You are on page 1of 5

Anatomi Anal Lining Kanalis analis merupakan suatu struktur yang berbentuk seperti tabung, panjangnya sekitar 4 cm dan

dua pertiga bagian atasnya tertutup lapisan yang tidak berambut, tidak mengandung kelenjar, yang terdiri dari sel epitel gepeng yang sensitive yang dikenal sebagai anoderm. Lapisan ini tersusun dalam susunan longitudinal yang dikenal dengan lapisan Morgagni . Deskripsi yang diterangkan di atas masih sangat sederhana, kemudian pada abad ke -19 ahli anatomi memberikan deskripsi yang lebih jelas dan detail mengenai kanalis analis. Satu hal yang kemudian disadari para ahli anatomi mengenai kanalis analis adalah mengenai ketebalan dan kayanya vaskularisasi di submukosa anus. Hal yang diketahui terakhir ini sangat berperan dalam membantu memperkuat penutupan anus. Observasi lebih lanjut menjelaskan mengenai apa sesungguhnya bantalan haemorrhoid, yang lebih dikenal dengan sebutan anal cushion. Jadi, anal cushion merupakan bantalan jaringan lunak yang terdiri dari jaringan pembiluh darah (plexus haemorrhoidales) venula, arteriol, arterio-venous anastomosis, otot plos dan jaringan ikat elastis, yang terletak di submukosa pada hemorrhoid interna dan subkutan pada haemorrhoid eksterna. Anal cushion sendiri terbagi oleh linea dentata, dimana pembagian ini mempengaruhi kepekaan anus terhadap rasa sakit. Yaitu bagian yang di atas linea dentata tidak bisa mengalami sakit karena tidak ada saraf somatis namun bagian bawah bisa merasa sakit karena ada saraf somatisnya. (5,6)

Gambar 1. Anatomi Anorectum (11)

2.1.2 Peredaran darah pada anal cushion Anal cushion menerima supply darah dari arteri rectalis superior, media dan inferior (= arteri haemorrhoidal). Lima sampai delapan cabang dari arteri rectalis superior melalui

mesorectum dan melewati ampulla recti menuju ke bawah sampai di submukosa anus, kemudian beranastomose dengan pembuluh dari cabang media dan inferior. Eksisi lokal pada mukosa dapat menyebabkan perdarahan dari ketiga pembuluh darah tersebut. Sebagian aliran darah tadi akan masuk ke sistem vena melalui shunt arterivena yang akan membantu fungsi mekanis anus. Anal cushion berguna untuk membantu melawan tekanan saat defekasi dengan

adanya otot polos, muskulus ani dan jaringan elastis. Otot ini merupakan struktur anatomi yang unik karena tidak ada otot lain yang terdapat di submukosa (ditemukan oleh Treitz (1853)). Otot ini berasal dari sphincter interna yang terdiri dari berbagai bundle yang bersatu di subanodermal untuk membentuk ikatan kuat yang padat untuk menyangga di sekeliling vena. (5)

Gambar 2. Struktur otot dalam canalis analis 2

2.1.3 Fungsi Anal Cushion Tidak diragukan lagi anal cushion berfungsi membantu penutupan anus. Subtansi spongiosa dan volume yang bervariasi dari kantung vena ,dengan anastomose langsungnya dengan arteri, berperan dalam membantu sphincter berkontraksi sehingga anus menutup. (5) Jika karena suatu sebab ada gangguan pada aliran darah balik vena maka akan terjadi pelebaran vena dan ini yang banyak dikenal sebagai wasir.

Gambar 3. Protoscopic dari normal anal cushion (5)

Gambar 4. Gambaran protoscopic dari anal cushion yang melebar (5)

You might also like