You are on page 1of 28

SMK PELAYARAN HANG TUAH KEDIRI

JENIS MOTOR PENGGERAK UTAMA DI KAPAL


DIESEL ENGINE STEAM TURBINE GAS TURBINE TENAGA NUKLIR TENAGA LISTRIK HYBRID

DASAR PEMILIHAN DIESEL ENGINE


Lebih mudah pengoperasiannya Waktu persiapan relative lebih singkat dari turbine uap Rendemen lebih besar sehingga bahan bakar lebih hemat

DIESEL 2 TAK

DIESEL 4 TAK

SIKLUS KERJA MOTOR DIESEL 4 TAK

KONSTRUKSI MESIN DIESEL


In-Line V-line

SISTEM BAHAN BAKAR


1. SISTEM SUPLAI BAHAN BAKAR Tangki Bahan Bakar Pompa Pipa 2. SISTEM INJEKSI BAHAN BAKAR Fuel Injection Pump Fuel Injection Valve

SISTEM BAHAN BAKAR

JENIS BAHAN BAKAR MARINE DIESEL ENGINE 1. HFO ( Heavy Fuel Oil) atau MFO (Marine Fuel Oil)
atau IFO (Industri Fuel Oil) untuk diesel bertenaga tinggi dengan putaran rendah sampai menengah 2. MFO (Marine Fuel Oil) untuk motor diesel bertenaga menengah dengan putaran menegah 3. MDO (Marine Diesel Oil) untuk motor diesel bertenaga kecil dan sedang dengan putaran menengah 4. MDF (Marine Diesel Fuel) untuk motor diesel putaran tinggi

SISTEM BAHAN BAKAR

Persyaratan Bahan Bakar Yang Baik:


Nilai oktan tinggi Mudah dikabutkan Mudah mengalir Titik penguapan rendah Kecepatan pembakaran tinggi Tidak membentuk endapan Tidak mudah membentuk jelaga Kadar sulfur yang rendah Nilai pembakaran tinggi Batas penyalaan tinggi (Flash Point) tinggi

SISTEM BAHAN BAKAR

SISTEM SUPLAI BAHAN BAKAR

SKEMA SISTEM SUPLAI BAHAN BAKAR

SISTEM BAHAN BAKAR

PROSES PEMASUKAN BAHAN BAKAR KEDALAM SILINDER

SISTEM POMPA SENDIRI Pompa pada setiap silinder SISTEM DISTRIBUSI Satu pompa untuk beberapa silinder dengan pengatur kapasitas SISTEM AKUMULATOR Satu pompa bertekanan tinggi untuk beberapa silinder tanpa pengatur kapasitas

SISTEM POMPA SENDIRI

SISTEM DISTRIBUSI

SISTEM AKUMULATOR

SISTEM BAHAN BAKAR

SYARAT PEMBAKARAN YANG BAIK


Tekanan kompresi udara tinggi 2. Penyemprotan bahan bakar sehalus mungkin 3. Kualitas bahan bakar yang bagus 4. Waktu penyemprotan yang tepat 5. Udara masuk yang bersih
1.

SISTEM BAHAN BAKAR

JENIS-JENIS PROSES PEMBAKARAN


PEMBAKARAN LANGSUNG Bahan bakar disemprotkan diatas piston dalam silinder 2. PEMBAKARAN TIDAK LANGSUNG Bahan bakar disemprotkan lebih awal di ruang muka (pre Chamber) sebelum masuk ke silinder
1.

SISTEM BAHAN BAKAR

AKIBAT PEMBAKARAN KURANG SEMPURNA


1.

2. 3. 4.

Rendemen motor berkurang dengan jumlah konsumsi bahan bakar yang sama Sisa pembakaran mengakibatkan piston ring macet Sisa pembakaran melekat diantara katub buang dan dudukan Sisa pembakaran melekat diantara piston dan silinder liner sehingga pelumasan terganggu

SISTEM PELUMASAN FUNGSI:

Pencegah keausan
memperkecil koefisien gesek

Pendingin
mendinginkan bagian yang bergesekan

Sarana pembersih
membersihkan jelaga, logam, dan sedimen

SISTEM MINYAK LUMAS

Bagan Sistem Minyak Lumas

SISTEM MINYAK PELUMAS

SISTEM PENDINGIN
Memindahkan panas yang ada pada komponen mesin ke media pendingin Media pendingin: Air laut Air tawar Minyak lumas

Klasifikasi Sistem Pendingin

Pendingin Terbuka media air laut untuk pendinginan Pendingin Tertutup media air laut dan air tawar untuk pendinginan

Sistem Pendingin Terbuka


Keuntungan Sistem sederhana Media pendingin selalu tersedia

Kekurangan Garam laut menjadi kerak saat suhu lebih dari 500 0 C Resiko korosi pada komponen permesinan Keretakan silinder liner saat kapal berlayar didaerah dingin

Sistem Pendingin Tertutup


Keuntungan resiko korosi kecil Suhu air pendingin bisa diatur Kekurangan ketergantungan pada air tawar sistem lebih kompleks tangki ekspansi

Sea water cooling system

Central Cooling System

Starting System

Proses penyalaan Motor Diesel : Dengan Accu Dengan Udara Bertekanan Tinggi

Starting System

You might also like