You are on page 1of 10

HEMATOMA EPIDURAL

A. Pengertian

Hematoma epudural suatu akumulasi darah pada ruang antara tulang tengkorak bagian dalam dan lapisan meninges paling luar, dura. ( Carolyn M. Hudak, RN, PHD dan Barbara M. Gallo, RN, M , CN!!, "##$ % &pidural hematoma atau perdarahan ekstradura diartikan sebagai adannya penumpukan darah diantara dura dan tubula interna'lapisan ba(ah tengkorak ()apardi, *++,%. -ebih sering ter.adi pada lobus temporal dan parietal ( melt/her 0 Bare, *++"%. B. Etiologi

&pidural hematom ter.adi karena laserasi pembuluh darah yang ada di antara tengkorak dan durameter akibat benturan yang menyebabkan 1raktur tengkorak seperti ke2elakaan kendaraan, atau tertimpa sesuatu, dan ter.atuh. umber perdarahan biasanya dari laserasi 2abang arteri meningen, sinus duramatis, dan diploe ()apardi, *++,%

C. Patoflow

D. Manifestasi klinis Penurunan kesadaran sampai koma 3eluarnya darah yang ber2ampur C (rinorea% dan telinga (othorea% Nyeri kepala yang berat usah bi2ara Dilatasi pupil dan ptosis Mual

'2airan serebrospinal dari hidung

Hemiparesis Perna1asan dalam dan 2epat kemudian dangkal irregular Battle sign Peningkatan suhu -u2id inter4al (mula5mula tidak sadar lalu sadar dan kemudian tidak sadar

E. Pemeriksaan pen n!ang

C6 s2an7 Mengidenti1ikasi adanya 8-, hemoragik, menentukan ukuran 4entrikuler, pergeseran otak. MR97 sama dengan C6 s2an dengan'tanpa menggunakan kontras !ngiogra1i serebral7 menun.ukkan kelainan sirkulasi serebral, seperti pergerseran .aringan otak akibat edema, perdarahan'trauma &&G7 untuk memperlihatkan keberadaan atau berkembangnya gelombang patologis ina :7 mendeteksi adanya perubahan struktur tulang (1raktur%, pergeseran struktur dari garis tengah (karena perdarahan, edema%, adanya 1ragmen tulang B!&R (Brain auditory &4oked Respons%7 menentukan 1ungsi korteks dan batang otak P&6 (Positron &mission 6omogrhapy%7 menun.ukkan metabolisme pada otak ;ungsi lumbal7 dapat menduga kemungkinan adanya perdarahan subara2hnoid !GD7 mengetahui adanya masalah 4entilasi atau oksigenasi yang akan dapat meningkatkan 693

". Penatalaksanaan

Penanganandarurat 7 < Dekompresi dengan trepanasi sederhana < 3raniotomi untuk menge4akuasi hematom 6erapi medikamentosa &le4asi kepala =++ dari tempat tidur setelah memastikan tidak ada 2edera spinal atau

gunakan posisi trendelenburg terbalik untuk mengurang tekanan intra2ranial dan meningkakan drainase 4ena.(#% Pengobatan yang la/im diberikan pada 2edera kepala adalah golongan de>ametason (dengan dosis a(al "+ mg kemudian dilan.utkan , mg tiap ? .am%, mannitol *+@ (dosis "5= mg'kgBB'hari% yang bertu.uan untuk mengatasi edema 2erebri yang ter.adi akan tetapi hal ini masih kontro4ersi dalam memilih mana yang terbaik. Dian.urkan untuk memberikan terapi pro1ilaksis dengan 1enitoin sedini mungkin (*, .am pertama% untuk men2egah timbulnya 1o2us epileptogeni2 dan untuk penggunaan .angka pan.ang dapat dilan.utkan dengan karbama/epin. 6ri5hidroksimetil5amino5metana (6H!M% merupakan suatu bu11er yang dapat masuk ke susunan sara1 pusat dan se2ara teoritis lebih superior dari natrium bikarbonat, dalam hal ini untuk mengurangi tekanan intra2ranial. Barbiturat dapat dipakai unuk mengatasi tekanan inrakranial yang meninggi dan mempunyai e1ek protekti1 terhadap otak dari anoksia dan iskemik dosis yang biasa diterapkan adalah dia(ali dengan "+ mg'kgBB dalam =+ menit dan kemudian dilan.utkan dengan $ mg' kgBB setiap = .am serta drip " mg'kgBB'.am unuk men2apai kadar serum =5,mg@.(A% Terapi Operatif 8perasidi lakukan bila terdapat 7 ("$% < Bolume hamatom C =+ ml ( kepustakaan lain C ,, ml% < 3eadaan pasien memburuk < Pendorongan garis tengah C = mm 9ndikasi operasi di bidang bedah sara1 adalah untuk li1e sa4ing dan untuk 1ungsional sa4ing. )ika untuk keduanya tu.uan tersebut maka operasinya men.adi operasi emergen2i. Biasanya keadaan emergen2i ini di sebabkan oleh lesi desak ruang.(A% 9ndikasi untuk li1e sa4ing adalah .ika lesi desak ruang ber4olume 7 < C *$ 22 D desak ruang supra tentorial < C "+ 22 D desak ruang in1ratentorial < C $ 22 D desak ruang thalamus edangakan indikasi e4akuasi li1e sa4ing adalah e1ek masa yang signi1ikan 7 <Penurunan klinis <&1ek massa dengan 4olume C *+ 22 dengan midline shi1t C $ mm dengan penurunan klinis yang progresi1. <6ebal epidural hematoma C " 2m dengan midline shi1t C $ mm dengan penurunan klinis yang progresi1.

A#UHA$ %EPERA&ATA$

A. Pengka!ian

". !kti4itas'9stirahat Ge.ala 7 Merasa lemah, lelah, kaku, hilang keseimbangan 6anda 7 Perubahan kesadaran, letargi, hemiparase, tetraplegia, kehilangan tonus otot *. irkulasi Ge.ala 7 Perubahan tekanan darah (hipertensi%, perubahan 1rekuensi .antung (bradikardi, takikardi yang diselengi bradikardi%

=. 9ntegritas ego Ge.ala 7 Perubahan tingkah laku atau kepribadian 6anda 7 Cemas, mudah tersinggung, delirium, bingung, depresi ,. &liminasi Ge.ala 7 9nkontinensia kandung kemih'usus $. Neurosensosir Ge.ala 7 kehilangan kesadaran sementara, amnesia seputar ke.adian, 4ertigo, sinkop kehilangan pendengaran, baal pada ekstremitas, gangguan penglihatan, ?. Pangguanpenge2apan dan pen2iuman 5 6anda 7 perubahan kesadaran, perubahan status mental (orientasi, ke(aspadaan, kosentrasi, tingkah laku dan memori%, perubahan pupil (respon terhadap 2ahaya, simetris%, (a.ah tidak simetris, genggaman lemah, re1leks tendon dalam lemah atau tidak ada, postur (dekortikasi, deserebrasi%, kehilangan sensasi sebagian tubuh

E. Makanan'2airan 5 Ge.ala 7 Mual, muntah, dan mengalami perubahan selera 5 6anda 7 Muntah (mungkin proyektil%, gangguan menelan A. Nyeri Ge.ala 7 akit kepala dengan intensitas dan lokasi yang berbeda, biasanya lama 6anda 7 (a.ah menyeringai, respon menarik pada rangsangan nyeri yang hebat, gelisah tidak bisa istirahat, merintih #. Perna1asan 6anda7 perubahan pola na1as, na1as berbunyi ronki, mengi positi1 9nteraksi sosial Ge.ala7 a1asia motorik atau sensorik, bi2ara tanpa arti, bi2ara berulang5ulang

B. Diagnosa keperawatan

Gangguan per1usi .aringan serebral berhubungan dengan penghentian aliran darah akibat 8- (hematoma, hemoragi%, edema serebral. Gangguan rasa nyaman7nyeri berhubungan dengan peningkatan 693 Bersihan .alan napas tidak e1ekti1 berhubungan dengan akumulasi sali4asi di .alan napas, obstruksi .alan napas. Pola napas tidak e1ekti1 berhubungan dengan kerusakan neuro4askular (2edera pada pusat pernapasan otak%, obstruksi trakeobronkial. Perubahan persepsi sensori7 pen2iuman, pendengaran, penge2apan berhubungan dengan de1isit neurologis, trauma. Gangguan mobilitas 1isik berhubungan dengan penurunan kekuatan, kerusakan persepsi, terapi imobilisasi. Risiko ringgi in1eksi berhubungan dengan kebo2oran C , trauma .aringan, kulit rusak. Risiko gangguan pemenuhan nutrisi7 kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan penuruan kesadaran, ketidakmampuan untuk men2erna makanan, kelemahan otot untuk mengunyah dan menelan. F

C. Inter'ensi

". D> 7 Gangguan per1usi .aringan serebral berhubungan dengan penghentian aliran darah akibat 8- (hematoma, hemoragi%, edema serebral.

6u.uan 7 setelah dilakukan tindakan kepera(atan selama = > *, .am, diharapkan perfusi jaringan serebral adekuat, ditandai dengan kriteria hasil : 6ingkat kesadaran 2ompus mentis. 5 66B dalam rentang normal. 5 Respon motorik baik. 5 GC normal "=5"$ 5 uhu tubuh G=A,$+C 5 Hrine output tidak

kurang dari +,$ml'kg'.am dan tidak lebih dari *++ ml'kg'.am inter4ensi 7 ". 6entukan 1aktor51aktor yang berhubungan dengan penyebab koma'penurunan perr1usi .aringan otak dan potensial peningkatan 693 2. Pantau dan catat status neurologis secara teratur dan bandingkan
dengan nilai standar.

=. 3a.i respon motorik terhadap perintah sederhana, gerakan yang bertu.uan dan gerakan yang tidak bertu.uan. Catat gerakan anggota tubuh dan 2atat sisi kiri dan kanan se2ara terpisah 4. Pantau TD. Catat adanya hipertensi sistolik yang terus menerus dan
tekanan nadi yang semakin berat.

. Pantau frekuensi jantung, catat adanya bradikardia, takikardia, atau


bentuk disritmia lainnya

?. 3a.i perubahan pada penglihatan, seperti adanya penglihatan yang kabur, ganda, lapang pandang menyempit dan kedalaman persepsi E. -etakkan kepala pada posisi yang lebih tinggi sesuai toleransi 3olaborasi A. Batasi pemberian 2airan sesuai indikasi. Berikan 2airan melalui 4ena melalui alat kontrol.

#. Berikan oksigen tambahan sesuai indikasi

*. D> 7 Gangguan mobilitas 1isik berhubungan dengan penurunan kekuatan, kerusakan persepsi, terapi imobilisasi. 6u.uan 7 setelah dilakukan tindakan kepera(atan selama = > *, .am diharapkan klien tidak mengalami gangguan mobilitas 1isik dengan kriteria hasil 7 kala ketergantungan klien +

6idak ter.adi dikubitus Mendemonstrasikan perilaku yang memungkinkan dilakukan kembali akti1itas

9nter4emsi 7 ". Periksa kembali kemampuan dan keadaan se2ara 1ungsional pada kerusakan yang ter.adi *. 3a.i dera.at imobilisasi klien dengan menggunakan skala ketergantungan =. Hbah posisi klien setiap * .am sekali ,. Beri atau bantu untuk melakukan latihan rentang gerak $. Berikan pera(atan mata, air mata buatan, tutup mata sesuai kebutuhan

DA"TAR PU#TA%A

(((. Google.2om

Hudak, 2arolyn M, RN, PHD dan Gallo, Barbara M, RN, M , CN!!. ( "##$ %. 3epera(atan kritis. &disi B9 4olume 99. )akarta 7 &GC

Brunner 0 suddarth ( "##E %. 3epera(atan Medikal Bedah. )akarta 7 &GC

You might also like