You are on page 1of 6

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A.

Gambaran Umum Lokasi Praktek Lapang

B. Sejarah Singkat Tana Toraja


Dulu ada yang mengira bahwa Teluk Tonkin, terletak antara Vietnam utara dan Cina selatan, adalah tempat asal suku Toraja. Sebetulnya, orang Toraja hanya salah satu kelompok penutur bahasa Austronesia. Awalnya, imigran tersebut tinggal di wilayah pantai Sulawesi, namun akhirnya pindah ke dataran tinggi. Sejak abad ke-17, Belanda mulai menancapkan kekuasaan perdagangan dan politik di Sulawesi melalui Vereenigde Oost-Indische Compagnie (VOC). Selama dua abad, mereka mengacuhkan wilayah dataran tinggi Sulawesi tengah (tempat suku Toraja tinggal) karena sulit dicapai dan hanya memiliki sedikit lahan yang produktif. Pada akhir abad ke-19, Belanda mulai khawatir terhadap pesatnya penyebaran Islam di Sulawesi selatan, terutama di antara suku Makassar dan Bugis. Belanda melihat suku Toraja yang menganut animisme sebagai target yang potensial untuk dikristenkan. Pada tahun 1920-an, misi penyebaran agama Kristen mulai dijalankan dengan bantuan pemerintah kolonial Belanda. Selain menyebarkan agama, Belanda juga menghapuskan perbudakan dan menerapkan pajak daerah. Sebuah garis digambarkan di sekitar wilayah Sa'dan dan disebut Tana Toraja. Tana Toraja awalnya merupakan subdivisi dari kerajaan Luwu yang mengklaim wilayah tersebut. Pada tahun 1946, Belanda memberikan Tana Toraja status regentschap, dan Indonesia mengakuinya sebagai suatu kabupaten pada tahun 1957. Misionaris Belanda yang baru datang mendapat perlawanan kuat dari suku Toraja karena penghapusan jalur perdagangan yang menguntungkan Toraja.[9] Beberapa orang Toraja telah dipindahkan ke dataran rendah secara paksa oleh Belanda agar lebih mudah diatur. Pajak ditetapkan pada tingkat yang tinggi, dengan tujuan untuk menggerogoti kekayaan para elit masyarakat. Meskipun demikian, usaha-usaha Belanda tersebut tidak merusak budaya Toraja, dan hanya sedikit orang Toraja yang saat itu menjadi Kristen. Pada tahun 1950, hanya 10% orang Toraja yang berubah agama menjadi Kristen. Penduduk Muslim di dataran rendah menyerang Toraja pada tahun 1930-an. Akibatnya, banyak orang Toraja yang ingin beraliansi dengan Belanda berpindah ke agama Kristen untuk mendapatkan perlindungan politik, dan agar dapat membentuk gerakan perlawanan terhadap orang-orang Bugis dan Makassar yang beragama Islam. Antara tahun 1951 dan 1965 setelah kemerdekaan Indonesia,

Sulawesi Selatan mengalami kekacauan akibat pemberontakan yang dilancarkan Darul Islam, yang bertujuan untuk mendirikan sebuah negara Islam di Sulawesi. Perang gerilya yang berlangsung selama 15 tahun tersebut turut menyebabkan semakin banyak orang Toraja berpindah ke agama Kristen. Pada tahun 1965, sebuah dekret presiden mengharuskan seluruh penduduk Indonesia untuk menganut salah satu dari lima agama yang diakui: Islam, Kristen Protestan, Katolik, Hindu dan Buddha. Kepercayaan asli Toraja (aluk) tidak diakui secara hukum, dan suku Toraja berupaya menentang dekret tersebut. Untuk membuat aluk sesuai dengan hukum, ia harus diterima sebagai bagian dari salah satu agama resmi. Pada tahun 1969, Aluk To Dolo dilegalkan sebagai bagian dari Agama Hindu Dharma.

C. Deskripsi Hasil Observasi Lapang 1. Lokasi I Nama lokasi Letak Geografis Letak Astronomis Hasil Observasi a. Pasar Bolu merupakan pasar yang diadakan setiap lima hari sekali. b. Pasar Bolu terkenal dengan tempat penjualan hewan ternak contonya adalah kerbau dan babi. c. Harga kerbau yang diperjual belikan pada pasar Bolu beragam tergantung dari jenisnya. d. Jenis-jenis Kerbau dapat dibedakan berdasarkan warna kulit, bentuk tanduk dan ukuran tanduk. e. Berdasarkan warna kulit kerbau dapat dibagi menjadi : 1) Tedong Bulan Warna kulit dominan putih, memiliki mata eropa (lingkaran mata tajam). Jika Tedong bulan yang tidak memiliki mata eropa bias dikatan tidak berharga. 2) Tedong Puddu Warna kulit dominan hitam 3) Tedong Ballian 4) Tedong Bonga Salekko : Pasar Bolu : Kecematan Rantepao, Kabupaten Toraja Utara :

5) Tedong Bonga Suri 6) Tedong Bonga Soli 7) Tedong Bonga Todi f. Berdasarkan bentuk tanduk dapat dibagi : 1) Tedong Standar 2) Tedong Melingkar 3) Tedong keatas satu kebawah Satu g. Berdasarkan Ukuran tanduk dibagi : 1) Tedong Sanglengo 2) Tedong Sampala 3) Tedong Santang h. Penjual Kerbau bukan hanya berasal dari Kabupaten Toraja Utara dan Tana Toraja tetapi ada juga berasal dari Palopo, dan Mamasa i. Harga babi pada pasar bolu berkisar sekitar Rp, 500.000 sampai Rp, 2.000.00. Tergantung dari besar badannya itu babi. 2. Lokasi II Nama lokasi Letak Geografis Letak Astronomis Hasil Observasi a. Tongkonan terdiri atas rumah adat, Alang atau Lumbung dan liang. 1) Rumah adat adalah tempat menaungi satu keturunan, dan tempat penyimpangan anggota keluarga yang telah meninggal sampai upecara Rambu solo diadakan. 2) Alang atau lumbung merupakan tempat menyimpan hasil panen pertanian. 3) Liang adalah kuburan. b. Rumah adat selalu mengarah ke Utara sedangkan Lumbung menghadap ke selatan. c. Rumah diartikan ibu sedangkan Lumbung itu Ayah. d. Ukiran- ukiran pada tongkonan meliputi : 1) Pa batti Allu 2) Pa manuk Landong 3) Pa doti langi : Tongkonan Pallawa : Kecematan :

4) Pa kappu baka 5) Pa bolu kaloa 6) Pa tenang 7) Pa olu wae 3. Lokasi III Nama lokasi Letak Geografis Letak Astronomis Hasil Observasi a. Batu tumonga terletak pada jajaran gunung Sesean. b. Liang difilosofikan oleh orang Toraja sebagai tempat berkumpul bersama-sama anggota keluarga setelah meninggal. Jika semasa hidup mereka tinggal bersama di Tongkonan maka meninggal pun mereka harus tinggal bersam di satu liang. c. Liang atau kuburan masyarakat Toraja dapt dibagi menjadi tiga yaitu: Liang Erong : Kuburan berbentuk perahu pada bagian atapnya : Batu Tumonga : Kecematan Sesean Kabupaten Toraja Utara : 2 54 38.84 LS - 119 53 00 BT

Liang Petani : Kuburan yang berupa semen. Liang Pa 4. Lokasi IV Nama lokasi Letak Geografis Letak Astronomis Hasil Observasi a. RANTEBORI berasal dari bahasa Toraja yang terdiri dari dua kata yait RANTE berarti lapangan sedangkan BORI berarti Kampung. b. Terdapat batu simbuang yang sengaja dibuat oleh masyarakat setempat. c. Fungsi batu simbuang adalah: 1) Tempat upecara. 2) Sebagai symbol. 3) Batu tempat mengikat kerbau yang akan dikorbankan. d. Ada juga dikenal dengan simbuang petting (bambu) yang ditancapkan pada saat kerbau akan dikorbankan. : Situs purbakala Bori Parinding : Kecematan Rantebori Kabupaten Toraja Utara : 2 54 38.84 LS - 119 53 00 BT : Kuburan berupa batu.

e. Bagunan yang terdapat pada tempat upecara Rambu solo adalah: 1) Lakian merupakan tempat penyimpanan mayat saat upecara diadakan. 2) Balakayan merupakan tempat penyimpanan daging hewan yang dikorbankan pda saat upecara diadakan. 5. Lokasi V Nama lokasi Letak Geografis Letak Astronomis Hasil Observasi a. Tongkonan pada Kete Kesu lebih maju daripada tongkonan yang ada di Pallawa, dilihat dari kelengkapan tongkonan. b. Dilihat dari bentang sawah yang ada di sekitar Kete Kesu dapat diyakini bahwa penduduk Kete Kesu pada zaman dahulu merupakan penggarap sawah. c. Ada dua macam liang pada Kete Kesu yaitu: 1) Liang Kelurga merupakan liang penyimpanan orang yang dulunya lahir dan tinggal di Kete Kesu . 2) Liang Warga merupakan liang penyimpanan orang yang dulunya berasal dari luar Kete Kesu dan meninggal di Kete Kesu. 6. Lokasi VI Nama lokasi Letak Geografis Letak Astronomis Hasil Observasi a. Liang di Landa sudah lebih maju, ada pahatan batuan yang membuktikan bahwa liang ini muncul pertama kali pada masa zaman besi. b. Liang Landa berada pada gunung karst. c. Semakin tinggi liangnya semakin tinggi status social orang yang meninggal tersebut. d. Zaman sebelum masuk penjajahan Belanda ke Toraja, Orang Bugis datang mengadu domba para petinggi suku toraja sehingga Suku Toraja mudah ditaklukan oleh oaring Bugis. Kemudian masuknya penjajahan Belanda membawa perubahan : Landa : Kecematan Kesu Kabupaten Toraja Utara : 3 00 5.51 LS - 119 52 33.9 BT : Kete Kesu : Kecematan Kesu Kabupaten Toraja Utara : 2 59 52.8 LS - 119 54 35.36 BT

pada suku Toraja. Ajaran Kristen masuk menjadi ajaran agama Toraja dan suku Bugis mulai tersisih keluar dari tanah Toraja. 7. Lokasi VII Nama lokasi Letak Geografis Letak Astronomis Hasil Observasi a. Terdapat museum erong yang dalamnya terdapat: 1) Buku sejarah yang menceritakan hal-hal yang tidak masuk akal tetapi bersangkutan dengan sejarah Toraja. 2) Parangnya Laki Padada b. Salah satu raja di sangalla adalah Puanglai Ri Uding lahir pada tahun 1905 dan meninggal pada tahun 2003. 8. Lokasi VIII Nama lokasi Letak Geografis Letak Astronomis Hasil Observasi a. Bayi yang meninggal dan belum tumbuh giginya kan dikuburkan pada pohon Tara. b. Kuburan bayi dletakkan membelakangi rumahnya tujuannya agar orang yg ditinggalkan cepat melupakan sang bayi yg meninggal. c. Pohon Tara digunakan sebagai kuburan bayi karena memiliki getah seperti susu hal ini diyakini bahwa pohon Tara akan melindungi sang bayi yang telah meninggal. : Baby Graves : Kecematan Sangalla Utara Kabupaten Tana Toraja. : 3 04 57.4 LS - 119 55 03.3 BT : Kuburan Raja-Raja Sangalla : Kecematan Sangalla Kabupaten Tana Toraja. : 3 05 39.04 LS - 119 54 13.08 BT

You might also like