You are on page 1of 20

Tugas Kliping Teknik alat berat Mshg D I B U A T O L E H :

Nama: riko susanto Kelas: xii tab Jurusan: automotif Sekolah menengah kejuruan Negeri 2 kota bengkulu
NAMA GURU: OLVIANUS

KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur saya panjatkan ke Hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat limpahan Rahmat dan Karunia-nya sehingga saya dapat menyusun makalah ini dengan baik dan tepat pada waktunya. Dalam makalah ini kami membahas mengenai MSHG. . saya menyadari bahwa masih banyak kekurangan yang mendasar pada makalah ini. Oleh karena itu kami mengundang pembaca untuk memberikan saran serta kritik yang dapat membangun kami. Kritik konstruktif dari pembaca sangat kami harapkan untuk penyempurnaan makalah selanjutnya. Akhir kata semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi kita sekalian.

Bengkulu,23 november

Riko susanto

Kepala Silinder Kepala silinder (clinder head) ditempatkan dibagian atas blok silinder. Pada bagian bawah kepala silinder terdapat ruang bakar dan katup-katup. Kepala silinder harus tahan terhadap temperature dan tekanan yang tinggi selama mesin bekerja. Oleh sebab itu umumnya kepala silinder dibuat dari besi tuang. Akhir-akhir ini banyak mesin yang kepala silindernya dibuat dari paduan aluminium. Kepala silinder yang terbuat dari aluminium memiliki kemampuan pendingin lebih besar dibanding dengan yang terbuat dari besi tuang. Pada kepala silinder juga dilengkapi dengan mantel pendingin yang dialiri air pendingin yang dating dari blok silinder untuk mendinginkan katupkatup dan busi.

Pelepasan a) Lepaskan semua saluran air pendingin dari radiator, b) Lepaskan semua komponen seperrti seperti valve case, rocker arm, push rod (untuk cylinder head dengan konstruksi OHV), c) Lepaskan semua baut pengikat cylinder head dari baut sisi paling luar menuju baut sisi paling dalam, d) Lepaskan katup dari dudukan katup menggunakan special service tool. Lakukan pembersihan kerak pada ruang bakar dan semua komponen mekanisme katup sebelum melakukan pemeriksaan agar hasil pemeriksaan lebih presisi. Pemeriksaan a) Kerataan intake manifold, b) Periksa kerataan permukaan cylinder head ,

c) Periksa kebengkokan katup, d) Periksa kerataan permukaan katup. Pemasangan a) Bila permukaan tidak rata lakukan perataan permukaan dengan menyesuaikan batas yang tersedia pada bagian sisi cylinder head, b) Lakukan pemasangan sesuai dengan arah kebalikan pembongkaran. Fungsi Komponen-komponen Mesin 1. Blok Silinder (Cylinder Block)

Fungsi : Sebagai tempat untuk menghasilkan energi panas dari proses pembakaran 2. Torak (Piston)

Fungsi : memindahkan tenaga yg diperoleh dari pembakaran ke poros engkol

(crank shaft) melalui batang piston (connecting rod) 3. Cincin Torak (Ring Piston) Fungsi : - Mencegah kebocoran gas saat langkah kompressi dan usaha - Mencegah oli masuk keruang bakar - Memindahkan panas dari piston ke dinding silinder 4. Batang Torak (Connecting Rod) Fungsi : Menerima tenaga dari piston yg diperoleh dari pembakaran dan meneruskannya ke poros engkol (crank shaft) 5. Poros Engkol (Crankshaft)

Fungsi : Merubah gerak turun naik piston menjadi gerak putar yg akhirnya menggerakkan roda-roda 6. Bantalan (Bearing) Fungsi : Mencegah keausan dan mengurangi gesekan pada poros engkol (crank shaft) 7. Roda Penerus (Flywheel)

Fungsi : Menyimpan tenaga putar (inertia) yang dihasilkan pada langkah usaha, agar poros engkol (crank shaft) tetap berputar terus pada langkah lain

nya 8. Katup (Valve)(kelep)

Fungsi : Membuka dan menutup saluran masuk dan saluran buang 9. Pegas Katup (Valve Spring)

Fungsi : Mengembalikan katup pada kedudukan/posisi semula 10. Tuas Katup (Rocker arm)

Fungsi : Menekan katup-katup sehingga dapat membuka 11. Batang penumbuk (Push rod)

Fungsi : Meneruskan gerak lifter ke rocker arm 12. Penumbuk katup (Valve Lifter) Fungsi : Memindahkan gerak cam shaft ke rocker arm melalui push rod 13. Poros Bubungan (Camshaft) Fungsi : Membuka dan menutup katup sesuai timming yang ditentukan 14. Karter (Oil Pan) Fungsi : Menampung oli untuk pelumasan 15. Piston Pin Fungsi : Menghubungkan piston dengan connecting rod melalui lubang bushing 16. Bantalan Luncur Aksial (Thrust Washer) Fungsi : Menahan poros engkol (crank shaft) agar tidak bergerak majumundur 17. Timing Chain / Timing Belt Fungsi : Menghubungkan gerakan putar poros engkol (crank shaft) ke poros cam shaft 18. Kepala Silinder (Cylinder Head) Fungsi : Menempatkan mekanisme katup, ruang bakar dan juga sebagai tutup silinder 19. Dudukan Katup (Valve Seat).

Fungsi : Merapatkan (mencegah kebocoran) pada saat katup menutup

Macam-macam bahan kepala silinder 1. Besi tuang Mempunyai kekuatan tekan tinggi Keras Dapat meredam getaran dan suara Pemuaian kecil 2. Campuran aluminium Dapat memindahkan panas dengan baik Maka : - Kecenderungan knocking berkurang - Perbandingan komponen dapat ditinggikan - Daya motor bisa lebih besar. Pemuaian besar Masalah : kerapatan paking kepala silinder berkurang Dudukan dan penghantar katup harus dibuat dari logam yang keras, untuk mengatasi keausan. Ringan Macam-macam pendingin kepala silinder Kepala silinder harus didinginkan, karena kepala silinder langsung bersinggungan dengan pembakaran motor. 1. Pendinginan udara

Sirip-sirip pendingin akan ,memperluas bidang permukaan Suara keras akibat getaran sirip Biasanya terdapat pada sepeda motor, ada juga pada mobil (VW). 2. Pendinginan air Melalui saluran-saluran, air dapat bersikulasi dari blok silinder motor ke saluran pendingin pada kepala silinder, kemudian ke radiator. Dapat meredam suara motor Pendinginan merata.

Bentuk-bentuk ruang bakar Perencanaan ruang bakar mempengaruhi: Perbandingan kompresi Efesiensi motor Kecenderungan knocking Daya motor Ruang bakar motor bensin 1. Ruang bakar bentuk baji/ pasak 2. Ruang bakar bentuk bak 3. Ruang bakar bentuk atap 4. Ruang bakar bentuk atap dengan 4 katup 5. Ruang bakar dalam torak (DIRECT INJECTION) 6. Ruang bakar kamar pusar (INDIRECT INJECTION)

Pompa Injeksi Bahan Bakar (Fuel Injection Pump)


Fungsi Pompa Injeksi Bahan Bakar Pompa injeksi bahan bakar (Fuel Injection Pump) berfungsi untuk mensuplai bahan bakar ke ruang bakar melalui nozzle dengan tekanan tinggi (max 300 kg/cm2). Bahan bakar yang diinjeksikan dengan tekanan tinggi tersebut akan membentuk kabut dengan partikel-partikel bahan bakar yang sangat halus sehingga mudah bercampur dengan udara.

Lokasi Pompa Injeksi Bahan Bakar Pompa injeksi bahan bakar (Fueli njection pump) pada diesel engine dengan susunan silinder tipe in-line biasanya terletak di bagian kiri atau kanan dari engine. Sedangkan pada V-engine biasanya diletakkan di tengah. Ada juga V- engine yang menggunakan dua buah pompa injeksi yang masing-masing diletakkan di bagian kanan dan kiri engine. Pompa bahan bakar yang umum digunakan pada diesel engine putaran tinggi untuk automobile dan mesin-mesin konstruksi adalah tipe jerk pump system. Jerk berarti bergerak ke atas. Hal ini dikarenakan pompa ini menggunakan plunger yang bergerak ke atas pada saat memompa bahan bakar ke ruang bakar engine.

Pompa injeksi bahan bakar tipe central diklasifikasikan ke dalam empat tipe, yaitu: tipe in-line, distributor, V, dan parallel. Tipe in-line digunakan pada diesel engine kelas menegah dan besar, dimana plunger-nya disusun segaris dengan jumlah sesuai dengan banyaknya silinder. Tipe ditributor kadang digunakan pada diesel engine ukuran kecil, dimana pada tipe ini, bahan bakar disuplai oleh satu buah plunger yang melayani semua silinder. Pada tipe V, plunger-nya disusun dengan bentuk V. Pada tipe parallel, dua buah in-line pump disusun secara parallel. Pompa injeksi bahan bakar tipe separate diklasifikasikan ke dalam dua tipe, yaitu: tipe single dan tipe unit injector. Pada tipe single, camshaft-nya digunakan untuk memompa bahan bakar. Sedangkan pada tipe unit injector, antara injection pump dan injection nozzle-nya dijadikan satu.

POMPA INJEKSI DISTRIBUTOR TIPE VE


jumlah bahan bakar yang diinjeksikan dengan tepat dan mendistribusikan bahan bakar ke setiap silinder mesin sesuai dengan urutan penginjeksiannya.

Gambar 1. Pompa Injeksi Distributor Tipe VE Keterangan: 1) Poros penggerak pompa 2) Pompa pemberi (feed pump) 3) Katup pengatur tekanan 4) Roda gigi penggerak governor 5) Cincin tol 6) Cincin nok 7) Automatic timer 8) Busing pengatur 9) Plunyer 10) Delivery valve 11) Governor 12) Solenoid 13) Penyetel gas maksimal 14) Spunyer 15) Tuas pengatur Komponen komponen utama pada pompa injeksi distributor tipe VE : a. Pompa pemberi (feed pump) Pada pompa injeksi distributor yang sering digunakan yaitu tipe sudu rotary yang berfungsi untuk menghisap bahan bakar dari tangki dan menekannya kedalam ruang pompa injeksi.

Gambar 2. Pompa Pemberi b. Katup pengatur tekanan Katup pengatur tekanan berfungsi untuk mengatur tekanan bahan bakar kedalam ruang pompa sesuai dengan putaran mesin.

Gambar 3. Katup Pengatur Tekanan c. Plunger dan plat nok (cam plate) Plunger berfungsi mendistribusikan bahan bakar sesuai dengan FO mesin. Untuk plat nok berfungsi untuk menekan plunger agar plunger bergerak maju sehingga mengahasilkan tekanan tinggi pada bahan bakar dan sekaligus bahan bakar yang ditekan disalurkan untuk didistribusikan ke tiap silinder sesuai FO

Gambar 4. Plunger dan Plat Nok d. Governor mekanik (mechanical governor) yang mengatur jumlah bahan bakar yang diinjeksikan ke dalam ruang bakar.

Gambar 5. Governor e. Pewaktu otomatis (automatic timer) yang mengatur saat injeksi (injection timing) yang bekerja menurut tekanan bahan bakar.

Gambar 6. Pewaktu Otomatis f. Solenoid penutup bahan bakar (fuel cut-off solenoid) yang digunakan untuk menutup aliran bahan bakar ke dalam elemen pompa.

Gambar 7. Selenoid Penutup Bahan Bakar g. Katup penyalur (delivery valve) berfungsi mencegah bahan bakar dari dalam pipa tekanan tinggi masuk ke dalam ruang elemen pompa dan mengisap sisa bahan bakar dari injektor pada akhir injeksi

Gambar 8. Katup Penyalur

2. Cara kerja komponen komponen pompa injeksi distributor tipe VE a. Pompa pemberi (feed pump) Mekanisme kerjanya yaitu feed pump digerakkan oleh poros penggerak (drive shaft) dan selama rotor berputar sudu pompa menekan keluar akibat gaya sentrifugal. Rotor yang tidak sepusat (eksentrik) ini menyebabkan bahan bakar akan terisap dan ditekan ke ruang pompa. b. Katup pengatur tekanan Mekanisme kerjanya yaitu memanfaatkan harga tegangan pegas regulating valve. Dimana ketika tekanan bahan bakar yang dihasilkan feed pump tinggi makan tekanan bahan bakar akan mendorong piston untuk membuka saluran yang menuju feed pump kembali, sehingga pada putaran mesin apapun tekanan bahan bakar relative konstan. c. Pewaktu otomatis Cara kerjanya yaitu : Pada saat putaran mesin naik, tekanan bahan bakar juga naik torak terdorong kearah kiri tuas geser akan merubah posisi cincin rol kearah memajukan saat penyemprotan Pada saat putaran mesin turun, tekanan bahan bakar juga turun. Torak bergerak kembali kekanan karena dorongan pegas torak, maka tuas geser mendorong kembali cincin rol ke posisi nol (tidak ada pengajuan saat penyemprotan) d. Plunyer dan Plat Nok Plunyer dan plat nok digerakkan oleh poros pompa (drive shaft). Pompa pemberi dan plat nok digerakkan oleh poros penggerak (drive shaft). Plunyer dan plat nok ditekan oleh dua buah pegas plunyer melawan roller. Plat nok biasanya mempunyai 4 buah muka nok pada mesin diesel 4 silinder (ini sesuai dengan jumlah silinder mesin), yang bila berputar muka nok berada di atas roller dan plunyer bergerak maju, sehingga bila plat nok dan plunyer berputar satu kali maka plunyer bergerak 4 kali maju mundur. Bahan bakar disalurkan ke tiap silinder setiap putaran plunyer dan satu kali plunyer bergerak bolak-balik. Plunyer mempunyai 4 alur pengisian (suction groove) dan satu lubang distribusi (distribution port). Dengan demikian pada silinder pompa terdapat 4 saluran distribusi (distribution passage).

e. Governor Cara kerja governor sebagai berikut a) Posisi start Tuas pengatur pada posisi start. Tuas penekan tertarik oleh pegas pengatur. Pegas start menekan tuas start. Dengan demikian tuas start menggeser posisi bushing pengatur kearah volume start / volume banyak. b) Posisi idle Tuas pengatur pada posisi idle bobot sentrifugal membuka tergantung dari putaran idle dan pegas idle. Putaran mesin naik, bobot sentrifugal membuka bushing pengatur didorong kearah stop / sedikit. Putaran mesin turun, bobot sentrifugal menutup. Pegas idle dan pegas pengatur menarik tuas penekan bushing pengatur didorong kearah maksimum. c) Regulasi putaran Tuas pengatur pada posisi maksimum. Pegas pengatur menarik tuas penekan, bushing pengatur didorong kearah maks. Putaran mesin naik. Bobot sentrifugal membuka, putaran mesin dapat stabil, apabila gaya sentrifugal seimbang dengan gaya pegas pengatur. f. Solenoid penutup bahan bakar Cara kerjanya yaitu : Pada saat kunci kontak on, arus mengalir kekumparan solenoid, medan magnet yang ditimbulkan menarik inti besi kedalam kumparan, katup membuka, dengan demikian solar mengalir masuk keruang tekanan tinggi mesin siap dihidupkan. Pada saat kunci off, medan magnet hilang, pegas mendorong inti besi katup menutup.bahan bakar solar terhenti, sehingga motor mati.keluar g. Katup penyalur (delivery valve) Cara kerjanya yaitu : pada saat bahan bakar di tekan keluar dari pompa injeksi tekanan tinggi maka bahan bakar melawan tekanan pegas katup penyalur, sehingga katup penyalur terbuka dan menghantarkan bahan bakar menuju injector melalui pipa penyalur. Dan pada saat tekanan bahan bakar yang diinjeksikan hilang maka bahan bakar tidak ada tekanan maka pegas katup pengembali menekan katup penyalur dan katup penyalur tertutup sehingga bahan bakar yang tadi telah diinjeksikan tidak kembali ke ruang pompa injeksi.

3. Kelemahan dan kelebihan pompa injeksi distributor VE Dalam pengaplikasian suatu komponen maka harus diketahui kelebihan dan kelemahannya. Ini dilakukan agar komponen tersebut dapat berfungsi dengan baik. Kelemahan pompa Injeksi VE yaitu : a. Tidak dapat diaplikasikan di mesin besar. b. Tekanan yang dihasilkan tidak dapat tinggi. c. Apabila katup selenoit rusak maka akan berpengaruh terhadap tekanan kerja pada injector. Kelebihan pompa Injeksi VE yaitu : a. kompak dan ringan, karena hanya 4,5 kg dan komponen-komponennya sedikit jumlahnya b. mampu digunakan untuk mesin diesel putaran tinggi c. seragam dalam jumlah penginjeksian bahan bakar d. mudah dalam menghidupkan mesin e. putaran idle yang stabil f. pelumasan dengan bahan bakar sendiri g. mudah dalam penyetelan jumlah bahan bakar yang diinjeksikan h. dilengkapi dengan solenoid penghenti bahan bakar i. alat pengatur saat penginjeksian yang bekerja secara hidrolik konstruksinya dirancang sedemikian rupa sehingga kalau terjadi mesin berputar balik, pompa tidak akan memberikan bahan bakar ke silinder .

Water Pump

Keberadaan water pump (pompa air) begitu penting untuk sistem pendinginan. Dengan adanya peranti ini, memungkinkan sirkulasi air berjalan dengan baik di mesin. Maka jika komponen ini bermasalah, besar kemungkinan mesin overheat. Masalah paling banyak ditemui yakni bearing dan bilahnya mengalami karat yang akhirnya menjadi keropos. Jika sudah demikian, besar kemungkinan akan terjadi kebocoran. Rembesnya air dari water pump ini tak boleh terjadi. "Kalau sudah bermasalah sebaiknya ganti dengan yang baru dan sudah teruji mutunya," ungkap Loqy, panggilan Nazly. Dalam suatu saat, water pump pasti mengalami karat dan keropos, sebab terus menerus dialiri air. Namun umurnya akan semakin pendek jika air yang melewatinya memiliki kualitas yang kurang baik. Menjaga supaya water pump berumur panjang, Loqy menyarankan untuk rajin menguras air radiator. "Paling tidak cek setiap 10 ribu kilometer dan

kuras setiap 20 ribu," sebutnya. Selain water pump yang diputar oleh puli dan belt, ada juga yang mengandalkan elektrikal. Biasanya memiliki debit air yang lebih banyak dan kencang. Namun untuk mobil harian, tidak perlu model elektrik. Komponen ini banyak dipakai oleh mobil balap yang sudah mengalami ubahan ekstrem.

You might also like