketika mereka melihat dari perspektif pembuatannya (contoh Beaven dan Scotti 1990). Dari apa yang kita bahas perspektif penjualan harus, kualitas harus tidak valid tidak juga diperlukan, yaitu stadirasi barang produksi tanpa keterlibatan pelanggan dan tuntutan distribusi fisik dan penemuan, tidak hanya penambahan harga penjualan tetapi juga sering terlalu tahan lama dan tidak ada tanggapan untuk merubah keinginan pelanggan. Sebuah pusat layanan terlihat poin pertukaran pada menentang petunjuk normative. Menerapkan tujuan untuk menawarkan perubahan, untuk mengenali pelanggan bahwa adalah selalu wakil produksi, dan berusaha untuk melibatkan pelanggan secara maksimal dalam perubahan lebih baik yang mereka butuhkan. Disarankan untuk penawaran banyak, barang nyata bisa menjadi factor terbatas, salah satunya meningkatkan harga dan bisa menghindari pemasaran. Sebuah perpsektif pusat layanan mengatur batasan dari jarak pemikiran jarak dalam penjualan barang yang diambil kepasar, dan menuju kesempatan untuk memperluas pasar dengan membantu pelanggan dalam proses spesialisasi dan kreasi harga.

Sebuah pusat layanan teridentifikasi sebagai pusat operant khususnya pemikiran tinggi, kecakapan inti, sebagai kunci untuk mendapatkan keuntungan persaingan. Ini juga diterapkan pada sumber yang ditingkatkan dan dikoordinasikan untuk menyediakan. Hal 13 (untuk melayani) menginginkan keuntungan untuk pelanggan secara langsung/ tidak langsung. Tantangan penjualan menjadi lebih dari fungsi area dan untuk mewakili salah satu perusahaan kompentensi inti, ini menantang penjualan menjadi belum dominan filosofi organisasi dan untuk mengambil kepastian dalam mengenali dan mengkoordinasikan perspektif arah pasar untuk semua inti kemampuan. Sri vastafa, Sherfani dan Fhaey (1999) menyarankan penjualan harus bermain peranan kritikal dalam memastikan bahwa manajemen peningkatan produk, rantai ketersediaan dan proses manajemen hubungan pelanggan adalah semua pusat pelanggan dan arah pasar. Jika perusahaan fokus pada kompetensi inti mereka, mereka harus mendirikan sumber jaringan dan sumber ilmu pengetahuan disektiar dan kemampuan pada jaringan. Ini artinya bahwa perusahaan harus belajar untuk bersaing sekaligus dan berkolaborasi (Day 1994) dan mereka harus belajar unutk mengatur hubungan jaringan. Pada pandangan pusat layanan, barang nyata disajikan sebagai penerapan untuk pelayanan ketentuan pelayanan daripada mengakhirinya sendiri. Pada perspektif ini, perusahaan bisa menemukan kesempatan untuk menahan kepemilikan barang dan harga sederhana yang digunakan sebagai bayaran. (Hawken, Lovins, dan Lovins 1999, Rifkin 2000) demikian menemukan sebuah keuntungan persaingan berpusat pada proses konsumsi dan penggunaan. Sebgai contoh, Chauffagistes di Prancis menyadari bahwa pembeli tak ingin membeli perapian dan AC dan bagian energy tetapi kenyamanan, jadi mereka sekarang menjaga jarak lantai pada suhu temperatur dan menjaga harga. Mereka membayar untuk pelayanan kehangan dan mereka menguntungkan dengan inovasi dan cara efisien untuk menyediakan layanan ini daripada menjual lebih banyak produk. Contoh sama penemuan di US, yang mana Crrier mengatakan menyewa keamanan dan Dowchenmichael menyediakan pelayanan tak terpecahkan ketika memelihara tanggung jawab untuk mengatur menempatkan dan mengatur ulang racun dunia. Hawken, Lovins, dan Lovins (1999 Hal 125-127) mengutip ini dan contoh lainnya sebagai indikasi cara perusahaan menguntungkan dirinya sendiri, pelanggan mereka, dan masyarakat dengan meningkatkan aliran arus pelayanan atau arus harga berkelanjutan sebagai

digambarkan oleh pelanggan. Pengamatan pasar dari proses dan arus pelayanan daripada unit pengeluaran yang membuka banyak kesempatan strategi pemasaran. Dari sebuah perspektif ketetapan layanan, ekonomi, perubahan ekonomi pada pasar yang mempunyai persaingan : potensi pelanggan (individu/ organisasi) (Lusch Brown, dan Brown dan Brunswick 1992: Prahrahlad dan Ramaswamy 2002) potensi pelanggan sebagai pemilih dan mengikutsertakan pelayanan diri sendiri (contoh melakukan aktifitasmu sendiri) atau pergi ke pasar. Bagaimanapun, untuk sukses pada pelayanan sendiri, setiap individu harus cukup secara fisik dan kemampuan mental dan menerapkan (melekat dengan ilmu pengetahuan) untuk membuat layanan sendiri memungkinkan. Organisasi dikenal bisa menemukan kesempatannya dalam meningkatkan penawaran dan mungkin meningkatkan layanan sendiri. Secara sejarah, banyak komunikasi dengna pasar bisa dikarakteristikkan sebagai satu arah, komunikasi masa yang mengalir dari perusahaan ke pasar atau bagian dari pasar. Pandangan pusat pelayanan disarankan bertukar pada pelanggan secara individu peningkatan spesialisasi, dan berubah menjadi hubungan pasar domestik untuk pelayanan diluar kemampuan mereka. Oleh karena itu promosi akan dibutuhkan untuk proses komunikasi karakteristik oleh dialog, bertanya dan menjawab pertanyaan Prahalad dan Hal 14 Ramaswangy (2000) berpendapat bahwa pelanggan daripada perusahaan semakin memulai dan mengatur dialog ini. Namun Duncan dan Moriarty (1998, hal 3) percaya bahwa teori penjualan dan teori komunikasi ada pada persimpangan (mereka) pada pertengahan perubahan dasar yang hampir sama dengan aslinya, berpengaruh dan secara langsung skema parallel perubahan keduanya dari lingkungan lebih kemanusiaan, model dasar hubungan mereka mencatat (hal 2) bahwa banyak aturan penjualan, terutama pada pelayanan, dasar posisi komunikasi yang mengambil komunikasi yang lebih lanjut dalam inti aktifitas penjualan, yang terlibat dalam proses mendengarkan membariskan, dan mencocokkan. Tujuan normative tidak harus pada komunikasi pasar tetapi meningkatkan proses komunikasi yang sedang berlangsung, atau dialog, dengan bagian pasar dan pasar itu sendiri. Sebuah pusat pelayanan kurikulum sekolah harus berdasarkan oleh bagian dasar penjualan, yang mana terdiri dari barang ketersediaan layanan, penekanan bentuk sebagai mekanisme distribusi

yang terakhir. Mata pelajaran strategi penjualan harus berpusat pada sumber teori keuntungan membangun. Inti kemampuan dan kecakapan dalam produksi harga dan keuntungan persaingan. Mata pelajaran tersebut harus diikuti untuk mata pelajaran baru, salah satunya terpusat pada manajemen fungsi campuran. Proses bisnis yang mendukung peningkatan kecakapan dan kemampuan yang dibutuhkan organisasi arus pasar. Komunikasi pasar terpadu akan berlanjut untuk menggantikan fokus terbatas, pelajaran yang memperkenalkan suatu barang seperti periklanan, sebagai tambahan. Pelajaran harus ditekankan keduanya artinya dan mekanismenya untuk memulai dan memelihara dialog berkelanjutan dengan pelanggan, dan untuk meningkatkan hubungan dengan menggunakan alat sebagai lebel. Demikian juga, sifat konsumen harus berkembang untuk meningkatn penekanan pada fenomena hubungan seperti identifiksi lebel, tanggapan harga, inti social, dan norma hubungan dalam wakil produksi dan pelanggan yang mengulang. Dengan cara yang sama, mata pelajaran dalam penetapan harga akan berkembang untuk fokus pada strategi untuk membngun dan memelihara rencana harga termasuk manajemen pelaksanaan pelanggan pada waktu yang lama. Hubungan penjualan akan menjadi pembelajaran yang dialamatkan. Pada koordinasi jaringan penjualan dan sistem. Konsep manajemen penyediaan akan menjadi bagian dari manajemen harga kumpulan arus layanan. Kelengkapan kurikulum sekolah bisa menjadi muncul secara penawaran pembelajaran ekskutif dengan perspektif yang sama dan bentuk rekomendasi. Ini mungkin terjadi pada kelas pembelajaran eksekutif yang mana disebarkan dengan cepat dari model pusat layanan ke perubahan yang lebih disukai. Akhirnya, model pusat layanan timbale balik pasar tidak hanya memperoleh secara langsung dari pelanggan tetapi juga diukur oleh analisa tampilan financial dari pertukaran hubungan yang mempelajari bagaimana meningkatkan kedua perusahaan penawaran kepada pelanggan dan tampilan perusahaan. Pelatihan perusahaan diterima sebagai tanggung jawab kepada tampilan keuangan perusahaan oleh tanggung jawab untuk meningkatkan harga pasar lebih dari harga organisasi yang dibangun secara seimbang seperti pelanggan, lebel dan jaringan kewajaran. Kesimpulan :

Model ini harus dimengerti oleh para ekonomi dan penjualannya sebagai dasr peningkatan yang besar selama abad ke-19. Waktu ketika fokus pada efisiensi produksi pengeluaran barnag nyata, yang mana dasar dari revolusi industir. Memberikan fokus. Mungkin sewajarnya, unit analisis adalah unit pengeluaran, produk (barang). Pusat inti barang juga berkesinambungan dengan tujuan politik pembuatan produk ekspor untuk peningkatan dan sering menjajah-menjajah daerah baru dunia untuk bertukar bhaan mentah sebagai tujuan peningkatan kemakmuran nasional. Sebagai tambahan, membuat barang, karakteristik sebagai bahan dengan alat yang menempel, analisis unit berkesinambungan dengan tujuan akademi menjadi tujuan ekonomi kedalam dengan ketentuan ilmu pengetahuan seperti mekanisme Newtonian. Orientasi barang, model dasar pengeluaran mempunyai keuntungan yang memungkinkan pada pengertian umum sebagai pencapaian status paradigm. Bagaimanapun, waktu berubah, dan fokuspun bergeser dari nyata menjadi tidak nyata, seperti keterampilan, informasi, dan ilmu pengetahuan dan interaktif kedapan dan konektifitas dan bersambung dan hubungan yang berjalan. Orientasi bergeser drai produsen ke konsumen, fokus pembelajaran berubah dari pertukaran benda ke proses pertukaran. Ilmu pengetahuan berubah dari mekanis menjadi dinamis peningkatan evolusioner dan timbulnya sistem penyesuain komplek. Unit yang tepat pertukaran tidak lama statis dan mempunyai cirri-ciri barang nyata. Pembelajaran penjualannya selanjutnya dilihat diterapkan, sesuai model agar dimengerti pasar tidak hanya satu peningkatan untuk mengerti inti dari pembuatan dalam ekonomi, model micro ekonomi, dengan fokus pada kadang-kadang terlibat dalam pertukaran. Unit perubahan yang lebih tepat mungkin penerapan dari kemampuan, atau ilmu pengetahuan manusia secara khusus dan keterampilan, untuk menjadi keuntungan dari penerima. Sumber operant ini tidak nyata, berkelanjutan, dan dinamis. Kita mengantisipasi bahwa munculnya pusat layanan demikian logis penjualan akan mempunyai inti khusus dalam penjualan mempunyai potensi untuk mengganti barang tradisional yang berpusat pada paradigm.

You might also like