Professional Documents
Culture Documents
Jika bola A bermuatan diletakkan pada tempatnya, maka bola B ditolak oleh bola A (bola B dan bola A keduanya bermuatan positif). Ini mengakibatkan lengan neraca terpuntir, dan dalam keadaan seimbang lengan neraca mencapai kedudukan yang baru. Dari sudut puntiran inilah Coulomb mengukur besar gaya listrik. Dengan mengubahubah jarak antara bola B dan A, gaya listrik dapat diukur sebagi fungsi jarak. Coulomb menyimpulkan bahwa gaya tarik atau gaya tolak berbanding terbalik dengan kuadrat jarak antara kedua bola bermuatan. Bagaimanakah muatan mempengaruhi gaya listrik? Mula-mula Coulomb mengukur gaya tolak antara bola A dan B pada suatu jarak tertentu (dijaga tetap dalam percobaaan). Kemudian dia membagi muatan bola A menjadi dua sehingga muatan bola A menjadi setengah muatan semula. Dia mendapatkan bahwa besar gaya tolak menjadi setengah kali semula. Percobaan diulangi dengan membagi muatan bola A menjadi seperempat muatan awalnya. Dia mendapatkan bahwa besar gaya tolak menjadi seperempat kali semula. Coulomb menarik kesimpulan bahwa gaya tarik atau gaya tolak antara dua bola bermuatan sebanding dengan muatan-muatannya. Dengan menggabung dua ksimpulan tersebut, Coulomb menyatakan hukumnya yang dinamakan hokum Coulomb, yaitu: Besar gaya tarik atau gaya tolak antara dua muatan listrik sebanding dengan muatanmuatannya dan berbanding terbalik dengan kuadrat jarak antar kedua muatan. Secara matematis hokum coulomb dinyatakan sebagai berikut
F=
kq1 q 2 r2
http://atophysics.wordpress.com
Jika mediumnya dimana muatan-muatan berada adalah vakum atau udara, maka
k=
1 4 0
= 9 109 Nm 2 C 2
Tentu saja
0=
1 = 8,85 10 12 C 2 N 1 m 2 4k
Gaya Coulomb dalam Bahan Bila medium muatan bukan vakum atau udara maka besar gaya Coulomb antar muatan q1 dan q2 berkurang (Fbahan<Fudara). Jika medium memiliki permitivitas relatif r, (dahulu disebut tetapan elektrik K), maka tetapan 0 harus diganti dengan permitivitas bahan , yang dirumuskan oleh:
= r 0
dalam vakum r = 1, dan dalam udara r = 1,0006. Jadi, gaya Coulomb dalam bahan dirumuskan oleh Fbahan =
1 4
q1 q 2 r2
Jika gaya Coulomb dalam vakum atau udara dibandingkan dengan gaya Coulomb dalam bahan maka akan didapat,
qq 1 1 22 Fbahan r = 4 q1 q 2 1 Fvakum 2 4 0 r
Dengan memasukkan nilai = r 0, didapat,
Fbahan 1 0 = = Fvakum 0r r
1 4 Fvakum
Fbahan =
Prinsip Superposisi Gaya Coulomb Resultan gaya yang bekerja pada suatu benda oleh system yang terdiri dari beberapa muatan diperoleh dengan menentukan terlebih dahulu setiap gaya yang dikerjakan oleh setiap muatan. Kemudian secra sederhana menjumlahkan semua gaya ini ini secara vector untuk menghasilkan resultan gaya. Prosedur ini disebut prinsip superposisi gaya Coulomb.
http://atophysics.wordpress.com
http://atophysics.wordpress.com
4 3) Tempat dimana garis-garis medan listrik rapat menyatakan tempat yang medan listriknya kuat. Sedangkan tempat dimana garis-garis medan listrik renggang menyatakan tempat yang medan listriknya lemah. Formulasi Hukum Gauss Karl Friedrich Gauss (1777 1855) menemuka suatu tekhnik sederhan untuk menentukan kuat medan listrik bagi distribusi muatan kontinu. Gauss menurunkan hukumnya berdasar pada konsep garis-garis medan listrik. Fluks listrik didefinisikan sebagai jmlah garis-garis medan listrik yang menembus tegak lurus suatu bidang. Hasil kali antara kuat medan listrik E dengan luas bidang A yang tegak lurus dengan medan listrik tersebut dinamakan fluks listrik = E A Untuk medan listrik yang menembus bidang tidak secara tegak lurus adalah = E A cos Dari konsep flluks listrik inilah Gauss menemukan hukumnya. Hukum Gauss menyatakan sebagain berikut: Jumlah garis-garis medan listrik (fluks listrik) yang menembus suatu permukaan tertutup sama dengan jumlah muatan listrik yang dilingkpi oleh permukaan tertutup itu dibagi dengan permitivitas udara.
= EA cos =
Kuat Medan Listrik Bagi Distribusi Muatan Kontinu
Hukum Gauss dapat digunakan untuk menghitung kuat medan listrik dari suatu system muatan yang terdistribusi seragam. Tetapi kita batasi masalah kita untuk konduktor-konduktor yang memiliki simetri tinggi, seperti: konduktor dua keeping sejajar dan konduktor bola pejal yang distribusi muatannya seragam. Kuat Medan Listrik untuk Konduktor Dua Keping Sejajar Misalkan luas tiap keeping A dan masing-masing keeping diberi muatan sama tetapi berlawanan jenis +q dan q. Kita definisikan rapat muatan listrik, , sebagai muatan persatuan luas:
. =
q E= A 0
Kuat Medan Listrik untuk Konduktor Bola Berongga Bila konduktor bola berongga diberi muatan maka muatan itu tersebar merata di permukaan bola (di dalam bola itu sendiri tidak ada muatan).
http://atophysics.wordpress.com
E=0 R)
E=
V =
kq r
Beda potensial didefinisikan sebagai perubahan energi potensial persatuan muatan ketika sebuah muatan uji q0 didindahkan di antara dua titik.
6 VAB = E d VAB d = beda potensial antara kedua keping = beda potensial baterai (volt) = kuat medan listrik homogen di antara kedua keping (volt/m) = jarak antara kedua keping (m) E =
dengan :
VAB E d
V=Er V=Ed
Konduktor Bola Berongga Muatan pada bola logam berongga tersebar pada permukaannya. Didalam bola tidak ada muatan (q = 0). Telah kita dapatkan sebelimnya bahwa di dalam bola (r < R), E = 0, dan di kulit dan di luar bola (r R), E = kq/r2. Kita akan menggunakan persamaan ini untuk membuat garfik kuat medan listrik terhadap jarak dari pusat bola.. Di dalam dan di kulit bola ( r < R) VD = VC = VB = k k Q R Q R
http://atophysics.wordpress.com