Professional Documents
Culture Documents
By : Imam Z (124.10.001)
PENDAHULUAN
T A B L E O F C O N T E N T
PENGOLAHAN DATA
PENENTUAN IN PLACE
KESIMPULAN
PENDAHULUAN
Reservoir simulation merupakan salah satu ruang lingkup dari reservoir engineering dimana dengan menggunakan pemodelan komputer dapat diprediksikan aliran fluida (oil, gas dan water) yang melewati porous media Reservoir simulation biasa digunakan oleh perusahaan minyak dan gas bumi untuk mengembangkan lapangan baru dan juga merangcang manajemen reservoir yang efisien dan ekonomis pada lapangan baru tersebut
Reservoir simulation dapat mempermudah kita dalam membuat model yang dapat menggambarkan kondisi reservoir yang sebenarnya dimana kita dapat memprediksi aliran fluida dari batuan reservoir sampai ke permukaan sumur, jumlah sumur, dan metode apa yang cocok digunakan untuk memproduksi lapangan tersebut.
TUJUAN
oMenentukan input apa saja yang dibutuhkan dalam melakukan simulasi reservoir
oMenjelaskan proses-proses apa saja yang dilakukan dalam melakukan simulasi reservoar oMenentukan In Place dari model reservoir statik dan dinamik
METODELOGI
Model resevoir dibangun menggunakan software Petrel
PENDAHULUAN
T A B L E O F C O N T E N T
PENGOLAHAN DATA
PENENTUAN IN PLACE
KESIMPULAN
DATA TERSEDIA
oMODEL GEOLOGI oPVT DATA oCORE ANALYSIS DATA
GOC
GOC
OWC
OWC
INPUT DATA
Fluid Properties (PVT) Rock Properties (Rel. Perm & Pc) Completion History Production History
FLUID PROPERTIES
1.Untuk memasukkan properties fluida yang akan disimulasikan piih menu process>>simulation>>make a fluid model. Data yang diinputkan antara lain :
Fluid model = light oil +gas
Reservoir Condition Minimum pressure (psi) Maximum pressure (psi) Reference pressure (psi) Temperature (degF) Gas Gas Gravity (sg air) Oil Gravity (API) Bubble Point Pressure (psi) Water Salinitas (ppm) 30000 38.8 2405 1.042 300 3000 2700 275 Datum depth (ft) Gas Oil Contact (ft) Water Contact (ft) Oil Gas Pc (psi) Pc at water contact (psi) -6100 -6100 -6500 0.00 0.00
2. Plot Pressure vs Rs dan bandingkan hasil plot yang dihasilkan petrel dengan plot yang berasal dari PVT data (pengukuran lab).
Petrel
PVT data
Pressure (psi) Rs (MSCF/STB) 2405 1.112 1900 0.869 1400 0.664 900 0.491 400 0.332 100 0.188 0 0
Adanya perbedaan hasil Rs. Rs perlu dinaikkan agar mendekati hasil lab
Pressure (psi) Rs (MSCF/STB) 380 0.078563183 515 0.113285812 650 0.149936476 785 0.188183995 920 0.227803379 1055 0.26863066 1190 0.310540437 1325 0.353433357 1460 0.397228551 1595 0.441858776 1730 0.487267142 1865 0.533404821 2000 0.580229403 2135 0.627703665 2270 0.675794651 2405 0.724472951
Dari hasil plot menunjukkan bahwa hasil plot petrel masih jauh dibawah dari plot hasil pengukuran lab. Oleh karena itu, perlu dilakukan matching agar sama atau mendekati hasil plot dari pengukuran lab.
3. Macthing dilakukan dengan melakukan sensitvitas terhadap API oil. Pada temperatur atau tekanan tertentu nilai Rs akan naik jika berat jenis oil mengecil. Nilai API sendiri berbanding terbalik dengan berat jenis oil dimana semakin kecil berat jenis oil maka API akan semakin besar. Dapat disimpulkan, jika API oil dinaikkan nilai Rs akan naik sehingga bisa mendekati hasil Rs dari pengukuran LAB.
API = 50
API = 45
Dari hasil sensitivitas menunjukkan API oil = 50 adalah nilai plot Rs yang paling mendekati hasil plot Rs pengukuran lab. Jika API oil>50 nilainya akan menjadi tidak valid jika dimasukkan dalam petrel
Plot Bo
Plot Bg
PROSEDUR PENGERJAAN
Step 1
Step 2
Step 3
PROSEDUR PENGERJAAN
Step 4
Step 5
ROCK PROPERTIES
Untuk memasukkan model permeabilitas dengan menggunakan menu Process >>Property modeling>>Geometri modeling>>Create new property k
1. plot antara permeabilitas (k) vs porositas () dari data core analysis o Data k dan diambil dari data horizontalplug pada core analysis o k dan harus pada NOB (Net Over Burden) 2. Tentukan korelasi dari k vs
Hal ini dilakukan karenakan pada model statik yang diberikan tidak terdapat distribusi permeabilitas, maka dalam simulasi reservoar kita perlu memodelkan reservoir dengan mendistribusikan properti permeabilitas.
PROSEDUR PENGERJAAN
Hitung nilai permeabilitas dari korelasi antara plot k vs dimana nilai k = 23249 3.5767 .
Step 1
Step 2
OUTPUT PETREL 2 D
Dengan mengetuhui persebaran porositas, permeabilitas dan saturasi maka bisa ditentukan sumur baru yang akan dibor yakni dilihat dari persebarannya yang baik Distribusi Permeabilitas Reservoir Lapangan ITSB
Untuk memasukkan rock physics properties pilih pada menu Process>>Simulation>>Make rock physic function Plot Kro vs Krw dari data relative permeability.
Dari gambar tersebut menunjukkan bahwa core samples 125, 212, dan 235 memiliki kecerundungan nilai relative permeability (kro vs krw) yang mirip. Selanjutnya, untuk plot Pc vs Sw digunakan ke tiga core sample tersebut
Kurva Kr vs Sw ini didapat dengan melakukan percobaan SCAL (Special Core Analysis)
Represent aquifer
Data asli
Karena dalam petrel meminta nilai krw dan Sw harus mencapai 1 sedangkan pada data core tidak mencapai nilai tersebut, maka kita boleh menambahkan nilai itu sendiri. Nilai kro dibuat semua nol karena sudah mencapai nilai Sor
Sw=Swirr yaitu saturasi air yang sudah tidak bisa didesak lagi
Sor
0 0.0031 0.0069 0.011 0.0163 0.0237 0.0288 0.0335 0.0411 0.0508 0.0612 0.0728 0.0861 0.0978 0.109 0.1144 0.1189 0.1261 0.1303 0.2 0.4 0.7
1
Swirr
Pada saat awal migrasi minyak dari source rock menuju reservoir, minyak mulai mendesak zona air. Di dalam reservoir yang water wet, maka minyak merupakan fluida yang non-wetting phase terhadap batuan tersebut, sehingga pada proses ini terjadilah proses drainage, yaitu proses pendesakan minyak sebagai fluida non-wetting phase yang mendesak air sebagai fluida wetting phase
Kro Krg
2 Gambar relative permeability (kro vs krw & kro vs krg) menunjukkan bahwa minyak lebih mudah mengalir dibandingkan air dan gas lebih mudah mengalir dibandingkan minyak
Relative Permeability (Oil Water System) Dari kurva relative permeabilitas menunjukkan reservoar lapangan ITSB adalah reservoar water wet
Proses Drainage
PROSEDUR PENGERJAAN
Step 1
Step 2
PROSEDUR PENGERJAAN
Step 3
Step 4
Step5
COMPLETION HISTORY
Untuk memasukkan completion history pilih menu Input>>Global Completion>>Import Data .Pada input Global CompletionImport completion history dengan format sebagai berikut : Example file: UNITS FIELD WELLNAME D1 12.07.1995 perforation 4075 4190 0.700833 0
Tanggal
Data Input:
Type Completion
Depth casing
Skin factor
UNITS FIELD WELLNAME ITSB-1 01.01.2013 perforation 6455.5 6478.2 0.700833 0 02.01.2013 squeeze 6455.5 6478.2 0.700833 0 02.01.2013 perforation 6504.2 6522.9 0.700833 0 03.01.2013 squeeze 6504.2 6522.9 0.700833 0 03.01.2013 perforation 6406.8 6427.2 0.700833 0 Save data tersebut dengan format nama file.ev
1 Januari 2013
2 Januari 2013
3 Januari 2013
PROSEDUR PENGERJAAN
Step 1
Step 2
PRODUCTION HISTORY
Karena production history tidak ada maka data DST digunakan disini.Untuk memasukkan data tersebut pilih menu Input>>Global observed data>> import Pada input Global Observe Data Import production history dengan format sebagai berikut :
Data Input :
*FIELD *DAILY *IGNORE_MISSING *HRS_IN_DAYS *DATE *OIL *GAS *WATER *BHP Example file: *FIELD *DAILY *IGNORE_MISSING *HRS_IN_DAYS
Oil
Gasr
Water
PROSEDUR PENGERJAAN
Step 2
Step 1
PENDAHULUAN
T A B L E O F C O N T E N T
PENGOLAHAN DATA
PENENTUAN IN PLACE
KESIMPULAN
Case ITSB
PROSEDUR PENGERJAAN
Step 1
Step 2
PROSEDUR PENGERJAAN
Step 4
Case ITSB
IOIP (MMSTB)
Dalam menu Make a Development Stategy mencakup seperangkat aturan untuk mengendalikan reservoir dan sumur yang memungkinkan kita untuk menggnakan lebih dari fungsi software Eclipse dalam software petrel
PROSEDUR PENGERJAAN
Step 1
Step 2
PROSEDUR PENGERJAAN
Step 1
Step 2
PROSEDUR PENGERJAAN
Step 3
PROSEDUR PENGERJAAN
Cek Result
Step 4
Step 5
PROSEDUR PENGERJAAN
Export Grid dan Masuk Editor lalu insert WLPR kedalam Summary, Check Case , setelah itu klik run
Step 5
Berdasarkan hasil diatas, terlihat bahwa perhitungan dari aspek dynamic model menghasilkan cadangan yang lebih kecil. Hal itu dikarenakan pada static model tidak mempermasalah perubahan terjadi karena waktu sehingga dari model reservoir tersebut cadangan yang diperkiran nilainya menjadi terlalu optimis
PENDAHULUAN
T A B L E O F C O N T E N T
PENGOLAHAN DATA
PENENTUAN IN PLACE
KESIMPULAN