You are on page 1of 15

BAB I TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Gastritis adalah peradangan pada lapisan lambung (Medicastore, 2003).

Gastritis adalah proses inflamasi pada lapisan mukosa dan sub mukosa lambung ( u!ono, 200"). #a$id %$edorf (2002) mendefinisikan gastritis sebagai inflamasi mukosa gaster akut atau kronik. Gastritis !aitu peradangan lokal atau men!ebar pada mukosa lambung !ang berkembang bila mekanisme protektif mukosa dipenuhi dengan bakteri atau bahan iritan lain (&ee$es, 2002). '. (lasifikasi Gastritis ada 2 kelompok !aitu gastritis akut dan gastritis kronik. alah satu bentuk gastritis akut !ang sering di)umpai di klinik ialah gastritis akut erosif. Gastritis akut erosif adalah suatu peradangan mukosa lambung !ang akut dengan kerusakan* kerusakan erosif. #isebut erosif apabila kerusakan !ang ter)adi tidak lebih dalam daripada mukosa muskularis. Gastritis kronik bukan merupakan lan)utan dari gastritis akut, dan keduan!a tidak saling berhubungan. Gastritis kronis adalah suatu peradangan bagian permukaan mukosa lambung !ang berkepan)angan !ang disebabkan baik oleh ulkus lambung )inak maupun ganas atau oleh bakteri helicobacter p!lori. Gastritis kronik )uga masih dikelompokkan lagi dalam 2 tipe !aitu tipe A dan tipe '. Gastritis kronik tipe A )ika mampu menghasilkan imun sendiri. +ipe ini berhubungan dengan atropi dari kelen)ar lambung dan penurunan mukosa. Penurunan pada sekresi gastrik mempengaruhi produksi antibodi. Anemia pernisiosa berkembang pada proses ini. Gastritis kronik tipe ' lebih la,im. +ipe ini berhubungan dengan infeksi helicobacter p!lori !ang menimbulkan ulkus pada dinding lambung. -. Pen!ebab Pen!ebab gastritis adalah obat analgetik anti inflamasi terutama aspirin. bahan kimia, misaln!a lisol. merokok. alkohol. stres fisis !ang disebabkan oleh luka bakar, sepsis, trauma, pembedahan, gagal pernafasan, gagal gin)al, kerusakan susunan saraf pusat. refluk usus lambung (/na!ah, 2000, hal 1 23). Gastritis )uga dapat disebabkan

oleh obat*obatan terutama aspirin dan obat anti inflamasi non steroid (A/4 ), )uga dapat disebabkan oleh gangguan mikrosirkulasi mukosa lambung seperti trauma, luka bakar dan sepsis Gastritis bakterialis biasan!a merupakan akibat dari infeksi oleh 5elicobacter p!lori (bakteri !ang tumbuh di dalam sel penghasil lendir di lapisan lambung). 'akteri ini bisa men!ebabkan gastritis menetap atau gastritis sementara. Gastritis karena stres akut, merupakan )enis gastritis !ang paling berat, !ang disebabkan oleh pen!akit berat atau trauma (cedera) !ang ter)adi secara tiba*tiba. -ederan!a sendiri mungkin tidak mengenai lambung, seperti !ang ter)adi pada luka bakar !ang luas, operasi besar, gagal gin)al, gagal nafas, pen!akit hari !ang berat, septicemia atau cedera !ang men!ebabkan perdarahan hebat. Gambaran !ang sama tentang gasstritis ini disebut gastritis akut erosif. (ira*kira 607 pasien !ang dira8at di ruang intensif menderita gastritis akut erosif ini. Gastritis erosif kronis bisa merupakan akibat dari bahan iritan seperti obat* obatan, terutama aspirin dan obat anti peradangan non*steroid lainn!a, pen!akit -rohn, serta infeksi $irus dan bakteri. Gastritis ini ter)adi secara perlahan pada orang* orang !ang sehat, bisa disertai dengan perdarahan atau pembentukan ulkus (borok, luka terbuka). Gastritis ini paling sering ter)adi pada alkoholis. Gastritis karena $irus atau )amur bisa ter)adi pada penderita pen!akit menahun atau penderita !ang mengalami gangguan sistem kekebalan. Gastritis eosinofilik bisa ter)adi sebagai akibat dari reaksi alergi terhadap infestasi cacing gelang. 9osinofil (sel darah putih) terkumpul di dinding lambung. Gastritis atrofik ter)adi )ika antibodi men!erang lapisan lambung, sehingga lapisan lambung men)adi sangat tipis dan kehilangan sebagian atau seluruh seln!a !ang menghasilkan asam dan en,im. (eadaan ini biasan!a ter)adi pada usia lan)ut. Gastritis ini )uga cenderung ter)adi pada orang*orang !ang sebagian lambungn!a telah diangkat (men)alani pembedahan gastrektomi parsial). Gastritis atrofik bisa men!ebabkan anemia pernisiosa karena mempengaruhi pen!erapan $itamin '"2 dari makanan. Pada gastritis atrofik, infiltrat menginflamasi lamina propria dengan menghilangn!a kelen)ar*kelen)ar. :ika atrofi gaster men)adi komplit, elemen kelen)ar berkurang atau hampir tidak ada, tetapi tidak terdapat sel radang, anemia pernisiosa dapat timbul pada gastritis )enis ini. Pen!akit M;n;trier merupakan )enis gastritis !ang pen!ebabn!a tidak diketahui. #inding lambung men)adi tebal, lipatann!a melebar, kelen)arn!a membesar

dan memiliki kista !ang terisi cairan. ekitar "07 penderita pen!akit ini menderita kanker lambung. Gastritis )uga bisa ter)adi )ika seseorang menelan bahan korosif atau menerima terapi pen!inaran kadar tinggi. #. Patofisiologi Gastritis akut dapat disebabkan oleh karena stres, ,at kimia misaln!a obat* obatan dan alkohol, makanan !ang pedas, panas maupun asam. Pada para !ang mengalami stres akan ter)adi perangsangan saraf simpatis 4< (4er$us $agus) !ang akan meningkatkan produksi asam klorida (5-l) di dalam lambung. Adan!a 5-l !ang berada di dalam lambung akan menimbulkan rasa mual, muntah dan anoreksia. =at kimia maupun makanan !ang merangsang akan men!ebabkan sel epitel kolumner, !ang berfungsi untuk menghasilkan mukus, mengurangi produksin!a. edangkan mukus itu fungsin!a untuk memproteksi mukosa lambung agar tidak ikut tercerna. &espon mukosa lambung karena penurunan sekresi mukus ber$ariasi diantaran!a $asodilatasi sel mukosa gaster. >apisan mukosa gaster terdapat sel !ang memproduksi 5-l (terutama daerah fundus) dan pembuluh darah. <asodilatasi mukosa gaster akan men!ebabkan produksi 5-l meningkat. Anoreksia )uga dapat men!ebabkan rasa n!eri. &asa n!eri ini ditimbulkan oleh karena kontak 5-l dengan mukosa gaster. &espon mukosa lambung akibat penurunan sekresi mukus dapat berupa eksfeliasi (pengelupasan). 9ksfeliasi sel mukosa gaster akan mengakibatkan erosi pada sel mukosa. 5ilangn!a sel mukosa akibat erosi memicu timbuln!a sindrom d!spepsia. 9. +anda dan Ge)ala Ge)alan!a tergantung kepada )enis gastritisn!a. Penderita gastritis mengalami gangguan pencernaan (indigesti) dan rasa tidak n!aman di perut sebelah atas. Pada gastritis karena stres akut, pen!ebabn!a (misaln!a pen!akit berat, luka bakar atau cedera) biasan!a menutupi ge)ala*ge)ala lambung. tetapi perut sebelah atas terasa tidak enak. egera setelah cedera, timbul memar kecil di dalam lapisan lambung. #alam beberapa )am, memar ini bisa berubah men)adi ulkus. ?lkus dan gastritis bisa menghilang bila penderita sembuh dengan cepat dari cederan!a. 'ila penderita tetap sakit, ulkus bisa membesar dan mulai mengalami perdarahan, biasan!a dalam 8aktu 2*2 hari setelah ter)adin!a cedera. Perdarahan men!ebabkan tin)a ber8arna kehitaman

seperti aspal, cairan lambung men)adi kemerahan dan )ika sangat berat, tekanan darah bisa turun. Perdarahan bisa meluas dan berakibat fatal. Pada sebagian besar kasus, ge)alan!a amat ringan bahkan asimptomatis. (eluhan itu misaln!a n!eri pada ulu hati !ang biasan!a ringan. Ge)ala dari gastritis erosif kronis berupa mual ringan dan n!eri di perut sebelah atas. +etapi ban!ak penderita (misaln!a pemakai aspirin )angka pan)ang) tidak merasakan n!eri. Penderita lainn!a merasakan ge)ala !ang mirip ulkus, !aitu n!eri ketika perut kosong. :ika gastritis men!ebabkan perdarahan dari ulkus lambung, ge)alan!a bisa berupa tin)a ber8arna kehitaman seperti aspal (melena), serta muntah darah (hematemesis) atau makanan !ang sebagian sudah dicerna, !ang men!erupai endapan kopi. Ge)ala lainn!a dari gastritis kronik adalah anoreksia, mual*muntah, diare, sakit epigastrik dan demam. Perdarahan saluran cerna !ang tak terasa sakit dapat ter)adi setelah penggunaan aspirin. Pada gastritis eosinofilik, n!eri perut dan muntah bisa disebabkan oleh pen!empitan atau pen!umbatan u)ung saluran lambung !ang menu)u ke usus dua belas )ari. Pen!akit M;ni;re, ge)ala !ang paling sering ditemukan adalah n!eri lambung. 5ilangn!a nafsu makan, mual, muntah dan penurunan berat badan, lebih )arang ter)adi. +idak pernah ter)adi perdarahan lambung. Penimbunan cairan dan pembengkakan )aringan (edema) bisa disebabkan karena hilangn!a protein dari lapisan lambung !ang meradang. Protein !ang hilang ini bercampur dengan isi lambung dan dibuang dari tubuh. Pada gastritis sel plasma, n!eri perut dan muntah bisa ter)adi bersamaan dengan timbuln!a ruam di kulit dan diare. Gastritis akibat terapi pen!inaran men!ebabkan n!eri, mual dan heartburn (rasa hangat atau rasa terbakar di belakang tulang dada), !ang ter)adi karena adan!a peradangan dan kadang karena adan!a tukak di lambung. +ukak bisa menembus dinding lambung, sehingga isi lambung tumpah ke dalam rongga perut, men!ebabkan peritonitis (peradangan lapisan perut) dan n!eri !ang luar biasa. Perut tampak kaku dan keadaan ini memerlukan tindakan pembedahan darurat. (adang setelah terapi pen!inaran, terbentuk )aringan parut !ang men!ebabkan men!empitn!a saluran lambung !ang menu)u ke usus dua belas )ari, sehingga ter)adi n!eri perut dan muntah. Pen!inaran bisa merusak lapisan pelindung lambung, sehingga bakteri bisa masuk ke dalam dinding lambung dan men!ebabkan n!eri hebat !ang muncul secara tiba*tiba.

@. #iet Pada Gastritis #iet pada penderita gastritis adalah diet lambung. Prinsip diet pada pen!akit lambung bersifat ad libitum, !ang artin!a adalah bah8a diet lambung dilaksanakan berdasarkan kehendak pasien. Prinsip diet diantaran!a pasien dian)urkan untuk makan secara teratur, tidak terlalu ken!ang dan tidak boleh berpuasa. Makanan !ang dikonsumsi harus mengandung cukup kalori dan protein (+(+P) namun kandungan lemakAmin!ak, khususn!a !ang )enuh harus dikurangi. Makanan pada diet lambung harus mudah dicernakan dan mengandung serat makanan !ang halus (soluble dietar! fiber). Makanan tidak boleh mengandung bahan !ang merangsang, menimbulkan gas, bersifat asam, mengandung min!akA lemak secara berlebihan, dan !ang bersifat melekat. elain itu, makanan tidak boleh terlalu panas atau dingin. 'eberapa makanan !ang berpotensi men!ebabkan gastritis antara lain garam, alkohol, rokok, kafein !ang dapat ditemukan dalam kopi, teh hitam, teh hi)au, beberapa minuman ringan (soft drinks), dan coklat. Garam dapat mengiritasi lapisan lambung. 'eberapa penelitian menduga bah8a makanan bergaram meningkatkan resiko pertumbuhan infeksi 5elicobacter p!lori. Gastritis )uga biasa ter)adi pada alkoholik. Perokok berat dan mengkonsumsi alkohol berlebihan diketahui men!ebabkan gastritis akut. Makanan !ang diketahui sebagai iritan, korosif, makanan !ang bersifat asam dan kopi )uga dapat mengiritasi mukosa lambung. G. Pengobatan Pengobatan umum terhadap gastritis adalah menghentikan atau menghindari faktor pen!ebab iritasi, pemberian antasid dan simptomatik lain, dan pada gastritis atrofik dengan anemia pernisiosa diobati dengan '"2 intramuskuler (h!droB!cobalamin atau c!anocobalamin). :ika pen!ebabn!a adalah infeksi oleh 5elicobacter p!lori, maka diberikan bismuth, antibiotik (misaln!a amoksisilin dan klaritromisin) dan obat anti*tukak (omepra,ol). Penderita gastritis karena stres akut ban!ak !ang mengalami pen!embuhan setelah pen!ebabn!a (pen!akit berat, cedera atau perdarahan) berhasil diatasi. +etapi sekitar 27 penderita gastritis karena stres akut mengalami perdarahan !ang sering berakibat fatal. (arena itu dilakukan pencegahan dengan memberikan antasid (untuk

menetralkan asam lambung) dan obat anti*ulkus !ang kuat (untuk mengurangi atau menghentikan pembentukan asam lambung). Perdarahan hebat karena gastritis akibat stres akut bisa diatasi dengan menutup sumber perdarahan pada tindakan endoskopi. :ika perdarahan berlan)ut, mungkin seluruh lambung harus diangkat. 9radikasi 5elicobacter p!lori merupakan cara pengobatan !ang dian)urkan untuk gastritis kronis !ang ada hubungann!a dengan infeksi oleh kuman tersebut. eradikasi dapat mengembalikan gambaran histopatologi men)adi normal kembali. 9radikasi dapat dicapai dengan pemberian kombinasi penghambat pompa proton dan antibiotik. Antibiotik dapat berupa tetrasiklin, metronidasol, klaritromisin, dan amoksisilin. (adang*kadang diperlukan lebih dari satu macam antibiotik untuk mendapatkan hasil pengobatan !ang baik. Gastritis erosif kronis bisa diobati dengan antasid. Penderita sebaikn!a menghindari obat tertentu (misaln!a aspirin atau obat anti peradangan non*steroid lainn!a) dan makanan !ang men!ebabkan iritasi lambung. Misoprostol mungkin bisa mengurangi resiko terbentukn!a ulkus karena obat anti peradangan non*steroid. ?ntuk meringankan pen!umbatan di saluran keluar lambung pada gastritis eosinofilik, bisa diberikan kortikosteroid atau dilakukan pembedahan. Gastritis atrofik tidak dapat disembuhkan. ebagian besar penderita harus edangkan mendapatkan suntikan tambahan $itamin '"2. Gastiritis karena pen!akit M;n;trier bisa disembuhkan dengan mengangkat sebagian atau seluruh lambung. lambung. gastritis sel plasma bisa diobati dengan obat ulkus !ang menghalangi pelepasan asam

BAB II LAPORAN KASUS UNIVERSITAS ANDALAS FAKULTAS KEDOKTERAN KEPANITERAAN KLINIK ROTASI TAHAP II +A+? PA /94 ". /dentitas Pasien a. 4amaA(elaminA?murA b. Peker)aanApendidikan c. Alamat 1 MisertiA PerempuanA 20 tahun 1 /bu rumah tangga 1 :l 'ahari / &+ /A &C /// , Padang

2. >atar 'elakang sosial*ekonomi*demografi*lingkungan keluarga a. c. tatus Perka8inan 1 :anda dengan 3 orang 1 3 orang anakn!a !ang sudah beker)a d. (' e. (ondisi &umah * * 1 +idak ada 1 &umah semi permanen, 0 kamar tidur, dan " kamar mandi. >antai rumah dari semen, $entilasi udara dan sirkulasi udara kurang baik, pencaha!aan kurang karena rumahn!a tidak menghadap matahari terbit, kamar pasien cukup lapang. * * * * * * * C- dalam rumah >istrik ada umber air 1 sumur gali, airn!a )ernih tidak berbau dan tidak berasa. 5alaman rumah tidak terlalu luas, dan terlihat agak gersang tanpa tanaman. 'ak mandi kelihatan bersih dan dikuras " BAseminggu. ampah di bakar, kadang*kadang di buang ke laut kalau tidak sempat di bakar &umah dihuni oleh 2 orang !ang terdiri dari pasien, anakn!a 3 orang dan menantun!a " orang (esan 1 5igiene dan sanitasi lingkungan cukup b. :umlah AnakA audara

tatus 9konomi (eluarga1 Mampu , dimana penghasilan di beri oleh anak*

f. (ondisi >ingkungan (eluarga * * * Pasien tinggal di lingkungan !ang cukup padat penduduk dan di dekat pantai, )arak rumah dari pantai lebih kurang 200 meter Carga di sekitar lingkungan pasien sangat ramah dan hidup kekeluargaan di tempat ini cukup baik >ingkungan sekitar cukup bersih 8alau tidak tertata dengan rapi

3. Aspek Psikologis di keluarga * * * 5ubungan dengan anggota keluarga baik Pasien merasa ketakutan )ika rumah !ang ditempatin!a ini akan di ambil oleh keluarga suamin!a karena suamin!a telah meninggal. @aktor stress dalam keluarga ada, dimana hubungan dengan sanak keluarga dan mas!arakat di kampungn!a (pariaman) tidak terbina dengan baik. Mas!arakat di sana tidak peduli satu sama lain )adi pasien ini merasa kesepian )ika pulang ke kampungn!a. 0. &i8a!at Pen!akit ekarang (eluhan utama 1 sakit di ulu hati dan men)alar ke punggung. akit di ulu hati dan men)alar ke punggung se)ak D 2 minggu !ang lalu dan meningkat se)ak D 0 hari ini. akit ini muncul setelah pasien pulang dari kampungn!a 2 minggu !ang lalu, karena selama di kampungn!a pasien makan tidak teratur, dan tidak ada !ang menga8asi makanann!a. #itambah lagi dengan mas!arakat di sana acuh tidak acuh, sedangkan pasien sendiri orangn!a suka bergaul dan bersosialisasi dengan orang*orang. akit ini berkurang )ika setelah makan

Mual ada, dan muntah tidak ada (embung ada ering senda8a*senda8a ada )ika tidak pedas nafsu makan pasien hilang. &i8a!at meminum )amu*)amuan ( kun!it asam) ada se)ak pasien gadis &i8a!at sering menggunakan obat*obat sakit kepala di beli di kedai ada

(ebiasaan makan pasien selalu memakan makanan !ang pedas*pedas, karena

e)ak 2 tahun ini pasien selalu mengkonsumsi piroksikam !ang di beli sendiri di apotik tanpa resep dokter )ika pasien merasa tangann!a ngilu*ngilu

'A( )umlah dan 8arna biasa 'A' 8arna dan konsistensi biasa. 2. &i8a!at Pen!akit dahulu A Pen!akit (eluarga * Pasien telah menderita pen!akit seperti ini se)ak tahun tahun 200E, dan telah pernah di ra8at di & ?P #r.M.#)amil padang selama 20 hari karena sebelumn!a pasien demam, kemudian mual muntah dan sampai tidak bisa bangun dari tidur. aat di ra8at ini pasien )uga telah di lakukan endoskopi dan hasiln!a kata dokter pasien menderita gastritis !ang sudah lama. #an pasien )uga telah men)alani ra8at )alan selama 2 tahun, setelah itu karena pen!akitn!a tidak kambuh*kambuh lagi pasien malas untuk berobat dan putus obat sampai di sini. * (akak pasien )uga menderita pen!akit seperti ini dan )uga dikatakan menderita gastritis. E. Pemeriksaan @isik tatus Generalis (eadaan ?mum (esadaran 4adi 4afas +# uhu '' Mata (ulit +5+ >eher #ada Paru /nspeksi 1 simetris kiri dan kanan 1 edang 1 -M1 33BA menit 1 20BAmenit 1 "00AF0 mm5g 1 3F,0 01 E3 (g 1 (on)ungti$a anemis, klera tidak ikterik 1 Pucat tidak ada, sianosis tidak ada, ikterik tidak ada 1 tidak ada kelainan 1 tidak ada pembesaran (G'

Palpasi Perkusi Auskultasi :antung /nspeksi Palpasi Perkusi (iri Atas Auskultasi Abdomen /nspeksi Palpasi Perkusi Auskultasi Punggung Alat kelamin 1 +idak diperiksa

1 fremitus kiri sama dengan kanan 1 sonor 1 $esikuler, 8hee,ing (*), ronkhi (*) 1 iktus tidak terlihat 1 iktus teraba " )ari medial >M- &/- < 1 1 " )ari medial >M- &/- < 1 &/- // 1 bun!i )antung murni, irama teratur, bising (*) (anan 1 > #

1 Perut tidak tampak membuncit 1 5ati dan lien tidak teraba, 4!eri +ekan (G) di epigastrium 1 +impani 1 '? (G) 4

1 4!eri tekan dan n!eri ketok -<A tidak ada.

Anggota gerak 1 Akral hangat, refilling kapiler baik, &f GAG, &p *A* F. >aboratorium 1 tidak dilakukan 3. Pemeriksaan an)uran 1 Pemeriksaan 5b, 5t, >eukosit dan trombosit 9ndoskopi ulang

6. #iagnosis (er)a Gastritis kronis

"0. #iagnosis 'anding 1 ?lkus peptikum

"". Mana)emen a. Pre$entif 1 5indari makan makanan !ang mengandung gas seperti kol, lobak dan nangka 5indari makan makanan !ang pedas*pedas :angan membeli obat*obatan tanpa resep dokter di apotik*apotik Makan secara teratur 5indari stress

b. Promotif 1 ". Men)elaskan kepada pasien bah8a pen!akit ini akan kambuh )ika pasien stress, atau tidak patuh dengan nasehat dokter 2. Men)elaskan komplikasi terburuk dari pen!akit ini agar pasien patuh untuk berobat 3. Men)elaskan akibat membeli obat sembarangan di apotik c. (uratif 1 /stirahat dan #iet !ang ketat (makan secara teratur, tidak boleh terlalu ken!ang dan tidak boleh puasa) Medikamentosa 1 Antasida tab 3 B " tab %mepra,ol tab 2B20 mg <itamin ' compleB 3B" tab

d. &ehabilitatif 1 :ika n!erin!a makin bertambah dan ada muntah darah segera diba8a ke puskesmas atau ke &umah sakit.

Pasien disarankan untuk control lagi ke poli pen!akit dalam & ?P dr M.#)amil Padang untuk melihat kembali apakah bertambah parah.

#inas (esehatan (od!a Padang Puskesmas ?lak (arang

#okter +anggal

1 u!astri 1 00 :anuari 20""

&A Antasida tab 4o H I 3 dd tab / a.c JJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJK &A %mepra,ol I 2 dd tab / JJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJK &A <itamin 'compleks I 3 dd tab / JJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJK 4o H< tab 20 mg 4o H

Pro

1 Miserti

?mur 1 20 tahun Alamat 1 :l 'ahari / &+ /A&C ///, Padang

BAB III DISKUSI eorang pasien datang ke Puskesmas ?lak (arang dengan keluhan utama n!eri di ulu hati !ang men)alar ke punggung. #an di diagnosa dengan gastritis kronik. #iagnosis di tegakkan dari anamnesa dan pemeriksaan fisik. #ari anamnesa di dapatkan akit di ulu hati dan men)alar ke punggung se)ak D 2 minggu !ang lalu dan meningkat se)ak D 0 hari ini. akit ini muncul setelah pasien pulang dari kampungn!a 2 minggu !ang lalu, karena pasien stress akibat masalah di kampungn!a, sakit ini berkurang )ika setelah makan, mual ada, dan muntah tidak ada, kembung ada, sering senda8a*senda8a ada, kebiasaan makan pasien selalu memakan makanan !ang pedas*pedas, ri8a!at meminum )amu*)amuan ( kun!it asam) ada se)ak pasien gadis, i8a!at sering menggunakan obat*obat sakit kepala di beli di kedai ada, se)ak 2 tahun ini pasien selalu mengkonsumsi piroksikam !ang di beli sendiri di apotik tanpa resep dokter )ika pasien merasa tangann!a ngilu*ngilu. #ari pemeriksaan fisik ditemukan n!eri tekan di epigastrium, dan pemeriksaan lainn!a normal. #ari ri8a!at pengobatan pasien telah pernah di ra8at di M.#)amil pada tahun 200E selama "2 hari dengan diagnosis gastritis kronis e.c helicobacter pillor!, dan ra)in kontrol tiap E bulan selama 2 tahun !aitu dari 200E*2003, kemudian karena pasien tidak merasakan keluhan lagi makan!a ia berhenti kontrol. eharusn!a pasien ini di sarankan kontrol terus sampai 0 tahun. Pencetus a8aln!a pen!akit pasien ini adalah karena adan!a ri8a!a makan )amu*)amuan semen)ak gadis, ditambah dengan adan!a stress karena suamin!a meninggal dunia pada tahun 200E tersebut, dan kebiasaann!a suka makan makanan !ang pedas. #imana ini semua akan merangsang pembentukan asam lambung sehingga akan men!ebabkan kerusakan dari mukosa lambung itu akibatn!a muncullah ge)ala sindrom d!spepsia. Pada saat sekarang pen!akitn!a kambuh lagi ini disebabkan karena pasein sering mengkonsumsi obat*obat 4 A/# secara sembarangan tanpa resep dokter, adan!a stress lagi !aitu pasien menderita sakit kulit !ang kemungkinan scabies setelah itu pasien berobat di kampungn!a tapi sanak saudara dikampungn!a tidak peduli sama dia dan mengucilkann!a, pasien tidak makan secara teratur dan ditambah lagi tidak ada !ang mengontrol makanan pasien.

#iagnosis banding dari pasien ini adalah ulkus peptikum karena sebelumn!a pasien telah berobat dengan diagnosis gastritis kronik e.c helicobacter p!lori dan control tidak sampai selesai kemungkinan eradikasi 5.pilor!n!a belum selesai sehingga akan mengin$asi lebih dalam dan ter)adilah ulkus. #itambah lagi pasien !ang akhir*akhir ini sering minum 4 A/# secara sembarangan sehingga akan memperparah ari kerusakan mukosa lambung itu sendiri. #iagnosis banding ini lebih di kuatkan dengan adan!a n!eri di ulu hati !ang men)alar ke punggung !ang berarti ulkusn!a telah penetrasi ke pancreas, serta adan!a keluarga pseien !ang meninggal karena sakit seperti ini. ?ntuk lebih memastikann!a maka pemeriksaan an)urann!a adalah endoskopi ulang dan pasien disarankan untuk kembali control ke & ?P M.#)amil. Pada pasien ini diberikan pengobatan medikamentosa omepra,ol dan antasida. 'erdasarkan literatur kalau pasien menderita gastritis karena 5.pilor! maka pengobatann!a adalah golongan PP/ di tambah amoksisilin. #isini tidak diberikan karena !ang sekarang belum tentu akibat 5.pilor!n!a 8alaupun ia sebelumn!a akibat 5.Pilor!. ?ntuk pencegahann!a agar tidak kambuh lagi adalah hindari makan makanan !ang mengandung gas seperti kol, lobak dan nangka, hindari makan makanan !ang pedas*pedas, )angan membeli obat*obatan tanpa resep dokter di apotik*apotik, makan secara teratur, dan hindari stress dengan melakukan kegiatan !ang positif seperti ikut acara ma)lis taklim, ikut kegiatan*kegiatan di mes)id.

DAFTAR PUSTAKA 5adi, su)ono.2002.Gastroenterologi. 'andung 1 P+ alumni udo!o, C. Aru.200E. /lmu Pen!akit dalam. :akrta1 @(?/

You might also like