You are on page 1of 23

Mata kulia : Sistem Integumen Dosen : Ns Evayanti Karoma S.

Kep

Asuahan Keperawatan Pada klien dengan gangguan system integumen HERPES ZOSTER )

Disusun Oleh : Ashabul kahfi Fanny Kainama Vulgensius Kamanasar Welhelmina H. de fretes Merchi Daniel Lambertus Koponglolon Amelius !arlola

Vedly "oberth "eni Maria #artiana

STIKES GRAHA EDUKASI MAKASSAR 2013

KATA PENGANTAR

$u%i syukur kami ucapkan atas kehadirat Allah #W & karena dengan rahmat dan karunia'(ya kami masih diberi kesempatan untuk menyelesaikan makalah ini. idak lupa kami ucapkan kepada dosen pembimbing dan teman'teman yang telah memberikan dukungan dalam menyelesaikan makalah ini. Kami menyadari bah)a dalam penulisan makalah ini masih banyak kekurangan& oleh sebab itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun. Dan semoga dengan selesainya makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan teman'teman. Amin...

$enulis

DAFTAR ISI

KA A $*(+A( A" DAF A" -#!A! - $*(DAH/L/A( Latar belakang u%uan !A! -- $*M!AHA#A( !A! --- $*(/ /$ K*#-M$/LA( DA( #A"A( DAF A" $/# AKA

'''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''' '''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''' ''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''

, . 0

'''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''' ''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''

1 ,.

''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''

,0

!A! I PENDA"#$#AN
A. $atar !elakang

Herpes zoster telah dikenal sejak zaman Yunani kuno. Herpes zoster dise a kan oleh !irus "an# sama den#an !arisela$ "aitu !irus !arisela zoster.%$2 Herpes zoster ditandai den#an adan"a n"eri he at unilateral serta tim uln"a lesi !esikuler "an# ter atas pada dermatom "an# dipersara&i sera ut sara& spinal maupun #an#lion sera ut sara& sensorik dan ner!us kranialis.3$' (nsiden herpes zoster terse ar merata di seluruh dunia$ tidak ada per edaan an#ka kesakitan antara pria dan )anita. *n#ka kesakitan menin#kat den#an penin#katan usia. +iperkirakan terdapat antara %$3,- per %... oran# per tahun. /e ih dari 203 kasus erusia di atas -. tahun dan kuran# dari %.1 kasus erusia di a)ah 2. tahun. Pato#enesis herpes zoster elum seluruhn"a diketahui. Selama terjadi !arisela$ !irus !arisela zoster erpindah tempat dari lesi kulit dan permukaan mukosa ke ujun# sara& sensorik dan ditransportasikan se2ara sentripetal melalui sera ut sara& sensoris ke #an#lion sensoris. Pada #an#lion terjadi in&eksi laten$ !irus terse ut tidak la#i menular dan tidak ermultiplikasi$ tetapi tetap mempun"ai kemampuan untuk eru ah menjadi in&eksius. Herpes zoster pada umumn"a terjadi pada dermatom sesuai den#an lokasi ruam !arisela "an# terpadat. *kti!asi !irus !arisela zoster laten didu#a karena keadaan tertentu "an# erhu un#an den#an imunosupresi$ dan imunitas selular merupakan &aktor pentin# untuk pertahanan pejamu terhadap in&eksi endo#en. 3omplikasi herpes zoster dapat terjadi pada %.,%-1 kasus$ komplikasi "an# ter an"ak adalah neural#ia paska herpetik "aitu erupa rasa n"eri "an# persisten setelah krusta terlepas. 3omplikasi jaran# terjadi pada usia di a)ah '. tahun$ tetapi hampir %03 kasus terjadi pada usia di atas 4. tahun. Pen"e aran dari #an#lion "an# terkena se2ara lan#sun# atau le)at aliran darah sehin##a terjadi herpes zoster #eneralisata. Hal ini dapat terjadi oleh karena de&ek imunolo#i karena ke#anasan atau pen#o atan imunosupresi. Se2ara umum pen#o atan herpes zoster mempun"ai 3 tujuan utama "aitu5 men#atasi '

in!eksi !irus akut$ men#atasi n"eri akut "na# ditim ulkan oleh !irus herpes zoster dan men2e#ah tim uln"a neural#ia paska herpetik.

B. Tujuan

%. 2. 3.

6ntuk memahami de&inisi$ epidemiolo#i$ etiolo#i$ pato#enesis$ #am aran klinis$ dia#nosis$ penatalaksanaan dan *suhan kepera)atan pada Herpes Zoster 7enin#katkan kemampuan dalam penulisan asuhan kepera)an 7emenuhi salah satu tu#as perkuliahan Patolo#i di *kademi Pera)atan Pemda 8ianjur

!A! II PEM!A"ASAN
,

A. De%inisi
Herpes zoster adalah radan# kulit akut "an# ersi&at khas seperti #erom olan !esikel

unilateral$ sesuai den#an dermatoman"a 9pers"ara&ann"a). Herpes zoster adalah sutau in&eksi "an# dialami oleh seseoran# "an# tidak mempun"ai keke alan terhadap !ari2ella 9misaln"a seseoran# "an# se elumn"a tidak terin&eksi oleh !ari2ella dalam entuk 2a2ar air).

!. Epidemiolgi
Herpes zoster dapat mun2ul disepanjan# tahun karena tidak dipen#aruhi oleh musim dan terse ar merata di seluruh dunia$ tidak ada per edaan an#ka kesakitan antara laki,laki dan perempuan$ an#ka kesakitan menin#kat den#an penin#katan usia. +i ne#ara maju seperti *merika$ pen"akit ini dilaporkan sekitar 41 setahun$ di (n##ris .$3'1 setahun sedan#kan di (ndonesia le ih kuran# %1 setahun. Herpes zoster terjadi pada oran# "an# pernah menderita !arisela se elumn"a karena !arisela dan herpes zoster dise a kan oleh !irus "an# sama "aitu !irus !arisela zoster. Setelah sem uh dari !arisela$ !irus "an# ada di #an#lion sensoris tetap hidup dalam keadaan tidak akti& dan akti& kem ali jika da"a tahan tu uh menurun. /e ih dari 203 usia di atas -. tahun dan kuran# dari %.1 usia di a)ah 2. tahun. 3urnia +ja"a pernah melaporkan kasus hepes zoster pada a"i usia %% ulan.

&. Etiologi
Herpes zoster dise a kan oleh in&eksi !irus !arisela zoster 9::Z) dan ter#olon# !irus erinti +;*$ !irus ini erukuran %'.,2.. nm$ "an# termasuk su &amili al&a herpes !iridae. <erdasarkan si&at iolo#isn"a seperti siklus replikasi$ penjamu$ si&at sitotoksik dan sel tempat hidup laten diklasi&ikasikan kedalam 3 su &amili "aitu al&a$ eta dan #amma. ::Z 4

dalam su &amili al&a mempun"ai si&at khas men"e a kan in&eksi primer pada sel epitel "an# menim ulkan lesi !askuler. Selanjutn"a setelah in&eksi primer$ in&eksi oleh !irus herpes al&a iasan"a menetap dalam entuk laten didalam neuron dari #an#lion. :irus "an# laten ini pada saatn"a akan menim ulkan kekam uhan se2ara periodik. Se2ara in !itro !irus herpes al&a mempun"ai jajaran penjamu "an# relati& luas den#an siklus pertum uhan "an# pendek serta mempun"ai enzim "an# pentin# untuk replikasi meliputi !irus spesi&ik +;* polimerase dan !irus spesi&ik deo="piridine 9th"midine) kinase "an# disintesis di dalam sel "an# terin&eksi.

D. Patogenesis
(n&eksi primer dari ::Z ini pertama kali terjadi di daerah naso&arin#. +isini !irus men#adakan replikasi dan dilepas ke darah sehin##a terjadi !iremia permulaan "an# si&atn"a ter atas dan asimptomatik. 3eadaan ini diikuti masukn"a !irus ke dalam Reti2ulo Endothelial S"stem 9RES) "an# kemudian men#adakan replikasi kedua "an# si&at !iremia n"a le ih luas dan simptomatik den#an pen"e aran !irus ke kulit dan mukosa. Se a#ian !irus ju#a menjalar melalui serat,serat sensoris ke satu atau le ih #an#lion sensoris dan erdiam diri atau laten didalam neuron. Selama anti odi "an# eredar didalam darah masih tin##i$ reakti!asi dari !irus "an# laten ini dapat dinetralisir$ tetapi pada saat tertentu dimana anti odi terse ut turun di a)ah titik kritis maka terjadilah reakti!asi dari !irus sehin##a terjadi herpes zoster.

E. 'am(aran Klinis
>ejala prodromal herpes zoster iasan"a erupa rasa sakit dan parestesi pada dermatom "an# terkena. >ejala ini terjadi e erapa hari menjelan# tim uln"a erupsi. >ejala konstitusi$ seperti sakit kepala$ malaise$ dan demam$ terjadi pada -1 penderita 9terutama pada anak,anak) dan tim ul %,2 hari se elum terjadi erupsi. >am aran "an# palin# khas pada herpes zoster adalah erupsi "an# lokalisata dan unilateral. ?aran# erupsi terse ut mele)ati #aris ten#ah tu uh. 6mumn"a lesi ter atas pada daerah kulit "an# dipersara&i oleh salah satu #an#lion sara& sensorik. Erupsi mulai den#an eritema makulopapular. +ua kemudian ter entuk !esikula "an# dapat elas hin##a dua puluh empat jam eru ah menjadi pustula pada hari keti#a.

Semin##u sampai sepuluh hari kemudian$ lesi men#erin# menjadi krusta. 3rusta ini dapat @

menetap menjadi 2,3 min##u.3eluhan "an# erat iasan"a terjadi pada penderita usia tua. Pada anak,anak han"a tim ul keluhan rin#an dan erupsi 2epat men"em uh. Rasa sakit se#mental pada penderita lanjut usia dapat menetap$ )alaupun krustan"a sudah men#hilan#. Arekuensi herpes zoster menurut dermatom "an# ter an"ak pada dermatom torakal 9--1)$ kranial 92.1)$ lum al 9%-1)$ dan sakral 9-1).

Menurut lokasi lesinya) herpes *oster di(agi men+adi:


1. Herpes zoster oftalmikus

Herpes zoster o&talmikus merupakan in&eksi !irus herpes zoster "an# men#enai a#ian #an#lion #asseri "an# menerima sera ut sara& dari 2a an# ophtalmi2us sara& tri#eminus 9;.:)$ ditandai erupsi herpetik unilateral pada kulit. (n&eksi dia)ali den#an n"eri kulit pada satu sisi kepala dan )ajah disertai #ejala konstitusi seperti lesu$ demam rin#an. >ejala prodromal erlan#su# % sampai ' hari se elum kelainan kulit tim ul. Aoto&o ia$ en#kak dan sukar di uka. an"ak kelar air mata$ kelopak mata

'am(ar ,. Herpes zoster o&talmikus sinistra. 2. Herpes zoster fasialis Herpes zoster &asialis merupakan in&eksi !irus herpes zoster "an# men#enai a#ian #an#lion #asseri "an# menerima sera ut sara& &asialis 9;.:(()$ ditandai erupsi herpetik unilateral pada kulit.

'am(ar -. Herpes zoster &asialis dekstra. 3. Herpes zoster brakialis Herpes zoster rakialis merupakan in&eksi !irus herpes zoster "an# men#enai pleksus rakialis "an# ditandai erupsi herpetik unilateral pada kulit.

'am(ar .. Herpes zoster rakialis sinistra. 4. Herpes zoster torakalis Herpes zoster torakalis merupakan in&eksi !irus herpes zoster "an# men#enai pleksus torakalis "an# ditandai erupsi herpetik unilateral pada kulit.

'am(ar /. Herpes zoster torakalis sinistra. 5. Herpes zoster lumbalis Herpes zoster lum alis merupakan in&eksi !irus herpes zoster "an# men#enai pleksus lum alis "an# ditandai erupsi herpetik unilateral pada kulit.

6. Herpes zoster sakralis Herpes zoster sakralis merupakan in&eksi !irus herpes zoster "an# men#enai pleksus sakralis "an# ditandai erupsi herpetik unilateral pada kulit.

'am(ar 0. Herpes zoster sakralis dekstra. 1. Diagnosis +ia#nosis herpes zoster pada anamnesis didapatkan keluhan erupa neural#ia

e erapa hari se elum atau ersama,sama den#an tim uln"a kelainan kulit.3 *dakalan"a se elum tim ul kelainan kulit didahului #ejala prodromal seperti demam$ pusin# dan malaise.C 3elainan kulit terse ut mula,mula %. erupa eritema kemudian erkem an#

menjadi papula dan !esikula "an# den#an 2epat mem esar dan men"atu sehin##a ter entuk ula. (si !esikel mula,mula jernih$ setelah e erapa hari menjadi keruh dan dapat pula er2ampur darah. ?ika a sor si terjadi$ !esikel dan ula dapat menjadi krusta. +alam stadium pra erupsi$ pen"akit ini serin# diran2ukan den#an pen"e a rasa n"eri lainn"a$ misaln"a pleuritis$ in&ark miokard$ kolesistitis$ apendisitis$ kolik renal$ dan se a#ain"a.' ;amun ila erupsi sudah terlihat$ dia#nosis mudah dite#akkan. 3arakteristik dari erupsi kulit pada herpes zoster terdiri atas !esikel,!esikel erkelompok$ den#an dasar eritematosa$ unilateral$ dan men#enai satu dermatom. Se2ara la oratorium$ pemeriksaan sediaan apus tes Tzan2k mem antu mene#akkan dia#nosis den#an menemukan sel datia erinti an"ak. +emikian pula pemeriksaan 2airan !esikula atau material iopsi den#an mikroskop elektron$ serta tes serolo#ik.'$C Pada pemeriksaan histopatolo#i ditemukan se ukan sel lim&osit "an# men2olok$ nekrosis sel dan sera ut sara&$ proli&erasi endotel pem uluh darah ke2il$ hemora#i &okal dan in&lamasi un#kus #an#lion. Partikel !irus dapat dilihat den#an mikroskop elektron dan anti#en !irus herpes zoster dapat dilihat se2ara imuno&luoresensi. *pa ila #ejala klinis san#at jelas tidaklah sulit untuk mene#akkan dia#nosis. *kan tetapi pada keadaan "an# mera#ukan diperlukan pemeriksaan penunjan# antara lain5 %. 2. 3. , '. Komplikasi ,. Neuralgia paska herpetik ;eural#ia paska herpetik adalah rasa n"eri "an# tim ul pada daerah ekas pen"em uhan. ;eural#ia ini dapat erlan#sun# selama er ulan, ulan sampai e erapa tahun. 3eadaan ini 2enderun# tim ul pada umur diatas '. tahun$ persentasen"a %. , %1 den#an #radasi n"eri "an# er!ariasi. Semakin tua umur penderita maka semakin tin##i persentasen"a. (solasi !irus den#an kultur jarin#an dan identi&ikasi mor&olo#i den#an mikroskop elektron. Pemeriksaan anti#en den#an imuno&luoresen Test serolo#i den#an men#ukur imuno#lo ulin spesi&ik.

-. In%eksi sekunder Pada penderita tanpa disertai de&isiensi imunitas iasan"a tanpa komplikasi. Se alikn"a %%

pada "an# disertai de&isiensi imunitas$ in&eksi H.(.:.$ ke#anasan$ atau erusia lanjut dapat disertai komplikasi. :esikel serin# manjadi ulkus den#an jarin#an nekrotik.

.. Kelainan pada mata Pada herpes zoster o&tatmikus$ kelainan "an# mun2ul dapat erupa5 ptosis paralitik$ keratitis$ skleritis$ u!eitis$ korioratinitis dan neuritis optik.

/. Sindrom 2amsay "unt Sindrom Ramsa" Hunt terjadi karena #an##uan pada ner!us &asialis dan otikus$ sehin##a mem erikan #ejala paralisis otot muka 9paralisis <ell)$ kelainan kulit "an# sesuai den#an tin#kat persara&an$ tinitus$ !erti#o$ #an##uan penden#aran$ nista#mus$ nausea$ dan #an##uan pen#e2apan.

0. Paralisis motorik Paralisis motorik dapat terjadi pada %,-1 kasus$ "an# terjadi aki at perjalanan !irus se2ara kontinuitatum dari #an#lion sensorik ke sistem sara& "an# erdekatan. Paralisis ini iasan"a mun2ul dalam 2 min##u sejak mun2uln"a lesi. <er a#ai paralisis dapat terjadi seperti5 di )ajah$ dia&ra#ma$ atan# tu uh$ ekstremitas$ !esika urinaria dan anus. 6mumn"a akan sem uh spontan. ,

". Penatalaksanaan
Penatalaksaan herpes zoster ertujuan untuk5 %. 7en#atasi in&eksi !irus akut 2. 7en#atasi n"eri akut "an# ditim ulkan oleh !irus herpes zoster 3. 7en2e#ah tim uln"a neural#ia pas2a herpetik.

%2

I. PEN'3!A4AN ,. Pengo(atan #mum Selama &ase akut$ pasien dianjurkan tidak keluar rumah$ karena dapat menularkan kepada oran# lain "an# elum pernah terin&eksi !arisela dan oran# den#an de&isiensi imun. 6sahakan a#ar !esikel tidak pe2ah$ misaln"a jan#an di#aruk dan pakai aju "an# lon##ar. 6ntuk men2e#ah in&eksi sekunder ja#a ke ersihan adan. -. Pengo(atan Khusus *. Sistemik A.1. Obat Antivirus O at "an# iasa di#unakan ialah asiklo!ir dan modi&ikasin"a$ misaln"a ekerja se a#ai inhi itor +;* !alasiklo!ir dan &amsiklo!ir. *siklo!ir

polimerase pada !irus. *siklo!ir dapat di erikan peroral ataupun intra!ena. *siklo!ir Se aikn"a pada 3 hari pertama sejak lesi mun2ul. +osis asiklo!ir peroral "an# dianjurkan adalah -DB.. m#0hari selama @ hari$ sedan#kan melalui intra!ena iasan"a han"a di#unakan pada pasien "an# imunokompromise atau penderita "an# tidak isa minum o at. O at lain "an# dapat di#unakan se a#ai terapi herpes zoster adalah !alasiklo!ir. :alasiklo!ir di erikan 3D%... m#0hari selama @ hari$ karena konsentrasi dalam plasma tin##i. Selain itu &amsiklo!ir ju#a dapat dipakai. Aamsiklo!ir ju#a ekerja se a#ai inhi itor +;* polimerase. Aamsiklo!ir di erikan 3D2.. m#0hari selama @ hari. *.2. Analgetik *nal#etik di erikan untuk men#uran#i neural#ia "an# ditim ulkan oleh !irus herpes zoster. O at "an# iasa di#unakan adalah asam me&enamat. +osis asam me&enamat adalah %-.. m#0hari di erikan se an"ak 3 kali$ atau dapat ju#a dipakai seperlun"a ketika n"eri mun2ul. *.3. Kortikosteroid (ndikasi pem erian kortikostreroid ialah untuk Sindrom Ramsa" Hunt. Pem erian harus sedini mun#kin untuk men2e#ah terjadin"a paralisis. Yan# iasa di erikan ialah prednison den#an dosis 3D2. m#0hari$ setelah semin##u dosis diturunkan se2ara ertahap. +en#an dosis prednison setin##i itu imunitas akan tertekan sehin##a le ih aik di#a un# den#an o at anti!irus.

%3

<. Pengo(atan topikal Pen#o atan topikal er#antun# pada stadiumn"a. ?ika masih stadium !esikel

di erikan edak den#an tujuan protekti& untuk men2e#ah pe2ahn"a !esikel a#ar tidak terjadi in&eksi sekunder. <ila erosi& di erikan kompres ter uka. 3alau terjadi ulserasi dapat di erikan salap anti iotik.

J. ASUHAN KEPERAWATAN Pengkajian : 1. Aktifitas / istirahat : perubahan aktifitas 2. Nyeri : ketidaknyamanan, nyeri, Gatal. 3. Keamanan : takut, ansietas Diagnosis Keperawatan %. ;"eri akut dan rasa #atal erhu un#an den#an lesi kulit. 2. >an##uan pola tidur erhu un#an den#an pruritus. 3. >an##uan 2itra tu uh erhu un#an den#an penampakan kulit "an# tidak a#us. '. 3uran# pen#etahuan tentan# pro#ram terapi erhu un#an den#an inadekuat in&ormasi. -. Risiko kerusakan inte#ritas kulit erhu un#an den#an peru ahan &un#si arier kulit. 4u+uan Intervensi5Implementasi Tujuan askep Herpes Zoster adalah terpeliharan"a inte#ritas kulit$ meredakan #an##uan rasa n"aman5 n"eri$ ter2apain"a tidur "an# n"en"ak$ erkem an#n"a sikap penerimaan terhadap diri$ diperolehn"a pen#etahuan tentan# pera)atan kulit dan tidak adan"a komplikasi. %. ;"eri *kut dan rasa #atal erhu un#an den#an lesi kulit. %.%. Temukan pen"e a n"eri0#atal Rasional5 7em antu men#identi&ikasi tindakan "an# tepat untuk mem erikan ken"amanan. %.2. 8atat hasil o ser!asi se2ara rin2i. Rasional5 +eskripsi "an# akurat tentan# erupsi kulit diperlukan untuk dia#nosis dan %'

pen#o atan. %.3. *ntisipasi reaksi aler#i 9dapatkan ri)a"at o at). Rasional5 Ruam men"eluruh terutama den#an a)aitan "an# mendadak dapatmenunjukkan reaksi aler#i o at. %.'. Pertahankan kelem a an 9E0, 4.1)$ #unakan alat pelem a . Rasional5 3elem a an "an# rendah$ kulit akan kehilan#an air. %.-. Pertahankan lin#kun#an din#in. Rasional5 3esejukan men#uran#i #atal. %.4. >unakan sa un rin#an 9do!e)0sa un "an# di uat untuk kulit "an# sensiti!e Rasional5 6pa"a ini men2akup tidak adan"a deter#en$ zat pe)arna. %.@. /epaskan kele ihan pakaian0peralatan di tempat tidur Rasional5 7enin#katkan lin#kun#an "an# sejuk. %.B. 8u2i linen tempat tidur dan pakaian den#an sa un. Rasional5 Sa un "an# FkerasF dapat menim ulkan iritasi. %.C. Hentikan pemajanan erulan# terhadap deter#en$ pem ersih dan pelarut. Rasional5 Setiap su tansi "an# men#hilan#kan air$ lipid$ protein dari epidermis akan men#u ah &un#si arier kulit %.%.. 3ompres han#at0din#in. Rasional5 Pen#isatan air "an# ertahap dari kasa akan men"ejukkan kulit dan meredakan pruritus. %.%%. 7en#atasi kekerin#an 9serosis). Rasional5 3ulit "an# kerin# meim ulkan dermatitis5 redish$ #atal.lepuh$ eksudat. %.%2. 7en#oleskan lotion dan krim kulit se#era setelah mandi. Rasional5 Hidrasi "an# 2ukup pada stratum korneum men2e#ah #an##uan lapisan arier kulit. %-

%.%3. 7enja#a a#ar kuku selalu terpan#kas 9pendek). Rasional5 7en#uran#i kerusakan kulit aki at #arukan %.%'. 7en##unakan terapi topikal. Rasional5 7em antu meredakan #ejala. %.%-. 7em antu klien menerima terapi "an# lama. Rasional5 3opin# iasan"a menin#katkan ken"amanan. %.%4. ;asihati klien untuk men#hindari pemakaian salep 0lotion "an# di eli tanpa resep +okter. Rasional5 7asalah klien dapat dise a kan oleh iritasi0sensiti& karena pen#o atan sendiri

3riteria ke erhasilan implementasi.


%. 7en2apai peredaan #an##uan rasa n"aman5 n"eri0#atal. 2. 7en#utarakan den#an kata,kata ah)a #atal telah reda. 3. 7emperllihatkan tidak adan"a #ejala ekskoriasi kulit karena #arukan. '. 7ematuhi terapi "an# dipro#ramkan. -. Pertahankan keadekuatan hidrasi dan lu rikasi kulit. 4. 7enunjukkan kulit utuh dan penampilan kulit "an# sehat . -. 'angguan pola tidur (erhu(ungan dengan pruritus. 2.%. ;asihati klien untuk menja#a kamar tidur a#ar tetap memiliki !entilasi dan kelem a an "an# aik. Rasional5 6dara "an# kerin# mem uat kulit terasa #atal$ lin#kun#an "an# n"aman menin#katkan relaksasi. 2.2 7enja#a a#ar kulit selalu lem a . Rasional5 Tindakan ini men2e#ah kehilan#an air$ kulit "an# kerin# dan #atal iasan"a tidak dapat disem uhkan tetapi isa dikendalikan.

%4

2.3 7andi han"a diperlukan$ #unakan sa un lem ut$ oleskan krim setelah mandi. Rasional5 memelihara kelem a an kulit 2.'. 7enja#a jadual tidur "# teratur. 2.-. 7en#hindari minuman "an# men#andun# ka&ein menjelan# tidur. Rasional5 ka&ein memiliki e&ek pun2ak 2,' jam setelah dikonsumsi. 2.4. 7elaksanakan #erak adan se2ara teratur. Rasional5 mem erikan e&ek men#untun#kan ila dilaksanakan di sore hari. 2.@. 7en#erjakan hal ritual menjelan# tidur. Rasional5 7emudahkan peralihan dari keadaan terja#a ke keadaan tertidur.

3riteria 3e erhasilan (mplementasi


%. 7en2apai tidur "an# n"en"ak. 2. 7elaporkan #atal mereda. 3. 7empertahankan kondisi lin#kun#an "an# tepat. '. 7en#hindari konsumsi ka&ein. -. 7en#enali tindakan untuk menin#katkan tidur. 4. 7en#enali pola istirahat0tidur "an# memuaskan. .. 'angguan 6itra tu(uh (erhu(ungan dengan penampakan kulit yang tidak (agus. 3.%. 3aji adan"a #an##uan 2itra diri 9men#hindari kontak mata$u2apan merendahkan diri sendiri. Rasional5 >an##uan 2itra diri akan men"ertai setiap pen"akit0keadaan "an# tampak n"ata a#i klien$ kesan oran# terhadap dirin"a erpen#aruh terhadap konsep diri. 3.2 (denti&ikasi stadium psikososial terhadap perkem an#an. Rasional5 Terdapat hu un#an antara stadium perkem an#an$ 2itra diri dan reaksi serta pemahaman klien terhadap kondisi kulitn"a.

%@

3.3. <erikan kesempatan pen#un#kapan perasaan. Rasional5 klien mem utuhkan pen#alaman diden#arkan dan dipahami. 3.'. ;ilai rasa keprihatinan dan ketakutan klien$ antu klien "an# 2emas men#em an#kan kemampuan untuk menilai diri dan men#enali masalahn"a. Rasional5 7em erikan kesempatan pada petu#as untuk menetralkan ke2emasan "an# tidak perlu terjadi dan memulihkan realitas situasi$ ketakutan merusakadaptasi klien . 3.-. +ukun# upa"a klien untuk memper aiki 2itra diri $ spt merias$ merapikan. Rasional5 mem antu menin#katkan penerimaan diri dan sosialisasi. 3.4. 7endoron# sosialisasi den#an oran# lain. Rasional5 mem antu menin#katkan penerimaan diri dan sosialisasi.

3riteria 3e erhasilan (mplementasi


%. 7en#em an#kan penin#katan kemauan untuk menerima keadaan diri. 2. 7en#ikuti dan turut erpartisipasi dalam tindakan pera)atan diri. 3. 7elaporkan perasaan dalam pen#endalian situasi. '. 7en#uatkan kem ali dukun#an positi& dari diri sendiri. -. 7en#utarakan perhatian terhadap diri sendiri "an# le ih sehat. 4. Tampak tidak meprihatinkan kondisi. @. 7en##unakan teknik pen"em un"ian kekuran#an dan menekankan teknik untuk menin#katkan penampilan /. Kurang pengetahuan tentang program terapi '.%. 3aji apakah klien memahami dan salah men#erti tentan# pen"akitn"a. Rasional5 mem erikan data dasar untuk men#em an#kan ren2ana pen"uluhan '.2. ?a#a a#ar klien mendapatkan in&ormasi "an# enar$ memper aiki kesalahan konsepsi0in&ormasi. Rasional5 3lien harus memiliki perasaan ah)a sesuatu dapat mereka per uat$ ke an"akan klien merasakan man&aat.

%B

'.3. Pera#akan penerapan terapi seperti$ kompres asah$ o at topikal. Rasional5 memun#kinkan klien memperoleh 2ara "an# tepat untuk melakukan terapi. '.' ;asihati klien a#ar kulit teap lem a dan &leksi el den#an tindakan hidrasi dan pen#olesan krim serta losion kulit. Rasional5 stratum korneum memerlukan air a#ar tetap &leksi el. Pen#olesan krim0lotion akan melem a kan kulit dan men2e#ah kulit tidak kerin#$ kasar$ retak dan ersisik. '.- +oron# klien untuk mendapatkan nutrisi "an# sehat. Rasional5 penampakan kulit men2erminkan kesehatan umum seseoran#$ peru ahan pada kulit menandakan status nutrisi "an# a normal.

Kriteria Ke(erhasilan Implementasi


%. 7emiliki pemahaman terhadap pera)atan kulit. 2. 7en#ikuti terapi dan dapat menjelaskan alasan terapi. 3 7elaksanakan mandi$ pem ersihan dan alutan asah sesuai pro#ram. '. 7en##unakan o at topikal den#an tepat. -. 7emahami pentin#n"a nutrisi untuk kesehatan kulit. 0. 2esiko kerusakan integritas kulit (erhu(ungan dengan peru(ahan %ungsi (arier kulit. -.%. /indun#i kulit "an# sehat dari kemun#kinan maserasi 9hidrasi stratum korneum "# erle ihan) ketika memasan# alutan asah. Rasional5 7aserasi pada kulit "an# sehat dapat men"e a kan pe2ahn"a kulit dan perluasan kelainan primer. -.2. Hilan#kan kelem a an dari kulit den#an penutupan dan men#hindari &riksi. Rasional5 Ariksi dan maserasi memainkan peranan "an# pentin# dalam proses terjadin"a se a#ian pen"akit kulit.

%C

-.3. ?a#a a#ar terhindar dari 2idera termal aki at pen##unaan kompres han#at den#an suhu terlalu tin##i G aki at 2edera panas "# tidak terasa 9 antalan pemanas$ radiator). Rasional5 Penderita dermatosis dapat men#alami penurunan sensiti!itas terhadap panas. -.' ;asihati klien untuk men##unakan kosmetik dan preparat ta ir sur"a. Rasional5 <an"ak masalah kosmetik pada hakekatn"a semua kelainan mali#nitas kulit dapat dikaitkan den#an kerusakan kulit kronik.

3riteria ke erhasilan implementasi.


%. 7empertahakan inte#ritas kulit. 2. Tidak ada maserasi. 3. Tidak ada tanda,tanda 2idera termal. '. Tidak ada in&eksi. -. 7em erikan o at topikal "an# dipro#ramkan. 4. 7en##unakan o at "an# diresepkan sesuai jad)al.

I. PEN'3!A4AN ,. Pengo(atan #mum Selama &ase akut$ pasien dianjurkan tidak keluar rumah$ karena dapat menularkan kepada oran# lain "an# elum pernah terin&eksi !arisela dan oran# den#an de&isiensi imun. 6sahakan a#ar !esikel tidak pe2ah$ misaln"a jan#an di#aruk dan pakai aju "an# lon##ar. 6ntuk men2e#ah in&eksi sekunder ja#a ke ersihan adan. -. Pengo(atan Khusus *. Sistemik A.1. Obat Antivirus O at "an# iasa di#unakan ialah asiklo!ir dan modi&ikasin"a$ misaln"a !alasiklo!ir dan &amsiklo!ir. *siklo!ir ekerja se a#ai inhi itor +;* polimerase pada !irus. *siklo!ir dapat di erikan peroral ataupun intra!ena. *siklo!ir Se aikn"a pada 3 hari pertama sejak lesi mun2ul. +osis asiklo!ir peroral "an# dianjurkan adalah -DB.. m#0hari selama @ hari$ sedan#kan melalui 2.

intra!ena iasan"a han"a di#unakan pada pasien "an# imunokompromise atau penderita "an# tidak isa minum o at. O at lain "an# dapat di#unakan se a#ai terapi herpes zoster adalah !alasiklo!ir. :alasiklo!ir di erikan 3D%... m#0hari selama @ hari$ karena konsentrasi dalam plasma tin##i. Selain itu &amsiklo!ir ju#a dapat dipakai. Aamsiklo!ir ju#a ekerja se a#ai inhi itor +;* polimerase. Aamsiklo!ir di erikan 3D2.. m#0hari selama @ hari. *.2. Analgetik *nal#etik di erikan untuk men#uran#i neural#ia "an# ditim ulkan oleh !irus herpes zoster. O at "an# iasa di#unakan adalah asam me&enamat. +osis asam me&enamat adalah %-.. m#0hari di erikan se an"ak 3 kali$ atau dapat ju#a dipakai seperlun"a ketika n"eri mun2ul. *.3. Kortikosteroid (ndikasi pem erian kortikostreroid ialah untuk Sindrom Ramsa" Hunt. Pem erian harus sedini mun#kin untuk men2e#ah terjadin"a paralisis. Yan# iasa di erikan ialah prednison den#an dosis 3D2. m#0hari$ setelah semin##u dosis diturunkan se2ara ertahap. +en#an dosis prednison setin##i itu imunitas akan tertekan sehin##a le ih aik di#a un# den#an o at anti!irus.

8. Pengo(atan topikal Pen#o atan topikal er#antun# pada stadiumn"a. ?ika masih stadium !esikel di erikan edak den#an tujuan protekti& untuk men2e#ah pe2ahn"a !esikel a#ar tidak terjadi in&eksi sekunder. <ila erosi& di erikan kompres ter uka. 3alau terjadi ulserasi dapat di erikan salap anti iotik.

!A! III KESIMP#$AN DAN SA2AN

2%

Kesimpulan
Herpes zoster adalah pen"akit "an# dise a kan oleh in&eksi !irus !arisela,zoster "an# men"eran# kulit dan mukosa$ in&eksi ini merupakan reakti!asi !irus "an# terjadi setelah in&eksi primer. <erdasarkan lokasi lesi$ herpes zoster di a#i atas5 herpes zoster o&talmikus$ &asialis$ rakialis$ torakalis$ lum alis$ dan sakralis. 7ani&estasi klinis herpes zoster dapat erupa kelompok,kelompok !esikel sampai ula di atas daerah "an# eritematosa. /esi "an# khas ersi&at unilateral pada dermatom "an# sesuai den#an letak s"ara& "an# terin&eksi !irus. +ia#nosa herpes zoster dapat dite#akkan den#an mudah melalui anamnesis dan pemeriksaan &isik. ?ika diperlukan dapat dilakukan pemeriksaan la oratorium sederhana$ "aitu tes Tzan2k den#an menemukan sel datia erinti an"ak. Pada umumn"a pen"akit herpes zoster dapat sem uh sendiri 9sel& limitin# disease)$ tetapi pada e erapa kasus dapat tim ul komplikasi. Semakin lanjut usia$ semakin tin##i &rekuensi tim uln"a komplikasi.

Saran
penularan dan memper2epat pen"em uhan.

%. 7em erikan edukasi "an# jelas kepada pasien tentan# pen"akitn"a untuk men2e#ah 2. Penatalaksanaan "an# e&ekti& dan e&isien pada pasien untuk mendapatkan hasil "an# maksimal dan men2e#ah terjadin"a komplikasi. , ,

!A! I7 DA14A2 P#S4AKA ,


%. Hartadi$ Sumar"o S. (n&eksi :irus. (lmu Pen"akit 3ulit. ?akarta5 Hipokrates$ 2...H C2,'. 22

2. Handoko RP. Pen"akit :irus. (lmu Pen"akit 3ulit dan 3elamin. Edisi 3e,'. ?akarta5 Aakultas 3edokteran 6ni!ersitas (ndonesia$ 2..-H %%.,2. 3. 7artodihardjo S. Penan#anan Herpes Zoster dan Herpes Pro#enitalis. (lmu Pen"akit kulit dan 3elamin. Sura a"a5 *irlan##a 6ni!ersit" Press$ 2..%. '. 7ansjoer *$ Suprohaita$ Iardhani I($ Setio)ulan I. Pen"akit :irus. 3apita Selekta 3edokteran. Edisi 3e,3. ?ilid 2. ?akarta5 7edia *es2ulapius. 2...$ %2B,C. -. /"nda ?uall 2arpernito$ Ren2ana *suhan kepera)atan dan dokumentasi kepera)atan$ +ia#nosis 3epera)atan dan 7asalah 3ola orati&$ ed. 2$ E>8$ ?akarta$ %CCC. 4. 7aril"nn E. +oen#es$ Ren2ana *suhan 3epera)atan pedoman untuk peren2anaan dan pendokumentasian pasien$ ed.3$ E>8$ ?akarta$ %CCC.

23

You might also like