You are on page 1of 16

GANGGUAN NAFAS

Frekuensi nafas lebih 60 kali/menit atau kurang 30 kali/menit Sianosis Apnea/ nafas berhenti lebih dari 20 detik

Penyebab
Pulmonal/ extra pulmonal . Aspirasi mekonium . PMH, TTN . hernia diafragmatika . peunomonia . gangguan metabolik . Infekasi . PJB

Gangguan nafas ringan dapat dilayani bides Gangguan nafas sedang/ berat harus dirujuk ke puskesmas atau rumah sakit rujukan Penanganan jaga patensi dan jalan nafas, beri oksigen, bila bayi mengalami apnea lakuan resusitasi, periksa kadar glukose darah atasi hipoglikemia Pantau setiap 2 jam amati pernafasan bayi Dipulangkan jika frekuensi nafas menetap 30 60 kali/ menit, tidak ada sepsis dan tidak ada masalah yang memerlukan perawatan.

HIPOGLIKEMIA
Merupakan salah satu indikator penting stres dan penyakit pada bayi dan bila mana tidak ditangani dengan baik dapat mengakibatkan kerusakan syaraf permanen atau kematian kadar glukosa serum sebesar < 45 mg/dl

Neonatus yang berisiko terkena hipoglikemia


Bayi dari ibu diabetes (IDM) Bayi besar utk masa kehamilan (LGA) Bayi kecil utk masa kehamilan (SGA) Bayi prematur dan lewat bulan Bayi sakit atau stress (RDS, hipotermia) Bayi puasa Bayi dengan polisitemia Bayi dengan eritroblastosis Ibu yg mengkosumsi obat: sterorid, betasimpatomimetik dan beta blocker

Tanda hipoglikemia
Tidak spesifik Faktor atau tanda neonatus yg mengalami hipoglikemia sebagai berikut: jitteriness,sianosis, kejang atau tremor, letargi dan menyusui yang buruk, apnea, tangisan yang lemah atau bernada tinggi, hipotermia, RDS.

Penanganan hipoglikemia
Bayi yang berisiko
pemberian asupan enteral dini merupakan tindakan pencegahan tunggal yg paling penting

Jika pemberian asupan secara enteral akan dimulai, ASI atau D5W harus digunakan jika bayi dapat mentoleransi pemberian asupan melalui puting atau selang nasogastrik Bayi tersebut harus dipantau sampai mereka mencapai pemberian asupan penuh dan telah memiliki tiga pembacaan pra-pemberian asupan di atas 45 mg/dl

penanganan bayi dgn hipoglikemia


Segera beri 200 mg/kg glukosa atau 2 cc/kg dekstrosa 10% selama 5 menit Ulangi sesuai dengan kebutuhan Infus glukosa 10% dgn kecepatan 6-8 kg/menit Naikkan kecepatan dan/atau konsentrasi glukosa untk menjaga nilai glukosa tetap normal Pantau glukosa di tempat tidur sangat penting untuk memastikan bahwa bayi menerima glukosa yang memadai, bila normal infus dapat diturunkan secara bertahapantara 24-48 jam atau lebih untuk menghindari hipoglikemia kembali

HIPOTERMIA
Definisi Suhu neonatus normal: 36,5 37,5 C. Hipotermia: suhu tubuh di bawah 36,5 C. Hipertermia: suhu tubuh di atas 37,5 C. Lingkungan suhu netral (NTE): Kondisi/suhu lingkungan dimana suhu tubuh normal dengan pengeluaran kalori dan konsumsi oksigen yang minimal.

Metode kehilangan panas


Evaporasi Kehilangan panas ke udara ruangan melalui kulit yang basah atau selaput mukosa. Konduksi Terjadi jika bayi diletakkan pada permukaan yang dingin dan padat. Radiasi Terjadi jika panas berpindah dari bayi ke benda padat lainnya tanpa melalui kontak langsung. Konveksi Kehilangan panas dari kulit bayi ke udara yang bergerak.

Hipotermia
Hipotermia: suhu tubuh di bawah 36,5 C Faktor risiko: Lingkungan yang dingin Asuhan neonatus yang tidak tepat segera setelah lahir misalnya pengeringan tubuh tidak memadai, baju tidak memadai, dan dipisahkan dari ibu.

Faktor Risiko Hipotermia


Prosedur penghangatan tidak memadai (sebelum dan selama perjalanan). Neonatus yang sakit dan stres.

Tanda Dan Gejala Hipotermia


Tanda awal hipotermia Kaki teraba dingin. Kemampuan mengisap rendah atau tidak bisa menyusu. Letargi dan menangis lemah. Perubahan warna kulit dari pucat dan sianosis menjadi kutis marmorata atau pletora. Takipnea dan takikardia.

Hipotermia menetap
Bila tanda berikut berlanjut:
Letargi Apnea dan bradikardia Risiko tinggi untuk terjadinya hipoglikemia, asidosis metabolik, sesak nafas, dan faktor pembekuan yang abnormal (DIC, perdarahan intraventrikel, perdarahan paru).

Penanganan
Rwt dalam ruang yg hangat yang bebas dari aliran udara Keringkan neonatus segera Kontak kulit ibu-bayi segera akan berperan sebagai sumber panas Selimuti ibu dan bayinya sekaligus atau tutupi dengan kain/baju Tutup kepala neonatus dengan topi Rawat dalam inkubator.

You might also like